Rivianto
Rivianto
Rivianto
Faizal Auladi Rivianto¹*, Fitri Aida1*, Febry Nola1*, Nadia Andriani1*, Marsah
Rahmawati Utami1*, Lina Nurfadhila1*
¹Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang, Jawa Barat, Indonesia.
*Author e-mail: Auladirivianto241199@gmail.com, lina.nurfadhila@fikes.unsika.ac.id
ABSTRACT
Food Additives (BTP) are ingredients added to food to change the nature, texture, taste, and shape of a food product.
Food Additives include preservatives, colorings, flavor enhancers, and thickeners, either having nutritional value or not
having nutritional value. Preservative BTP is a food additive that prevents or inhibits fermentation, acidification, or other
decomposition of food caused by microorganisms. Preservatives in food are divided into 2: legal preservatives (allowed
at certain levels) and illegal (not allowed to be used). Types of legal preservatives include BHT, sorbic acid, sodium
benzoate, potassium sorbate, sulfite, and sodium nitrite. In contrast, illegal preservatives include formalin, potassium
bromate, salicylic acid, diethylpyrocarbonate, dulsin, and potassium chlorate. This study aims to determine the use of
preservatives that are widely used in the market, both legal and illegal. The method used is a literature review. The
results obtained are the use of illegal preservatives such as borax and formalin, which are still widely found in the market,
and for legal preservatives commonly used, sodium benzoate, benzoic acid, potassium sorbate, sulfite, and sodium
nitrite. However, some legal preservatives are still found to exceed the maximum usage limit.
ABSTRAK
Bahan Tambahan Pangan (BTP) merupakan bahan-bahan yang ditambahkan kedalam pangan dengan tujuan untuk
merubah sifat, tekstur, cita rasa, bentuk suatu produk pangan. Bahan Tambah Pangan diantaranya pengawet, pewarna,
penyedap rasa, dan pengental baik yang memiliki nilai gizi atau tidak memiliki nilai gizi. BTP jenis pengawet adalah
bahan tambahan pangan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap
pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawet pada makanan terbagi menjadi 2, yaitu pengawet legal
(diperbolehkan dalam kadar tertentu) dan illegal (tidak boleh digunakan).Jenis pengawet legal diantaranya yaitu BHT,
asam sorbat, natrium benzoat, asam benzoat, kalium sorbat, sulfit, dan natrium nitrit, sedangkan jenis pengawet illegal
diantaranya yaitu formalin, kalium bromat, asam salisilat, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat. Tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk mengetahui penggunaan pengawet yang banyak digunakan dipasaran baik yang legal maupun illegal.
Metode yang dilakukan yaitu kajian literatur (literature review). Hasil yang diperoleh yaitu penggunaan pengawet illegal
seperti boraks dan formalin masih banyak ditemukan di pasaran, dan untuk pengawet legal yang umum digunakan yaitu
natrium benzoat, asam benzoat, kalium sorbat, sulfit, dan natrium nitrit. Namun penggunaan pengawet legal masih
ditemukan yang melebihi batas maksimal penggunaan.