03 - Konsep Pemodelan Proses Bisnis
03 - Konsep Pemodelan Proses Bisnis
03 - Konsep Pemodelan Proses Bisnis
Proses
Bisnis
Oleh: Siska Komala Sari, S.T., M.T.
http://www.bptrends.com/publicationfiles/03-05-2013-ART-MaximizingValueProcessModeling-Purav%20Shah.pdf
Business Process Lifecycle
1. Process Identification, menganalisis struktur organisasi dan proses-proses yang
terlibat di dalamnya.
2. Process Discovery (as-is), capture the main component of a process (how the things
have to be done) and document the process with manuals, policies, procedures.
3. Process analysis, menganalisis proses yang ada sekarang, kekurangannya apa dan
apa perlu dilakukan perubahan, dimana perubahannya, dan seterusnya
4. Process (re) design (to-be), berdasarkan hasil analisis, maka dilakukan
perancangan atau perancangan ulang proses yang terlibat
5. Process Implementation, proses-proses dijalankan dalam organisasi disertai
dengan pendokumentasian proses
6. Process Monitoring, Proses yang diterapkan dimonitor dan dievaluasi apakah tetap
sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang berlaku dalam organisasi atau tidak
*Poor performance or new requirements may require a new iteration of all the lifecycle
Business Process Lifecycle
Pengertian dan Pedoman Pemodelan
Proses Bisnis
Model
“A model is a simplifying mapping of reality to serve a specific
purpose” (Stachowiak: Allgemeine Modelltheorie, 1973)
Mapping: representation of natural or artificial originals that can be models themselves
Simplifying: only those attributes of the original that are considered relevant
(abstraction)
Models focus on specific aspects of reality and degrade or ignore the rest
Pragmatics: model is used by modeler in place of original for a certain time and a certain
purpose.
2. Relevance
Sangat sesuai dengan hal-hal yang terkait benda/hal yang dimodelkan
3. Economic Efficiency
Hanya focus pada benda/hal yang dimodelkan, tidak dipusingkan dengan atribut-atribut tambahan yang
bukan merupakan inti dari yang dimodelkan
4. Clarity
Model dapat dengan mudah dipahami oleh stakeholder yang terlibat
5. Comparability
Gunakan mapping yang sesuai untuk aspek yang sama
6. Systematic Design
Memodelkan secara sistematis/terurut dan sesuai konsep
Schütte, Rotthowe: The Guidelines of Modeling - An Approach to Enhance the Quality in Information Models, 1998
Contoh Model-1 (Sesuai kenyataan)
Contoh Model-1 (Tidak Sesuai kenyataan)
Pemodelan Proses Bisnis
Pemodelan proses bisnis adalah sarana untuk merepresentasikan aktivitas bisnis,
arus informasi dan logika keputusan dalam proses bisnis.
Dengan kekuatan visualisasi, digunakan untuk mengkomunikasikan informasi
mengenai suatu proses dan interaksi yang tercakup di dalam / di antara organisasi
antara orang-orang yang membaca model atau orang-orang yang menciptakannya.
Model mengeksternalisasikan pengetahuan bisnis dengan maksud untuk menyetujui
dan mengikat semua pemangku kepentingan dalam representasi yang dibagi dalam
organisasi dan tercermin dalam sistem informasinya
Model menggambarkan multiple granularity levels: from simple depiction of the
workflow to simulation and execution.
Model addresses complexity by emphasizing on specific aspects and by reusing
models.
Agar dapat mencapai common understanding of business knowledge between an
organization and IT experts and thus drives the design and implementation of
software systems.
Jenis Pemodelan Proses Bisnis
Dynamic Model Types. Whenever a model type is supposed to show
process relevant information that can be put in a chronological,
time
dependent manner, this model type is referred to as a "dynamic
model type".
All model types that represent a process flow (like Event Driven
Process Chains or Value Added Chain Diagrams) are dynamic model types.
What… How…
Does it represent a process that can Takes into account all parameters and
eventually work in real-life? simulates all alternatives
Decision point
Input/output
Document
Contoh Flowchart
Customer
demands
Ordering
Customer
order
Production
planning
Production Procurement
plan needs
Procurement
Manufacturing Purchased
parts
Products
Delivery
Customer
Satisfaction
Contoh Kasus Flowchart
Sekelompok sekertaris pada bagian public office sebuah perusahaan
mengalami kesulitan dengan dokumen dan material lain dimana setelah
difilekan sulit untuk dicari kembali pada saat dibutuhkan.
Diantara karyawan ada kecurigaan bahwa beberapa orang menggunakan
prinsip yang berbeda dalam filing. Oleh karena itu diputuskan sebagai
usaha bersama untuk menentukan bagaimana proses yang dilakukan saat
ini dan bagaimana proses seharusnya dilakukan. Untuk melakukan hal ini
digunakan flowchart.
Para sekretaris berkumpul di ruang pertemuan dan ditemukan bahwa
mereka pada dasarnya menggunakan langkah-langkah yang sama dalam
filing tapi kriteria dimana material harus difilekan sangat berbeda-beda.
Setelah debat yang panas akhirnya mereka menyetujui proses dan kriteria
filing. Hasilnya adalah flowchart berikut.
Jawaban Contoh Kasus
Material for filing
Gambar disamping
adalah flowchart
Type of
material? ‘biasa’
Criterion Criterion
Criterion date
alphabetically case
Update
document list
Filed material
Cross-Functional Flowchart
Flowchart biasa pada dasarnya hanya menggambarkan aktivitas apa
yang dilakukan dalam sebuah proses
Customer
demand banyak waktu
Ordering dibandingkan dengan
flowchart biasa namun
Production
Planning
memberikan gambaran
Procurement
Manufacturing
Umumnya disarankan
untuk memakai cross-
functional flowchart
References
Lampathaki F., et.al, Business Process Reengineering,
National Technical University of Athens, 2013
Marlon Dumas, Marcello La Rosa, Jan Mendling, Hajo A.
Reijers, Fundamentals of Business Process Management,
Springer Verlag, 2013
Homework
Lakukan studi Literature untuk
menemukan definisi, contoh dan fungsi
Teknik Pemodelan Proses Bisnis berikut:
1. Event-Driven Process Chain (EPC)
2. Business Process Modelling Notation (BPMN)