0% found this document useful (0 votes)
200 views39 pages

Pres Annex 11-Ats

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1/ 39

ICAO ANNEX 11 - AIR TRAFFIC SERVICES

AIR TRAFFIC SERVICES


(ICAO ANNEX 11)

• General;

• Air Traffic Control Services;

• Flight Information Services;

• Alerting Services.
General
1. Objectives of the air traffic services (ATS)
2. Divisions of the air traffic services
3. Determination of the need for air traffic services
4. Designation of the portion of the airspace and controlled
aerodrome where ATS will be provided
5. Establishment and designation of the units providing ATS
6. Specifications for FIR, CTA, Control Zones
7. Identification of ATS units and airspaces
8. Establishment and identification of ATS routes
9. Establishment and identification of significant points
10. Time in ATS
11. Classification of airspaces
1. Objectives of the Air Traffic Services
1. Mencegah tabrakan antar pesawat terbang;
2. Mencegah tabrakan antara pesawat terbang yang
sedang beroperasi di manoeuvring area dengan
penghalang/obstruction yang ada di area tersebut;
3. Mempercepat dan menjaga keteraturan arus LLU;
4. Memberikan saran dan informasi yang berguna
untuk keselamatan dan efisiensi penerbangan;
5. Memberitahu organisasi tertentu tentang adanya
pesawat terbang yang memerlukan bantuan SAR
dan membantu organisasi tersebut seperlunya.
2. Division of the Air Traffic Service

Air Traffic Control Service, untuk


memenuhi objectives no 1, 2 dan 3;
Flight Information Service, untuk
memenuhi objective no 4;
Alerting Service untuk memenuhi
objectives no 5.
3. Determination of the need for ATS

Jenis (type) traffic yang terlibat;


Kepadatan traffic;
Keadaan cuaca;
Faktor lain yang relevan.
4. Designation of the portion of the airspace
and controlled aerodrome where ATS will
be provided
Flight Information Regions (FIR)
Diberikan Flight Information Service dan Alerting Service
Control Areas(CTA) dan Control Zones(CTR)
ATC Service diberikan kepada IFR Flight dan kepada VFR
Flight di airspace class B, C dan D
Controlled Aerodromes
ATC service diberikan kepada aerodrome traffic.
5. Establishment and Designation of the
Units Providing Air Traffic Services
Flight Information Centers (FIC)
Didirikan untuk memberikan flight information service dan
alerting service di dalam flight information region.

Air Traffic Control (ATC) units, terdiri dari


Area Control Centre, Approach Control Office
dan Aerodrome Control Tower.
Didirikan untuk memberikan ATC service, flight information
service and alerting service di dalam control area, control zones
dan controlled aerodromes
6. Specifications for flight information
regions, control areas and control zones
Flight Information Regions
Lateral limits: meliputi route structure yang dilayani,
termasuk semua airspace yang berada di dalamnya;
Vertical limits: dari daratan atau permukaan air ke atas tak
terbatas kecuali ada Upper Flight Information Regions (UIR)
Control Areas
Lateral limits: meliputi wilayah yang cukup untuk
menampung jalur penerbangan IFR dengan memperhitungkan
kemampuan alat bantu navigasi yang dipakadi
Lower limits: tidak kurang dari 200M (700 ft) di atas daratan
atau permukaan air.
Upper limits: ditentukan apabila ATC service tidak diberikan
di atas upper limit, atau di atasnya dibentuk upper control
area.
Cont’d

Control Zones
Lateral limits: sekurang-kurangnya 9,3 KM (5NM) dari titik
pusat aerodrome ke arah darimana approach (pendekatan)
dilakukan.

Lower Limits: permukaan tanah atau air.

Upper Limits:
- apabila berada di bawah Control Area, sekurang-
kurangnya berhimpit dengan lower limit CTA.
- apabila berada di luar wilayah CTA, upper limit harus
ditentukan.
7. Identification of ATS Units and Airspaces
Area Control Centre (ACC) atau Flight Information
Centre (FIC) diberikan identifikasi memakai nama
kota atau geografis yang terdekat.

Aerodrome Control Tower (TWR) atau Approach


Control Office (APP) diberi identifikasi memakai
nama aerodrome (bandara) dimana unit tersebut
berada.

Control Zone, Control Area dan Flight Information


Region diberi identifikasi sama dengan nama unit
yang mempunyai yurisdiksi atas airspace tersebut.
8. Establishment and Identification of ATS
Routes
ATS routes diberi identifikasi dengan designator
(*) Komposisi ATS routes designator terdiri dari:
- basic designator, apabila perlu ditambah:
(-) satu awalan
(-) satu huruf tambahan

- basic designator terdiri dari 1 huruf diikuti angka


dari angka 1 sampai 999.
Cont’d
Huruf yang dipakai dipilih dari huruf-huruf:

a). A, B, G, R untuk route menjadi bagian dari jaringan


route regional dan bukan area navigation route;

b). L, M, N, P untuk area navigation routes yang


menjadi bagian dari jaringan regional;

c). H, J, V, W untuk route yang tidak termasuk jaringan


regional dan bukan area navigation route;

d). Q, T, Y, Z untuk area navigation route yang tidak


menjadi bagian jaringan regional.
Cont’d

Apabila perlu, dapat ditambahkan huruf berikut


sebagai awalan:
a). K untuk menunjukkan route level rendah yang dipakai
untuk helicopter;

b). U untuk menunjukkan route yang dibentuk di Upper


airspace;

c). S untuk menunjukkan route khusus yang disediakan


untuk pesawat terbang supersonic, saat akselerasi,
deselerasi dan pada penerbangan supersonic.
Cont’d
Apabila dianggap perlu dapat ditambahkan
dibelakang basic designator huruf berikut ini:

a). Huruf Y untuk RNP1 route di atas FL200

b). Huruf Z untuk RNP1 route di bawah FL200

c). Huruf F apabila pada route tersebut hanya diberikan


advisory service;

d). Huruf G untuk menunjukkan bahwa pada route


tersebut hanya diberikan flight information service.
9. Establishment and Identification of Significant Point.

Significant point dibentuk untuk menandai


ATS route dan/atau untuk keperluan ATS
guna mendapatkan informasi tentang
pergerakan pesawat terbang yang sedang
terbang;

Suatu significant point ditandai dengan suatu


designator.
Cont’d

Designator untuk significant point yang


ditandai denga lokasi Radio Navigation Aids.
- Nama radio navigation aids (apabila ada)
- Kode radio navigation aids

Designator untuk significant point yang


ditandai oleh lokasi suatu radio navigation
aids
- kode nama yang unit terdiri dari lima huruf.
10. Time in Air Traffic Services
Untuk menyataka waktu, ATS unit harus
memakai Cordinated universal Time (UTC);
ATS unit harus diperlengkapi dengan jam yang
menunjukkan jam, menit dan detik yang dapat
terlihat dari semua posisi kerja;
Ketepatan plus minus 30 detik dari UTC;
Ketepatan waktu didapat dari station standard
waktu atau dari sumber lain;
Sebelum pesawat taxi untuk take-off TWR
harus memberikan waktu yang tepat kepada
penerbang.
AIRSPACE STRUCTURE
46.000 FT

46.000 feet

15.000 feet

10.000 feet

7000 feet
ATS airspaces diklasifikasi sebagai berikut:

Class A. hanya IFR flight yang boleh masuk, semua flight


mendapat ATC service dan diberikan separasi satu dengan
yang lain;

Class B. IFR dan VFR boleh masuk, semua flight mendapatkan


ATS service dan diberikan separasi satu dengan yang lain;

Class C. IFR dan VFR flights boleh masuk, semua flights


mendapat ATC service, IFR flight diberikan separasi dengan
IFR flights yang lain, IFR flights diberikan separasi dengan
VFR flights, VFR flights diberikan separasi dengan IFR flights,
VFR flights menerima informasi tentang VFR flight lainnya.
Cont’d

Class D. IFR flights dan VFR flights boleh masuk, IFR flights
diberikan separasi dengan IFR flights yang lain, dan
mendapat informasi tentang VFR flights. VFR flights
mendapat informasi tentang flight yang lain;

Class E. IFR dan VFR flights boleh masuk, IFR flights


diberikan separasi dengan IFR flights yang lain. Semua
flights mendapat informasi tentang keberadaan flights yang
lain apabila dianggap perlu.
Cont’d

Class F. IFR dan VFR flights boleh masuk, IFR flights


mendapat flight information service apabila diminta;

Class G. IFR dan VFR flights boleh masuk, dan menerima


flight information service apabila diminta.

Catatan:
- Class A s/d E : Controlled Airspaces
- Class F & G : Un-Controlled Airspaces.
AIR TRAFFIC CONTROL SERVICE

1. Applicability

2. Provision of Air Traffic Control Service

3. Separation

4. Separation minima
1. Applicability

Air Traffic Control Service diberikan kepada:


- semua IFR flights di airspaces class A, B, C, D dan E;
- semua VFR flights di airspaces class B, C dan D;
- semua special VFR (di dalam control zones);
- semua aerodrome traffic di controlled aerodrome.

Note-
Special VFR flight: a VFR flight cleared by ATC to operate
within a control zone in meteorological condition below VMC
2. Provision of Air Traffic Control Service

Area Control Service


1) oleh Area Control Centre, atau
2) oleh Approach Control Office

Approach Control Office


1) oleh Approach Control Office, atau
2) oleh Area Control Centre, atau
3) oleh Aerodrome Control Tower.

Aerodrome Control Tower


oleh Aerodrome Control Tower
3. Separation
Separation (pemisahan) oleh ATS units diberikan dengan
memakai salah satu cara sebagai berikut:
1. Vertical Separation; dengan cara memberikan
ketinggian (level) yang berbeda.
2. Horizontal Separation; didapatkan dengan cara
memberikan:
a). Longitudinal separation, dengan menjaga interval
antara pesawat terbang yang terbang pada jalur (track)
yang sama, berpotongan (converging) atau berlawanan
(reciprocal), dinyatakan dalam waktu atau jarak;
b). Lateral separation, dengan cara memberikan route
yang berbeda atau wilayah geografis yang berbeda.
4. Separation Minima

Vertical Separation
a. Minimum 2000 ft di atas FL290
b. Minimum 1000 ft di bawah FL290
Catatan:
RVSM procedures, antara FL290 dan
FL410 vertical separation 1000 ft
Cont’d
Horizontal Separation:
1. Longitudinal Separation:
a. Berdasarkan waktu
- minimum 15 menit apabila tidak cukup nav aids untuk
menentukan posisi pesawat terbang secara akurat;
- minimum 10 menit apabila tersedia nav aids yang cukup
untuk menentukan posisi pesawat terbang secara akurat
(apabila ada perbedaan kecepatan yang siginificant, interval
dapat dikurangi)

b. Berdasarkan jarak
- 20 NM atau
- 10 NM apabila pesawat yang di depan mempunyai
kecepatan lebih tinggi 20 knots atau lebih.
Cont’d
2. Lateral Separation
- apabila ada Nav aids
a. NDB pemisahan track minimal 30 derajat sampai
jarak 15NM dari NDB
◦ b. VOR pemisahan track minimal 15 derajat 15 NM dari
VOR

- apabila tidak ada Nav aids


Pemisahan track minima 45 derajat sampai jarak 15NM
dari titik persilangan(perpotongan)
Flight Information Service
1. Application
Flight Information Service diberikan
kepada:
- semua flight yang mendapat ATC
service;
- semua flight yang diketahui oleh ATS
unit.
2. Scope of Flight information Service
SIGMET information;
Informasi tentang aktivitas gunung berapi, gunung meletus, awan
debu vulkanik;
Informasi tentang material radioaktive dan bahan kimia beracun
yang menyebar di udara;
Informasi tentang perubahan status alat bantu navigasi;
Informasi tentang perubahan kondisi aerodrome dan fasilitasnya,
status movement area yang apabila tertutup salju, lumpur atau
air;
Informasi tentang keadaan cuaca di aerodrome keberangkatan,
tujuan dan cadangan;
Informasi tentang kemungkinan terjadinya bahaya tabrakan
dengan pesawat terbang yang lain (traffic information).
Alerting Service

Application;

The three phases of emergency;

Notification of Rescue Co-ordination Centre


1. Application
Alerting service: suatu service yang diselenggarakan untuk
memberitahukan orginasasi tertentu tentang adanya
pesawat terbang yang memerlukan bantuan SAR dan
membantu orginasasi tersebut seperlunya.

Alerting service diberikan kepada:


1. Semua pesawat terbang yang mendapat ATC service;
2. Semua pesawat terbang yang telah mengisi FPL;
3. Semua pesawat terbang yang diketahui atau dicurigai
mendapat gangguan pelanggaran hukum (mis. Dibajak).
2. The Three Phases of Emergency

Uncertainty phase (Incerfa). Suatu situasi dimana timbul


keragu-raguan atau ketidak pastian atas keselamatan
sebuah pesawat terbang beserta isinya;
Alert phase (Alerfa). Suatu situasi dimana timbul
kekhawatiran atas keselamatan sebuah pesawat terbang
beserta isinya;
Distress phase (Detresfa). Suatu situasi dimana timbul
suatu keyakinan yang dapat dipertanggung jawabkan
bahwa pesawat terbang beserta isinya, terancam bahaya
maut dan memerlukan pertolongan dengan segera.
3. Notification of Rescue Co-ordination Centre

Sebuah pesawat terbang dinyatakan dalam keadaan


emergency tingkat Uncertainty phase (INCERFA)
apabila:

1. tidak diterima hubungan radio (komunikasi) dari


pesawat terbang dalam waktu 30 menit dari saat
seharusnya komunikasi sudah diterima, atau dari saat
usaha pertama menghubungi pesawat terbang tidak
berhasil;

2. pesawat terbang tidak mendarat dalam waktu 30


menit dari saat seharusnya pesawat terbang sudah
mendarat.
Cont’d
Sebuah pesawat
pesawat terbang
terbang dinyatakan
dinyatakan emergency
emergency tingkat
tingkat Alert
Alert phase
phase
(ALERFA)
(ALERFA) apabila:
apabila:

1.
1. sebagai
sebagai kelanjutan
kelanjutan dari
dari INCERFA,
INCERFA, apabila
apabila usaha-usaha
usaha-usaha untuk
untuk
menghubungi
menghubungi pesawat
pesawat terbang
terbang tersebut
tersebut pada
pada saat
saat incerfa
incerfa gagal,
gagal,
begitu
begitu juga
juga usaha
usaha untuk
untuk mendapatkan
mendapatkan informasi
informasi tentang
tentang keberadaan
keberadaan
pesawat
pesawat terbang
terbang tersebut
tersebut dari
dari ATS
ATS unit
unit yang
yang lain
lain juga
juga tidak
tidak berhasil;
berhasil;

2.
2. sebuat
sebuat pesawat
pesawat terbang
terbang sudah
sudah diijinkan
diijinkan untuk
untuk mendarat,
mendarat, tetapi
tetapi
tidak
tidak mendarat
mendarat dalam
dalam waktu
waktu 55 menit
menit dari
dari perkiraan
perkiraan waktu
waktu
seharusnya
seharusnya pesawat
pesawat sudah
sudah mendarat
mendarat dandan komunikasi
komunikasi dengan
dengan
pesawat
pesawat terbang
terbang tersebut
tersebut tidak
tidak dapat
dapat dijalin
dijalin kembali;
kembali;

3.
3. diterima
diterima informasi
informasi yang
yang menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa kemampuan
kemampuan
pesawat
pesawat terbang
terbang untuk
untuk beroperasi
beroperasi berkurang,
berkurang, namun
namun tidak
tidak sampai
sampai
melakukan
melakukan pendaratan
pendaratan darurat;
darurat;

4.
4. diterima
diterima informasi
informasi atau
atau dicurigai
dicurigai pesawat
pesawat terbang
terbang mendapat
mendapat
gangguan
gangguan pelanggaran
pelanggaran hukum
hukum (mis.
(mis. Dibajak)
Dibajak)
Cont’d

Sebuah pesawat terbang dinyatakan emergency tingkat


Distress phase (DETRESFA), apabila:

1. Sebagai kelanjutan dari ALERFA, apabila usaha untuk


menjalin komunikasi dengan pesawat terbang tersebut
gagal, begitu juga usaha untuk mendapatkan informasi
tentang pesawat terbang tersebut dari sumber lain
yang lebih luas juga tidak berhasil mendapatkan
informasi tentang pesawat terbang tersebut, sehingga
sampai pada suatu kesimpulan bahwa pesawat terbang
beserta isinya terancam bahaya mau.
Cont’d

2. Bahan bakar yang dibawa pesawat terbang dianggap


habis atau tiak cukup bagi pesawat terbang menuju ke
suatu aerodrome dengan selamat;

3. Diterima informasi bahwa kemampuan operasi pesawat


terbang berkurang, sehingga pesawat terbang harus
membuat pendaratan darurat (forced landing);

4. Diterima informasi atau ada keyakinan dengan alasan


yang kuat bahwa pesawat terbang akan, sedang atau
telah membuat pendaratan darurat (forced landing).

You might also like