Arafi Fikri H - 044 - MBS3B - EB
Arafi Fikri H - 044 - MBS3B - EB
Arafi Fikri H - 044 - MBS3B - EB
Kelas : MBS 3B
NIM : 225211044
JAWABAN
Mahen mempunyai uang sebesar 20 juta, Kemudian Mahen berharap bahwa uang yang di
investasikan dalam suatu usaha mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut tanpa harus
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha. Dalam hal ini pengelola usaha yang menggunakan
modal tersebut untuk berbagai kegiatan bisnis bertanggung jawab atas pengelolaan modal dan
usaha secara keseluruhan. Pihak Mahen dan pengelola menentukan persentase bagi hasil
sebelumnya, misalnya 70% untuk Pihak Mahen sebagai pemilik modal dan 30% untuk Pihak
pengelola usaha. Setelah usaha berjalan dan mendapatkan keuntungan, keuntungan tersebut
akan dibagi sesuai dengan kesepakatan awal. Misalnya, jika keuntungan tahunan adalah Rp 10
juta, maka Pihak Mahen akan menerima Rp 7 juta (70% dari keuntungan) dan Pihak pengelola
akan menerima Rp 3 juta (30% dari keuntungan).
2. Menurut saya memberikan harga yang lebih murah dari harga pasaran bukanlah suatu
pelanggaran etika bisnis antara sesama pedagang, selama praktik tersebut dilakukan dengan
cara yang sah dan tidak merugikan pihak lain. Tetapi kita harus lebih dulu mempertimbangkan
apakah pedagang tersebut sudah menaati aturan etika yang baik atau belum. Jika pedagang
tersebut mendapatkan harga yang lebih murah karena memiliki hubungan baik dengan suplier
atau karena volume pembelian yang besar, hal ini masih dianggap wajar dalam persaingan
bisnis selama tidak melanggar hukum persaingan usaha. Penting untuk diingat bahwa etika
bisnis dapat bervariasi tergantung pada norma-norma lokal dan industri tertentu. Oleh karena
itu, sementara memberikan harga yang lebih murah bisa jadi adalah strategi bisnis yang sah,
hal tersebut harus dilakukan dengan integritas dan mematuhi prinsip-prinsip fair play dalam
bisnis.
3, Setuju, hal ini mencerminkan pentingnya etika dan perilaku yang baik dalam menjalankan
bisnis Islam. Dalam konteks bisnis Islam, prinsip-prinsip etika dan adab sangat ditekankan
sebagai bagian integral dari pelaksanaan kegiatan bisnis. Oleh karena itu, banyak ulama dan
ahli ekonomi Islam menekankan pentingnya adab dan etika sebelum berbicara tentang
penerapan ilmu atau strategi bisnis. Namun hal ini tidak berarti bahwa ilmu diabaikan. Ilmu
juga sangat penting dalam mengelola bisnis secara efektif. Kombinasi antara etika dan ilmu
bisnis memberikan pondasi yang kuat untuk kesuksesan dalam bisnis Islam. Pemahaman
tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam, hukum-hukum bisnis Islam, dan pengetahuan praktis
dalam mengelola aspek-aspek bisnis tetaplah penting. Dengan kata lain, adab dan ilmu harus
saling melengkapi. Etika memberikan dasar moral dan spiritual, sementara ilmu memberikan
pengetahuan dan keterampilan praktis yang diperlukan dalam dunia bisnis. Dengan menjaga
keseimbangan antara keduanya, seorang pengusaha dapat menjalankan bisnisnya dengan cara
yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan pada saat yang sama, mencapai kesuksesan secara
materi.
Jujur dan Transparan : Menyampaikan informasi yang jujur dan transparan kepada
konsumen mengenai produk atau layanan yang ditawarkan.
Tidak Memanfaatkan Kelemahan Konsumen
Bijak dalam Iklan dan Promosi
Pelayanan Konsumen yang Baik
Bertanggung Jawab
Contoh konkret upaya produsen dalam penerapan etika pemasaran Islami untuk menghindari
bisnis yang diharamkan :
5. keberadaan pasar monopoli atau dominasi pasar oleh satu perusahaan seperti PT PLN bukan
secara otomatis merupakan pelanggaran terhadap etika bisnis. Posisi monopoli itu sendiri
belum tentu melanggar kode etik. Penting untuk mempertimbangkan konteks dan regulasi di
sektor utilitas listrik serta peran pemerintah dalam mengawasi dan mengatur industri ini.
Meskipun PT PLN memiliki posisi dominan, apakah itu dianggap sebagai pelanggaran etika
bisnis atau tidak juga akan tergantung pada praktik bisnis konkret yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Untuk membuat penilaian yang lebih akurat, perlu dilakukan analisis lebih
lanjut terhadap praktik bisnis PT PLN dengan mempertimbangkan aspek-aspek etika bisnis.