Efektivitas Intervensi Colek Dalam Peningkatan Perilaku Patient Safety

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan Indonesia (The Indonesian Journal of Health), Vol. XI, No.

3, Juli 2021

Efektivitas Intervensi Colek dalam Peningkatan Perilaku Patient Safety

The Effectiveness of Colek Intervention in the Improvement of Patient Safety Behavior

Nurhasanah1*, Erwin Purwaningsih1, Dewi Mardahlia1, Restu Yunus1


1
Program Studi Administrasi Rumah Sakit, STIKES Mutiara Mahakam Samarinda
*Korespondensi: nurhasanahmars@gmail.com

Abstract
Patient safety is an important issue in global hospital services. One of the factors related to
patient safety is the patient safety behavior of the medical staff, including nurses as health
workers with the largest proportion in hospitals. This study aimed to determine the
effectiveness of Colek intervention to improve patient safety behaviors of hospital nurses in
Samarinda City. This experimental research used a pretest-posttest control group design. The
samples were 60 people that were divided into two groups. Group A received an intervention
in the form of a patient safety book, and group B received an intervention with a patient safety
book and the Colek intervention. Colek intervention was an education program focusing on
expanding knowledge, increasing awareness, developing leadership skills, and improving
patient safety behavior. The data were analyzed using the Wilcoxon test and Mann-Whitney
test. This study found that the mean of pretest in group A and group B had the same score
(38,5 with an SD of 31,5). The mean of post-test in group A was 46,0 with an SD of 57,5 while
the mean of post-test in group B was 63,0 with an SD of 71,0. The results of this study showed
a significant difference (p=0,001) between before and after the intervention using the patient
safety book. A significant difference (p=0,000) was also found between before and after the
intervention using the patient safety book and the Colek intervention. The Colek intervention
was an effective way to improve the patient safety behavior of the hospital nurses in Samarinda
City.

Keywords: Patient Safety, Behavior, Improvement


Pendahuluan Pelaporan insiden patient safety di
Patient safety merupakan isu penting setiap negara berbeda-beda yang
dalam bidang kesehatan secara global (1,2) dipengaruhi oleh budaya melaporkan pada
serta salah satu indikator kualitas pelayanan setiap negara tersebut. Negara Jepang telah
kesehatan (3). Selama 15 tahun ini, melaporkan 60.000 insiden patient safety
permasalahan patient safety dalam setiap tahunnya (7). Data insiden patient
pelayanan kesehatan tetap menjadi masalah safety di Indonesia saat ini dihimpun oleh
kesehatan masyarakat yang penting (4). Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Patient safety (keselamatan pasien) (KKPRS) melalui pelaporan mandiri secara
adalah sistem yang membuat asuhan pasien online. Data yang diperoleh dari Laporan
lebih aman, meliputi asesmen risiko, Insiden Keselamatan Pasien secara online
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, per 15 Juli 2021, diperoleh bahwa jumlah
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan kejadian nyaris cedera sebanyak 1.518
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta kejadian, jumlah kejadian tidak cidera
implementasi solusi untuk meminimalkan sebanyak 1379 kejadian, dan kejadian
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan sebanyak
cedera yang disebabkan oleh kesalahan 1524 kejadian (8).
akibat melaksanakan suatu tindakan Salah satu faktor yang memengaruhi
(omission) atau tidak mengambil tindakan patient safety adalah perilaku dari staf medis.
yang seharusnya diambil (commission) (5). Dengan kata lain, kualitas patient safety
Menurut World Alliance of Patient Safety, dipengaruhi oleh bagaimana perilaku patient
patient safety adalah pengurangan risiko dari safety dari tenaga kerja di dalamnya
bahaya yang tidak perlu terkait pelayanan termasuk perawat (9,10). Perawat
kesehatan ke risiko minimum yang dapat merupakan tenaga kerja esensial di rumah
diterima (6). sakit. Perawat memiliki proporsi jumlah

153
Nurhasanah, dkk

terbesar (31%) di antara tenaga kesehatan adalah consecutive sampling yaitu semua
lainnya yang didayagunakan di fasilitas subjek yang bersedia menjadi responden
layanan kesehatan di Indonesia tahun 2020 dengan mengisi form pendaftaran online dan
(11). memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi pada
Kualitas patient safety di rumah sakit penelitian ini adalah perawat yang telah
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti bekerja di rumah sakit lebih dari enam bulan.
kompleksitas prosedur kerja, sistem Sedangkan kriteria eksklusi adalah perawat
manajerial, kelelahan, beban kerja, perilaku, yang bekerja selain di rumah sakit, perawat
komunikasi, dan kepemimpinan (12,13). yang bekerja di rumah sakit kurang dari enam
Perilaku patient safety berpengaruh pada bulan. Sampel penelitian sebanyak 60 orang
kualitas patient safety (1). yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
Penelitian yang dilakukan oleh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Martiana menghasilkan bahwa perilaku Kelompok kontrol sebanyak 30 orang akan
patient safety secara signifikan dipengaruhi diberikan intervensi berupa buku patient
oleh jenis kelamin, komunikasi manajemen, safety. Sedangkan kelompok eksperimen
keterlibatan karyawan, dan tekanan dari sebanyak 30 orang akan diberikan buku
pekerjaan (14). Penelitian oleh Aini patient safety dan intervensi Colek. Instrumen
menyimpulkan bahwa perilaku patient safety yang digunakan adalah kuesioner tertutup
dipengaruhi secara signifikan oleh budaya secara online menggunakan aplikasi google
dan sikap patient safety (15). form. Kuesioner terdiri atas 21 pertanyaan
Upaya peningkatan perilaku patient yang dikembangkan berdasarkan Nine
safety perlu selalu dilakukan dalam rangka Patient Safety Solution yang diluncurkan oleh
menjamin mutu pelayanan kesehatan yang WHO untuk mencegah insiden patient safety.
diberikan kepada pasien dan menurunkan Pengukuran awal (pretest) dilakukan
insiden di rumah sakit (4). Sehingga perlu kepada seluruh responden baik kelompok
adanya metode yang efektif dalam kontrol maupun kelompok eksperimen secara
peningkatan perilaku patient safety (16). online melalui aplikasi google form. Intervensi
Colek merupakan akronim dari dilakukan secara online melalui aplikasi zoom
campaign of leadership, awareness, and meeting dan responden akan dibagi menjadi
knowledge about patient safety. Intervensi dua room, yaitu room A untuk kelompok
Colek adalah metode sosialisasi patient kontrol dan room B untuk kelompok
safety yang memberikan edukasi tentang eksperimen. Setelah pelaksanaan intervensi,
pengetahuan dan kepemimpinan, responden mengisi posttest setelah 30 hari
peningkatan kepedulian dan pengetahuan kemudian. Tujuannya untuk memberikan
tentang patient safety di rumah sakit. kesempatan kepada responden
Intervensi colek berfokus pada perluasan mengaplikasikan program colek di tempat
pengetahuan, peningkatan kepedulian, kerjanya sebagai perawat. Pengolahan dan
pengembangan jiwa kepemimpinan, dan analisis data menggunakan uji statistik
peningkatan kualitas perilaku patient safety. Wilcoxon dan uji Mann Whitney dengan
Target utama pada intervensi Colek adalah bantuan aplikasi SPSS.
para tenaga keperawatan di rumah sakit
karena proporsinya yang mendominasi Hasil
dibanding tenaga kesehatan (11). A. Karakteristik Responden
Penelitian ini bertujuan untuk Karakteristik responden berdasarkan
mengetahui efektivitas intervensi Colek jenis kelamin, umur, dan pekerjaan dapat
dalam rangka meningkatkan kualitas perilaku dilihat pada Tabel 1.
patient safety dari perawat rumah sakit di Tabel 1. Karakteristik Responden berdasarkan
Kota Samarinda. Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, dan
Lama Bekerja
Metode Penelitian Variabel Jumlah %
Jenis penelitian ini adalah penelitian Jenis Kelamin
Laki-laki 21 35
eksperimental dengan pretest-posttest
Perempuan 39 65
control group design. Populasi penelitian ini Usia
adalah perawat rumah sakit di Kota Remaja 12-25 20 33
Samarinda. Teknik pengambilan sampel Dewasa 26-45 36 60

154
Nurhasanah, dkk

Lansia >46 4 7 >3 tahun 12 20


Pendidikan Berdasarkan Tabel 1, diperoleh bahwa
DIII Keperawatan 43 72 mayoritas responden pada penelitian ini
S1+Ners 17 28 memiliki jenis kelamin perempuan (65%),
Lama Bekerja berusia dewasa (60%), memiliki pendidikan
<1 tahun 10 17
tertinggi DIII Keperawatan (72%), dan lama
1-3 tahun 38 63
bekerja selama 1-3 tahun (63%).

B. Perilaku Patient Safety Sebelum dan Sesudah Intervensi Colek

Tabel 2. Hasil Pretest dan Posttest Responden


Sig
Kelompok N Mean Median Std Deviasi Min-Max
(normalitas)
Pretest
Kelompok A 30 38,5 31,5 +2,3 21-42 0,020
Kelompok B 30 38,5 31,5 +2,1 22-41 0,028
Posttest
Kelompok A 30 46,0 57,5 +2,7 42-73 0,000
Kelompok B 30 63,0 71,0 +1,8 60-82 0,005

Tabel 2 menunjukkan perilaku patient data pada saat pretest, nilai yang paling kecil
safety sebelum dan sesudah dilakukan adalah kelompok B sebesar ± 2,1 dan pada
intervensi colek dan pemberian buku patient saat posttest sebesar ± 1,8. Skor terendah
safety. Kelompok A adalah kelompok yang pada saat pretest dan posttest adalah pada
diberikan intervensi berupa buku edukasi kelompok A sebesar 21 dan 42. Skor tertinggi
patient safety. Kelompok B adalah kelompok pada saat pretest adalah kelompok A sebesar
yang diberikan intervensi buku patient safety 42 dan skor tertinggi pada saat posttest
dan edukasi Colek. Pada saat pretest, nilai adalah kelompok B sebesar 82. Uji normalitas
mean dan median pada kelompok A dan B menggunakan Shapiro-Wilk menunjukkan
menunjukkan nilai yang sama yaitu 38,5 dan bahwa data pada kelompok A dan B pada
31,5. Namun ,pada saat posttest, nilai mean saat pretest dan posttest adalah tidak
dan median kelompok A dan B menunjukkan berdistribusi normal sehingga statistik
hasil yang berbeda, Nilai mean dan median deskriptif menggunakan nilai median dan
pada kelompok A adalah 47,0 dan 57,5. jangkauan (Min-Max).
Sedangkan nilai mean dan median kelompok
B adalah 63,0 dan 71,0. Berdasarkan variasi

Tabel 3. Perbedaan Perilaku Patient Safety Sebelum dan Sesudah Intervensi Colek
Pretest Median Posttest Median
Kelompok p-value
(Min-Max) (Min-Max)
Kelompok A 31,5 (21-42) 57,5(42-73) 0,001
Kelompok B 31,5 (21-42) 71,0 (60-82) 0,000

Berdasarkan uji statistik yang dilakukan C. Efektivitas Intervensi Colek


menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara Tabel 4. Perbedaan perilaku patient safety
sebelum dan sesudah pemberian buku sesudah intervensi Colek
patient safety dengan nilai p sebesar 0,001 < Kelompok Posttest Median p-value
α = 0,05, median pretest sebesar 31,5, (Min-Max)
median posttest 57,5. Selain itu, diperoleh Kelompok A 57,5 (42-73) 0,002
Kelompok B 71,0 (60-82)
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
sebelum dan sesudah pemberian buku Berdasarkan uji statistik Mann Whitney,
patient safety dan intervensi Colek dengan didapatkan nilai p sebesar 0,002 < α = 0,05
nilai p sebesar 0,000 < α = 0,05, median sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pretest sebesar 31,5, median posttest perbedaan pengaruh antara kelompok A
sebesar 71. yang hanya diberikan buku patient safety

155
Nurhasanah, dkk

dengan kelompok B yang diberikan buku signifikan dengan kinerja perawat (22).
patient safety dan intervensi colek. Penelitian lain menyatakan faktor lama
Berdasarkan nilai median, perbedaan bekerja tidak berpengaruh dengan kinerja
perilaku patient safety yang paling efektif (20).
adalah dengan pemberian buku patient safety
dan edukasi colek. B. Perilaku Patient Safety Sebelum dan
Sesudah Intervensi Colek
Pembahasan Berdasarkan uji statistik yang dilakukan
A. Karakteristik Responden menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh bahwa
Karakteristik responden pada penelitian ada perbedaan yang signifikan pada perilaku
ini sebanyak 35% berjenis kelamin laki-laki patient safety antara sebelum dan sesudah
dan sebanyak 65% berjenis kelamin pemberian buku patient safety pada perawat
perempuan. Perbedaan kualitas akademik rumah sakit di Kota Samarinda. Hasil
dan pekerjaan pada laki-laki dan perempuan penelitian ini didukung oleh penelitian yang
bukanlah sesuatu yang baru dan hal ini dilakukan oleh Novitasari, bahwa efektivitas
disebabkan oleh banyak faktor seperti buku ajar berbasis higher order thinking skill
kemampuan komunikasi (17). Perawat laki- adalah valid, praktis, dan efektif (23).
laki berpeluang lebih besar untuk dapat Penelitian lain menunjukkan bahwa
diberdayakan secara psikologis dibandingkan bahan ajar buku panduan pembelajaran
dengan perawat perempuan (18). Namun, kebencanaan Kabupaten Klaten adalah
penelitian Soeprodjo menyatakan bahwa efektif yang ditunjukkan dengan adanya
tidak terdapat hubungan yang signifikan peningkatan hasil belajar melalui strategi role
antara jenis kelamin dengan kualitas kinerja playing lebih besar dibandingkan strategi
perawat (19). konvensional yaitu meningkat sebanyak
Karakteristik responden berupa usia 30,24% (24). Penelitian serupa oleh Rielina
menunjukkan bahwa sebanyak 33% menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
responden berusia remaja, sebanyak 60% yang signifikan antara siswa yang belajar
responden berusia dewasa, dan 7% secara konvensional dengan siswa yang
responden berusia lansia. Hasil penelitian belajar dengan buku saku pada unit
oleh Morika menyatakan bahwa tidak ada kompetensi klasifikasi bahan makanan
hubungan yang signifikan antara usia dengan bumbu dan rempah. Penggunaan buku saku
kinerja perawat dalam menerapkan patient pada media pembelajaran lebih efektif
safety di rumah sakit (20). meningkatkan pengetahuan siswa
Pendidikan pada responden pada dibandingkan dengan pembelajaran
penelitian ini terdiri atas 72% responden konvensional (25).
memiliki pendidikan terakhir DIII Buku patient safety ini adalah buku saku
Keperawatan dan sebanyak 28% responden yang dirancang oleh peneliti yang berisikan
memiliki pendidikan terakhir Sarjana dan tentang prinsip-prinsip patient safety,
Profesi Keperawatan (Ners). Semakin tinggi mengapa harus ada patient safety, laporan
tingkat pendidikan maka semakin rendah insiden patient safety, dan sasaran
tingkat kesalahan yang dilakukan oleh keselamatan pasien. Buku ini juga memuat
perawat dan mencegah kematian yang terjadi tentang five moments hand hygiene, 10
pada pasien (21). Namun penelitian lain langkah mencuci tangan dengan sabun dan
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang handrub, etika batuk dan bersin. Buku dibuat
signifikan antara tingkat pendidikan dengan semudah mungkin untuk dipahami oleh
kinerja perawat dalam menerapkan patient tenaga kesehatan yang membacanya.
safety di rumah sakit (20). Hasil lainnya dari penelitian ini diperoleh
Karakteristik responden terakhir adalah bahwa ada perbedaan yang signifikan pada
lama bekerja. Sebanyak 17% responden perilaku patient safety antara sebelum dan
telah bekerja sebagai perawat selama kurang sesudah pemberian buku patient safety dan
dari 1 tahun. Sebanyak 63% responden telah intervensi Colek. Hasil ini sejalan dengan
bekerja sebagai perawat selama 1-3 tahun. penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni
Sebanyak 20% responden telah bekerja bahwa terdapat perbedaan pengetahuan
sebagai perawat selama lebih dari 3 tahun. yang bermakna antara sebelum penyuluhan
Faktor lama kerja berpengaruh secara dengan sesudah penyuluhan tentang NAPZA

156
Nurhasanah, dkk

(26). Penelitian lain oleh Dini bahwa edukasi


oleh apoteker secara kelompok dapat Kesimpulan
meningkatkan kepatuhan terhadap Efektivitas Intervensi Colek secara
pengobatan dan memperbaiki kontrol signifikan efektif dalam rangka meningkatkan
glikemik kelompok intervensi dibandingkan perilaku patient safety dari perawat rumah
dengan kelompok kontrol pada pasien sakit di Kota Samarinda.
Diabetes Mellitus tipe dua rawat jalan di
RSUP dr. Sardjito (27). Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada Kemendikbud dan
C. Efektivitas Intervensi Colek Ristek, BRIN, dan LLDIKTI Wilayah XI yang
Berdasarkan uji statistik Mann Whitney telah memberikan bantuan dana sehingga
diperoleh bahwa ada perbedaan pengaruh penelitian ini dapat terlaksana. Terima kasih
antara kelompok A yang hanya diberikan kepada para perawat rumah sakit di Kota
buku patient safety dengan kelompok B yang Samarinda yang bersedia berpartisipasi
diberikan buku patient safety dan intervensi sebagai responden pada penelitian ini.
colek. Berdasarkan nilai median, perbedaan
perilaku patient safety yang paling efektif Daftar Pustaka
adalah dengan pemberian buku patient safety 1. Yaghoubi, M., et al. Patient Safety
dan edukasi colek. Penelitian serupa Behavior is Physician: How is It
dilakukan oleh Shin bahwa terdapat Predicted? J Hospital Practices and
peningkatan yang signifikan pada Research. 1(2): 67-72; 2016.
pengetahuan dan kepedulian terhadap 2. Oikonomou, E., Carthey J., Macrae, C.,
patient safety pada kelompok yang diberikan Vincent, C. Patient safety regulation in
program edukasi tentang patient safety the NHS: Mapping the Regulatory
dibandingkan dengan kelompok yang Landscape of Healthcare. BMJ Open. 9;
diberikan buku tentang patient safety (28). 2019.
Hasil ini similar dengan penelitian yang 3. Ulumiyah, N.H. Improving the Health
dilakukan oleh Sabarudin bahwa terdapat Services' Quality by Implementation of
perbedaan yang bermakna pada Patient Safety in Public Health Center.
pengetahuan tentang pencegahan COVID-19 Jurnal Administrasi Kesehatan
sebelum dan sesudah dilakukan edukasi Indonesia. 6(2): 149-155; 2018.
secara online. Media video dan leaflet terbukti 4. Lark, M.E., Kirkpatrick, K., Chung, K.C.
lebih efektif dibandingkan dengan media Patient Safety Movement: History and
video saja (29). Penelitian lain menyimpulkan future direction. J Hand Surg Am. 43(2):
bahwa edukasi video terbukti efektif dalam 174-178; 2018.
meningkatkan kemampuan mahasiswa 5. Menkes RI. Permenkes RI No.11 Tahun
dalam mempelajari penggunaan inhaler (30). 2017 tentang Keselamatan Pasien.
Penelitian oleh Muftianingrum menyimpulkan Jakarta: Menkes RI; 2017.
bahwa ada pengaruh yang signifikan pada 6. WHO. Conceptual Framework for the
edukasi konsep diri terhadap peningkatan International Classification for Patient
pengetahuan perkembangan remaja di Safety. Geneva: WHO; 2009. Available
SMPN 21 Semarang (31). from: http://www.who.int/patientsafety/
Informasi yang diberikan kepada taxonomy/icps_full_report.pdf [Accessed
responden dengan menggunakan media on 10 Juli 2021].
audio visual atau video lebih mudah 7. Wakao, R., et al. Data-Driven
dimengerti karena setiap responden akan Identification of Adverse Event Reporting
mencermati jika terdapat gambar yang dapat Patterns for Japan in VigiBase, the WHO
dilihat dan suara yang dapat didengar. Dalam Global Database of Individual Case
hal ini dianggap efektif dan efisien, video lebih Safety Reports. Drug Safety. 42: 1487-
mudah dipahami dan dapat ditayangkan 1498; 2019.
berulang kali sehingga efektif untuk 8. Laporan Insiden Keselamatan Pasien.
mengubah pandangan sasaran yang akan Available from:
diintervensi (32). http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sp2rs/da
shboard.php [Accessed on 15 Juni
2021].

157
Nurhasanah, dkk

9. Javadi, M., Kadkhodaee, M., Yaghoubi, 19. Soeprodjo, R.R.O.K., Mandagi, C.K.F.,
M., Maroufi, M., Shams, A. Applying Engkeng, S. Hubungan antara Jenis
Theory of Planned Behavior in Predicting Kelamin dan Motivasi Kerja dengan
of Patient Safety Behaviors of Nurses. Kinerja Perawat di Rumah Sakit Jiwa
Mater Sociomed. 25(1): 52-55; 2013. Prof. Dr. V. L. Ratubuysang Provinsi
10. Majidi, S.A., Ayoubian, A., Mardani, S., Sulawesi Utara. Skripsi. Manado:
Hashemidehaghi, Z. A Survey of the Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Quality of Nursing Services for Brain Universitas Sam Ratulangi; 2017.
Trauma Patients in the Emergency 20. Morika, H.D., Suharizal., Yasmi.
Wards of Hospitals in Guilan Province, Characteristic and Motivation with Nurse
Iran (2012). Electron Physician. 6(1): Performance in Applying Patient Safety
747-753; 2014. in Hospital. International Journal of
11. Pusat Data dan Informasi, Badan Community Medicine and Public Health.
Pengembangan dan Pemberdayaan 6(1): 44-50; 2019.
Sumber Daya Manusia Kesehatan, 21. Audet, L.A., Bourgault, P., Rochefort,
Kemenkes RI. Data SDM Kesehatan C.M. 2018. Associations between Nurse
yang Didayagunakan di Fasilitas Education and Experience and the Risk
Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di of Mortality and Adverse Events in Acute
Indonesia Pembaharuan Data per 31 Care Hospitals: A Systematic Review of
Desember 2020. Jakarta: Badan PPSDM Observational Studies. International
Kesehatan; 2020. Available from: Journal of Nursing Studies. 80: 128-146;
http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/ 2018.
info/. [Accessed on 28 Juli 2021]. 22. Kambuaya, H.G., Rompas, S., Hamel, R.
12. Reason, J. Human Error: Models and Hubungan Tingkat Pendidikan dan
Management. BMJ. 320(7234): 768-770; Lamanya Kerja dengan Kinerja Perawat
2000. di Rumah Sakit Umum Kabupaten
13. Cook, R.I., Woods, D.D. Operating at the Sorong. e-Journal Keperawatan. 4(1): 1-
Sharp End: The Complexity of human 6; 2016.
error. Hum Error Med. 13: 225-310; 1994. 23. Novitasari., Ariani, T., Yolanda, Y.
14. Martiana, T., Suarnianti. The Efektivitas Buku Ajar Berbasis Higher
Determinants of Safety Behavior in Order Thinking Skills (HOTS) pada
Hospital. Indian Journal of Public Health Materi Elastisitas dan Hukum Hooke
Research & Development. 9(2): 147-153; Siswa Kelas XI SMA Negeri Tugumulyo
2018. Tahun Pelajaran 2018/2019. Silampari
15. Aini, Q. Model of Patient Safety Behavior Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIP).
Influenced by Culture and Attitudes of 1(1): 75-86; 2019.
Safety Patients: Case Study of PKU 24. Trismawati, D. Efektivitas Bahan Ajar
Muhammadiyah Hospital in Bantul. Buku Panduan Pembelajaran
Elfermería Clínica. 30(6): 272-275; 2020. Kebencanaan Kabupaten Klaten
16. WHO. Global Action on Patient Safety. terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Geneva: WHO; 2021. Available from: Siswa pada Bencana Letusan Gunung
https://apps.who.int/gb/ebwha/pdf_files/ Berapi Melalui Strategi Role Playing Di
EB148/B148_6-en.pdf. [Accessed on 28 SMA Negeri 2 Klaten. Skripsi. Surakarta:
Juli 2021]. Universitas Muhammadiyah Surakarta;
17. Cardel, M. I., Dean, N., and Montoya- 2019.
Williams, D. Preventing a Secondary 25. Rielina, E. Efektivitas Penggunaan Buku
Epidemic of Lost Early Career Scientists” Saku Bumbu Indonesia untuk
Effects of Covid-19 Pandemic on Women Meningkatkan Pengetahuan tentang
With Children. Ann. Am. Thorac. Soc. 17: Klasifikasi Bumbu dan Rempah pada
1366–1370; 2020. Siswa Kelas X Tata Boga di SMK negeri
18. Arruum, D., Sahar, J., Gayatri, D. 3 Wonosari. Skripsi. Yogyakarta:
Kontribusi Perbedaan Psikologis Universitas Negeri Yogyakarta; 2013.
Perawat terhadap Pemberdayaan 26. Anggraeni, S. Efektivitas Penyuluhan
Psikologi. Jurnal Keperawatan NAPZA terhadap Tingkat Pengetahuan
Indonesia. 18(1): 17-22; 2015.

158
Nurhasanah, dkk

Siswa SMK DD Kabupaten Tanah Laut.


Jurkessia. 6(3): 18-22; 2016.
27. Dini, I.R.E., Andayani, T.M., Purnomo,
L.B. Effectiveness of Group Education by
Pharmacist on Adherence and Clinical
Outcome of Diabetes Mellitus
Outpatients. Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi. 3(3): 211-216; 2013.
28. Shin, S.H., Kim, M.J., Moon, H.J., Lee,
E.H. Development and Effectiveness of a
Patient Safety Education Program for
Inpatients. Int J Environ Res Public
Health. 18(6): 3262; 2021.
29. Sabarudin, et al. The Effectiveness of
Providing Online Education through
Video and Leaflet Media on the
Knowledge Level of COVID-19
Prevention at Baubau City. Galenika
Journal of Pharmacy. 6(2): 309-318;
2020.
30. Lorensia, A., Mahmudah, R.L.,
Masruroh, E.A., Ningrum, N.S.
Efektivitas Edukasi Video untuk
Kelengkapan Penjelasan Cara
Penggunaan Inhaler oleh Mahasiswa
Apoteker. Jurnal Ilmiah Manuntung. 6(2):
150-162; 2020.
31. Muftianingrum, Y. Efektivitas Edukasi
Konsep Diri untuk Meningkatkan
Pengetahuan Perkembangan Remaja di
SMPN 21 Semarang. Repository
Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang; 2019. [Accessed on 1 Juli
2021].
32. Igiany, P.D., Sudargo, T., Widyatama, R.
Efektivitas Penggunaan Video dan Buku
Bergambar dalam Meningkatkan
Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan
Ibu Mencuci Tangan Memakai Sabun.
Berita Kedokteran Masyarakat. 32(2):
89-94; 2016.

159

You might also like