PM - Materi 1 HIV AIDS Rev
PM - Materi 1 HIV AIDS Rev
PM - Materi 1 HIV AIDS Rev
Scully C. Handbook of Oral Disease. Diagnosis and Management. 2nd ed. London: Martin Dunitz Ltd; 2001.
Scully C. Handbook of Oral Disease. Diagnosis and Management. 2nd ed. London: Martin Dunitz Ltd; 2001.
Scully C. Handbook of Oral Disease. Diagnosis and Management. 2nd ed. London: Martin Dunitz Ltd; 2001.
Scully C. Handbook of Oral Disease. Diagnosis and Management. 2nd ed. London: Martin Dunitz Ltd; 2001.
Scully C. Handbook of Oral Disease. Diagnosis and Management. 2nd ed. London: Martin Dunitz Ltd; 2001.
Cawson RA, Binnie WH, Barrett AW, Wright JM. Oral Diseases. 3rd ed. Saint Louis: Mosby; 2001.
FARMAKOTERAP
I
ARV DRUG CLASSES
Source:https://www.who.int/hiv/ARV-guidelines.pdf
ANTIRETROVIRAL DRUGS IN EACH OF THE CLASSES
Source:https://www.who.int/hiv/ARV-guidelines.pdf
STANDARD ANTIRETROVIRAL DRUG DOSES
Source:https://www.who.int/hiv/ARV-guidelines.pdf
STANDARD ANTIRETROVIRAL DRUG DOSES
Source:https://www.who.int/hiv/ARV-guidelines.pdf
DRUG SPECIFIC SIDE EFFECTS
Source:https://www.who.int/hiv/ARV-guidelines.pdf
POST-EXPOSURE
PROPHYLAXIS
Post-exposure prophylaxis, or PEP, is another name for
emergency HIV treatment.
PEP is not a cure for HIV, it is a form of HIV prevention.
https://www.cdc.gov/hiv/basics/pep.html
USUALLY YOU SHOULD ONLY TAKE PEP IF...
https://www.cdc.gov/hiv/basics/pep.html
PEP AND HIV TESTING
Not everyone is given PEP, and it is not available everywhere.
A healthcare professional will advise you if they think you
should take PEP.
Do not assume you will be offered it.
If you took PEP - get tested 3 and 6 months after potential
exposure.
If you didn’t take PEP - get tested 3 months after potential
exposure.
may cause side effects like nausea in some people. These side
effects can be treated and aren’t life-threatening.
https://www.cdc.gov/hiv/basics/pep.html
Source: https://www.cdc.gov/hiv/basics/pep.html
ORAL
MANIFESTATION
IN HIV/AIDS
PATIENTS
ORAL MANIFESTATION IN HIV/AIDS
PATIENTS
Oral features of HIV/AIDS reflect the T-cell
immune defect consequence of fungal or viral
or sometimes mycobacterial or parasitic
infections
Oral lesions may:
indicate HIV infection that is previously
undiagnosed
be used in staging and therapy decisions
cause the patient pain or aesthetic problems
increase the liability for HIV transmission.
CLASSIFICATION BY THE EC
CLEARINGHOUSE
CANDIDIASIS
Most common intraoral manifestation of HIV
First found during the early symptomatic stage of
infection AIDS will develop within 2 years in
untreated patients.
Clinical features: Thrush (pseudomembranous
candidiasis), erythematous (palate and dorsum of the
tongue), cheilitis, hyperplastic candidiasis.
Site: hard palate, tongue and soft palate.
Diagnosed by its clinical appearance and by
detection of organisms on smears using potassium
hydroxide (KOH), PAS, or Gram's stain.
Treatment:
Nystatin: ineffective.
Topical clotrimazole: treatment of choice, has high rate of
recurrence.
Systemic azole: given when patient is not receiving
effective retroviral therapy and CD4+ count below 50%, has
high drug interaction risk.
If azoles fail, then IV amphotericin B can be administered.
ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA
Occurs in about 20% of persons with asymptomatic HIV
infection
Hairy leukoplakia is almost always a manifestation of HIV
infection clinicians should arrange evaluation of HIV
disease.
Site: lateral border of the tongue, but has been found on the
buccal mucosa, soft palate, and pharynx.
Associated with EBV infection
• Early lesion:
asymptomatic
macule
progresses to
papule, nodule,
ulcer and painful
• May enlarge,
ulcerate, and become
infected Good oral
hygiene is essential
KS must be distinguished from vascular lesions (hematomas,
hemangiomas) and pigmented lesions (oral melanotic macules)
Diagnostic test: histologic examination (early lesions may be
difficult to diagnose histologically they resemble
endothelial proliferation)
Treatment is determined on the basis of the number, size, and
location of the oral KS lesions.
Treatment:
Surgical
Localized intralesional chemotherapy with vinblastine
Systemic chemotherapy.
NON-HODGKIN LYMPHOMA (NHL)
AIDS-related lymphomas can develop in intraoral sites or
salivary glands far more frequently than in HIV-negative
persons.
Site: the palate or gingiva
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-ids
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
https://www.who.int/hiv/pub/guidelines/clinicalstaging.pdf
Nadia: tindak lanjut jika menemukan pasien susp HIV
bagaimana?
Pasien bisa dirujuk untuk melakukan tes HIV. Sistem untuk
melakukan tes HIV bisa berupa voluntary counselling and
testing (VCT) atau provider-initiated counselling and testing
(PICT). Pastikan pasien telah setuju dan mau untuk
melakukan tes sebelum dirujuk. Pasien juga di KIE dan
berikan konseling agar pasien tidak stres.
Tsany: apakah drg
bisa mengajukan tes
HIV ke pasien susp
HIV? Tes yang
diperlukan untuk HIV
apakah cukup elisa
saja?
Bisa. Screening awal
bisa menggunakan
rapid test atau dengan
ELISA. Berikut
adalah algoritma
untuk diagnosis
HIV/AIDS
Ola: apakah bisa PEP dilakukan dengan kondisi post-
exposure lebih dari 72 jam?
PEP tidak di rekomendasi dilakukan jika waktu sejak
pemaparan sudah lebih dari 72 jam dikarenakan virus HIV
membutuhkan waktu 72 jam untuk berikatan ke CD4+ sehingga
lebih dari itu, diperkirakan virus sudah berhasil menginfeksi.
Reny: bagaimana pengobatan pasien2 hiv dimana
rekurensi tinggi? Obat2 anti retroviral diberikan stage
kapan?
Umumnya, jika pasien telah dalam perawatan ART, maka
kemungkinan munculnya gejala, terutama lesi oral, akan
menurun karena manifestasi / gejala seperti lesi oral hanya
muncul jika ada gangguan imunitas sehingga diharapkan jika
pasien sudah melakukan pengobatan ART, kemungkinan
terjadinya manifestasi terutama oral menurun. Obat ART
diberikan sedini mungkin setelah diagnosis definitf didapatkan
Adit: manifestasi oral meningkatkan resiko transmisi
HIV, maksudnya apa?
Dikarenakan hampir lebih dari 80% orang dewasa dengan
HIV terinfeksi melalui permukaan mukosa (temasuk rongga
mulut) maka jika ada lesi oral yang mengakibatkan kerusakan
permukaan mukosa dan inflamasi, maka transmisi HIV akan
lebih mudah dan penderita pun memiliki resiko yang lebih
besar untuk tertular HIV
Vira: treatment OHL pada pasien HIV
Oral hairy leukoplakia umumnya akan sembuh sendiri dalam
jangka waktu 1-2 minggu dan asimptomatik. Namun, jika
pasien memiliki keluhan nyeri atau estetik, maka bisa
diberikan valacylovir atau agen topikal seperti podophylin
resin dicampur krim acyclovir. Pasien juga diinstruksikan
untuk menyikat lidah dengan sikat gigi atau tongue scraper
Isni: sebelum PEP, apakah perlu dilakukan tes HIV dulu atau
langsung? Apakah ada obat antiretroviral diberikan?
Tes HIV tidak perlu diberikan sebelum PEP karena tes dilakukan dengan
mendeteksi antigen p24 HIV dan antibodi HIV-1/2. Seroconversion adalah
waktu dimana antibodi telah bisa dideteksi sehingga jika seseorang terkena
virus dan melakukan tes sebelum seroconversion dimulai, hasilnya akan
negatif. Umumnya, antibodi baru bisa terdeteksi dalam waktu 3-12
minggu sehingga sebaiknya tes dilakukan 2x yaitu sejak dini (minggu 3-4
setelah terpapar) dan evaluasi (minggu 12 setelah terpapar).
TAMBAHAN:
CDC STAGING OF HIV INFECTION
Sumber: https://www.cdc.gov/hiv/statistics/surveillance/terms.html
CDC STAGING OF HIV INFECTION
HIV infection diklasifikasikan pada stage 3 (AIDS)
ketika sistem imun seseorang yangv terinfeksi HIV
menjadi severly compromised (berdasarkan perhitungan
jumlah CD4) dan menjadi sakit karena infeksi
oportunistiknya.
tanpa perawatan, AIDS berkembang biasanya 8 sampai
10 tahun sejak infeksi pertama, tetapi dengan diagnosis
dan perawatan dini, dapat berkembang jauh lebih lambat
beberapa tahun.
Sumber: https://www.cdc.gov/hiv/statistics/surveillance/terms.html
Scully C. Handbook of Oral Disease. Diagnosis and Management. 2nd ed. London: Martin Dunitz Ltd; 2001.