Referensi 2

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)


HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA
PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP MELATI DAN
SERUNI RSUD
DR. M. YUNUS BENGKULU

Dian Dwiana Maydinar1, Fatima Nuraini Sasmita2, Venni Selandio3


Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
diandwiananers@gmail.com1, nurainisasmita24@gmail.com2

ABSTRACT

Stress is a response that is not specific, linked by individual characteristics or psychological


processes, which is a consequence of any external actions, situations, or events that cause physical or
psychological demands on a person. The purpose of this study was to study the relationship of work
stress with the performance of nurses in jasmine and seruni inpatients in Dr. M. Yunus Bengkulu. This
type of research is analytic observational using a correlational design and using total sampling
techniques with inclusion and exclusion criteria in 43 respondents. The population of this study was
inpatient nurses in jasmine and seruni rooms. Date collection techniques by interviewing nurses in
jasmine and seruni room using a questionnaire guide. Results of the study: From 43 nurses in the
Melati and Seruni Inpatient Room Dr. M. Yunus Bengkulu, 21 nurses (48.8%) experienced mild work
stress, 19 people (44.2%) moderate work stress and 3 other people (7%) experienced severe work
stress, from 43 nurses in the ward Inap Melati and Seruni Hospital Dr. M. Yunus Bengkulu, 20 nurses
(46.5%) good nurse performance, 22 people (51.2%) enough nurse performance and 1 person (2.3%)
nurse performance is not good and based on Spearman Rank obtained Rho value = 0.377 with p-
value = 0.013 <0.05 means significant, thus it can be concluded that there is a relationship between
work stress and the performance of nurses in jasmine and seruni inpatients in Dr. M. Yunus Bengkulu.

Keywords : Job Stress, Nurse Performance

ABSTRAK

Stres merupakansuatu respon yang tidak spesifik, dihubungkan oleh karakteristik atau proses
psikologi individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi, atau
peristiwa yang menimbulkan tuntutan fisik atau psikologi pada seseorang. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mempelajari hubungan stres kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap melati dan
seruni di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan
menggunakan rancangan korelasional dan menggunakan teknik total sampling dengan kriteria inklusi
dan eklusipada 43 responden. Populasi penelitian ini adalah perawat rawat inap di ruang melati dan
seruni. Teknik pengumpulan data dengan wawancara pada perawat ruang melati dan seruni
menggunakan panduan kuesioner. Hasil penelitian: Dari 43 perawat di Ruang Rawat Inap Melati dan
Seruni RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, 21 orang perawat (48,8%) mengalami stres kerja ringan, 19
orang (44,2%) stres kerja sedang dan 3 orang lainnya (7%) mengalami stres kerja berat, Dari 43
orang perawat di Ruang Rawat Inap Melati dan Seruni RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, 20 orang
perawat (46,5%) kinerja perawat baik, 22 orang (51,2%) kinerja perawat cukup dan 1 orang (2,3%)
kinerja perawat kurang baik dan berdasarkan Rank Spearman didapat nilai Rho= 0,377 dengan p-
value=0,013<0,05 berarti signifikan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan
antara stres kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap melati dan seruni RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu

Kata Kunci : Stress Kerja, Kinerja Perawat

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Page 1


Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

PENDAHULUAN
memberikan asuhan keperawatan yang
Profesi perawat mempunyai resiko yang berkualitas bagi pasien.
sangat tinggi terkena stres, karena perawat Hal ini terkait dengan keberadaan
memiliki tugas dan tanggung jawab yang perawat yang bertugas selama 24 jam
sangat tinggi terhadap keselamatan melayani pasien, serta jumlah perawat yang
manusia. Masalah-masalah yang sering mendominasi tenaga kesehatan di rumah
dihadapi perawat diantaranya: sakit, yaitu berkisar 40–60%. Oleh karena
meningkatnya stres kerja karena dipacu itu, rumah sakit haruslah memiliki perawat
harus selalu maksimal dalam melayani yang berkinerja baik yang akan menunjang
pasien. Orang yang terkena stres kerja kinerja rumah sakit sehingga dapat tercapai
(dengan catatan, tidak dapat kepuasan pelanggan atau pasien
menanggulanginya) cenderung tidak (Swansburg, 2000 dalam Suroso, 2011).
produktif, secara tidak sadar Stres adalah suatu respon yang tidak
malahmenunjukan kebodohannya, malas- spesifik, dihubungkan oleh karakteristik
malasan, tidak efektif dan efisien dan atau proses psikologi individu, yang
berbagai sikap yang dapat merugikan merupakan suatu konsekuensi dari setiap
organisasi. (Rahman dkk, 2017) tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa
World Health Organization (WHO) yang menimbulkan tuntutan fisik atau
menyatakan stres merupakan epidemi yang psikologi pada seseorang (Kreitner &
menyebar ke seluruh dunia. The American Kinichi 2005). Menurut Handoko (2001)
Institute of Stress menyatakan bahwa stres adalah suatu kondisi ketegangan yang
penyakit-penyakit yang berhubungan mempengaruhi emosi, proses berfikir dan
dengan stres telah menyebabkan kerugian kondisi seseorang. Jika stres yang dialami
ekonomi Amerika serikat lebih dari $100 melibatkan juga pihak organisasi atau
miliar pertahun. Survey atas pekerja tenaga perusahaan tempat individu bekerja
perawat pelaksana di Amerika Serikat seseorang dapat dikategorikan mengalami
menemukan bahwa 46% merasakan stres kerja
pekerjaan mereka penuh dengan stres dan Kinerja menunjukkan akuntabilitas
34% berfikir serius untuk keluar dari lembaga pelayanan dalam rangka tata
pekerjaan mereka 12 bulan sebelumnya pemerintah yang baik. Menurut Handoko
karena stres ditempat kerja. (Fajrillah & (2001) kinerja adalah prestasi kerja, yaitu
Nurfitriani, 2016) proses yang dilalui dalam organisasi untuk
Stres kerja perawat di Indonesia dibagi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
menjadi dua kategori dengan persentase karyawan. Pelaksanaan kerja perawat
stres sedang 65% dan kurang baik 70% sebagai profesi yang mengemban tanggung
(Ahsan, Suprianti, & Elnita, 2013). jawab yang besar dan menuntun kepada
Hasil penelitian yang dilakukan oleh anggotanya untuk memiliki sikap,
Sani (2014) menyebutkan bahwa 50,9% pengetahuan dan keterampilan diterapkan
perawat Indonesia yang mengalami stres pada asuhan keperawatan sesuai dengan
kerja, sering merasa pusing, lelah, kurang standar dan kode etik profesi (Subanegara,
ramah, kurang istirahat akibat beban kerja 2005)
terlalu tinggi serta penghasilan yang tidak Menurut Gibson, dkk (1997) dalam
memadai. Nasution tahun (2009), masa kerja
Perawat sebagai salah satu tenaga seseorang akan menentukan prestasi
kesehatan di rumah sakit memegang individu yang merupakan dasar prestasi dan
peranan penting dalam upaya mencapai kinerja organisasi.
tujuan pembangunan kesehatan. Semakin lama seseorang bekerja di
Keberhasilan pelayanan kesehatan suatu organisasi, maka tingkat prestasi
bergantung pada partisipasi perawat dalam individu akan semakin meningkat yang

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Page 2


Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
dibuktikan dengan tingginya
tingkat

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Page 3


Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

penjualan dan akan berdampak kepada


kinerja dan keuntungan organisasi yang datang berobat ke rumah sakit. Upaya
menjadi lebih baik, sehingga tersebut meliputi promotif, prefentif, kuratif
memungkinkan untuk mendapatkan dan rehabilitatif (Profil RSUD. DR. M.
promosi atau kenaikan jabatan. Yunus, 2011). Adapun unit perawatan
Penelitian yang dilakukan oleh Adri rawat inap yang ada di RSUD Dr. M.
Dwi Putra Sani pada tahun 2014 dengan Yunus Bengkulu terdiri dari beberapa
judul “Hubungan Stres Kerja Dengan ruang perawatan, salah satunya ruang rawat
Kinerja Perawat di Instlasi Rawat Inap inap melati dan seruni.
Ruang Melati (C2) RSUD DR.M.YUNUS Berdasarkan latar belakang rumusan
Bengkulu” terdapat 30 perawat dapat masalah dalam penelitian ini adalah “Ada
diketahui sebagian besar mengalami stres hubungan antara stres kerja dengan kinerja
kerja tinggi yaitu 16 perawat (53,3%), dari perawat diruang rawat inap melati dan serui
30 perawat dapat diketahui sebagian besar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, diharapkan
kinerja perawat kurang baik yaitu 12 pihak RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu.
perawat (40,0%) dan dapat disimpulkan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
terdapat hubungan yang signifikan antara mempelajari Ada hubungan antara stres
stres kerja dengan kinerja perawat di kerja dengan kinerja perawat diruang rawat
Instlasi rawat inap ruang Melati (C2) inap Melati dan Seruni RSUD Dr. M.
RSUD DR. M. Yunus Bengkulu dengan Yunus Bengkulu, diharapkan pihak RSUD
kategori erat. Dr. M.Yunus Bengkulu.
Berdasarkan hasil survey yang
dilakukan peneliti di ruang rawat inap METODE
melati dan seruni di RSUD Dr. M. Yunus Penelitian dilakukan di ruang Melati
di dapatkan jumlah perawat dimasing- dan Seruni RSUD DR. M. Yunus Kota
masing ruangan ditotalkan berjumlah 43 Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah
orang perawat dengan perawat DIII observasional analitik dengan
berjumlah 12 orang, S1 24 orang, dan Ners menggunakan rancangan korelasional dan
7 orang dengan lama bekerja, pada ruangan menggunakan teknik Total Sampling pada
melati 3 orang > 20 tahun, 9 orang bekerja 43 responden. Populasi penelitian ini
selama 12 tahun, 2 orang bekerja selama 10 adalah perawat di ruang melati dan seruni
tahun, 8 orang bekerja dibawah 5 tahun dan RSUD DR. M. Yunus Bengkulu. Teknik
di ruangan seruni 1 orang bekerja selama pengumpulan data dilakukan dengan
26 tahun, 2 orang bekerja selama 12 tahun, menggunakan data primer. Teknik analisis
2 orang bekerja selama 10 tahun, dan 16 data dilakukan dengan analisis univariat
orang bekerja kurang lebih 6-8 tahun. dan bivariat dengan uji korelasi Rank
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Spearman.
merupakan Rumah Sakit Umum rujukan
tertinggi di provinsi Bengkulu yang HASIL
mempunyai andil dan peranan dalam Analisis univariat bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat mengetahui gambaran stress kerja dengan
provinsi Bengkulu, guna untuk membantu kinerja perawat di ruang melati dan seruni
penyembuhan para penderita penyakit yang RSUD DR. M. Yunus Bengkulu

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Page 4


Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Tabel 1. Distribusi frekuensi stress kerja perawat di Ruang Rawat Inap Melati dan Seruni
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

No Stress Kerja Frekuensi Persentase (%)


1. Ringan 21 48,8
2. Sedang 19 44,2
3. Berat 3 7,0
Total 43 100,0

Berdasarkan tabel 1,diketahui dari 43 mengalami stres kerja berat dan diantara
perawat di Ruang Rawat Inap Melati dan stres kerja perawat di ruang rawat inap
Seruni RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, 21 melati dan seruni tingkat stres paling tinggi
orang perawat (48,8%) mengalami stres yaitu stres kerja ringan sebanyak 21 perawat
kerja ringan, 19 orang (44,2%) stres kerja (48,8%).
sedang dan 3 orang perawat (7%)

Tabel 2 Distribusi frekuensi kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Melati dan Seruni
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

No Kinerja perawat Frekuensi Persentase (%)


1 Baik 20 46,5
2 Cukup 22 51,2
3 Kurang Baik 1 2,3
Total 43 100,0
Berdasarkan tabel 2 diketahui dari 43 perawat kurang baik, dari data diatas
orang perawat di Ruang Rawat Inap Melati didapatkan bahwa kinerja perawat di Ruang
dan Seruni RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, Rawat Inap Melati dan Seruni di RSUD Dr.
20 orang perawat (46,5%) kinerja perawat M. Yunus Bengkulu terdapat kinerja perawat
baik, 22 orang (51,2%) dengan kinerja terbanyak 22 orang dengan kinerja cukup.
perawat cukup dan 1 orang (2,3%) kinerja

Tabel 3 Uji Normalitas Data stress kerja dan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Melati dan
Seruni RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Tests of Normality
Variabel Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Stres Kerja .180 43 .001 .906 43 .002

Kinerja Perawat .220 43 .000 .910 43 .003

Berdasarkan tabel 3 hasil uji normalitas korelasi Product Moment Pearson.


data diketahui hasil/nilai: P- Selanjutnya akan dianalisis dengan korelasi
value=0,002<0,05 untuk data stres kerja, Rank Spearman (rho).
berarti data tidak normal, P-
value=0,003<0,05 untuk data kinerja Analisis Bivariat
perawat, berarti data tidak normal. Karena Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
kedua data tidak normal, maka tidak keeratan hubungannya digunakan uji statistik
memenuhi syarat untuk dilakukan analisis korelasi rank spearman.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Page 5


Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Tabel 4 Uji Korelasi Rank Spearman stres kerja dan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap
Melati dan Seruni RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
Stres Kerja Kinerja Perawat Total Rho P
Baik Cukup Kurang
Baik
Ringan 4 17 0 21
Sedang 15 3 1 19 0, 377 0, 013
Berat 1 2 0 3
Total 20 22 43 43
Berdasarkan tabel 4 uji korelasi tuntutan fisik dan atau psikologi secara
Rank spearman stres kerja dengan kinerja berlebihan terhadap seseorang. Sedangkan
perawat di atas, didapatkan bahwa Beehr dan Newman seperti dikutip oleh
terdapat 21 orang stres kerja ringan Luthans (2011) mengartikan stres kerja
dengan 4 orang dengan kinerja baik dan sebagai sebuah kondisi yang terjadi
17 orang dengan kinerja cukup, dari 19 sebagai hasil interaksi antara pegawai
orang stres kerja sedang terdapat 15 orang dengan pekerjaan mereka dan
dengan kinerja baik, 3 orang orang dikarakteristikan atau ditandai oleh
dengan kinerja cukup, dan 1 orang dengan perubahan manusia yang memaksa
kinerja kurang baik, dari 3 orang stres mereka untuk menyimpang dari fungsi
kerja berat terdapat 1 orang dengan normal mereka.
kinerja baik dan 2 orang dengan kinerja Hasil uji analisis korelasi Rank
cukup. Spearmans Rho= 0,377 dengan p-
Hasil korelasi Rank Spearman didapat value=0,013<0,05 berarti signifikan,
nilai Rho= 0,377 dengan p- maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
value=0,013<0,05 berarti signifikan, Ada hubungan antara stres kerja dengan
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kinerja perawat diruang rawat inap melati
Ada hubungan antara stres kerja dengan dan serui RSUD D.r. M. Yunus Bengkulu.
kinerja perawat di ruang rawat inap melati Hal ini menunjukkan bahwa nilai
dan serui RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. rho=0,377 terletak dalam interval 0,20-
Karena nilai rho=0,377 terletak dalam 0,40 maka kategori hubungan adalah
interval 0,20 - 0,40 maka kategori lemah, sedangkan 1- 0, 377= 0,623
hubungan adalah lemah, sedangkan 1- 0, disebabkan oleh faktor lain.
377= 0,623 disebabkan oleh faktor lain. Hasil penelitian sejalan dengan
penelitian terdahulu menurut Perwitasari
PEMBAHASAN (2016) penelitian ini sejalan dengan
Analisis menggunakan uji Rank penelitian Wollah, Rompas, dan Kallo
Spearman menunjukkan ada hubungan (2017), hasil penelitian menunjukkan ada
stress kerja dengan kinerja perawat di hubungan signifikan antara stres kerja
ruang Melati dan Seruni di RSUD DR. M. dengan kinerja pada perawat di instalasi
Yunus Bengkulu. gawat darurat dan intensive care unit RSU
Menurut Haryuni (2013), mengatakan pancaran kasih GMIM Manado, sejalan
stres kerja sebagai sebuah respon terhadap dengan penelitian Fajrilah dan Nurfiriani,
hilangnya kendali terhadap kinerja kita. hasil peneitian menunjukkan adanya
Menurut Ivancevich dan Matteson, hubungan yang signifikan antara stress
dikutip Luthans (2011), mengatakan kerja dan kinerja perawat pelaksana dalam
bahwa stres kerja didefinisikan sebagai melaksanakan pelayanan kesehatan, saran
sebuah respon adaptif (tanggapan untuk tenaga perawat agar lebih
penyesuaian) dimediasi oleh perbedaan mengantisipasi atau menyelesaikan stres
individu dan atau proses psikologi, yang dialami dengan mekanisme koping
sebagai akibat dari aksi lingkungan, yang adaptif sehingga tidak berpengaruh
situasi atau peristiwa yang menyebabkan negative pada pelayanan keperawatan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Page 6


Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

yang sesuai dengan standar asuhan


keperawatan professional. kinerja perawat cukup dan 1 orang (2,3%)
Hasil penelitian menunjukan terdapat kinerja perawat kurang baik. Hasil
hubungan yang signifikan antara stres penelitian ini menunjukan ada hubungan
kerja dengan kinerja perawat dalam antara stress kerja dengan kinerja perawat
kategori lemah Karena nilai rho=0,377 di ruang rawat inap Melati dan Seruni
terletak dalam interval 0,20-0,40 maka RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
kategori hubungan adalah lemah,
sedangkan 1- 0, 377= 0,623 disebabkan DAFTAR PUSTAKA
oleh faktor lain.
Menurut Triwibowo (2013) Fajrillah& Nurfitriani. (2016). Hubungan
menyatakan bahwa kinerja karyawan Stres Kerja Dengan Kinerja
merupakantujuan akhir dan merupakan Perawat Dalam Melaksanakan
cara bagi manajer untuk memastikan Pelayanan Keperawatan Di
bahwa aktivitas karyawan dan output Instalasi Gawat Darurat Rumah
yang dihasilkan kongruen dengan tujuan Sakit Umum Anutapura Paku.
organisasi. Jurnal Keperawatan Sriwijaya,
Perawat sebagai salah satu tenaga volume 03-Nomor 02, 2355-
kesehatan di rumah sakit yang memegang 5459
peranan penting dalam upaya Gibson, James L. 1997. Organisasi,
pembangunan kesehatan dan perawat Perilaku, Struktur dan Proses.
memiliki tugas dan tanggung jawab yang Edisi ke-5. Cetakan ke-3.
sangat tinggi terhadap keselamatan Jakarta: Penerbit Erlangga.
manusia. Perawat yang mengalami stres Haryuni, S., Ratnawati, R,& Kapti, E. R.
kerja ringan dapat mengasilkan kinerja (2013). Hubungan Antara Stres
yang baik maka sebaliknya apabila Kerja Dengan Kinerja Perawat
perawat mengalami stres kerja berat maka di Instalasi Gawat Darurat
akan berdampak pula teradap kinerjanya RSUD Ngudi Waluyo
dan dapat mengurangi kualitas dari Kabupaten Blitar dan RSUD
rumah, maka dari itu diharapkan kepada Mardi Waluyo Kota Blitar.
tenaga kesehatan khususnya perawat yang Jurnal Keperawatan, 56-52,
berada di ruangan melati dan seruni untuk 2086-3071
bekerja dengan baik, mengesampingkan Luthans, Fred. 2011. Organizational
masalah pribadi agar tidak berpengaruh Behavior : An Evidence-Based
terhadap kinerjanya di rumah sakit, dan Approach. New York:
membina hubungan yang baik terhadap McGraw-Hill.
rekan kerja baik itu sesama perawat, staf, Nainggolan, V. R. (2018). Hubungan
dan atasan. Agar tercipta lingkungan yang Stres Kerja dengan Kinerja
nyaman ditempat kerja. Perawat Pelaksana di RSUD
Bina Kasih Medan Tahun 2017.
KESIMPULAN Skripsi, Publikasi (2018),
Hasil penelitian ini menunjukkan dari Universitas Sumatra Utara
43 orang perawat di Ruang Rawat Inap Medan.
Melati dan Seruni RSUD Dr. M. Yunus Nasution, A, I, Z. (2009). Pengaruh
Bengkulu terdapat 21 orang perawat Karakteristik Individu dan
(48,8%) mengalami stres kerja ringan, 19 Psikologi Terhadap Kinerja
orang (44,2%) stres kerja sedang dan 3 Perawat dalam Kelengkapan
orang lainnya (7%) mengalami stres kerja Rekam Medis Di Ruang Rawat
berat. Terdapat 20 orang perawat (46,5%) Inap Rumah Sakit Umum Dr.
kinerja perawat baik, 22 orang (51,2%) Pirngadi Medan. Tesis,

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Page 7


Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Univesitas Sumatra Utara


Medan.
Perwitasari, T. D., Nurbeti, N, &
Armyanti, I. (2016). Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Stres Pada Tenaga
Kesehatan di RS Universitas
Pontianak Tahun 2015. Jurnal
Cerebellum, vol 02.no 03
Rahman, A,. Salmawati, L, & Suatama, P.
I. (2017). Hubungan Stres Kerja
Dengan Kinerja Perawat di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Bhayangkara Palu. Jurnal
Kesehatan Tadulako,
vol.03.no.02, 64-68
Sani, A. D. P. (2014). Hubungan Stres
Kerja dengan Kinerja Perawat
di Instalasi Rawat Inap Ruang
Melati (C2) RSUD DR. M.
Yunus Bengkulu. Skripsi , tidak
diterbitkan, STIKES Tri
Mandiri Sakti Bengkulu
Triwibowo, C. (2013). Manajemen
Pelayanan Keperawatan.
Jakarta: TIM
Wollah, O. M,. Rompas, S, & Kallo, V.
(2017). Hubungan Antara Stres
Kerja Perawat Dengan Kinerja
Perawat di Instalasi Gawat
Darurat dan Intensivecare Unit
RSU Pancaran Kasih GMIM
Manado. e-journal
Keperawatan, volume 05-
Nomor 02.
Wollah, O. M,. Rompas, S, & Kallo, V.
(2017) . Hubungan Antara Stres
Kerja Perawat Dengan Kinerja
Perawat di Instalasi Gawat
Darurat dan Intensivecare Unit
RSU Pancaran Kasih GMIM
Manado. e-journal
Keperawatan,volume 05-
Nomor 02

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Page 8

You might also like