GeoInter Thailand

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

TUGAS GEOGRAFI PARIWISATA INTERNATIONAL

PENGEMBANGAN PARIWISATA THAILAND

MELANI ERSA YUDIANA


22023007000
BINA WISATA

JL. Wisata Babarsari TB XV/15 Yogyakarta, Tambak Bayan, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
BAB I

A. Latar belakang
Pengembangan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) yang berbasis pada alam, budaya,
heritage, sosial dan ekonomi sarat dengan kompleksitas yang melibatkan wisatawan maupun masyarakat
lokal yang bertindak sebagai tuan rumah (host country). Konsekuensinya,pelestarian dan perlindungan
terhadap lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua, khususnya pihak-pihak yang terlibat dalam
perencanaan dan pengembangan pariwisata sebagai industri (Yoeti, 2008 : 238-239), karena pertumbuhan
pariwisata sebagai suatu industri harus mempertimbangkan adanya jaminan sumber daya pariwisata tetap
terpelihara dan masih bisa dinikmati generasi penerus di masa yang akan datang.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi, baik yang
menyangkut fisik maupun makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,
ekologi dan wilayah untuk kepentingan, proses dan permasalahan keberhasilan pembangunan (Bintarto,
1977). Sektor pariwisata merupakan salah satu kajian geografis yang cukup menarik baik sebagai subjek
maupun objek. Pariwisata sebagai suatu objek dapat dilihat dari keberadaan suatu kawasan wisata yang
menempati suatu ruang di permukaan bumi dan seberapa besar pengaruh kawasan wisata tersebut
terhadap sektorsektor lain yang mengelilinginya.
Berdasarkan laporan dan analisis World Tourism Organization (WTO) diperoleh gambaran bahwa
sumbangan pariwisata amat berarti bagi penciptaan Lapangan kerja. Disebutkan bahwa dari setiap
sembilan kesempatan kerja yang tersedia secara global saat ini, satu diantaranya berasal dari sektor
pariwisata (Soebagyo, 2012). Berdasarkan analisis tersebut dapat kita simpulkan bahwa sektor pariwisata
memiliki peranan penting dalam upaya mengurangi angka pengangguran suatu negara.
Sektor pariwisata di Thailand merupakan salah satu sektor ekonomi jasa memiliki prospek yang cerah,
namun dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam prospek
pembangunan di Thailand. Pada era globalisasi ini, pembangunan pariwisata dijadikan prioritas utama
dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan pariwisata bukan hanya untuk wisatawan
mancanegara saja, namun juga untuk menggalakkan kepentingan wisatawan dalam negeri.
Pembangunan kepariwisataan pada hakikatnya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan
daya tarik wisata berupa kekayaan alam yang indah, keragaman flora fauna, seni budaya, peninggalan
sejarah, benda-benda purbakala serta kemajemukan budaya. Thailand memiliki potensi alam yang tinggi.
Adapun potensi alam yang dimaksud diantaranya adalah: 1) memiliki variasi bentang alam yang seragam,
2)wilayahnya relatif subur karena banyak terdapat gunung api dan lembah-lembah sungai, 3) kaya akan
hasil pertanian, perkebunan, dan hasil-hasil hutan, seperti padi, jagung, tebu, umbi-umbian, buah-buahan
tropis, karet, cengkih, kopra, dan berbagai jenis kayu (terutama kayu jati dan kayu besi), 4) memiliki
potensi peternakan yang besar, terutama ternak babi dan kerbau, dan 5) memiliki pantai yang indah dan
perairan di kawasan teluk yang tenang.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi :
1. Apa Potensi Pariwisata yang dimiliki negara Thailand?
2. Bagaimana faktor penghambat potensi yang terdapat di negara Thailand?
3. Apa upaya pemerintah Thailand untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada?
4. Apa metode yang di gunakan untuk menganalisi potensi pariwisata negara Thailand?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka, dapat dijabarkan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk dapat mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat.
2. Untuk dapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara
3. Untuk mengetahui fungsi tata guna dan tata letak suatu wisata

D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi para akademisi, dapat memberikan gambaran bahan referensi untuk menambah
pengetahuan mengenai Implementasi Community Based Tourism di desa wisata

2. Bagi masyarakat setempat penelitian ini mampu memberikan tawaran solusi bagi persoalan
pengembangan pariwisata dalam pengelolaan desa pariwisata sehingga mampu bertahan hidup dalam
jangka panjang.

BAB II
E. Pembahasan
Menurut World Travel & Tourism Council dengan adanya kontribusi dari sektor pariwisata yang sudah
mencakup kunjungan wisatawan, investasi, serta komoditi maupun industri seperti pelayanan akomodasi,
pelayanan makanan, dan perdagangan telah menyerap tenaga kerja penduduk asli thailand hingga tahun
2016 sebanyak 5.739.000 pekerja serta menyumbangkan 20,6% gdp pada tahun yang sama, serta
meningkat sebanyak 9,4% menjadi 21,9% gdp pada tahun 2017 (WTTC, 2017). Tentu dengan adanya
kunjungan wisatawan apalagi dengan setiap tahunnya meningkat, membuat negara terpacu untuk
berbenah diri sehingga membuat citra negara tersebut semakin baik dimata wisatawan yang akan
berkunjung.
Dengan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan di negara tersebut membuat wisatawan
memberikan feedback yang baik dan mempromosikan wisata serta tidak menutup kemungkinan untuk
berkunjung kembali ke negara tersebut sehingga efek yang ditimbulkan dengan adanya pariwisata tidak
hanya meningkatkan devisa negara melainkan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat setempat.
Sekarang ini berbagai tujuan serta alasan bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara, dimana
adanya keinginan untuk berwisata di selah-selah aktivitas yang padat, menikmati berbagai tempat wisata
terkenal, bahkan yang tidak kalah pentingnya adalah mencicipi kuliner khas yang ada di negara tersebut.
Serta kunjungan wisatawan sekarang ini dimudahkan dengan adanya akses akomodasi serta mobilisasi
yang sangat praktis. Banyaknya agen agen pariwisata dan juga maskapai penerbangan menyediakan paket
wisata dengan harga yang bersahabat.

1. Potensi sumber daya Pariwisata Negara Thailand


Salah satu potensi wilayah yang bisa dikembangkan untuk tujuan wisata diantaranya adalah keajaiban
dan keindahan alam (topografi), keragaman flora, keragaman fauna, kehidupan satwa liar, vegetasi alam,
ekosistem yang belum terjamah manusia, rekreasi perairan (danau, sungai, air terjun, pantai), lintas alam
(trekking, rafting, dan lain-lain), objek megalitik, suhu dan kelembaban udara yang nyaman, curah hujan
yang normal, dan lain sebagainya Thailand memiliki potensi alam yang tinggi. Adapun potensi alam yang
dimaksud diantaranya adalah:
1). Memiliki variasi bentang alam yang seragam.
2). Wilayahnya relatif subur karena banyak terdapat gunung api dan lembah-lembah sungai.
3). Kaya akan hasil pertanian, perkebunan, dan hasil-hasil hutan, seperti padi, jagung, tebu, umbi-umbian,
buah-buahan tropis, karet, cengkih, kopra, dan berbagai jenis kayu (terutama kayu jati dan kayu besi).
4). Memiliki potensi peternakan yang besar, terutama ternak babi dan kerbau.
5). Memiliki pantai yang indah dan perairan di kawasan teluk yang tenang.

2. Faktor penghambat potensi Pariwisata terdapat di Negara Thailand


Modal atau sumber kepariwisataan adalah yang dapat di kembangkan sehingga daerah tersebut
mempunyai peluang dalam pembangunan pengembangan potensi pariwisata yang dimiliki untuk menarik
wisatawan. Pengembangan obyek wisata perlu dilakukan analisis terhadap faktor apa saja yang menjadi
kelemahan objek wisata dan hambatan atau permasalahan yang akan dihadapi dimasa mendatang maupun
yang ada saat ini sehingga dapat disusun strategi pengembangan obyek wisata sesuai tujuan
pengembangan yaitu tujuan ekonomi, sosial dan budaya.
Ada berbagai macam persoalan yang menghambat pengembangan objek wisata yang belum dikelola
dan dikembangkan tersebut diantaranya adalah 1). permasalahan aksesibilitas yang minim.
2). dukungan pengembangan objek yang kurang.
3). fasilitas pendamping.
4). pelengkap objek yang kurang memadai.

3. Upaya pemerintah untuk mengembangkan potensi pariwisata


1). Ikut serta dalam IMT-GT
Dalam pelaksanaan menggencarkan promosi pariwisata pemerintah Thailand meningkatkan
hubungannya dengan negara anggota ASEAN lainnya atau negara-negara tetangga yang dimana
dibentuknya Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle(IMT-GT) merupakan bentuk kerjasama sub-
regional dalam ruang lingkup ASEAN yang melibatkan berbagai wilayah yaitu Indonesia dengan 10
provinsi terletak di Pulau Sumatera, Malaysia dengan 8 negara bagian khususnya bagian Utara, dan
Thailand 14 provinsi di bagian Selatan (Amalia R. , 2013).Alasan dibentuknya kerjasama ini ialah untuk
memperkuat kerjasama maupun transformasi ekonomi regional dalam ruang lingkup ASEAN (Jamaan,
2010).
2). Memaksimalkan peluang destinasi wisata dengan beragam sumber daya dan masyarakat, dan fasilitas
Destinasi wisata merupakan hal yang paling penting dalam kegiatan wisata, hal tersebut dikarenakan
faktor utama yang membuat wisatawan berkunjung ke daerah tujuan wisata ialah adanya potensi serta
daya tarik yang dimiliki oleh obyek wisata tersebut (Devy, 2017). Thailand merupakan negara yang
memiliki warisan budaya yang kaya baik itu dari segi kebudayaan, alam, flora dan fauna, ekologi, dan
makanan sekalipun. (Rasulong, 2014. Dalam memaksimalkan kinerja terhadap pariwisata yang nantinya
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian negara dibutuhkannya kerjasama yang
solid. Bukan hanya peran dari pemerintah saja melainkan semua pihak harus terlibat dalam kelancaran
program yang telah ditetapkan baik itu masyarakat bahkan perusahaan perusahaan yang ada.
Thailand memang terkenal dengan wisata murah serta tempat wisatanya seperti street food, kabaret atau
pertunjukan lady boy, wisata malam, wisata belanja, wisata kuil-kuil yang megah, phuket, krabi, pattaya,
juga salah satu daya tarik yang dimiliki thailand adalah dengan menunjukkan olahraga tradisional yang
memang terkenal yaitu olahraga takraw dan thai boxing, dan masih banyak lagi tempat wisata yang dapat
dikunjungi ketika berwisata ke negara tersebut. Tidak jarang para wisatawan rela setiap tahunnya untuk
berlibur kembali ke negara gajah putih, hal tersebut didasari oleh berbagai faktor seperti adanya rasa
nyaman ketika berkunjung ke thailand baik dari fasilitas, kehidupan malam, murahnya tarif hidup, serta
keramahan penduduk setempat yang dimana memiliki nilai sosial yang tinggi. Buddha mengajarkan
kebajikan yang dikenal sebagai namchai atau water of the heart sebagaimana diwujudkan dalam memberi
keramahan kepada orang asing. 3). Meningkatkan layanan transportasi
Thailand telah bekerjasama dengan pihak maskapai penerbangan maupun negara penyumbang
wisatawan terbesar untuk memberikan paket wisata maupun penerbangan murah dengan memberlakukan
berbagai promo yang ditawarkan. Penerbangan langsung ke Bangkok sudah banyak tersedia tanpa harus
transit yang lama dan sangat menyita waktu, sedangkan melalui jalur darat tentunya wisatawan bisa
berkunjung ke Thailand meskipun terlebih dahulu mampir ke negara anggota ASEAN lainnya seperti
Malaysia, Singapore, dan Kamboja.
4). Meningkatkan pelayanan dari masyarakat lokal dari keanekaragaman budaya unik thailand.
Buddha mengajarkan kebajikan yang dikenal sebagai namchai atau water of the heart sebagaimana
diwujudkan dalam memberi keramahan kepada orang asing. Contohnya ketika orang asing memasuki
sebuah desa akan jarang sekali dicurigai sebagai orang jahat ataupun penyusup dikarenakan telah
ditanamkannya didalam diri terhadap konsep namchai itu sendiri yang dimana orang asing tersebut
dilayani sebagaimana mereka memanjakan keluarga ataupun teman sendiri. Sehingga dampak yang
dirasakan membuat adanya lonjakan terhadap kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Thailand.
Memang beberapa tahun belakangan ini pemerintah dengan gencar untuk mempromosikan pariwisata,
salah satu tujuannya ialah Thailand ingin menanyakan dan menyampaikan keanekaragaman budaya dan
sejarah yang dimiliki oleh negara gajah putih kepada masyarakat internasional yang dimana promosi
tersebut didukung oleh berbagai keanekaragaman budaya unik yang dimiliki Thailand.
5). Produk makanan halal bagi wisatawan muslim
Melihat fenomena kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, meskipun negara Thailand
merupakan negara non muslim tetapi antusias wisatawan mancanegara yang berasal dari negara islam
semakin meningkat serta keinginan Thailand menjadi dapur dunia, membuat pemerintah thailand dengan
cepat mengambil kebijakan dalam menggencarkan promosi Halal Food yang dimana targetnya merupakan
wisatawan Muslim. Serta kebijakan atau promosi tersebut diterapkan bertujuan untuk menciptakan image
atau respon yang baik terhadap dunia Muslim sebagaimana diketahui bahwa Thailand merupakan
mayoritas penduduknya beragama Buddha tetapi negara tersebut sangat terbuka, ramah, dan siap terhadap
peningkatan kedatangan wisatawan Muslim yang berkunjung. Tentunya diiringi dengan memperhatikan
kenyamanan serta keamanan bagi wisatawan itu sendiri baik mempersiapkan sarana maupun prasarana
khusus bagi wisatawan Muslim.

4. Metode penelitian potensi pariwisata


Perumusan arah pengembangan obyek wisata dilakukan melalui analisis SWOT. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (Opportunities), secara bersama
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) saat ini atau dimasa mendatang.
Matrik strategi analisis SWOT yang akan digunakan dalam penelitian ini mencakup empat strategi
(Santosa dkk, 2002), diantaranya:
1. Strategi memanfaatkan kekuatan (Strengths) dan mengisi peluang (Opportunity),
2. Strategi memanfaatkan kekuatan (Strengths) dan mengatasi ancaman (Threats),
3. Strategi mengatasi kelamahan (Weaknesses) dan mengisi peluang
4. Strategi mengatasi kelemahan (Weaknesses) dan menghadapi ancaman (Threats)

Sebelum menentukan arah pengembangan pariwisata pada obyek wisata di Kawasan Thailand, maka
diperlukan analisis mengenai faktor-faktor yang menjadi pendorong, penghambat serta membaca peluang
yang ada sehingga dapat diketahui seberapa besar potensi dan arah pengembangan obyek wisata di
Kawasan Thailand. Modal atau sumber kepariwisataan adalah yang dapat di kembangkan sehingga daerah
tersebut mempunyai peluang dalam pembangunan pengembangan potensi pariwisata yang dimiliki untuk
menarik wisatawan. Pengembangan destinasi wisata perlu dilakukan analisis terhadap faktor apa saja
yang menjadi kelemahan destinasi wisata dan hambatan atau permasalahan yang akan dihadapi dimasa
mendatang maupun yang ada saat ini sehingga dapat disusun strategi pengembangan destinasi wisata
sesuai tujuan pengembangan yaitu tujuan ekonomi, sosial dan budaya.
Pengembangan destinasi wisata dapat dilakukan dengan menggali potensi internal dan memaksimalkan
potensi eksternal. Potensi internal maupun eksternal dimaksimalkan dan digali potensinya sesuai analisis
SWOT untuk menganalisis apa yang dilakukan dengan kekuatan yang dimiliki beserta kelemahannya
serta merencanakan pengembangan dengan menganalisis ancaman bagi obyek wisata agar diketahui
langkah menghadapi atau mengatasi ancaman tersebut.
Potensi eksternal obyek wisata dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai kondisi eksternal sesuai
analisis SWOT destinasi misalnya, destinasi yang didukung destinasi lain dilakukan kerja sama paket
wisata, memperhatikan aksesibilitas melalui sarana jalan yang baik, fasilitas penunjang maupun
pendukung wisata jika sudah tersedia dirawat secara rutin, jika belum tersedia perlu kerja sama dengan
pihak terkait untuk menyediakan fasilitas tersebut.

BAB III
F. Kesimpulan
Pariwisata di Thailand mengalami peningkatan dari beberapa tahun terakhir, Peningkatan ini tentunya
membawa dampak yang baik bagi negara Thailand salah satunya menambah pendapatan asli daerah di
masing-masing daerah yang berusaha mengembangkan pariwisatanya. pelaksanaan berbagai kebijakan
pemerintah Thailand dalam berbagai sektor memang dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah
maupun aktor non-pemerintah. Namun disini maksud dari kerjasama adalah saling bersinergi dalam
mempromosikan negara melalui kebudayaan yang dimiliki seperti di sektor sosial, budaya, wisata, bahkan
kuliner atau makanan sekalipun yang telah ditetapkan sebagai fokus utama dalam promosi tersebut.

Tentunya dalam menggencarkan promosi pariwisata Thailand dengan hasil yang maksimal bukanlah
suatu pencapaian yang instan. Dibutuhkan kerja keras serta konsistensi pemerintah terhadap sumber
penunjang apa yang akan dikembangkan.

Untuk mengatasi semua ini, analisis SWOT dianggap mampu untuk menjadi alat pemecah
permasalahan dengan cara menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan
potensi pariwisata. Pengoptimalan faktor pendukung dan memecahkan permasalahan dari faktor
penghambat yang nantinya dapat memunculkan sebuah strategi. Dari hasil analisis menggunakan SWOT,
maka dapat diperoleh beberapa strategi yang dianggap paling efektif untuk pengembangan wisata.

Strategi tersebut antara lain, intensifikasi promosi wisata dengan menggunakan unsur sejarah dan
budaya, pengadaan fasilitas penunjang infrastruktur wisata, menggencarkan sosialisasi giat pariwisata
kepada masyarakat, menggencarkan sosialisasi tata kelola pariwisata ideal, peningkatan mutu dan kualitas
tata kelola dengan cara berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman, peningkatan standarisasi sarana
dan prasarana guna meningkatkan daya saing wisata. Beberapa strategi tersebut kemudian dapat dipecah
ke dalam strategi-strategi alternatif.

You might also like