0% found this document useful (0 votes)
16 views58 pages

(Interprofessional Education) : Disruptive IPE Health Education Strategy

The document discusses interprofessional education (IPE) and its role in health education. It makes the following key points: 1. IPE aims to produce graduates that enable people to improve their health and well-being by identifying their needs and adapting to their environment. 2. IPE is based on the premises that health is a basic human right and need, and that education is dynamic and responds to user needs rather than only provider needs. 3. The document discusses how IPE, partnerships between health colleges and other sectors, and disruptive technologies can help achieve national health goals by strengthening family resilience and supporting healthy, happy, prosperous living.

Uploaded by

Haerunnisa
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
16 views58 pages

(Interprofessional Education) : Disruptive IPE Health Education Strategy

The document discusses interprofessional education (IPE) and its role in health education. It makes the following key points: 1. IPE aims to produce graduates that enable people to improve their health and well-being by identifying their needs and adapting to their environment. 2. IPE is based on the premises that health is a basic human right and need, and that education is dynamic and responds to user needs rather than only provider needs. 3. The document discusses how IPE, partnerships between health colleges and other sectors, and disruptive technologies can help achieve national health goals by strengthening family resilience and supporting healthy, happy, prosperous living.

Uploaded by

Haerunnisa
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 58

I.P.

E
(INTERPROFESSIONAL EDUCATION)

Disruptive IPE Health Education Strategy adang@post.harvard.edu


Sumber: WHO 2010
Sumber: WHO 2010
IPE itu...
Perencanaan Nakes Komprehensif

Sumber: WHO 2010


IPE itu...
Reformasi Akreditasi

Sumber: WHO 2010


IPE itu...
Kebijakan Pelayanan Interprofesional

Sumber: WHO 2010


IPE itu...
Programming & Budgeting

Sumber: WHO 2010


IPE itu...
Sosialisasi Best Practices

Sumber: WHO 2010


IPE itu...
Peran Efektif Kaum Berpengetahuan

Fasilitasi

INTELEKTUAL SBG EVIDENCES FOR REGULATIONS;


KNOWLEDGE
.

HEALTH (CARE)
.

POLICIES;
.

SUPPLIER DEVELOPMENT PROGRAMS

Kebaruan relevansi dst

Knowledge is defined as “a justified true belief that increases an entity’s capacity for effective action” (Nonaka 1994).
IPE itu...
Autopoesis of The Third Era
First era - 1.0: medical care and Second era - 2.0: health care system Third era - 3.0: health system
public health services (1950s to present day)
(1850s to 1960s) (going forward)
Definition of Absence of acute disease Reduction of chronic disease Creating CAPACITIES to achieve
health goals, satisfy needs, fortify reserves
Goal of h-system Improve life expectancy Reduce disability OPTIMIZE health
Model of health Biomedical Prevent and manage chronic Promote and optimize health of
and causation disease INDIVIDUALS AND POPULATIONS
Organizational Diagnose and treat acute Accountable care organizations COMMUNITY-ACCOUNTABLE health
operational model conditions and medical homes development systems
payment Indemnity insurance; fee-for- Prepaid health benefits; Health trusts and management of
mechanisms service capitation BALANCED PORTFOLIO
Role of health To protect from harm, cure the To prevent and control risk, and To optimize health and WELL-BEING
sector sick, health the ill improve quality of care
Role of individual Inexperienced patient Activated partner in care CO-DESIGNERS of health
and community
N. Halfon, P. Long, D. Chang, J. Hester, M. Inkelas, A. Rodgers. “Applying a 3.0 Transformation Framework to Guide Large-Scale Health Systems Reform.” Health Affairs 33, No. 11 (2014)
IPE itu...
Seamless Primary to Referral Care within HiAP
.Accessibility
Mobile
Services .Availability
Capability .Quality Care
Local Personal
Resource HC & Public Referral
Capacity Health Itv. “Hospital “AUTOPOESIS”
Without HEALTHY
Wall” FAMILIES
Home Family
Care Data
Visit Folder .Effectivity
Healt in .Sustainability
All Policy (HiAP)
for People’s Health
THE MISSION OF EDUCATION THEN...
 “..the education process to produce graduates that

 Enable people to increase control over, and to improve, their health. To


reach a state of complete physical, mental and social wellbeing, an
individual or group or governance must be able to identify and to realise
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the
environment”
Premis dibalik misi tersebut
 Premis-1:
 Sehat itu kebutuhan dasar (HEALTH IS A NEED)

 Premis-2:
 Sehat itu hak dasar setiap individu (HEALTH IS HUMAN
RIGHTS)
Premis dibalik definisi tersebut
 Premis-3:
 Sehat memerlukan sistem pendidikan tinggi kesehatan yang
mengabdi pada kedua premis diatas
 Premis-4:

 Sistem kesehatan tsb bersifat dinamis sesuai kebutuhan


pengguna dan bukan kebutuhan provider (Strong shift from
narrow mono loyalty provider autonomy to autopoesis high
roles of individual)
AUTONOMY < AUTOPOEISIS

• Autonomy:
• Kemampuan untuk menentukan keprofesian,
kelembagaan, peran, perencanaan dan implementasi
serta organisasi untuk kepentingan diri sendiri (Self
determination of professions, institutions, roles, scopes, preparation, implementation,
constructed in organizational or functional design of their own...)
AUTONOMY < AUTOPOEISIS

• Autopoeisis:
• Kemampuan bertumbuh berbagai desain & karakteristik
kesisteman (spr sel biologis yang mampu regenerasi)
untuk kepentingan proteksi dan proses keberlangsungan
hidup..Self perpetuation of systemic designs (auto-regeneration of cells)
and characteristics that serves as a protective and continuous process…
KEKUATAN DIMILIKI(1)
 PIS-PK merupakan kebijakan nasional strategis untuk
 Mencapai “Masyarakat Mandiri Untuk Hidup Sehat”
 Bagian terpenting untuk mendukung Inpres Germas Hidup Sehat
dengan penguatan unsur ketahanan keluarga menuju sehat
bahagia sejahtera
 Poltekkes adalah perguruan tinggi kesehatan yang
mengembangkan pendidikan dan IPTEKKES untuk bangkes
setempat.
 Prioritas adalah mendukung Germas HS dg PIS-PK sbg
fundamental
KEKUATAN DIMILIKI(2)
 PT/AIP dan OP adalah mitra strategis yang mendukung
kebijakan PIS-PK melalui
 Kebijakan pendidikan kesehatan dengan ketrampilan
menyehatkan keluarga melalui interaksi dalam kelas dan
terutama melalui Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)
HASIL DIHARAPKAN
 Kurikulum yang dinamis untuk pendidikan kesehatan yang
berorientasi menuju keluarga sehat bahagia sejahtera
 Outcome IPE adalah Interprofessional Collaboration (IPC) yang
efektif
 MoU+PKS Poltekkes dengan sektor bangkes pada setiap
tahun ajaran dengan memperhatikan peran dan fungsi
masing2, lengkap dengan jenis kegiatan fihak masing2 dan
ukuran keberhasilan
ASPIRASI DIINGINKAN
 Disusun kegiatan terstruktur, terukur-layak dicapai, sistematis
berkelanjutan yang bersifat
 Koordinatif antar sektor dan setiap prodi di Poltekkes

 Integratif kegiatan dan pendanaan

 Interaktif penyedia dengan pengguna

 Sinkron metode, wilayah garapan, waktu, pelaksana dan


sasaran
SITUASI PELUANG YANG ADA
 MoU Dinkes dengan PT kesehatan melibatkan bukan saja satu
keilmuan kesehatan tetapi multidisiplin
 Dengan demikian pendekatan Interprofessional Collaboration
(IPC) adalah utama
 Yang didukung dengan Interprofessional Education (IPE)
(prioritas Dikti kedepan)
 Kerangka berfikir adalah sinergi Dinkes – PT Kesmas –
Masyarakat (sebagai subyek mandiri untuk hidup sehat) -
Opportunities from Disruptive IPE Technology_1

 Direct & indirect impacts to EDUCATION-RESEARCH-SERVICES IN


POLTEKKES?
 Selection (talent scouting) and graduates’ skills? Knowledge creation
and sharing? Networking AS THE STATE OF THE ART?
Opportunities from Disruptive IPE Technology_2

 Managing higher education in-/external Poltekkes?


 Facilitating SDG goals, Germas HS and PIS-PK for partners, networks,
and users?
 innovations on healthcare system (PH v3.0)?
Opportunities from Disruptive IPE Technology_3

 Poltekkes as research data source locally; as critical soure for


multidisciplanary policy development changes (SDG/Germas HS etc);
for healthcare leadership capacity devt, local-nationally
Opportunities from Disruptive IPE Technology_4

 Epigenetic capacity? Molecular biology-Immunology for genetic


modif of the diseases at community-env interaction level?
 Poltekkes capacity at critically sensitive health professional
collaboration?
IPE FOR POLTEKKES??

Social, Economic, and Political Disruptive IPE Dynamics

Inputs Effective
Governances Governance

HIGHER EDUCATION MISSIONS?


LEADERSHIP Interactions and Outcomes

Resources Mobilzation All level


Actors

Causality Feed back


Related ecosystem
Adaptasi dari: E. Ostrom (2007).
IPE BAGI
PRODI

MHSW
TERAMPIL

KELUARGA
BERDAYA
2.BAGI PERAN 3.FOKUS PADA
Germas HS Intersektoral MASING2 KESAMAAN

Keg di sekolah – di rumah – di yankes


PANDANGAN

. .
1.GOAL-NYA:
Kolaborasi Untuk
Pola hidup sehat keluarga
.

5. KOMUNIKASI &
4. MENYUSUN
KERJASAMA
RENCANA AKSI
Sektoral

Keg Promotif-Preventif Rujukan UKM-UKP


Domain -1:
FOKUS KOLABORASI PENDIDIKAN YG BERDAYA

 KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN:

 Setiap mhsw miliki ketrampilan untuk koordinasi-integrasi-


sinkronisasi dan sinergi untuk

 Mobilisasi input ketrampilan masing-masing,


 Proses efektif-efisien dan
 Output komprehensif 12 indikator PIS-PK
Domain -2:
ROLE CLARIFICATION(1)

 KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN:

 Mampu sepakat atas visi bersama (shared vision)


 Pemahaman tugas yang saling asah-asih-asuh
dengan profesionalisme profesi masing2
 Mengembangkan dinamis matriks pemangku
kepentingan sbb:
Domain -2:
ROLE CLARIFICATION(2)
NO PERAN MSG2 PRODI PERAN LABORATORIUM LAPANGAN
1 Menyiapkan kontrak Menyiapkan kelembagaan agar kapasitas dan
komitmen pembelajaran IPE kapabilitas optimal untuk operasional PIS-PK di unit
sejak awal untuk pembinaan pelkes masing-2, termasuk didalamnya menerima
keluarga dalam Program peran komplementer PT kesehatan utk PIS-PK dalam
PIS-PK Tri-dharma PT
2 Menyiapkan kurikulum Koordinasi-integrasi-sinkornisasi dan sinergi
untuk meningkatkan sektoral untuk PIS-PK/Germas HS di tingkat
ketrampilan IPE mahasiswa kecamatan dan kelurahan/desa, termasuk
dalam membina keluarga didalamnya menerima peran komplementer PT
menuju hidup sehat bahagia kesehatan utk PIS-PK dalam Tri-dharma PT
sejahtera
Domain -3:

DEALING WITH DIFFERENCES AND FOCUSES(1)

 KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN:

 Masing2 mhsw peminatan memahami perbedaan tugas


pokok, fungsi, ketrampilan, proses kerja dan luaran yang
dihasilkan, namun
 Menjadi bagian saling melengkapi
 Menjadi bagian saling mengisi untuk menutup kelemahan
Domain -3:

DEALING WITH DIFFERENCES AND FOCUSES(2)


NO PERAN PRODI PERAN LABORATORIUM LAPANGAN
1 Revitalisasi Tri-dharma PT Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas unit
agar pendidikan, penelitian pelkes bersama Poltekkes dari sisi tata kelola,
dan pengabdian berfokus perencanaan, manajemen nakes, sistem informasi,
pada mengisi kebijakan dan dan proses kerja yang berorientasi
manajemen program PIS-PK memberdayakan klien internal dan eksternal,
(UKM, UKP dan kes wilayah) agar kebijakan PIS-PK dapat berjalan baik
2 Menemukan best practices Merevitalisasi UKBM termasuk didalamnya Pos
PIS-PK dari sisi keilmuan Kesehatan Desa atau disebut juga Rumah Desa
masing2 dan mengembangkan Sehat (RDS) sehingga mampu sinergi dengan
skills baru untuk disepakati Poltekkes untuk mengisi kegiatan PIS-PK
unsur pemerintahan terkait PIS-
PK/Germas HS
Domain -4:

SYNERGISTIC ACTION PLAN(1)

 KETRAMPILAN YANG DIHARAPKAN:

 Dengan visi dan misi yang sama diharapkan


 Tersusun strategi pendidikan yg saling melengkapi
 KPIs yang terukur dengan target realistik
 Kegiatan yang berkomplementasi
Domain -4:

SYNERGISTIC ACTION PLAN(2)


NO PERAN PRODI PERAN LABORATORIUM LAPANGAN
1 Strategi pendidikan, Menyusun rencana kegiatan yang sinergistik
penelitian dan pengabdian disemua tingkatan (prov, kab/ko, kecamatan) untuk
yang efektif menunjang program PIS-PK yang terukur, efektif, bermutu dan
kebijakan PIS-PK (Disruptive sustain, termasuk akomodir rencana kegiatan PT
Innovation in Higher kesehatan
Education)
2 Menyusun satuan Menyusun rencana monev yang melibatkan semua
pendidikan dan penelitian bagian di berbagai tingkatan (prov, kab/ko,
yang terukur untuk kecamatan) dengan melibatkan PT kesehatan
mahasiswa didukung dosen
yang aktif dalam PIS-PK
Pendidikan Mhs Diharapkan
Dimensi Konvensional POLTEKKES YG DISRUPTIV
Fokus PT Otonomi kampus utk dirinya sendiri Link & Match berdayakan masy
Lingkup Masing2 keilmuan terkotak2 Inter Professional Education
Waktu Paket mata ajaran konvensional SCL dan blended social learning
Metode belajar Fokus di kelas mengejar kognitif Link and match: PIS-PK di keluarga
Klien Mahasiswa Mhs dan keluarga menuju sehat
Tempat ilmu Di kampus Di kampus kmd di sektor kesehatan menuju
bertumbuh perubahan kebijakan
Urutan 1. Menghasilkan lulusan 1. Implementasi oleh mhs & PT
kemanfaatan 2. Implementasi oleh lulusan 2. Inovasi sbg hasilnya
keilmuan 3. Inovasi & perubahan kebijakan 3. Perubahan kebijakan sec dinamis
Model pendidikan Spesialistik, terkotak2, non IPE Terintegrasi dg ketrampian spesifik
Blended Social Learning
 Pendekatan pendidikan IPE yang mementingkan keterlibatan
mahasiswa sejak awal untuk memahami persoalan sosial kesehatan
yang ada dengan cara
 Interaksi kelas yang memperkaya kemampuan kognitif
permasalahan sosial kesehatan yang ada
 Interaksi dengan keluarga, komunitas dan masyarakat luas untuk
menajamkan ketrampilan bekerja masa depan
 Menggunakan berbagai sumber pengetahuan dengan Student
Centred Learning (SCL) termasuk kemahiran di media sosial
“Penelitian” Diharapkan
Dimensi Riset Konvensional RISET DISRUPTIV
Fokus Bagian kecil kurikulum Bagian integral keseluruhan pddkan
Lingkup Individual mhsw Indiv, tim dan IPE
Waktu riset Bagian ujung akhir pendidikan Mulai dari awal pendidikan
Metode Kuantitatif umumnya Mixed
Klien Untuk kepentingan pendidikan Kepentingan perubahan kebijakan
Tempat bertumbuh Kampus terkotak2 dalam konsentrasi Keluarga dan masyarakat dengan
riset spesifik kepentingan yg luas
Urutan 1. Kapasitas riset bertumbuh 1. Pendidikan berbasis riset
kemanfaatan 2. Hasil2 riset 2. Ketrampilan riset bertumbuh
keilmuan 3. Implementasi 3. Inovasi untuk masyarakat
Model pendidikan Riset tidak selalu bagian kurikulum Bagian terintegrasi
Domain -5:

COMMUNICATION & COLLABORATION(1)

 KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN:

 Proses kerja dinamis IPE yang memperhatikan


 Upaya perbaikan terus (continuous improvement)
 GKM (gugus kendali mutu) yang aktif monev
 Rantai kerja yang efektif
 Tim kerja PT kesehatan adalah bagian dari tim kerja
Dinkes
Domain -5:

COMMUNICATION & COLLABORATION(2)


NO PERAN PRODI PERAN LABORATORIUM LAPANGAN
1 Melakukan evaluasi proses Tri- Melakukan kegiatan rakontek dan rakerkesda
dharma PT bersama unsur untuk menampilkan capaian, dinamika
Dinkes, sektor lain dan swasta permasalahan, best practices dan kebijakan baru
(termasuk didalamnya setiap bersama PT kesehatan, termasuk bagian sbg
mhsw mempunyai e-portofolio kegiatan ilmiah terukur
yang bertumbuh dalam
membina keluarga)
2 Menyusun pedoman baru untuk Menyusun pedoman baru untuk program/
pendidikan secara dinamis kegiatan disemua tingkatan (prov, kab/ko,
sebagai hasil komunikasi dan puskesmas, desa) sebagai hasil komunikasi dan
kolaborasi kolaborasi
e-Portofolio Mahasiswa
 Adalah catatan rinci 5W+1H pengalaman pembelajaran
setiap individu mahasiswa menuju kemandirian
profesionalismenya (termasuk ketrampilan healthpreneur) pada
setiap tahapan baik di kelas, di dalam diskusi ko-
kurikuler/ekstra-kurikuler, dalam proses interaksi dengan
keluarga, komunitas dan masyarakat yg lebih luas
e-Portofolio Mahasiswa
 Dengan demikian e-portofolio merupakan catatan:
 Rencana pembelajaran

 Hasil dan kesimpulan ketrampilan didapat

 Hasil dan kesimpulan perubahan di keluarga dan masyarakat

 Resume (curiculum vitae) untuk kepentingan persiapan masuk


pasar kerja
PRINSIP DALAM MENJALANKAN IPE(1)

 IPE adalah selayaknya bagian dari Intervensi PIS-PK


yang merupakan paradigma yankes v3.0 dengan
intervensi spesifik yang berbeda utnuk setiap
komunitas (keluarga didalamnya) sesuai kebutuhan
mereka
 IPE selayaknya mengisi kebijakan PIS-PK yang bersifat
komprehensif dan fleksibel, sebagai bagian dari
Germas HS yang bersifat multisektoral
PRINSIP DALAM MENJALANKAN IPE(2)

 Faktor penghambat dan pendorong berbeda-beda untuk


setiap komunitas (keluarga didalamnya) dan perlu diamati
dengan seksama oleh semua fihak secara bersama-sama,
termasuk melakukan perubahan sistem2 IPE
 IPE bukan sekedar menargetkan sivitas akademika tetapi
juga mengkapasitasi unsur pemerintahan, dan swasta/
masyarakat untuk mampu secara mendalam memahami
karakteristik dan kebutuhan komunitas dan keluarga
PRINSIP DALAM MENJALANKAN IPE(3)
 IPE WAJIB memberdayaan keluarga dan komunitas sebagai kunci
sukses, sekaligus merupakan ciri utama paradigma yankes v3.0

 Pemberdayaan juga merupakan instrumen kebijakan untuk mencapai


tujuan ekuitas kesehatan
 Sivitas akademika perlu memiliki kultur pengembangan IPTEK yang
berorientasi tujuan2 ekuitas bangkes
 Etika keprofesian dengan demikian adalah memberi pelayanan
terbaik kepada siapa saja melalui kerjasama keprofesian
PRINSIP DALAM MENJALANKAN IPE(4)
 Peran paternalistik pemerintah seringkali justru menghambat upaya
pemberdayaan (kontra dengan masy sbg co-designer of the system)
 Perlu perubahan mindset

 Sosialisasi

 Kapasitasi unsur pemerintahan dlm pemberdayaan

 Strukturisasi program dan pendanaan yang responsif dan adekuat

 TERPENTING ADALAH

 Sivitas akademika mengedepankan paradigma autopoesis dari


pada autonomi keprofesian
PRINSIP DALAM MENJALANKAN IPE(5)
 Peran paternalistik (keseimbangan autonomy-autopoesis) akademisi dan
pemerintah dijalankan dengan tujuan mendorong pemberdayaan
keluarga dan komunitas sehingga masyarakat ikut serta aktif dalam
mencapai hidup sehat (masyarakat sebagai co-designer of the system)
 Untuk itu diperlukan
 Perubahan budaya kerja menuju kebersamaan (balanced portofolio)

 Sosialisasi keberdayaan

 Kapasitasi unsur semua unsur termasuk pemerintahan dlm pemberdayaan

 Strukturisasi program dan pendanaan yang responsif dan adekuat


PRINSIP DALAM MENJALANKAN IPE(6)

IPE ADALAH PROSES INCREMENTAL & ITERATIVE


Untuk pembudayaan hidup sehat adalah perubahan sosial
Melangkah step by step & win-win
Tidak terikat pada framework yg kaku
Kesalahan justru merupakan lessons learned berharga
(e-portofolio merekam hal tsb dengan baik)
Dengan demikian kurikulum orientasi IPE adalah memaknai
proses keberdayaan dan perubahan sosial
PRINSIP DALAM MENJALANKAN IPE(7)

IPE berorientasi PIS-PK adalah proses belajar yang berulang


Kumpulan cerita pengalaman
Bangunan pengertian pihak berkepentingan
Menguji solusi pd skala kecil
Berujung pd shared vision, norms, practices
Pengembangan Kurikulum yang dinamis adaptif
PRINSIP DALAM MENJALANKAN IPE(8)

KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN DALAM IPE


beroreintasi PIS-PK adalah

Sec teknis mampu laksana bagi semua pemangku


kepentingan

Tidak bertentangan dengan norma kebiasan keluarga dan


masyarakat dan kebijakan yang ada

Memecahkan kendala & menguntungkan masyarakat di


masa depan secara sustain
PROSES KEPEMIMPINAN DIHARAPKAN

3 KAPASITASI 3 PROSES KEBIJAKAN:


 Kapasitasi untuk rasional Evidence Based
(‘rational choice’)

Policy formation &


 Kapasitasi dlm mencari
dukungan keberdayaan dan sensitization
implementasi
Implementation & eval
 Kapasitasi dlm siklus untuk
lebih baik
UKURAN DAMPAK DARI IPE PIS-PK
Belajar dari yang terbaik Tri-dharma ORISINIL - Siklus INOVASI
(tanpa DENGKI)1) Cepat diterima5) Lbh cepat

Belajar & BERAMAL sampai IPTEK efektif IPTEK utk PIS-PK dg


liang lahat 2) sec cepat 6) TERBAIK
KELUARGA
Mampu BERBAGI
SEHAT
Apa saja dg teman
Efek “SAPU LIDI” Pemahaman BAHAGIA
Dlm IPTEK 7) KOMPREHENSIF SEJAHTERA
(Ihlas) 3)

Memahami KEBUTUHAN
Minimalisasi Performansi
Kerja teman
DUPLIKASI 7) PIS-PK TERBAIK
Sekeliling 4)
Hati yg bersih Aktualisasi Aktualisasi
Prodi Spesifik IPE
 Dokter (Dr.) from UNIVERSITAS INDONESIA
 Master of Public Health (MPH): HARVARD-USA
 Doctor of Science (DSc): JOHNS HOPKINS-USA
 Post Doctoral in Statistics: UNIV of MICHIGAN-USA
Most Recent Activities:
 Indonesian Public Health Association, Immediate Past President.
 National Expert Panel on TB, Health Policy Spesialist
 Health Professions Coalition for Anti Smoking (KPK-AR), Chairman
 World Federation of Public Health Assocs (WFPHA) Panel on Oral Health Development, Expert Member
 2016 King College UK: Senior Dental Leaders Programme – Consultant
 2017 Harvard University: Senior Dental Leaders Programme - Consultant
 National Health Research Committee – Kemenkes, Expert Panel
 Dept of Health Policy & Administration, UI, Past Chairman; Advice & examine more than 200 PhD dissertations in
medicine, dentistry, nursing, public health, regional planning, and social sciences
 Year 2015 Recipient of APACPH Award for Public Health Achievement in Asia Pacific
 Year 2016 Recipient of AIPTKMI Award for Public Health Leadership

You might also like