Chronic Renal Failure 2
Chronic Renal Failure 2
Chronic Renal Failure 2
Elektrolit
Cairan
Fungsi Regulasi
Filtrasi Glomerulus
Merupakan proses awal pembentukan urine
Reabsorpsi Tubular
Sekresi Tubular
Fungsi Hormonal
Ginjal memproduksi beberapa hormon penting:
Erythropoetin
Diproduksi di parenkim ginjal
Menstimulus sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah
merah
Pro Vitamin D
Diperlukan oleh GI absorbsi Calsium
Mendukung reabsorbsi Calsium oleh ginjal dan tulang
Renin
Mengatur tekanan darah
Dilepaskan ketika: aliran darah menurun, volume darah
menurun atau saat konsentrasi Natrium menurun
Renin stimulus produksi angiotensin I
Prostaglandin
Kinin
GAGAL GINJAL AKUT
Merupakan keadaan klinik GFR turun
mendadak oleh sebab2 prerenal, renal,postrenal,
klinis ditandai :
◦ produksi urin turun mendadak <500 cc/24 jam disertai
tanda2 uremia yg lain
- Dapat disebabkan faktor2 prerenal, renal, post
renal
- Patofisiologi:
1. Iskemia korteks ginjal
2. Obstruksi tubulus
3. Back-leak ultrafiltrat
4. Penurunan koef.ultrafiltrasi glom. (Kf)
ARF
Pre renal (functional)
Renal-intrinsic
(structural)
Blocker:
NSAID Glomerular
Afferent arteriole Capillaries & Efferent art
Mesangium
Blocker:
ACE-I
Compensatory
Constrictors: endothelin,
Constrictor:
catecholamines, thromboxane
Angiotensin II
Pre-Renal Azotemia
Pathophysiology
Renal hypoperfusion
Decreased renal blood flow and GFR
Increased filtration fraction (GFR/RBF)
Increased Na and H2O reabsorption
Oliguria, high Uosm, low UNa
Elevated BUN/Cr ratio
Malcolm Cox
FeNa = (urine Na x plasma Cr)
(plasma Na x urine Cr)
FeNa <1%
1. PRERENAL
Urine Na < 20. Functioning tubules reabsorb lots of filtered Na
2. ATN (unusual)
Postischemic dz: most of UOP comes from few normal
nephrons, which handle Na appropriately
ATN + chronic prerenal dz (cirrhosis, CHF)
3. Glomerular or vascular injury
Despite glomerular or vascular injury, pt may still have well-
preserved tubular function and be able to concentrate Na
More FeNa
FeNa 1%-2%
1. Prerenal-sometimes
2. ATN-sometimes
3. AIN-higher FeNa due to tubular damage
FeNa >2%
1. ATN
Damaged tubules can't reabsorb Na
ARF Signs and Symptoms
Hyperkalemia
Nausea/Vomiting
Pulmonary edema
Ascites
Asterixis
Encephalopathy
Lab findings
Rising creatinine and urea
Rising potassium
Decreasing Hb
Acidosis
Hyponatraemia
Hypocalcaemia
Gagal Ginjal
Kronik
Definisi
Menurut Donna,D (1991), gagal ginjal merupakan
suatu kondisi dimana ginjal tidak mampu
membuang sisa produk metabolisme dan air dari
tubuh
GFR Hiponat
0 remia
0 Loss of
Hipertropi Nefron sodium in
urine
Dilute
poliuria
Inability to concentrate uri
Loss of excreatory
Loss function of Nephron
renal function
Dehidrasi
Loss of nonexcretory of
renal function
Hidrogen Asidosis
excretion Metabolic
Phospate Hiperphos
excretion patemia
Loss of
Potassium Hiperkale
excreato excretion mia
ry renal
function TD
Sodium Water
Reabsorption in Gagal
Retention
tubule Jantung
Excretion of Edema
Uremia
nitrogenous waste
Diagnostic Studies
Laboratorium
Monitor electrolyte serum : Na, K, P
Monitor blood gasses
Monitor hematology
Monitor BUN and Creatinin
Radiologi menilai keadaan ginjal dan komplikasi
paru dan jantung
PIV (pielografi intra vena) menilai pelviokalis dan
ureter
USG menilai besar dan bentuk ginjal
Renogram menilai fungsi ginjal kiri dan kanan,
lokasi gangguan
Test Kliren Kreatinin (TKK)
TKK (laki-laki)
(140 – umur) x BB (kg)
72 x Kreatinin Serum
Tkk (wanita)
0,85 x TKK (laki-laki)
Penatalaksanaan Gagal Ginjal
Cairan
Diet Natrium, protein
Pemberian antihipertensi
Penatalaksanaan gangguan:
metabolisme Ca dan P
Anemia
Hiperkalemia, asidosis metabolik
dll
Nursing Process
Assessment
Identitas pasien: usia, jenis kelamin
Riwayat atau BB ,TB
Riwayat penyakit sebelumnya
Riwayat penggunaan obat-obatan
Riwayat keluarga dengan gangguan ginjal atau
penyakit kronik atau kelainan bawaan
Kebiasaan diet
Riwayat gangguan pencernaa
Riwayat injuri atau perdarahan, kelemahan
Pemeriksaan fisik
Sistem pernafasan
Frekuensi nafas
Kesulitan bernafas/sesak nafas
Nafas bau (seperti bau urin)
Mengantuk
Nafas pendek
Kusmaul’s respirasi (asidosis metabolik)
Batuk dan sputum
Crakles
Sistem Neurologi
Kelemahan
Insomnia
Rentang perhatian menurun
Neuropaty perifer baal
Kelemahan ekstremitas
Pusing
Sistem Pencernaa
Mual dan muntah
Konstipasi atau diare
Genitourinari
Perubahan jumlah, frekuensi urinasi
Dermatologic
Kulit pucat, gatal,
Nursing diagnosis
Fluid volume excess r.t inability of the kidney to
maintain body fluid and electrolyte balance
Altered nutrition less than body requirement r.t
altered taste sensation
Anxiety r.t lack of knowledge
Decrease cardiac output r.t fluid excess, excess blood
loss
Impaired physical mobility r.t renal osteophorosis
Constipation
Diarhea
si / n
ve n k a
t e r n d a
In T i
a n a
e n c
R
Kelebihan Volume Cairan
Monitor tanda-tanda vital,
khususnya peningkatan TD
Monitor adanya edema pre-
orbita, dispnea
Auskultasi paru crakles
edema paru
Ajarkan pasien untuk mengatur
dietnya rendah garam
mengontrol TD dan edema
Ajarkan pasien untuk mengukur kebutuhan cairan
harian serta menimbang BB tiap hari
Lakukan perawatan kulit
Kolaborasi:
Dietation pengaturan garam
Dokter pemberian diuretik
pemeriksaan thorax foto
Resiko injury: fraktur
Kaji adanya hipokalemia, peningkatan kadar phosphat
Kaji adanya tanda nyeri otot, keterbatasan pergerakan
Lakukan ROM, dan dukung pasien untuk melakukan ambulasi
Ciptakan lingkungan yang aman
Jelaskan tentang resiko cedera yang mungkin terjadi
Kolaborasi:
Pemberian suplemen: kalsium, vit C,
Pembatasan phosphate
Jelaskan tentang pentingnya mengkonsumsi obat secara teratur
Observasi tanda hipokalsemia ketika menggunakan suplemen
kalsium
Resiko Gangguan Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Monitor BB, BUN, Cr, Albumin, total protein dan
elektrolit
Lakukan perawatan mulut
Batasi pemberian phosphate dan protein produk
akhir metabolisme: urea, Kalium, phosphate
Berikan 2000 – 2500 kkal/hari tinggi karbohidrat
katabolisme protein dan memperthankan BB
Keterbatasan Aktivitas
Monitor Ht dan Hb
Berikan suplemen zat besi diantara waktu makan
mempertahankan erythropoesis dan menstimulus
produksi sel darah merah
Hindari pemberian asam folat sebelum atau selama dialisa
hilang selama proses dialisa
Kaji respon pasien dalam melakukan aktivitas
Berikan kesempatan istirahat yang adekuat
Libatkan pasien dalam mengatur aktivitasnya cegah
kelelahan
Minimalkan kehilangan darah selama proses dialisa
Gangguan Integritas Kulit
Kaji perubahan warna, tekstur, turgor dan vascularity
Observasi adanya purpura, tanda infeksi
Lakukan perawatan kulit
Gunakan sabun dengan pH normal cegah iritasi
Berikan lotion atau cream untuk melembabkan kulit
Berikan antihistamin atau antipruritis
Rawat kuku pasien cegah luka saat menggaruk
Minitor kadar elektrolit
Evaluation
Cairan dan elektrolit seimbang
Integritas kulit utuh
Tidak terjadi cedera tulang/otot
Mampu melakukan aktivitas sesuai kemampuan
pasien
Nutrisi adekuat
Bebas konstipasi atau diare
? ? ?
? ?
io n
e s t d
y Q u
E n
A n he
T