Fisik A
Fisik A
Fisik A
Universitas khairun
Email: muhamadasadganiasad@gmail.com
ABSTRAK
Sitem penyadian air merupakan rangkaian proses pemenuhaan kebutahan air minum
masyarakat. Bedasarkan bentuk dan teknisnya sistem penyedian air minum dibedakan
menjadi dua macam yaitu penyedian air minum individual dan penyedian air minum
komunal. Sistem penyedian air minum di daasarkan pada potensi air baku,
kebutuhan ,jumlah penduduk ,distribusi /sebaran penduk, adan aktivitas dominan yang
dilakukan penduduk. Penelitian di mulia dengan pengambilan datab - data yaitu data
denah/gambar jaringan instalasi pipa reservoir ake ga’ ale ke reservoir facey bawa dan
facey atas , dengan menghitung head dann daya pompa submersible. Hasil perhitungan dan
dibandingkan dari hasil perhitung maka ini dapat di lakukan dari reservoir ake gaale ke
facey bawa daiam hitungan di nilai (Q=45 m 3/ jam), (H=89,523m), (P=12,90 kw)
sedangkan pompa exiting nilai (Q = 45 m3 /jam), (H=99,3 M), (P=13,68 kw) sedangkan
hasill dari reservoir facey bawah ke atas dalam hitungan ini nilai (Q= 32m 3/jam), (H=
134,8m), (P= 13,82 kw) sedangkan dappat di bandingkan dengan pompa exiting nilai (Q=
32 m3/jam), (H= 138 m), (P= 14,06 kw) berdasarkan hasil perhitungan di atas maka pompa
exiting sudah sesuai dengan hasil perhitungan.
ABSTRACT
The water supply system is a series of processes for fulfilling the community's drinking
water needs. Based on the form and technicality, the drinking water supply system is
divided into two types, namely individual drinking water providers and communal drinking
water providers. The drinking water supply system is based on the potential of raw water,
needs, population, distribution / distribution of reservoirs, and the dominant activities
carried out by the population. Research is conducted by taking datab - data i.e. data
plan/drawing of the reservoir pipe installation network ake ga' ale to the reservoir facey
bawa and facey atas , by calculating the head and power of the submersible pump. The
calculation results and compared from the calculation results then this can be done from the
reservoir ake gaale to facey bring the daiam count at the value (Q = 45 m3 / hour), (H =
89.523m), (P = 12.90 kw) while the pump exiting value (Q = 45 m3 / hour), (H = 99.3 M),
(P = 13.68 kw) while the result from the reservoir facey down to the top in this count the
value ( Q= 32m3/hour),(H= 134.8m), (P= 13.82 kw) while the dappat is compared with the
exit pump value( Q= 32 m3/hour), (H= 138 m), (P= 14.06 kw) based on the calculation
results above, the exiting pump is in accordance with the calculation results.
1. PENDAHULUAN
Sistem penyedian air minum merupakan rangkain proses pemenuhan kebutahan air minum
masarakat. Berdasarkan bentuk dan teknisnya,sistem penyedian air minum dibedakan
menjadi dua macam yaitu: penyadian air minum intik indivual dan penyeian air minum
komunal. Sistem penydian air minum di dasarkan pada potensi air baku, kebutuhan jumlah
penduduk. Penyedian air minum juga terkait dengan teknologi fisika, tingkat kapasitas
pelayanan. Tingkat sumbangan jenis pelayan, dan tingkat institusi pengelolaan sistem.
Kota ternate merupakan kota kepulawan yang memilikii luas wilaya 547,736 km 2.
Pembentukan struktur dan infrastruktur terus dibenntuk di berbagai segi kehidupan untuk
mensejajarkan dengan provinsi-provinsi yang lain telah berkembah, pembagunan sarana
dan prasarana air bersih juga menjadi prioritas uutama pembagunan provinsi ini kedepan.
Hal ini pentinng untuk kehidup masyakaat yang ada di provinsi Maluku utara.
Sitem penyedian air minum di kota ternate pada awalnya di kelolah oleh PDAM kabupaten
Halmahera barat. Namun sejak berlakunya undang-undang nomor 1 tahun 2003 tentang
pemekaran wilaya provinsi Maluku utara dan surat keputusan walikota ternate
Permasalahan kerap terjadi di daerah yang memiliki kontur tanah lebih tinnggi seperti
facey bawa dan facey atas yakni kurangnya pasokan air bersih dari PDAM sehingah
alternative yang di pilih ooleh masarakat facey yaitu dengan membangun bak bak
penampung air hujjan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kurangnya pasokan air bersih ke daearah daerah tersebut tersebut yaitu
penggunaan pompa untuk distribusi yang kurang tepat sehinga hadil nya kurang maksimal.
Sitem penyedian air minum (PDAM) kota ternate semua mengunakan pompallisasi
sehinggah pemilihan pompa harus sesuai agar operatir (PDAM) tidak mengalami
kerugian. Pentingnya pemahan tentang pemelihan pompa, maka penulis ingin melakukan
analisiis ingin mendapatkan pompa yang tepat untuk daerah facey bbawa dan facey atas.
Pusa operasi yang di meliki kapasitasproduksi yaitu sekitar 30% berada di PO AKe Ga‘ale
dengan kapasitas produksi 120 L/d yang melayani ternate dengan sebagian ternate tenggah.
Dalam studi ini di fokoos pada sistem AKe Ga Ale, facey bawa dan facey atas.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini di uraikan tahapan-tahapan serta cara yang di gunakan pada prooses
penelitian hinggah analisis data.
- Tokoh grafik
- Dll
2.3 analisis data
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah contoh perhitungan pada pompa
adalah dapat melipui sebagai berikut:
-perhitungan heat pada pompa
2.4 pemilihan pompa
Didalam penelitian ini anda dapat pmilihan pompa yang meliputi :
-pompa sentrifugal atau pompa submersible
2.5 skema air minum ake ga’ale – facey bawah dan facey atas
3. KERANGKA KONSEP
MULAI
TEKNIN PENGUMPULAN
SUMBER DATA :
SELESAI
Defenisi pompa digunakan dalam kehidupa sehari hari dalam berbagai faryasi
bentuk . secara umum, pompa menambbah atau memberikan energy pada fluida, pompa
bekerja pada fluida. Istilah “ pompa “ akan digukakan secara umum untuk semua pompa,
termasukn pompa, fan, blower, dan klomplosor. Mesin fluida dapat dibagi dalam
katogori utama yaitu:
Mesin perpindah posotif mendorong fluida kedalam atau keluar ruang dengan
megubah fulume ruang. Terrjadi kenaikan tekan dan terjadi suatu kerja yang merupakan
suatu hasilutama gaya sttatik jika dibandingkan denga efek yang di hasilkan oleh gaya
dinamika.
Mesin – messin turbo adalah perlatan mekanik yang mengam bil energi dari fluida
( turbin ) atau memberikan energy pada fluida ( pompa ) sebagai hasil dari interaksi
dinamika antara peralatan / mesin daqn fluida.
Mesin – mesin turbo diklasfikasikan dalam aliran – aksial, aliran campur, atau
aliran radiall tergantunng dari arah gerakan utamafluuida relatif terhadap sumbur rotor saat
fluida duim mulai sudu – sudu. Untuk aliran – aksial, gerakan flluida akan tepat
dipertahankan sebagai komponen arah aliran - aksial dari sejak masuk sampai keluar
rotor. Untuk mesin aliran radial terjadi pemberian komponen aliran – radial yang besar
saatt aliran melewetati sudu, mmulai dari saat mmasuk rotor atau kedua duanya. Pada
jenis mesin yang lain, yakni desain mesin dengan arah campuran, akan terjadi komponen
kecepatan aksial dan radial yang cukup berarti saat aliran melalui barisan rotor.
Pompa sentrifugal telah mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali di
perkenalkan oleh Dennis Papin di Eropa pada tahun 1689. Pompa sentry fugal telah di
desain demikian rupa sehinggah bentuk dari pompa sentrifugal sekarang telah menjadi
lebih sederhana. namun , dibalik kesederhanaan bentuknyq, pompa ini memiliki kenerja
yang sagat kuat dan handal. Hal ini tentu saja dikarenakan adanya perpanduan
dariberbagai macam komponen yang mendukung proses kerja dari pompa sentrifugal
itusendiri. Untuk mengenal lebih dekal dengan pompa sentry fugal ini, kita dapat melihat
komponen apa saja yang berada dalam pompa sentrifugal sebagai berikut.
A. impeller
Merupakan cakram bulat pada logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang
sudah terpasang. Impeller biasanya terbuat dari perunngg. Polikarbon,at, besi tuang atau
stainless steel, namun bahan bahan lain juga digunakan. Sebagaiman kenerja pompa
tergantung pada jenis imlernya, untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan
impeller dalam kondisi yang baik. Jumlah impeller menentukan jumllah tahapan pompa.
Pompa satu tahap memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan head ( = tekan )
rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeller yang terpasang secara seri untuk layanan
head yang tinggi.
B. Pump chasing
a. Back plate
Back plate terbuat dari logam dimana dengan kasing pompa memmbuat
kamar cairan untuk fluida untuk di jadikan tekanan.
b. Mechanical Seal
Koneksi antara batang motor shaft/ pompa dan selubung pompa di lindungi
oleh suatu segel mekanik.
d. Pump shaft
Kebayakan pompa mempunyaibatang potong yang di tempatkan dibang
motor untuk menggabungkan tekan, menghapuskan penggunaan keyways.
Prakitang batang potongan dapat disain secara sederhana, sekalipun masih
menjamin penggarahan metode untuk menggarungi suara gaduh dan
getaran. Untuk pompa sentrifugal multi – stage panjang batang pompa akan
berbeda tgergantung dari banyak pendorong yang di gunakan
e. Adaptor
Kebanyakan pompa dengan suatu standar IEC motor elektrik. Koneksi
antara motor dan backplate ddi hubungkan oleh suatu adaptor dimana sesuai
dengan sentandar IEC atau C – Frame motor elektronik.
Cairan masuk ke impeller dengan arah aksial melalui mata impeller ( impeller eye )
dan bergerak ke araah radial di antara sudus – sudu aimpeeler ( impeller vanes ) hinggah
cairan tersebut keluar dari dia meter luar impeller. Ketika cairan tersebut. Meningalkan
impeller, cairan tersebut di kumpulkan di dalaam rumah pompa ( casing ). Sala satu
desaing casing di bentuk seperti spiral tyang menggumpulkan cairan dari impeller dan
menggarahkan ke discharge nozzle. Discharge nozzle di bentuk seperti suatu keerucut
sehingga kecepatan aliran yang tinggi dari impeller secara bertahap turun. Kerucut ini di
sebut diffuser ( diffuser ). Pada waktu penerunan kecepatan di dalam diffuser, energi
kecepatan pada aliran cairan di ubah menjadi ennergi tekanan
Pompa submersible atau electric submersible tump (ESP) adalah sebuah pompa yang
di rancang khusus, di mana motor dan komponen lainya tertup rapat, karana
penggunannya nanti seluruh permukan pompa ini akan terendam dalam cairan . pada
umumnya pompa yang kita sering jumpai berada atas cairan dan menyerap cairan sebagai
pompa zet ( jet pum ). Berbedahalnya dengan pompa submersible. Pompa ini diletakan di
dalam cayran melalui pipa pipa salurannya. Pompa submersible ini lebih evesien
dibandigkan pompa jet. Pengunan telknologi pompa mersible ini banya di jumpai dalam
dunia industry.
4.6.1 Sumber : Pompa Submersible atau Electric Submersible Pump (ESP) | Pompa
Submersible
4.7 Penggunaan pompa submersible
Pompa submersible banyak di temukan dalam bidang industri. pompa ini biasanya di
gunakan untuk drainase, induustri pompa umum dan pemompaan lumpur. Pompa ini juga
di gunakan dalam filter kolam. Jenis pompa submersible bertingkat biasanya di gunakan
pada lubang bor dan di gunakan untuk abstrak sumur air dan sumur minyak. Pemanfaatan
pompa marsible yang lain yaitu di gunakan pada instalasi pengelolah limba, penanganan air
laut, pemompaan air tanahh, pemadam kebakaran ( karena kabel tahan api ), pengeboran
sumur bor dan air, pengeboran lepas pantai, lift buatan, dewatering tambang dan sistem
erigasi.
1. Head Pomp
Head total pompa di ukur pada flns pompa masukan dan keluaran seperti yang di
lakukkan pada setandar penngujian, maka:
2. Pompa transmisi
Diketahui Perbedaan Pompa Transmisi
Head statis pompa = Hs = Hhisap + H tekanan…….. ( 2.1 )
3. Head kareana perbedaan kecepatan.
Kecepatan aliran maksimum di sepanjang aliran hisap
Adalah 0,6 m/d
Ds =
2.1 Head karena gesekan pipa hisap
Bilangan Reynold ( Rn)
vs x ds
Rn = …………………………( 2.3)
v
2.2 Head karena gesakan di pipa discharge.
vs x dd
Rn = …………………………( 2.4)
v
2.3 Total Head loss
Hi = Hs + Hpp + Hv + Hf1 + Hl1 + Hf2 …( 2.5 )
2.4 Daya Head loss
Q x Yair x Hl
N= ……………………( 2.6 )
3600 x 102nm
Grafik kinerja pump chart/submerible
Dd =
(√ 3.600 x π x1)
Y air x 4
=
(√ 3.6001000x 3,14
x4
x 1)
= 0,53 m
Kecepatan aliran maksimum di sepanjang aliran discharge untuk air tawar adalah 0.6
m/dt dipergunakan Vd = 1 m /dt.
Dd =
(√ 3600 x π x1)
Y air x 4
=
(√ 36001000x 3,14x 4 x 1 )
= 0,53 m
Dv = ( vd 2−vs 2
2. g )
Diketahui :
g = 9.881 m /dt2
2 2
1 −1
Hv = =0m
2 x 9,81
Vs x Ds
Re =
V
1 x 0,53
=
0,016 x 1−3
=0,02308
( )( )
2
L vs
Hf1= f x x
ds 2g
( ) ( )
2
6 1
Hfl= 0,02308 x x
0,53 2 x 9 , , 81
= 0,013 m
( VS2 g )
2
HL = K x
( )
2
1
= 13.05 x = 0,66 m
2 x 9,81
Bilangan reynold
Re = ( vs xvdd )
Dimana v = 0,016 x 103
1 x 0,53
=
0,016 x 103
Kerugian gesek
= 0,02308
( )( )
2
L vs
Hf1= f x x
ds 2 g
( ) ( )
2
700 1
Hf1= 0,02308 x x
0,53 2 x 9.81
= 1,55s
( )
2
vs
HL2 = k
2 x 9,81
( )
2
1
= 6,65 x
2 x 9 , 81
= 0, 338m
= 134,8m
Q x Y air x HI
N=
3600 x 102 x 0,85
32 x 1000 x 134 , 8
=
3600 x 102 x 0,85
= 13, 82 kw
Pennelitian tentang analisis pemelihan pompa tranmisi pada sistem pelayanan air
minum Ake Ga Ale facey bawa dan facey atas. Dqpat dilakukan reservoir ake ga ale kke
facey bawa dalam hitungan nilai (Q=45 m3/jam), (H = 89,523 m), (P= 12,90 kw)
sedangkan dapat di bandingkan dengan pompa existing nilai (Q =45 M 3/jam), (H=
99,3m), (P =13, 68 kw)
1 Q 45 m/ jam Q 45 m / jam
2 H 89,523 m H 99,3 m
3 P 12,90 kw p 13 ,68 kw
4.3.2. Perbandingan perhitungan pompa dan dengan pompa terpasanng di facey bawa ke
facey atas.
Penelitian tentang analisis penelitian pompa trnsmisi pada sistem penyedian air
minum ake ga ale facey bawa dan atas dapat di lakukan dari reservoir faceyy bawa ke
facey atas dalam hitungan ini nilai ( Q = 32 m3/jam ), ( H = 134, 8 m),(P = 13,82 kw )
sedangkan dapt di bandiingkan dengan pompa existing nilai ( Q = 32 m 3/ jam), ( H = 138
m), ( P = 14,06 kw).
Tabel 4.4 : perhitungan pompa dan dengan pompa terpasang di facey bawa ke facey
atas
1 Q 32 m/jam Q 32 m/jam
2 H 13,8 m H 138 m
3 P 13,82 m p 14,06 kw
KESIMPULAN
1. Dari hasil perhitungan ini maka saya dapat menganalisis reservoir ak ga ale ke
facey bawa dalam hitungan ini maka diperoleh : debit aliran (Q = 45 m3/jam), head
pompa ( H = 89,523 m),Daya pompa ( P = 12,90 kw ) ssedangkan pompa existing
nilai debit alira ( Q = 45 m3/jam), head pompa ( H = 99,3m) daya pompa ( P =
13,68 kw )jadi pompa existing ( suda sesuai.
2. Hasil penelitian ini maka saya dapat diper oleh reservoir facey bawa ke facey atas
dalam hitungan ini : debit aliran (Q 32m 3/jam),headpompa ( H = 134,8 m ),daya
pompa (P =13,82 kw )sedangkn dapat dengan pompa exisiting nilai :debit aliran (Q
=32 m/jam),head pompa ( H =138 m ), daya pompa (14,06 kw ) jadi pompa
existing suda sesuai
SARAN
Sularso dan tahara, haruo .2006. pompa dan kompresor. PT.Pradnya Paramita .Jakarta.