Jurnal Marlina
Jurnal Marlina
Jurnal Marlina
net/publication/329582838
CITATIONS READS
0 6,461
1 author:
Marina Silalahi
Universitas Kristen Indonesia
170 PUBLICATIONS 513 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Marina Silalahi on 12 December 2018.
Marina Silalahi1
1
Universitas Kristen Indonesia, Prodi Pendidikan Biologi, Jakarta
e-mail : *marina_biouki@yahoo.com; marina.silalahi@uki.ac.id.
Diterima : 6 Oktober 2018, Disetujui : 26 Oktober 2018
Abstract
Backgound. Syzygium cumini is a species in the Myrtaceae, which is used as traditional
medicine. In Indonesia S. cumini found in the yard and home garden, which use as
producer of fruit and shading. The using of natural product as traditional medicine is
better than sintetic, but improper has a negative impact. This article aims to explain the
uses of S. cumini as traditional medicine and its bioactivity. The research methods.
This article is based on the study of literature obtained on line and off line such as used
Web, Scopus, Pubmed, and scientific journals, then synthesized according to the
research objectives so that comprehensive information. Result. The traditional medicine
of S. cumini have been used to cure diabetes mellitus, anti-inflammation, anti-ulcers,
vaginal discharge, stomach disorders, fever, stomach aches, wounds, digestive
disorders, and skin infection. The bioassay of S. cumini has activities as anti-diabetes
mellitus, anti-oxidant, antimicrobial, anti-allergy, anti-hyperlipidemic, anti-cancer,
gastroprotective, hepatoprotective, cardioprotective, anti-inflammatory, and anti-
pyretic. Conclusion. Our study of S. cumini is very potential to be developed as an anti-
diabetes mellitus drug because it is considered safer therefore it is necessary to do
further research.
124
125 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 2, November 2018 hlm 124-132
pembungaan 4-12 cm, gagang bunga 1-3 Pemanfatan S. cumini sebagai obat
cm. Braktea panjangnya 0,5-1,5 mm, diabetes mellitus telah tercatat dalam
gundul. Tangkai bunga decussate, terete Ayurveda, Unani, dan pengobatan Cina
ramping atau sedikit miring. Bunga (Anjali et al., 2017). Diabetes mellitus
sessile dengan kelopak berbentuk tabung (DM) merupakan penyakit kronis yang
dan panjang 3-5 mm bewarna merah ditandai dengan glukosa darah tinggi atau
kecoklatan, glabrous, kelenjar halus. disebut juga hiperglikemia, yang dapat
Kaliks berjumlah 4 buah, cepat berganti berimplikasi terhadap penyakit
daun, kelopak 4 bewarna putih. Benang kardiovaskular, terutama penyakit jantung
sari banyak (sekitar 100), tersingkap dan koroner (Shah et al., 2015). Penyakit DM
menyebar. Filamen atau tangkai sari dibedakan menjadi DM tipe I dan tipe II,
merah muda dengan panjang 2-6 mm, namun tipe II memiliki penderita lebih
ramping, halus kelenjar belang-belang, banyak dibandingkan tipe I. DM tipe II
kepala putik putih panjangnya 3-7 mm. disebabkan oleh gangguan metabolit yang
Buah merupakan buah berry oblong ke mengakibatkan gangguan dalam
oblong elliptic, asymmetric dengan metabolisme karbohidrat lemak dan
ukuran 1,5 - 2,0 cm dan lebar 1,0-1,5 cm, protein.
ungu tua atau hitam. Biji ellipsoid atau Berbagai obat sintetis telah
lonjong-ellipsoid, 1,0 - 1,5 cm. panjang, dikembangkan untuk mengontrol kadar
0,5-1,0 cm. biji lebar, biji, crustaceous, glukosa darah, namun obat-obatan sintetis
0,5-1,0 mm tebal, melekat eratke umumnya menargetkan jalur tunggal
permukaan subrugose kotiledon. untuk mengontrol kadar glukosa darah dan
Didistribusikan secara luasdi wilayah sebagian besar memiliki efek samping
Indo-Malaya dan didaerah tropis di dunia yang serius. Toksisitas rendah dan
(Wilson 1957). efektivitas biaya mengakibatkan bahan
2. BIOAKTIVITAS Syzygium cumini alam dianggap sebagai sumber yang lebih
Syzygium cumini dimanfaatkan aman dan lebih baik sebagai agen
sebagai sumber buah dan obat tradisional, antidiabetik yang efektif (Binita et al.,
namun pemanfaatannya sebagai obat 2012). Jadhav et al. (2009) menyatakan
lebih banyak diteliti. Pemanfaatan S. bahwa ekstrak S. cumini mampu
cumini sebagai obat telah tercatat dalam melindungi terhadap kerusakan DNA dan
naskah pengobatan tradisional India di memiliki aktivitas sebagai antidiabetes
dalam Ayurveda dan Unani (Anjali et al., mellitus.
2017). Dalam pengobatan tradisional S. Penelitian pemanfaatan S. cumini
cumini dimanfaatkan untuk mengatasi sebagai anti DM lebih menonjol
penyakit keputihan, gangguan lambung, dibandingkan dengan yang lainnya. Daun,
demam, diabetes, sakit perut, luka, dan biji, buah S. cumini memilki aktivitas
gigi, gangguan pencernaan, dan kulit sebagai anti diabetes mellitus (Katiyar et
(Jagetia 2017). Hasil penelitian telah al., 2016; Prabakaran and Shanmugavel
membuktikan manfaat S. cumini sebagai 2017; Schoenfelder et al., 2010; Raza et
anti diabetes mellitus (Jagetia 2017; al., 2017), karena mampu menurunkan
Yadav et al., 2011) antioksidan, anti- kadar glukosa darah atau meningkatkan
mikroba, anti alergi, anti-hyperlipidemic, kadar insulin (Raza et al., 2017), oleh
anti-kanker, gastroprotektif, karena itu ekstrak S. cumini memiliki
hepatoprotektif, kardioprotektif (Jagetia aktivitas sebagai hipoglikemik
2017) anti-inflamasi, anti-piretik, dan (Schoenfelder et al., 2010).
anti-oksidan (Yadav et al., 2011). Lupeol, 12-oleanen-3-ol-3ß-acetate,
2.1. Anti-diabetes mellitus stigmasterol merupakan senyawa yang
127 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 2, November 2018 hlm 124-132
berhasil diekstrak dari daun S. cumini ADA dalam serum hiperglikemik lebih
dengan menggunakan n-heksana tinggi dari serum normoglikemik dan
memiliki aktivitas sebagai anti diabetes aktivitas ADA lebih tinggi ketika kadar
(Alam et al., 2012). Flavonoid dalam biji glukosa darah lebih tinggi (Bopp et al.,
S. cumini bertanggung jawab untuk sifat 2009). Ekstrak air S. cumini pada (60-
anti-diabetes kerena memiliki efek 1000 µg/mL) secara in vitro menyebabkan
penghambatan α-amilase hingga 95,4% penghambatan konsentrasi total aktivitas
(Prabakaran and Shanmugavel 2017). ADA dan penurunan kadar glukosa darah
Ekstrak kasar etanol daun S. cumini dalam serum (Bopp et al., 2009). Aktivitas
menyebabkan penurunan signifikan ADA yang dipicu oleh ekstrak air S.
glukosa darah pada tikus hiperglikemik cumini dapat berkontribusi untuk
(250 mg/kg), dan glukosa (125 dan 250 mengontrol tingkat adenosine dan sistem
mg/kg), trigliserida (125 dan 500 mg/kg) pertahanan antioksidan sel darah merah
dan kolesterol (125 mg/kg) (Schoenfelder dan dapat dikaitkan dengan ADA
et al., 2010). Ekstrak buah S. cumini kompleks/DPP-IV-CD26 dan sifat-sifat
menurunkan kadar glukosa serum dipeptidil peptidase IV (DPP-IV) inhibitor
menjadi 5,35% dan 12,29% pada tikus yang berfungsi sebagai regulator glukosa
normal dan hiperglikemik secara darah yang penting (Bopp et al., 2009).
berurutan, sementara tingkat insulin 2.2. Anti-oksidan
meningkat sebesar 2,82% dan 6,19%, Senyawa kimia yang dapat
secara berurutan (Raza et al., 2017). menghambat atau mengurangi radikal
Ekstrak biji S. cumini mengakibatkan bebas atau stress oksidatif disebut dengan
berkurang kadar glukosa hingga 7,04% senyawa antioksidan. Stres oksidatif
dan 14,36% dan menunjukkan kadar merupakan ketidakseimbangan antara
insulin 3,56% dan 7,24% lebih tinggi oksidan dan antioksidan yang disebabkan
dalam keadaan normal dan tikus oleh adanya perbedaan antara generasi
hiperglikemik secara berurutan (Raza et reaktif spesies oksigen dan sistem
al., 2017). antioksidan endogen (Wiseman and
Biji utuh S. cumini menunjukkan Halliwell 1996). Kerusakan sel yang
efek hipoglikemik sedang dan memiliki diduga menjadi penyebab penuaan dan
efek yang mirip dengan obat komersial berbagai penyakit pada manusia dipicu
DM yaitu glibenclamide (Ravi et al., oleh adanya stress oksidatif (Wiseman and
2004). Pemberian ekstrak etanol kernel S. Halliwell 1996). Berbagai senyawa
cumini dengan konsentrasi 100 mg/kg per polutan seperti methyl mercury (MeHg)
berat badan secara signifikan segat beracun pada sel dan dapat
menurunkan kadar glukosa darah, urea menginduksi stres oksidatif yang
darah, dan kolesterol, dan meningkatkan mengakibatkan kerusakan sel (Abdalla et
toleransi glukosa, tingkat total protein, al., 2011).
glikogen hati, dan menurunkan aktivitas Syzygium cumini memiliki sifat
oksaloasetat glutamat transaminase dan antioksidan dan anti-inflamasi (Abdalla et
glutamat transaminase piruvat pada tikus al., 2011). Senyawa antioksidan yang
diabetes eksperimental (Ravi et al., dihasilkan tumbuhan sebagian besar
2004). berupa senyawa fenolik dan flavonoid.
Adenosin deaminase (ADA) adalah Terdapat hubungan yang linier antara
enzim penting yang memainkan peran kandungan fenolik dengan aktivitas
yang relevan dalam metabolisme purin sebagai antioksidan (Kaneria and Chanda
dan DNA, respon imun, dan aktivitas 2013; Margaret et al., 2015; Ruan et al.,
peptidase (Bopp et al., 2009). Aktivitas 2008). Total fenolik dan flavonoid dari
128 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 2, November 2018 hlm 124-132