8 +suwartini+62-69
8 +suwartini+62-69
8 +suwartini+62-69
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model
Kontekstual di Kelas IV SD Negeri Panca Tunggal
1)*)
Suwartini
1)
Guru SD Negeri Panca Tunggal, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Indonesia
*)
e-mail: suwartinis867@gmail.com
Abstract
The problem to be studied in this study is to find out whether the
Corresponding Author: application of contextual learning models can improve student
Email: learning outcomes in Science Class IV Elementary School Panca
suwartinis867@gmail.com Tunggal?. While the purpose of this research is to know whether
there is an increase in student learning outcomes after the
implementation of contextual learning. This study uses three
Keywords: Improving cycles of classroom action research. Each cycle consists of four
learning outcomes, stages, namely: design, activities and observations, reflection,
science, Contextual and revision. The target of this study was the fourth grade
Learning. students. The data obtained were in the form of the end of the
cycle test results, observation sheets for teaching and learning
How To Cite activities. From the results of the analysis, it was found that
Suwartini. (2023). Peningkatan student learning outcomes increased from the first cycle
Hasil Belajar Siswa pada Mata (50.00%) or there were 6 students with an average grade of
Pelajaran IPA Melalui Model 63.75, the second cycle (75.00%) or there were 9 students with
Kontekstual di Kelas IV SD an average grade of 63.75. class average is 71.08, cycle III
Negeri Panca Tunggal. Journal (91.67%) or there are 11 students with an average grade of
of Technology and Literacy in 76.92. The conclusion of this research is that learning with
Education 2 (1): 62-69 contextual learning can improve student learning outcomes in
Grade IV of SD Negeri Panca Tunggal and this learning model can
be used as an alternative to science lessons.
Keywords: Improving learning outcomes, science, Contextual
Learning.
Abstrak
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kontekstual
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Pelajaran IPA Kelas
IV SD Negeri Panca Tunggal?. Sedangkan tujuan dari penelitian
ini adalah ingin mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil
belajar belajar siswa setelah diterapkannya Pembelajaran
kontekstual. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas
(classroom action research) sebanyak tiga siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah
siswa Kelas IV Data yang diperoleh berupa hasil tes akhir siklus,
lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis
didapatkan bahwa Hasil belajar belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I (50,00%) atau ada 6 siswa dengan nilai
rata-rata kelas 63,75, siklus II (75,00%) atau ada 9 siswa
dengan nilai rata-rata kelas 71,08, siklus III (91,67%) atau ada
11 siswa dengan nilai rata-rata kelas 76,92. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah pembelajaran dengan Pembelajaran
kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD
Negeri Panca Tunggal serta model pembelajaran ini dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif Pelajaran IPA.
Kata kunci: Peningkatan Hasil belajar, IPA, Pembelajaran
Kontekstual.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA ......
mengadakan penelitian tindakan kelas dan lingkungan di mana anak hidup dan
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar berada serta dengan budaya yang
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui berlaku dalam masyarakatnya
Model Kontekstual Di Kelas IV SD Negeri (http://www.contextual.org.id).
Panca Tunggal”. Pemahaman, penyajian ilmu
Belajar merupakan hal yang pokok. pengetahuan, keterampilan, nilai dan
Belajar merupakan suatu perubahan sikap yang ada dalam materi dikaitkan
pada sikap dan tingkah laku yang lebih dengan apa yang dipelajari dalam kelas
baik, tetapi kemungkinan mengarah dan dengan kehidupan sehari-hari
pada tingkah laku yang lebih buruk. IPA (Dirjen Dikdasmen, 2001: 8).
didefinisikan sebagai suatu kumpulan Hasil belajar merupakan suatu hasil
pengetahuan yang tersusun secara alam. yang diperoleh siswa dari suatu proses
Perkembangan IPA tidak hanya ditandai pembelajaran, yang mengindikasikan
dengan adanya fakta, tetapi juga oleh kemampuan dan kompetensi siswa akan
adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. materi pembelajaran tersebut. Hasil
Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah belajar biasanya dinyatakan dalam
menekankan pada hakikat IPA. bentuk angka, huruf, atau kata–kata
Model pembelajaran adalah suatu seperti baik, sedang, atau kurang.
perencanaan atau suatu pola yang (Arikunto, 1990).
digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas. METODE
Model pembelajaran mengacu pada Penelitian ini merupakan penelitian
pendekatan pembelajaran yang akan tindakan kelas (classroom action
digunakan, termasuk di dalamnya research), karena penelitian dilakukan
tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap untuk memecahkan masalah
dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga
lingkungan pembelajaran, dan termasuk penelitian deskriptif, sebab
pengelolaan kelas (Arends dalam Trianto, menggambarkan bagaimana suatu
2010: 51). teknik pembelajaran diterapkan dan
Borko dan Putnam (2012: 34) bagaimana hasil yang diinginkan dapat
mengemukakan bahwa dalam dicapai.
pembelajaran kontekstual, guru memilih Menurut Oja dan Sumarjan (dalam
konteks pembelajaran yang tepat bagi Titik Sugiarti, 1997; 8) mengelompokkan
siswa dengan cara mengaitkan penelitian tindakan menjadi empat
pembelajaran dengan kehidupan nyata macam yaitu (a) guru bertindak sebagai
peserta didik yang ada di kelas tersebut pada setiap siklus. Data lembar observasi
sehingga diperoleh rata-rata tes formatif yang diambil yaitu data pengamatan
I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa tindakan kelas yang telah dilakukan,
Selain itu siswa juga sudah mulai Panca Tunggal memiliki kemampuan
Pada siklus III diperoleh nilai rata- 2. Perbedaan yang timbul dengan
rata tes formatif sebesar 76,92 dan dari diberlakukannya teknik pembelajaran
12 siswa yang telah tuntas sebanyak 11 terletak pada keaktifan siswa dalam
siswa dan 1 siswa belum mencapai kerja kelompok dan perolehan hasil
tuntas). Hasil pada siklus III ini meningkat setiap siklusnya dengan
mengalami peningkatan lebih baik dari hasil 50,00% pada siklus I, 75,00%
siklus II. Adanya peningkatan hasil pada siklus II dan pada siklus III
belajar pada siklus III ini dipengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa