Mariska Presbiopi
Mariska Presbiopi
Mariska Presbiopi
Mata mengubah-ubah daya bias untuk menetapkan fokus pada objek dekat
melalui proses yang disebut akomodasi. Hilangnya daya akomodasi yang terjadi
bersamaan dengan proses penuaan pada semua orang disebut presbiopi (Whitcher,
2010).
Ada 5 tipe presbiopi, yaitu:
Presbiopi insipien merupakan stase paling awal. Akan terjadi kesulitan
dalam membaca tulisan kecil.
Presbiopi fungsional dimana mulai terjadi kesulitan dalam menglihat jarak
dekat.
Presbiopi absolut, mata tidak dapat fokus dalam melihat benda dalam jarak
dekat.
Presbiopi prematur, terjadi sebelum berusia 40 tahun.
Presbiopi nokturnal, kesulitan fokus pada benda berjarak dekat, pada
cahaya yang kurang (Kenny, 2010).
Tabel akomodasi:
Usia (Tahun) Rata-rata Akomodasi (Dioptri)
8 13,8
25 9,9
35 7,3
40 5,8
45 3,6
50 1,9
55 1,3
Patofisiologi
Dalam keadaan normal, ketika melihat benda yang berjarak dekat, mata akan
berakomodasi. Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang
terjadi akibat kontraksi otot siliar. Akibat akomodasi, daya pembiasan lensa
bertambah kuat. Pertambahan usia mengakibatkan berkurangnya elastisitas lensa
sehingga lensa sukar mencembung. Maka akan berkurang pula daya akomodasi
(Ilyas, 2008). Menurunnya kekuatan otot badan siliar juga dapat menurunkan daya
akomodasi (Ilyas, 2009).
Gambaran klinis
Seseorang dengan mata emetrop (tanpa kesalahan refraksi) akan mulai merasakan
ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan benda-benda kecil yang
terletak berdekatan pada usia sekitar 44 46 tahun. Hal ini semakin buruk pada
cahaya temaram dan biasanya lebih nyata pada pagi hari atau saat subjek lelah.
Gejala-gejala ini meningkat sampai usia 55 tahun, menjadi stabil, tetapi menetap
(Whitcher, 2010).
Gangguan akomodasi pada pasien berusia lebih dari 40 tahun akan memberikan
keluhan setelah membaca berupa mata lelah, berair dan sering terasa pedas (Ilyas,
2008).
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tajam penglihatan dengan menggunakan pinhole dilakukan untuk
mengetahui apakah tajam penglihatan yang kurang terjadi akibat kelainan refraksi
atau kelainan organik media penglihatan.
Pemeriksa duduk menghadap kartu Snellen dengan jarak 6 m. Penderita di suruh
melihat huruf terkecil yang masih terlihat dengan jelas. Kemudian pada mata
tersebut ditaruh pinhole atau lubang 0,75 mm. Bila terdapat perbaikan tajam
penglihatan dengan pinhole berarti terdapat kelainan refraksi. Bila terjadi
kemunduran tajam penglihatan berarti terdapat gangguan pada media penglihatan.
Mungkin saja diakibatkan kekeruhan kornea, katarak, kekeruhan badan kaca, dan
kelainan makula lutea (Ilyas, 2008).
Diagnosa banding
Diagnosa banding dari presbiopi adalah hipermetropi. Pada keduanya sama-sama
terdapat kesulitan dalam menglihat pada jarak dekat. Presbiopi terjadi ketika lensa
kehilangan fleksibilitasnya. Sedangkan hipermetropi terjadi sebagai akibat
perubahan bentuk dari bola mata, yang menyebabkan cahaya jatuh tidak tepat di
retina (Kozarsky, 2012).
Penanganan
Presbiopia tidak dapat diobat, tetapi dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa
plus untuk mengatasi daya fokus otomatis lensa yang hilang. Lensa plus dapat
digunakan dengan berbagai cara.
Kacamata baca memiliki koreksi-dekat di seluruh apertura kacamata sehingga
kacamata tersebut baik untuk membaca, tetapi membuat benda-benda jauh
menjadi kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat digunakan kacamata
separuh, yaitu kacamata yang bagian atasnya terbuka dan tidak dikoreksi untuk
penglihatan jauh.
Kacamata bifokus melakukan hal serupa tetapi memungkinkan untuk koreksi
kelainan refraksi yang lain. Kacamata trifokus mengoreksi penglihatan jauh di
segmen atas, penglihatan sedang di segmen tengah, dan penglihatan dekat di
segmen bawah (Whitcher, 2010). Pemberian adisi pada pasien presbiopia:
+ 1.0 D untuk usia 40 tahun
+1.5 D untuk usia 45 tahun
+2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+3.0 D untuk usia 60 tahun (Ilyas, 2008).
Operasi dengan sebutan PRELEX juga dapat dijadikan sebagai pilihan. PRELEX
merupakan singkatan dari Presbyopic Lens Exchange. Lensa yang tidak elastis
lagi diangkat dan digantikan dengan lensa artifisial. Operasi ini dilakukan dengan
anastesi lokal (Kenny, 2010).
Komplikasi
Jika tidak dikoreksi, berkurangnya penglihatan dapat memburuk setiap waktu dan
dapat menuebabkan masalah dalam mengemudi, berkerja, dan kegiatan sehari-hari
(Vorvick, 2012).
Prognosis
Kurangnya penglihatan dapat dikoreksi dengan kaca mata dan lensa (Vorvick,
2012).
Daftar pustaka
1. Ilyas, S. 2009. Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Halaman: 327
2. Ilyas, S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Halamah: 74
3. Kenny, T. 2010. Presbyopia. http:www.patient.co.uk/health/Presbyopia.htm
4. Kozarsky, A. 2012. Presbyopia and Your Eyes. Http: www.webmd.com/eye-
health/eye-health-presbyopia-eyes
5. Vorvick, L. J. 2012. Presbyopia.
http:www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0002021
6. Whitcher, J. P. 2010. Vaughan and Asbury Oftalmologi Umum. Jakarta:
Penerbit Kedokteran EGC. Halaman: 392-393.
Mariska
0907101010107