Artikel Kelompok 5 Umsida Mengabdi
Artikel Kelompok 5 Umsida Mengabdi
Artikel Kelompok 5 Umsida Mengabdi
Siti Nur Aziza1), Ariyani Arief2), Umyati3), Afifah Dzati Sya’diyah4), Muhammad Arif N.H.5)
1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
2,3)
Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
4,5)
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Abstract. Green school is a concept by holding greening in the school environment both indoors
and outdoors which aims to maintain, maintain, build and care for the green environment. One of
the activities is the greening of the school. The problems faced by partners are (1) there is still a
lack of knowledge in the process of developing or utilizing land, (2) there is still a lack of
awareness and concern for environmental management, (3) it is still less than optimal for
greening so that the environmental atmosphere looks arid and barren. Therefore, the community
service team of the Muhammadiyah Sidoarjo University education study program, tried to offer a
solution, namely by inviting the entire extended family of SD Muhammadiyah 1 Krembung to
contribute to implementing the green school program to lead to a school that cares about the
environment, through socialization and education activities to students about the introduction of
organic and inorganic waste and its use. Implementation methods include observation, interview,
preparation, implementation, and evaluation or monitoring. The results achieved were that school
residents, especially students, gained knowledge about the introduction of organic and inorganic
waste and its use, namely making hanging and vertical pots from used bottles, planting plants in
hanging and vertical pots, making pencil holders and flower vases to support SBDP learning and
repairing ponds into ecological parks that can be used as science education media. To achieve the
objectives of implementing the green school program, all school residents must be involved in
maintaining cleanliness, care, and greening the school. This is done as an effort so that the school
environment does not produce much food waste or drinks, by processing it so that it can make a
school that is truly a green school.
Keywords - author guidelines; Implementation, Green School, Caring for the Environment
Abstrak. Green school merupakan konsep dengan mengadakan penghijauan di lingkungan
sekolah baik dalam ruangan maupun di luar ruangan yang bertujuan untuk menjaga, memelihara,
membangun dan peduli lingkungan hijau. Salah satu kegiatannya adalah penghijauan sekolah.
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu (1) masih kurangnya pengetahuan dalam proses
pengembangan atau pemanfaatan dari lahan, (2) masih kurangnya kesadaran dan kepedulian
terhadap pengelolaan lingkungan hidup, (3) masih kurang optimal terhadap penghijauan
sehingga suasana lingkungan terlihat gersang dan tandus. Oleh karena itu, tim pengabdian
kepada masyarakat program studi pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, mencoba
menawarkan solusi yaitu dengan mengajak seluruh keluarga besar SD Muhammadiyah 1
Krembung untuk berkontribusi dalam mengimplementasikan program green school guna menuju
sekolah yang peduli terhadap lingkungan, dengan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi
kepada siswa tentang pengenalan sampah organik dan anorganik serta pemanfaatannya. Metode
pelaksanaan meliputi observasi, wawancara, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi atau
pemantauan. Hasil yang dicapai yaitu warga sekolah, terutama peserta didik mendapatkan
pengetahuan tentang pengenalan sampah organik dan anorganik beserta pemanfaatannya yaitu
membuat pot gantung dan vertikal dari botol bekas, menanan tanaman pada pot gantung dan
vertikal, membuat tempat pensil dan vas bunga untuk menunjang pembelajaran SBDP serta
memperbaiki kolam menjadi taman ekologi yang bisa dijadikan media edukasi IPA. Untuk
mencapai tujuan dari implementasi program green school tersebut seluruh warga sekolah harus
terlibat dalam menjaga kebersihan, merawat, serta penghijauan sekolah. Hal ini dilakukan
sebagai upaya agar lingkungan sekolah tidak banyak menghasilkan sisa sampah makanan atapun
minuman, dengan mengolahnya sehingga dapat menjadikan sekolah yang benar-benar green
school.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk mendidik dan menanamkan budaya positif
mempunyai peran yang sangat penting dalam menanamkan dan mewujudkan karakter hidup
bersih dan sehat. Lingkungan sekolah yang nyaman, asri dan hijau sebenarnya sudah lama
menjadi idaman. Gerakan cinta lingkungan mulai digalakkan di sekolah-sekolah agar seluruh
warga sekolah dapat terlibat secara aktif dan senantiasa peduli akan lingkungan sehingga suasana
sekolah yang diidamkan dapat terwujud (Ngabekti et al., 2020).
Program kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi pihak sekolah
adalah melaksanakan pendampingan kepada peserta didik SD Muhammadiyah 1 Krembung
dalam hal mewujudkan green school, memberikan edukasi tentang pengenalan sampah organik
dan anorganik, pemanfataan sampah organik dan anorganik yang timbul di lingkungan sekolah
menjadi suatu aktivitas yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik tentang mengelola sampah
organik menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual dengan membuat pot tanaman
gantung, vas bunga, dan tempat pensil.
Target luaran dari program pendampingan ini antara lain: Peningkatan kuantitas dan kualitas
sediaan pot untuk kegiatan penghijauan di halaman sekolah, peningkatan pemahaman dan
keterampilan peserta didik dalam mengolah sampah organik, produk pot tanaman gantung yang
ke depannya dapat dijadikan sumber media tanam untuk meningkatkan kelestarian lingkungan
serta menjadi bentuk kegiatan kewirausahaan di sekolah.
METODE
Pengabdian yang dilakukan berupa pembuatan pot tanaman gantung dan vertikal, vas bunga,
serta tempat pensil kepada warga sekolah SD Muhammadiyah 1 Krembung merupakan upaya
untuk memanfaatkan potensi lingkungan sekitar sekolah yaitu sampah organik. Guru dan peserta
didik yang mengikuti kegiatan ini memperoleh pengetahuan tentang pembuatan pot tanaman
gantung dan vertikal, vas bunga serta tempat pensil. Dalam proses pelaksanaan program ini,
kami menyampaikan rencana program tersebut kepada kepala sekolah terlebih dahulu, dan
mendapatkan respon sangat baik dari bapak kepala sekolah. Langkah selanjutnya, setelah
mendapatkan ijin dari bapak kepala sekolah adalah berkoordinasi dengan ibu waka mengenai
proses pembuatan pot tanaman. Setelah semua persiapan selesai, kami mensosialisasikan kepada
peserta didik untuk membawa botol bekas dari rumah masing-masing. Kemudian dilanjutkan
dengan proses pemanfaatan. Proses pemanfaat itu sendiri, dimulai dari proses pemotongan botol,
pengecatan, pengeringan, mendesain, melubangi botol serta pemberian tali untuk menggantung.
Setelah proses pembuatan pot tanaman gantung tersebut selesai, di lanjutkan dengan kegiatan
penanaman tanaman, dan pengantungan tanaman pot gantung. Sedangkan proses pembuatan
tempat pensil adan vas bunga itu sendiri bahan dasar yang akan digunakan adalah sedotan, kawat
dan benang wol. Sebelum berangkat ke dalam proses pemanfaatan sampah organik siswa
diberikan kegiatan edukasi terlebih dahulu. Setelah dilakukannya kegiatan edukasi tersebut siswa
bisa beranjak menuju proses pemanfaatan. Dimana proses pemanfaatannya dimulai dari
menggunting botol, mengecat, mengeringkan, menghias, serta merangkai untuk membuat bunga
hias. Kegiatan ini juga memakan waktu yang cukup lama, dengan kisaran waktu kurang lebih 1
minggu. Dimana dalam selang waktu 1 minggu tersebut, proses pengeringan cat lah yang
memerlukan cukup banyak waktu.
Gambar 1. Edukasi tentang pengenalan sampah organic dan anorganik di SDM 1 Krembung