Covid-19 Physiotherapy Management
Covid-19 Physiotherapy Management
Covid-19 Physiotherapy Management
PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT
MATERI
PENGENALAN COVID-19 DAN
PERMASALAHAN FISIOTERAPI
ASESMEN FISIOTERAPI
INTERVENSI FISIOTERAPI
PENGENALAN COVID-19 DAN
PERMASALAHAN FISIOTERAPI
DATA COVID-19 DUNIA
PATOFISIOLOGI
Alveolar collapse
hypoxemia
Interstitial edema
hypoxemia
ASESMEN
OBYEKTIF
PALPASI AUSKULTASI
(ekspansiThorax, trachea,
(suara nafas normal
Focal fremitus,
Spasmeototbantu nafas) dan suara tambahan)
Auskultasi Perkusi
Shifting range of
bottom of lung
PEMERIKSAAN KHUSUS
Sesak nafas: VAS, Borg Fatique/kelelahan: Borg
Kekuatan otot: MMT
scale scale RPE
GOLD, 2013
Modified Borg Dyspnea Scale
Sesak Nafas Keterangan
0 Tidak ada
0,5 sangat sangat ringan
1 Sangat ringan
2 Ringan
3 Sedang
4 Sedikit berat
5 Berat
6
7 Sangat berat
8
9 Sangat-sangat berat
10 maksimal
Dyspnea Scale
Roth score (cocok untuk pasien hipoksia) (Chorin et al.,
2016)
• Inspirasi : ekspirasi
• Gerakan dinding dada
• Rekruitmen otot :
• Inspirasi
• Ekspirasi tenang
• Ekspirasi paksa
• Pola nafas abnormal
- Edema pedal (pada pasien covid yang mengalami cedera ginjal akut, gagal
jantung, miokarditis, atau kerusakan hati
- Jari kaki COVID-19: pola pseudo-chilblain dapat muncul di jari kaki yang secara
luas dikenal sebagai jari kaki COVID. (Galvan et al., 2020)
- Pulse oximetry
- SpO2 < 90%
- Waspadai “silent hypoxia” - CRP
- ABG - Biasanya meningkat
- Gejala berat → hypercarbia atau acidosis
- Biasanya menunjukkan hasil penurunan tekanan parsial - Serum lactate dehydrogenase
O2 - Meningkat
- Direkomendasikan pada pasien dengan gangguan - Serum kreatinin kinase
pernafasan dan sianosis dengan SpO2 < 90% - Pada pasisen dengan gejala yang parah terjadi
- FBC peningkatan
- Leukopenia - Indikasi → injuuri myocardium
- Limfopenia - Serum troponin level
- Leukositosis, trombositopenia, penurunan Hb - Meningkat pada pasien dengan cardiac injury
- Limfopenia dan trombositopenia → indicator klinis utk
memantau perkembangan penyakit
- Rasio neutrophil-limfosit yang tinggi → indicator utk
risiko penyakit parah dan prognosis yang buruk
LAB VALUE COVID-19
Gangguan
pernafasan:
takipnea
Kesiapan mobilisasi
(>30x/menit),
(tingkat kesadaran,
perubahan pola
risiko jatuh, dll).
nafas, penggunaan
otot asesoris saat
istirahat
SAFETY
Rekomendasi Keselamatan Bagi Fisioterapis (Aleksandra et
al., 2020)
TUJUAN
PROBLEM Gangguan pembersihan jalan nafas Mengurangi sesak nafas
Penurunan volume dan kapasitas Meningkatkan kapasitas paru
paru Mencegah Komplikasi paru
Penurunan oksigenasi Mencegah Komplikasi akibat
Gangguan ventilasi dan perfusi immobilisasi
Mengurangi kecemasan dan
Peningkatan kerja pernafasan
depresi
Potensi terjadi komplikasi tirah
baring Cieloszczyk A, et al., 2020
Potensi terjadi kelemahan otot
akibat perawatan di ICU
Potensi terjadi komplikasi paru
(atelektasis,fibrosis DLL)
Olezene et al., 2021
The treatment strategies included the following
(Yuethong, 2020)
Treatment:.
(1) Position change:
(2) Prone position.
(3) Respiratory control: .
(4) Passive joint motion.
(5) Muscle stretching.
(6) Neuromuscular electrical stimulation.
(7) Bedside standing training
(8) Walking exercises (standing up independently with less help).
(9) Maintaining physical strength and exercise endurance.
PASIEN TIDAK SADAR DAN MENGGUNAKAN VENTILATOR
PRONE POSITION
47
Latihan harus dihentikan apabila:
• HR < 40 x/menit dan > 130 x/menit
• MAP < 65 mmHg dan > 110 mmHg
• RR > 40 x/menit
• SaO2 < 85%
• Aritmia jantung
• Penurunan kesadaran
• Pucat
• Nyeri
• Fatique
• Pasien tidak nyaman
• Suhu kaki dan tangan dingin
• Pusing
Pasien dengan terapi oksigen via HFNO
INDIKASI INTERVENSI
✓ Pasien dengan pneumonia dengan kebutuhan oksigen ➢ Positioning untuk meningkatkan satirasi
tingkat rendah (oxygen flow 5l/min untuk SpO2 90%) oksigen
✓ Batuk non produktif ➢ Prone position 30 menit, 3-4 kali sehari,
✓ Batuk dan mampu mengeluarkan sekret secara mendiri atau CARP
➢ Deep breathing exercise
➢ ACBT (Active Cycle of Breathing Technique)
TUJUAN ➢ Bed Mobilisasi dan latihan di tepi bed
• Mempertahankan oksigenasi ➢ Ankle and toe exercise
• Menjaga ventilasi ➢ Active exercise extremitas
• Membersihkan jalan nafas
• Menurunkan kerja pernafasan (work of breathing) MONITORING
• Mencegah Komplikasi tirah baring - Respon Hemodinamik
- Saturasi Oksigen
- Respiratory distress
Pasien dengan defisiensi oksigen berat, dengan NIV atau HFNO
INTERVENSI
INDIKASI ➢ Positioning untuk meningkatkan satirasi
✓ Pasien dengan pneumonia dan oksigen
mempunyai komorbid respirasi ➢ Prone position 30 menit, 3-4 kali sehari,
✓ dan neuromuskuler atau CARP
✓ RR > 30x/menit ➢ Deep breathing exercise
✓ SpO2 < 94% ➢ ACBT (Active Cycle of Breathing Technique)
➢ Bed exercise dan out bed exercise
TUJUAN ➢ Ankle and toe exercise
• Mempertahankan oksigenasi ➢ Active exercise extremitas
• Membersihkan jalan nafas
• Mencegah Komplikasi tirah baring MONITORING
• Meningkatkan kemampuan - Respon Hemodinamik
fungsional - Saturasi Oksigen
- Respiratory distress
INTERVENSI FISIOTERAPI POST ACUT
TUJUAN : PENTINGNYA FUNCTIONAL TEST
– Meningkatkan endurance • Sit to stand test → 30 detik sit to
• Akibat perawatan RS yang stand test
lama (± 28 hari) → ICUAW • Mobility assessment → jarak
– Meningkatkan kekuatan otot ambulasi, status transfer
– Meningkatkan kemandirian • 2 MWT
– Safety • 6 MWT
Short-Term Effects of a Respiratory Telerehabilitation Program
in Confined COVID-19 Patients in the Acute Phase: A Pilot
Study (Gonzalez-Gerez et al., 2021
STEP 1
• Positioning untuk meningkatkan saturasi oksigen
• Prone position 30 menit, 3-4 kali sehari, atau
• CARP (COVID awake repositioning/prone protocol)
• Breathing control
• Slow deep breathing exercise
• Thoracic expansion exercise
• Active cycle of breathing technique (ACBT)
• Assisted Active exercise, dimulai dari 5 kali ulangan dalam 1
set dan ditingkatkan bertahap sampai 10-15 ulangan dalam 3
set (3-4 skala Borg RPE, 3 – 4 METs)
• Bed mobility exercise (assisted bridging, rolling, transferring
from supine to sitting)
STEP 2