Seta A. Wicaksana is a managing director, lecturer, author, and organizational development expert based in Indonesia. She has experience managing consulting firms, serving on government committees, teaching at universities, and writing books. Her educational background includes degrees in psychology from the University of Indonesia and postgraduate study in economics and business. She specializes in competency assessment, talent management, and developing simulations for assessment centers.
Paradigma baru dalam Manajemen Sumber daya Manusia menganggap bahwa sumber daya manusia merupakan aset organisasi (atau biasa dikenal dengan istilah human capital). Karena itu aset tersebut harus dikelola secara proaktif dan strategik (Ulrich, 1998).
Manajemen talenta merupakan implementasi dari strategi atau mekanisme yang terintegrasi untuk meningkatkan kondisi lingkungan kerja dengan mengembangkan proses-proses dalam rekrutmen dan seleksi, pengembangan, pengikatan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan serta attitude yang dibutuhkan organisasi di masa ini dan akan datang.
Peran strategis dalam mengelola SDM atau (strategic human resource management) dimaknai sebagai keterkaitan antara pelaksanaan manajemen SDM dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja. Dalam implementasinya, peran strategis dalam mengelola SDM ini diartikan bahwa pengelola SDM harus dapat mengelaborasi semua kapasitas yang dimiliki pegawai atau SDM-nya, untuk dijadikan sebagai competitive advantage bagi organisasi. Manajemen SDM yang strategis seolah sudah menjadi suatu tuntutan untuk dilakukan.
Analisis jabatan dilakukan dalam rangka mengetahui dan mengidentifikasi berbagai daftar kegiatan yang penting yang bernilai tambah dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis perusahaan.
Dalam mendesain analisis jabatan perlu dilakukan harmonisasi pekerjaan antara Divisi dengan Group.
Pekerjaan yang dilakukan oleh Group merupakan pekerjaan yang turunan dari Division Head.
Dalam analisis jabatan tersebut terdapat sub daftar kegiatan yang di dalamnya dimasukkan volume waktu dan alokasi waktu.
Gunanya adalah untuk menghitungan beban kerja masing-masing jabatan.
Kami Melayani
• Jasa Studi Kelayakan
• Jasa Survey Kepuasan Konsumen
• Jasa Survey Kepuasan Karyawan
• Jasa Evaluasi dan Perbaikan Sistem serta Metode Dalam Proses Bisnis/Produksi
• Jasa Job Analysis, Job Description dan Job Evaluation
• Jasa Work Load Analysis (WLA) atau Analisa Beban Kerja (ABK)
• Jasa Key Performance Indicator (KPI)
• Jasa Standard Operating Procedure (SOP)
• Pelatihan dan Pengembangan Manajemen/Staf
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan berbasis kompetensi (competency based training/CBT), termasuk tujuan, jenis, proses sertifikasi, dan implementasinya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
KPI (Key Performance Indicator) digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan sesuai dengan tujuan dan visi misi. KPI harus spesifik, terukur, dapat dicapai, dapat diandalkan, dan memiliki batas waktu. KPI dapat dibangun berdasarkan Balance Scorecard yang mencakup finansial, pelanggan, proses bisnis, dan pembelajaran organisasi.
Manajemen penggajian dan Penyusunan Salary Grade Yodhia Antariksa
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penggajian dan penyusunan salary grade. Terdapat beberapa metode dalam menyusun skala remunerasi dan evaluasi jabatan, yaitu metode non-analitis dan metode points rating. Evaluasi jabatan digunakan untuk menentukan nilai pekerjaan dan menetapkan gaji yang sesuai. Contoh hasil penilaian nilai pekerjaan dan salary grade juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas skema kerja dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), meliputi analisis strategi perusahaan, analisis jabatan, kebutuhan SDM, ketersediaan SDM, dan kesesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan untuk menentukan kebutuhan rekrutmen.
This monthly HR report for June discusses several key employee metrics including productivity, costs, turnover, and loyalty. It provides statistics on the total number of late days and lost hours due to sickness. Employee turnover decreased slightly from June 2009 but remains high overall for the year. The report also includes a list of the top 10 illnesses among employees and notes a small increase in the number of employees taking cut-off leave. It concludes with upcoming projects to develop new recruitment and training management information systems.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam mendukung pertumbuhan perusahaan. Ia menjelaskan beberapa tahapan yang perlu dilakukan perusahaan dalam mengelola pengembangan karyawan, mulai dari menyusun kompetensi yang dibutuhkan, mengevaluasi kompetensi individu, merancang rencana karir dan pengembangan, hingga merancang sistem penggantian jabatan. Tujuan a
Dokumen tersebut menawarkan paket contoh job description untuk departemen HRD yang berisi 22 contoh job desk berbahasa Indonesia dan Inggris untuk berbagai posisi di departemen HRD seperti manajer SDM, staf rekrutmen dan pelatihan, serta alat bantu penyusunan job desk. Paket ini dijual seharga Rp135.000 dan dapat diunduh setelah melakukan pembayaran.
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan model matriks kompetensi di PT. Mitrada Sinergy dengan melakukan identifikasi visi, misi, dan nilai perusahaan, penyusunan uraian pekerjaan dan kamus kompetensi inti serta kompetensi berbasis pekerjaan, serta penyusunan matriks kompetensi untuk setiap divisi dan jabatan. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa telah diidentifikasi 5 komp
Dokumen tersebut membahas diagnosa efektivitas organisasi pada tiga tingkatan yaitu organisasi, kelompok, dan individu dengan menggunakan berbagai komponen desain seperti strategi, struktur, budaya, sumber daya manusia, dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan organisasi.
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment CenterYodhia Antariksa
Dokumen tersebut membahas tentang Assessment Center sebagai metode penilaian kompetensi karyawan yang sistematis dan menggunakan berbagai instrumen. Assessment Center melibatkan lebih dari satu asesor yang mengamati perilaku kandidat untuk kemudian membuat laporan penilaian. Hasil Assessment Center memiliki validitas tinggi untuk memprediksi kinerja masa depan dan sering digunakan dalam seleksi posisi strategis dan proses promosi. Penilaian didasarkan pada profil k
Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) agar sejalan dengan tujuan dan perkembangan bisnis perusahaan. Beberapa poin kuncinya adalah meningkatkan kualitas SDM sesuai kebutuhan bisnis, menjamin ketersediaan tenaga kerja yang kompeten, serta mengoptimalkan peran departemen SDM sebagai mitra bisnis dalam memberikan saran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dokumen tersebut merupakan deskripsi pekerjaan untuk posisi Staf Departemen Tata Usaha Kepegawaian. Pekerjaan ini membantu manajer departemen dalam mengelola administrasi pegawai, data pegawai, dan mendukung fungsi lainnya sesuai tugas pokok dan fungsi manajer. Tugas utama meliputi pembuatan surat permohonan dana untuk kesehatan, cuti, mutasi, dan lainnya berdasarkan peraturan serta mengelola
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar human capital management. Ia menjelaskan pergeseran paradigma dalam memandang sumber daya manusia dari sebagai faktor produksi menjadi aset strategis organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip dasar manajemen SDM serta pergeseran teori dan praktiknya dari manajemen personalia hingga human capital management saat ini.
Dokumen tersebut merupakan sampel materi pelatihan mengenai keterampilan kepemimpinan yang efektif. Materi pelatihan tersebut meliputi unsur-unsur kepemimpinan kinerja tinggi seperti pencipta visi, pembangun tim, dan pemberi motivasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat dan biaya pelatihan serta profil fasilitator.
Developing assessment center tools (case study)Seta Wicaksana
Basically, to lead without a title is to derive your power within the organisation not from your position but from your competence, effectiveness, relationships, excellence, innovation and ethics.
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerahDr. Zar Rdj
Prinsip HAKIKI Talent Pool adalah Objektif, Akuntabel dan Independen dan tidak memihak..!!
Materi yang Oke, dalam implementasinya, jangan diambil sepotong-potong apalagi faktor like and dislike, gunakan sistem merit yang fairness
TP menggunakan sistem merit adalah kebijakan dan manajemen aparatur sipil negara yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Dokumen tersebut merupakan roadmap strategis divisi SDM perusahaan untuk periode 2011-2015. Roadmap ini memuat inisiatif kunci dan jadwal pelaksanaan untuk fungsi-fungsi utama SDM seperti pengembangan SDM, manajemen kinerja, manajemen karir dan talenta, sistem informasi SDM, rekrutmen, dan hubungan industrial."
The document discusses research design and its types. It begins by defining research design as the conceptual framework for conducting research that includes plans for collecting and analyzing data. There are different types of research designs such as exploratory, descriptive, causal/experimental based on the nature and purpose of the study. Exploratory design is used to gain a deeper understanding of a problem and provide direction for more structured research in the future. It involves flexible qualitative methods like interviews and is not intended to test hypotheses. The purpose is to explore and define the research problem, variables, and potential relationships to study.
This document provides an agenda and overview for a career counseling workshop on psychometrics and assessment tools. The workshop will cover 4 main learning objectives: 1) the difference between objective and subjective assessments, 2) the importance of validity and reliability of assessment tools, 3) incorporating assessments into counseling, and 4) effective client debriefing and action planning. It will include presentations, exercises, and a review session. Various assessment tools will be discussed, including those measuring interests, abilities/skills, values, and integrative assessments.
Dokumen tersebut membahas skema kerja dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), meliputi analisis strategi perusahaan, analisis jabatan, kebutuhan SDM, ketersediaan SDM, dan kesesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan untuk menentukan kebutuhan rekrutmen.
This monthly HR report for June discusses several key employee metrics including productivity, costs, turnover, and loyalty. It provides statistics on the total number of late days and lost hours due to sickness. Employee turnover decreased slightly from June 2009 but remains high overall for the year. The report also includes a list of the top 10 illnesses among employees and notes a small increase in the number of employees taking cut-off leave. It concludes with upcoming projects to develop new recruitment and training management information systems.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam mendukung pertumbuhan perusahaan. Ia menjelaskan beberapa tahapan yang perlu dilakukan perusahaan dalam mengelola pengembangan karyawan, mulai dari menyusun kompetensi yang dibutuhkan, mengevaluasi kompetensi individu, merancang rencana karir dan pengembangan, hingga merancang sistem penggantian jabatan. Tujuan a
Dokumen tersebut menawarkan paket contoh job description untuk departemen HRD yang berisi 22 contoh job desk berbahasa Indonesia dan Inggris untuk berbagai posisi di departemen HRD seperti manajer SDM, staf rekrutmen dan pelatihan, serta alat bantu penyusunan job desk. Paket ini dijual seharga Rp135.000 dan dapat diunduh setelah melakukan pembayaran.
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan model matriks kompetensi di PT. Mitrada Sinergy dengan melakukan identifikasi visi, misi, dan nilai perusahaan, penyusunan uraian pekerjaan dan kamus kompetensi inti serta kompetensi berbasis pekerjaan, serta penyusunan matriks kompetensi untuk setiap divisi dan jabatan. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa telah diidentifikasi 5 komp
Dokumen tersebut membahas diagnosa efektivitas organisasi pada tiga tingkatan yaitu organisasi, kelompok, dan individu dengan menggunakan berbagai komponen desain seperti strategi, struktur, budaya, sumber daya manusia, dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan organisasi.
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment CenterYodhia Antariksa
Dokumen tersebut membahas tentang Assessment Center sebagai metode penilaian kompetensi karyawan yang sistematis dan menggunakan berbagai instrumen. Assessment Center melibatkan lebih dari satu asesor yang mengamati perilaku kandidat untuk kemudian membuat laporan penilaian. Hasil Assessment Center memiliki validitas tinggi untuk memprediksi kinerja masa depan dan sering digunakan dalam seleksi posisi strategis dan proses promosi. Penilaian didasarkan pada profil k
Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) agar sejalan dengan tujuan dan perkembangan bisnis perusahaan. Beberapa poin kuncinya adalah meningkatkan kualitas SDM sesuai kebutuhan bisnis, menjamin ketersediaan tenaga kerja yang kompeten, serta mengoptimalkan peran departemen SDM sebagai mitra bisnis dalam memberikan saran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dokumen tersebut merupakan deskripsi pekerjaan untuk posisi Staf Departemen Tata Usaha Kepegawaian. Pekerjaan ini membantu manajer departemen dalam mengelola administrasi pegawai, data pegawai, dan mendukung fungsi lainnya sesuai tugas pokok dan fungsi manajer. Tugas utama meliputi pembuatan surat permohonan dana untuk kesehatan, cuti, mutasi, dan lainnya berdasarkan peraturan serta mengelola
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar human capital management. Ia menjelaskan pergeseran paradigma dalam memandang sumber daya manusia dari sebagai faktor produksi menjadi aset strategis organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip dasar manajemen SDM serta pergeseran teori dan praktiknya dari manajemen personalia hingga human capital management saat ini.
Dokumen tersebut merupakan sampel materi pelatihan mengenai keterampilan kepemimpinan yang efektif. Materi pelatihan tersebut meliputi unsur-unsur kepemimpinan kinerja tinggi seperti pencipta visi, pembangun tim, dan pemberi motivasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat dan biaya pelatihan serta profil fasilitator.
Developing assessment center tools (case study)Seta Wicaksana
Basically, to lead without a title is to derive your power within the organisation not from your position but from your competence, effectiveness, relationships, excellence, innovation and ethics.
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerahDr. Zar Rdj
Prinsip HAKIKI Talent Pool adalah Objektif, Akuntabel dan Independen dan tidak memihak..!!
Materi yang Oke, dalam implementasinya, jangan diambil sepotong-potong apalagi faktor like and dislike, gunakan sistem merit yang fairness
TP menggunakan sistem merit adalah kebijakan dan manajemen aparatur sipil negara yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Dokumen tersebut merupakan roadmap strategis divisi SDM perusahaan untuk periode 2011-2015. Roadmap ini memuat inisiatif kunci dan jadwal pelaksanaan untuk fungsi-fungsi utama SDM seperti pengembangan SDM, manajemen kinerja, manajemen karir dan talenta, sistem informasi SDM, rekrutmen, dan hubungan industrial."
The document discusses research design and its types. It begins by defining research design as the conceptual framework for conducting research that includes plans for collecting and analyzing data. There are different types of research designs such as exploratory, descriptive, causal/experimental based on the nature and purpose of the study. Exploratory design is used to gain a deeper understanding of a problem and provide direction for more structured research in the future. It involves flexible qualitative methods like interviews and is not intended to test hypotheses. The purpose is to explore and define the research problem, variables, and potential relationships to study.
This document provides an agenda and overview for a career counseling workshop on psychometrics and assessment tools. The workshop will cover 4 main learning objectives: 1) the difference between objective and subjective assessments, 2) the importance of validity and reliability of assessment tools, 3) incorporating assessments into counseling, and 4) effective client debriefing and action planning. It will include presentations, exercises, and a review session. Various assessment tools will be discussed, including those measuring interests, abilities/skills, values, and integrative assessments.
Action research is a philosophy and methodology of research generally applied in the social sciences. It seeks trasformative change through the simultaneous process of taking action and doing research which are linked together by critical reflection
The document provides a step-by-step approach to applying analytics that includes defining the problem, developing hypotheses, gathering and analyzing data, synthesizing findings, and gaining commitment to recommendations. It emphasizes validating assumptions, keeping analyses simple, and asking "so what" to derive practical implications. The approach involves building logic trees to break problems into components and develop a shared understanding, as well as creating a storyline and "ghost pack" to remain output-oriented.
The document discusses developing a coherent assessment system that balances instructional needs with limitations of time, funding, and mandates. It aims to create an assessment matrix using the minimum necessary assessments to inform instruction across grades and subjects. Challenges include balancing teaching time with diagnostic needs, limited funding, identifying an affordable data system, and addressing state requirements. The document provides frameworks and principles for developing a coherent assessment approach focused on student learning.
Johan Jonasson - Test Strategy, Why Should You Care - EuroSTAR 2013TEST Huddle
The document discusses test strategy and its importance. It notes that while many test strategies are not useful, a good strategy can help guide testing. An effective strategy provides an overview of the testing approach and helps identify risks, assumptions, and tasks. It should clarify information needs and how testing will address risks. A strategy evolves over time from initial assumptions to more specific test plans and cases aimed at meeting information goals.
Composing a research proposal is an essential stage in the investigation procedure since it describes your strategy and provides support for your study. Research proposal writing service Canada has some experienced experts in the field of research who can help you find the way to complete your study. The fundamental procedures for composing a research proposal are as follows:
This document provides guidance on using the STAR technique to prepare for job applications and interviews. It begins with learning outcomes around unpacking job ads, understanding the STAR approach, and practicing its use. It then covers an overview of a presentation on using STAR effectively in interviews, how to read job ads and selection criteria, and student activities to identify skills and practice the STAR method. Finally, it discusses the application process, types of interview questions, and tips for assessing fit with an employer.
This document discusses various aspects of research including definitions, objectives, types, methods, and processes. It defines research as a systematic inquiry to describe, explain, predict, and control observed phenomena. The objectives of research are to gain insights, describe characteristics, determine frequencies of occurrences, and test hypotheses. Key methods discussed include quantitative and qualitative research, observation techniques, questionnaires, and research design. It also outlines the steps in the research process from defining the problem to interpreting results.
The document provides an overview of business research methods. It defines business research and outlines its importance. The key phases of the research process are identified as problem definition, developing an approach, research design formulation, data collection, data analysis, and reporting. Different types of research are described such as descriptive, analytical, applied, and fundamental research. Variables are defined including dependent, independent, and intervening variables. The overall summary is that the document covers fundamental concepts in business research methods including definitions, process, types of research, and variables.
psychassessmttoolsincounselingbchandout-121208025458-phpapp01Savitri P
This document summarizes a presentation on using psychometrics and other assessment tools in career counseling. The presentation covers the difference between objective and subjective assessments, the importance of validity and reliability, and how to incorporate assessments into counseling sessions. It provides examples of common assessment tools that measure interests, abilities, skills, and values. It also discusses how to select appropriate assessments, administer them, and interpret the results to help clients with career exploration and decision-making.
This document provides guidance on successfully navigating the grant application process. It discusses identifying a novel research idea, finding relevant grant opportunities, crafting a competitive application, and positioning proposals for funding. Key recommendations include developing a clear and compelling narrative, demonstrating the significance of the research, establishing credibility as an applicant who can accomplish the work, and guiding reviewers efficiently through the proposal. Attention to concision, confidence, clarity and revision are emphasized for crafting a proposal that will persuade reviewers.
Here are a few key points regarding Nisha Sabarwal's dilemma:
- She is facing quality issues, production delays, and frequent product recalls which are damaging the company's reputation.
- To address this, she made changes to manufacturing processes, quality control, worker efficiency, etc. but the problems persist.
- A reactive approach of developing a reassuring website and making surface level changes has not solved the root causes.
- A deeper diagnostic research may be needed to understand why earlier changes did not work and identify the real issues hampering quality and production.
- Factors like worker motivation, outdated equipment, improper training, flawed processes etc. need to be systematically studied through primary and secondary research.
MBA Project Report as per Osmania UniversityHammaduddin
The document provides guidelines for students at Osmania University for preparing and presenting their project reports for the Master of Business Administration program. It outlines that the project allows students to independently research and analyze a business problem. It recommends regularly meeting with supervisors and providing drafts. The guidelines specify the project should investigate an applied business issue through critical examination and analysis. It provides direction on choosing a topic, organizing the report, and formatting requirements.
This document provides information on competency-based human resource management and competency-based interviews for selection. It discusses developing a competency model that forms the basis for HR functions like recruitment, training, performance management, and career development. Competency is defined as a combination of skills, knowledge, and behaviors that lead to successful job performance. The document outlines the process for identifying competencies and provides examples of competency definitions. It then discusses the benefits of using a competency model for both managers and employees. Finally, it contrasts conventional interviews with competency-based interviews, outlining the structured STAR approach used in competency-based interviews.
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenSeta Wicaksana
Di era digital, keterlibatan karyawan (Employee Engagement) menjadi faktor kunci dalam menentukan produktivitas, inovasi, dan retensi tenaga kerja dalam suatu organisasi. Karyawan yang terlibat secara emosional dengan pekerjaannya cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki kontribusi lebih besar terhadap keberhasilan bisnis.
Namun, tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah bagaimana mengukur engagement karyawan secara objektif dan real-time. Pendekatan tradisional seperti survei tahunan sering kali tidak memberikan gambaran yang akurat tentang perasaan dan pengalaman kerja karyawan sehari-hari.
HR Analytics telah membawa perubahan besar dengan menghadirkan Analitik Sentimen (Sentiment Analysis) yang memungkinkan organisasi untuk menganalisis data keterlibatan karyawan secara lebih mendalam, berbasis data, dan real-time. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Natural Language Processing (NLP), organisasi kini dapat:
Mengukur tingkat kepuasan dan emosi karyawan berdasarkan data komunikasi digital dan feedback.
Memprediksi kemungkinan disengagement dan turnover karyawan menggunakan predictive analytics.
Menyesuaikan strategi keterlibatan karyawan dengan program yang lebih personal dan berbasis data.
Dengan pendekatan berbasis HR Analytics dan Analitik Sentimen, perusahaan dapat mengoptimalkan pengalaman kerja karyawan, meningkatkan retensi tenaga kerja, serta membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Topik 3 Psikologi Pemimpin dan Pengaruhnya dalam Organisasi dan SebaliknyaSeta Wicaksana
Psikologi kepemimpinan berperan penting dalam membentuk perilaku, motivasi, serta efektivitas pemimpin dalam tim dan organisasi. Pemahaman terhadap aspek psikologis dalam kepemimpinan memungkinkan seorang pemimpin untuk memotivasi, mempengaruhi, serta mengelola konflik dalam tim dengan lebih efektif (Wicaksana et al., 2024; Northouse, 2021).
Dalam dunia bisnis dan sektor publik, pemimpin yang memahami psikologi manusia dapat membangun budaya organisasi yang lebih produktif, inovatif, dan harmonis. Kepemimpinan berbasis psikologi juga berkontribusi terhadap pembentukan kepercayaan, engagement karyawan, serta pengambilan keputusan yang lebih efektif (Schein & Schein, 2018; Axtell, 2021).
Dan juga sebaliknya, bahwa lingkungan jabatan dan kekuasaan juga dapat mempengaruhi Psikologi pemimpin dalam mengambil Keputusan dan Tindakan.
Topik 2 Leadership dan Strategi dalam Bisnis dan Publik.pdfSeta Wicaksana
Kepemimpinan dan strategi adalah dua elemen yang saling terkait dalam menentukan keberhasilan organisasi, baik di sektor bisnis maupun publik. Pemimpin yang efektif harus mampu merancang strategi yang adaptif dan inovatif untuk menghadapi tantangan global, teknologi, serta perubahan sosial (Northouse, 2021; Singh & Useem, 2021).
Dalam bisnis, kepemimpinan strategis berfokus pada pertumbuhan, inovasi, dan daya saing pasar, seperti yang ditunjukkan oleh Satya Nadella (Microsoft) dan Jeff Bezos (Amazon) dalam mengubah arah bisnis mereka (Osborne, 2022; Dahl, 2020). Di sisi lain, dalam sektor publik, kepemimpinan strategis berperan dalam pengambilan kebijakan, transparansi, dan kesejahteraan masyarakat, seperti yang diterapkan oleh Jacinda Ardern dalam penanganan pandemi COVID-19 (Axtell, 2021; Burns, 1978).
Meskipun berbeda dalam pendekatan dan tujuan, kedua sektor membutuhkan pemimpin yang mampu menavigasi perubahan, mengelola sumber daya, serta memastikan keberlanjutan organisasi dan kebijakan (Elmore, 2021; Wicaksana et al., 2024). Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kepemimpinan dapat diterapkan secara strategis untuk mengoptimalkan bisnis dan memperkuat kebijakan publik.
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR AnalyticsSeta Wicaksana
Pengelolaan kompensasi dan manfaat merupakan aspek penting dalam strategi manajemen SDM yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan, keterlibatan, dan retensi karyawan. Dengan berkembangnya HR Analytics, organisasi kini dapat mengelola sistem kompensasi dan manfaat secara lebih efektif, berbasis data, dan adil, memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan kompetitif, berbasis performa, serta sejalan dengan tujuan bisnis.
Mengapa HR Analytics Penting dalam Pengelolaan Kompensasi?
Menyediakan data real-time untuk menyusun kebijakan kompensasi yang kompetitif.
Mengukur hubungan antara kompensasi dengan retensi, motivasi, dan produktivitas karyawan.
Menganalisis disparitas upah dan memastikan sistem kompensasi yang adil (fair pay & pay equity).
Memanfaatkan predictive analytics untuk menentukan tren kompensasi di masa depan.
Mengoptimalkan manfaat karyawan berdasarkan kebutuhan spesifik individu dan kelompok.
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR AnalyticsSeta Wicaksana
Manajemen kinerja adalah proses sistematis yang digunakan organisasi untuk mengukur, menganalisis, dan meningkatkan kinerja karyawan guna mencapai tujuan bisnis. Dengan kemajuan teknologi, HR Analytics kini menjadi alat strategis dalam manajemen kinerja, memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data, prediksi kinerja masa depan, dan optimalisasi produktivitas tenaga kerja.
Mengapa HR Analytics Penting dalam Manajemen Kinerja?
Menyediakan data real-time tentang kinerja karyawan.
Mengidentifikasi tren dan pola dalam produktivitas karyawan.
Memprediksi kinerja masa depan dan potensi pengembangan karyawan.
Menghilangkan subjektivitas dalam evaluasi kinerja.
Mengoptimalkan strategi kompensasi dan pengembangan berbasis kinerja.
Manajemen Kinerja berbasis HR Analytics memberikan pendekatan yang lebih akurat, objektif, dan proaktif dalam mengelola kinerja karyawan. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan data-driven decision-making, organisasi dapat memprediksi, mengelola, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja secara lebih strategis.
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanSeta Wicaksana
Era digital telah mengubah cara organisasi mengelola pelatihan, pengembangan, dan perencanaan karier karyawan.
Banyak perusahaan masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pelatihan dan pengembangan tanpa analisis mendalam mengenai efektivitas program yang dijalankan.
HR Analytics hadir sebagai solusi untuk membantu organisasi mengoptimalkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan berdasarkan data yang akurat.
Dengan analitik prediktif, perusahaan dapat mengidentifikasi talenta potensial dan menyusun strategi karier yang lebih terstruktur untuk mempertahankan karyawan berkinerja tinggi.
Tanpa analisis data yang kuat, program pelatihan dapat menjadi investasi yang kurang tepat sasaran dan tidak memberikan dampak maksimal bagi organisasi.
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar KepemimpinanSeta Wicaksana
Kepemimpinan merupakan aspek kunci dalam organisasi
Perubahan lingkungan bisnis dan sektor publik semakin dinamis
Dibutuhkan pemimpin yang dapat beradaptasi, inovatif, dan memiliki etika
Memahami aspek psikologis sehingga dapat mengembangkan empati dalam interaksi
Tantangan kepemimpinan modern: VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity)
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan RetensiSeta Wicaksana
Turnover karyawan adalah tantangan besar bagi organisasi karena berdampak pada biaya, produktivitas, dan stabilitas tim kerja.
Retensi karyawan yang rendah sering kali disebabkan oleh faktor yang tidak terdeteksi lebih awal, seperti ketidakpuasan kerja, kurangnya peluang karir, atau budaya perusahaan yang kurang sesuai.
HR tradisional sering kali hanya bereaksi setelah karyawan mengundurkan diri, sehingga sulit untuk melakukan intervensi yang tepat waktu.
Prediktif Analytics memungkinkan perusahaan menggunakan data untuk mengidentifikasi pola turnover dan memprediksi karyawan yang berisiko keluar.
Dengan pendekatan berbasis data, HR dapat mengambil langkah proaktif seperti meningkatkan kepuasan kerja, menawarkan pengembangan karir, atau menyesuaikan kebijakan kompensasi sebelum karyawan benar-benar keluar.
Dengan Prediktif Analytics, organisasi dapat mengurangi turnover, meningkatkan retensi karyawan, dan mempertahankan talenta terbaik secara lebih strategis dan efisien.
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis DataSeta Wicaksana
Pendekatan berbasis data dalam rekrutmen dan seleksi memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan akurasi pemilihan kandidat serta menurunkan turnover karyawan.
Teknologi modern seperti AI dan HR Analytics dapat digunakan untuk mempercepat serta meningkatkan kualitas seleksi tenaga kerja.
Organisasi yang mengadopsi strategi rekrutmen berbasis data lebih siap menghadapi tantangan dalam kompetisi global untuk mendapatkan talenta terbaik.
Dengan memahami pentingnya pendekatan berbasis data dalam rekrutmen dan seleksi, organisasi dapat mengoptimalkan strategi pengelolaan SDM secara lebih efektif!
Topik 5 Model Maturitas Human Resources AnalyticsSeta Wicaksana
Dalam era digitalisasi, HR Analytics berkembang sebagai alat strategis untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan SDM. Dengan HR Analytics, organisasi dapat menganalisis data tenaga kerja secara lebih mendalam dan berbasis bukti, sehingga keputusan yang diambil lebih akurat dan relevan.
Namun, tidak semua organisasi memiliki tingkat kematangan HR Analytics yang sama. Oleh karena itu, Model Maturitas HR Analytics digunakan untuk mengukur sejauh mana organisasi telah mengadopsi dan mengimplementasikan HR Analytics dalam pengelolaan SDM.
Model Maturitas HR Analytics menjadi alat penting dalam membantu organisasi memahami sejauh mana mereka telah memanfaatkan analisis SDM dalam strategi bisnis mereka.
Semakin matang penerapan HR Analytics dalam organisasi, semakin besar dampaknya terhadap efektivitas SDM dan pencapaian tujuan bisnis.
Tantangan dalam implementasi HR Analytics harus diatasi dengan meningkatkan literasi data dalam HR, mengintegrasikan teknologi yang lebih baik, serta menghubungkan analisis SDM dengan keputusan strategis organisasi.
Dengan mengadopsi Model Maturitas HR Analytics, organisasi dapat secara bertahap meningkatkan kemampuannya dalam mengelola tenaga kerja berbasis data, sehingga lebih siap menghadapi perubahan di masa depan!
Topik 4 HR Metrics dan Indikator Kinerja SDMSeta Wicaksana
Dalam era bisnis modern, pengukuran kinerja SDM menjadi elemen kritis dalam memastikan efektivitas strategi HRM. Organisasi tidak hanya perlu mengelola tenaga kerja, tetapi juga harus memahami dampak setiap kebijakan SDM terhadap keberhasilan bisnis secara keseluruhan.
HR Metrics memainkan peran penting dalam mengukur efektivitas kebijakan SDM dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data dalam organisasi.
Transformasi digital dalam HRM telah meningkatkan penggunaan HR Analytics untuk mengidentifikasi tren tenaga kerja dan meningkatkan efektivitas strategi HR.
Indikator kinerja SDM, seperti turnover rate, engagement score, dan productivity index, membantu organisasi dalam memahami dampak kebijakan tenaga kerja mereka.
HR Metrics dapat digunakan sebagai alat prediktif untuk menganalisis risiko turnover, mengoptimalkan strategi rekrutmen, dan meningkatkan retensi karyawan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, tantangan dalam implementasi HR Metrics mencakup kurangnya pemahaman tentang data, integrasi dengan HRIS, serta kepatuhan terhadap regulasi privasi data.
Dengan HR Metrics yang tepat, organisasi dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan tenaga kerja, memastikan strategi SDM yang lebih efektif, serta mendukung pertumbuhan bisnis berbasis data!
Topik 3 HRIS dan Manajemen Data Sumber Daya ManusiaSeta Wicaksana
HRIS berperan sebagai sistem informasi berbasis teknologi yang mengintegrasikan pengelolaan data SDM dalam satu platform untuk meningkatkan efisiensi operasional HR.
Transformasi digital dan HR Analytics telah mendorong peran HRIS sebagai alat utama dalam pengambilan keputusan berbasis data dalam HRM.
HRIS memungkinkan organisasi untuk memprediksi turnover karyawan, meningkatkan keterlibatan tenaga kerja, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi data seperti GDPR dan CCPA.
Ke depan, HRIS akan terus berkembang dengan integrasi AI, big data, dan cloud computing guna menciptakan sistem pengelolaan tenaga kerja yang lebih cerdas dan efisien.
Implementasi HRIS yang efektif akan meningkatkan daya saing organisasi dalam mengelola tenaga kerja secara lebih strategis dan berbasis data.
Topik 2 Strategic HRM dan Pengambilan Keputusan Berbasis DataSeta Wicaksana
Strategic HRM bukan hanya tentang pengelolaan tenaga kerja, tetapi tentang menyelaraskan kebijakan SDM dengan tujuan bisnis perusahaan.
HR Analytics memainkan peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis data, yang lebih akurat dan efektif dibandingkan pendekatan tradisional.
Human Capital Metrics memungkinkan perusahaan mengukur efektivitas kebijakan HR dan menyesuaikan strategi tenaga kerja dengan kebutuhan organisasi.
Transformasi digital telah membawa HRM ke era baru, tetapi tantangan dalam adopsi teknologi dan kepatuhan terhadap regulasi harus dikelola dengan baik.
Masa depan HRM akan semakin bergantung pada pendekatan data-driven, yang menggabungkan analitik, teknologi digital, dan kepatuhan terhadap regulasi privasi untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, engaged, dan inovatif!
Topik 1 Pengantar Manajemen SDM dan HR AnalyticsSeta Wicaksana
HRM telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi fungsi strategis berbasis data.
HR Analytics menjadi elemen penting dalam pengambilan keputusan HR yang lebih akurat dan efektif.
Teknologi digital seperti AI, big data, dan machine learning semakin mengubah cara organisasi mengelola tenaga kerja.
Transformasi HRM ke arah yang lebih strategis dan berbasis data diperlukan untuk menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks.
HR Analytics bukan sekadar inovasi, tetapi kebutuhan yang harus diadopsi oleh organisasi untuk meningkatkan daya saing dan efektivitas manajemen SDM.
Menang atau Kalah - Rahasia Mengelola Disrupsi Digital yang Tidak TerhindarkanSeta Wicaksana
Era Digital yang Mengubah Segala Aspek Kehidupan - Dunia saat ini mengalami revolusi besar dengan hadirnya transformasi digital yang mengubah cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan berbisnis. Kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), cloud computing, big data, dan blockchain telah menciptakan disrupsi di hampir semua sektor industri.
Pentingnya Manajemen Perubahan dalam Transformasi Digital - Banyak organisasi yang gagal dalam transformasi digital bukan karena teknologi yang buruk, tetapi karena kurangnya kesiapan dalam mengelola perubahan.
Paradoks Perubahan: Stabilitas vs. Transformasi - Sebagaimana dikatakan oleh Bob Dylan, Winston Churchill, dan Elon Musk, perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan. Namun, perubahan yang tidak dikelola dengan baik dapat menciptakan ketidakstabilan dan resistensi dalam organisasi.
Urgensi Mengelola Disrupsi Teknologi yang Saling Menggantikan - Teknologi tidak hanya berkembang cepat, tetapi juga saling medisrupsi satu sama lain.
Mengelola Faktor Psikologis dalam Transformasi Digital - Transformasi digital bukan hanya tantangan teknologi, tetapi juga tantangan psikologis bagi individu yang menjalaninya.
Human Experience Management (Concept and Applied).pdfSeta Wicaksana
Human Experience Management (HXM) adalah pendekatan dalam manajemen sumber daya manusia (SDM) yang berfokus pada pengalaman karyawan. HXM bertujuan untuk meningkatkan pengalaman karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya.
HXM dilakukan dengan cara: Mengumpulkan dan menganalisis data tentang pengalaman karyawan, Memahami kebutuhan dan harapan karyawan, Mengantisipasi kebutuhan dan harapan karyawan, Mendengarkan kebutuhan dan harapan karyawan, Menciptakan lingkungan kerja yang empati dan mendukung pembelajaran.
HXM dapat membantu organisasi untuk: Meningkatkan keterlibatan dan produktivitas karyawan, Membangun keterampilan dan kelincahan karyawan, Memperkuat hubungan SDM di seluruh organisasi, Meningkatkan kepuasan karyawan, Melatih kemandirian karyawan.
Hubungan K3 dan Risiko Fisik Psikologis di Tempat KerjaSeta Wicaksana
Psikologi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam penelitian psikologi K3, psikolog dan peneliti K3 bekerja sama untuk mengembangkan strategi dan program untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), masalah psikologis merupakan faktor yang biasa terjadi dalam rutinitas kerja dan dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu contohnya adalah stres kerja, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan keselamatan karyawan jika tidak ditangani dengan baik.
Tujuan utama dari psikologi K3 adalah untuk memperbaiki kondisi kerja dan mengurangi risiko kecelakaan serta penyakit akibat kerja.
Building a Safety Culture in OrganizationsSeta Wicaksana
“Beri tahu saya, maka saya akan lupa. Tunjukkan kepada saya, maka saya akan ingat. Libatkan saya, maka saya akan mengerti.”
Pepatah tersebut sangat pas diterapkan dalam membangun budaya keselamatan di tempat kerja. Pasalnya, budaya keselamatan tidak bisa dibentuk oleh satu individu, tetapi harus melibatkan semua orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), budaya keselamatan dibangun atas komitmen bersama, sistem manajemen K3 yang mumpuni, dan persepsi bersama yang menekankan pentingnya K3, sehingga membentuk kebiasaan keselamatan kerja yang berkesinambungan.
Sebuah perusahaan wajib menanamkan kesadaran keselamatan bagi para pekerjanya. Bisa dimulai dari komunikasi yang baik, memberikan contoh sebagai pemimpin teladan, maupun memberikan pelatihan secara komprehensif untuk meningkatkan pengetahuan keselamatan pekerjanya. Tapi perlu kita ketahui sebelumnya, apa itu safety culture ?
Safety culture dianggap sebagai “personality” suatu perusahaan sebab menyangkut budaya sebuah perusahaan tersebut. Safety culture bisa dimulai dari kesadaran individu- individu yang terlibat, untuk bertanggung jawab atas keselamatan dirinya.
Peran Empati dalam Kepemimpinan: Membangun Budaya Organisasi, Meningkatkan Am...Seta Wicaksana
Empathy unites business leaders and employees and helps build an inclusive and positive corporate culture. In a world where employees often measure up potential employers based on culture, empathy and kindness, understanding and displaying authentic empathy is crucial for modern businesses.
Leaders who empathize, however, demonstrate the ability to identify and share in the feelings others experience. In other words, empathy is sympathy internalized, making leaders not only more self-aware but more thoughtful and strategic in their business decisions.
Penilaian Kinerja Individu di Sektor PublikSeta Wicaksana
Peningkatan Kinerja: Memberikan umpan balik kepada karyawan tentang kekuatan dan kelemahan mereka membantu dalam pertumbuhan, pembelajaran dan pengembangan profesional.
Transparansi dan Akuntabilitas: Membantu menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan organisasi, meningkatkan transparansi proses kerja.
Motivasi dan Kepuasan: Umpan balik yang konstruktif dapat memotivasi karyawan untuk memperbaiki diri dan merasa dihargai.
Pengambilan Keputusan Manajemen: Data appraisal digunakan untuk promosi, kompensasi, pelatihan, dan perencanaan suksesi
Start here---https://bit.ly/3BVpYAR---Get complete detail on JN0-750 exam guide to crack Juniper Networks Certified Professional Mist AI. You can collect all information on JN0-750 tutorial, practice test, books, study material, exam questions, and syllabus. Firm your knowledge on Juniper Networks Certified Professional Mist AI and get ready to crack JN0-750 certification. Explore all information on JN0-750 exam with number of questions, passing percentage and time duration to complete test.
Engage is FSU College of Social Sciences and Public Policy’s annual magazine for alumni and friends.
Each edition contains highlights from the college’s many student, faculty, staff, and alumni achievements during that academic year.
I served as Editor-in-Chief and Creative Director for this project, which included all graphic design services.
Engage is FSU College of Social Sciences and Public Policy’s annual magazine for alumni and friends.
Each edition contains highlights from the college’s many student, faculty, staff, and alumni achievements during that academic year.
I served as Editor-in-Chief and Creative Director for this project, which included all graphic design services.
Part-Time Jobs in Jaipur for Students and Working Professionals.pptxvinay salarite
Jaipur offers diverse part-time job opportunities for students and working professionals in retail, IT, hospitality, and education. Flexible work options make it easier to balance studies or full-time jobs while gaining valuable experience.
Explore opportunities now and start your career!
Download GRAPHISOFT ArchiCAD Crack 28.1.0.4001 Full Version 2025am2612067
https://crackedios.com/after-verification-click-go-to-download-page/
Free Download Graphisoft Archicad for Windows PC delivers design tool improvements and introduces enhanced design workflow processes. These represent significant performance improvements and productivity enhancements to its core design processes and multidisciplinary collaborative workflows. Design, visualize, document, and deliver projects of all sizes with Archicad’s robust set of built-in tools and easy-to-use interface, making it the most efficient and intuitive BIM software on the market. With Archicad, you can focus on what you do best: significant design buildings.
https://crackedios.com/after-verification-click-go-to-download-page/
I am the Director of Communications for Florida State University's College of Social Sciences and Public Policy (COSSPP).
I have a strong track record of developing and implementing strategic and creative marketing approaches that incorporate expertise in public relations, graphic design, and digital marketing strategies.
In my role as Communications Director for COSSPP, I have the pleasure of communicating with our current and prospective students, faculty, staff, alumni, friends, and the communities beyond impacted by our work. COSSPP is home to 12 departments and interdisciplinary programs and 11 centers and institutes and serves as the third largest College at FSU, helping more than 5,000 students each year along their academic journeys. Our 50,000+ alumni work around the globe to address the world’s challenges and to better their communities. To support this work, I run an internship program within our College and provide on-the-job learning opportunities to FSU students at the undergraduate and graduate levels. Our students develop skills critical for workplace readiness and leave with comprehensive portfolios showcasing their writing, design, photography, and project management skills.
A brain tumor is a growth of cells in the brain or near it. Brain tumors can happen in the brain tissue. Brain tumors also can happen near the brain tissue. Nearby locations include nerves, the pituitary gland, the pineal gland, and the membranes that cover the surface of the brain.
Brain tumors can begin in the brain. These are called primary brain tumors. Sometimes, cancer spreads to the brain from other parts of the body. These tumors are secondary brain tumors, also called metastatic brain tumors.
Many different types of primary brain tumors exist. Some brain tumors aren't cancerous. These are called noncancerous brain tumors or benign brain tumors. Noncancerous brain tumors may grow over time and press on the brain tissue. Other brain tumors are brain cancers, also called malignant brain tumors. Brain cancers may grow quickly. The cancer cells can invade and destroy the brain tissue.
Brain tumors range in size from very small to very large. Some brain tumors are found when they are very small because they cause symptoms that you notice right away. Other brain tumors grow very large before they're found. Some parts of the brain are less active than others. If a brain tumor starts in a part of the brain that's less active, it might not cause symptoms right away. The brain tumor size could become quite large before the tumor is detected.
Brain tumor treatment options depend on the type of brain tumor you have, as well as its size and location. Common treatments include surgery and radiation therapy.
Types
There are many types of brain tumors. The type of brain tumor is based on the kind of cells that make up the tumor. Special lab tests on the tumor cells can give information about the cells. Your health care team uses this information to figure out the type of brain tumor.
Some types of brain tumors usually aren't cancerous. These are called noncancerous brain tumors or benign brain tumors. Some types of brain tumors usually are cancerous. These types are called brain cancers or malignant brain tumors. Some brain tumor types can be benign or malignant.
Benign brain tumors tend to be slow-growing brain tumors. Malignant brain tumors tend to be fast-growing brain tumors.
Glioblastoma brain tumor
Glioblastoma
Enlarge image
Child with a medulloblastoma brain tumor
Medulloblastoma
Enlarge image
Acoustic neuroma, a benign tumor on the nerves leading from the inner ear to the brain
Acoustic neuroma (vestibular schwannoma)
Enlarge image
Types of brain tumors include:
Gliomas and related brain tumors. Gliomas are growths of cells that look like glial cells. The glial cells surround and support nerve cells in the brain tissue. Types of gliomas and related brain tumors include astrocytoma, glioblastoma, oligodendroglioma and ependymoma. Gliomas can be benign, but most are malignant. Glioblastoma is the most common type of malignant brain tumor.
Choroid plexus tumors. Choroid plexus tumors start in cells that make the fluid that surrounds the bra
This page contains my portfolio data and career journey, which consists of: introduction, educational background, internship experience and organizational experience.
Best Crypto Analysts: Insights from Top Blockchain Expertscryptoanalyst37
In the fast-evolving world of blockchain and cryptocurrencies, expert analysis is crucial for making informed investment decisions. Top blockchain market analysts provide deep insights into market trends, price movements, and emerging opportunities in the crypto space. These experts utilize technical analysis, on-chain data, and industry research to predict market behavior and guide investors. Whether you're a seasoned trader or a beginner, following the best crypto analysts can help you navigate the volatile digital asset landscape. Stay ahead with expert forecasts, strategic investment advice, and real-time updates from the industry's most trusted voices in blockchain and crypto market analysis.
Engage is FSU College of Social Sciences and Public Policy’s annual magazine for alumni and friends.
Each edition contains highlights from the college’s many student, faculty, staff, and alumni achievements during that academic year.
I served as Editor-in-Chief and Creative Director for this project, which included all graphic design services.
2. Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Managing Director of Humanika Amanah Indonesia –
Humanika Consulting
• Managing Director of Humanika Bisnis Digital –
hipotest.com
• Ahli Senior di Komite Kebijakan Pengelolaan Kinerja
Organisasi dan SDM (KPKOS) Dewan Pengawas BPJS
Ketenagakerjaan
• Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku : “SOBAT WAY: Mengubah Potensi menjadi
kompetensi” Elexmedia Gramedia 2016, Industri dan
Organisasi: Pendekatan Integratif menghadapi
perubahan, DD Publishing, 2020
• Organizational Development Expertise
• Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di Fakultas
Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Bidang
MSDM
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• Mathematics: Cryptology sekolah ikatan dinas Akademi
Sandi Negara
4. Tujuan Pelatihan
• Bagaimana
menurunkan teori
menjadi praktis
• Panduan bagaimana
membuat simulasi tes
yang reliabel dan valid
• Model pengembangan
simulasi dari
perencanaan, desain,
evaluasi melalui uji
coba simulasi
5. if you know what to do
then you know how to
measure
if you know what to
measure then you know
how to manage
if you know how to
manage then you know
what to improve
9. Assessment Center…
• Dulunya adalah Penilaian
Kinerja/Performance
management
• Yang diukur adalah
KOMPETENSI
• Kemudian, “ Bagaimana
Proses Penilaian yang
Panjang Bisa di Sederhankan
secara Proses dan Waktu,
namun memiliki tingkat
akurasi/validitas yang sama
dengan Penilaian Kinerja?”
• Tes Simulasi
• Untuk mendapatkan orang-
orang yang KOMPETEN
10. Pengukuran Proses Belajar
PENGALAMAN KOMPETENSI STANDAR
Knowledge/Pengetahuan
Skill/Ketrampilan
Ability/Kemampuan
OTHERS/POTENSI
EVALUASI&PENGEMBANGAN
DUNIAKERJADUNIASEKOLAH
PROSES BELAJAR QUIZ/UJIAN/TUGAS EVALUASI&PENGEMBANGAN
11. A C’s Components
Assessment Center
Standar
Kompetensi
Kamus
Kompetensi
Alat Ukur
Kompetensi
Asesor
Kompetensi
Skema
Pengembangan
Knowledge/Pengetahuan
Skill/Ketrampilan
Ability/Kemampuan
OTHERS/POTENSI
12. Alat Ukur di Assessment Center
Alat Ukur Knowledge Skill Ability Others
Case Study
In Basket
Group
Discussion
Presentation
Role Play
Inventory
14. Apa Itu
Tes?
• Proses Pengukuran,
• membandingkan obyek yang diukur dengan skala
pengukuran
16. Bentuk soal dan kemungkinan
jawabannya
• Tes Essay (uraian)
• Tes Objektif
Berdasarkan aspek pengetahuan
dan keterampilan
• Tes kemampuan (power test)
• Tes kecepatan (speed test)
17. Ciri-ciri Tes Yang Baik
• Bersifat valid atau memiliki validitas
yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan
valid bila tes itu isinya dapat mengukur
apa yang seharusnya di ukur, artinya
alat ukur yang digunakan tepat
• Bersifat reliable, atau memiliki
reliabelitas yang baik. Reliabelitas sering
diartikan dengan keterandalan. Suatu
tes dikatakan relliabel jika tes itu
diberikan berulang-ulang memberikan
hasil yang sama.
• Bersifat praktis atau memiliki
kepraktisan. Tes memiliki sifat
kepraktisan artinya praktis dari segi
perencanaan, pelaksanaan tes dan
memiliki nilai ekonomi tetapi harus
tetap mempertimbangkan kerahasiaan
tes.
20. 2. Specifications
• Definition of dimensions,
competencies
• “Problem analysis” differs across
jobs
• Difficulty level expected
• Minimal screening or Excellence
• Type of exercises and content
• Type: In-box, case study, role play
• Content: problem with employee or
process
• Setting
• Bank, manufacturing, service
• Stable or turbulent environment
21. 3. Construction
• Build rating scales
• Definition of dimension
• BARs: generic for all
dimensions,
• exercise-specific
• Build guides for role player,
administer, assessors
• Build stimulus materials
• Instructions: oral, written,
video-tape
• Content in the items of in-
box, case
• Follow up questions for
assessors
22. Three “take away” points:
• A model for developing
organizational
simulations helps
• Gather a wide variety of
information when
studying job
requirements.
• Theories are practical
when building
organizational
simulations.
24. Alasan Membuat Sendiri
• Sesuai kebutuhan organisasi
• Bisa disempurnakan setiap saatnya
• Dipastikan alatnya digunakan hanya untuk organisasi
tersebut/ Keamanan
• Efisiensi
• Kasus di lapangan dapat dijadikan inspirasi pembuatan tools
nya
25. KASUS YANG DIUJIKAN DALAM TES
SIMULASI
1. Krisis
kandidat harus memecahkan
problem dalam deadline ketat,
jika tindakan tidak tepat akan
memperparah problem (CS, IB,
PS, LGD, RP)
2. Eksploitasi
kandidat
mengembangkan/memperbaiki
suatu problem (CS, IB, PS, LGD,
RP)
3. Kreatif
kandidat mendesain,
merencanakan sesuatu yang
baru (CS, LGD, RP)
27. CASE STUDY / PROBLEM ANALYSIS
• The case study exercise is a realistic simulation of the type of
business or strategic problem you are likely to encounter in your
new role (if you get the job!).
• a series of fictional documents such as company reports, a
consultant’s report, results from new product research etc. (i.e.
similar to the in-tray exercise except these documents will be
longer)
• be asked to make business decisions based on the information.
• can be done as an individual exercise, or more likely done in a group
discussion so that assessors can also score your team working
ability.
28. • Presenting proposal in the form of a brief report
or presentation.
• presenting your recommendations at an
interview with an assessor
• case study exercises are usually designed not to
have one ‘correct’ answer.
29. TYPICAL COMPETENCIES ASSESSED IN
THE CASE STUDY ARE:
1. Analytical Thinking
2. Assimilation of Information
3. Commercial
Awareness/keeping update
information
4. Innovation
5. Organizing
6. Decisiveness
7. Judgement
30. EXPLORING SKILLS
1. Interpreting lots of data in varying
formats and from various sources.
2. Analytical and strategic analysis of
problems
3. Formulating and committing to a
decision.
4. Commercial and entrepreneurial
insight into a problem.
5. Setting priority based on time
management
6. Oral communication skills for
discussing your recommendations
31. SUITABLE THEMES FOR CASE OR PROJECT FILES
• A project is behind schedule and over
budget.
• A complaint has been filed and an
investigation is either ongoing or has
concluded.
• A decision denying an application has been
appealed.
• An income assistance file needs to be
reviewed and critical decisions made.
• A labour relations case involving many
interwoven and underlying issues requires
recommendations on action or preparation
for arbitration.
• A technical engineering project file needs
to be audited for adherence to regulations
and standards.
32. Tools for Developing Problem Analysis
• Helicopter view → Strategic (tools:
BSC, SWOT Analysis, 7s Mc Kinsey, etc)
• Time management → 4 Quadrant of
time/priority
• Thinking → Analysis (depth,
Convergent, and Focus), Conceptual
(width, divergent, and creative),
Strategic (Combination thinking,
conceptual, imaginative, and
Innovative)
• Problem solving → I (Identify &
clarifying) – D (Defining Goals) – E
(Exploration Ideas) – A (Action) – L
(Learning)
• Typology of Decision maker : ABCD
40. THINKING (BLOOM’S REVISED TAXONOMY)
Creating
Generating new ideas, products, or ways of viewing things
Designing, constructing, planning, producing, inventing.
Evaluating
Justifying a decision or course of action
Checking, hypothesising, critiquing, experimenting, judging
Analyzing
Breaking information into parts to explore understandings and relationships
Comparing, organising, deconstructing, interrogating, finding
Applying
Using information in another familiar situation
Implementing, carrying out, using, executing
Understanding
Explaining ideas or concepts
Interpreting, summarising, paraphrasing, classifying, explaining
Remembering
Recalling information
Recognizing, listing, describing, retrieving, naming, finding
44. Tips for Developing Effective Case /
Project File Tests
• Base tests on typical job samples from real
life → Choose a complex example that
happens on a fairly routine basis.
• Design rating scales in advance : can be used
to measure one skill or many skills
concurrently and
• Disguise real people and real fact.
• Provide all applicants with the same
knowledge base.
45. 5 Tips For Creating a Case Study
1. Write About Someone Your Ideal Customer
Can Relate To
“If it’s someone in the education industry, then make your case studies about your
university customers”
The goal is to ensure that once your ideal customer has read your case studies, they
will feel:
• You are comfortable in their industry.
• You know their industry’s specific needs.
• You know how to give their industry targeted
results.
46. 5 Tips For Creating a Case Study
2. Tell the Story from Start to Finish
People enjoy reading a story. A great case study will allow
someone to really get to know the customer in the case study
including:
• Who is the sample customer and
what do they do?
• What were the customer’s goals?
• What were the customer’s needs?
• How did you satisfy those needs
and help the customer meet their
goals?
47. 5 Tips For Creating a Case Study
3. Provide Easy to Read Formatting
Be sure to use good content formatting elements like you would with articles,
blog posts, and copywriting on your website including:
• Headers
• Images
• Bulleted lists
• Bolded & italicized text
48. 5 Tips For Creating a Case Study
4. Include Real Numbers
49. 5 Tips For Creating a Case Study
5. Try Different
Formats for Different
Type of Learners
• A podcast
• A YouTube video
• Or even an
infographic
52. Kandidat diberikan 1 set berkas-berkas
atau arsip yang mencerminkan tugas-
tugas pada posisi/job tertentu.
Kandidat diminta untuk membuat
perencanaan, pengambilan
keputusan, dan komunikasi secara
tertulis berkaitan dengan problem
yang ada.
Waktu: 1-2 jam (sesuai tingkat kesulitan
In-Basket)
Kompetensi yang diukur: Problem
Solving, Decision Making, Analytical
Thinking, Sensitivity, dll.
53. In Basket / In Tray
Work Efficiently
Identify key issues
Set Priorities
Anticipate Problems
Explore issues
Suggest Options
Make Recommendation
Give Reasons
56. Kelebihan
(+) Validitas lebih baik
(+) Praktis, dikerjakan sendiri oleh kandidat
(+) Proses penyusunan yang rumit dan panjang
Kelemahan
(-) Kejenuhan peserta
(-) Memerlukan waktu lebih banyak untuk mengerjakan tes
(1-3 jam)
57. For Developing
Effective In
Basket
• Base on routine events on the job
• Design rating scales
• Pre-test
• Make the in-basket test an "open book" exam
• Avoid making success in one task contingent on success in
another
• Avoid bias towards applicants with "inside" knowledge
59. Leaderless Group Discussion
Kandidat dilibatkan dalam kelompok 4-6
orang, diberikan Case Study atau
problem dan diminta untuk
mendiskusikan dan membuat
kesimpulan berupa
rekomendasi/solusi atas problem
tersebut.
Waktu: maksimal 45 menit
Assesor: 2 orang / kandidat (observasi
silang)
Kompetensi yang dinilai: Communication,
Influencing Others, Persuasiveness,
Developing & Maintaining
Relationship, Business Orientation,
Negotiating, Leadership, dll.
61. Leaderless Group Discussion
Kelebihan
(+) menonjolkan kemunculan kompetensi
komunkasi, orientasi team,
interpersonal relationship, negosiasi,
persuasif.
Kelemahan
(-) Kejenuhan peserta
(-) Memerlukan waktu lebih banyak untuk
mengerjakan tes (1-3 jam)
63. Role Play
Identify underlying problem
Don’t over-act
Remain Sensitive
Suggest options
Make recommendation
Give reasons
64. Three Steps for Developing Role Plays
• Identify and Document
Critical Incidents
→identifying a job-
related (critical) incident
that actually occurred
• Develop Rating Scales
• Create Test Instructions
or "Scripts" for Actors
and Applicants
65. Role Play
Kelebihan
• (+) Menonjolkan kemunculan
kompetensi sosial, yaitu komunikasi,
interpersonal relationship,
persuasiveness, negosiasi, empati,
leadership, dll.
Kelemahan
• (-) Penampilan kandidat dapat
dipengaruhi oleh penampilan role-
player yang kurang memperhatikan
skenario.
67. References
• Povah, N. & Thornton, G.C. (Eds.), (2011).
Assessment and development centres: Strategies
for global talent management. Farnham, England:
Grower. Chapter 4.
• Schlebusch, S. & Roodt, G. (Eds.) (2008).
Assessment centres: Unlocking potential for
growth. Randburg, South Africa: Knowres. Chapter
6. Designing Simulations
• Thornton, G.C. III & Mueller-Hanson, R.A. (2004).
Developing organizational simulations: A guide for
practitioners and students. Mahwah, NJ: Earlaum.