4567-Article Text-44467-3-10-20221005
4567-Article Text-44467-3-10-20221005
4567-Article Text-44467-3-10-20221005
ABSTRAK
Kebakaran hutan dan lahan di Riau merupakan bencana alam yang berulang setiap musim kemarau. Kondisi
tanah di wilayah Riau merupakan jenis tanah gambut dengan luas total kurang lebih 4,04 juta hektar atau
56,1% dari luas lahan gambut di Sumatera, sehingga sangat rentan terhadap kebakaran. Salah satu solusi
dalam penelitian ini adalah merancang sistem kebakaran dengan penerapan teknologi Internet of Things
(IoT) untuk mengetahui lebih cepat tanda-tanda kebakaran hutan dan lahan. Dalam mendistribusikan data
ke server, pengusul memanfaatkan cloud computing sebagai penyimpanan dan pendistribusian data.
Partikel Argon (Photon) berguna untuk koneksi wifi yang kuat, selain itu juga diperlukan sensor IR Fire
Detector sebagai perangkat yang mendeteksi kebakaran berteknologi tinggi dalam menentukan pola
spektral yang dipancarkan oleh api. Di sisi lain, penerapan Sensor DHT22 digunakan sebagai pemantauan
kualitas udara dan kelembaban dalam mengukur kualitas udara yang akan berguna pada saat kondisi udara
yang disebabkan oleh kebakaran. Sedangkan untuk menentukan lokasi kebakaran hutan atau lahan, peneliti
menggunakan modul GPS Neo 6m. Dalam mengukur kondisi kadar di udara diperlukan sensor MQ2, dan
untuk mendeteksi kadar kelembapan air dalam tanah menggunakan Soil Moisture Sensor. Data yang
dihasilkan dari detektor kebakaran yang terletak di titik kawasan hutan dan lahan akan disimpan dalam
database lokal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa alat
pendeteksi kebakaran dengan menggunakan parameter api, suhu, asap, kelembaban udara, dan kelembaban
tanah dapat bekerja dengan baik. Partikel Argon dapat menerima input dan membuat koneksi sehingga
terhubung menggunakan konsep IoT ke web server sehingga pengguna dapat memantau kondisi lahan
secara real time.
10
2022. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 5(2): 10-17
6. Evaluasi
Menguji seluruh spesifikasi yang
terstruktur, baik dari segi hardware
Evaluasi
Protoype
Mengkodekan
Sistem
Penggunaan
Sistem
maupun software secara keseluruhan.
Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem
Gambar 1. Metodologi Penelitian yang telah selesai dibuat. Proses uji coba
Tahapan diatas dapat dijelaskan ini diperlukan untuk memastikan bahwa
sebagai berikut : Berdasarkan kerangka sistem yang telah dibuat sudah benar,
kerja diatas, maka masing – masing sesuai dengan karakteristik yang
tahapan tersebut dapat dijelaskan ditetapkan dan tidak ada kesalahan yang
sebagai berikut : terkandung didalamnya.
3. Evaluasi Prototyping
Evaluasi ini dilakukan oleh peneliti
apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan
keinginanan. Jika sudah sesuai maka Gambar 2. Rancangan Dashboard
langkah 4 akan diambil. Jika tidak Monitoring
prototyping akan direvisi dengan Pada parameter sensor api dan asap
mengulang langkah 1, 2 , dan 3. akan menunjukkan status “bahaya”
apabila sensor mendeteksi adanya titik
11
2022. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 5(2): 10-17
api dan asap. Jika parameter api dan asap Tabel 1. Spesifikasi Perangkat
sudah terdeteksi maka kemungkinan No Nama Keterangan
besar telah terjadi kebakaran di lahan. Perangkat
Pada suhu, kelembapan udara, dan 1 Particle Perangkat
kelembapan tanah hanya bersifat Argon dan microcontroller
pendeteksi dini kebakaran, yang artinya Photon seperti Arduino
adalah parameter tersebut menjadi yang memiliki
indikator early warning sebelum kemampuan wifi
terjadinya kebakaran. Jika sensor dan pengiriman
tersebut mendeteksi mencapai indikator data lebih cepat
tertentu yang telah ditetapkan maka serta bisa
pihak berwenang bisa mengantisipasi dilakukan
agar tidak terjadi kebakaran. Menu pemrograman
lokasi akan mendeteksi titik koordinat jarak jauh.
dari GPS yang tertanam di alat, dan 2 Soil Sensor berfungsi
menampilkan melalui google maps dan Moisture untuk pendeteksi
mengirim titik koordinat ke telegram Sensor inputan
pada saat terjadi kebakaran. kelembaban tanah
3 Adjustable Perangkat
2. Perancangan Alur Kerja Sistem Step Down elektronik yang
Real Time Monitoring berfungsi untuk
Dalam melakukan perancangan alat stabilisasi daya
pendeteksi kebakaran terlebih dahulu listrik
mendefinisikan spesifikasi kebutuhan 4 GPS Neo GPS berfungsi
sistem atau alat yang akan dibangun. 6M untuk
Adapun kegiatan pertama yang mengirimkan titik
dilakukan dalam perancangan alat yaitu koordinat lokasi
penentuan parameter untuk mendeteksi pada saat terjadi
kebakaran. Adapun parameter yang kebakaran
digunakan adalah api, suhu, kelembapan 5 DHT22 Sensor untuk
udara, kelembapan tanah, dan asap. Sensor mendeteksi
Setelah menentukan parameter yang inputan suhu dan
akan digunakan maka Langkah kelembaban udara
selanjutnya yaitu melakukan pemilihan 6 MQ2 Sensor berfungsi
sensor dan komponen pendukung. Sensor untuk mendeteksi
Berikut rancangan komponen yang akan asap
dibangun: 7 Flame Sensor untuk
Sensor mendeteksi api
8 Aki Kering Aki berfungsi
untuk sumber daya
pada seluruh
komponen
Gambar 3. Rancangan Komponen elektronika yang
Adapun spesifikasi perangkat terpasang
atau komponen yang digunakan dalam 9 Modem Modem berfungsi
pembuatan alat ini adalah sebagai sebagai perangkat
berikut: untuk
mengubungkan
12
2022. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 5(2): 10-17
13
2022. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 5(2): 10-17
14
2022. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 5(2): 10-17
15
2022. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 5(2): 10-17
ACKNOWLEDGEMENT
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
Gambar 7. Dokumentasi Pengujian melalui Pendanaan Program Riset
Bersama Tim Peneliti Keilmuan Tahun 2021
DAFTAR PUSTAKA
Chang, S., & Jeong, K. (2017). A mobile
application for fine dust monitoring
system. Proceedings - 18th IEEE
International Conference on
Mobile Data Management, MDM
2017, 336–339.
https://doi.org/10.1109/MDM.2017
.55
Choi, Y., & Lim, Y. (2016).
Optimization Approach for
Resource Allocation on Cloud
Gambar 8. Dokumentasi Pengujian Computing for IoT. International
Bersama BPBD Kota Pekanbaru Journal of Distributed Sensor
Networks, 2016.
KESIMPULAN https://doi.org/10.1155/2016/34792
Berdasarkan dari hasil penelitian 47
yang telah dilaksanakan maka dapat Junaidi, A. (2015). Internet Of Things,
disimpulkan bahwa alat pendeteksi Sejarah, Teknologi Dan
kebakaran dengan menggunakan Penerapannya : Review. Jurnal
parameter api, suhu, kelembapan udara, Ilmiah Teknologi Informasi, IV(3),
asap, dan kelembapan tanah dapat 62–66.
bekerja dengan baik. Particle Argon Kumalawati, Rosalina. Dianita Anjarini,
dapat menerima inputan dan melakukan E. (2019). Penyebab kebakaran
pemrosesan sehingga terhubung hutan dan lahan gambut di
menggunakan konsep IoT ke web server kabupaten barito kuala provinsi
sehingga pengguna dapat memantau kalimantan selatan. Prosiding
kondisi lahan secara real time. Alat Seminar Nasional Diselenggarakan
pendeteksi kebakaran yang Pendidikan Geografi FKIP UMP,
dikembangkan dapat mendeteksi 1(1), 263–275.
kebakaran secara real time dan juga Leven, T. S., Rismawan, T., & Nirmala,
memiliki fungsi deteksi dini kebakaran I. (2017). Sistem Monitoring Dan
yang berguna untuk mengantisipasi Peringatan Dini Kebakaran Hutan
kondisi lahan agar tidak terjadi Dan Lahan Gambut Berbasis
kebakaran. Adapun penggunaan sensor-
16
2022. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 5(2): 10-17
17