JURNAL PEMBELAJARAN PRINSIP UbD PPG 2024 Luqman

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

JURNAL PEMBELAJARAN

MODUL 1
PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN

TOPIK 1
MENERAPKAN PRINSIP UNDERSTANDING BY DESIGN PADA
PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS XII

NAMA : LUQMANUL HAKIM, S.Pd


ASAL SEKOLAH : SMAS CERDAS MURNI

PPG GURU TERTENTU PILOTING II

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2024
MENERAPKAN PRINSIP UNDERSTANDING BY DESIGN PADA
PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS XII (FASE F)

NAMA : LUQMANUL HAKIM, S.Pd

NO. UKG : 201699631878

LPTK : UNIVERSITAS JAMBI

MATA PELAJARAN : FISIKA


PENDAHULUAN
Prinsip Understanding by Design (UbD) merupakan pendekatan yang menekankan
pada pemahaman mendalam dalam proses pengajaran dan pembelajaran di dalam kelas.
Pendekatan ini dimulai dengan menentukan hasil pembelajaran yang akan dicapai sebelum
merancang aktivitas dan penilaian yang sesuai. Dalam UbD, guru perlu mengetahui apa yang
tujuan yang perlu dicapai dari siswa. Selanjutnya guru akan merancang pengalaman
pembelajaran yang relevan dan bermakna untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan
tersebut. Pendekatan ini memastikan bahawa setiap aktivitas dan penilaian yang dijalankan
sejalan dan objektif dengan pembelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang
berkesan dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi siswa.
“Apa itu Undertanding By Design”
Understanding by Design (UbD) adalah sebuah kerangka kerja untuk merancang
kurikulum, penilaian, dan instruksi pengajaran yang dikembangkan oleh (Grant Wiggins dan
Jay McTighe). UbD berfokus pada hasil pembelajaran yang diinginkan (desired results) dan
merancang pengajaran secara terbalik (backward design) dari tujuan akhir ke aktivitas
pembelajaran. UbD merupakan suatu pendekatan dalam merencanakan pembelajaran yang
menekan pada pemahaman yang mendalam peserta didik terhadap materi yang diajarkan
Prinsip- Prinsip Understanding By Design
1. Merupakan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru sebagai bagian dari
tugasnya
2. Merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan peserta didik memaknai
belajar melalui konsep-konsep utama.
3. Mendorong peserta didik memaknai pembelajaran secara mandiri melalui bukti
kinerja otentik.
4. Perencanaan pembelajaran yang efektif yang dimulai guru menentukan capaian
atau tujuan pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik.
5. Guru membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Tidak hanya
mengajar, guru harus memastikan pembelajaran terjadi dan bermakna bagi peserta
didik.
6. Refleksi berkala terhadap bagaimana pembelajaran dilakukan merupakan upaya
untuk meningkatkan kualitas dan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
7. UbD merefleksikan peningkatan yang berkelanjutan untuk mewujudkan
pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
Apa tujuan merancang pembelajaran dengan pendekatan prinsip UbD?
Tujuan dari ini adalah merancang pembelajaran dengan berbasis pendekatan prinsip
UbD untuk memastikan bahwa para peserta didik akan mencapai pemahaman yang
mendalam, bukan sekedar menghafal informasi serta menerapkan pengetahuan dalam
berbagai situasi melalui perancangan pembelajaran yang terstruktur dan berorientasi pada
hasil pencapaiannya. Ada 3 langkah dalam merancang pembelajaran dengan prinsip
Understanding by Design (UbD):
MENENTUKAN TUJUAN
1
PEMBELAJARAN

MENENTUKAN ASSESMEN PEMBELAJARAN


2

MERANCANG KEGIATAN PEMBE


3

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran


Dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, menyusun tujuan pembelajaran
hasus berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP). Capaian Pembelajaran merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase
perkembangan. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan
lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Terdapat 4
unsur pokok dalam menyusun tujuan pembelajaran: 1. Audience yaitu peserta didik
yang akan mengikuti pembelajaran, 2. Behavior yaitu perilaku yang diberikan oleh
guru pada peserta didik untuk mencapai tujuan, 3.Condition yaitu kondisi peserta
didik terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. 4.Degree yaitu tingkat keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan. Contoh tujuan pembelajaran sebagai berikut: Melalui
pendekatan Saintifik dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang
dipadukan dengan metode Diskusi Kelompok dan Tanya Jawab, peserta didik dapat
menganalisis, menyajikan, sehingga peserta didik mampu (a) berkomunikasi, berpikir
kritis dan kreatif, (b) mengembangkan kemandirian, menghargai perbedaan, (c)
meningkatkan rasa percaya diri, perilaku jujur, dan tanggung jawab, (d) cakap
menggunakan media digital dalam belajar.

2. Menentukan Asesmen Pembelajaran


Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar, Seorang pendidik dapat mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran dengan menggunakan asesmen. Dikutip dari laman Direktorat
Sekolah Dasar (DitpSD), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek), Jumat (19/7/2024) asesmen diagnostik adalah asesmen yang
dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan
kelemahan peserta didik.. Ada 3 jenis asesmen yang perlu diterapkan oleh para
pendidik dalam mengukur hasil belajar peserta didik yaitu:
1. Asesmen diagnostik yaitu asesmen yang dilakukan sebelum guru dalam
menyusun kegiatan pembelajaran. Asesmen diagnostik mencakup dua hal, yaitu
Aspek kognitif: untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam materi
pembelajaran. Instrumen asesmen diagnostik kognitif bisa berupa tes tulis maupun
lisan. Aspek non-
kognitif: aspek ini meliputi dukungan keluarga, motivasi diri, gaya belajar, hingga
kemampuan sosial emosional siswa.
2. Asesmen formatif yaitu asesmen yang berorientasi pada proses
perkembangan kompetensi peserta didik. Asesmen formatif dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Tujuan dari asesmen formatif yaitu untuk mengukur
pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran, keterampilan terkait kinerja
dalam kelompok maupun mandiri, serta sikap peserta didik selama proses
pembelajaran. Contoh: kuis, presentasi, penugasan, penilaian diri, penilaian teman
sejawat, observasi.
3. Asesmen sumatif yaitu bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan
pembelajaran peserta didik secara keseluruhan. Asesmen sumatif dilakukan pada
akhir proses pembelajaran dapat dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
pembelajaran sesuai pertimbangan guru. Asesmen sumatif menjadi bagian dari
perhitungan penilaian di akhir bab, akhir semester, atau akhir tahun.

3. Menentukan Kegiatan Pembelajaran


Setelah mengetahui tujuan pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan
kemampuan peserta didik yang hendak dicapai maka langkah selanjutnya yaitu
menentukan kegiatan pembelajaran. Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, guru
memilih pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Selain
menentukan pendekatan pembelajaran seorang pendidik juga dapat memilih model,
strategi, dan metode serta media pembelajaran yang digunakan dalam menentukan
rancangan kegiatan pembelajaran berbasis pendekatan prinsip understanding by
design.
Ide apa yang dapat dipelajari setelah belajar topik ini?
Secara keseluruhan, mempelajari prinsip pembelajaran dengan pendekatan
understanding by design mengajarkan kita untuk menjadi lebih strategis dalam tujuan
pembelajaran, asesmen yang relevan dan kegiatan pembelajaran sehingga dalam
merancang pembelajaran dan berbagai kegiatan pembelajaran membantu menciptakan
pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif.
Rancangan asesmen pembelajaran seperti apa yang relevan untuk
dikembangkan di kelas?
Salah satu pendekatan prinsip pembelajaran UbD ini sangat relevan jika
diterapkan di kelas seperti halnya Asesmen Diagnostik Kognitif, asesmen ini
bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan awal siswa dalam topik sebuah mata
pelajaran. Guru bisa melakukan asesmen ini secara rutin pada awal pembelajaran atau
akhir setelah guru menjelaskan topik materi pembelajaran. Tapi untuk dicatat asesmen
ini digunakan untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Bukan untuk mengejar target kurikulum.
Sama seperti sebelumnya ada tiga tahapan merancang asesmen diagnostik
kognitif, yakni:
1. Persiapan
Buat jadwal pelaksanaan asesmen Identifikasi materi asesmen berdasarkan
penyederhanaan kompetensi dasar yang telah disediakan Kemendikbud
Susun pertanyaan yang sederhan

2. Pelaksanaan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas tanpa terkecuali bisa di awal
pembelajaran tema dan topik baru.

3. Tindak Lanjut Lakukan


Pengolahan hasil asesmen sesudah menjelaskan secara umum tema yang
akan di ajarkan dan memulai topik pembelajaran yang baru sesudah
asesmen berlangsung.

KESIMPULAN
Salah satu assesmen diagnostik kognitif dalam pendekatan prinsip Understanding by
Design ini, bapak/ ibu guru mampu menilai kemampuan kognitif awal peserta didik awal
pembelajaran. seperti quesioner, diskusi sehingga dalam menentukan tujuan pembelajaran,
menentukan asesmen serta dalam merancang kegiatan pembelajaran sesuai kemampuan
peserta didik, dan juga memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif bagi
siswa
PENERAPAN UNDERSTANDING BY DESIGN PADA
MATA PELAJARAN FISIKA

 Menentukan Tujuan Pembelajaran (TP)


 Peserta Didik Mampu Menjelaskan konsep listrik statis pada produk teknologi.
 Peserta Didik Mampu Menerapkan konsep listrik statis pada produk teknologi
serta membuat proyek sederhana untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.

 Menyusun Assesmen Pembelajaran


 Asesmen Diagnostik
 Apakah kalian pernah menggosokkan penggaris ke rambut?
 Apakah kalian pernah membuat alat listrik sederhana?
 Asesmen Formatif
 Lembar Latihan Soal
 Asesmen Sumatif
 Penilaian Harian berupa tes lisan dan tulisan (pilihan ganda dan uraian)
yang dilaksankan pada akhir Bab.

 Merancang Aktivitas Pembelajaran


 Kegiatan Pendahuluan
o Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan Salam.
o Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapian
pakaian, posisi tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
o Guru memberikan motivasi dan memberikan pertanyaan pemantik
materi yang akan diajarkan.
o Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan
karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif,
bergotong royong, serta kebhinnekaan global)
o Guru melakukan asesmen awal dengan bertanya tentang asyiknya
listrik statis dalam kehidupan sehari-hari dan siswa menjawab dengan
prediksi masing-masing.
o Guru mengaitkan asyiknya belajar listrik statis yang diajarkan dengan
kehidupan nyata
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Kegiatan Inti
Gaya Listrik
1) Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya listrik.
2) Peserta didik dapat menentukan resultan gaya listrik.
3) Peserta didik dapat menerapkan konsep gaya listrik pada
produk teknologi.
 Fase 2: Menyajikan/ menyampaikan informasi
 Guru menyampaikan alamat link video pembelajaran
tentang gaya listrik (Mengamati)
 Guru melakukan tanya jawab bersama peserta didik
(Menanya)
 Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
jawaban yang peserta didik berikan.
 Fase 3: Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar
 Guru membentuk peserta didik menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5-6 peserta didik secara heterogen.
 Guru membagikan LKPD dan menjelaskan tugas yang
akan dikerjakan.
 Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
 Peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan tugas yang
telah diberikan oleh guru pada LKPD (Mengeksplorasi
dan Mengasosiasi)
 Guru membimbing peserta didik saat berdiskusi
kelompok
 Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dan
membagi tugas dalam diskusi kelompok
 Fase 5: Evaluasi
 Peserta didik bersama kelompok mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas secara bergantian
(Mengomunikasikan)
 Guru membagikan lembar evaluasi kepada peserta didik
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi untuk
penilaian secara mandiri
 Fase 6: Memberi Penghargaan
 Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok
yang bersemangat dan cepat selesai dengan
memberikan Bintang

 Kegiatan Penutup
o Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilakukan
o Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
o Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan
motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
REFLEKSI
Prinsip Pembelajaran understading by design (UbD) memudahkan saya dalam proses
belajar mengajar di dalam kelas. Prinsip understading by design (UbD) memberikan
pemahaman bagi saya dalam membuat perencanaan pembelajaran harus di awali dengan
menentukan tujuan pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan membuat assesmen dalam
menentukan keberhasilan proses pembelajaran siswa, setelah kedua langkah tadi
dilaksanakan selanjutnya kita menentukan kegiatan pembelajaran. Saya merasa sangat
senang ketika melihat antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran understading by
design (UbD). Dengan memberikan media ajar yang sesuai dan soal yang sesuai, peserta
didik terlihat aktif dalam proses pembelajaran untuk bekerjasama menyelesaikan tugas yang
ada. Mereka tidak hanya mampu mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi.

Dalam penerapan prinsip Understanding by Design (UbD) yang saya lakukan, siswa
menjadi lebih memahami dengan baik materi yang dipelajari. Adapun tantangan yang muncul
adalah beragamnya tingkat kemampuan siswa, sehingga perlu mendesain pembelajaran yang
sesuai. Mengatasi tantangan ini, perlu perencanaan yang baik, yaitu pembelajaran yang sesuai
kebutuhan siswa sehingga setiap siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sama.
DOKUMENTASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KELAS XII IPA 1
MATERI : LISTRIK
DOKUMENTASI
UMPAN BALIK TEMAN SEJAWAT

VEREN RAENOPTA, S.Pd


(Guru Kimia)

(Dengan Understanding by Design (Ubd), guru dapat


belajar mendesain pembelajaran yang berfokus pada
tujuan esensial, dapat menarik bagi siswa serta dapat
mendorong proses pembelajaran yang sangat
bermanfaat, inovasi,bermakna.

AIMUL PRAYUDHA, S.Pd


(Guru Bahasa Inggris)

Understanding by Design (Ubd) adalah pembelajaran


yang sangat menarik dan mempermudah peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran.

You might also like