Bab 2 Raw Mill System DG VRM

Bab 2.
Raw Mill System dengan Vertical Roller Mill

Indonesia Cement & Concrete Institute
Raw Mill Department
2
Indonesia Cement and Concrete Institute
CONTOH ALIRAN PROSES RAW MILL SYSTEM
HOPER CLAY STORAGE + BUCKET EXCAVATOR
EXHAUST GAS TO Gas Ke Cooling Tower COOLING TOWER
CYCLONE PEMISAHAN
Produk Raw Mix ke CF Silo RAW MIX TO CF SILO
KILN EXHAUST GAS PENGGILINGAN PENCAMPURAN PENGERINGAN PEMISAHAN
3
VERTICAL MILL + CLASSIIER
Raw Mill dg Vertical Roller Mill
4
Vertical Roller Mill (VRM)
5
Elemen-elemen VRM
feed gate (air lock) mill exhaust product discharge mill outlet duct separator cage rotor separator guide vanes tailings cone separator discharge flap mill casing water injection roller with tyre or segments rocker arm roller axle table liner hot gas inlet nozzle of louvre ring grinding table
dam ring
hydraulic cylinder clutch and motor speed reducer with table bearing
material scraper
Vertical roller mill: frame type
Polysius: Doroll
Gbr. Pfeiffer: MPS

7
Vertical roller mill: rocker arm type
Loesche: LM
Kobelco: OK
8
Beberapa Konfigurasi VRM
G.Pfeiffer
Loesche
FLS Atox
Polysius
Bagian Utama VRM

Mill body Feed
separator
Motor & reducer

Table dan roller
Hydraulic system
Nozzle dan retention ring

10
Asesoris VRM
Rotary valve
Menurunkan false air yang masuk bersama material. Cocok untuk material kering
Pendulum valve
Menurunkan false air yang masuk bersama material. Cocok untuk material lumpy
Weigh belt
Metal extraction
Metal membahayakan roller & table. Magnet membuang material ini
11
Menimbang material untuk memastikan continuous grinding bed di dalam mill
Proses di dalam VRM

Grinding
Drying Transport
Separating
12
Aliran Material di dalam VRM

Separator: Memisahkan produk dengan reject Gas & Produk Raw Meal Feed Material
Internal gas flow
Separator Rejects Internal Circulation Material kasar jatuh melalui scraper

Material
Material & Gas

Gas
13
Internal VRM
Tepung baku berbentuk gas keluar Raw Mill Classifier
Bahan Umpan Roller Meja
Drive
14
Prinsip Kerja VRM

Vertical rollerforce = Grinding mill
Roller weight + (pressure) Force Roller berputar Material bed
Feed material
Table digerakkan drive

f (Roller )
Feed size: Max Particle size in feed: 5-8 % of roller diameter

15
Built-in Separator VRM

static separator Static type
P
conventional rotor type Conventional
cage rotor type Cage Rotor type with guide vanes

P
Rotor type
F T
T F F P T F
Separation control:
1. Vane adjustment 2. Speed control
TF FT
F= P= T=
Feed Product Tailings

16
VRM - Separator
Sudut mempengaruhi ukuran produk Kecepatan rotor mempengaruhi kehalusan produk
Rotor seal mempengaruhi efisiensi separator
17
VRM - External Circulation

fresh feed
bucket elevator
louvre ring
scraper
collecting conveyor
18
VRM Control Points

Control points 1 gas flow 2 pressure difference 3 return gas flow
pressure
4 outlet temperature 5 external recirculation
19
Detail Proses di Dalam VRM
20
Detail
1.
2. 3.
Proses
Feed system Drying
4.
5. 6. 7. 8.
Grinding
Mill ventilation dan transport Separating (pemisahan) Kontrol Operasi Mill Kualitas produk
21
1. Proses di dalam Vertical Roller Mill

Grinding
Material dihaluskan di antara roller dan meja Drying Pemanasan material dg gas panas Transport Dari table ke separator melalui gas Separating Produk halus dipisahkan dari yang kasar dan mengembalikan yang kasar ke table untuk digiling lagi
22
1.1.Grinding: distribusi material di atas table
23
1.2. Drying
95
85
Hot gas
150
75
T [C] 350 25
Material
24
1.3. Transport
Material ditransport
secara pneumatic dari meja menuju separator

Material jatuh dari
meja ditransport secara mekanikal melalui nozzle ring
25
2. Feed and Feed System
26
Feed materials
Ukuran maksimum feed
d
[%]
d < 5 8 [%] DR
Moisture & stickiness
Particle size distribution

Particle size [mm] 27
Feed System Arrangement

Magnet Metal detector
Reject & resirkulasi menuju bucket elevator / scrap bin

28
Feed air lock

Rotary feed

[%] H2O < 8 Non sticky material
Triple gate

[%] H2O > 8 Very sticky materials
Sealing yang baik untuk
mencegah false air
Triple gate
29
Feed chute
Feed Pemanasan untuk material
sticky
Feed
Hot gas Hot gas
Mill hot gas

30
Feed chute
Sudut inklinasi > 45 []
Feed pada pusat table
31
3. Drying
32
3.1. Drying di dalam Vertical Roller Mill

Material, vapour, cold gas, hot air
Material & moisture
> 90 - 95 [C]
Cold air
Mill motor power
Hot gas
33
3.2. Di mana pemanasan terjadi ?

Evaporation
Material meninggalkan table
Hot gas
34
3.3. Sumber Hot Gas

Kiln gas

1.5 [Nm3/kg clinker] < 350 [C] 6 7 [%] H2O 0.4 [Nm3/kg clinker] ~ 300 [C] 1 1.5 [%] H2O
Cooler gas

Hot gas generator

- < 450 [C] pada inlet mill
- sd 20 [%] H2O
35
3.4. False air pada mill system
Pengaruh false air:

Mill < 15 [%] Mill system < 20 [%]

36
Menurunkan produksi mill Menurunkan produksi kiln
3.5. False air pada mill

feed air seal Compensator
all sealings of casing openings doors + covers Compensator Compensator External reject
37
4.Grinding
38
4.1. Grinding Efisiensi dipengaruhi oleh

Roller specific operating pressure Roller & table wear profile
Nozzle ring
Armour ring
Material di atas table:

1. 2.
Jumlah Distribusi Fineness Tinggi dam ring

39
KecepatanTable
3.
4.2. Jumlah material di atas meja

Terlalu banyak material Terlalu sedikit material
Roller tries to jump over

Thicker bed Finer material bed Material escapes
40
4.3. Distribusi Material di atas table
41
Dam ring
roller
Controls material flow leaving the grinding zone
dam ring
Mengontrol grinding ketebalan material
bed
42
Nozzle dan armour ring
Airspeed melalui nozzle ring mengendalikan jumlah material pada external recirculation
Armour ring inklinasi mengontrol jumlah material yang dikembalikan ke table
43
5.Material internal transport
44
Nozzle ring
The nozzle ring evens the air distribution all around the table
04
09
10
11
12
13
14
15
16
17
08
18
07
19
20
06
21
05
22
23
03
24
02
25
01
26
48
27
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
The airspeed through the nozzle ring can be modified by selective opening/closing the free surface
47
28
46
29
45
30
44
31
45
6.Separating
46
Tahapan proses separasi
The material that reached and was rejected by the separator
The material lifted by the air and falling back to the table
47
Sirkulasi Material Sebagai Proses Separasi

3 tahap/sirkulasi dalam proses separasi
Siklus 1 : pre separasi di louvre ring

Siklus 2 : preseparasi di atas louvre ring (perbedaan energi kinetik) Siklus 3 : separasi akhir di separator
48
Material di separator
Rotor Dynamic seal
Guide vanes
Grits cone
49
Apa saja yang mempengaruhi efisiensi separator ?

Tipe separator Desain dan posisi guide vanes Desain rotor blades Distribusi udara dan material di atas the rotor height dan
circumference
Dynamic seal state Jumlah udara pemisah
50
Separator type
105 - 110 [%]
100 [%]
115 125 [%]
51
Distribusi udara dan material

09
10
11
12
13
14
15
16
17
08
18
47
Selective closing of the nozzle ring opening can help even material distribution on the rotor circumference
07
19
20
06
21
05
22
04
23
03
24
02
25
01
26
48
27
28
46
29
45
30
44
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
52
Dynamic seal
A dynamic seal in bad state or with
gaps allows finish product contamination with coarse material

53
7. Target pengendalian mill

Memastikan kondisi operasi yang stabil untuk setiap
proses di dalam VRM untuk mendapatkan :

Kualitas yang baik Kualitas yang konstan Efisiensi prose yang optimal
Memaksimalkan produksi
54
Drying process
Tmo = Constant & > 90 [C]
Direct operation duct damper (raw meal grinding) Hot gas generator fuel consumption (slag, composite cement and
pozzolana grinding)
Cooling tower water injection rate (raw meal grinding) Fresh air damper
55
Grinding process
Mill load
Mill motor absorbed power kept constant through fresh feed
(preferred)
Mill differential pressure kept constant through fresh feed Water injection used to keep material bed on the table stable
56
Material transport and separation processes

Airflow rate = Constant
Pressure at mill inlet constant through recirculation damper opening Pressure at mill outlet constant through fan operation (fix speed fan
damper opening, variable speed fan: fan speed)

57
8.Product quality
58
Dosing of raw meal components

Accurate dosing is a must achieving good meal
chemical composition
Feed system
Retention time in the mill very short (few minutes)
59
Raw meal typical particle size distribution (PSD)

[%]R200 [um] < 0.5 1.0 Good (modern) separator Bad (old) separator
10 < [%]R90 [um] < 20
60
Cement Manufacturing Course
Product PSD and separator operation (type)

Good separation (raw meal &
coal) [%] R 200 [um] 0.02 < [%] R 90 [um] < 0.05
Good (modern) separator Bad (old) separator
Improvable separation (raw meal
& coal)
Separating process [%] R 200 [um] 0.05 < [%] R 90 [um]
61
Example of Product Quality

Target quality:
15.0 [%] on 90 [um] 0.5 [%] on 200 [um]
Achieved product PSD
62
Example of Operational Data
63
Desain Umum Kinerja VRM

1. Umpan material
False air diminimalkan dengan feed gate Casing feed transport diselubungi dengan gas panas untuk menghindari block 2. Penggilingan Dipengaruhi oleh diameter roller, kecepatan putar table, tekanan roller dam karateristik material (kekerasan, granular, dan size ukuran) 3. Injeksi air untuk mengurangi vibrasi
4. Sirkulasi material
64
Aspek Operasional Grinding & Final Separasi

1. Grinding, yang sangat
dipengaruhi oleh :
Granulometry material Tekanan roller Dam ring Louvre ring 2. Ekternal Sirkulasi
3. Final separasi yang
diperankan oleh separator (prinsip ideal : material halus semuanya menjadi produk dan material kasar dikembalikan ke table)
65
Distribusi Ukuran Material Produk Separator
66
Pengendalian Operasi Mill

Parameter-parameter yang digunakan untuk pengontrolan operasi mill adalah :

Temperatur Draft Laju gas Kehalusan material
67
Kinerja VRM
1. Kapasitas Mill, bergantung pada :
Kualitas (Kehalusan dan kadar air) produk, yang sangat dipengaruhi oleh Efek pemisahan separator Cukupnya gas panas Flow udara Putaran classifier Grindabilitas material umpan Kondisi mill dan sistem (efectifitas separasi, keausan wear part) Operasi mill dan kontrol 2. Energi Mill, bergantung pada : Efektifitas penggilingan yang ditunjukkan oleh kapasitas Efektifitas separasi
68
Energi Mill Grindability material
69
Contoh Data Operational Vertikal RM

VRM 1
Param eter I. Mill Feed 1. Feed 2. Kadar air Mill 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 13. Unit tph % RM IIIC 240-300 4-8
VRM 2
RM 5R1 180-190 4-6
VRM 3
RM 5R1 (m od) 330-380 4-6
VRM 4
RM 5R2 330-380 4-6
II.
Mill Inlet Pressure Differential Pressure Outlet Temperature Inlet Temperature Flow udara Vibrasi Hydraulic pressure Accumulator pressure Mill Pow er Mill Fan Pow er Speed classifier Produk Sieve on 90mm Sieve on 180mm kadar air
-mBar mBar o C o C 3 m /jam mm/s bar bar kW kW % % % %
4-5 75-85 85-95 200-210 410-425 4-8 40-45 25 1200-1500 1850-1950 95-97 15-18 1.2-1.8 0.3-0.5
10-14 60-63 80-85 200-235 690000 10-14 42-45 20 1380-1400 2050-2200 60-63 20-24 5-8 0.3-0.4
5-7 60-62 80-85 220-275 708000 5-8 80-90 50 2080-2220 2030-2145 60-65 12-14 2.5-2.8 0.3-0.4
5-7 62-64 80-85 220-275 600000 4-6 80-90 50 2130-2300 1790-1900 70-72 12-14 1.6-1.9 0.3-0.4
70
Contoh Spesifikasi VRM

Par am e te r I. M ill 1. 2. 3. 4. 5. Sys te m P rodusen Kapasitas Design Type Table Revolution Jum lah Roller Unit RM IIIC
VRM 1
RM 5R1
VRM 2
RM 5R1 (m od) Loeche 310, m in LM 41.4 27.56 4
VRM 3
RM 5R2 (m od) Loeche 310, m in LM 41.4 27.56 4
VRM 4
tph rpm unit
Loeche 240 LM 38.40 29.0 4
Loeche 310, m in LM 41.4 27.56 4
II.
M ill 1. Tyre a. Dia. Tyre (kecil/besar) b. tinggi tyre 2. Gear Box a. Jenis Load (p1/p2) Speed drive Output speed Dia. Table Tinggi dam ring Hydraulic a. Dia. Inner Cylinder b. Operating area/cyl c. Jum lah A ccum ulator/cyl d. V olum A ccum e . P ow er a. M m ill otor b. M Fan m ill otor
m m m m
kW
2. 3. 4.
m m m m m m cm 2 unit ltr
1625/1985 705 Flender Bevel P lanetary 2000 / 2000 900 29 3800 95 410 1065.8 6 32 2250 2520
1960/2228 708 Flender Bevel P lanetary 2650 / 2650 990 27.56 4100 80 430 1168.7 4 32 2900 2900
5.
IV .
Se par ator 1. Classif ier a. Type b. Jum lah Flap c. Sudut f lap d. Tinggi f lap 2. P ow er 3. Type cyclone
unit
o
m m kW -
LJKS 70 132
LDKS 70 48 adjustable 1280 132 Z 14000 SRE
Design P TSP 48 hole sistem hole 132 Z 14000 SRE
Design P TSP 48 60 2000 132 Z 14000 SRE
71
Contoh Data Operational Vertikal RM

Param eter I. Mill Feed 1. Feed 2. Kadar air Mill 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 13. Unit tph % RM IIIC 240-300 4-8 RM 5R1 180-190 4-6 RM 5R1 (m od) 330-380 4-6 RM 5R2 330-380 4-6
II.
Mill Inlet Pressure Differential Pressure Outlet Temperature Inlet Temperature Flow udara Vibrasi Hydraulic pressure Accumulator pressure Mill Pow er Mill Fan Pow er Speed classifier Produk Sieve on 90mm Sieve on 180mm kadar air
-mBar mBar o C o C 3 m /jam mm/s bar bar kW kW % % % %
4-5 75-85 85-95 200-210 410-425 4-8 40-45 25 1200-1500 1850-1950 95-97 15-18 1.2-1.8 0.3-0.5
10-14 60-63 80-85 200-235 690000 10-14 42-45 20 1380-1400 2050-2200 60-63 20-24 5-8 0.3-0.4
5-7 60-62 80-85 220-275 708000 5-8 80-90 50 2080-2220 2030-2145 60-65 12-14 2.5-2.8 0.3-0.4
5-7 62-64 80-85 220-275 600000 4-6 80-90 50 2130-2300 1790-1900 70-72 12-14 1.6-1.9 0.3-0.4
72
Pengendalian Operasi Raw Mill

Alat Pengaturan Pengaruh
Weightfeeder
Kecepatan
Laju umpan Proporsi masing-masing komponen
Roller
Tekanan hidrolik
Tekanan penggilingan Tebal bed di atas table
Classifier
Laju putar Posisi blade
Kehalusan produk Beban sirkulasi Laju ali gas Temperatur keluar mill
Fan mill
Posisi damper
73
Contoh Pengendalian Operasi Mill System

AKSI ATAU GEJALA 1. Kapasitas rendah MASALAH ATAU PENYEBAB a. Feed rate terlalu rendah b. Tires dan Grinding aus c. Air flow terlalu rendah atau tinggi sekali d. Pressure drop System tinggi e. Grinding pressure sangat rendah LANGKAH PERBAIKAN a. Naikkan Feed rate b. Ganti tires dan Grinding yang aus c. Atur Air flow sesuai dengan kebutuhan d. Analisa Profil Pressure e. Naikkan Grinding pressure dan reset tekanan akumulator f. Naikkan ketinggian dam ring g.Turunkan kecepatan classifier a. Turunkan Grinding pressure dan reset tekanan akumulator b.Naikkan kecepatan Classifier
74
f. Dam Ring sangat rendah g. Produk sangat halus 2. Kapasitas sangat tinggi a. Grinding pressure sangat tinggi
b. Produk sangat kasar

3. Vibrasi Roller tinggi berlebihan a. Feed terlalu berlebih b. Tiba-tiba kadar air dalam material feed berubah c. Penyaluran [distribusi] feed tidak tepat d. Tiba-tiba kehalusan produk berubah tanpa penggantian sesuatu e. Tiba-tiba feed berubah terlalu besar tanpa penggantian sesuatu 4. Vibrasi Roller diatas Normal a. Jumlah dan/atau kualitas tidak tetap b. Ketinggian Dam Ring tidak sama c. Accumulator pre-charge sangat rendah a. Kurangi feed rate b. Kontrol kadar air c. Kontrol penyaluran feed d. Buatlah pangaturan dalam kehalusan secara perlahan-lahan e. Kontrol feed
a. Kontrol penyaluran feed b. Ganti Dam Ring c. Periksa Accumulator pre-charge [dengan Mill tidak jalan]
75

5. Vibrasi Roller a. Feed tidak cukup b. Tiba-tiba kadar air material berubah sangat rendah c. Tiba-tiba kehalusan feed berubah d. Air flow meniup Table berlebihan e. Ketinggian Dam Ring sangat rendah f. Kegagalan pada classifier produk sangat kasar 6. Beda tekanan tinggi a. Grinding pressure rendah b. Feed rate sangat tinggi. c.Internal circulating load tinggi d. Ketinggian Dam Ring sangat rendah e. Produk sangat halus. 7. Beda tekanan rendah a. Feed rate sangat rendah b. Produk sangat kasar c. Ketinggian dam ring sangat tinggi a. Naikkan feed rate pelan-pelan b. Kontrol kadar air c. Kontrol penyaluran feed d. Atur air flow e. Naikkan ketinggian Dam Ring f. Periksa classifier a. Naikkan Grinding pressure dan reset tekanan akumulator b.Turunkan feed rate c. Letakkan pembacaan beda tekanan across louvre ring untuk menentukan masalah d. Naikkan ketinggian dam ring e.Turunkan kecepatan classifier a. Naikkan feed rate perlahan-lahan b. Naikkan kecepatan classifier. c. Kurangi ketinggian dam ring 76

8. Produk sangat halus a.Kecepatan classifier sangat tinggi b. Mill Air flow sangat rendah [jika ada reject] 9. Produk sangat kasar a. Kecepatan classifier sangat rendah b. Air flow sangat tinggi [pengambilan produk kasar] c. Kecepatan Louvre ring sangat tinggi dengan air flow yang sesuai [pantas]. 10. Reject tinggi a. Mill air flow sangat rendah b. Tiba-tiba feed rate naik c. Tiba-tiba kadar air naik. d. Grinding pressure sangat rendah. a. Kurangi kecepatan classifier b. Naikkan air flow. a. Naikkan kecepatan classifier. b.Turunkan air flow c. Periksa luas dari Louvre ring untuk kondisi air flow yang diberikan. a. Naikkan air flow. b. Kontrol feed rate. c. Kontrol kadar air feed. d. Naikkan grinding pressure dan reset tekanan akumulator e. Naikkan ketinggian dam ring. f. Periksa luas Louvre ring untuk kondisi air flow yang diberikan.
e. Ketinggian dam ring rendah. d. Kecepatan Louvre ring sangat rendah dengan air flow yang sesuai [pantas].
77

REAKSI LANGKAH PERBAIKAN
AKSI ATAU GEJALA

11. Grinding pressure tinggi. a. Ampere Mill motor tinggi b. Tekanan pada table naik. c. beda tekanan Mill rendah. d. Internal Circulating load rendah. 12. Grinding pressure rendah a. Ampere Mill motor rendah. b. Rendahnya kapasitas dan beda tekanan yang diberikan. c. Kenaikan Level Reject d. beda tekanan across Louvre ring dan Classifier tinggi 13. Dam Ring sangat tinggi 14. Dam Ring sangat rendah a. Ampere Mill motor tinggi . b. beda tekanan Mill rendah a. b. c. d. e. Ampere Mill motor rendah beda tekanan across Louvre ring tinggi. Level Reject tinggi Kapasitas rendah e. Vibrasi lebih tinggi dari pada Normal. Naikkan ketinggian Dam Ring Turunkan ketinggian Dam Ring Naikkan Grinding pressure dan Reset tekanan akumulator Kurangi Grinding pressure dan reset tekanan akumulator.
78

15. Material feed sangat kering a. Exit temperatur lebih tinggi b. Gesekan material diatas Grinding bed rendah c. Pembersihan table dan Roller action rendah d. Produk kasar,kehalusan berkurang e. Ampere Mill motor rendah f. Beda tekanan turun g. Recirculating load turun 16. Material feed sangat basah a. Exit temperatur lebih rendah b. Matarial mengalami penggumpalan diatas Grinding bed. Kontrol kadar air feed. Tambahkan panas yang masuk. Atur kembali parameter Mill untuk mengimbangi kondisi feed yang kering terus menerus. Kontrol kadar air feed. Kurangi panas yang masuk. Atur kembali parameter Mill untuk mengimbangi kondisi feed yang kering terus menerus.
c. Vibrasi roller tinggi

d. beda tekanan pada Louvre ring lebih tinggi e. Ampere motor lebih tinngi f. Kapasitas turun. 17. Internal circulating load tinggi. a. beda tekanan lebih tinggi b. Produk sangat halus c. Classifier terhambat d. Sudut armour ring sangat dangkal atau panjangnya sangat panjang e. Grinding pressure rendah f. Air flow rendah 79
Atur kecepatan Classifier Naikkan Grinding Pressure Analisa Air flow
Contoh Masalah Pada Mill akibat Limestone Keras
Feed Mill turun dari 340 tpj ke 225 tpj
Power Consump naik dari 11 kWh/t ke 21 kWh/t
80

Bab 2 Raw Mill System DG VRM

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Bab 2 Raw Mill System DG VRM

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Bab 2 Raw Mill System DG VRM

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Bab 2.

Raw Mill System dengan Vertical Roller Mill

Raw Mill Department

CONTOH ALIRAN PROSES RAW MILL SYSTEM

HOPER CLAY STORAGE + BUCKET EXCAVATOR

EXHAUST GAS TO Gas Ke Cooling Tower COOLING TOWER

Produk Raw Mix ke CF Silo RAW MIX TO CF SILO

KILN EXHAUST GAS PENGGILINGAN PENCAMPURAN PENGERINGAN PEMISAHAN

Raw Mill dg Vertical Roller Mill

Vertical Roller Mill (VRM)

Vertical roller mill: frame type

Gbr. Pfeiffer: MPS

Vertical roller mill: rocker arm type

Beberapa Konfigurasi VRM

Bagian Utama VRM

Motor & reducer

Nozzle dan retention ring

Menimbang material untuk memastikan continuous grinding bed di dalam mill

Proses di dalam VRM

Aliran Material di dalam VRM

Internal gas flow

Separator Rejects Internal Circulation Material kasar jatuh melalui scraper

Material & Gas

Bahan Umpan Roller Meja

Prinsip Kerja VRM

Roller weight + (pressure) Force Roller berputar Material bed

Table digerakkan drive

Feed size: Max Particle size in feed: 5-8 % of roller diameter

Built-in Separator VRM

conventional rotor type Conventional

cage rotor type Cage Rotor type with guide vanes

Feed Product Tailings

Indonesia Cement and Concrete Institute

Sudut mempengaruhi ukuran produk Kecepatan rotor mempengaruhi kehalusan produk

Rotor seal mempengaruhi efisiensi separator

VRM - External Circulation

VRM Control Points

Detail Proses di Dalam VRM

1. Proses di dalam Vertical Roller Mill

1.1.Grinding: distribusi material di atas table

secara pneumatic dari meja menuju separator

meja ditransport secara mekanikal melalui nozzle ring

2. Feed and Feed System

Ukuran maksimum feed

Moisture & stickiness

Particle size distribution

Feed System Arrangement

Reject & resirkulasi menuju bucket elevator / scrap bin

Feed air lock

[%] H2O < 8 Non sticky material

[%] H2O > 8 Very sticky materials

Sealing yang baik untuk

mencegah false air

Hot gas Hot gas

Mill hot gas

Feed pada pusat table

3.1. Drying di dalam Vertical Roller Mill

Material & moisture

Mill motor power