145 324 1 SM

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru

ANALISA KELENGKAPAN INFORMED CONSENT TINDAKAN OPERASI


DI RUMAH SAKIT SANSANI PEKANBARU
Henny Maria Ulfa
Program Studi DIII RMIK-STIKES Hang Tuah Pekanbaru
Jl. Mustafa Sari No.5, Tengkerang Sel., Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau 2800
Hennyulfa84@gmail.com

Abstract
Informed consent is the consent given patients told a doctor after being received an
explanation. Researchers find there are still many incomplete Informed consent form. The
purpose of this research is to know the analysis of the completeness of informed consent
of surgery at Sansani Hospital Pekanbaru. Research methods Mixed Methods, design
research Sequential Explanatory, The population all medical record of patient of surgery in
2017 were 2892, sample 97 medical record. The technique of Sampling Quota sampling,
informants amounted 3 people observation, interview techniques are quantitative,
qualitative analysis. The results of accuracy completeness of the informed consent has not
reached 100%. Completeness of the Informed Consent Policy there has been no while the
SOP and already, there's been a human resources analysis completeness with the DIII
record medical degrees, the cause factor is still less awareness of the responsible officer
in charge, no patient's family as witnesses, medical record officer effort is made by
restoring the medical record to the room treatments. Recommends that there should be a
policy and need to have monitoring, evaluation for completeness of charging medical
record overall including Informed Consent so that reaches 100%.

Keywords: Completeness informed consent the act of operation, medical record, the
hospital

Abstrak
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberi
penjelasan. Peneliti menemukan masih banyak formulir informed consent yang tidak
lengkap. Tujuan penelitian mengetahui Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan
Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru. Metode penelitian kombinasi (Mixed
Methods), desain penelitian Sequential Explanatory. Populasi seluruh rekam medis pasien
tindakan operasi tahun 2017 berjumlah 2892 dan jumlah sampel 97 rekam medis. Teknik
pengambilan sampel Quota Sampling, informan berjumlah 3 orang dengan observasi dan
wawancara. Tehnik analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian kelengkapan
ketepatan pengisian informed consent belum mencapai 100%, Kebijakan kelengkapan
Informed Consent belum ada, SOP sudah ada, sudah ada Sumber daya manusia
melakukan analisa kelengkapan berlatar belakang DIII rekam medis, faktor penyebabnya
kurang kesadaran petugas bertanggung jawab dalam pengisian, tidak ada keluarga
pasien menjadi saksi, upaya dilakukan petugas rekam medis mengembalikan rekam
medis ke ruang rawatan. Saran harus ada kebijakan, monitoring dan evaluasi untuk
kelengkapan pengisian rekam medis secara keseluruhan termasuk Informed Consent
sehingga mencapai 100%.

Kata Kunci: Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi, rekam medis, Rumah
Sakit

Pendahuluan perorangan secara paripurna yang


Salah satu tujuan Pembangunan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Nasional adalah pembangunan dibidang jalan, dan gawat darurat. Pelayanan
kesehatan. Kesehatan merupakan hak asasi kesehatan meliputi promotif, preventif,
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan kuratif, dan rehabilitatif. Rumah Sakit
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- diselenggarakan berazaskan Pancasila dan
cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika
dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar dan profesionalitas, manfaat, keadilan,
Negara Republik Indonesia tahun 1945 (12). persamaan hak dan anti diskriminasi,
Rumah sakit merupakan institusi pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pelayanan kesehatan yang pasien, serta mempunyai fungsi sosial (13).
menyelenggarakan pelayanan kesehatan Rumah sakit sebagai salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang melakukan
Jurnal INOHIM, Volume 6 Nomor 1, Juni 2018 21
Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru

pelayanan rawat jalan maupun rawat inap terhadap pasien harus mendapat persetujuan
wajib membuat rekam medis, yang membuat (3). Informed consent adalah persetujuan
atau mengisi rekam medis adalah dokter atau yang diberikan pasien kepada dokter setelah
tenaga kesehatan lainnya (3). diberi penjelasan (5). Informed consent yaitu
Menurut Permenkes sautu persetujuan pasien untuk menerima
No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis upaya medis yang akan dilakukan
adalah berkas yang berisikan catatan dan terhadapnya. Hal ini dilakukan setelah ia
dokumen tentang identias pasien, mendapat informasi dari dokter mengenai
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan upaya medis yang dapat dilakukan untuk
pelayanan lain yang telah diberikan kepada menolong dirinya, termasuk memperoleh
pasien. Penyelenggaraan rekam medis informasi mengenai segala resiko yang
dimulai pada saat diterimanya pasien dirumah mungkin terjadi (5). Syarat rekam medis
sakit, dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan yang bermutu adalah terkait kelengkapan
data medis pasien oleh dokter atau dokter isian rekam medis, keakuratan, ketepatan
gigi atau tenaga kesehatan lain yang catatan rekam medis, ketepatan waktu dan
memberikan pelayanan kesehatan langsung pemenuhan persyaratan aspek hukum (3)
kepada pasien. Syarat rekam medis yang Persetujuan paling sederhana ialah
bermutu adalah terkait kelengkapan isian persetujuan yang diberikan secara lisan,
rekam medis, keakuratan, ketepatan catatan misalnya tindakan-tindakan rutin, untuk
rekam medis, ketepatan waktu dan tindakan yang lebih kompleks yang
pemenuhan persyaratan aspek hukum (3). mempunyai resiko yang kadang-kadang tidak
Rekam medis sangat berperan penting dapat diperhitungkan dai awal dan dapat
dalam proses pembuatan informed consent menyebabkan hilangnya nyawa atau cacat
atau yang lebih dikenal sebagai persetujuan permanen, dibuat persetujuan yang tertulis
tindakan medis. Berdasarkan Undang-Undang agar suatu saat apabila diperlukan
RI No.29 tahun 2004 tentang praktik persetujuan itu dapat dijadikan bukti. Namun
kedokteran yang tercantum dalam pasal 45 persetujuan yang dibuat secara tertulis
ayat 1 menyatakan bahwa setiap tindakan tersebut tidak dapat dipakai sebagai alat
kedokteran atau kedokteran gigi yang akan untuk melepaskan diri dari tuntutan apabila
dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terjadi suatu yang merugikan pasien (1).
Tabel 1
Review Kelengkapan dan Ketepatan Pengisian Identitas Formulir Informed Consent
Rumah Sakit Sansani Pekanbaru Bulan November 2017 (n=30)
Kelengkapan Ketepatan
No Jenis Tindakan Lengkap Tidak Lengkap Tepat Tidak Tepat Jumlah
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Identitas Pasien
1. Nama Pasien 30 100% 0 0 18 60% 12 40% 30
2. Umur 30 100% 0 0 30 100% 0 30
3. Jenis Kelamin 30 100% 0 0 30 100% 0 30
4. Alamat 30 100% 0 0 20 66,7% 10 33,3% 30
Identitas Penanggung Jawab Pasien
1. Nama Keluarga 30 100% 0 0 30 100% 0 30
2. Umur 30 100% 0 0 30 100% 0 30
3. Alamat 30 100% 0 0 30 100% 0 30
Hubungan dengan
4. 30 100% 0 0 30 100% 0 30
pasien
Identitas Dokter
1. Dokter Pelaksana 23 76% 7 23% 23 76% 7 23% 30
2. Pemberian Informasi 21 70% 9 30% 21 70% 9 30% 30
3. Penerima Informasi 24 80% 6 20% 24 80% 6 20% 30
Sumber data primer: Unit Rekam Medis Rumah Sakit Sansani Tahun 2017

Rumah Sakit Sansani merupakan diresmikan pada 30 April 2015, Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Swasta kelas C yang Sansani memiliki 92 tempat tidur untuk rawat

Jurnal INOHIM, Volume 6 Nomor 1, Juni 2018 22


Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru

inap. Berdasarkan hasil survei pendahuluan presentase 100% sedangkan untuk ketepatan
yang peneliti lakukan pada formulir informed pengisian presentase tertinggi 100% dan
consent peneliti menemukan adanya terendah 60% yaitu pada pengisian nama
ketidaklengkapan pengisian informed pasien .Begitu juga untuk kelengkapan
consent. Berdasarkan hasil survei identitas dokter presentase tertinggi yaitu
pendahuluan di Rumah Sakit Sansani penerima informasi 80% dan terendah 70%
Pekanbaru pada 30 berkas rekam medis pemberian informasi, sedangkan ketepatan
rawat inap. Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pengisian presentase tertinggi 80% penerima
kelengkapan pengisian identitas pasien dan informasi dan terendah 70% pemberi
penangung jawab pasien lengkap dengan informasi.

Tabel 2
Review Kelengkapan dan Ketepatan Pengisian Autentikasi Formulir Informed Consent di Rumah Sakit
Sansani Pekanbaru Bulan November 2017 (n=30)
Kelengkapan Ketepatan
Tidak Tidak
No Jenis Tindakan Jumlah
Lengkap Lengkap Tepat Tepat
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Autentikasi
1. Nama dan tanda tangan dokter 23 76,7% 7 23,3% 23 76,7% 7 23,3% 30
2. Nama dan ttd penanggung jawab 30 100% 0 0 30 100% 0 0 30
3. Nama dan tanda tangan Saksi Keluarga 14 43,3% 16 46,7% 14 43,3% 16 46,7% 30
4. Nama dan tanda tangan saksi perawat 24 80% 6 20% 24 80% 6 20% 30
5. Jam Operasi 30 100% 0 0 30 100% 0 0 30
6. Tanggal Operasi 30 100% 0 0 30 100% 0 0 30

Sumber data primer: Unit Rekam Medis Rumah Sakit Sansani Tahun 2017

Dari tabel 2 dilihat dari item autentikasi identitas tertinggi yaitu nama dan
presentasi kelengkapan tertinggi yaitu nama tanda tangan penanggung jawab, jam operasi
dan tanda tangan penanggung jawab, jam dan tanggal operasi yaitu sebesar 100%
operasi dan tanggal operasi yaitu sebesar sedangkan dan presentase yang terendah
100% sedangkan presentase yang terendah nama dan tanda tangan saksi 43,3%.
yaitu nama dan tanda tangan saksi 43,3%
Begitu juga untuk ketepatan pengisian

Tabel 3
Review Kelengkapan dan Ketepatan Pengisian Jenis Informasi Formulir Informed Consent di Rumah Sakit
Sansani Pekanbaru Bulan November 2017 (n=30)
Kelengkapan Ketepatan
No Jenis Tindakan Lengkap Tidak Lengkap Tepat Tidak Tepat Jumlah
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Diagnosis 21 70% 9 30% 21 70% 9 30% 30
2. Dasar Diagnosa 20 66,6% 10 33.3% 20 66,7% 10 33,3% 30
Tindakan
3. 24 80% 6 20% 24 80% 6 20% 30
Kedokteran
4. Indikasi Tindakan 27 90% 3 10% 27 90% 3 10% 30
5. Tata Cara 20 66,7% 10 33,3% 20 66,7% 10 33,3% 30
6. Tujuan 18 60% 12 40% 18 60% 12 40% 30
7. Resiko 20 66,6% 10 33.3% 20 66,7% 10 33,3% 30
8. Komplikasi 21 70% 9 30% 21 70% 9 30% 30
9. Prognosis 21 70% 9 30% 21 70% 9 30% 30
Alternatif Dan
10. 22 73,3% 8 26,6% 22 73,3% 8 26,6% 0
Resiko
Sumber data primer : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Sansani Tahun 2017

Jurnal INOHIM, Volume 6 Nomor 1, Juni 2018 23


Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru

Berdasarkan dari tabel diatas diketahui Hasil dan pembahasan


presentase kelengkapan pengisian jenis Analisa Kuantitas Dan Kualitas Dari
informasi yang tertinggi yaitu Indikasi Kelengkapan Pengisian Informed
tindakan sebesar 90% dan yang terendah Consent Dalam Menilai Mutu Rekam
yaitu tujuan sebesar 60%,. Begitu juga Medis Di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru
ketepatan pengisian pengisian jenis informasi Rata-rata kelengkapan pengisian
yang tertinggi yaitu Indikasi tindakan sebesar informed consent pada pengisian identitas
90% dan yang terendah yaitu tujuan sebesar yang diisi dengan lengkap 93,7% dan yang
60%. tidak diisi 6,3%. Untuk Rata-rata ketepatan
Berdasarkan keterangan dari kepala pengisian informed consent pada pengisian
rekam medis Rumah Sakit Sansani identitas yang diisi dengan tepat 90,6% dan
Pekanbaru, analisa kelengkapan terhadapan yang tidak diisi tepat 9,4%.
formulir informed consent telah dilaksanakan, Rata-rata kelengkapan pengisian
berkas rawat inap setelah selesai pelayanan informed consent pada pengisian autentikasi
dikembalikan ke unit rekam medis, apabila yang diisi dengan lengkap 91,4% dan yang
berkas rekam medis tersebut tidak lengkap tidak diisi 8,6%. Untuk Rata-rata ketepatan
akan dikembalikan lagi ke ruang rawatan. pengisian informed consent padapengisian
Namun, peneliti memenukan masih banyak autentikasi yang diisi dengan tepat 91,4%
formulir informed consent yang tidak lengkap. dan yang tidak diisi tepat 8,6%. Rata-rata
Hal itu dikarenakan keterbatasan sumber kelengkapan pengisian informed consent pada
daya manusia di Unit Rekam Medis Rumah pengisian jenis informasi yang diisi dengan
Sakit Sansani. Berdasarkan uraian latar lengkap 77,5% dan yang tidak diisi 22,5%.
belakang diatas maka peneliti ingin Untuk Rata-rata ketepatan pengisian
mengetahui Analisa Kelengkapan Informed informed consent padapengisian jenis
Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit informasi yang diisi dengan tepat 77,5% dan
Sansani Pekanbaru. yang tidak diisi tepat 22,5%.
Menurut MENKES RI
Metode Penelitian NO.129/MenKes/SK/II/2008 tentang standar
Metode yang digunakan dalam pelayanan minimal untuk kelengkapan
penelitian ini adalah metode penelitian pengisian Informed Consent yaitu 100%.
kombinasi (Mixed Methods), desain penelitian Pengisian yang tepat sangat penting, jika
ini menggunakan Sequential Explanatory yang tidak tepat bisa menimbulkan kerugian
dicirikan dengan melakukan pengumpulan pada pasien dan bisa memaksa fasiilitas
data dan analisis data kuantitatif pada tahap dan/atau penyedia layanan menghadapi
pertama, dan diikuti dengan pengumpulan tuntutan pidana dan perdata (4). Rentang
dan analisis data kualitatif pada tahap kedua, nilai termasuk dalam kategori baik (2)
guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif sebagai berikut, Kelengkapan pengisian
yang dilakukan pada tahap pertama (10). identitas sebesar 93,7% termasuk dalam
Lokasi penelitian di Unit Rekam Medis Rumah kategori baik, kelengkapan pengisian
Sakit Sansani Pekanbaru. Populasi dalam autentikasi 91,4%, kelengkapan pengisian
penelitian ini adalah seluruh berkas rekam jenis informasi sebesar 77,5%.
medis pasien tindakan operasi lembaran Peneliti berpendapat bahwa standar
formulir Informed Consent yang diajukan pelayanan minimal kelengkapan pengisian
yaitu pada tahun 2017 berjumlah 2892 rekam Informed Consent harus 100% karena
medis dan jumlah sampel yang digunakan kelengkapan pengisian Informed Consent
dalam pelitian ini sebanyak 97 berkas rekam sangat penting sebab akan merugikan pada
medis. Teknik pengambilan sampel yang pasien dan bisa menghadapi tuntutan pidana
digunakan adalah Quota Sampling, dan perdata.
sedangkan informannya berjumlah 3 orang.
Metode Pengumpulan data dengan observasi Kebijakan dan SOP Pengisian Informed
dan wawancara dengan sumber data primer Consent Di Rumah Sakit Sansani
dan sekunder, pengolahan data yaitu Tehnik Pekanbaru
statistik dan Tehnik non statistik dari hasil Berdasarkan hasil penelitian yang
observasi dan wawancara (8), analisa data dilakukan peneliti kepada informan di Rumah
dilakukan menggunakan tehnik analisis Sakit Sansani Pekanbaru mengenai belum
kuantitatif dan kualitatif (6). ada kebijakan tentang kelengkapan pengisian
formulir Informed Consent sedangkan SOP
sudah ada.
Jurnal INOHIM, Volume 6 Nomor 1, Juni 2018 24
Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru

SOP pada dasarnya berisi prosedur-prosedur Dari hasil penelitian yang dilakukan
operasional standar yang ada di dalam suatu maka peneliti berpendapat, secara kualitas
organisasi yang digunakan untuk memastikan petugas Rekam Medis sudah baik karena
bahwa setiap keputusan, langkah, atau sudah ada petugas yang berlatar belakang
tindakan, dan penggunaan fasilitas DIII Rekam Medis yang menjadi penanggung
pemrosesan yang dilaksanankan oleh orang- jawab analisa kelengkapan.
orang di dalam suatu organisasi, telah
berjalan secara efektif, konsisten, standar, Penyebab Ketidaklengkapan
dan sistematis. Kebijakan adalah ketetapan FormulirInformed Consent Di Rumah
yang memuat prinsip-prinsip untuk Sakit Sansani Pekanbaru
mengarahkan cara-cara bertindak yang Berdasarkan hasil wawancara dengan
dibuat secara terencana dan konsisten dalam petugas yang berwenang tentang penyebab
mencapai tujuan tertentu. Apabila kebijakan ketidaklengkapan Informed Connsent dapat
organisasi dan manajemen tidak sesuai disimpulkan bahwa karna keluarga pasien
standar yang telah ditetapkan atau tidak yang tidak ada atau dari dokter yang lupa
bersifat mendukung, maka akan sulit mengisi formulir Infomed Consent di
diharapkan baiknya mutu pelayanan karenakan terburu-buru.
kesehatan (11). Rekam medis harus dibuat segera dan
Peneliti berpendapat bahwa harus ada dilengkapi seluruhnya setelah pasien
kebijakan dan SOP pada dasarnya prosedur- menerima pelayanan dan ketentuan sebagai
prsedur operasional standar yang ada berikut : setiap tindakan konsultasi yang
didalam suatu organisasi dan tanpa adanya dilakukan terhadap pasien selambat-
kebijakan sop kelengkapan akan sulit lambatnya 1X24 jam harus ditulis dalam
dilakukan karena memuat prinsip lembaran rekam medis (3).
mengarahkan cara-cara bertindak yang Peneliti berpendapat bahwa petugas
dibuat secara terencana dan konsisten dalam yang bertanggung jawab dalam pengisian
mencapai tujuan. Informed Consent masih kurangnya
kesadaran akan kelengkapan Informed
Sumber Daya Manusia Yang Consent yang seharusnya diisi secara
Melaksanakan Analisa Kelengkapan lengkap, karena hal ini menyangkut tindakan
Informed Consent Di Rumah Sakit medis yang akan diberikan kepada pasien,
Sansani Pekanbaru dan tindakan hukum yang bisa terjadi
Berdasarkan hasil penelitian yang sewaktu-waktu jika hasil operasi tidak seperti
dilakukan peneliti kepada informan tentang yang diharapkan pasien dan keluarga pasien.
sumber daya manusia yang melaksanakan
analisa kelengkapan informed consent di Upaya Penyelesaian Ketidaklengkapan
Rumah Sakit Sansani Pekanbaru sudah Formulir Informed Consent Di Rumah
mempunyai sumber daya manusia untuk Sakit Sansani Pekanbaru
melaksanakan analisa kelengkapan yang Berdasarkan hasil penelitian yang
berlatar belakang DIII Rekam Medis. dilakukan peneliti kepada informan tentang
Sumber daya manusia kesehatan upaya penyelesaian ketidaklengkapan
adalah semua orang yang bekerja secara aktif formulir informed consent di Rumah Sakit
di bidang kesehatan, baik untuk jenis tertentu Sansani Pekanbaru mengatasi
yang memerlukan kewenangan dalam ketidaklengkapan dengan cara
melakukan upaya kesehatan. Kualitas, yaitu mengembalikan kembali rekam medis ke
menyangkut mutu sumber daya manusia ruang rawatan dan kepada petugas yang
tersebut, yang menyangkut kemampuan, baik betanggung jawab.
kemampuan fisik maupun kemampuan non Upaya adalah usaha, akal atau ikhtiar
fisik (kecerdasan dan mental). Kualitas, yaitu untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
menyangkut mutu sumber daya manusia persoalan, mencari jalan keluar, dan
tersebut, yang menyangkut kemampuan fisik sebagainya. Sedangkan mengupayakan
maupun kemampuan non fisik (kecerdasan adalah mengisahakan, mengikhtiarkan,
dan mental). Untuk meningkatkan kualitas melakukan sesuatu mencari akar (jalan
fisik dapat di upayakan program-program keluar) dan sebagainya. Dapat disimpulkan
kesehatan dan gizi. Sedangkan untuk bahwa upaya adalah suatu usaha yang
meningkatkan kemampuan non fisik dapat dilakukan dengan maksud tertentu agar
diupayakan dengan pelatihan dan pendidikan semua permasalahan yang ada dapat
(7).

Jurnal INOHIM, Volume 6 Nomor 1, Juni 2018 25


Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru

terselesaikan dengan baik dan dapat 7. Notoatmojo, S. (2009). Pengembangan


mencapai tujuan yang diharapkan (5). Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Peneliti berpendapat bahwa upaya Cipta
yang dilakukan rumah sakit untuk mengatasi 8. Notoatmojo, S. (2012). Metode
ketidaklengkapan Informed Consent dengan Penelelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
mengembalikan rekam medis ke ruang Cipta
rawatan agar dilengkapi oleh petugas yang 9. Ratman, D. (2013). Aspek Hukum
bertanggung jawab, akan tetapi lebih baik Informed Consent dan Rekam Medis
dilakukan rapat setiap triwulan untuk Dalam Transaksi Terapeutik. Bandung:
mengevaluasi kelengkapan Informed Keni
Consent. 10. Sugiyono (2017). Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Kesimpulan ALFABETA
Kelengkapan ketepatan pengisian 11. Tambunan, M. R (2013). Standar
informed consent di Rumah Sakit Sansani Operating Procedures (SOP). Jakarta
Pekanbaru belum mencapai 100%. Kebijakan Selatan: Maiestas Publishing
kelengkapan Informed Consent belum ada 12. Undang-Undang Republik Indonesia
sedangkan SOP untuk pengisian sudah ada Nomor 36 tahun 2009 Tentang
dan sudah disosialisasikan karena masih Kesehatan. (2009). Jakarta
kurangnya kesadaran dari beberapa petugas 13. Undang-Undang Republik Indonesia
yang bertanggung jawab dalam pengisian dan Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah
tidak adanya keluarga pasien yang menjadi Sakit. (2009). Jakarta: Sinar Grafika
saksi keluarga. Sumber daya manusia yang
melakukan analisa kelengkapan ada setelah
dilaksanakannya akreditasi dan berlatar
belakang DIII rekam medis. Upaya yang
dilakukan adalah mengembalikan rekam
medis ke ruang rawatan agar di lengkapi oleh
petugas yang bertanggung jawab, perlu
adanya monitoring dan evaluasi, memberikan
pengarahan, pengetahuan kepada petugas
rekam medis, perawat, dokter dan perlu
adanya kebijakan tentang arti penting
kelengkapan pengisian rekam medis.

Daftar Pustaka
1. Athira, N. (2015). Tinjauan Pelaksanaan
Pemberian Informasi dan Kelengkapan
Informed Consent di Rumah Sakit Umum
Daerah Bangkinang. Karya Tulis Ilmiah
tidak diterbitkan. Program Studi D3
RMIK, Pekanbaru.
2. Arikunto, Suharsimi. (2001). Metode
Penelitian Survey, Penerbit LP3ES,
Jakarta.
3. DepKes RI. (2006). Pedoman
Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam
Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II.
Jakarta
4. Huffman, RR. (1999). Health information
managemen. Jakarta
5. Johan, B. (2005). Hukum Kesehatan
Pertanggung Jawaban Dokter. Jakarta: PT
Rineka Cipta
6. Notoatmojo, S. (2005). Metode
Penelelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta

Jurnal INOHIM, Volume 6 Nomor 1, Juni 2018 26

You might also like