Yunus Edisi Juni

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/339874028

Nilai Kuat Geser Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Abu Batu (Fly Ash)

Article · July 2018

CITATIONS READS

2 888

2 authors, including:

Muhammad Yunus
Politeknik Negeri Fakfak
16 PUBLICATIONS 10 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Muhammad Yunus on 12 March 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal ISAINTEK. 2018, Volume 1, (1): 13-18 13

Nilai Kuat Geser Tanah Lempung Yang Distabilisasi


Dengan Abu Batu (Fly Ash)
Fiti Karwi1,a dan Muhammad Yunus2,b
¹ Mahasiswi Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Fakfak
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Fakfak
Jl. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom, Fakfak, 98612, Indonesia.
a
fitikarwi07@gmail.com, bmuhammadyunus@polinef.id

Abstract—Some questions that are often found in clay abu batu yaitu sebesar 28,733 kPa, dengan persentase
are high plasticity value, relatively large shrinkage, and low peningktan sebesar 53,366%.
shear strength. One of the methods used to overcome this
problem is by stabilizing it using Abu Batu. Addition using Kata Kunci— shear strength, rock ash, soil stabilization,
stone ash containing silica rock which is very fine and clay soil.
amorphous poisonous silica.
This study aims to study the physical and mechanical
characteristics of clay and determine the effect of rock ash I. Pendahuluan
on the shear strength of clay soils with variations of 0%,
Tanah mempunyai peranan penting dalam ilmu
7%, 14%, and 21% with a curing duration of 7 days. From
the results of testing the physical and mechanical teknik sipil, karena tanah sebagai pendukung
characteristics obtained from the soil belong to the class of kekuatan kontruksi dasar bangunan. Tanah juga
organic clay with high plasticity. Addition of stone ash with
curing duration for 7 days in clay can increase the value of merupakan media yang paling ideal bagi penerus
the deep shear angle and the value of cohesion. The increase gaya yang berkerja di atasnya. Suatu konstruksi
in the value of the shear angle at its peak at 7% rock ash
akan dapat bertahan lama sesuai umur rencana
mixture was 18.37 ᴼ with the percentage increase of
20.886% of the original soil on the increase in the highest apabila didukung oleh tanah dasar yang baik.
cohesion value in the 14% rock ash mixture amounted to Berdasarkan letak geografis suatu tempat, karakter
28,733 kPa, with a percentage increase of 53,366%.
dan sifat tanah memang tak sama bahkan ada
Keywords— shear strength, rock ash, soil stabilization, kondisi dimana nilai plastisitas yang tinggi,
clay soil.
kembang susut yang relatif besar, dan kekuatan
geser yang rendah. Karena besarnya pengaruh tanah
Abstrak—Beberapa permasalahan yang sering dijumpai terhadap perencanaan suatu konstruksi, maka tanah
pada tanah lempung yaitu nilai plastisitas yang tinggi, menjadi komponen yang perlu diperhatikan dalam
kembang susut yang relatif besar, dan kekuatan geser yang
rendah. Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi perencanaan konstruksi.
permasalahan tersebut adalah dengan cara distabilisasi
menggunakan Abu Batu. Penambahan menggunakan abu Dengan meningkatkan kualitas tanah pada lokasi
batu dikarenakan abu batu mengandung senyawa silica Kampus Politeknik Negeri Fakfak baik secara fisik,
yang sangat halus dan bersifat amorf. kimiawi, maupun mekanis kita dapat mengatasi
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
fisik dan mekanis tanah lempung dan mengetahui pengaruh fluktuasi muka air yang cukup tinggi sebagai akibat
penambahan abu batu terhadap kuat geser tanah lempung dari pergantian musim. Metode yang digunakan
dengan variasi 0%, 7%, 14%, dan 21% dengan lama
pemeraman 7 hari. Dari hasil pengujian karakteristik fisik untuk meningkatkan kualitas tanah lempung antara
dan mekanis diperoleh bahwa tanah tersebut masuk pada lain dengan cara distabilisasi dengan menggunakan
golongan tanah lempung organik dengan plastisitas tinggi. abu batu.
Penambahan abu batu dengan lama pemeraman selama 7
hari pada tanah lempung dapat meningkatkan nilai sudut Banyak studi terdahulu yang berkaitan dengan
geser dalam dan nilai kohesi. Peningkatan nilai sudut geser
dalam dengan puncaknya pada 7 % campuran abu batu penelitian stabilisasi tanah dengan bahan campuran
sebesar 18,37ᴼ dengan persentase kenaikan sebesar aditif, yaitu sebagai berikut :
20,886% dari tanah asli sedangkan peningkatan Nilai
kohesi tertinggi terdapat pada persentase campuran 14% Penelitian dengan judul Stabilisasi Tanah
Dengan Menggunakan Fly Ash Dan Pengaruhnya
Jurnal ISAINTEK. 2018, Volume 1, (1): 13-18 14

Terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas (Studi Kasus pada uji indeks properties menunjukkan nilai
Jalan Raya Bojonegara, Kab. Serang). Pengujian ini plastisitas Indeks sebesar 44.08 %, batas susut linear
bertujuan untuk mengetahui klasisifikasi tanah, 19.44 % dan Aktivity sebesar 1.84 dan Besarnya
indeks plastisitas tanah dan mengetahui pengaruh nilai CBR rendaman maksimum pada penambahan
penambahan fly ash terhadap sifat fisik tanah, serta kapur dan fly ash terjadi pada campuran 10% kapur
mengetahui nilai kuat tekan bebas tanah dalam + 20% abu terbang (fly ash) sebesar 47.16 % dan
kondisi eksisting dan setelah dicampurkan fly ash 49.88 % [3].
dengan kadar presentase bervariasi yaitu 10%, 20%,
Pengujian karakteristik fisik dan mekanis tanah
dan 30%. Dan melakukan uji Unconfined
terdiri dari pengujian [4]:
Compression Test (UCT). Dari hasil pengujian
UCT, Nilai qu tertinggi didapat dari tanah dengan 1. Kadar Air (Water Content)
kadar fly ash sebesar 20% dengan lama pemeraman Kadar air (w) adalah perbandingan antara berat
selama 21 hari yang menghasilkan nilai qu sebesar air (Ww) dengan berat butiran padat (Wd),
2,55 kg/cm², meningkat sebesar 202,38% dari nilai dinyatakan dalam persen. Kadar air sangat
terendah yaitu 1,26 kg/cm² [1]. mempengaruhi perilaku tanah khususnya proses
pengembangannya.
Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Rumus :
Kapur Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung. .................. (1)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
hubungan antara variasi kadar kapur padam (%) 2. Berat Jenis atau Specific Gravity (GS)
terhadap sudut geser dalam tanah (ϕ), kohesi tanah Berat jenis atau sfecific gravity (GS) adalah
(c) dan kadar bahan kapur yang efektif terhadap perbandingan antara berat volume butiran padat
tanah. Dengan variasi kadar kapur padam yang (γs), dengan berat volume air (γw). Penentuan jenis
dicampurkan hanya : (0, 2, 4, 6, 8, 10, 12) %. Dari tanah seperti pada Tabel 2.
Tabel 1. Berat Jenis Tanah (GS)
hasil pengujian, Kadar bahan kapur yang efektif
terhadap tanah yaitu pada Kohesi Tanah pada
persentase 6% campuran kapur padam. Besarnya
persentase peningkatan maksimum nilai Kohesi
Tanah yaitu sebesar 2.050 t/m2. Sedangkan Sudut
Geser Dalam Tanah dengan Puncaknya pada 12%
campuran kapur padam. Besarnya persentase
peningkatan maksimum nilai sudut geser dalam ini
Rumus :
sebesar 43,84ᴼ [2].
.................. (2)
Penelitian dengan judul Analisis Campuran
Kapur-Fly Ash Dan Kapur-Abu Sekam Padi
Terhadap Lempung Ekspansif. Tujuan penelitian ini 3. Batas cair (Liquid Limit / LL)
adalah melakukan stabilisasi tanah lempung Batas cair (LL), didefinisikan sebagai kadar air
tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan
ekspansif menggunakan kapur, abu terbang (fly ash)
plastis, yaitu batas atas dari daerah plastis. Batas
dan abu sekam padi (rice husk ash), dengan cair biasanya ditentukan dari uji [5].
persentase kapur 2.5%, 5%, 7.5%, 10% dicampur Rumus :
dengan persentase abu terbang (fly ash) 5%, 10%, W= 0.12
........................... (3)
15%, 20% dan abu sekam padi (rice hask ash) 5%,
10%, 15%, 20%. Tanah diambil dari Desa Buyandi 4. Batas plastis (Plasticity Limit / PL)
Kabupaten Bolaangmongondow Timur. Hasil uji Batas plastis (PL), didefinisikan sebagai kadar
menunjukkan bahwa penambahan tanah kapur air pada kedudukan antara daerah plastis dan semi
dengan abu terbang (fly ash) dan campuran tanah padat, yaitu persentase kadar air dimana tanah
kapur dengan abu sekam padi (rice husk ash) dapat dengan diameter silinder 3,2 mm mulai retak-retak
memperbaiki sifat fisis dan mekanis tanah, yaitu ketika digulung. Pengujian ini dimaksudkan untuk
Jurnal ISAINTEK. 2018, Volume 1, (1): 13-18 15

menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan 9. Abu Batu ( Fly Ash )
plastis.
Abu batu merupakan bahan bangunan yang
5. Indeks plastisitas (Plasticity Index / PI) merupakan hasil dari proses penghancuran
Indeks plastisitas (PI) adalah selisih batas cair bongkahan batu menggunakan mesin stone crusher
dan batas plastis. Indeks plastisitas (PI) merupakan dengan ukuran 0 mm - 5 mm.
interval kadar air dimana tanah masih bersifat
plastis. II. Metode Penelitian
Rumus :
A. Waktu dan Tempat Penelitian
PI = LL – PL ............................. (4)
Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Uji
6. Analisa Saringan Tanah Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Analisa saringan adalah suatu usaha untuk Fakfak Provinsi Papua Barat dengan metode
eksperimental.
mendapatkan ukuran distribusi tanah dengan
menggunakan saringan. Sifat-sifat suatu macam B. Bagan Alir Penelitian
tanah tertentu banyak tergantung kepada ukuran Penelitian ini dilakukan dengan tahapan kegiatan
butirnya. Oleh karena itu, pengukuran besarnya sesuai dengan bagan alir, seperti pada Gambar 2.
butiran tanah merupakan suatu percobaan yang
sangat penting dilakukan dalam bidang Mekanika
Tanah.

7. Pengujian pemadatan (compaction)


Pemadatan merupakan proses dimana tanah yang
terdiri dari butiran tanah, air, dan udara diberi energi
mekanik seperti penggilasan (rolling) dan
pergetaran (vibrating) sehingga volume tanah akan
berkurang dengan mengeluarkan udara pada pori-
pori tanah. Untuk pemadatan di laboratorium dapat
dilakukan dengan cara, yaitu Standart Compaction
Test dan Modified Compaction Test.
8. Kuat Geser Tanah
Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang
dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan
atau tarikan. Menurut teori Mohr (1910) kondisi
keruntuhan suatu bahan terjadi oleh akibat adanya
kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan
tegangan geser.

Gambar 2. Bagan Alir Penelitian


Gambar 1. Grafik Kriteria Kegagalan Mohr Dan
Couloumb
Jurnal ISAINTEK. 2018, Volume 1, (1): 13-18 16

III. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil Penelitian
1. Pengujian Karakteristik Tanah Asli
Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium
diperoleh data-data karakteristik fisik dan mekanis
tanah yaitu pada Tabel 2.
Gambar 3. Grafik Hubungan Tegangan Normal dan
Tabel 2. Rekapitulasi Karakteristik Tanah Tegangan Geser
No Jenis Pengujian Satuan Hasil Pengujian b. Tanah Asli + 7 % Abu Batu
1 Kadar Air (W) % 71,37
2 Berat Jenis (Gs) - 2,76 Dari hasil pengujian geser langsung (Direct
Batas – batas Atterberg Shear) tanah lempung dengan tambahan 7% abu
a. Batas cair (LL) % 78,868
3 batu di peroleh nilai kohesi sebesar 14,433 kPa dan
b. Batas plastis (PL) % 57,921
c. Indeks plastisitas (PI) % 20,947 nilai sudut geser dalam ( ϕ ) sebesar 18,37 º, dapat
Analisa saringan
a. Tanah berbutir kasar % 48,62 dilihat pada Gambar 4.
4 b. Tanah berbutir halus % 51,388
c. Metode AASHTO A-7-5
d. Metode Unified OH
Pemadatan
5 a. Kadar air optimum (Wopt) % 37,2
b. Berat isi kering (γdry) gr/cm3 1,349
Geser Langsung
6 a. Sudut geser dalam (ϕ) º 2,52
b. Kohesi kPa 23,63

Gambar 4. Grafik Hubungan Tegangan Normal dan


2. Pengujian Geser Langsung (Direct Shear) Tegangan Geser
Berdasarkan hasil pengujian kuat geser
c. Tanah Asli + 14 % Abu Batu
menggunakan tanah lempung sebelum dan setelah
Dari hasil pengujian geser langsung (Direct
distabilisasi dengan abu batu diperoleh nilai sudut
Shear) tanah lempung dengan tambahan 14% abu
geser dalam (ϕ) dan nilai kohesi pada Tabel 3.
batu di peroleh nilai kohesi sebesar 28,733 kPa dan
Tabel 3. Rekapitulasi Pengujian Geser Langsung
Sudut Geser nilai sudut geser dalam (ϕ) sebesar 6,96º, dapat
Kondisi Contoh Kohesi
Dalam ( ϕ ) dilihat pada Gambar 5.
Tanah
kPa (º)
Tanah Asli + 0 %
23,633 2,52
Abu Batu
Tanah + 7 % Abu
14,433 18,37
Batu
Tanah + 14 % Abu
28,733 6,96
Batu
Tanah + 21 % Abu
26,667 7,63
Batu
Gambar 5. Grafik Hubungan Tegangan Normal dan
B. Pembahasan Penelitian
Tegangan Geser
1. Pengujian Geser Langsung ( Direct Shear )
a. Tanah Asli ( 0 % Abu Batu ) d. Tanah Asli + 21 % Abu Batu
Dari hasil pengujian geser langsung (Direct Dari hasil pengujian geser langsung (Direct
Shear) tanah lempung di peroleh nilai kohesi Shear) tanah lempung dengan tambahan 21% abu
sebesar 23,633 kPa dan nilai sudut geser dalam (ϕ) batu di peroleh nilai kohesi sebesar 26,667 kPa dan
sebesar 2,52º, dapat dilihat pada Gambar 3. nilai sudut geser dalam ( ϕ ) sebesar 7,63 º, dapat
dilihat pada Gambar 6.
Jurnal ISAINTEK. 2018, Volume 1, (1): 13-18 17

menurut USCS tanah tergolong dalam


kelompok OH yaitu tanah lempung organik
dengan plastisitas tinggi dengan berat jenis =
2,76, lolos saringan nomor 200 = 51,388 %,
batas cair = 78,868%, dan indeks plastisitas =
20.947%. Dari hasil pengujian standar
pemadatan, didapat nilai kadar air optimum
Gambar 6. Grafik Hubungan Tegangan Normal dan (Wopt) = 37,2 % dan berat isi kering maksimum
Tegangan Geser (γmaks) = 1,349 gr/cm3.
2. Penambahan abu batu dengan lama pemeraman
Dari Tabel 3, dapat diperoleh hubungan antara
selama 7 hari pada tanah lempung dapat
persentase abu batu dengan nilai sudut geser dalam
meningkatkan nilai sudut geser dalam dan nilai
(ϕ) pada Gambar 7.
kohesi. Peningkatan nilai sudut geser dalam
dengan puncaknya pada 7 % campuran abu
batu sebesar 18,37ᴼ dengan persentase
kenaikan sebesar 20,886% dari tanah asli
sedangkan peningkatan Nilai kohesi tertinggi
terdapat pada persentase campuran 14% abu
batu yaitu sebesar 28,733 kPa, dengan
Gambar 7. Grafik Hubungan Persentase Abu Batu dan persentase peningktan sebesar 53,366%.
Sudut Geser Dalam
Nilai sudut geser dalam tertinggi terdapat Saran dan rekomendasi penelitian sebagai berikut :
pada persentase campuran 7% abu batu yaitu 1. Perlu diadakan pengujian dengan
sebesar 18,366ᴼ dengan persentase kenaikan sebesar kemungkinan bahan campuran kombinasi
20,886% dari tanah asli. yang lain. Misalnya mengkombinasikan
Dari Tabel 3, diperoleh juga hubungan antara dengan bahan-bahan : semen, atau zat kimia
persentase abu batu dengan nilai kohesi pada penstabil lain.
Gambar 8. 2. Perlu diadakan pengujian kuat geser
pembanding dengan peralatan lain
misalnya: Alat Uji Triaksial dan Tekan
Bebas.

Ucapan Terima Kasih


Dengan terselesainya Karya Ilmiah ini, penulis
mengucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
Gambar 8. Grafik Hubungan Persentase Abu Batu dan
Kohesi Pada
kepada Allah S.W.T. atas limpahan karunia dan
hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan
penelitian dan menyelesaikan Karya Ilmiah. Ucapan
Nilai kohesi tertinggi terdapat pada persentase
terima kasih penulis sampaikan juga kepada Staf
campuran 14% abu batu yaitu sebesar 28,733 kPa,
Jurusan Teknik Sipil yang telah membimbing dalam
dengan persentase peningktan sebesar 53,366%.
pelaksanaan sekaligus penyusunan karya ilmiah ini
dan juga kepada orang tua serta teman – teman
IV. Kesimpulan
seperjuangan Jurusan Teknik Sipil Politeknik
1. Berdasarkan sistem klasifikasi menurut Negeri Fakfak yang telah membantu dan
AASTHO tanah ini termasuk ke dalam mendukung saya dalam mengerjakan Karya Ilmiah
kelompok A-7-5 yang diklasifikasikan sebagai ini.
tanah berlempung, untuk sistem klasifikasi
Jurnal ISAINTEK. 2018, Volume 1, (1): 13-18 18

Fondasi Fakultas Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng


Daftar Pustaka Tirtayasa. Banten. Volume 5 No 1.
[1] Asyifa, A., dan Syafi’ul Umam, (2016). “Pengaruh [8] Nurdian, S., Setyanto., dan Lusmeilia A., (2015). “Korelasi
Substitusi Abu Batu (Quarry Dust) Pada Nilai CBR Parameter Kekuatan Geser Tanah Dengan Menggunakan
Laboratorium Untuk Stabilitas Subgrade Timbunan”. Uji Triaksial Dan Uji Geser Langsung Pada Tanah
Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Fakultas Sains dan Lempung Substitusi Pasir”. Jurnal Korelasi Uji Triaksial
Teknologi. Universitas Teknologi Yogyakarta. dan Uji Geser Langsung Fakultas Teknik Universitas
Yogyakarta. Volume 19 No. 1 Hal 75-79. Lampung. Jalan. Prof. Sumantri Brojonegoro. Vol. 3, No.
[2] Das, Braja M., Noor E., dan Indrasuryah B M. (1995). 1, Hal : 13- 26. Diperoleh 31 Maret 2018
“Prinsip – Prinsip Rekayasa Geoteknis (Mekanika [9] Openshaw, S.C., Miller, W.L., Bolch, W.E., and
Tanah)”. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Institut Teknologi 10 Bloomquist, D. (1992). Utilization of Fly As. Florida
November. Jakarta. Center For Solid and Hazardous Waste Management.
[3] Haras, Melisa., Turangan A. E., dan Roski R.I. Legrans. Gainesville, FL 32609. Report#92-3.
(2017). “Pengaruh Penambahan Kapur Terhadap Kuat [10] [10] Pinasang, Denny Boy., O.B.A Sompie., dan Freddy
Geser Tanah Lempung”. Fakultas Teknik Universitas Sam Jansen. (2016). “Analisis Campuran Kapur-Fly Ash Dan
Ratulangi. Volume 15 No 67. Kapur-Abu Sekam Padi Terhadap Lempung Ekspansif”.
[4] Hardiyatmo, Hary Christady., (2002). “Kuat Geser Tanah Jurnal Ilmiah Media Engineering. Fakultas Teknik
(Mekanika Tanah 1)”. Edisi Ketiga. Penerbit Gadjah Mada Universitas Sam Ratulangi. Volume 6 No 3.
University Press. Yogyakarta. [11] Rollingss, M.P., and Rollingss JR. R.S. (1996).
[5] Hardiyatmo, Hary Christady., (2002). “Stabilisasi Tanah “Geotechnical Material in Concruction”. McGraw-Hill.
Untuk Perkerasan Jalan”, Penerbit Gadjah Mada New York Washington. DC.
University Press. Yogyakarta. [12] Supriyono. (1993). “Studi Tekanan Pengembangan Tanah
[6] Hardiyatmo, Hary Christady., (1992). “Mekanika Tanah”. Lempung Dengan Alat Geonor”. Institut Bandung.
Gramedia Pustaka Umum. Jilid I Jakarta. Bandung.
[7] K,Rama Indera., Enden M., dan Taufik R., (2016). [13] Terzaghi, K. (1925). Principles of Soil Mechanics.
“Stabilisasi Tanah Dengan Menggunakan Fly Ash Dan Engineering News-Record. V.95.
Pengaruhnya Terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas (Studi [14] [14] Yunus, Muhammad., (2015). “Laboratorium Uji
Kasus Jalan RayaBojonegara, Kab. Serang)”. Jurnal Tanah”. Modul Praktikum. Program Studi Teknik Sipil.
Politeknik Negeri Fakfak

View publication stats

You might also like