LAPORAN KKN Hendra
LAPORAN KKN Hendra
LAPORAN KKN Hendra
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
ii
KATA PENGANTAR
iii
Semoga amal kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dibalas oleh Allah Swt dengan pahala yang
berlimpah, aamiin. Dalam laporan ini penulis menyadari masih
banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan berikutnya.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati,
DAFTAR ISI
iv
Contents
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vii
RINGKASAN EKSEKUTIF...........................................................................viii
PROLOG.....................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Dasar Pemikiran.............................................................................1
B. Kondisi Umum Lokasi KKN.........................................................3
C. Permasalahan.................................................................................4
D. Fokus dan Prioritas Program..........................................................5
E. Sasaran dan Target.........................................................................6
F. Jadwal Pelaksanaan Program.........................................................7
G. Pendanaan......................................................................................8
H. Sistematika Penyusunan.................................................................9
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM..............................................10
A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat....................10
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat.............................13
BAB III KONDISI LOKASI KKN....................................................................14
A. Sejarah Desa Muara Gading Mas.................................................15
B. Letak Geografis............................................................................20
C. Struktur Penduduk.......................................................................21
D. Sarana dan Prasarana...................................................................25
BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN.................................26
A. Kerangka Pemecahan Masalah.....................................................27
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan........28
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan..................................29
D. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat.................................30
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................32
A. Kesimpulan..................................................................................32
B. Rekomendasi................................................................................33
C. EPILOG.......................................................................................35
D. Kesan Masyarakat atas Pelaksanakan KKN.................................35
E. Penggalan Kisah Inspiratif............................................................36
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................39
v
BIOGRAFI SINGKAT..................................................................................41
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................42
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
ix
PROLOG
Bismillahirrahmanirrahim...
Sudirin, M.Pd
NIP. 196206241989121001
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud
pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian
kepada masyarakat. KKN tidak hanya menjadi ajang bagi
mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama
perkuliahan, tetapi juga berfungsi sebagai media pembelajaran
untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat secara
langsung. Pengabdian ini penting guna memberikan kontribusi
nyata terhadap pengembangan potensi desa serta membantu
memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat.
1
2. Mengembangkan nilai-nilai keislaman dalam pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Melaksanakan sistem tata kelola manajemen kelembagaan
yang berkualitas.
1
Wahyudi, D., Hakim, N., & Rofii, A. (2020). Pemberdayaan masyarakat
di desa ceringin asri dalam mengembangkan potensi desa. Dedikasi: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 2(1), 20-35.
2
Pada KKN Periode III tahun 2024, pengabdian dibagi ke
beberapa kelompok di Kabupaten Lampung Timur, khususnya di
Kecamatan Labuhan Maringgai. Desa Muara Gading Mas, yang
mayoritas penduduknya beragama Islam, menjadi lokasi
pengabdian selama 40 hari. Meskipun masyarakatnya memiliki
kehidupan yang baik, hasil observasi menunjukkan masih adanya
permasalahan yang kompleks. Oleh karena itu, melalui kegiatan
ini, kami berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi
masyarakat Desa Muara Gading Mas.
3
b. Jarak tempuh Desa Muara Gading Mas ke Ibu Kota
Kabupaten, yaitu 57 Kilometer (Km).
c. Jarak tempuh Desa Muara Gading Mas ke Ibu Kota
Kecamatan, yaitu 4 Kilometer (Km).
4. Keadaan Tanah
Jenis tanah yang ada pada Desa Muara Gading Mas adalah
tanah pasir hitam putih dan gambut.
5. Curah Hujan
a. Curah hujan lebat terjadi pada Bulan Desember, Januari,
Februari, dan Maret.
b. Curah hujan sedang terjadi pada Bulan Mei, Juni, Juli, dan
Agustus.
c. Curah hujan ringan sampai kemarau terjadi pada Bulan
September, Oktober, November.
C. Permasalahan
1. Bidang Umum
2. Bidang Keilmuan
Masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Muara Gading
Mas, masih belum memahami prinsip keuangan syariah.
Mereka terbiasa dengan pencatatan keuangan tradisional yang
kurang sistematis, sehingga kesulitan beradaptasi dengan
sistem syariah yang menuntut ketelitian. Selain itu, banyak
yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam
4
pencatatan keuangan, sementara sistem modern memerlukan
minimal penggunaan perangkat seperti komputer atau
aplikasi. Dengan waktu dan kesempatan yang terbatas,
sosialisasi intensif telah dilakukan, namun masyarakat masih
membutuhkan pendampingan berkelanjutan untuk benar-
benar memahami dan menerapkan sistem keuangan syariah.
5
Tabel 1.2 Fokus dan Prioritas Program
6
Menjaga dan Kelas 3,4,5meningkatkan
Melestarikan dan 6 yang kesadaran
Lingkungan merupakan masyarakat akan
Sekitar. Siswa-Siswipentingnya
Sekolah menjaga
Dasar (SD) kebersihan dan
Negeri 02 kelestarian
Desa Muara lingkungan sekitar
Gading Mas di desa Muara
Gading Mas.
3 Mengaji bersama Anak-anak Berrtujuan untuk
anak-anak dan dan bapak- membekali anak-
bapak-bapak di bapak Desa anak di Desa
desa Muara Gading Muara Muara Gading Mas
Mas. gading Mas dengan
pengetahuan dasar
agama Islam,
termasuk membaca
Al-Qur'an dan
pemahaman
tentang pentingnya
menjalankan nilai-
nilai agama dalam
kehidupan sehari-
hari.
Tabel 1.3 Sasaran dan Target Pelaksanaan Program Kerja
7
1 Sosialisasi akan Hari 1. 09.00- Para pelaku
penerapan sistem Kamis 14.00 UMKM di
pencatatan dan WIB Desa
pelaporan Muara
Keuangan Syariah Gading
Kepada Mas
Masyarakat.
G. Pendanaan
No Program Kerja Anggaran Sumber Dana
1 Sosialisasi akan
penerapan sistem
pencatatan dan
pelaporan Keuangan Rp100.000 Dana Kelompok
Syariah Kepada
Masyarakat.
2 Edukasi Pentingnya Rp.0 -
Menjaga dan
8
Melestarikan
Lingkungan Sekitar
H. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dalam laporan ini adalah berupa
penjelasan tentang kerangka laporan yang dibuat, dimana pada
sistematika penyusunan ini dimulai dari prolog hingga epilog.
Penulisan laporan akhir individu ini terbagi menjadi beberapa
bagian, berikut diantaranya:
9
bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan
faktor-faktor pendukung serta penghambat pencapaian hasil.
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
10
masyarakat setempat dalam setiap tahap kegiatan. Tahapan
penelitian PAR dalam KKN meliputi:
2. ABCD
Asset-Based Community Development (ABCD) adalah
metode pengembangan masyarakat yang berfokus pada
identifikasi dan pemanfaatan aset atau potensi yang sudah ada
di dalam komunitas, seperti sumber daya alam, keterampilan,
jaringan sosial, dan infrastruktur. Metode ini bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat dengan mengandalkan kekuatan
lokal, sehingga mereka dapat memecahkan permasalahan dan
11
menciptakan perubahan yang berkelanjutan tanpa bergantung
pada bantuan eksternal. ABCD mendorong masyarakat untuk
berpikir positif dan proaktif dengan mengoptimalkan aset
yang ada, serta membangun kolaborasi yang kuat di antara
anggota komunitas untuk pengembangan yang lebih baik.
a. Pemetaan Aset
Langkah pertama dalam ABCD adalah melakukan
pemetaan terhadap aset yang ada di komunitas, seperti
sumber daya manusia (keterampilan, keahlian), sumber
daya alam, infrastruktur, dan institusi lokal. Pemetaan ini
membantu komunitas memahami potensi yang mereka
miliki.
b. Identifikasi Peluang
Setelah aset diidentifikasi, peneliti dan masyarakat
bekerja sama untuk mencari peluang di mana aset tersebut
dapat dimanfaatkan. Fokusnya adalah pada bagaimana aset
yang ada dapat dikembangkan untuk memecahkan masalah
lokal.
d. Implementasi Program
12
e. Evaluasi dan Penguatan
Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan
keberhasilan program. Evaluasi ini juga digunakan untuk
memperkuat kemampuan komunitas dalam mengelola aset
mereka secara mandiri.
13
3. Pendekatan Berkelanjutan: Pendekatan ini bertujuan untuk
memastikan program-program yang telah dilaksanakan dapat
terus berjalan setelah masa KKN berakhir. Program-program
dirancang agar dapat diteruskan oleh masyarakat dengan
dukungan perangkat desa atau lembaga setempat. Misalnya,
program rumah belajar untuk anak-anak diharapkan tetap
berjalan dengan bantuan relawan lokal atau tokoh masyarakat
yang peduli dengan pendidikan.
Tujuan dari pendekatan Problem Solving Approach dalam
pemberdayaan masyarakat di Desa Muara Gading Mas adalah
untuk memecahkan masalah secara tepat dan akurat berdasarkan
data, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahap
pembangunan, meningkatkan kapasitas ekonomi mereka, serta
memastikan efisiensi penggunaan sumber daya. Selain itu,
pendekatan ini bertujuan membangun kemandirian dan
keberlanjutan masyarakat dalam menghadapi masalah di masa
depan, serta mengoptimalkan proses pembelajaran, seperti dalam
bimbingan matematika, dengan metode yang paling
efektif.Dimaksudkan agar supaya individu, kelompok, dan
masyarakat memiliki kekuasaan atas kehidupannya.3
BAB III
3
Haris, A. (2014). Memahami Pendekatan Pemberdayaan
Masyarakat. Jupiter, 13(2).
14
KONDISI LOKASI KKN
15
dinamakan Muara Kembang terdapat juga aliran sungai
yang bersumber dari muara utik.
c. Sedangkan daratan dibagian selatan juga subur ditumbuhi
pohon-pohon diantaranya pohon kayu panggang, pohon
nibung, pohon cemara dan pohon rangas dimana daerah
tersebut masyarakat menyebutnya daerah muara uncal.
16
pejuang Kemerdeakaan Indonesia yang berasal dari Kota
Indramayu. Dan juga beliau pernah menjabat menjadi kuwu
yang pada saat ini disebut juga Kepala Kampung Atau Kepala
Desa didaerah Indramayu, oleh sebab itu juga masyarakat
menyebutnya Mbah Kuwu. Kedatangan rombongan nelayan
kewilayah Labuhan Maringgai pada Tahun 1954 karan
sebelumnya pada Tahun 1952 mbah kuwu terlebih dahulu
mengawali masuk kewilayah Labuhan Maringgai diwilayah
pedukuhan perkampungan nelayan yang terletak 1200 Meter
dari pelabuhan Kampung bom sampai Muara Pesisir Kuala.
Karana hal tersebutlah beliau datang kembali beserta
rombongan nelayan yang berbekal alat jarring dogol, garam,
dan bahan-bahan kebutuhan pokok yang dibawa dari jawa.
Dengan nama-nama rombongan nelayan yaitu mbah
Irpangi, Kusman, Durakim, Kartikan dan juga para ABK yang
turut dengan perahu tradisional. Ciri khas nelayan dari
Indramayu yaitu menggunakan prahu Jegong, rombongan
nelayan Indramayu tersebut berlayar berlayar dari Babadan
Indramayu dengan seluruh keluarga, Mbah Kuwu Talkim
beserta istri yang bernam Mbah Gede Sarwitem juga
membawa serta anak-anaknya yang kelak anak-anaknya
tersebut akan menjadi salah satu tokoh penggagas berdirinya
Desa Muara Gading Mas dan menjabat menjadi Kepala Desa
Muara Gading Mas yang pertama. Dimana nama-nama anak
mbah kuwu talkim tersebut adalah Masduki, Sutinah,
Karwita, Sukarto, Turinah, Mursinah. Alasan rombongan
nelayan Indramayu yang diketuai Mbah Kuwu Talkim
membawa keluarga adalah karna konon kabarnya pada masa
itu hasil laut yang berada dipesisir Labuhan Maringgai sangat
melimpah ruah hingga para nelayan dari Banten, dan sungai
teladas pun ikut bermukim ditempet tersebut. Dimana
masyarakat nelayan yang bermukim dutempat tersebut
menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya bergotong royong
sehingga tempat tersebut menjadi ramai. Maka mulai pada
saat itu rombongan nelayan dari Indramayu dan masyarakat
nelayan dari Banten dan sungai telasa mulai menetap ditempat
tersebut yang pada saat itu diperkirakan berjumlah 60 jiwa
diataranya 40 laki-laki dan 20 Perempaun dan anakanak.
17
BABAD ALAS MERINGGE BAGIAN II)
Seiring berjalanya waktu ditempat itu (Desa Muara Gading
Mas) yang dengan keindahanya yaitu matahari terbit dari
Timur laut (sunrise) dengan cahaya yang memancar persis
diatas lautan yang bergelombang. Dimana tempat yang mulai
ramai ditempati banyak masayarakat nelayan tersebut, berada
dititik timur laut yang berbatasan dengan selat kalimntan dan
selat jawa. Hanya dengan hitungan tahun sekitar dua tahunan
pemukiman nelayan yang sudah mulai ramai tersebut
mengalami kemajuan ekonomi, hal ini diceritan langsung oleh
narasumber yang saat dibuat profil ini beliau masih hidup dan
dalam keadaan sehat yaitu Bapak Abdul Rozak Bin Kadinah
kelahiran tahun 1956. Kemajuan pemukiman tersebut selain
mulai ramai dipadati penduduk dimana juga didatangi salah
satu tokoh dari banten yaitu Bapak Hi. Halimi yang berasal
dari Gunung Santri Banten yang membawa serta rombongan
nelayan dari tempat asalnya. dengan niat dan tujuan yang
sama dengan rombongan nelayan sebelumnya sebelumnya
yaitu untuk ikut menikmati hasil laut yang terkenal sangat
melimpah ruah. Selain kepadatan penduduk kemajuan yang
dialami adalah kemajuan ekonomi dimana terdapat juga
nelayan yang mulai membuka wirausaha pengolahan ikan asin
yang mana hasilnya dijual didaerah jawa, Kali Baru Jakarta
Utara dan pulau wali Banten. Kemajuan tersebut pun
dirasakan langsung oleh mbah Kuwu Talkim yang membawa
rombongan nelayan, hanya dengan waktu dua tahun
bermukim beliau sudah memiliki prahu kapal lombo atau
setara dengan perahu pinisi dengan satu tiang penggerak layar
dengan diberi nama Kapal Laut Telaga Baru yang mampu
mengangkut sembako, garam, dan ikan kering dengan tonase
10 Ton. Yang pada tahun itu 1956 dinahkodai oleh Nde
Kasdinah yang bertugas menjadi pemasok logistik sembako
bahan pangan yang di datngkan dari Jakarta. Kesaksian
diperkuat dengan cerita bapak nong kelaghiran jogja 1922,
sekitar tahun 1958 kemakmuran Desa Muara Gading Mas
mulai diketahui oleh nelayan-nelayan lain yang berada
diwilayah daerah cerebon lain ( Babatan dan Eretan) mulai
berdatangan diantaranya Bapak Nong, Bapak Kadmira, Bapak
Cariman, Bapak Kusen, Bapak Bloer, Bapak Rastam, Bapak
18
Akmad, Bapak Nurhadi. Mereka bergegas mendatangi Desa
Muara Gading Mas mereka berlayar menempuh waktu sekitar
lima hari lima malam. Dengan patokan menuju daerah yang
terdapat gunung camang.
19
mengadakan musyawarah untuk memberikan nama Desa yang
baru tersebut. Dari beberapa pendapat diberinya nama Maura
Gading Mas adalah karna lokasi desa tersebut berada d
wilayah Muara antara sungai dan lautan dan juga didesa
tersebut merut para tokoh banyak sekali binatang Gajah maka
diberi nama Gading, karana hasil laut pada masa itu sangat
amat melimpah sangant mudah unyuk memebeli Emas maka
ditambah dengan kata Emas. Atas dasar tersebut lah para
tokoh sepakat untuk memberi nama desa yang baru tersebut
dengan nama Desa Muara Gading Mas Maka pada Tahun
1985 Desa Muara Gading Mas berdiri sendiri menjadi Desa
Muara Gading Mas.
Berikut adalah nama-nama tokoh masyarakat yang
menjabat sebagai Kepala Desa Muara Gading Mas antara lain:
20
B. Letak Geografis
Desa Muara Gading Mas adalah salah satu desa yang ada di
wilayah Kabupaten Lampung Timur yang berdiri sejak tahun
1985 dengan luas wilayah 654.5 Ha, dengan ketinggian tanah
dari permukaan air laut 2 M, banyaknya curah hujan 250 Mm,
topologi daratan rendah, jenis tanah pasir hitam putih dan
gambut, dengan suhu udara rata-rata 28 derajat celsius sampai 30
derajat celcius. Orbitasi jarak dari Pusat Pemerintahan
Kecamatan 2 Km , jarak dari Pusat Kabupaten Lampung Timur
60 km, serta jarak dari dari Pusat Ibu Kota Provinsi 121 km.
Dengan batas-batas Desa Muara Gading Mas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sri Minosari
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bandar Negri
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Labuhan Maringgai,
Maringgai dan Tanjung Aji4.
4
Dokumen, Profil Desa Muara Gading Mas, 2017, hlm. 6-7
21
C. Struktur Penduduk
Penduduk merupakan faktor penting dalam pembangunan
suatu wilayah. Menurut teori pertumbuhan model Solow,
pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor
produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat
kemajuan teknologi. Dengan demikian, adanya perubahan pada
faktor produksi, yang salah satunya adalah penduduk, akan
memengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.5
Berikut dibawah ini data struktur penduduk yang tercatat
dipemerintahan Desa Muara Gading Mas:
22
No Agama Jumlah
1 Islam 9.774 Orang
2 Hindu -
3 Kristen Protestan -
4 Kristen Katolik -
5 Buddha -
Tabel 3.4 Data Penduduk Berdasarkan Agama
No Umur Jumlah
23
15. >75 tahun ke atas 139 orang
No Keterangan Jumlah
8. Sedang D1 72 orang
16. Tamat D1 -
24
18. Tamat S1 21 orang
19. Tamat S2 -
4. Pengrajin 57 Orang
5. Peternak 3 Orang
7. Montir 16 orang
8. Dokter 2 orang
25
D. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di Kampung Restu
Buana adalah sebagai berikut:
BAB IV
26
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN
27
a. Mengadakan Sosialisasi akan penerapan sistem pencatatan
dan pelaporan Keuangan Syariah Kepada Masyarakat
b. Melakukan sosialisai dan Edukasi Pentingnya Menjaga dan
Melestarikan Lingkungan Sekitar di Sekolah Dasar Negeri
02 Desa Muara Gading Mas
c. Mengadakan Kegiatan Mengaji Bersama Dengan Anak-
Anak Muara Gading Mas
28
b. Kegiatan "Sosialisasi akan penerapan sistem pencatatan dan
pelaporan Keuangan Syariah Kepada Masyarakat" pada Para
Pelaku UMKM di Desa Muara Gading Mas, 1 Agustus 2024
hal ini dilakukan di mana pelaku diberikan pemahaman akan
cara mencatat transaksi keuangan dengan benar sesuai
melalui pencatatan laporan keuangan sederhana. Selain itu,
diperkenalkan juga kami perkenalkan penggunaan aplikasi
keuangan yang dapat mempermudah proses pencatatan dan
pelaporan keuangan mereka.
c. Penulis beserta kelompok juga melaksanakan program
Ngaji seru yang diikuti oleh anak-anak di Dsn. 11 Desa
Muara Gading mas. Dalam kegiatannya tidak hanya
membantu anak-anak dalam membaca iqra dan alquran akan
tetapi juga memberi pemahaman akan pentingnya rasa
toleransi dikehidupan sehari-hari apalagi ditengah-tengah
Masyarakat.
29
untuk belajar mengaji serta bisa mengenal huruf Hijaiyah
dan menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an.
1. Faktor Pendukung
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Muara
Gading Mas dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik oleh
mahasiswa, namun hal tersebut tidak terlepas dari faktor
pendukung dan faktor penghambat yang ada. Berikut
dibawah ini faktor pendukung dalam pelaksanaan program
kerja Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yaitu:
6
Chairunnisa, A. M., Lubis, R., & Safran, S. (2023). Analisis Faktor-
Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Pembelajaran PKN Pada Siswa
Kelas V DI SD Negeri 060856 Medan Perjuangan. Al Yazidiy: Jurnal Sosial
Humaniora dan Pendidikan, 5(2), 82-91.
30
d) Dengan adanya kesiapan, dukungan, dan kematangan
program yang kami dapatkan juga menjadi salah satu
faktor pendukung dalam melaksanakan program kerja di
Desa Muara Gading Mas.
2. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan, selain mendapatkan faktor
pendukung, kami pun mempunyai faktor penghambat
selama 40 hari melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Muara Gading Mas.
31
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini adalah sebagai berikut:
32
B. Rekomendasi
Rekomendasi dalam proses kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro ini terdapat
dua macam rekomendasi, yaitu rekomendasi untuk panitia
pelaksana dan rekomendasi untuk masyarakat di lokasi Muara
Gading Mas.
33
2. Rekomendasi untuk Masyarakat di Lokasi KKN
a. Masyarakat harus dapat menyadari bahwa pentingnya
hidup dalam bersosialisasi, karena apa pun nantinya hal
yang akan kita lakukan pasti akan membutuhkan
keterlibatan dari orang lain.
34
C. EPILOG
35
belajar kembali dengan kami mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) IAIN Metro.
36
mendukung dengan menyediakan makanan dan minuman untuk
kami dan anak-anak. Kami sadar, keterbatasan bukanlah
penghalang untuk maju, selama ada kemauan dan kebersamaan.
37
Gading Mas yang telah memberikan kami banyak pelajaran
tentang kehidupan.
38
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI
SINGKAT
39
Setelah menempuh pendidikan selama 12 tahun lebih, penulis
memutuskan untuk mendaftar ke perguruan tinggi Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro dan pada saat ini penulis sedang
menekuni pendidikan Sarjana (S1) di program studi Akuntansi
Syariah (AKS) untuk mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi
(S.Akt.)
40
LAMPIRAN-LAMPIRAN
41
Gambar 3 Senam Minggu Bersama Ibu Ibu MGM
42
Gambar 5 Dokumentasi Setelah Belajar Mengaji Bersama di
Mushola Dusun 11
43
Gambar 7 Kegiatan Menjaga Kebersihan Mushola di Dusun 11
44
Gambar 9 Kunjungan dpl ke 2
45
Gambar 11 Foto Bersama Sekertaris Dan Kepala Dusun Desa Muara
Gading Mas
46