2021 - Sept - Interaksi Perlakuan Dosis Dan Suhu Pirolisis

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Ulin - J Hut Trop 5 (2) : 86-97 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183

September 2021
INTERAKSI PERLAKUAN DOSIS DAN SUHU PIROLISIS PEMBUATAN BIOCHAR
KAYU MERANTI (Shorea spp.) MEMPENGARUHI KECEPATAN TUMBUH SENGON
(Paraserianthes moluccana)
Bangun Adi Wijaya1*, Melya Riniarti1, Hendra Prasetia1, Wahyu Hidayat1, Ainin Niswati2,
Udin Hasanudin3dan Irwan Sukri Banuwa1
1
Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Sumantri Brojonegoro 1, Bdanar Lampung
2
Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Sumantri Brojonegoro 1, Bdanar Lampung
3
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Sumantri Brojonegoro 1, Bdanar
Lampung,
*E-mail: bangunadija@gmail.com

Artikel diterima :22 Mei 2021. Revisi diterima : 16 Juni 2021.

ABSTRACT

One of factors that affect the growth rate of F. moluccana is the planting medium quality. Biochar is a soil-improving
agent that could improve soil quality. This study aimed to determine the effect of biochar made from meranti wood
(Shorea spp.) by pyrolysis temperature at 400°C and 600°C and dose at 0 ton/ha, 25 ton/ha and 50 ton/ha factors
through the growth rate of F. moluccana. F. moluccana was planted within 2x2 m in the field. The size of planting
holes was 100x60 cm, the biochar was placed at a depth of 100 cm to 20 cm, then it was covered with soil so that the
root did not interact directly to the biochar. This research used 6 months old F. moluccana seedling, and was planted in
field demplot for 8 months. The research used the Split Plot experimental design with 5 treatments and 7 repetition.
Data analysis used Analysis of Variance (ANOVA) and Least Significance Different (LSD). The effect of biochar could
be seen since the 4th month of plantation. The application of biochar gave impact to the growth of F. moluccana
compared to control. The application of biochar with a dose of 25 ton/ha and pyrolysis temperature of 600°C gave the
best result on the increment of height and diameter steam. the increment of the rate of stem height 22.6% and stem
diameter 23.6% faster. Further research related to the dynamics of F. moluccana growth with a longer time is needed
because the physical properties of biochar change underground over time .

Key Word: Biochar, Falcataria Moluccana, Pyrolissi, Sengon, Shorea, Soil Amendment

ABSTRAK

Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh sengon adalah kualitas tempat tumbuh. Biochar merupakan
agen pembenah tanah yang mampu meningkatkan kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu pengaruh
biochar berbahan dasar kayu meranti (Shorea spp.) dengan suhu pirolisis 400°C dan 600°C serta dosis 0 ton/ha, 25
ton/ha dan 50ton/ha terhadap kecepatan tumbuh sengon. Sengon ditanam dengan jarak 2x2 m di lapangan. Lubang
tanam berukuran 100x60x60 cm, biochar dimasukan setebal 40 cm. Sengon ditanam selama 8 bulan menggunakan
rancangan penelitian Split Plot dengan 5 perlakuan dan 7 ulangan. Analisis data menggunakan analisis ragam
(ANARA) dan dilakukan uji nilai tengah Beda Nyata Terkecil (BNT). Efek pemberian biochar dapat terlihat dimulai
pada bulan ke-4. Hasil penelitian menunjukkan pemberian biochar mampu meningkatkan pertumbuhan sengon
dibandingkan kontrol. Biochar dengan dosis 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C memberikan pengaruh terbaik terhadap
pertambahan tinggi dan diameter batang sengon dan meningkatkan kecepatan pertambahan tinggi batang sebanyak 22,6
% dan diameter batang 23.6% lebih cepat. Penelitian lebih lanjut terkait dinamika pertumbuhan sengon dengan waktu
yang lebih lama sangat perlu dilakukan dikarenakan sifat fisik biochar di dalam tanah yang terus berubah seiring
dengan bertambahnya waktu.

Kata Kunci: Biochar , Falcataria Moluccana, Pembenah Tanah, Pirolisis, Sengon, Shorea

86 Ulin – J Hut Trop 5 (2) : 86-97


Ulin - J Hut Trop 5 (2) : 86-97 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183
September 2021TYAWAN et al. – Running title is about five words
kandungan C pada biochar meranti adalah
PENDAHULUAN sebanyak 84,9 wt.% saat dipirolisis pada suhu
Budidaya Sengon (Falcataria moluccana) di 400°C. Sebagai perbandingan beberapa jenis
Indonesia terus meningkat setiap tahunnya bahan yang dipirolisis pada suhu 400°C,
(Karlinasari dkk., 2018; Utama dkk., 2019). kandungan C pada biochar meranti 19,97% lebih
Menurut data yang direkam oleh Badan Pusat tinggi dibandingkan biochar Tandan Kosong
Statistik (BPS) terkait produksi perusahaan Kelapa Sawit (TKKS) (Abnisa dkk., 2013), 29%
pembudidayaan tanaman kehutanan, pada tahun lebih tinggi dibandingkan biochar bambu (Zhang
2013 permintaan atas kayu sengon sebesar 29.187 dkk., 2017) dan 32,35% lebih tinggi dibandingkan
m3 meningkat hingga 77,6% pada tahun 2018 biochar sekam padi (Leng dkk., 2015).
(BPS, 2020). Masa panen sengon yang cepat Kandungan C-organik dalam tanah akan
menjadi alasan dipilihnya sengon sebagai meningkat bila diaplikasikan biochar dengan
komoditas kayu unggulan di Indonesia kandungan C yang tinggi (Lopez dkk., 2013).
(Krisnawati dkk., 2011). Sengon dapat dipanen Kandungan C-organik yang tinggi akan
pada usia 12-15 tahun tergantung pada kelas berasosiasi dengan meningkatnya jumlah mikro
tempat tumbuh sengon (Hardiatmi 2010). fauna pada tanah, sehingga kualitas fisik dan
Semakin baik kondisi tempat tumbuh sengon kimia tanah akan meningkat secara alami (Ippolito
maka semakin cepat pertumbuhan sengon dkk., 2016; Li dkk.,. 2018; Putri dkk., 2020).
(Rusdiana dkk., 1999; Santosa dkk., 2020; Biochar yang diberikan dengan dosis yang tepat
Sukarman dkk., 2012; Wasis dan Syarif, 2019). pada tempat tumbuh akan meningkatkan
Pemberian biochar (arang hayati) pada tempat kemampuan dalam penyediaan air tersedia bagi
tumbuh sangon diduga mampu meningkatkan tumbuhan (Herath dkk., 2013). Selain itu,
kualitas tempat tumbuh sengon. pemberian biochar juga dapat meningkatkan sifat
Biochar merupakan salah satu hasil dari proses fisik tanah seperti pH (Nurida, 2017) dan KTK
pirolisis (Mehmood dkk., 2017). Pirolisis adalah (Nurida dan Rachman, 2012).
teknologi modifikasi biomassa menggunakan Kualitas tempat tumbuh yang meningkat akan
perlakuan termal (panas) dengan proses meningkatkan pertumbuhan tanaman sengon.
pembakaran tidak sempurna (oksigen yang tujuan penelitian ini adalah mendapatkan
dibatasi) (Hidayat dkk., 2017). Penggunaan suhu pengaruh interaksi suhu pirolisis pembuatan
yang berbeda akan menghasilkan karakteristik biochar dengan dosis terhadap kecepatan
biochar yang berbeda pula (Goenadi dan Santi, pertumbuhan sengon yang ditanam di lahan
2017). Mazlan dkk. (2015) menjelaskan bahwa demplot
semakin tinggi suhu yang digunakan dalam proses
BAHAN DAN METODE
pirolisis maka semakin tinggi pula kandungan
karbon pada biochar (Febriyanti dkk., 2019; Lokasi Penelitian
Zhang dkk., 2017). Penelitian dilaksanakan di demplot yang
Karakteristik biochar juga dipengaruhi oleh berada di Kecamatan Kedondong, Kabupaten
jenis bahan yang digunakan (Nurida, 2017). Pesawaran, Provinsi Lampung dengan lama waktu
Biochar kayu merupakan salah satu bahan yang penelitian selama 8 bulan. Luas demplot
memiliki pengaruh nyata terhadap peningkatan penelitian adalah 1 ha dengan jarak tanam 2x2 m.
pertumbuhan tanaman (Alvarez dkk., 2014; Basu, Prosedur Penelitian
2018; Lopez dkk., 2013), hal tersebut disebabkan Persiapan Bahan dan Alat
biochar kayu memiliki kandungan Karbon (C) Bahan yang digunakan adalah, bibit sengon
yang lebih tinggi dibandingkan bahan lainya yang sudah berusia 6 bulan, biochar berbahan
(Ippolito dkk., 2016). Salah satu kayu yang diduga dasar kayu meranti yang dipirolisis pada suhu
akan menghasilkan kandungan C yang tinggi saat 600°C dan 400°C. Alat yang digunakan adalah,
dijadikan biochar adalah kayu meranti (Shorea cetok skop, mistar dengan ketelitian 1 mm, pita
spp.). Mazlan dkk., (2015), melaporkan meter dengan ketelitian 1 mm, mikrometer sekrup

87
Interaksi Perlakuan Dosis dan Suhu Pirolisis Pembuatan Biochar Kayu Meranti (Shorea spp.) Wijaya dkk
Mempengaruhi Kecepatan Tumbuh Sengon (Paraserianthes moluccana)O D I V E R S I T A S 16 (1): xx-xx, April 2015
dengan ketelitian 0,05 mm, cutter section dengan detergen apabila diperlukan, pada awal
ketebalan 0,01 mm dan cangkul. penanaman dibuat ajir sebagai pendana tanaman
agar tanaman tidak diganggu, selain itu, diberikan
Pembuatan Biochar
tagging pada tiap unit sampel agar mudah dalam
Bahan baku berupa biochar berbahan dasar
melakukan pengukuran.
kayu meranti dipirolisis dengan suhu 400°C dan
600°C yang diproduksi di PT Kendi, Kabupaten Analisis Data
Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Biochar Penelitian inimenggunakan rancangan
dihaluskan dengan cara menghancurkan penelitian Split Plot dengan 5 perlakuan dan 7
bongkahan biochar menjadi partikel yang lebih ulangan . Dua faktor yang digunakan adalah
kecil kemudian di ayak dengan ayakan halus suhu pirolisis pembuatan biochar dengan taraf
berukuran 2 mm. suhu 400°C dan 600°C serta faktor dosis
Persiapan Tanaman dan Lahan pemberian biochar dengan taraf 0 ton/ha, 25
Sengon berumur 6 bulan yang berasal dari ton/ha dan 50 ton/ha dengan pengulangan
persemaian dengan karakteristik tinggi batang sebanyak 7 unit sampel. Faktor dosis menjadi plot
seragam dipilih sebagai unit sampel percobaan. utama sedangkan faktor suhu pirolisis menjadi
Lahan dibersihkan dari gulma dan ilalang. anak plot dengan perlakuan seperti berikut : dosis
Sebanyak 35 lubang tanam untuk unit penelitian 0 ton/ha (kontrol), dosis 25 ton/ha dengan suhu
disiapkan pada lahan demplot. Lubang tanam 400°C (D25S400), dosis 25 ton/ha dengan suhu
berkedalaman 60 cm dengan diameter 20 cm dan 600°C (D20S600), dosis 50 ton/ha dengan suhu
jarak antara lubang adalah 2x2 m. 400°C (D50S400) dan dosis 50 ton/ha dengan
suhu 600°C (D50S600).
Penanaman dan Pemberian Perlakuan
Analisis dilakukan secara kuantitatif dan
Lubang tanam diisi dengan biochar hingga
statistik. Analisis kuantitatif dilakukan pada
ketinggian 40 cm. kemudian dilapisi lapisan
pertambahan tinggi dan diameter sengon,
topsoil. Bibit sengon dari polybag dipindahkan ke
perbandingan kecepatan tumbuh antar perlakuan,
lubang tanam dengan mengikutsertakan tanah
korelasi pertambahan tinggi dan diameter batang
yang ada dalam polybag. Sengon ditanam pada
sengon. Sedangkan, analisis statistik dilaksanakan
lapisan tanah topsoil dan tidak bersentuhan
untuk mengetahui nilai validitas data. Analisis
langsung dengan biochar (Gambar 1).
interaksi antara suhu dosis dan suhu pirolisis
dilakukan menggunakan Analisis Ragam (Anara)
dan Uji-F pada taraf 1%, kemudian dilakukan uji
nilai tengah dengan uji Beda Nyata Terkecil
(BNT) untuk mengetahui perbedaan kelas pada
pengaruh interaksi dosis dan suhu pirolisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Pertambahan Tinggi Batang
Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara
perlakuan dosis dan suhu pirolisis terhadap
Gambar 1. Penanaman sengon parameter pertambahan tinggi batang sengon
berpengaruh sangat nyata (F2,18 = 5.16 , F-hit =
Perawatan Tanaman 8.34 ; ANARA) pada taraf selang kepercayaan
Tanaman dirawat dengan melakukan 99%. Berdasarkan uji nilai tengah BNT (Gambar
penyiangan setiap 3 bulan sekali, penyiangan 2), pertambahan tinggi batang sengon dengan
dilakukan dengan cara memusnahkan gulma perlakuan dosis 25 ton/ha dan suhu pirolisis
secara fisik menggunakan sabit/arit serta cangkul. 600°C berbeda nyata dengan kontrol dan
Pengendalian hama dilakukan dengan larutan

88 Ulin – J Hut Trop 5 (2) : 86-97


Ulin - J Hut Trop 5 (2) : 86-97 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183
September 2021TYAWAN et al. – Running title is about five words
perlakuan lainya, hal ini menunjukkan bahwa memberikan efek paling baik terhadap parameter
interaksi perlakuan dosis 25 ton/ha dan suhu perambahan tinggi batang.
pirolisis 600°C, adalah perlakuan yang

Keterangan :Nilai yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda sangat nyata (BNT=12,3;
α=0.01).
Kontrol : 0 ton/ha
D25S400 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D25S600 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
D50S400 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D50S600 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
Gambar 2. Interaksi dosis dan suhu pirolisis terhadap pertambahan tinggi sengon

Pertambahan Diameter Batang 95%. Berdasarkan uji nilai tengah BNT (Gambar
Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara 3), menunjukkan bahwa pengaruh pertambahan
pemberian perlakuan dosis dan suhu pirolisis diameter batang sengon pada perlakuan dosis 25
terhadap parameter pertambahan tinggi batang ton/ha dan suhu pirolisis 600°C secara nyata
sengon berpengaruh nyata (F2,18 = 3.23 , F-hit = meningkatkan pertambahan diameter lebih baik
3.44 ; ANARA) pada taraf selang kepercayaan dibandingkan dengan kontrol.

Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (BNT=1,10; α=0.05).

89
Interaksi Perlakuan Dosis dan Suhu Pirolisis Pembuatan Biochar Kayu Meranti (Shorea spp.) Wijaya dkk
Mempengaruhi Kecepatan Tumbuh Sengon (Paraserianthes moluccana)O D I V E R S I T A S 16 (1): xx-xx, April 2015
Kontrol : 0 ton/ha
D25S400 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D25S600 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
D50S400 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D50S600 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
Gambar 3. Interaksi dosis dan suhu pirolisis terhadap pertambahan diameter sengon.

Laju Pertambahan Rata-rata Tinggi dan Diameter merupakan perlakuan dengan pertambahan tinggi
Sengon dan diameter batang paling tinggi sejak bulan ke-5
Perbedaan pengaruh biochar pada tiap hingga ke-7, sedangkan pada akhir pengamatan
perlakuan teradap pertambahan tinggi dan diameter tampaknya perlakuan dosis 50 ton/ha dan suhu
batang sengon baru dapat dilihat pada bulan ke-4 pirolisis 600°C memiliki kecenderungan
setelah pemberian perlakuan (Gambar 4). pertambahan tinggi batang dan diameter paling
Pertambahan tinggi dan diameter batang sengon tinggi. Semua perlakuan biochar memiliki
yang paling signifikan terjadi di bulan ke-4. pertambahan tinggi dan diameter batang lebih tinggi
Perlakuan dosis 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C dibandingkan dengan kontrol.

Keterangan
Kontrol : 0 ton/ha
D25S400 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D25S600 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
D50S400 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D50S600 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
Gambar 4. Laju pertambahan rata-rata tinggi batang sengon selama 8 bulan (A) dan Laju pertambahan rata-
rata diameter batang sengon selama 8 bulan (B)

Korelasi Pertambahan tinggi dan Diameter Batang pertambahan tinggi batang sengon selaras dengan
Sengon pertambahan diameter sengon pada tiap perlakuan
Berdasarkan uji korelasi Pearson, pertambahan (Gambar 5). Secara natural pertambahan tinggi dan
tinggi dengan diameter batang sengon berkorelasi diameter batang sengon berada dalam satu kelas
positif dengan korelasi sempurna (nilai Pearson sebaran, artinya pengaruh perlakuan menunjukkan
Correlation= +0,991), menunjukkan bahwa respons yang sama baik pada tinggi dan diameter

90 Ulin – J Hut Trop 5 (2) : 86-97


Ulin - J Hut Trop 5 (2) : 86-97 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183
September 2021TYAWAN et al. – Running title is about five words
batang pohon. Pertambahan tinggi dan diameter dibandingkan dengan kontrol
batang sengon bertambah secara eksponensial

Keterangan
Kontrol : 0 ton/ha
D25S400 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D25S600 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
D50S400 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D50S600 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
Gambar 5. Korelasi pertambahan tinggi dan diameter batang sengon

Kecepatan Rata-rata Pertambahan Tinggi dan Hasil serupa juga ditunjukkan pada parameter
Diameter Batang Per-bulan kecepatan pertambahan diameter batang per-bulan,
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis perlakuan 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C memiliki ,merupakan perlakuan dengan kecepatan
kecepatan tumbuh paling cepat pada parameter pertambahan diameter batang paling cepat
kecepatan pertambahan tinggi batang per-bulan dibandingkan dengan perlakuan lainya dan kontrol
dibandingkan dengan perlakuan lainya dan kontrol (Gambar 7). Jika dibandingkan dengan kontrol,
(Gambar 6). Jika dibandingkan dengan kontrol, Perlakuan 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
perlakuan dosis 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C memiliki kecepatan pertambahan tinggi batang 23,6
memiliki kecepatan pertambahan tinggi batang 22,6 % lebih cepat, sedangkan bila dibandingkan dengan
% lebih cepat, sedangkan bila dibandingkan dengan perlakuan 50 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
perlakuan dosis 50 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C perlakuan 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C 1,82%
perlakuan dosis 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C lebih cepat dalam meningkatkan pertumbuhan
1,5% lebih cepat dalam meningkatkan pertumbuhan tinggi batang. Perlakuan biochar dengan kecepatan
tinggi batang. Perlakuan biochar dengan kecepatan paling rendah dalam parameter tinggi batang adalah
paling rendah dalam parameter tinggi batang adalah 25 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
dosis 50 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C.

91
Interaksi Perlakuan Dosis dan Suhu Pirolisis Pembuatan Biochar Kayu Meranti (Shorea spp.) Wijaya dkk
Mempengaruhi Kecepatan Tumbuh Sengon (Paraserianthes moluccana)O D I V E R S I T A S 16 (1): xx-xx, April 2015

Keterangan
Kontrol : 0 ton/ha
D25S400 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D25S600 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
D50S400 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D50S600 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
Gambar 6. Rata-rata kecepatan tumbuh tinggi batang per-bulan

Keterangan
Kontrol : 0 ton/ha
D25S400 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D25S600 : 25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
D50S400 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 400°C
D50S600 : 50 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C
Gambar 7. Rata-rata kecepatan tumbuh diameter batang per-bulan

Pembahasan perlakuan yang memiliki kecepatan pertumbuhan


Biochar dengan dosis 25 ton/ha dan suhu paling cepat. Menurut Yargicoglu dkk. (2015)
pirolisis 600°C secara nyata memiliki kemampuan semakin tinggi suhu pirolisis yang digunakan maka
meningkatkan pertumbuhan pada tinggi batang partikel biochar yang terbentuk akan semakin kecil,
sengon dan diameter batang sengon dan merupakan hal tersebut sejalan dengan penelitian yang

92 Ulin – J Hut Trop 5 (2) : 86-97


Ulin - J Hut Trop 5 (2) : 86-97 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183
September 2021TYAWAN et al. – Running title is about five words
dilakukan oleh Mazlan dkk. (2015) bahwa biochar bahwa biochar dapat meningkatkan pertambahan
meranti; menurut uji thermogravimetric, pada suhu jumlah daun dan pertumbuhan akar pada tanaman
400°C mengalami penurunan masa dan ukuran Coffea Arabica (Herviyanti dkk., 2020), Zea mays
partikel hemiselulosa dan selulosa, sedangkan (Dewi an Prijono, 2019), dan Lactuca sativa
lignin terdekomposisi secara sempurna pada suhu (Neonbeni dkk., 2019).
600°C sehingga ukuran partikel biochar pada suhu Dosis 25 ton/ha merupakan perlakuan yang
pirolisis 600°C lebih kecil dibandingkan dengan memberikan pengaruh secara signifikan untuk
suhu 400°C. Struktur biochar meranti pada suhu pertambahan tinggi dan diameter batang, hal
600°C merupakan jenis partikel debu dengan tersebut diduga karena pemberian biochar dengan
ukuran 0.010-0.013 mm (Mazlan dkk., 2015). dosis yang tidak berlebihan akan mengoptimalkan
Tekstur debu akan meningkatkan harga pF, penyediaan hara esensial pada media tumbuh
sehingga meningkatkan kapasitas air kapiler pada tanaman (Sismiyanti dkk., 2018). Dengan dosis
tanah akibatnya kapasitas lengas tanah akan yang tepat pemberian biochar akan meningkatkan
tercukupi dan ketersediaan air bagi tanaman akan kandungan N-total (Mindari dkk., 2018), P tersedia
lebih mudah didapat (Philip 1966; Nurida dan (Mawardiana dkk., 2013), pH (Nurida, 2017) dan
Rachman 2012). Ukuran partikel biochar yang KTK (Nurida dan Rachman, 2012).
besar ;belum sepenuhnya terdekomposisi karena Biochar yang diberikan secara berlebihan
suhu pirolisis yang rendah, akan menyebabkan diduga akan meningkatkan berat isi tanah, hal
porositas tanah menurun karena pori tanah tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan
tersumbat oleh debu biochar yang memiliki ukuran oleh Sudaryono (2001) yang menyatakan bahwa
besar (Khoiriyah dkk., 2016). Hal tersebut pemberian bahan perbaikan tanah akan
mendasari dugaan penyebab perlakuan dengan suhu meningkatkan berat isi pada awal pemberian
pirolisis 400°C menyediakan air tanah kurang perlakuan. Menurut Herath dkk., (2013)
maksimal dibandingkan dengan perlakuan 600°C. meningkatnya berat isi tanah akan memperkecil
Tanah dengan porositas dan kepadatan yang pori tanah sehingga dapat mengakibatkan
baik akan mendukung akar sengon berpenetrasi penyerapan hara esensial tanah terganggu. Dosis 50
lebih dalam dan lebih luas (Rusdiana dkk., 2000). ton/ha akan meningkatkan berat isi tanah lebih
Telah dilakukan penelitian menggunakan biochar tinggi daripada perlakuan dosis 25 ton/ha, kendati
dengan suhu pirolisis 600°C oleh Asmara dkk. demikian penggunaan dosis 50 ton/ha dengan suhu
(2021) yang menyatakan bahwa pemberian biochar pirolisis 600°C meningkatkan pertambahan tinggi
pada tanaman sengon secara signifikan batang dan diameter batang lebih baik dibandingkan
meningkatkan pertumbuhan akar. Ekspansi akar dengan perlakuan dosis dengan suhu pirolisis
sengon diduga akan meningkatkan transformasi air 400°C, hal tersebut membuktikan dugaan bahwa
dan hara yang dibutuhkan oleh sengon untuk pada suhu 400°C ukuran partikel biochar dapat
tumbuh lebih cepat (Nurida dan Rachman 2012). menghalangi kemampuan tanah untuk menyediakan
Penelitian yang dilakukan oleh Riniarti dkk. hara esensial dan air tersedia bagi pertumbuhan
(2021)menunjukkan perlakuan biochar berbahan sengon dibandingkan dengan biochar yang
dasar meranti pada suhu pirolisis 600°C dihasilkan dengan suhu pirolisis 600°C.
memberikan pengaruh nyata pada pertambahan Pemberian perlakuan dosis 25 ton/ha dan suhu
tinggi, diameter dan volume akar pada semai pirolisis 600°C diduga merupakan perlakuan yang
sengon. mampu memperbaiki kualitas tapak paling baik
Pemberian biochar pada media tumbuh juga berdasarkan parameter hubungan tinggi dan
mempengaruhi pertambahan tinggi dan diameter diameter. Parameter tinggi, diameter dan umur
batang pada tanaman Guazuma crinita dan merupakan perwakilan dari kualitas tempat tumbuh
Terminalia amazonia karena meningkatkan suatu individu pohon dikarenakan ketersediaan
penyerapan pupuk yang diberikan bersama biochar nutrisi dan air yang cukup akan meningkatkan
(Lefebvre dkk., 2019). Pada komoditas tanaman metabolisme pohon (Sumarna, 2008). Faktor
perkebunan dan pertanian didapatkan informasi lingkungan yang baik akan tercermin melalui

93
Interaksi Perlakuan Dosis dan Suhu Pirolisis Pembuatan Biochar Kayu Meranti (Shorea spp.) Wijaya dkk
Mempengaruhi Kecepatan Tumbuh Sengon (Paraserianthes moluccana)O D I V E R S I T A S 16 (1): xx-xx, April 2015
penampang fisik batang dan diameter yang unggul batang sengon sebesar 22,6% dan diameter batang
(Fitter dan Hay, 1992). sengon sebesar 23,6% lebih cepat.
Biochar mulai menunjukkan pengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman sengon pada bulan UCAPAN TERIMAKASIH
ke-4 setelah pemberian perlakuan. Perlakuan dosis Terima kasih ditunjukkan kepada Korean
25 ton/ha dan suhu pirolisis 600°C menunjukkan Institute of Energy Research (KIER) yang telah
pengaruh paling baik di antara perlakuan lainya memberikan dana penelitian melalui kerja sama
sejak bulan ke-4 hingga ke-7, hal tersebut sejalan dengan No. KIER 2020-0003.
dengan pendapat Hardie dkk. (2014) yang
menyatakan bahwa tanah/media tumbuh DAFTAR PUSTAKA
membutuhkan waktu adaptasi untuk menunjukkan
Abnisa, F., Arami-Niya, A., Daud, W. M. A. W.,
respons peningkatan pertumbuhan.
dan Sahu, J. N. 2013. Characterization of bio-
Terdapat anomali hasil pada akhir pengamatan,
oil dan bio-char from pyrolysis of palm oil
di mana perlakuan dengan dosis 50 ton/ha dan suhu
wastes. Bioenergy Research 6(2)
pirolisis 600°C memberikan pengaruh tinggi dan
Alvarez, J., Lopez, G., Amutio, M., dan Bilbao, J.
diameter batang sengon lebih tinggi dibandingkan
2014. Upgrading the rice husk char obtained
dengan perlakuan lainya, hal tersebut diduga
by flash pyrolysis for the production of
dikarenakan karakteristik biochar telah sesuai
amorphous silica dan high quality activated
dengan kebutuhan perbaikan tanah. Pemberian
carbon. Bioresource Technology 170(1): 132–
biochar berdosis tinggi diduga akan meningkatkan
137.
kepadatan tanah (Nurida, 2017), namun seiring
Asmara, A., Tarigan, L. B., Riniarti, M., Prasetia,
dengan berjalanya waktu akan terbentuk celah-
H., Hidayat, W., Niswati, A., Sukri Banuwa,
celah yang dapat dilalui udara dan air sehingga
I., dan Hasanudin, U. 2021. Pengaruh biochar
meningkatkan porositas, celah tersebut merupakan
pada simbiosis rhizobium dan akar sengon
hasil aktivitas mikroorganisme (Kusuma dkk.,
laut (paraserianthes falcataria) dalam media
2013). Peningkatan jumlah mikroorganisme diduga
tanam. Jurnal of People Forest dan
terjadi pada periode waktu 8 bulan setelah
Envirotmental 1: 11–20.
pemberian perlakuan.
Basu, P. 2018. Biomass Gasification, Pyrolysis Dan
C-organik merupakan sumber energi bagi
Torrefaction: Practical Design Dan Theory.
mikroorganisme, (Gemilang, 2020; Nurida, 2012),
Academic Press, Inggris.
sehingga diduga biochar dengan dosis 50 ton/ha
Dewi, W. S., dan Prijono, S. 2019. Effect of High
dan suhu pirolisis 600°C meningkatkan jumlah
Doses of Rice Husk Biochar on Soil Physical
mikroorganisme lebih tinggi daripada perlakuan
Properties dan Growth of Maize on a Typic
lain yang mengakibatkan kecepatan tumbuh sengon
Kanhapludult. Jurnal Tanah dan Sumberdaya
semakin meningkat. Kendati demikian, untuk
Lahan 06(01): 1157–1163.
meningkatkan jumlah mikroorganisme pada tanah
Febriyanti, F., Fadila, N., Sanjaya, A. S., Bindar,
diduga diperlukan waktu, sehingga baru pada bulan
Y., dan Irawan, A. 2019. Pemanfaatan limbah
ke-8 setelah pemberian perlakuan, perlakuan dosis
tdanan kosong kelapa sawit menjadi bio-char,
50 ton/ha mulai menunjukkan pengaruh tinggi dan
bio-oil dan gas dengan metode pirolisis.
diameter yang lebih tinggi.
Jurnal Chemurgy 3(2): 12–17.
KESIMPULAN Fitter, A., dan Hay, R. 1992. Environmental
Physiology of Plants. Department of Biology
Pemberian biochar mampu meningkatkan University of York, Engldan.
pertumbuhan sengon dan kecepatan tumbuh batang Gemilang, S. K., Anggorowati, D., dan
dan diameter sengon dibandingkan dengan kontrol. Ruliyansyah, A. 2020. Pengaruh kombinasi
Namun perlakuan dengan dosis 25 ton/ha dan suhu biochar limbah kayu dan pupuk kdanang sapi
pirolisisi 600°C memberikan hasil yang paling baik, terhadap pertumbuhan dan hasil terung kenari
dengan menngkatkan kecepatan tumbuh tinggi di tanah gambut. Jurnal Ekobioakuatika 9(1):

94 Ulin – J Hut Trop 5 (2) : 86-97


Ulin - J Hut Trop 5 (2) : 86-97 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183
September 2021TYAWAN et al. – Running title is about five words
5–26. pada tanah lempung berliat. Jurnal Tanah dan
Goenadi, D., dan Santi, L. 2017. Kontroversi Sumberdaya Lahan 3(1): 253–260.
aplikasi dan stdanar mutu biochar. Jurnal Kusuma, A. H., Munifatul, I., Endang, S., dan
Sumberdaya Lahan 11(1): 23–32. Kusuma, A. H. 2013. Pengaruh penambahan
Hardiatmi, S. 2010. Investasi tanaman kayu sengon arang dan abu sekam dengan proporsi yang
dalam wanatani cukup menjanjikan. Jurnal berbeda terhadap permeabilitas dan porositas
Inovasi Pertanian 9(2): 17–21. tanah liat serta pertumbuhan kacang hijau
Hardie, M., Oliver, G., Bound, S., Clothier, B., dan (Vigna radiata L). Buletin Anatomi dan
Close, D. 2014. Effect of biochar application Fisiologi 21(1): 1–9.
on soil water availability dan hydraulic Lefebvre, D., Román-Dañobeytia, F., Soete, J.,
conductivity. in: Soil Science Australia Cabanillas, F., Corvera, R., Ascorra, C.,
National Soil Science Conference Australian Ferndanez, L. E., dan Silman, M. 2019.
Society of Soil Science Incorporated, Biochar effects on two tropical tree species
Melbourne 1–4. dan its potential as a tool for reforestation.
Herath, H. M. S. K., Camps-Arbestain, M., dan Forests 10(8): 1–14.
Hedley, M. 2013. Effect of biochar on soil Leng, L., Yuan, X., Zeng, G., Shao, J., Chen, X.,
physical properties in two contrasting soils: Wu, Z., Wang, H., dan Peng, X. 2015. Surface
An Alfisol dan an Danisol. Geoderma Elsevier characterization of rice husk bio-char
B.V. 209–210: 188–197. produced by liquefaction dan application for
Herviyanti, H., Maulana, A., Prima, S., Aprisal, A., cationic dye (Malachite green) adsorption.
Crisna, S. D., Lita, A. L., dan Herviyanti, H. Fuel Elsevier Ltd 155: 77–85.
2020. Effect of biochar from young coconut Li, Y., Hu, S., Chen, J., Müller, K., Li, Y., Fu, W.,
waste to improve chemical properties of Lin, Z., dan Wang, H. 2018. Effects of biochar
ultisols dan growth coffee [Coffea arabica L.] application in forest ecosystems on soil
plant seeds. dalam: IOP Conference Series: properties dan greenhouse gas emissions: a
Earth dan Environmental Science Institute of review. Journal of Soils dan Sediments
Physics Publishing 012038. Journal of Soils dan Sediments 18(2): 546–
Hidayat, W., Qi, Y., Jang, J. H., Febrianto, F., Lee, 563.
S. H., Chae, H. M., Kondo, T., dan Kim, N. H. Lopez, F., dan Centeno, T. 2013. Textural dan fuel
2017. Carbonization characteristics of juvenile characteristics of the chars produced by the
woods from some tropical trees planted in pyrolysis of waste wood, dan the properties of
Indonesia. Journal of the Faculty of activated carbons prepared from them. Journal
Agriculture. 62(1): 145–152. of Analytical dan Applied Pyrolysis 104(1):
Ippolito, J. A., Stromberger, M. E., Lentz, R. D., 551–558.
dan Dungan, R. S. 2016. Hardwood biochar Mawardiana, Sufardi, dan Edi, H. 2013. Pengaruh
dan manure co-application to a calcareous Residu Biochar dan Pemupukan NPK
soil. Chemosphere.142: 84–91. terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan
Karlinasari, L., Lestari, A. T., dan Priadi, T. 2018. Serta Hasil Tanaman Padi Musim Tanam
Evaluation of surface roughness dan Ketiga. jurnal Manajemen Sumber Daya
wettability of heat-treated, fast-growing lahan 2(3): 255–260.
tropical wood species sengon (Paraserianthes Mazlan, M. A. F., Uemura, Y., Osman, N. B., dan
falcataria (L.) I.C.Nielsen), jabon Yusup, S. 2015. Characterizations of bio-char
(Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq), dan from fast pyrolysis of Meranti wood sawdust.
acacia (Acacia mangium Willd.). International Journal of Physics: Conference Series 622(1):
Wood Products Journal. 9(3): 142–148. 1–7.
Khoiriyah, A. N., Prayogo, C., dan Widianto. 2016. Mehmood, K., Chávez Garcia, E., Schirrmann, M.,
Kajian residu biochar sekam padi, kayu dan Ladd, B., Kammann, C., Wrage-Mönnig, N.,
tempurung kelapa terhadap ketersediaan air Siebe, C., Estavillo, J. M., Fuertes-

95
Interaksi Perlakuan Dosis dan Suhu Pirolisis Pembuatan Biochar Kayu Meranti (Shorea spp.) Wijaya dkk
Mempengaruhi Kecepatan Tumbuh Sengon (Paraserianthes moluccana)O D I V E R S I T A S 16 (1): xx-xx, April 2015
Mendizabal, T., Cayuela, M., Sigua, G., Tanah Podsolik Merah Kuning | Jurnal
Spokas, K., Cowie, A. L., Novak, J., Ippolito, Manajemen Hutan Tropika. Manajemen
J. A., dan Borchard, N. 2017. Biochar research Hutan Tropika 6(2): 9–21.
activities dan their relation to development Rusdiana, O., Fakura, Y., Kusuman, C., dan
dan environmental quality. A meta-analysis. Hidayat, Y. 2000. Respon pertumbuhan akar
Agronomy for Sustainable Development 37(3): tanaman sengon (paraserianthes falcataria)
1–22. terhadap kepadatan dan kdanungan air tanah
Mindari, P. E., Sasongko, U. Khasanah, dan podsolik merah kuning. Jurnal Manajemen
Pujiono. 2018. rasionalisasi peran biochar dan Hutan Tropika 6(2): 43–53.
humat terhadap ciri fisik-kimia tanah. Jurnal Santosa, S., Ruslan Umar, M., dan Amir, N. J.
Folium 1(2): 34–42. 2020. Analisis kdanungan N, P, K, porositas
Neonbeni, E. Y., Boe, V., dan Berek, A. K. 2019. media pembibitan pertumbuhan bibit sengon
Uji efek aplikasi takaran biochar dan kompos Paraserianthes falcataria (l) nielsen. Jurnal
kirinyuh tahun Ke dua terhadap pertumbuhan Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati 5(1): 61–68.
dan hasil selada darat (lactuca SativaL.). Sismiyanti, S., Hermansah, H., dan
Savana Cendana 4(03): 48–51. Yulnafatmawita, Y. 2018. Klasifikasi
Nurida, L. N., dan Rachman, A. 2012. Alternatif beberapa sumber bahan organik dan
pemulihan lahan kering masam terdegradasi optimalisasi pemanfaatannya sebagai biochar.
dengan formula pembenah tanah biochar di Jurnal Solum 15(1): 8.
typic kanhapludults lampung. in: Prosiding Sudaryono. 2001. Pengaruh pemberian bahan
Seminar Multifungsi dan Revitalisasi pengkondisi tanah terhadap sifat fisik dan
Pertanian 1(2): 639–648. kimia tanah pada lahan marginal berpasir.
Nurida, N. L. 2017. Potensi pemanfaatan biochar Jurnal Teknologi Lingkungan 2(1): 106–112.
untuk rehabilitasi lahan kering di indonesia. Sukarman, S., Kainde, R., Rombang, J., dan
in: Potency of Utilizing Biochar for Dryldan Thomas, A. 2012. Pertumbuhan bibit sengon
Rehabilitation in Indonesia 12 Bogor 57–68. (Paraserianthes falcataria) pada berbagai
DOI: 10.2018/jsdl.v8i3.6503 media tumbuh. Jurnal Eugenia. 18(3): 215–
Philip, J. 1966. Plant Water Relations: Some 221.
Physical Aspects. Annual Review of Plant Sumarna, Y. 2008. Pengaruh diameter dan luas
Physiology Annual Reviews 17(1): 245–268. tajuk pohon induk terhadap potensi
Putri, W. N., Nelvia, N., dan Idwar, I. 2020. permudaan alam tingkat semai tumbuhan
Pengaruh biochar dan pupuk hijau penghasil gaharu jenis karas. Jurnal Penelitian
calopogonium mucunoides terhadap Hutan dan Konservasi Alam 5(1): 21–27.
pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max l. Utama, R. C., Febryano, I. G., Herwanti, S., dan
merril) serta makrofauna tanah di gawangan Hidayat, W. 2019. Saluran pemasaran kayu
tanaman kelapa sawit. Jurnal Agroteknologi gergajian sengon (falcataria moluccana) pada
10(2): 58–66. industri penggergajian kayu rakyat di desa
Riniarti, M., Hidayat, W., Prasetia, H., Niswati, A., sukamarga, kecamatan abung tinggi,
Hasanudin, U., Banuwa, I. S., Yoo, J., Kim, kabupaten lampung utara. Jurnal Sylva Lestari
S., dan Lee, S. 2021. Using two dosages of 7(2): 195–203.
biochar from shorea to improve the growth of Wasis, B., dan Syarif, D. N. 2019. Pertumbuhan
Paraserianthes falcataria seedlings. in: IOP bibit sengon (paraserianthes falcataria (l)
Conference Series: Earth dan Environmental nielsen) pada media bekas tambang pasir
Science IOP Publishing 012049. dengan pemberian subsoil dan arang
Rusdiana, O., Fakura, Y., Kusmana, C., dan tempurung kelapa. Jurnal Silvikultur Tropika
Hidayat, Y. 1999. Respon Pertumbuhan Akar 10(02): 108–113.
Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria) Yargicoglu, E. N., Sadasivam, B. Y., Reddy, K. R.,
terhadap Kepadatan dan Kdanungan Air dan Spokas, K. 2015. Physical dan chemical

96 Ulin – J Hut Trop 5 (2) : 86-97


Ulin - J Hut Trop 5 (2) : 86-97 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183
September 2021TYAWAN et al. – Running title is about five words
characterization of waste wood derived characteristics of bio-char pyrolyzed from
biochars. Waste Management. 36: 256–268. moso bamboo dan rice husk with different
Zhang, Y., Ma, Z., Zhang, Q., Wang, J., Ma, Q., pyrolysis temperatures. BioResources 12(3):
Yang, Y., Luo, X., dan Zhang, W. 2017. 4652–4669.
Comparison of the physicochemical

97

You might also like