Laporan Jatinnagor Bab 1-3
Laporan Jatinnagor Bab 1-3
Laporan Jatinnagor Bab 1-3
COMPACT CITY
KECAMATAN JATINAGOR
KABUPATEN SUMEDANG
Disusun oleh :
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen Pembimbing :
Mengetahui,
Kepala Studio
Pertama-tama, kami ucapkan syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun buku laporan studio proses
perencanaan ini. Buku laporan ini kiranya tidak akan selesai tanpa bantuan dari
beberapa pihak yang terus mendorong kami untuk menyelesaikannya.
Terima Kasih kami ucapkan kepada Bapak Ir. Edy Mulyadi, M.T. dan Bapak
M. Yogie Syahbandar selaku dosen mata kuliah studio perencanaan kota yang telah
senantiasa membimbing kami dalam penyusunan buku laporan ini. Tanpa adanya
bimbingan dari beliau, kami kiranya tidak akan mampu menyelesaikan buku laporan
ini.
Penyusunan buku laporan ini yang berjudul “Compact City Terhadap Kota
Pendidikan Tinggi Jatinagor” tentunya melibatkan orang-orang di sekitar, baik
peroranagn maupun kelompok, instansi dan pemerintahan yang telah membantu
dalam mencari dan memberikan data-data yang kami butuh kan untuk memenuhi
laporan ini
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam buku laporan ini,
maka kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Sebab, buku laporan ini
tidaklah sempurna dan masih banyak kelemahan. Besar harapan kami semoga buku
laporan ini bisa bermanfaat bagi pembacanya.
1.3 Sasaran
Kegiatan Studio Kota 2023 ini ditunjukkan untuk seluruh
mahasiswa program studi Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2021
dalam menyelesaikan mata kulaih Studio Perencanaan Kota dan
diharapkan dapat dijadikan pembelajaran dalam penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang Kota.
A. Bab I Pendahuluan
D. Bab IV Analisa
E. Bab V Konsep
F. Bab VI Rekomendasi
• Kehidupan social dimana adanya jarak social dan kurangnya toleransi social
antar warga,
Selain ciri-ciri kehidupan, kota juga memiliki cirri-ciri fisik yang dimana
kota memiliki tempat-tempat untuk perdagangan, tempat pendidikan, tempat
industry, tempat wisata, dan tempat pemukiman masyarakat.
Kota ditinjau dari jumlah penduduk, jika ditinjau dari jumlah penduduknya
banyak Negara yang mendefenisikan suatu wilayah sebagai kota berdasarkan
jumlah penduduk yang ada. Kondisi setempat dengan latar belakang social,
ekonomi, dan cultural telah memungkinkan fungsi-fungsi kekotaan.
Kota juga dapat diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk
yang cukup besar dengan corak kehidupan yang beragam.
1. Kota Megapolitan, yaitu kota yang memiliki populasi diatas 5 juta jiwa
3. Kota besar yaitu kota dengan jumlah penduduk antara 500.000 – 1 juta jiwa
4. Kota sedang merupakan kota dengan populasi penduduk antara 100 ribu – 500
ribu jiwa
5. Kota kecil adalah kota dengan jumlah penduduk antara 50 ribu – 100 ribu jiwa
atau kurang dari 50 ribu jiwa namun berstatus kota otonomi.
• Kota eopilis yakni suatu wilayah yang berkembang menjadi sebuah kota yang
baru.
• Kota metropolis yakni kota besar yang telah menganut sistem industri.
• Kota tryanapolis yakni kota dengan tingkat kerawanan yang sangat tinggi
misalnya macet, banyak copet dll.
• Kota pusat industri yakni kota yang memproduksi barang jadi, setengah jadi
maupun barang mentah.
• Kota pusat perdagangan yakni kota yang digunakan sebagai pusat perdagangan
baik regional maupun internasional.
• Kota pusat pemerintahan yakni kota yang berpusat sebagai kota pemerintahan atau
ibu kota.
Ketika penjajah Belanda atau VOC bisa menguasai wilayah Jawa Barat dari
kekuasaan Kerajaan Mataram, pihaknya membagi-bagi wilayah Jawa Barat
menjadi beberapa kabupaten termasuk Kabupaten Sumedang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tujuan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat adalah mewujudkan:
b. Ruang untuk kawasan lindung seluas 45% dari wilayah Jawa Barat dan
terintegrasi; dan
dua, yaitu Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat dan Rencana Pola
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat yang dapat dilihat pada gambar
3.3.3 Hidrologi
Kecamatan Jatinangor dilewati oleh Sungai Cipamali dan sungai
cikeruh, sungai Cipamali merupakan sungai utama yang melintasi Kecamatan
Jatinangor. Sungai ini bermuara ke Sungai Citarum dan memiliki peran
penting dalam aliran air permukaan di wilayah tersebut. Sedangkan Sungai
Cikeruh juga melewati Kecamatan Jatinangor. Sungai ini merupakan anak
sungai dari Sungai Citarum dan memberikan kontribusi dalam sistem
drainase. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar * dan peta*.
AGAMA
NO DESA ISLAM KRISTEN KATOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU JUMLAH
1 CIKERUH 8.310 40 11 9 4 0 8.377
2 HEGARMANAH 10.101 81 4 0 10 0 10.177
3 CIBEUSI 5.934 88 11 1 5 1 6.040
4 CIPACING 19.381 249 63 0 3 2 19.704
5 SAYANG 8.690 96 23 0 0 0 8.801
6 MEKARGALIH 7.616 66 14 0 11 0 7.047
7 CINTA MULYA 6.602 122 32 0 30 1 6.740
8 JATIMUKTI 5.323 22 3 0 0 0 5.551
9 CISEMPUR 8.489 147 23 0 39 0 8.714
10 JATIROKE 7.228 10 4 1 0 0 7.167
11 CILELES 6.831 14 1 0 0 2 6.759
12 CILAYUNG 5.940 0 0 0 0 0 5.946
JUMLAH 100.445 945 189 11 102 6 101.050
Sumber: Kecamatan Jatinangor Dalam Angka 2022
3.5 Fasilitas
3.5.1 Fasilitas Pemerintahan
Fasilitas Pemerintahan merupakan fasilitas utama dalam menjalankan roda
kegiatan pemerintahan dan pelayanan suatu wilayah atau kota. Fungsi fasilitas
pemerintahan yaitu melayani setiap kebutuhan dan juga keluhan masyarakat serta
mendukung jalannya program-program untuk memajukan suatu wilayah. Program
tersebut bisa terlaksana dengan baik jika di dukung dengan fasilitas yang memadai.
Kualitas dan kuantitas yang dimiliki fasilitas pemerintahan suatu daerah
menggambarkan keseriusan pemerintah dalam membangun perkembangan suatu
wilayah. Adapun kelengkapan fasilitas pemerintahan yang tersedia di Kecamatan
Jatinangor dapat dilihat pada tabel 6 dan peta*
1. PAUD Kober 32
2. PAUD TK/RA 24
3. SD/SDS/MI/SDLB 37
4. SMP/SMPS/MTs 19
5. SMA/SMK/MA 14
6. Perguruan Tinggi 5
4 Cinta Mulya - - 1 1 - - 1 10
5 Cisempur - 1 - - - - 1 12
Mini
Pasar
Pasar Market/ Restoran/
Kelompok dengan
Desa/Kelurahan Tanpa Swalayan/ Rumah
Pertokoan Bangunan
Bangunan Supermarke Makan
Permanen
t
Cipancing - - - 5 8
Sayang 8 - - 7 20
Mekargalih 7 - - 5 12
Cintamulya 11 - - 2 3
3.6 Utilitas
(iv)
(iii)
Gambar 3 Jaringan Listrik Kecamatan Jatinangor
Air adalah unsur penting yang sangat berperan dalam semua kehidupan
makhluk hidup termasuk kehidupan manusia. Kecamatan Jatinangor masuk
kedalam Pengembangan Kawasan Peruntukan Perdesaan serta Pengembangan
Kawasan Peruntukan Perkotaan yang terdiri dari Permukiman Perkotaan Kepadatan
Tinggi. Kecamatan Jatinangor pada tahun 2021 akses masyarakat terhadap air
bersih mencapai 91,21%, dan akses terhadap jamban/sanitasi keluarga mencapai
86,9%.
6.
7.
8.
9.
Titik Rawan Kemacetan adalah suatu titik di daerah yang memiliki volume
kendaraan melebihi dari kapasitas yang ada. Adanya kemacetan di Kecamatan
Jatinangor akan sangat menganggu lancarnya lalu lintas kendaraan yang akan
menganggu kelancaran pergerakan ekonomi, manusia, dan barang. Adapun hasil
pengamatan langsung aktivitas ruas jalan didapatkan titik rawan kemacetan, dapat
dilihat pada Tabel 15