Cagar Budaya Kerajaan Bali Kuno Pura Pusering Jagat

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa

Volume x, Issue x, Month xxxx; pp. xx–xx


https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/index
p-ISSN 2338-0454 (printed), e-ISSN 2581-2211 (online) Dipublikasi: xx xx xxxx

CAGAR BUDAYA KERAJAAN BALI KUNO PURA PUSERING JAGAT

(Desa Pejeng Gianyar Bali)

I Wayan Gangga Mustika1, Gusti Ngurah Nyoman Karnatha2, I Kadek Handika Puja Maharta3, Nurwidayati4
1
Program Studi, Asitektur, Universitas Warmadewa, Jl Temporong No.24, Denpasar Indonesia
2
Program Studi, Asitektur, Universitas Warmadewa, Jl Temporong No.24, Denpasar Indonesia
3
Program Studi, Asitektur, Universitas Warmadewa, Jl Temporong No.24, Denpasar Indonesia
4
Program Studi, Asitektur, Universitas Warmadewa, Jl Temporong No.24, Denpasar Indonesia
e-mail: alamat email penulis1
wahkarnata02@gmail.com
How to cite (in APA style):
Mustika, I W.G, Karnatha, G.N.N, Maharta, I,K,H,P, Nurwidayati (2022). Cagar budaya Kerajaan Bali Kuno Pura Pusering
Jagat . Undagi : Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa.

ABSTRACT

Cultural heritage is a cultural heritage that has a real history. That cultural heritage is a heritage that has
historical value and deserves to be preserved. The Cultural Heritage of Gianyar Regency, Bali is very famous for
its historical heritage, including those located in Pejeng, Tampak Siring, Gianyar, Bali, where historical relics in
Pejeng are located at the Penataran Sasih Temple, which is known for its history with the presence of a fallen
moon, the Kebo Madan Temple. , and many others in this Pejeng village, the interesting thing about Pura
Pusering Jagat is that Pura Pusering Jagat is indeed an important temple in Bali. This temple is one of the six
heavenly temples which are positioned in the middle. In Hindu cosmology, the middle is the sthana (the abode of
Lord Shiva). In ancient lontars, the pusering universe temple is also known as the Penatarantasik temple or the
center of the ocean. The naming will remind the Hindu community of the story of Adi Parwa which fills the
struggle of the gods in finding tirtha amertha (water of life) in the middle of the Ksiranawa ocean.In Pura
Pusering Jagat there are a number of ancient statues and shrines that have not been arranged based on aesthetics,
diversity, rarity, historical roles, and the use of ancient materials.

Pusering Jagat Temple is located in Pejeng Village, Tampaksiring District, Gianyar. Pusering Jagat Temple is a
very old temple. Inside this temple there are many ancient relics. This Pusering Jagat Temple in Kusuma Dewa's
Lontar is called Pusering Tasik Temple as one of the Sad Kahyangan Temples in Bali. No less than nine lontars
in Bali state about different Sad Kahyangan.
Keyword: Pura Pusering Jagat, Culture
ABSTRAK

Cagar budaya adalah warisan budaya yang memiliki sejarah nyata. Cagar budaya tersebut merupakan warisan
yang memiliki nilai sejarah dan patut untuk dilestarikan. Cagar Budaya Kabupaten Gianyar Bali sangat terkenal
dengan peninggalan sejarahnya antara lain yang terletak di Pejeng, Tampak Siring, Gianyar, Bali, dimana
peninggalan sejarah di Pejeng terletak di Pura Penataran Sasih yang terkenal sejarahnya dengan keberadaan
bulan jatuh, Candi Kebo Madan. , dan masih banyak lagi di desa Pejeng ini, hal yang menarik dari Pura Pusering
Jagat adalah Pura Pusering Jagat memang merupakan pura penting di Bali. Pura ini merupakan salah satu dari
enam pura kahyangan yang letaknya di tengah. Dalam kosmologi Hindu, bagian tengah adalah sthana (tempat
tinggal Dewa Siwa). Dalam lontar-lontar kuno, pura jagat pusering disebut juga dengan pura Penatarantasik atau
pusat lautan. Penamaan tersebut akan mengingatkan masyarakat Hindu akan kisah Adi Parwa yang mengisi
perjuangan para dewa dalam mencari tirtha amertha (air kehidupan) di tengah lautan Ksiranawa. Di Pura
Pusering Jagat terdapat sejumlah arca dan tempat suci kuno yang belum ditata berdasarkan estetika, keragaman,
kelangkaan, peran sejarah, dan penggunaan material kuno.

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License Page xx
Pura Pusering Jagat terletak di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Pura Pusering Jagat merupakan
pura yang sangat tua. Di dalam candi ini terdapat banyak peninggalan purbakala. Pura Pusering Jagat dalam
Lontar Kusuma Dewa ini disebut Pura Pusering Tasik sebagai salah satu Pura Sad Kahyangan di Bali. Tak
kurang dari sembilan lontar di Bali menyatakan tentang Sad Kahyangan yang berbeda-beda.
Kata Kunci : Pura pusering jagat, Budaya

PENDAHULUAN joongkok dan fragmen lumpung batu.


Sementara seni arca meliputi arca dewa
Pura pusering jagat terletak di desa pejeng
(perlambang dewa tertentu dengan atributnya
yang di masa lampau merupakan pusat
masing-masing) dan arca perwujuudan leluhur
kerajaan Bali Kuno. Banyak yang menduga
dengan pakaian serta perhiasan, seperti bunga
bahwa kata pejeng berasal dari kata pajeng
kuncup atau mekar yang di pegangnya. Masih
yang berarti paying. Dari desa inilah raja-raja
di area jaba pura, serta beberapa pelinggih
Bali Kuna memayungi rakyatnya. Namun, ada
lainya. Di areal ini pula terdapat beberapa arca
juga yang menduga kata pejeng berasal dari
yang cukup unik, seperti arca ayam, arca
kata pajang (Bahasa jawa kuna) yang berarti
guwungan, serta arca kempur. Arca-arca yang
sinar. Diyakini, dari sinilah sinar
tertata rapi di salah satu palinggih inilah yang
kecermelangan dipancarkan ke seluruh jagat.
oleh masyarakat dikenal dengan batu kemong.
Pura pusering jagat memang merupakan pura
Keberadaanya tepat berada di sisi timur jaba
penting di Bali. Pura ini termasuk satu dari
sisi menempel dengan tembok penyengker dan
enam pura khayangan jagat yang berposisi di
berhadapan langsung dengan arena tabuh rah.
tengah-tengah. Dalam kosmologi Hindu,
Menurut beberapa warga setempat, keberadaan
tengah adalah sthana (tempat bersemayam
batu kemong ini diduga erat kaitanya dengan
Dewa Siwa). Dalam lontar-lontar kuna, pura
kegiatan tabuh rah di gelar di kalangan tajen
pusering jagat juga dikenal sebagai pura
tatakala piodalan di langsungkan.
penatarantasik atau pusatnya lautan. Penamaan
itu akan mengingatkan masyarakat hindu Sementara itu, di areal jaba tengah atau
kepada cerita Adi Parwa yang mengisikan madya mandala pun tak jauh beda, dengan
perjuangan para dewa dalam mencari tirtha keberadaan beberapa arca yang beberapa di
amertha (air kehidupan) di tengah lautan antaranya perwujudannya tampak rusak, serta
ksiranawa. Di pura ini terdapat arca-arca yang beberapa palinggih. Seperti palinggih ratu
menunjukan bahwa pura ini adalah tempat penyapa yang berisi arca Ganesha. Selain itu,
pemujaan siwa arca Ganesha (putra siwa), di areal ini juga terdapat beberapa bangunan,
durga (sakti siwa), dan perempuan (pradana). seperti bale paebatan, bale kulkul yang ada di
Dalam ajaran Hindu, purusa dan pradana ini pojok kelod kauh atau sebelah selatan pemedal
adalah ciptaan tuhan yang pertama. Purusa agung, hingga bale pesanekan, dan bale
adalah benih-benih kejiwaan, sedangkan panetegan. Sedangkan pada bagian utamaning
pradana benih-benih kebendaan. Pertemuan mandala atau jeroan, juga terdapat beberapa
purusa dan pradana inilah melahirkan palinggih dan bangunan. Mulai dari palinggih
kehidupan dan harmoni. rau segara, palinggih ratu agung, gedong
uluwatu, serta pangguengan, dan bangunan
Unsur-unsur kebudayaan prasejarah di pura
bale gong, bale paselang, serta bale pawedan.
ini antara lain, susunan batu alam, batu titi
Selain itu, di sisi timurnya juga tampak berdiri
ugal-agil, batu monolit, arca-arca dalam sikap
2|Page
palinggih ratu sidakarya, selanjutnya gedong METODE PENELITIAN
agung catur muka (tempat menyimpat arca
Pendekatan penelitian yang digunakan pada
caturkarya), serta pangaruman agung. Yang
penelitian ini berdasarkan pada metode
menjadi keunikan dari pura pusering jagat
penelitian kualitatif deskriptif dengan
yaiut terdapat tumpukan arca batu-batu
pendekatan naturalistik. Metode penelitian
andesit yang ada di belakang deretan pelinggih
kualitatif merupakan metode penelitian yang
di sisi timur. Tak hanya itu saja, di sisi pojok
digunakan untuk meneliti kondisi objek yang
kaja kanging juga terdapat palinggih
alamiah, dimana peneliti adalah instrumen
padmasana, yang berada tak jauh dari
kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan
palinggih ratu nusa, ratu buncing serta
secara gabungan, analisis data bersifat induktif
palinggih ratu pusering jagat yang berlokasi
(berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan
dekat tembok penyengker kaja kangin pura.
dilapangan) dan hasil penelitian menekankan
Selanjutnya ada pula keunikan tersendiri dari makna daripada generalisasi Metode penelitian
pura pusering jagat yakni, telaga maya. Telaga ini digunakan untuk menggambarkan fakta-
ini sendiri terletak di bagian belakang fakta yang terjadi di lapangan terkait dengan
palinggih-palinggih di sisi timur. Dari kondisi Pura pusering jagat pada studi kasus
bentuknya memang seperti sebuah telaga, yang digunakan, dilihat dari fungsi bangunan,
namun yang beda yakni tak ada air di bentuk, tata letak, serta proses
dalamnya. Bendesa pekraman jerokuta pejeng pembangunannya.
Cok Gede Putra Pemayun beberapa waktu lalu
Penelitian ini menggunakan studi kasus
mengungkapkan, bahwa sesuai namnya yakni
Pura pusering jagat yang terletak di desa
telaga maya ini memang dilihat secara kasat
pejeng. Metode pegumpulan data yang
mat arak akan terlihat adanya air. Konon,
digunakan pada penelitian ini adalah, studi
telaga ini di yakini tembus hingga ke perairan
literatur, observasi (pengamatan langsung ke
Nusa Penida. ‘’ sehingga ketika dilaksanakan
lokasi studi kasus), wawancara mendalam
upacara mapekelem di Telaga Maya ini, maka
dengan berbagai informan , serta dokumentasi
akan tembus hingga perairan Nusa Penida, dan
dalam fotofoto.
menjadi pengingat jikat di pura pusering jagat
sedang dilaksanakan piodalan. Sebab upacara HASIL DAN PEMBAHASAN
mapekelem ini dilangsungkan setiap
piodalan,’’ uxapnya. Keayakinan ini pun 1. Sejarah Berdirinya Pura Pusering Jagat
berbanding lurus dengan bereradaan palinggih
Ratu Nusa di Pura Pusering Jagat. Disinggung Berdasarkan wawancara dengan
mengenai upacara mepekelm itu sendiri Cok pemangku Pura Pusering Jagat (Ngakan
Gede Putra Pemayun mengungkapkan, jika Ketut Sama). Pura Pusering Jagat
upacara ini dilangsungkan tepat saat puncak merupakan salah satu pura penting di Bali
karya piodalan. Pada ritual ini di haturkan dua dan merupakan pura pusat Kerajaan Bali
ekor itik putih sebagai pakelem.’’Nah yang Kuno. Pura yang oleh masyarakat setempat
secara nalar ini unik, yakni ketika dua itik itu disebut dengan Pura Kelod ini memiliki
dilepas di areal Telaga Maya usai diupacarai, status sebagai Pura Kahyangan Jagat yang
akan jangan jelas terlihat itik itu tampak dalam kedudukannya sebagai sadka
semperti berenang di air. Bahkan, itik-itik akan hyangan atau kahyangan jagat yang
mengibas-ngibaskan sayapnya seperti diklasifikasikan sebagai Pura-pura Padma
kebasahan. Pdahal, areal Telaga Maya itu Bhuwana.
secara kasat mata tidak berisi air’’.

3|Page
Pada jaman Bali Kuno pusat pemerintahan
diperkirakan terletak di sekitar Desa
Bedahulu dan Pejeng. Sesuai dengan arti
kata Pejeng yang berasal dai kata Pajeng
(payung) yang bisa dimaknai memayungi
atau mengayomi. Penamaan itu terasa pas
mengingat dari berbagai tinjauan dan kajian
aspek-aspek kebenaran sejarah, teosofi
dan teologi, Desa Pejeng merupakan Pusat
Kerajaan Bali Kuno yang secara otomatis
banyak nilai dan sejarah, maka tempat ini
pusat kerajaan tersebut memayungi
layak
masyarakat dan daerah di sekitarnya.Asal-usul
Pura Pusering Jagat belum bisa diungkapkan Gambar 2.
secara jelas karena terbatasnya sumber- Archa penggambaran tirtha amertha Pura Pusering Jagat
(Sumber, : Dokumentasi pribadi 2022)
sumber tertulis yang menyatakan tentang
latar belakang sejarah Pura Pusering Jagat,
namun dapat dipaparkan sedikit dengan budaya menjadi objek wisata untuk keperluan
didukung oleh sumber yang agak edukasi atau pengetahuan. Pura Pusering Jagat
terfragmentaris, yakni berupa angka tahun sebagai awal kehidupan, terlihat ada arca
Candrasengkala, maupun sumber uraian kelamin purusa (laki-laki) dan juga pradana
dari lontar“Kusumadewa. Tinjauan Pura ini (perempuan) di Palinngih Gedong
yang dikenal juga dengan nama Pura Pusering Purusa. Terdapat simbol-simbol alat
Tasik atau pusatnya lautan, Selain dikenal reproduksi manusia yang menurut ajaran
sebagai Pura Pusering Tasik, dikenal juga Samkhya Yoga, Purusa – Pradana inilah
dengan nama Pura Kelod, bagi warga Kelod ciptaan Tuhan yang pertama.
(Selatan) berarti ke arah laut, yang
mengingatkan kita pada cerita Adi Parwa.

Gambar 3.
GAMBAR 1 Archa Purusa Pura Pusering Jagat
Tampak Depan Jaba Sisi Pura Pusering Jagat (Sumber, : Dokumentasi pribadi 2022)
(Sumber, : Dokumentasi pribadi 2022)

Selain itu teradapat penanda titik tengah atau


Pura ini menceritakan tentang perjuangan para
pusar dari pura sad khayangan yang ada di
Dewa saat mencari air kehidupan (tirta
daerah bali dimana pusatnya berada di pura
amertha) di tengah lautan Ksirarnawa. sebagai
Pusering Jagat dengan diberi tanda berupa
peninggalan dari masa Bali tempo dulu, yang
sengker yang berbentuk lingkaran

4|Page
GAMBAR 6
Tampak Depan Pura Pusering Jagat
(Sumber: Dokumentasi, 2022)

Beberapa kasus yang dipilih merupakan kasus


yang memiliki karakteristik yang berbeda -
beda satu sama lainnya, baik dari segi fungsi,
tata letak, dan bentuk bangunan. Perbedaan -
Gambar 4. perbedaan tersebut disebabkan karena didalam
Sengker pusat pusar Pura Pusering Jagat
(Sumber, : Dokumentasi pribadi 2022) pemilihan lokasinya dipilih secara acak
dibeberapa daerah yang kemungkinan
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda
Peninggalan archa – archa berupa antara daerah yang satu dengan daerah yang
penggambaran dewa - dewa juga terdapat lainnya.
pada areal pura Pusering jagat ini, dimana
bentuk archa sudah mulai kehingan bentuknya Pemilihan pura ini dikarenakan nilai sejarah
dikarenakan dimakan usia tetapi tetap di jaga dari pura yang sangat banyak dan adanya archa
dan dilestarikan – archa yang menggambarkan awal mulanya
kehidupan serta adanya prastasti perjalanan
mencari tirta suci yaitu tirta amertha.

3. Material Pura Pusering Jagat

Pura Pusering Jagat ini merupakan bangunan


yang masih bisa dibilang kuno, material
bangunan ini masih menggunakan batu alam
seperti batu bata, maupun batu sikat. Pada
umumnya batu alam ini merupakan batuan
yang identic digunakan sebagai material
konstruksi bangunan, tetapi batu alam ini
memiliki fungsi dimana batu alam ini
Gambar 5. memberikan kesan alami serta tampilan yang
Archa dewa – dewa Pura Pusering Jagat
(Sumber, : Dokumentasi pribadi 2022)
dekoratif.

2. Karakteristik Pura Pusering Jagat

5|Page
b. Upaya pelestarian Material

Pelestarian material dinilai sangat penting


dikarenakan material yang digunakan pada
bangunan Pura Pusering jagat memberikan
identitas material yang ada disekitar wilayah
tersebut yang di pengaruhi oleh iklim pada
area sekitar. Pada objek bangunan pura
Pusering Jagat ini dimana penggunaan
material alami seperti batu bata diterapkan
pada badan candi bentar dan untuk pada
ornamen ornamen

c. Upaya pelestarian Gaya Arsitektur


GAMBAR 7
Tampak Depan Pura Pusering Jagat
Pelestarian gaya arsitektur pada pura Pusering
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022)
jagat Pejeng ini tetap diupyakan guna untuk
4. UPAYA PELESTARIAN SITUS PURA menjaga kelestarian bentuk dari pura ini
sendiri yang dimendapatkan pengaruh dari
PUSERING JAGAT
gaya arsitektur yang berkembang pada masa
Berdasarkan hal tersebut adapun upaya untuk itu.
pengelolaan Pura Pusering jagat sebagai objek d. Upaya pelestarian bentuk ornamen
bangunan yang tetap di pertahankan gaya ukiran
arsitekturnya dan sebagai identitas
perkembangan gaya arsitektur bali, yaitu Pelestarian bentuk ornamen ukiran yang
terdapat pada pura pusering jagat ini tetap
a. Upaya pelestarian Archa dijaga kelestariannya agar ornamen ukiran
yang diterapkan tersebut tetap membawa
Pelestarian objek Archa di Pura Pusering jagat identitas karakteristik ornamen yang
dinilai sangat penting karena merupakan berkembang di daerah setempat.
sebuah karakteristik dari perkembangan serta
identitas bali itu selain itu bukti sejarah SIMPULAN
kerajaan dimasa lampau agar tidak terabaikan.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan
berdasarkan observasi berupa studi lapangan
pada Pura Pusering Jagat dikatakan sebagai
awal kehidupan, karena terdapat arca dengan
simbol-simbol alat reproduksi manusia. Bentuk
dari bangunan pura pusering jagat ini masih
memiliki unsur kuno dan ukiran-ukiran
terdahulu terlihat pada bangunan-bangunannya
yang masih menggunakan material tanah yang
di padatkan menjadi bentuk dari pura tersebut
dan ukiran-ukiran yang sudah mulai memudar
material bangunan ini masih menggunakan
batu alam seperti batu bata, maupun batu sikat.
Pada umumnya batu alam ini merupakan
batuan yang identic digunakan sebagai
GAMBAR 8
Archa Pusering Jagat material konstruksi bangunan
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022)
Berdasrkan ringkasan yang perlu di konservasi
yaitu pada bagian material yang sudah mulai
merapuh dengan menyesuaikan dengan
6|Page
material di sekitarnya agar masih memiliki DAFTAR PUSTAKA
nilai estetika dan dapat diterima dengan
sejarah dahulunya. Wawancara dengan mangku Pusering Jagat
(Ngakan Ketut Sama).

UCAPAN TERIMAKASIH http://www.babadbali.com/pura/plan/pusering-


jagat.htm
Jurnal ini tidak akan selesai tanpa adanya https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/
dukungan dari berbagai pihak pihak yang Pura_Pusering_Jagat
membatu sehingga jurnal ini dapat https://bali.antaranews.com/berita/272761/
terselesaikan, Kami mengucapkan terimakasih pemprov-bali-berikan-tanah-dan-air-
kepada pihak pihak yang turut membantu dari-pura-pusering-jagat-untuk-ikn-
diantaranya : nusantara
https://www.nusabali.com/berita/62456/
pemkab-gianyar-siap-nobatkan-3-
1. Yth. Jro Mangku Pura Pusering Jagat cagar-budaya
(Ngakan Ketut Sama) yang membatu
pada saat proses wawancara
berlangsung
2. Yth. Prof. Dr. Ir. Iwayan Runa, M.T.
selaku pembimbing dalam
menyelesaikan artikel ini
3. Kami mengucapkan terimakasih
banyak karena sudah membantu dalam
penyelesaikan penulisan artikel

7|Page

You might also like