PSM Makassar
Persatuan Sepak bola Makassar (disingkat PSM Makassar atau PSM) adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. PSM Makassar merupakan salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1915 dengan nama Macassarche Voetbalbond (MVB). Saat ini PSM Makassar bermain di Liga 1 Indonesia.
Nama lengkap | Persatuan Sepakbola Makassar | ||
---|---|---|---|
Julukan | ° Juku Eja (Ikan Merah) ° Ayam Jantan dari Timur ° Pasukan Ramang | ||
Berdiri | 02 November 1915, sebagai Macassarche Voetbalbond (MVB) 1942 sebagai PSM Makassar | ||
Stadion | Gelora B.J. Habibie (Kapasitas: 8.000 [1]) | ||
Pemilik | PT Persaudaraan Sepak Bola Makassar[2] | ||
CEO | Sadikin Aksa | ||
Pelatih | Bernardo Tavares | ||
Liga | Liga 1 | ||
Situs web | Situs web resmi klub | ||
| |||
Musim ini |
Sejarah
suntingPersatuan Sepak bola Makassar atau lebih populer dengan sebutan PSM Makassar, adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tim ini berjuluk Juku Eja yang dalam bahasa Makassar berarti 'Ikan Merah' merujuk pada warna kostum kandang, dan Ayam Jantan Dari Timur yang merupakan julukan Sultan Hasanuddin.
Tanggal 2 November 1915 dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepak bola bernama Macassaarsche Voetbal Bond (MVB) yang di kemudian tercatat sebagai embrio PSM. Dalam perjalanannya, MVB menampilkan putra-putra pribumi di jajaran elite persepakbolaan Hindia Belanda, seperti Sagi dan Sangkala. Pada masa itu, sekitar 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatra, Kalimantan, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia. Kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Itu karena orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap, sedangkan pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa. Sebagiannya lagi dikirim ke Burma. MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepak bola di Indonesia kala itu. Apalagi Pemerintahan Pendudukan Jepang di Hindia Belanda menerapkan aturan segala yang berbau Belanda harus dimusnahkan. Tak terkecuali itu adalah klub sepak bola. Sebaliknya, untuk mencari dukungan penduduk setempat, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepak bola Makassar (PSM Makassar). PSM pertama kali menjadi juara perserikatan pada 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan di partai final yang digelar di Medan. Sejak saat itu PSM menjadi kekuatan baru sepak bola Indonesia. Lima kali gelar juara perserikatan mereka raih serta beberapa kali runner-up pada era sepak bola profesional, PSM pernah mencatat prestasi mengesankan dengan menjadi The Dream Team ketika mengumpulkan sejumlah pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Julianto, yang dikombinasikan dengan pemain asli Makassar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono.
Era Perserikatan
suntingSaat Indonesia terlepas dari penjajahan, Persatuan Sepak bola Makassar (PSM Makassar) mengadakan reorganisasi dan reformasi di bawah pimpinan Achmad Saggaf yang terpilih menjadi sebagai Ketua PSM. Meskipun sederhana, roda kompetisi PSM mulai bergulir dengan baik dan teratur. Tahun 1950, PSM mulai mengadakan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan, termasuk Ramang. Ia menjadi legenda klub hingga media menjuluki PSM sendiri sebagai Pasukan Ramang hingga kini.[3]
PSM Makassar baru meraih juara Perserikatan untuk kali pertama pada musim 1956-1957 saat itu, PSM sejak awal memang dijagokan untuk menjadi juara. Sejumlah pemain dari PSM saat itu adalah langganan timnas Indonesia, sebut saja Maulwi Saelan, Suardi Arlan, Sunar Arlan, Rasyid Dahlan, Nursalam dan Andi Ramang sebagai sosok sentral.
Pada putaran final yang diikuti oleh enam tim lainnya yakni PSMS Medan, Persib Bandung, Persija Jakarta, PSP Padang, Persebaya Surabaya dan Persema Malang, Juku Eja mencetak lima kemenangan dan satu seri dalam enam laga, mereka mengemas 23 gol dan hanya kemasukan 7 gol. Dengan materi yang tak berbeda jauh, dominasi PSM masih berlanjut pada musim berikutnya dengan meraih trofi juara. Materi starter PSM saat itu adalah Harry Tjong (PG), Raeratu, Sampara, Itjing Pasande, Santja Bachtiar, Idris Mappakaya, Nursalam, Andi Ramang, Suardi Arlan, Kurnia dan Manan.
Pada putaran final yang juga diikuti oleh Persib Bandung, PSIS Semarang, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSP Padang dan PSMS Medan, PSM menyapu bersih enam partai dengan kemenangan. Selisih golnya pun signifikan 25-4. di musim ini gelang serang PSM Suardi Arlan menjadi pecetak gol terbanyak saat itu yakni 11 Gol.
Setelah mendominasi dua musim secara beruntun, langkah PSM Makassar pun dihentikan oleh Persib Bandung, meski tak pernah kalah, PSM harus puas di peringkat kedua karena kalah satu poin dengan persib yang mengoleksi 11 poin dari enam partai. PSM kembali meraih juara pada musim 1959, 1964-65, 1965-66, dan 1991-92, sehingga total raihan gelar di era Perserikatan sebanyak lima kali.
Liga Indonesia
suntingKetika tim-tim Perserikatan digabung dengan tim-tim Galatama menjadi Liga Indonesia sejak tahun 1994, PSM selalu masuk jajaran papan atas. Setiap musim, PSM selalu diperhitungkan dan menjadi salah satu tim dengan prestasi paling stabil di Liga Indonesia. Meski demikian, baru sekali klub ini menjadi juara yakni pada Liga Indonesia 1999-2000, dan selebihnya lima kali menjadi tim peringkat dua pada Liga Indonesia 1995/1996, 2001, 2003, 2004, 2018. PSM kembali juara liga 1 Indonesia 2022/2023.
Saat juara Liga Indonesia PSM mencatat prestasi mengesankan dengan hanya menderita 2 kali kekalahan dari total 31 pertandingan. Saat itu PSM mengumpulkan pilar-pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Yulianto yang dikombinasikan dengan pemain asli Makassar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. PSM merajai pentas Liga Indonesia dengan menjuarai Wilayah Timur, dan di babak 8 besar menjuarai Grup Timur. Di semifinal, PSM mematahkan perlawanan Persija Jakarta, sebelum mengatasi perlawanan gigih Pupuk Kaltim di final yang berkesudahan 3-2.
Sementara itu di level internasional, PSM tercatat satu kali berlaga di Piala Winners Asia dan tiga kali mewakili Indonesia di laga Liga Champions. PSM merupakan klub Indonesia yang stabil hingga saat ini. Bahkan PSM Makassar pernah menjadikan Makassar sebagai tuan rumah Perempat Final Liga Champions 2010, di mana saat itu untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Perempat Final Liga Champions yang menghadirkan klub-klub lain dari Asia yakni Jubilo Iwata (Jepang), Shandong Luneng Taishan (China), dan Suwon Samsung Bluewings (Korea).
Salah satu yang menjadi ciri PSM hingga selalu menjadi tim papan atas adalah permainan keras dan cepat yang diperagakan pemainnya, dan dipadu dengan teknik tinggi. PSM juga didukung oleh regenerasi yang berkelanjutan dan melahirkan pemain-pemain andalan di tim nasional. Tak hanya itu, kiprah para pemain di lapangan juga didukung oleh deretan pengusaha asal Sulawesi Selatan yang bergantian mengurusi PSM.
Pada Desember 2010, PSM Makassar memutuskan untuk mengundurkan diri dari Liga Super Indonesia. PSM kemudian memutuskan untuk bergabung ke Liga Primer Indonesia dengan melakukan merger dengan Makassar City FC yang sudah lebih dulu menjadi anggota LPI. Nama yang kemudian dipergunakan adalah PS Makassar (tetap disebut sebagai PSM Makassar dalam berbagai pemberitaan).[4] PSM berhasil menjadi juara 3 di musim Liga Primer Indonesia 2011 di bawah Persebaya 1927 dan Persema Malang.
Pada musim 2011 sampai 2013, PSM Mengikuti kompetisi Liga Prima Indonesia dibawah naungan PSSI. Berada di peringkat 6 musim 2011–2012, dan peringkat 6 pula di musim 2013.
Liga Super Indonesia
suntingPada tahun 2014, PSM Makassar kembali ke Liga Super Indonesia setelah lolos play-off unifikasi liga PSSI yang pada musim 2015 berganti nama menjadi QNB League, setelah terjadi kesepakatan PT. Liga Indonesia dengan QNB Group dari Qatar.
Liga 1
suntingKompetisi Liga 1 edisi pertama berlangsung pada musim 2017/2018. Pada masa awal ini di era ini, PSM Makassar sebetulnya memiliki catatan yang cukup membanggakan. Pasalnya, skuad Juku Eja ketika itu sukses menjadi salah satu kontestan yang meramaikan jalur perebutan gelar juara Liga 1 2017. Sayangnya, di akhir musim, mereka harus puas berada di peringkat ketiga. Ketika itu, PSM kalah bersaing dengan Bhayangkara FC dan Bali United. Kedua tim teratas ini memang sama-sama mengumpulkan 68 poin dari 34 pertandingan. Sementara itu, skuad Ayam Jantan Dari Timur hanya bisa terpaut koleksi tiga poin saja dari dua tim ini, alias mengumpulkan 65 poin dari 34 laga.
Di musim 2018/2019, PSM Makassar nyaris menjadi juara Namun, ketika itu mereka harus puas dengan status runner-up. Pasalnya, skuad Juku Eja harus kalah dari Persija Jakarta yang keluar sebagai kampiun Liga 1 2018. Ketika itu, persaingan antara kedua kubu memang cukup sengit. Sebab, pada akhir musim, skuad Macan Kemayoran yang menjadi pemuncak klasemen akhir hanya terpaut satu mata poin saja dari Wiljan Pluim dan kawan-kawan. Persija Jakarta ketika itu sukses membukukan 62 poin dari 34 pertandingan, sedangkan PSM yang berada di peringkat kedua mengoleksi 61 poin.
Setelah mampu mencatatkan status runner-up pada Liga 1 2018, performa PSM Makassar justru mengalami penurunan yang cukup signifikan pada dua musim berikutnya. Momen ini terjadi pada musim 2019/2020 dan musim 2021/2022. Sebagai catatan, kompetisi musim 2020/2021 dibatalkan oleh PSSI karena pandemi Covid-19.
Pada musim 2019/2020, posisi skuad Juku Eja terjun bebas di tangga klasemen. Ketika itu, PSM Makassar harus puas menduduki peringkat ke-12 dengan mengantongi 44 poin dari 34 pertandingan. Adapun prestasinya semusim berselang justru tambah menurun dari sebelumnya, Sebab, pada Liga 1 2021/2022, PSM hanya sanggup mengakhiri persaingan di peringkat ke-14 dengan koleksi 38 poin dari 34 pertandingan.
PSM Makassar berhasil mencatat sejarah di Liga 1 musim 2022/2023 dengan meraih gelar juara setelah 23 tahun lamanya. Tim ini mengakhiri puasa gelar sejak terakhir kali menjadi juara pada tahun 2000. Prestasi PSM Makassar di musim ini begitu mengesankan dengan mengoleksi 75 poin dari 34 pertandingan. Dari 34 pertandingan tersebut, Juku Eja sukses memetik kemenangan sebanyak 22 kali, 9 kali seri, dan hanya mengalami kekalahan sebanyak 3 kali. Tidak hanya menjadi juara Liga 1 musim ini, PSM Makassar juga memecahkan rekor sebagai tim dengan kekalahan terendah sepanjang sejarah Liga 1 yang bergulir sejak 2017. Prestasi ini tentu saja menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan dan tentunya para pendukung setia PSM Makassar di seluruh Indonesia.
Kelompok Suporter
suntingPSM Makassar memiliki basis suporter yang besar dan beragam, semuanya bersatu dalam mendukung tim kebanggaan mereka. Awal kelompok suporter ini dipelopori oleh Ande Abdul Latief, seorang pengusaha, yang menggerakkan wartawan untuk mendukung PSM. Kelompok suporter pertama yang terkenal adalah Mappanyukki, di bawah koordinasi Iskandar “Karaeng” Muzakir.
Pada tahun 1995, Ikatan Suporter Makassar (ISM) resmi didirikan, namun kemudian tergantikan oleh kelompok yang lebih besar, seperti The Macz Man, yang terbentuk pada 2001 dan dikenal dengan loyalitasnya di Stadion Gelora Andi Mattalatta. Red Gank muncul pada 2004 dengan filosofi mendukung PSM bukan hanya saat menang.
Kelompok baru, seperti Laskar Ayam Jantan (LAJ), yang berdiri pada 2011, dan Komunitas VIP Selatan (KVS), yang terbentuk dari antusiasme penonton VIP, juga ikut mendukung. Kini, kelompok suporter PSM semakin beragam dengan kehadiran komunitas seperti Komunitas VIP Utara, Ramang Mania, PSM Fans, Curva Sud Mattoangin, Gue PSM, Komunitas Dottoro Supporter dan lainnya.[5]
Stadion
suntingPSM Makassar dulunya memainkan laga kandang di Makassar Stadion, kemudian berganti nama menjadi Stadion Mattoanging (terakhir bernama Stadion Andi Mattalatta). Stadion Andi Mattalatta didirikan tahun 1955 dan merupakan pusat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional yang ke-4 pada tahun 1957. Pada tanggal 21 Oktober 2020 Stadion Andi Mattalatta dirobohkan hingga kini belum ada kelanjutannya.
Pada musim 2014, PSM Makassar terpaksa harus berlaga diluar Sulawesi Selatan yakni menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, setelah Stadion Andi Mattalata tidak lolos verifikasi PT Liga Indonesia untuk mengikuti Liga Super Indonesia 2014. Setahun kemudian, dilakukan renovasi stadion setelah manajemen PSM mengadakan kesepakatan dengan pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) selaku pengelola stadion. Di Liga Super Indonesia 2015, PSM kembali bermarkas di Makassar.
Sejak musim 2022-23, PSM memainkan laga kandangnya di Stadion Gelora B. J. Habibie yang terletak di Kota Parepare.[6]
Prestasi
suntingLiga Domestik
sunting- Perserikatan (1931–1994), Divisi Utama (1994–2008), LSI (2008–2010), LPI (2011), IPL (2012–2013), LSI (2014), ISC A (2016), Liga 1 (2017–sekarang):
Piala domestik
sunting- Piala Jusuf
- Juara (7): 1965, 1967, 1975, 1978, 1980, 1984, 1999
- Piala Soeharto
- Juara (1): 1974
- Piala Tugu Muda (Semarang)
- Juara (1): 1980
- Piala Habibie
- Piala TD Pardede
- Juara (1): 1999
- Piala Sjarnoebi
- Juara (1): 2005
- Piala Makassar
- Juara (1): 2009
- Piala Walikota Ternate
- Juara (1): 2012
- Piala Jenderal Sudirman
- Babak grup (1): 2015
- Piala Presiden
- Piala Indonesia
- Juara (1): 2018/2019
- Piala Menpora
- Juara keempat (1): 2021
Kejuaraan Asia
sunting- Piala Winners Asia
- Liga Champions AFC
- Babak Pertama (1): 1996–1997. Kalah agregat dari Pohang Steelers (Korsel). Menang 1-0 di Ujung Pandang, namun kalah 4-0 di Korsel.
- Perempat-final (1): 2000–2001
- Penyisihan Grup (2): 2003–2004, 2005
- PSM Supercup Asia
- Juara (1): 2018
- Piala AFC
Internasional
sunting- Piala Kota Ho Chi Minh
- Juara (1): 2001
- Piala Bangabandhu
- Runner–up (1): 1996–1997
Lambang dan kostum
suntingEvolusi lambang
sunting-
1971–1999
-
1999–2007
-
2007–2017
-
2017–
Semenjak tahun 1950-an, klub-klub yang dulunya merupakan bentukan Belanda mutlak mesti di bawah kendali pemerintah daerah. Ini karena saat bertarung di kejuaraan nasional mereka membawa panji-panji daerah. Jadi seperti halnya klub sepak bola lain pada era Perserikatan, maka PSM Makassar juga mengadopsi logo pemda sebagai identitas dari diri klub.
Berdasarkan itulah maka warna utama PSM adalah merah, termasuk dalam hal kostum. Untuk kostum kandang, setiap musim PSM menggunakan warna merah. Sedangkan untuk kostum tandang, menggunakan warna yang berbeda. Pada musim 2022–2023, PSM mengenakan jersey warna merah marun sebagai jersey kandang dan warna putih sebagai jersey tandang.
Logo PSM yang terdapat pada Jersey pemain, bintang 2 menandakan bahwa PSM telah meraih 2 gelar juara era Liga Profesional 1999–2000 dan 2023–24.
Produsen kostum dan sponsor utama kostum
suntingPeriod | Kit manufaktur | Sponsor utama |
---|---|---|
1995–1996 | Adidas | Dunhill |
1997–1998 | Kansas | |
1999–2000 | Reebok | - |
2000–2004 | Adidas | - |
2004–2005 | Semen Bosowa | |
2007–2008 | Vilour[7] | PDAM Kota Makassar |
2008–2009 | Diadora | - |
2009–2010 | Specs | - |
2011–2012 | Vilour[7] | Semen Bosowa |
2013–2016 | Nike[8] | |
2017 | Kelme[9] | |
2018–2020 | Umbro[10] | |
2021– | Rewako[11] | Honda |
Daftar pelatih
suntingTahun | Nama | Tahun | Nama | |
---|---|---|---|---|
1999–2000 | Syamsuddin Umar | 2014 | Rudy Keltjes[12] | |
2004–2005 | Miroslav Janů | 2014–2015 | Assegaf Razak[13] | |
2005–2006 | Fritz Korbach | 2015 | Alfred Riedl[14] | |
2006–2007 | Carlos De Mello | 2015 | Hans-Peter Schaller[15] | |
2007–2008 | Radoy Minkovski | 2015–2016 | Assegaf Razak[16] | |
2008–2009 | Raja Isa | 2016 | Luciano Leandro | |
2009–2010 | Hanafing | 2016–2019 | Robert Rene Alberts[17] | |
2010 | Tumpak Sihite | 2019 | Darije Kalezić[18] | |
2010–2011 | Robert Rene Alberts | 2020–2021 | Bojan Hodak[19] | |
2011 | Wim Rijsbergen | 2021 | Syamsuddin Batola [20] | |
2011–2013 | Petar Segrt[21] | 2021 | Milomir Šešlija | |
2013 | Imran Amirullah[22] | 2021 | Joop Gall[23] | |
2013–2014 | Jörg Steinebrunner[24] | 2022– | Bernardo Tavares [25] |
Daftar pemain
suntingPemain utama
suntingBerikut daftar skuat yang dirilis untuk kompetisi Liga 1 2024-2025
- Per 10 Agustus 2024.
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Manajemen tim
suntingStaf teknis saat ini
sunting- Per 31 Oktober 2023.
Staf kepelatihan | |
---|---|
Pelatih kepala | Bernardo Tavares |
Asisten pelatih | Ahmad Amiruddin |
Ronald Fagundez | |
Pelatih fisik | Paulo Duarte |
Pelatih kiper | Muhammad Sabilillahi |
Performance analyst | Angger Woro Jati |
Staf medis | |
Tim dokter | dr. Hardiansyah Muslimin |
Ahli nutrisi | dr. Mufliha Paremma[26] |
Ahli nutrisi | dr. Faradillah Anwar[26] |
Fisioterapis | Immanuel Maulang |
Staff teknis[27] | |
Direktur Tim | Sadikin Aksa |
Manajer Tim | Muhammad Nur Fajrin |
Direktur jenderal | Irsal Ohorella |
Direktur Akuntansi | Ahmad Muhiddin |
Sekretaris | Muhammad Iko |
Petugas Media | Sulaeman Karim |
Juru potret | Adhiaksa Mursalim |
Muh. Nurdin |
Musim
suntingKlasemen Liga 1 2024–2025
suntingPos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
3 | Borneo Samarinda | 16 | 7 | 5 | 4 | 23 | 11 | +12 | 26 |
4 | Persija | 15 | 7 | 4 | 4 | 21 | 15 | +6 | 25 |
5 | PSM | 15 | 5 | 9 | 1 | 19 | 11 | +8 | 24 |
6 | Bali United | 15 | 7 | 3 | 5 | 22 | 15 | +7 | 24 |
7 | Persita | 15 | 7 | 3 | 5 | 13 | 13 | 0 | 24 |
Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Poin head-to-head; 3) Selisih gol head-to-head; 4) Gol yang dicetak head-to-head; 5) Selisih gol; 6) Gol yang dicetak; 7) Poin fair-play; 8) Undian.
Ranking klub di Asia
sunting- Per 22 Agustus 2024.[28]
Rangking | Klub | Point |
---|---|---|
102 | PSM Makassar | 1347 |
103 | Chiangrai United | 1346 |
104 | Central Coast Marines | 1346 |
105 | Saba Qom | 1345 |
106 | Malavan | 1344 |
Referensi
sunting- ^ "Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pertandingan Liga 1 Stadion B.J. Habibie".
- ^ Purnamasari, Desi. "Para Bos di Belakang Klub-Klub Sepakbola Indonesia di Liga 1". Tirto.id.
- ^ "Ramang: Legenda Besar Sepakbola Indonesia Yang Hidupnya Berakhir Pilu | Goal.com". www.goal.com. Diakses tanggal 2022-10-19.
- ^ bola/read/2011/01/04/113923/1538725/76/psm-tetap-pakai-robert-albert PSM Tetap Pakai Robert Albert[pranala nonaktif permanen]
- ^ Bola.com (2020-04-22). "Kisah Suporter PSM: Berjumlah Puluhan Kelompok, Satu Tujuan di Stadion". bola.com. Diakses tanggal 2024-11-06.
- ^ Kusnadi. "PSM Makassar Sewa Stadion Gelora BJ Habibie Hanya Rp 500 Ribu, Ini Respon Taufan Pawe | TIMES Indonesia". www.timesindonesia.co.id. Diakses tanggal 2022-10-19.
- ^ a b Redaksi, Tim. "PSM Tetap Pakai Jersey Vilour". JPNN.com (dalam bahasa Indonesian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-05. Diakses tanggal 31 October 2014.
- ^ "Nike Jadi Sponsor PSM" (dalam bahasa Indonesian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-31. Diakses tanggal 31 October 2014.
- ^ Bola.com. "PSM Jalin Kerja Sama dengan Sponsor Apparel Asal Spanyol". bola.com. Diakses tanggal 2023-04-20.
- ^ Soplantila, Reinhard. "Resmi, PSM Disponsori Umbro". sepakbola. Diakses tanggal 2023-04-20.
- ^ Yesterday (2022-07-22). "Jersey PSM Musim Ini: Sponsor Tak Berubah, Desain semakin Beda". Kabar. Diakses tanggal 2023-04-20.
- ^ "Rudy Keltjes Ungkap Alasan Pilih PSM" (dalam bahasa Indonesian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-31. Diakses tanggal 30 October 2014.
- ^ "Pelatih PSM: 90 Persen Pemain Pantas Dipertahankan" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 30 October 2014.
- ^ "Alfred Riedl Mendarat di Makassar ,15 Januari" (dalam bahasa Indonesian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-13. Diakses tanggal 8 January 2015.
- ^ Nyomba, Agus. "PSM Makassar Patenkan Peter Gantikan Riedle". Sindonews.com (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 10 April 2015.
- ^ "Assegaf Razak, Peramu Kekuatan PSM di 8 Besar Piala Presiden" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 14 September 2015.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "RESMI: Robert Rene Alberts Jadi Pelatih PSM Makassar" (dalam bahasa Indonesian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-12. Diakses tanggal 1 June 2016.
- ^ Taryono. "PSM Makassar Ditangani Pelatih Anyar Asal Bosnia Darije Kalezic". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2 February 2019.
- ^ "PSM Makassar Ditangani Bojan Hodak | Goal.com". www.goal.com. Diakses tanggal 2020-02-14.
- ^ Nursam, Muhammad (2021-11-25). "PSM Makassar Pecat Milomir Seslija, Syamsuddin Batola Gantikan Sementara". FAJAR. Diakses tanggal 2022-08-26.
- ^ Rachman, Arpan. "Petar Segrt Pergi dari PSM". Okezone.com (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 30 October 2014.
- ^ "Pelatih PSM Makassar Tunggu Nasib di Salatiga" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 30 October 2014.
- ^ Raihan, Faishal (2021-12-29). Raihan, Faishal, ed. "PSM Makassar Resmi Umumkan Joop Gall sebagai Pelatih Baru". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-08-26.
- ^ "Pelatih PSM Makassar Mundur" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 30 October 2014.
- ^ Apriadi, Arief (2022-04-11). "Pelatih Portugal Bernando Tavares Jadi Nakhoda Baru PSM Makassar". Suara.com. Diakses tanggal 2022-08-26.
- ^ a b Mulyawan, Ilham. "Robert Rene Akan Atur Makanan Pemain PSM Makassar". Tribunnews.com.
- ^ Mulyawan, Ilham. "Ini Struktur Baru Manajemen PSM Setelah RUPS". Tribunnews.com.
- ^ "AFC Club Ranking".
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Situs web resmi PSM Makassar
- (Inggris) Profil di afcchampionsleague.com Diarsipkan 2006-01-07 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Profil PSM Makassar di EyeSoccer Database Sepak Bola Diarsipkan 2020-01-12 di Wayback Machine.
- Hasil Pertandingan PSM Makassar - Hasil Pertandingan Terkini dari PSM Makassar