LAPORAN KKN Hendra

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 56

LAPORAN AKHIR INDIVIDUAL

KULIAH KERJANYATA(KKN) PERIODE III IAINMETRO


TAHUN 2024

BIDANG : 1.Bidang Keilmuan (Sosialisasi akan penerapan


sistem pencatatan dan pelaporan Keuangan
Syariah Kepada Masyarakat)

2.Bidang Umum (Edukasi Pentingnya Menjaga


dan Melestarikan Lingkungan Sekitar)

3.Bidang Moderasi Beragama (Mengaji bersama


anak-anak dan bapak-bapak di desa muara gading
mas)

NAMA NPM FAKULTAS/JURUSAN


Hendra Hafid 2103032007 FEBI/Akuntansi
Permadi

Lokasi : Desa Muara Gading Mas


Kecamatan : Labuhan Maringgai
Kabupaten : Lampung Timur
DPL : Sudirin, M.Pd

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
PERIODE III TAHUN 2024
HALAMAN PENGESAHAN

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan


perbaikan seperlunya dari Laporan Akhir Individual KKN IAIN
Metro Periode III Tahun Akademik 2024, saudara:

1. Nama : Hendra Hafid Permadi


2. NPM : 2103032007
3. Fakultas/Jurusan : FEBI/Akuntansi
4. Desa : Muara Gading Mas
5. Kecamata : Labuhan Maringgai
6. Kabupaten : Lampung Timur

Maka dipandang telah memenuhi syarat untuk diajukan


sebagai Laporan Akhir Individual KKN IAIN Metro dari saudara
tersebut diatas.
Demikian pengesahan ini kami berikan, semoga dapat
dipergunakan sebagimana mestinya.

Metro, 06 September 2024


Hormat Kami,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

Wahyono Sudirin, M.Pd


NIP. 196206241989121001

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Segala puji bagi Allah Swt, yang telah


memberikan saya kemudahan dan kesehatan dalam menyusun
laporan akhir individual Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Metro
Periode III Tahun 2024 di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi
Lampung. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir
kelak, aamiin.

Laporan akhir kegiatan program kerja ini saya susun untuk


memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata)
IAIN Metro Periode III Tahun 2024. Dalam upaya penyelesaian
penulisan laporan akhir ini penulis telah menerima banyak
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehingga saya
sebagai penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Siti Nurjannah, M.Ag, PIA. sebagai Rektor


IAIN Metro.

2. Bapak Dr. Imam Mustofa, M.S.I sebagai Ketua Lembaga


Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M).

3. Bapak Sainul, SH, MA sebagai Ketua Pelaksana KKN IAIN


Metro Periode III Tahun 2024.

4. Bapak Sudirin, M.Pd. sebagai Dosen Pendamping Lapangan


(DPL) Desa Muara Gading Mas.

5. Bapak Wahyono sebagai Kepala Desa Muara Gading Mas.

6. Seluruh tokoh dan masyarakat Desa Muara Gading Mas


yang membantu menyukseskan dan selalu mendukung
Program Kerja Kelompok 12.

iii
Semoga amal kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dibalas oleh Allah Swt dengan pahala yang
berlimpah, aamiin. Dalam laporan ini penulis menyadari masih
banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan berikutnya.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati,

Penulis berharap semoga laporan akhir ini bermanfaat dan dapat


diajukan untuk menjadi acuan program kerja individu Kuliah Kerja
Nyata (KKN) pada periode berikutnya.

Muara Gading Mas, 05 September 2024

Hendra Hafid Permadi


NPM. 2103032007

DAFTAR ISI

iv
Contents
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vii
RINGKASAN EKSEKUTIF...........................................................................viii
PROLOG.....................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Dasar Pemikiran.............................................................................1
B. Kondisi Umum Lokasi KKN.........................................................3
C. Permasalahan.................................................................................4
D. Fokus dan Prioritas Program..........................................................5
E. Sasaran dan Target.........................................................................6
F. Jadwal Pelaksanaan Program.........................................................7
G. Pendanaan......................................................................................8
H. Sistematika Penyusunan.................................................................9
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM..............................................10
A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat....................10
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat.............................13
BAB III KONDISI LOKASI KKN....................................................................14
A. Sejarah Desa Muara Gading Mas.................................................15
B. Letak Geografis............................................................................20
C. Struktur Penduduk.......................................................................21
D. Sarana dan Prasarana...................................................................25
BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN.................................26
A. Kerangka Pemecahan Masalah.....................................................27
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan........28
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan..................................29
D. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat.................................30
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................32
A. Kesimpulan..................................................................................32
B. Rekomendasi................................................................................33
C. EPILOG.......................................................................................35
D. Kesan Masyarakat atas Pelaksanakan KKN.................................35
E. Penggalan Kisah Inspiratif............................................................36
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................39

v
BIOGRAFI SINGKAT..................................................................................41
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................42

vi
DAFTAR TABEL

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Salah satu isi Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah


pengabdian kepada masyarakat, yang menunjukkan bahwa
mahasiswa memiliki tugas untuk mengabdi kepada masyarakat.
Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN), diharapkan mahasiswa
semakin matang dalam disiplin keilmuan, serta mampu
mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam
kehidupan nyata. KKN memberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk merasakan langsung proses belajar di masyarakat, sehingga
mereka tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga pengalaman
praktis yang sering berbeda dari teori yang diajarkan di kelas.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan selama 40


hari, dari 26 Juli hingga 5 September 2024, di Desa Muara Gading
Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Desa ini
memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan, seperti
perikanan, UMKM, dan pariwisata. Namun, desa menghadapi
beberapa masalah, seperti ketidakpastian mata pencaharian karena
sebagian besar warganya berprofesi sebagai nelayan, serta
rendahnya minat pendidikan di kalangan anak-anak. Selain itu,
terdapat masalah penggunaan bahasa dan perilaku anak-anak di
beberapa dusun, yang kurang mendapatkan perhatian dikarenakan
karena orang tua yang sibuk bekerja.

Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode III IAIN Metro


tahun 2024, yang berjumlah 15 orang dari berbagai jurusan, telah
melakukan beberapa kegiatan pengabdian dan pemberdayaan di
Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai. Kegiatan
tersebut meliputi edukasi tentang pentingnya pelestarian
lingkungan, gotong royong, proses belajar mengajar di aula dan
posko, mengajar ngaji di TPQ, pemberian informasi keagamaan,
serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyusunan laporan
keuangan untuk UMKM.

ix
PROLOG

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas nikmat dan karunia-Nya,


sehingga pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Metro
Periode III Tahun 2024 di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Lampung Timur, berjalan lancar. Shalawat
serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, yang
kita nantikan syafaatnya di hari akhir, aamiin. KKN adalah program
yang mendewasakan mahasiswa dan mengaplikasikan ilmu dari
perkuliahan. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa ilmu di
bangku kuliah perlu dilengkapi dengan kemampuan berkomunikasi
dan bersosialisasi dengan masyarakat, yang menjadi bekal penting
untuk masa depan.

Penulis, sebagai peserta KKN IAIN Metro Periode III Tahun


2024, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kecamatan
Labuhan Maringgai dan masyarakat Desa Muara Gading Mas atas
bantuan dan partisipasinya. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Kelompok 12 yang telah bekerja keras dalam melaksanakan
KKN ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
pelaksanaan, dan semoga semua pihak dapat memakluminya.

Metro, 05 September 2024


Dosen Pembimbing Lapangan,

Sudirin, M.Pd
NIP. 196206241989121001

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud
pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian
kepada masyarakat. KKN tidak hanya menjadi ajang bagi
mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama
perkuliahan, tetapi juga berfungsi sebagai media pembelajaran
untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat secara
langsung. Pengabdian ini penting guna memberikan kontribusi
nyata terhadap pengembangan potensi desa serta membantu
memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat.

LPPM IAIN Metro, sebagai lembaga yang bertanggung jawab


atas pelaksanaan KKN, memfasilitasi mahasiswa untuk
melakukan kegiatan pengabdian yang tidak hanya berorientasi
pada teori, tetapi juga pada praktik yang sesuai dengan kondisi
masyarakat. Selama 40 hari pelaksanaan KKN, mahasiswa harus
mampu mengidentifikasi potensi dan permasalahan lokal, serta
menyusun program-program yang tepat guna memberdayakan
masyarakat. Kegiatan-kegiatan seperti edukasi lingkungan,
sosialisasi keagamaan, pengajaran di TPQ, serta pendampingan
UMKM merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam
mendukung pembangunan masyarakat desa.

Oleh karena itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) harus


berorientasi pada visi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro,
yaitu “menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang
unggul dalam sinergi socio-eco-techno-preneurship berdasarkan
nilai-nilai keislamaan dan keindonesiaan”.
Sedangkan misi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
adalah:

1. Membentuk sarjana yang memiliki pengetahuan keislaman


dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.

1
2. Mengembangkan nilai-nilai keislaman dalam pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Melaksanakan sistem tata kelola manajemen kelembagaan
yang berkualitas.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan agar


mahasiswa dapat membantu dan mendampingi masyarakat
secara profesional sesuai dengan kebutuhan mereka, dengan
mengaplikasikan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan.
Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat diharapkan dapat
membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.
KKN tahun 2024 mengusung tema "Membangun Sinergi
Perguruan Tinggi dengan Masyarakat dalam Meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang Kreatif, Berilmu, dan Bermoral."
Melalui tema ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dan
menerapkan ilmu yang diberikan selama pengabdian, tidak hanya
selama KKN, tetapi juga secara berkelanjutan untuk masa depan
mereka.1
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro merupakan salah
satu lembaga perguruan tinggi yang berada dibawah naungan
Kementrian Agama yang akan melaksanakan program kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan program pengabdian
masyarakat dibagi menjadi tiga fokus program kerja yang akan
dilaksanakan yaitu, bidang agama, bidang khusus, dan bidang
penunjang guna untuk menyelesaikan masalah yang ada dan
meningkatkan pola fikir masyarakat Desa setempat.

Kegiatan pengabdian masyarakat periode III tahun 2024


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, di bawah naungan
Kementerian Agama, akan melaksanakan program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) dengan fokus pengabdian masyarakat pada tiga
bidang utama: agama, bidang khusus, dan penunjang. Program
ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan
pola pikir masyarakat setempat.

1
Wahyudi, D., Hakim, N., & Rofii, A. (2020). Pemberdayaan masyarakat
di desa ceringin asri dalam mengembangkan potensi desa. Dedikasi: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 2(1), 20-35.

2
Pada KKN Periode III tahun 2024, pengabdian dibagi ke
beberapa kelompok di Kabupaten Lampung Timur, khususnya di
Kecamatan Labuhan Maringgai. Desa Muara Gading Mas, yang
mayoritas penduduknya beragama Islam, menjadi lokasi
pengabdian selama 40 hari. Meskipun masyarakatnya memiliki
kehidupan yang baik, hasil observasi menunjukkan masih adanya
permasalahan yang kompleks. Oleh karena itu, melalui kegiatan
ini, kami berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi
masyarakat Desa Muara Gading Mas.

B. Kondisi Umum Lokasi KKN


1. Letak Desa
Desa Muara Gading Mas terletak di Kecamatan Labuhan
Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Desa ini termasuk wilayah pedesaan dengan mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, petani,
serta pelaku usaha kecil menengah (UMKM). Topografi desa
didominasi oleh lahan pertanian, perikanan, dan tambak,
dengan potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor
perikanan dan budidaya tambak.

2. Luas Lahan Desa Muara Gading Mas

No Jenis Penggunaan Lahan Jumlah


1 Luas Wilayah Desa 654,5 Ha
2 Luas Lahan Tanah Kering 297 Ha
3 Luas Usaha Perikanan 205 Ha
4 Luas Lahan Persawahan 45 Ha
Tabel 1.1 Luas Lahan Desa Muara Gading Mas

3. Orbitrasi (Jarak Desa terhadap Pusat Pemerintahan)


a. Jarak tempuh Desa Muara Gading Mas ke Ibu Kota
Provinsi, yaitu 121 Kilometer (Km).

3
b. Jarak tempuh Desa Muara Gading Mas ke Ibu Kota
Kabupaten, yaitu 57 Kilometer (Km).
c. Jarak tempuh Desa Muara Gading Mas ke Ibu Kota
Kecamatan, yaitu 4 Kilometer (Km).

4. Keadaan Tanah
Jenis tanah yang ada pada Desa Muara Gading Mas adalah
tanah pasir hitam putih dan gambut.

5. Curah Hujan
a. Curah hujan lebat terjadi pada Bulan Desember, Januari,
Februari, dan Maret.
b. Curah hujan sedang terjadi pada Bulan Mei, Juni, Juli, dan
Agustus.
c. Curah hujan ringan sampai kemarau terjadi pada Bulan
September, Oktober, November.

C. Permasalahan
1. Bidang Umum

Banyak masyarakat belum memahami dampak jangka


panjang perilaku merusak lingkungan, seperti membuang
sampah sembarangan dan kurangnya pengelolaan limbah
rumah tangga. Kesadaran akan pentingnya pelestarian
lingkungan masih rendah. Selain itu, minimnya fasilitas
pengelolaan sampah yang terorganisir menjadi kendala dalam
edukasi manajemen sampah. Masyarakat juga cenderung
mempertahankan kebiasaan lama dan sulit menerima metode
baru dalam menjaga lingkungan, sehingga perubahan perilaku
menjadi tantangan utama.

2. Bidang Keilmuan
Masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Muara Gading
Mas, masih belum memahami prinsip keuangan syariah.
Mereka terbiasa dengan pencatatan keuangan tradisional yang
kurang sistematis, sehingga kesulitan beradaptasi dengan
sistem syariah yang menuntut ketelitian. Selain itu, banyak
yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam

4
pencatatan keuangan, sementara sistem modern memerlukan
minimal penggunaan perangkat seperti komputer atau
aplikasi. Dengan waktu dan kesempatan yang terbatas,
sosialisasi intensif telah dilakukan, namun masyarakat masih
membutuhkan pendampingan berkelanjutan untuk benar-
benar memahami dan menerapkan sistem keuangan syariah.

3. Bidang Moderasi Beragama


Sebagian orang tua di Desa Muara Gading Mas
sibuk bekerja sebagai nelayan atau di industri
pengolahan ikan, sehingga perhatian terhadap
pendidikan agama anak-anak, termasuk mengaji,
kurang optimal. Akses ke fasilitas pembelajaran
agama, seperti masjid atau TPA, juga terbatas,
ditambah dengan kurangnya tenaga pengajar. Selain
itu, pemahaman masyarakat, terutama anak-anak,
tentang moderasi beragama masih rendah. Penting
untuk menanamkan nilai moderasi agar mereka
tumbuh dengan sikap toleran dan menghargai
keberagaman dalam kehidupan sehari-hari.

D. Fokus dan Prioritas Program


No Fokus Program Prioritas Program
1 Bidang Umum Pel Sosialisasi akan penerapan
sistem pencatatan dan
pelaporanKeuangan Syariah
Kepada Masyarakat.
2 Bidang Keilmuan So Edukasi Pentingnya Menjaga
dan Melestarikan Lingkungan
Sekitar.
3 Bidang Moderasi Mengaji bersama anak-anak
Beragama dan bapak-bapak di desa
muara gading mas.

5
Tabel 1.2 Fokus dan Prioritas Program

E. Sasaran dan Target


Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, tugas
mahasiswa dalam perguruan tinggi adalah pengabdian diri dalam
suatu masyarakat dengan semaksimal mungkin.2 Mahasiswa
dalam kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan menerapkan
ilmu-ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan dan
kemudian dilaksanakan dalam dunia kemasyarakatan melalui
kegiatan atau program kerja.

No Program Kerja Sasaran Target


1  Sosialisasi akan Masyarakat bertujuan untuk
penerapan sistem dan para memberikan
pencatatan dan pelaku pemahaman
pelaporan UMKM di kepada masyarakat
Keuangan Syariah Desa Muara Desa Muara
Kepada Masyarakat Gading Mas Gading Mas,
terutama para
pelaku Usaha
Mikro, Kecil, dan
Menengah
(UMKM), tentang
pentingnya
pencatatan dan
cara mencatat
transaksi keuangan
dengan baik,
memahami laporan
keuangan
sederhana.
2 Edukasi Pentingnya Anak-Anak Bertujuan untuk
2
Nurwan, T. W., & Hasan, H. (2020). Keberhasilan PKH ditinjau dalam
kaitannya dengan keterampilan pendamping dan partisipasi KPM: Studi di
Sijunjung Sumatera Barat. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 10(1), 1-13.

6
Menjaga dan Kelas 3,4,5meningkatkan
Melestarikan dan 6 yang kesadaran
Lingkungan merupakan masyarakat akan
Sekitar. Siswa-Siswipentingnya
Sekolah menjaga
Dasar (SD) kebersihan dan
Negeri 02 kelestarian
Desa Muara lingkungan sekitar
Gading Mas di desa Muara
Gading Mas.
3 Mengaji bersama Anak-anak Berrtujuan untuk
anak-anak dan dan bapak- membekali anak-
bapak-bapak di bapak Desa anak di Desa
desa Muara Gading Muara Muara Gading Mas
Mas. gading Mas dengan
pengetahuan dasar
agama Islam,
termasuk membaca
Al-Qur'an dan
pemahaman
tentang pentingnya
menjalankan nilai-
nilai agama dalam
kehidupan sehari-
hari.
Tabel 1.3 Sasaran dan Target Pelaksanaan Program Kerja

F. Jadwal Pelaksanaan Program

No Kegiatan Hari 1. Waktu Lokasi


/Tanggal

7
1 Sosialisasi akan Hari 1. 09.00- Para pelaku
penerapan sistem Kamis 14.00 UMKM di
pencatatan dan WIB Desa
pelaporan Muara
Keuangan Syariah Gading
Kepada Mas
Masyarakat.

2 Edukasi  9 dan 12  09.00 - SD Negeri


Pentingnya Agustus 12.00 02,
Menjaga dan 2024 WIB Lapangan
Melestarikan dan
Lingkungan mushola
Sekitar Desa
Muara
Gading
Mas

3  Mengaji bersama 1. Setiap  18.00 - Mushola


anak-anak dan Jum’at 19.00 Dusun XI
bapak-bapak di dan Sabtu WIB DesaMuar
desa Muara Malam a Gading
Gading Mas. Mas
Tabel 1.4 Jadwal Pelaksanaan Program Kerja

G. Pendanaan
No Program Kerja Anggaran Sumber Dana
1  Sosialisasi akan
penerapan sistem
pencatatan dan
pelaporan Keuangan Rp100.000 Dana Kelompok
Syariah Kepada
Masyarakat.
2 Edukasi Pentingnya Rp.0 -
Menjaga dan

8
Melestarikan
Lingkungan Sekitar

3 Mengaji Bersama Rp.0 -


Anak-Anak Muara
Gading Mas
Tabel 1.5 Pendanaan Program Kerja

H. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam laporan ini adalah berupa
penjelasan tentang kerangka laporan yang dibuat, dimana pada
sistematika penyusunan ini dimulai dari prolog hingga epilog.
Penulisan laporan akhir individu ini terbagi menjadi beberapa
bagian, berikut diantaranya:

1. BAB I adalah Pendahuluan. Pada bab ini menjelaskan tentang


dasar pemikiran pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Muara Gading Mas, kondisi umum lokasi Kuliah Kerja
Nyata (KKN), permasalahan yang menjadi dasar pelaksanaan
program, fokus atau prioritas program, sasaran dan target dari
kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu program kerja,
jadwal pelaksanaan program, pendananaan, dan sistematika
penyusunan.

2. BAB II adalah Metode Pelaksanaan Program. Pada bab ini


menjelaskan tentang metode pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat serta pendekatan dalam pemberdayaan
masyarakat.

3. BAB III adalah Kondisi Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN).


Pada bab ini menjelaskan tentang uraian mengenai sejarah
singkat desa, letak geografis, struktur penduduk, dan sarana
serta prasarana yang ada di Desa Muara Gading Mas.

4. BAB IV adalah Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan. Pada


bab ini menjelaskan tentang kerangka pemecahan masalah,
bentuk dan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat,

9
bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan
faktor-faktor pendukung serta penghambat pencapaian hasil.

5. BAB V adalah Kesimpulan dan Rekomendasi. Pada bab ini


berisi kesimpulan dari laporan yang telah dibuat dan beserta
rekomendasinya.

6. Pada bagian Epilog terdiri dari kesan masyarakat atas


pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan penggalan cerita
inspiratif Kuliah Kerja Nyata (KKN). Lalu ada pula bagian
daftar pustaka, biografi singkat, dan lampiran-lampiran.

BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat


1. PAR
Participatory Action Research (PAR) adalah metode
penelitian yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam
setiap tahapan proses penelitian, mulai dari identifikasi
masalah, pengumpulan data, hingga analisis dan penerapan
solusi. PAR bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
dengan cara kolaboratif, di mana mereka tidak hanya menjadi
objek penelitian, tetapi juga berperan sebagai mitra dalam
mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Pendekatan
ini membantu menciptakan intervensi yang relevan dengan
kebutuhan lokal dan mendorong tindakan langsung
berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bersama.

Dalam pelaksanaan KKN, metode Participatory Action


Research (PAR) dapat diterapkan dengan melibatkan

10
masyarakat setempat dalam setiap tahap kegiatan. Tahapan
penelitian PAR dalam KKN meliputi:

1. Identifikasi Masalah: Mahasiswa bersama masyarakat


melakukan dialog untuk mengidentifikasi masalah utama
yang dihadapi desa, misalnya di bidang ekonomi,
pendidikan, atau lingkungan.
2. Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dengan melibatkan
masyarakat, baik melalui wawancara, observasi
partisipatif, atau metode lain yang disepakati bersama.
Partisipasi ini memastikan data yang dikumpulkan relevan
dan akurat.
3. Analisis Bersama: Setelah data dikumpulkan, peneliti dan
masyarakat bekerja sama untuk menganalisis data tersebut.
Analisis dilakukan dengan cara yang mudah dipahami oleh
semua pihak.
4. Tindakan atau Intervensi: Berdasarkan hasil analisis,
peneliti dan masyarakat merumuskan tindakan yang harus
diambil untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
5. Evaluasi dan Refleksi: Tindakan yang diambil dievaluasi
secara berkala untuk mengetahui efektivitasnya. Hasil
evaluasi menjadi dasar untuk memperbaiki langkah-
langkah selanjutnya.

Metode PAR bertujuan untuk memberdayakan masyarakat


melalui keterlibatan langsung dalam proses penelitian dan
pengambilan keputusan.

2. ABCD
Asset-Based Community Development (ABCD) adalah
metode pengembangan masyarakat yang berfokus pada
identifikasi dan pemanfaatan aset atau potensi yang sudah ada
di dalam komunitas, seperti sumber daya alam, keterampilan,
jaringan sosial, dan infrastruktur. Metode ini bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat dengan mengandalkan kekuatan
lokal, sehingga mereka dapat memecahkan permasalahan dan

11
menciptakan perubahan yang berkelanjutan tanpa bergantung
pada bantuan eksternal. ABCD mendorong masyarakat untuk
berpikir positif dan proaktif dengan mengoptimalkan aset
yang ada, serta membangun kolaborasi yang kuat di antara
anggota komunitas untuk pengembangan yang lebih baik.
a. Pemetaan Aset
Langkah pertama dalam ABCD adalah melakukan
pemetaan terhadap aset yang ada di komunitas, seperti
sumber daya manusia (keterampilan, keahlian), sumber
daya alam, infrastruktur, dan institusi lokal. Pemetaan ini
membantu komunitas memahami potensi yang mereka
miliki.

b. Identifikasi Peluang
Setelah aset diidentifikasi, peneliti dan masyarakat
bekerja sama untuk mencari peluang di mana aset tersebut
dapat dimanfaatkan. Fokusnya adalah pada bagaimana aset
yang ada dapat dikembangkan untuk memecahkan masalah
lokal.

c. Pengembangan Rencana Aksi


Dengan memanfaatkan aset yang telah diidentifikasi,
masyarakat menyusun rencana aksi untuk mengembangkan
program atau inisiatif yang mendukung pengembangan
komunitas. Rencana ini bersifat inklusif dan partisipatif,
memastikan setiap anggota komunitas terlibat.

d. Implementasi Program

Program yang telah direncanakan dilaksanakan oleh


masyarakat dengan dukungan minimal dari pihak luar.
ABCD menekankan keberlanjutan dengan memastikan
bahwa program dapat berjalan tanpa terlalu banyak
bantuan eksternal.

12
e. Evaluasi dan Penguatan
Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan
keberhasilan program. Evaluasi ini juga digunakan untuk
memperkuat kemampuan komunitas dalam mengelola aset
mereka secara mandiri.

Metode ABCD bertujuan untuk mengurangi


ketergantungan komunitas terhadap sumber daya eksternal
dan mendorong mereka untuk memanfaatkan kekuatan yang
sudah ada untuk mencapai tujuan pembangunan.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat


Berdasarkan kondisi Desa Muara Gading Mas, Kecamatan
Labuhan Maringgai, serta permasalahan yang dihadapi, maka
pendekatan yang digunakan adalah Problem Solving Approach
atau pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan ini merupakan
proses mental dan intelektual dalam memecahkan masalah
berdasarkan data dan informasi yang akurat.
Prinsip utama dalam pemberdayaan masyarakat adalah bahwa
masyarakat sendiri merupakan subjek dari pembangunan, bukan
hanya objek dari proyek pembangunan. Berdasarkan konsep ini,
pemberdayaan masyarakat harus mengikuti beberapa pendekatan
kunci, yaitu:
1. Targeting atau Keberpihakan: Upaya pemberdayaan harus
diarahkan secara tepat kepada mereka yang benar-benar
membutuhkan. Program dirancang sesuai dengan permintaan
masyarakat dan fokus pada pemecahan masalah yang spesifik.
2. Program tersebut harus dilaksanakan langsung oleh
masyarakat dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Keterlibatan masyarakat ini mencakup tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengelolaan, hingga pertanggungjawaban.
Pendekatan kelompok digunakan karena dinilai lebih efektif
dalam menyelesaikan persoalan, serta lebih efisien dalam
penggunaan sumber daya.

13
3. Pendekatan Berkelanjutan: Pendekatan ini bertujuan untuk
memastikan program-program yang telah dilaksanakan dapat
terus berjalan setelah masa KKN berakhir. Program-program
dirancang agar dapat diteruskan oleh masyarakat dengan
dukungan perangkat desa atau lembaga setempat. Misalnya,
program rumah belajar untuk anak-anak diharapkan tetap
berjalan dengan bantuan relawan lokal atau tokoh masyarakat
yang peduli dengan pendidikan.
Tujuan dari pendekatan Problem Solving Approach dalam
pemberdayaan masyarakat di Desa Muara Gading Mas adalah
untuk memecahkan masalah secara tepat dan akurat berdasarkan
data, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahap
pembangunan, meningkatkan kapasitas ekonomi mereka, serta
memastikan efisiensi penggunaan sumber daya. Selain itu,
pendekatan ini bertujuan membangun kemandirian dan
keberlanjutan masyarakat dalam menghadapi masalah di masa
depan, serta mengoptimalkan proses pembelajaran, seperti dalam
bimbingan matematika, dengan metode yang paling
efektif.Dimaksudkan agar supaya individu, kelompok, dan
masyarakat memiliki kekuasaan atas kehidupannya.3

BAB III
3
Haris, A. (2014). Memahami Pendekatan Pemberdayaan
Masyarakat. Jupiter, 13(2).

14
KONDISI LOKASI KKN

A. Sejarah Desa Muara Gading Mas


Pada mulanya Desa Muara Gading Mas awalnya
merupakan sebuah muara pesisir dengan aliran sungai kecil yang
berasal dari mata air Prigi di bawah Bukit Gunung Camang,
mengalir sejauh sekitar 6 km hingga ke pesisir. Dahulu, sungai
ini tampak jernih, indah, dan dikelilingi oleh tanaman eceng
gondok, diiringi suara serangga hutan dan pekikan nyamang
yang bergelantungan di dahan pohon.
Keadaan pesisir pantai yang terbelah oleh muara sungai
hingga terbentang hamparan lumpur (cair mati istilah bahasa
nelayan) yang membalur hingga daratan hingga terlihat batas
antara lautan dan daratan disepanjang pesisir Sumatra bagian
Timur, disini pula yang menjadi perbedaan atara pesisir Timur
dan Selatan. Daratan Desa Muara Gading Mas pada saat itu
masih berupa hutan belantara yang ditumbuhi tanaman pohon
api-api (kelompok tanaman mangrove) atau bahasalainya adalah
mangi-mangi, sia-sia, boak, koak, pejapi, papi, nyapi dan lain-
lain dengan ciri :
1. Akar napas serupa paku byang panjang dan rapat, muncul
keatas lumpur disekeliling pangkal batangnya
2. Daun-daun dengan kelenjar garam dipermukaan bawahnya,
dilapisi Kristal garam.
3. Biji api-api berkencambah tatkala buah belum gugur Menurut
dari beberapa sumber tokoh masyarakat dan tokoh adat
Sekitar pada tahun 1915-1950 daratan Desa Muara Gading
Mas ditumbuhi beberapa macam tumbuhan yang dibagi
menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Bagian timur Pesisir ditumbuhi hutan api-api (Mangrove)
dimana daerah barat ini masyarakat menyebutnya Muara
Pancer Kuala.
b. Bagian barat 500 Meter kedaratan menuju kehulu sebagian
rawa-rawa ditumbuhi pohon bogem, kapi dada, pohon
kayu buta-buta dan warakas gelaga rawa wilayah tersebut

15
dinamakan Muara Kembang terdapat juga aliran sungai
yang bersumber dari muara utik.
c. Sedangkan daratan dibagian selatan juga subur ditumbuhi
pohon-pohon diantaranya pohon kayu panggang, pohon
nibung, pohon cemara dan pohon rangas dimana daerah
tersebut masyarakat menyebutnya daerah muara uncal.

Yang pada tahun 1970 hutan tersebut dibuka menjadi lokasi


peladangan yang sangat subur yang saat ini menjadi destinasi
Wisata Pantai Kerang Mas yang dibuka pada tahun 2011 oleh
seorang Kepala Desa Muara Gading Mas dan segenap
masyarakat Desa. dan ditahun yang sama sekitar tahun 1970
daerah tersebut (Muara Uncal) juga menjadi istana bagi
binatang-binatang liar seperti babi hutan, rusa, harimau, gajah,
monyet dan camang. Serta berbagai macam jenis burung yang
setiap musim semi tiba bertaburan menghiasi langit Desa
Muara Gading Mas.

(BABAD ALAS MERINGGE BAGIAN I)


Babad alas Labuhan Maringgai yang luwes dengan bahasa
Cirebon (Indramayu) menceritakan tentang kisah awal mula
Desa Muara Gading Mas yang dibuka dan diduduki menjadi
pemukiman nelayan pada tahun 1952. Dengan sumber sejarah
yang diceritakan oleh beberapa tokoh dan sesepuh salah
satunya adalah ibu Hj. Tarini Binti Durakim kelahiran
Indramayu Jawa Barat tahun 1945.
Menceritakan awal mula para nelayan yang berasal dari
Cirebon Indramayu yang memasuki wilayah pesisir Labuhan
Maringgai yang pada masa itu Desa Labuhan Maringgai
dikenal oleh para nelayan dari Indramayu dengan sebutan
Meringge Lampung. Hingga nama tersebut hingga saat ini
masyarakat nelayan yang berasal dari indramayu
menyebutnya Meringge. Diceritakan pula diawali
serombongan nelayan dari daerah Jawa Indramayu yang
diketuai oleh seorang yang paling dituakan diatara rombongan
pelayaran yaitu dengan Nama Mbah Kuwu Talkim dengan
nama lengkap Tubagus Aryo Sumatri kelahiran Tahun 1908
yang berasal dari Desa Bungkul Kabupaten Indramayu yang
menurut cerita pada tahun 1945 beliau adalah salah satu

16
pejuang Kemerdeakaan Indonesia yang berasal dari Kota
Indramayu. Dan juga beliau pernah menjabat menjadi kuwu
yang pada saat ini disebut juga Kepala Kampung Atau Kepala
Desa didaerah Indramayu, oleh sebab itu juga masyarakat
menyebutnya Mbah Kuwu. Kedatangan rombongan nelayan
kewilayah Labuhan Maringgai pada Tahun 1954 karan
sebelumnya pada Tahun 1952 mbah kuwu terlebih dahulu
mengawali masuk kewilayah Labuhan Maringgai diwilayah
pedukuhan perkampungan nelayan yang terletak 1200 Meter
dari pelabuhan Kampung bom sampai Muara Pesisir Kuala.
Karana hal tersebutlah beliau datang kembali beserta
rombongan nelayan yang berbekal alat jarring dogol, garam,
dan bahan-bahan kebutuhan pokok yang dibawa dari jawa.
Dengan nama-nama rombongan nelayan yaitu mbah
Irpangi, Kusman, Durakim, Kartikan dan juga para ABK yang
turut dengan perahu tradisional. Ciri khas nelayan dari
Indramayu yaitu menggunakan prahu Jegong, rombongan
nelayan Indramayu tersebut berlayar berlayar dari Babadan
Indramayu dengan seluruh keluarga, Mbah Kuwu Talkim
beserta istri yang bernam Mbah Gede Sarwitem juga
membawa serta anak-anaknya yang kelak anak-anaknya
tersebut akan menjadi salah satu tokoh penggagas berdirinya
Desa Muara Gading Mas dan menjabat menjadi Kepala Desa
Muara Gading Mas yang pertama. Dimana nama-nama anak
mbah kuwu talkim tersebut adalah Masduki, Sutinah,
Karwita, Sukarto, Turinah, Mursinah. Alasan rombongan
nelayan Indramayu yang diketuai Mbah Kuwu Talkim
membawa keluarga adalah karna konon kabarnya pada masa
itu hasil laut yang berada dipesisir Labuhan Maringgai sangat
melimpah ruah hingga para nelayan dari Banten, dan sungai
teladas pun ikut bermukim ditempet tersebut. Dimana
masyarakat nelayan yang bermukim dutempat tersebut
menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya bergotong royong
sehingga tempat tersebut menjadi ramai. Maka mulai pada
saat itu rombongan nelayan dari Indramayu dan masyarakat
nelayan dari Banten dan sungai telasa mulai menetap ditempat
tersebut yang pada saat itu diperkirakan berjumlah 60 jiwa
diataranya 40 laki-laki dan 20 Perempaun dan anakanak.

17
BABAD ALAS MERINGGE BAGIAN II)
Seiring berjalanya waktu ditempat itu (Desa Muara Gading
Mas) yang dengan keindahanya yaitu matahari terbit dari
Timur laut (sunrise) dengan cahaya yang memancar persis
diatas lautan yang bergelombang. Dimana tempat yang mulai
ramai ditempati banyak masayarakat nelayan tersebut, berada
dititik timur laut yang berbatasan dengan selat kalimntan dan
selat jawa. Hanya dengan hitungan tahun sekitar dua tahunan
pemukiman nelayan yang sudah mulai ramai tersebut
mengalami kemajuan ekonomi, hal ini diceritan langsung oleh
narasumber yang saat dibuat profil ini beliau masih hidup dan
dalam keadaan sehat yaitu Bapak Abdul Rozak Bin Kadinah
kelahiran tahun 1956. Kemajuan pemukiman tersebut selain
mulai ramai dipadati penduduk dimana juga didatangi salah
satu tokoh dari banten yaitu Bapak Hi. Halimi yang berasal
dari Gunung Santri Banten yang membawa serta rombongan
nelayan dari tempat asalnya. dengan niat dan tujuan yang
sama dengan rombongan nelayan sebelumnya sebelumnya
yaitu untuk ikut menikmati hasil laut yang terkenal sangat
melimpah ruah. Selain kepadatan penduduk kemajuan yang
dialami adalah kemajuan ekonomi dimana terdapat juga
nelayan yang mulai membuka wirausaha pengolahan ikan asin
yang mana hasilnya dijual didaerah jawa, Kali Baru Jakarta
Utara dan pulau wali Banten. Kemajuan tersebut pun
dirasakan langsung oleh mbah Kuwu Talkim yang membawa
rombongan nelayan, hanya dengan waktu dua tahun
bermukim beliau sudah memiliki prahu kapal lombo atau
setara dengan perahu pinisi dengan satu tiang penggerak layar
dengan diberi nama Kapal Laut Telaga Baru yang mampu
mengangkut sembako, garam, dan ikan kering dengan tonase
10 Ton. Yang pada tahun itu 1956 dinahkodai oleh Nde
Kasdinah yang bertugas menjadi pemasok logistik sembako
bahan pangan yang di datngkan dari Jakarta. Kesaksian
diperkuat dengan cerita bapak nong kelaghiran jogja 1922,
sekitar tahun 1958 kemakmuran Desa Muara Gading Mas
mulai diketahui oleh nelayan-nelayan lain yang berada
diwilayah daerah cerebon lain ( Babatan dan Eretan) mulai
berdatangan diantaranya Bapak Nong, Bapak Kadmira, Bapak
Cariman, Bapak Kusen, Bapak Bloer, Bapak Rastam, Bapak

18
Akmad, Bapak Nurhadi. Mereka bergegas mendatangi Desa
Muara Gading Mas mereka berlayar menempuh waktu sekitar
lima hari lima malam. Dengan patokan menuju daerah yang
terdapat gunung camang.

(BABAD ALAS MERINGGE BAGIAN III)


Dalam kisah lain diriwayatkan oleh Bapak Hi. Dasaad Indra
Guryu Bin Bapak Musni Minak. Labuhan Maringgai pada
saat ini menjadi bagian Dusun Desa Muara Gading Mas yaitu
Dusun I Labuhan Dalam I pada tahun 1925 menjadi pusat
pemerintahan dan perdagangan. Dan pada masa itu Labuhan
Maringgai selain ditempati pribumi Lampung juga dari
beberapa suku Indonesia diantaranya Palembang, Bugis, Arab
dan tiong hua. Dimana pada masa itu masayrakat Labuhan
Maringgai berkebundan berdagang. Disini pada tahun 1925
tersebut masih belum banyak nelayan pendatang yang
bermukim ditempat tersebut. Desa Muara Gading Mas pada
Tahun 1950 Masih Masuk Kedalam Desa Labuhan
Maringgai. Pada saat itu lebih dikenal dengan sebutan Muara
Pesisir Kuala, dan pada saat itu Labuhan Maringgai masih
dipimpin oleh Kepala Kampung yang bernama Bapak
Zaebudin Pangiran Imir Bin Abdul Mutholib Bin Hi. Abu
Bakar beliau dikenal denga kepribadian arif dan bijaksana
oleh sebab itu beliau sangat disegani masyarakat. Beliau
mengatur masyarakat pribumi dan pendatang dengan
bijaksana. Hingga pada Tahun 1982 Ibu Mursinah Putri
Bapak Kuwu Talkim berserta suaminya Bapak Imam seorang
Pensiunan TNI yang memliki keluarga di Pemerintahan
Provinsi Lampung mengusulkan perlu dilakukanya
pemekaran Desa. karna pada saat itu pemukiman Nelayan
mulai dipadati Penduduk, maka di anggap perlu untuk
dilakukan pemekaran Desa. dengan pengetahun dari Bapak
imam maka dibuatlah proposal pemekaran desa dimana
proposal tersebut diantar langsung oleh Ibu Mursina dan
Bapak Imam. Kemudian dengan atas pertimbangan proposal
tersebut maka Pemerintah provinsi menyetujui pemekaran
tersebut.
Atas respon dari Pemerintah Provinsi maka para tokoh
adat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh-tokoh lainya

19
mengadakan musyawarah untuk memberikan nama Desa yang
baru tersebut. Dari beberapa pendapat diberinya nama Maura
Gading Mas adalah karna lokasi desa tersebut berada d
wilayah Muara antara sungai dan lautan dan juga didesa
tersebut merut para tokoh banyak sekali binatang Gajah maka
diberi nama Gading, karana hasil laut pada masa itu sangat
amat melimpah sangant mudah unyuk memebeli Emas maka
ditambah dengan kata Emas. Atas dasar tersebut lah para
tokoh sepakat untuk memberi nama desa yang baru tersebut
dengan nama Desa Muara Gading Mas Maka pada Tahun
1985 Desa Muara Gading Mas berdiri sendiri menjadi Desa
Muara Gading Mas.
Berikut adalah nama-nama tokoh masyarakat yang
menjabat sebagai Kepala Desa Muara Gading Mas antara lain:

No Periode Nama Kepala Kampung


1 1985-1987 Sukarto
2 1987-1988 Samsuri
3 1988- 2009 Ahmad Sanusi
4 2009-2010 Ahmad Sanusi
5 2010-2011 Wahyono
6 2011-2017 Wahyono
7 2017-2023 Wahyono
Tabel 3.1 Daftar Nama Kepala Desa Muara Gading Mas

Tabel di atas menjelaskan bahwa ada 4 orang yang menjabat


sebagai kepala desa pertama adalah Bapak Sukarto dengan masa
jabatan 3 tahun, dan yang menjabat sebagai kepala desa yang
kedua adalah Bapak Samsuri dengan masa jabatan 2 tahun,
sedangkan yang paling lama sebagai kepala desa dengan masa
jabatan selama 21 tahun adalah Bapak Ahmad Sanusi beliau
menjabat dua kali periode, kemudian lurah dengan jabatan paling
lama kedua adalah Bapak Wahyono dengan masa jabatan 15
tahun beliau juga menjabat empat kali periode sebagai kepala
desa di desa Muara Gading Mas.

20
B. Letak Geografis
Desa Muara Gading Mas adalah salah satu desa yang ada di
wilayah Kabupaten Lampung Timur yang berdiri sejak tahun
1985 dengan luas wilayah 654.5 Ha, dengan ketinggian tanah
dari permukaan air laut 2 M, banyaknya curah hujan 250 Mm,
topologi daratan rendah, jenis tanah pasir hitam putih dan
gambut, dengan suhu udara rata-rata 28 derajat celsius sampai 30
derajat celcius. Orbitasi jarak dari Pusat Pemerintahan
Kecamatan 2 Km , jarak dari Pusat Kabupaten Lampung Timur
60 km, serta jarak dari dari Pusat Ibu Kota Provinsi 121 km.
Dengan batas-batas Desa Muara Gading Mas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sri Minosari
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bandar Negri
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Labuhan Maringgai,
Maringgai dan Tanjung Aji4.

Gambar 3.1 Letak Geografis Desa Muara Gading Mas

4
Dokumen, Profil Desa Muara Gading Mas, 2017, hlm. 6-7

21
C. Struktur Penduduk
Penduduk merupakan faktor penting dalam pembangunan
suatu wilayah. Menurut teori pertumbuhan model Solow,
pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor
produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat
kemajuan teknologi. Dengan demikian, adanya perubahan pada
faktor produksi, yang salah satunya adalah penduduk, akan
memengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.5
Berikut dibawah ini data struktur penduduk yang tercatat
dipemerintahan Desa Muara Gading Mas:

1. Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah


1 Laki-laki 5.121 Jiwa
2 Perempuan 4.653 Jiwa

Total 9.774 Jiwa


Tabel 3.2 Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

2. Data Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan


No Kewarganegaraan Jenis Kelamin Jumlah
1 WNI Laki-laki 5.121Orang
2 WNI Perempuan 4.653Orang

Tabel 3.3 Data Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan

3. Data Penduduk Berdasarkan Agama


5
Kurniawati, E., & Sugiyanto, C. (2021). Pengaruh struktur umur
penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan
Pembangunan Indonesia, 21(1), 5.

22
No Agama Jumlah
1 Islam 9.774 Orang
2 Hindu -
3 Kristen Protestan -
4 Kristen Katolik -
5 Buddha -
Tabel 3.4 Data Penduduk Berdasarkan Agama

5. Data Penduduk Berdasarkan Usia

No Umur Jumlah

1. 0-4 tahun 297 orang

2. 5-9 tahun 561 orang

3. 10- 14 tahun 823 orang

4. 15-19 tahun 834 orang

5. 20-24 tahun 891 orang

6. 25-29 tahun 750 orang

7. 35-39 tahun 705 orang

8. 40-44 tahun 641 orang

9. 45-49 tahun 613 orang

10. 50-54 tahun 510 orang

11. 55-59 tahun 419 orang

12. 60-64 tahun 322 orang

13. 64-69 tahun 174 orang

14. 70-74 tahun 130 orang

23
15. >75 tahun ke atas 139 orang

Jumlah 9.774 orang


Tabel 3.5 Data Penduduk Berdasarkan Usia

6. Data Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No Keterangan Jumlah

3. Tidak Tamat SD 638 orang

4. Sedang TK 712 orang

5. Sedang SD 849 orang

6. Sedang SLTP/SMP 1.462 orang

7. Sedang SLTA/SMA 1.587 orang

8. Sedang D1 72 orang

9. Sedang D2 110 orang

10. Sedang S1 253 orang

11. Sedang S2 97 orang

12. Tamat TK 77 orang

13. Tamat SD 5.183 orang

14. Tamat SLTP/SMP 985 orang

15. Tamat SLTA/SMA 605 orang

16. Tamat D1 -

17. Tamat D3 54 orang

24
18. Tamat S1 21 orang

19. Tamat S2 -

20. Jumlah 10.477


Tabel 3.6 Data Penduduk Berdasarkan Pendidikan

7. Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No. Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Petani 576 orang

2. Buruh 2.956 orang

3. Nelayan 789 orang

4. Pengrajin 57 Orang

5. Peternak 3 Orang

6. Pedagang 579 orang

7. Montir 16 orang

8. Dokter 2 orang

9. Pegawai Negeri 31 orang

10. Bidan/perawat 9 orang

11. TNI/POLRI 4 Orang


Tabel 3.7 Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

25
D. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di Kampung Restu
Buana adalah sebagai berikut:

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah


1 Balai Desa 1
2 Masjid 4
3 Mushola 20
4 Gedung SD 6
5 Gedung SMP 1
6 Gedung SMK 1
7 Gedung TK 7
8 Gedung PAUD 3
9 Lapangan Olahraga 1
10 Gedung TPA 4
11 Gedung Posyandu 9
12 Perpustakaan 1
13 Puskesmas Pembantu 1
14 MCK 4
15 Pos Kamling 14
Tabel 3.8 Sarana dan Prasarana Desa Muara Gading Mas

BAB IV

26
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditemukan oleh
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Muara Gading
Mas, Kecamatan Labuhan Mariggai, Kabupaten Lampung
Timur, adalah sebagai berikut:
a. Bidang Keilmuan
Khususnya pelaku UMKM di Muara Gading Mas,
masih belum memahami prinsip pencatatan laporan
keuangan yang benar khususnya prinsip keuangan syariah.
Mereka terbiasa dengan pencatatan keuangan tradisional
yang kurang sistematis, sehingga kesulitan beradaptasi
dengan sistem syariah yang menuntut ketelitian. Selain itu,
banyak yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam
pencatatan keuangan, sementara sistem modern
memerlukan minimal penggunaan perangkat seperti
komputer atau aplikasi.
b. Bidang Umum
Banyak masyarakat belum memahami dampak jangka
panjang perilaku merusak lingkungan, seperti membuang
sampah sembarangan dan kurangnya pengelolaan limbah
rumah tangga. Kesadaran akan pentingnya pelestarian
lingkungan masih rendah. Selain itu, minimnya fasilitas
pengelolaan sampah yang terorganisir menjadi kendala
dalam edukasi manajemen sampah.
c. Bidang Moderasi Beragama
Sebagian orang tua di Desa Muara Gading Mas sibuk
bekerja sebagai nelayan atau di industri pengolahan ikan,
sehingga perhatian terhadap pendidikan agama anak-anak,
termasuk mengaji, kurang optimal.
2. Pemecahan masalah
Dari pemaparan diatas mengenai masalah-masalah yang di
hadapi oleh mahasiswa KKN selama berada di lokasi KKN
adapun pemecahan dari masalah tersebut adalah :

27
a. Mengadakan Sosialisasi akan penerapan sistem pencatatan
dan pelaporan Keuangan Syariah Kepada Masyarakat
b. Melakukan sosialisai dan Edukasi Pentingnya Menjaga dan
Melestarikan Lingkungan Sekitar di Sekolah Dasar Negeri
02 Desa Muara Gading Mas
c. Mengadakan Kegiatan Mengaji Bersama Dengan Anak-
Anak Muara Gading Mas

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian dan


Pemberdayaan
Selama perencanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur, kami hanya mempersiapkan sedikit
kegiatan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
kami tentang kondisi, budaya, dan kebutuhan desa tersebut.
Sebagian besar kegiatan dirancang setelah kami tiba di lokasi
dan melakukan observasi kebutuhan. Program kerja yang kami
laksanakan disesuaikan dengan hasil observasi serta
kemampuan mahasiswa. Adapun kegiatan yang telah kami
lakukan adalah sebagai berikut:
a. Penulis melaksanakan kegiatan “Sosialisai dan Edukasi
Pentingnya Menjaga dan Melestarikan Lingkungan Sekitar"
yang berlokasi di SD Negeri 02 Desa Muara Gading Mas
dan dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 9 Agustus tahun
2024. Setelah sosialisasi itu terlaksana, sebagian besar dari
anak-anak yang merupakan audiens paham akan topik yang
telah dipaparkan oleh penulis. Anak-anak juga lebih
mengetahui dan memahai apa saja hal positif serta negatif
yang berkaitan tentang pentingnya menjaga dan
melestarikan lingkungan sekitar dalam penerapan sehari-
hari. Hal diatas dibuktikan dengan kegiatan yang dilakukan
pada 12 Agustus dalam pelaksanaan penerapan menjaga dan
melestarikan lingkungan di lingkungan di mushola disusun
11.

28
b. Kegiatan "Sosialisasi akan penerapan sistem pencatatan dan
pelaporan Keuangan Syariah Kepada Masyarakat" pada Para
Pelaku UMKM di Desa Muara Gading Mas, 1 Agustus 2024
hal ini dilakukan di mana pelaku diberikan pemahaman akan
cara mencatat transaksi keuangan dengan benar sesuai
melalui pencatatan laporan keuangan sederhana. Selain itu,
diperkenalkan juga kami perkenalkan penggunaan aplikasi
keuangan yang dapat mempermudah proses pencatatan dan
pelaporan keuangan mereka.
c. Penulis beserta kelompok juga melaksanakan program
Ngaji seru yang diikuti oleh anak-anak di Dsn. 11 Desa
Muara Gading mas. Dalam kegiatannya tidak hanya
membantu anak-anak dalam membaca iqra dan alquran akan
tetapi juga memberi pemahaman akan pentingnya rasa
toleransi dikehidupan sehari-hari apalagi ditengah-tengah
Masyarakat.

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan


Bentuk dari kegiatan penyuluhan pemberdayaan adalah
pelatihan mengenai bidang keilmuan serta penyuluhan bidang
umum yang dilakukan guna menambah wawasan para pelaku
UMKM dan para siswa Sekolah Dasar (SD) di Desa Muara
Gading Mas.

Hasil dari kegiatan penyuluhan atau pelatihan pada


kegiatan diatas adalah sebagai berikut:

1) Para siswa Sekolah Dasar (SD) mulai mengerti mengenai


pentingnya menjaga kebersihan lingkungan disekitarnya.
2) Para pelaku UMKM sadar akan pentingnya pencatatan dan
pelaporan keuangan serta penggunaan aplikasi keuangan
sehingga mereka mulai mengerti bahwa akan pentingnya
pencatatan dan pelaporan keuangan yang lebih terstruktur.
3) Para Anak-anak di Desa Muara Gading Mas sangat
merespon dengan baik dan senang juga sangat bersemangat

29
untuk belajar mengaji serta bisa mengenal huruf Hijaiyah
dan menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an.

D. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat


Menurut Nasional, (2008: 405), dalam KBBI faktor
merupakan suatu keadaan atau peristiwa yang mempengaruhi
terjadinya sesuatu.6 Pada laporan ini, faktor dimaksudkan
dengan suatu hal yang dapat membawa pengaruh dalam
pelaksanaan program kerja mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN).

Berikut dibawah ini faktor-faktor pendukung dan


penghambat yang ditemui mahasiswa saat melaksanakan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN):

1. Faktor Pendukung
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Muara
Gading Mas dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik oleh
mahasiswa, namun hal tersebut tidak terlepas dari faktor
pendukung dan faktor penghambat yang ada. Berikut
dibawah ini faktor pendukung dalam pelaksanaan program
kerja Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yaitu:

a) Penulis mendapatkan respon yang baik dari Kepala Desa


Muara Gading Mas, yakni Bapak Wahyono serta
mendapatkan respon yang baik pula dari perangkat Desa
lainnya.
b) Penulis mendapatkan respon yang baik dari Dewan Guru
dan para siswa yang menjadi audiens dalam kegiatan
sosialisasi bidang keilmuan.
c) Kami juga mendapatkan masukan-masukan dari beberapa
warga perihal kegiatan apa saja yang akan penulis dan
kelompok kerjakan selama 40 hari penuh untuk mengabdi
di Desa Muara Gading Mas.

6
Chairunnisa, A. M., Lubis, R., & Safran, S. (2023). Analisis Faktor-
Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Pembelajaran PKN Pada Siswa
Kelas V DI SD Negeri 060856 Medan Perjuangan. Al Yazidiy: Jurnal Sosial
Humaniora dan Pendidikan, 5(2), 82-91.

30
d) Dengan adanya kesiapan, dukungan, dan kematangan
program yang kami dapatkan juga menjadi salah satu
faktor pendukung dalam melaksanakan program kerja di
Desa Muara Gading Mas.

2. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan, selain mendapatkan faktor
pendukung, kami pun mempunyai faktor penghambat
selama 40 hari melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Muara Gading Mas.

a) Harapan yang besar dari masyarakat Desa Muara Gading


Mas terhadap penulis dan kelompok yang tidak dapat
terpenuhi semua.
b) Sumber dana yang dimiliki kurang mencukupi jika harus
melaksanakan kegiatan yang memiliki kapasitas besar.
c) Kurangnya interaksi yang terjadi antara para pemuda-
pemudi dengan perangkat Desa Muara Gading Mas. Hal
tersebut membuat penulis dan kelompok sedikit
mengalami kendala.

31
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam


Negeri (IAIN) Metro Desa Muara Gading Mas, Kecamatan
Labuhan Maringgai mendapat sambutan, tanggapan, dan
perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan para pejabat
desa setempat.

b. Secara keseluruhan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut


Agama Islam Negeri (IAIN) Metro berlangsung dengan baik.
Program-program yang direncanakan dapat terealisasikan
dengan optimal walaupun mendapatkan sedikit hambatan.

c. Segala kegiatan yang diberikan kepada masyarakat pada


dasarnya memberikan dukungan dan pengetahuan untuk dapat
meningkatkan kesejahteraannya.

d. Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di Desa Muara


Gading Mas ini membawa kenangan-kenangan positif dari
kegiatan-kegiatan yang positif pula yang di lakukan selama 40
hari bersama masyarakat Desa Muara Gading Mas.

e. Tentunya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan


oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mempunyai
tujuan, di antaranya untuk menjalin erat hubungan antara
lembaga perguruan tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan
dengan masyarakat dan pemerintah setempat, sehingga
penanganan di berbagai bidang pembangunan akan
terintegrasi.

32
B. Rekomendasi
Rekomendasi dalam proses kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro ini terdapat
dua macam rekomendasi, yaitu rekomendasi untuk panitia
pelaksana dan rekomendasi untuk masyarakat di lokasi Muara
Gading Mas.

1. Rekomendasi untuk Panitia Pelaksana KKN

a. Lama waktu untuk melaksanakan program Kuliah Kerja


Nyata (KKN) harus diperpanjang. Mengingat efektivitas
program yang dilaksanakan membutuhkan penyesuaian di
tengah-tengah masyarakat. Sehingga, program tersebut
akan bertahan lama dan mendapatkan hasil yang maksimal
serta membekas di masyarakat.

b. Bimbingan yang diberikan di tengah-tengah berjalannya


proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada peserta harus lebih
efisien dan terarah. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak
terkendala jika mendapat masalah yang terlampau sulit
untuk dipecahkan.

c. Pembekalan untuk para peserta harus lebih baik lagi. Hal


ini diperlukan karena peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN)
tidak memiliki kemampuan yang sama. Sehingga
dibutuhkan kesamaan gerak dan persepsi.

d. Agar lebih memaksimalkan kontribusi Institut Agama


Islam Negeri (IAIN) Metro kepada masyarakat, kami
berharap bahwa konsep program KKN ini diperbaiki lagi.
Contohnya seperti lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN)
dijadikan sebagai kelurahan binaan yang bertujuan agar
masyarakat dapat merasakan pembinaan tersebut.

33
2. Rekomendasi untuk Masyarakat di Lokasi KKN
a. Masyarakat harus dapat menyadari bahwa pentingnya
hidup dalam bersosialisasi, karena apa pun nantinya hal
yang akan kita lakukan pasti akan membutuhkan
keterlibatan dari orang lain.

b. Penulis berharap masyarakat lebih menumbuhkan sifat


kepedulian terhadap keadaan diri, keluarga, dan keadaan
masyarakat di kelurahannya.

c. Agar program kelurahan berjalan dengan baik, masyarakat


harus mendukung kinerja kepala kampung dan aparat-
aparatnya. Sehingga nantinya akan terjalin koordinasi yang
berkesinambungan antara aparat kelurahan dan
masyarakat.

34
C. EPILOG

D. Kesan Masyarakat atas Pelaksanakan KKN


Kesan merupakan gambaran atau citra kita terhadap orang
lain yang terdiri dari keyakinan kita terhadap karakteristik orang
tersebut. Karakteristik meliputi kepribadian seseorang, peran,
ciri-ciri fisik, dan perilaku yang wajar atau kebiasaan.
Sementara, pembentukan kesan adalah proses psikologis
bagaimana sebuah kesan dikembangkan melalui kegiatan
komunikasi.7

Terdapat beberapa kesan yang disampaikan oleh masyarakat


kepada kami para mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Desa Muara Gading Mas, berikut diantaranya:

1. Salah satu kesan datang dari Bapak Wahyono Kepala Desa


Muara Gading Mas, beliau mengatakan bahwa merasa senang
dan terbantu dengan kehadiran kami para Mahasiswa (Kuliah
Kerja Nyata) KKN IAIN Metro di Desa Muara Gading Mas.
Bapak Wahyono juga menyampaikan ucapan terima kasih
terhadap para mahasiswa yang sudah terlibat dalam proses
kegiatan yang ada selama di Desa Muara Gading Mas. Para
masyarakat desa juga memberikan kesan yang baik terhadap
kami, masyarakat juga mengucapkan terima kasih atas
bantuan sarana dan prasarana yang diberikan kepada desa.

2. Ada pula kesan yang disampaikan oleh anak-anak pada waktu


pertemuan akhir dalam kegiatan. Mereka merasa senang dan
mengucapkan terima kasih terhadap mahasiswa yang
mengajarkan banyak hal mengenai pendidikan di sekolah
ataupun pendidikan yang umum. Anak-anak juga
mengungkapkan bahwa mereka merasa sedih, karena sudah
tidak ada lagi kegiatan bimbingan belajar (bimbingan belajar)
yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Mereka berharap disuatu hari nanti dapat bertemu dan
7
Fitri, A. N. (2020). Jokowi dan Kekuatan Pencitraan Diri Serta Relasinya
Dengan Umat Islam. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 19(2), 1-17.

35
belajar kembali dengan kami mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) IAIN Metro.

E. Penggalan Kisah Inspiratif


Haii, perkenalkan nama saya Hendra Hafid Permadi atau yang
biasa di panggil Hafid. Saya melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi
Lampung.

Bertemu dengan teman-teman baru yang awalnya tidak saling


mengenal dan kemudian kita berkenalan satu dengan sama lain.
Datang ke sebuah Desa yang tidak saya kenal sebelumnya,
tempat dimana saya belajar bermasyarakat dengan orang-orang
baru yang tidak pernah saya kenal, bertetangga, dan berbaur
dengan sesama. Masyarakat menyambut dengan senyuman yang
hangat, anak-anak senang dan begitu ceria dengan kedatangan
kita.

Disini saya ditempatkan di Desa Muara Gading Mas selama


40 hari. Selama 40 hari menjalani KKN di Desa Muara Gading
Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, banyak pengalaman
berharga yang kami alami. Salah satu momen paling
menginspirasi terjadi ketika kami terlibat dalam program edukasi
anak-anak di desa tersebut. Ada dua anak kembar yang selalu
hadir di kegiatan mengajar kami yang kami adakan diposko kami
ya itu Adlan dan Adlin mereka, seorang anak berusia 6/7 tahun
yang penuh semangat meskipun berasal dari keluarga sederhana.
Mereka sering bercerita bahwa ia ingin menjadi pemadam
kebakaran dan tentara agar bisa membantu masyarakat yang
berada disekitarnya dan dapat membanggakan kedua
orangtuanya. Dan satu lagi ada satu anak lagi yang bernama
adnan, dia merupakan anak yang tinggal dekat posko kami. Dia
juga lah yang memberikan semangat kami untuk mengajarkan
anak-anak di sekitar posko kami. Perlahan, anak-anak lainnya
juga mulai tertarik yang sebelumnya sepi, kini ramai dengan
suara tawa dan diskusi anak-anak. Bahkan para orang tua ikut

36
mendukung dengan menyediakan makanan dan minuman untuk
kami dan anak-anak. Kami sadar, keterbatasan bukanlah
penghalang untuk maju, selama ada kemauan dan kebersamaan.

Selama 40 hari saya melewatinya dengan suka maupun duka


yang ada. Menyatukan 15 (lima belas) isi kepala yang berbeda
dan terkadang menuai perdebatan, namun bisa diselesaikan
dengan perdamaian. Banyak sekali pengalaman dan pelajaran
yang saya dapat. Saya bisa mengenali berbagai macam karakter
manusia, saya bisa lebih memahami bahwa niat ikhlas itu benar-
benar menjadi kunci hidup berkah. Saya bisa lebih merasakan
bahwa diri ini diciptakan untuk dapat bermanfaat dan merupakan
tempat untuk saya bisa lebih mengerti tentang rasa bersyukur
atas setiap apa yang dimiliki.

Terimakasih untuk teman–teman kelompok seperjuangan


yang selalu membantu di setiap kesulitan, semoga sehat selalu.
Ini bukan akhir kita untuk bersama, lain waktu kita akan bertemu
dan saling berbagi cerita lagi. Terkhusus terimakasih untuk
bapak Wahyono dan Bapak Usman yang sudah memandu,
membimbing, dan memperhatikan kami saat Kuliah Kerja Nyata
(KKN) berlangsung. Terima kasih juga kepada Bapak Janar dan
keluarga yang sudah mengizinkan saya untuk tinggal
dikontarakan selama 40 hari yang rasanya bagaikan di rumah
sendiri. Dan kami juga sangat berterimakasih atas perhatian
untuk Bapak RT Sutris sekeluarga karena juga sudah menerima
kami dengan baik dan sudah mau menerima keluh kesah kami,
senang dapat bercerita serta melepas tawa bersama kami ucapkan
banyak terimakasih.

Terima kasih kepada mas Muara Gading Mas karena sudah


menambah warna untuk setiap cerita selama 40 hari kami di
Desa Muara Gading Mas dan menjadi bagian dari keluarga baru
kami. Terima kasih untuk setiap jejak langkah yang kita lewati
bersama dan untuk setiap celah waktu yang tersisa untuk tetap
saling berkumpul bersama. Terima kasih sudah menjadi salah
satu pelangi yang telah hadir mewarnai perjalanan kehidupan
saya di Desa Muara Gading Mas Terima kasih Desa Muara

37
Gading Mas yang telah memberikan kami banyak pelajaran
tentang kehidupan.

38
DAFTAR PUSTAKA

BIOGRAFI
SINGKAT

Hendra Hafid Permadi atau yang


kerap disapa Hafid, lahir pada
tanggal 30 Januari tahun 2003 di
Desa Sukoharjo, Kecamatan
Sekampung, Kabupaten Lampung
Timur, Provinsi Lampung. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara dan merupakan anak
dari pasangan Bapak Musiyam dan
Ibu Siti Khuzaimah.

Penulis memulai pendidikannya di TK ABA atau yang sekarang


dikenal dengan TK Aisyiyah di desa Sukoharjo, kemudian saat
beranjak ke umur 6 tahun, penulis melanjutkan pendidikan ke
sekolah dasar yang bertempat di SD Negeri 1 Sukoharjo. Setelah
menempuh pendidikan sekolah dasar selama 6 tahun, penulis
melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Pertama
di SMP Negeri 1 Sukoharjo pada tahun 2015 sampai 2018, dan
pada tahun 2018 sampai 2021 penulis melanjutkan pendidikan ke
Sekolah Menengah Atas selama 3 tahun di SMA Negeri 2
Sekampung.

39
Setelah menempuh pendidikan selama 12 tahun lebih, penulis
memutuskan untuk mendaftar ke perguruan tinggi Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro dan pada saat ini penulis sedang
menekuni pendidikan Sarjana (S1) di program studi Akuntansi
Syariah (AKS) untuk mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi
(S.Akt.)

40
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1 Foto bersama DPL

Gambar 2 Silahturahmi ke Kepala Dusun 11

41
Gambar 3 Senam Minggu Bersama Ibu Ibu MGM

Gambar 4 Kunjungan sosialisasi ke pelaku UMKM di MGM

42
Gambar 5 Dokumentasi Setelah Belajar Mengaji Bersama di
Mushola Dusun 11

Gambar 6 Dokumentasi Setelah Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi


Pentingnya Menjaga dan Melestarikan di SD Negeri 2 MGM

43
Gambar 7 Kegiatan Menjaga Kebersihan Mushola di Dusun 11

Gambar 8 kunjungan ke UMKM rajungan

44
Gambar 9 Kunjungan dpl ke 2

Gambar 10 Dokumentasi dengan pemenang Lomba 17 Agustus

45
Gambar 11 Foto Bersama Sekertaris Dan Kepala Dusun Desa Muara
Gading Mas

Gambar 12 Dokumentasi Setelah Selesai Program Kerja Kelompok

46

You might also like