0% found this document useful (0 votes)
30 views23 pages

AK View

Draft penelitian penggunaan pupuk

Uploaded by

teressarean
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
30 views23 pages

AK View

Draft penelitian penggunaan pupuk

Uploaded by

teressarean
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 23

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK AMPAS KOPI

TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT


(Solanum lycopersicum esculentum)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran


Karya Ilmiah Remaja
SMA Abdi Siswa Bintaro tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh:
1. Gregorius Damian Trisno / 10
2. Teresa Andrea Maheswari / 26

SMA ABDI SISWA BINTARO


Jl. Graha Raya Bintaro Blok M9 No.1
Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15336
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Dalam karya tulis ini kami akan
menjelaskan tentang pengaruh ampas kopi kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena
atas rahmat dan perlindungan-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul "pengaruh ampas kopi terhadap pertumbuhan tomat (Solanum
lycopersicum esculentum)". Dalam karya tulis ini kami akan menjelaskan tentang
pengaruh ampas kopi terhadap pertumbuhan dan melihat perkembangbiakan
tanaman tomat yang menggunakan pupuk ampas kopi.
Dalam karya tulis ini, kami mengumpulkan banyak data dan melakukan
banyak eksperimen, serta kami dibimbing oleh banyak pihak sehingga dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan, motivasi, dan bantuan berbagai
pihak yang berguna. Dengan demikian, kami ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Kedua orangtua yang telah memberikan dukungan.
2. Guru pembimbing karya ilmiah kelas XI MIPA : Ibu Novi
3. Teman-teman kelas XI MIPA SMA Abdi Siswa Bintaro
Kami mengetahui bahwa karya tulis ini masih belum sempurna, baik dari
segi isi dan cara penulisannya. Hal ini dikarenakan oleh minimnya pengetahuan dan
wawasan kami terhadap materi ini. Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan
saran untuk menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
Pada kesempatan ini, kami berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan di lingkungan sekitar kita.

Tangerang Selatan, Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 4
2.1 Tanaman Tomat Cherry (Solanum lycopersicum esculentum) ...................... 4
2.1.1 Klasifikasi Tanaman Tomat Cherry .................................................... 5
2.1.2 Syarat Tumbuh Tomat ......................................................................... 5
2.2 Pupuk ............................................................................................................. 5
2.3 Kopi ............................................................................................................... 6
2.3.1 Ampas Kopi ......................................................................................... 7
2.4 Hipotesis ................................................................................................. 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 9
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 9
3.2 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 9
3.2.1 Populasi .............................................................................................. 9
3.2.2 Sampel ................................................................................................ 9
3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 10
3.4 Jenis Penelitian ............................................................................................ 10
3.5 Teknik Pengambilan Sampel ....................................................................... 11
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................... 11
3.7 Alat dan Bahan ............................................................................................ 12
3.6.1 Alat .................................................................................................... 12
3.6.2 Bahan ................................................................................................. 12
3.8 Prosedur Kerja ............................................................................................ 12

iii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 14
4.1 Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 14
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................ 14
4.3 Pembahasan ................................................................................................ 15
4.3.1 Kendala-kendala Proses Pembibitan ................................................. 16
4.3.2 Solusi ................................................................................................. 16
BAB V KESIMPULAN ..................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 17
5.2 Saran ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkebun merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
di Indonesia untuk mengisi waktu senggang pada masa pandemi COVID-19 dengan
menanam dan merawat tanaman pangan maupun tanaman hias di pekarangan
rumah. Kegiatan berkebun yang dilakukan oleh masyarakat pada dasarnya dapat
dilakukan dimana saja baik secara indoor maupun outdoor selama tanaman
memiliki media tanam, nutrisi, air, dan sinar matahari yang memadai. Berkebun
dapat menjadi solusi pada masa pandemi ini dengan sejumlah masyarakat
mengalami penurunan produktivitas kerja yang sejalan dengan berkurangnya
penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup yaitu pangan. Mengingat kegiatan
berkebun yang membutuhkan media tanam dan nutrisi menjadikan pentingnya
peranan pH pada tanah dan teknologi pemupukan yang selektif dan efektif terhadap
proses pertumbuhan tanaman.
Istilah berkebun ini berhubungan erat dengan pemanfaatan ruang lingkup
dari pekarangan rumah dalam bentuk apotek hidup, sehingga mampu menjadi
sarana dalam pemenuhan gizi keluarga. 1Pemanfaatan pekarangan rumah yang
paling cocok dilakukan adalah dengan ditanami oleh tanaman sayur. Menurut
Siswomihardjo (2008), lahan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk budidaya
berbagai jenis tanaman, termasuk budidaya tanaman buah dan sayuran serta sebagai
salah satu bentuk praktek agroforestri. Iklim Indonesia yang tropis sangat cocok
untuk pembudidayaan tanaman sayuran yang merupakan salah satu dari tanaman
kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang baik bagi kesehatan. Kegiatan
dengan menanam berbagai jenis tanaman sayur akan menjamin ketersediaan bahan
pangan yang beraneka ragam secara terus-menerus, guna pemenuhan gizi keluarga
(Riah, 2005).

1
Eso Solihin, Apong Sandrawati, dan Wawan Kurniawan, “Pemanfaatan Pekarangan
Rumah Untuk Budidaya Sayuran Sebagai Penyedia Gizi Sehat Keluarga” diakses dari
https://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/download/20303/9793, pada tanggal 10 Januari
2023.

1
Umumnya para pelaku usaha pertanian dan perkebunan menggunakan
pupuk urea dalam rangka meningkatkan hasil panen tanaman. Salah satu
keunggulan dari penggunaan pupuk urea adalah kandungan kaya akan nitrogen
yang dibutuhkan tanaman dan sifat pupuk urea yang mudah diserap oleh tanaman.
Akan tetapi penggunaan pupuk urea ini biasanya digunakan pada kegiatan berkebun
dengan tujuan komersial dan ditambah dengan harga pupuk urea yang mahal
menjadikan pupuk urea kurang cocok pada kegiatan berkebun di pekarangan
rumah. Sehingga pupuk yang menjadi saran bagi masyarakat yang hendak
melakukan kegiatan berkebun di pekarangan adalah pupuk organik hasil limbah
rumah tangga. Salah satu produk limbah yang lazim ditemukan pada rumah tangga
adalah ampas dari kopi. Kopi sendiri mengandung nutrisi nitrogen, magnesium ,dan
kalium yang merupakan salah satu kandungan zat hara yang dibutuhkan terhadap
pertumbuhan tanaman.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui
pengaruh dari penggunaan pupuk ampas kopi terhadap pertumbuhan tanaman.
Sehingga kami melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Pupuk Ampas Kopi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah pengaruh penggunaan dari ampas kopi sebagai pupuk terhadap pertumbuhan
tanaman tomat.

1.3. Batasan Masalah


Untuk memperoleh ruang lingkup dalam penelitian ini tidak melampaui
batas, maka masalah yang dibatasi adalah yang menjadi objek penelitian, pada
penelitian ini masalah dibatasi pada penggunaan pupuk ampas kopi terhadap
pertumbuhan tanaman tomat.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang masalah maka rumusan masalah dari
penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Pupuk Ampas Kopi Terhadap

2
Pertumbuhan Tanaman Tomat” adalah : Apakah terdapat pengaruh dari
penggunaan pupuk ampas kopi terhadap pertumbuhan tanaman tomat.

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian karya ilmiah ini untuk mengetahui pengaruh dari
penggunaan pupuk ampas kopi terhadap pertumbuhan tanaman tomat.

1.6 Manfaat Penelitian


Penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
tingkat sekolah menengah atas pada mata pelajaran KIR (Karya Ilmiah Remaja)
dan hasil dari penelitian ini diharapkan menambah wawasan terkait pemanfaatan
dan pengolahan limbah rumah tangga ampas kopi sebagai pupuk tanaman.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam penulisan makalah ini, diperlukan pemahaman dasar untuk mendukung


dan membangun penelitian menjadi lebih baik. Sumber tulisan yang tertera merupakan
kontribusi dari berbagai bacaan dan teori para ahli.

2.1 Tanaman Tomat Cherry (Solanum lycopersicum esculentum)


Solanum lycopersicum esculentum atau tomat cherry merupakan tanaman
tomat dengan varietas buah yang berukuran kecil dan berbentuk bulat atau bulat
memanjang. Secara morfologi (struktur luar), akar tersusun atas rambut akar,
batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Adapun secara anatomi (struktur dalam),
akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Ujung akar
merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri atas jaringan meristem yang sel-
selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri (Purwati dan Khairunisa, 2007).
Batang pada tanaman tomat cherry berbentuk silinder dengan diameter bisa
mencapai 4 cm. Permukaan batang ditutupi oleh bulu-bulu halus. Batang tanaman
tomat cherry banyak memiliki cabang. Ujung batang merupakan bagian yang paling
aktif membentuk daun dan bunga karena terdapat meristem apikal (Purwati dan
Khairunisa, 2007). Tanaman tomat cherry berdaun majemuk dan berbentuk
menyirip.
Daun-daun tersebut letaknya tersusun di setiap sisi. Jumlah daun biasanya
ganjil, yakni berjumlah 5 atau 7 helai (Purwati dan Khairunisa, 2007). Bunga
tanaman tomat cherry berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan
jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum
bunganya terdiri dari 5 helai daun kelopak dan 5 helai mahkota. Pada serbuk sari
bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang
mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat cherry dapat melakukan
penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meski demikian tidak
menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang (Silvy dan Rian, 2008).

4
2.1.1 Klasifikasi Tanaman Tomat Cherry
Menurut Wiryanta (2002), tanaman tomat cherry diklasifikasikan ke dalam
golongan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum lycopersicum
Spesies : Solanum lycopersicum esculentum Mill.

2.1.2 Syarat Tumbuh Tomat


2
Tanaman tomat dapat tumbuh dan berproduksi baik pada berbagai jenis
tanah, tetapi paling baik pada tanah liat berpasir. Keadaan tanah yang baik untuk
pertumbuhan tomat adalah tanah yang kaya humus, gembur, sirkulasi udara dan tata
air baik, pH tanah berkisar 5-6 dan curah hujan optimal 100 - 200 mm/bulan.
Sedangkan untuk pembuahannya tanaman tomat menghendaki temperatur malam
berkisar antara 15 - 20 0 C.
Tanaman tomat membutuhkan tempat terbuka dan penyinaran penuh
sepanjang hari dan tempat penanaman tomat terbuka. Kurangnya sinar matahari
menyebabkan pertumbuhan memanjang, lemah dan pucat.

2.2 Pupuk
3
Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang mempunyai peranan
penting dalam peningkatan produksi dan mutu hasil budidaya tanaman. Pada PP
No. 8 tahun 2001 Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa definisi pupuk adalah bahan kimia
atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan

2
Nugroho Mugiyanto Herry , “Budidaya TOMAT” , diakses dari website
https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/6c68aaa3-7c3b-4c3f-b29a-
20d38f3248b5/content, pada Bulan Maret 2023.
3
Tioner Purba, dkk, “Pupuk Dan Teknologi Pemupukan”, diakses dari Pupuk dan
Teknologi Pemupukan (researchgate.net), pada tanggal 18 Januari 2023.

5
tanaman secara langsung atau tidak langsung. Selanjutnya disebutkan definisi
pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan atau
biologis, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk, dan pupuk
organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan
organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses
rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk menyuplai bahan
organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk merupakan bahan
yang ditambahkan manusia ke dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman
dalam bertumbuh dan berproduksi. Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang
berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung
atau tidak langsung. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses
rekayasa secara kimia, fisik dan atau biologis, dan merupakan hasil industri atau
pabrik pembuat pupuk (Firmansyah, 2011).
Pemupukan dapat diartikan sebagai pemberian bahan organik maupun non
organik untuk mengganti kehilangan unsur hara di dalam tanah dan untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga produktivitas tanaman
meningkat (Mansyur, Pudjiwati and Murtilaksono, 2021).
Beberapa tujuan pemupukan adalah:
1. Melengkapi penyediaan unsur hara secara alami yang ada dalam tanah
untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
2. Menggantikan unsur hara yang hilang karena tersangkut dengan hasil
panen, pencucian dan sebagainya.
3. Memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik atau mempertahankan kondisi
tanah yang sudah baik untuk pertumbuhan tanaman.

2.3 Kopi
4
Kopi berasal dari buah tanaman kopi dengan genus Coffea. Pada genus ini
terdapat lebih dari 500 marga dan 6.000 spesies pohon tropis dan semak

4
Sebayang Muhammad Sattar, “PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)”,
diakses dari (PDF) Pengaruh Pemberian Ampas Kopi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir) | SATTAR SEBAYANG - Academia.edu, pada tanggal 11
Mei 2023.

6
belukar. Kopi dikenal sebagai salah satu tanaman semak yang dapat tumbuh di
daerah tropis dengan ketinggian 700 – 1600 mdpl. Umumnya pohon kopi dipangkas
pendek untuk menghemat energi dan bantuan pada masa panen, namun pohon ini
mampu tumbuh lebih dari 30 kaki (9 meter) tinggi, dengan buah kopi tumbuh di
sepanjang cabang. Buah muda dan buah tua tumbuh bersamaan pada satu
pohon. Dibutuhkan hampir setahun untuk buah (ceri kopi) yang matang setelah
tanaman berhasil berbunga pertama kali, dan sekitar 5 tahun untuk pertumbuhan
mencapai produksi buah penuh. Buah kopi memiliki ukuran dan bentuk buah
seperti buah zaitun berbentuk oval. Buah kopi memiliki warna hijau saat muda dan
buah kopi yang sudah tua siap dipanen ketika berwarna merah. Pemasakan buah
membutuhkan waktu sekitar 6-7 bulan. Periode pemasakan buah bervariasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor iklim, garis lintang, dan ketinggian (Department
of Agriculture, 2012). Sehingga biji yang biasa dikonsumsi sebenarnya adalah biji
hasil olahan dan sangrai dari buah ceri kopi. Minuman kopi merupakan hasil
seduhan biji kopi yang telah melalui proses roasting dan dihaluskan menjadi bubuk.
Negara Indonesia sebagai negara penghasil kopi di urutan keempat dunia
dengan total produksi yang diperkirakan sebesar 660.000 ton per tahun berdasarkan
data tahun 2016 dan 11,95 juta karung bedasarkan data 2020. Daerah-daerah
penghasil kopi Indonesia tersebar mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa
Tenggara, hingga Papua. Beberapa jenis kopi yang populer di antaranya kopi Gayo,
Sidikalang, Kintamani, Flores, Wamena, dan masih banyak lagi.

2.3.1 Ampas Kopi


Ampas kopi merupakan residu endapan dari bubuk kopi yang dituangkan
air panas (diseduh) dan dicampurkan menggunakan sendok, kemudian didiamkan
selama 3-5 menit. Ampas kopi biasanya mengendap pada bagian bawah gelas
seduhan kopi. Ampas kopi ini memiliki tekstur yang kasar sehingga dapat
dimanfaatkan untuk eksofiliasi kulit dan bau yang khas, menjadikan ampas kopi
digunakan sebagai pengharum ruangan tertutup seperti mobil. Adapun kandungan
ampas kopi yaitu nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur dan kalsium yang
dimanfaatkan sebagai pupuk untuk membantu pertumbuhan dan mengusir hama
pada tanaman.

7
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan praduga atau asumsi yang harus diuji melalui data atau
fakta yang diperoleh dengan melalui penelitian (Dantes, 2012).
H1 : Penggunaan pupuk ampas kopi berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman tomat.

H0 : Penggunaan pupuk ampas kopi tidak berpengaruh pada pertumbuhan


tanaman tomat.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di rumah salah satu peneliti yang
bertempat di Jl.H.Durasip Rt.04 Rw.05 Nomer 72, Kelurahan Pondok Kacang
Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 September 2022 sampai dengan
tanggal 2 Mei 2023.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi
5
Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan atas satuan-satuan
maupun dari individu-individu yang karakteristiknya akan diteliti. Satuan-
satuan tersebut dinamakan unit analisis, dapat berupa orang-orang, institusi-
institusi, benda-benda, dan lain sebagainya (Djarwanto, 1994:420). Menurut
Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang
terdiri atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun
nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam
suatu penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini populasinya adalah biji
buah tomat yang ditanam pada media pot yang berisi tanah, dengan perbedaan
perlakuan yaitu pemberian pupuk ampas kopi dibandingkan dengan yang
tidak diberi ampas kopi.

3.2.2 Sampel
6
Sampel menggambarkan sebagian kecil daripada suatu populasi yang
diteliti (Djarwanto, 1994:43). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah

5
Gisely Vionalita “MODUL METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF” , diakses dari
website RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kemdikbud.go.id), pada
tanggal 18 Januari 2023.
6
Ibid.

9
kecambah tomat yang bertunas dan berdaun lebih dari satu. Objek penelitian
ini bertujuan untuk menemukan pengaruh penggunaan pupuk ampas kopi
terhadap pertumbuhan tanaman tomat.

3.3 Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas yang digunakan adalah pemberian pupuk ampas kopi pada
media tanam.
b. Variabel terikat adalah pertumbuhan tanaman tomat dengan parameter yang
diamati yaitu pertumbuhan vegetatif: tinggi tanaman, jumlah kelopak, tunas
dan puncuk daun.
c. Variabel terkontrol adalah penggunaan media tanam dan penyiraman air
secara periodik.

3.4 Jenis Penelitian


7
Pendekatan penelitian adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam suatu
penelitian yang dimulai dari perumusan masalah sampai membuat suatu
kesimpulan. Pendekatan penelitian ada dua macamya itu pendekatan kuantitatif
dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif artinya informasi atau data
yang disajikan berupa angka sedangkan pendekatan kualitatif informasi atau
data yang disajikan berupa pernyataan. Pendekatan kualitatif adalah suatu
pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti
mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteaksi
dengan orang-orang di tempat penelitian.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan yang
berdasarkan pengumpulan data terhadap sampel yang diperoleh dari populasi
kecambah tomat berupa jumlah tunas, data tinggi batang dan lebar daun.
Penelitian ini merupakan penelitian bedasarkan kualitas vegetasi.

7
Repository Uinsatu. 2022. “BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Kuantitatif dan
Penelitian Komparatif”, dikutip dari BAB III.pdf (uinsatu.ac.id), diakses pada Bulan April
2023.

10
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
8
Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan
dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan
penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif (Margono,
2004). Data yang dikumpulkan sebagai parameter yang diukur pada
pertumbuhan tanaman tomat adalah :
Pertumbuhan vegetatif
a. Tinggi tanaman, yang diukur dari pangkal batang (di atas permukaan tanah)
hingga titik tertinggi tanaman yaitu daun terakhir yang membuka dengan cara
daun tersebut ditegakkan.
b. Jumlah daun, dengan cara menghitung jumlah daun yang utuh atau sudah
memiliki bentuk menyirip majemuk gasal (nampak hampir terpisah dan tidak
berjarak).

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara eksperimen


yaitu dengan membuktikan kolerasi variabel melalui eksperimen untuk
membuktikan kebeneran dan kesalahan hipotesis. Melakukan uji hipotesis
untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara sampel dengan penelitian.
Melakukan metode purposive sampling terhadap perbandingan tinggi tunas,
banyak sprout, jumlah dan lebar daun untuk ditarik kesimpulan.

3.6 Teknik Analisis Data


9
Analisis data merupakan langkah utama dalam penelitian, karena
merupakan tujuan utama dari penelitian. Analisis data kualitatif dilakukan
apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan
berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam
kategori-kategori/struktur klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka
macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan
biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan,
pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap

8
Ibid.
9
Ibid.

11
menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas,
dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat
bantu analisis. Menurut miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan/verivikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi
data , penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi sebagai sesuatu
yang saling jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaksi pada saat
sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang
membangun wawasan umum yang disebut “analisis” (Ulber Silalahi, 2009:
339). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif
mencakup perbandingan dari tunas tertinggi, jumlah daun dan sprouts
terbanyak untuk ditarik kesimpulan.

3.7 Alat dan Bahan

3.7.1 Alat
1. Pot diameter 28 cm berisi tanah
2. Botol air 200 ml
3. Nampan
4. Pisau

3.7.2 Bahan
1. Buah tomat ceri
2. Ampas kopi

3.8 Prosedur Kerja


1. Taruh ampas kopi pada nampan untuk dijemur dibawah matahari selama
kurang lebih 8 jam.
2. Campur ampas kopi pada salah satu pot berisi tanah.
3. Potong buah tomat secara horizontal menjadi 4 lapis.
4. Tanam salah satu potongan tomat sekitar 2 cm dari permukaan tanah dan
beri jarak sekitar 5 cm dari masing-masing potongan dalam 1 pot.

12
5. Lakukan hal yang sama pada pot berisi tanah tanpa campuran pupuk ampas
kopi.
6. Siram pot dengan 600 ml air di pagi hari dan 300 ml air di sore hari.
7. Perhatikan pertumbuhan tunas dan foto keadaan tiap 5 hari.
8. Amati pertumbuhan tunas dan ambil data banyak sprouts setiap 3 hari.

13
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian


Penelitian dilakukan di rumah peneliti dengan kurun waktu 15 hari, dari
tanggal 11 April sampai dengan tanggal 25 April 2023. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan pupuk ampas kopi terhadap
pertumbuhan tanaman tomat.
Pada awal penelitian potongan tomat diberikan media tanam berupa pot
dengan tanah biasa dan pot dengan tanah yang bercampur dengan ampas kopi
yang sudah dijemur. Kedua pot diletakan bersebelahan pada ruang terbuka
yang terkena paparan sinar matahari di halaman rumah peneliti. Hasil sprouts
dari kedua pot akan diamati pertumbuhannya untuk di data jumlah sprout setiap
3 hari dan di foto setiap 5 hari untuk dilihat perkembangannya.

4.2 Hasil Penelitian


Sampel pada penelitian pengaruh pupuk ampas kopi terhadap
pertumbuhan tanaman tomat memiliki data pertumbuhan sprouts yang diambil
setiap 3 hari.

Gambar 1.4 Pada hari ke-5 tanpa Gambar 1.4 Gambar 2.4 Pada
pupuk ampas kopi hari ke-5 dengan pupuk ampas
kopi

14
Gambar 1.4 Pada hari ke-15 tanpa Gambar 1.4 Gambar 2.4 Pada hari ke-15
pupuk ampas kopi dengan pupuk ampas kopi

Data 1 : Pada hari ke-3, kedua sampel belum menunjukan pertumbuhan


sprout.
Data 2 : Pada hari ke-6, sampel pupuk ampas kopi memiliki 3 sprout dan
sampel biasa memiliki 1 sprout.
Data 3 : Pada hari ke-9, sampel pupuk ampas kopi memiliki 7 sprout dan
sampel biasa memiliki 4 sprout.
Data 4 : Pada hari ke-12, sampel pupuk ampas kopi memiliki 9 sprout dan
sampel biasa memiliki 6 sprout.
Data 5 : Pada hari ke-15, sampel pupuk ampas kopi memiliki 12 sprout dan
sampel biasa memiliki 9 sprout.

Berdasarkan metode purposive sampling dari kedua sampel, diambilah


perbandingan tinggi sprout dan banyak daun yang di miliki tunas paling tinggi
dari kedua sampel.

Data sampel pupuk : Terdapat 4 helai daun utuh dengan tinggi 9 cm dari
permukaan tanah,
Data sampel biasa : Terdapat 2 helai daun utuh dengan tinggi 7,5 cm dari
permukaan tanah.

4.3 Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti menguji pengaruh penggunan pupuk ampas
kopi dalam proses pembibitan tanaman tomat. Terlihat tinggi dan jumlah
daun tanaman tomat yang lebih banyak pada penggunaan pupuk ampas kopi.

15
Dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan pupuk
ampas kopi memang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
tomat.

4.3.1 Kendala-kendala Proses Pembibitan


Pada pelaksanaan tahapan pembibitan tomat dengan penggunaan pupuk
ampas kopi terjadi beberapa kendala yang dialami peneliti di antaranya:
1. Pada hari keenam penelitian, peneliti sedang pulang kampung dan
kesulitan untuk melakukan penyiraman dan mengamati pertumbuhan
sampel.
2. Selama masa penelitian, peneliti meletakkan pot tanaman pada tempat
terbuka dengan paparan cahaya matahari yang melimpah, akan tetapi pada
saat hujan deras kedua sampel dibiarkan terkena hujan, sehingga pada
pengamatan pertumbuhan terdapat sprouts sampel gagal tumbuh akibat
terkena intensitas air hujan yang tinggi.

4.3.2 Solusi
Dengan berbagai kendala yang dihadapi, peneliti harus mencari solusi untuk
menyelesaikannya. Berikut adalah beberapa solusi yang digunakan peneliti
untuk menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembibitan tomat dengan pupuk ampas kopi.
1. Menitipkan proses penyiraman dan pengamatan kepada ayah peneliti,
selama peneliti pulang kampung.
2. Menambahkan campuran pupuk organik homemade dalam bentuk
campuran serbuk dan air pada proses penyiraman kedua sampel untuk
menstabilkan laju pertumbuhan kedua sampel. Dikarenakan cuaca mendung
dan kurangnya paparan cahaya matahari selama masa penelitian.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesismpulan yang diambil dari analisis dan pembahasan karya tulis
ilmiah remaja yang berjudul “Pengaruh Pupuk Ampas Kopi Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Tomat” adalah sebagai berikut:
A. Terdapat pengaruh penggunaan pupuk ampas kopi memiliki pengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.
B. Kandungan nutrisi dalam pupuk ampas kopi telah meningkatkan laju
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.
C. Penggunaan Ampas kopi pada tanaman tomat membuat hasil tunas
tumbuh dengan penyebaran yang lebih merata, jumlah helai daun yang
lebih banyak dan batang yang lebih kokoh.

5.2 Saran
Berikut ini adalah saran-saran hasil penelitian yang telah dilakukan dari
penulis:
1. Untuk peneliti selanjutnya disarankan mengunakan isi buah tomat yang
dipisahkan dari kulitnya dan direndam dengan campuran pupuk dengan air
selama 1-8 jam, sebelum ditanam kedalam media tanam.
2. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan menggunakan jaring atau paranet
untuk mencegah angin besar dan intensitas air hujan berlebih yang dapat
menggagalkan proses pembibitan tomat.
3. Penelitian menguji pengaruh pupuk ampas kopi dapat dilakukan pada
penelitian dengan varietas tanaman.

17
DAFTAR PUSTAKA

Solihin Eso, dkk, “Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Budidaya Sayuran


Sebagai Penyedia Gizi Sehat Keluarga” diakses dari
https://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/download/20303/9793, pada tanggal
10 Januari 2023.

Gisely Vionalita “MODUL METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF” ,


diakses dari website RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(kemdikbud.go.id), pada tanggal 18 Januari 2023.

Nugroho Mugiyanto Herry , “Budidaya TOMAT” , diakses dari website


https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/6c68aaa3-7c3b-
4c3f-b29a-20d38f3248b5/content, pada Bulan Maret 2023.

Repository Uinsatu. 2022. “BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan


Kuantitatif dan Penelitian Komparatif”, dikutip dari BAB III.pdf
(uinsatu.ac.id), diakses pada Bulan April 2023.

Sebayang Muhammad Sattar, “PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG
DARAT (Ipomea reptans Poir)”, diakses dari (PDF) Pengaruh Pemberian
Ampas Kopi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung Darat
(Ipomea reptans Poir) | SATTAR SEBAYANG - Academia.edu, pada tanggal
11 Mei 2023.

Tioner Purba, dkk, “Pupuk Dan Teknologi Pemupukan”, diakses dari Pupuk dan
Teknologi Pemupukan (researchgate.net), pada tanggal 18 Januari 2023.

18

You might also like