Tugas Presentasi Kayu (Kelompok Viii)
Tugas Presentasi Kayu (Kelompok Viii)
Tugas Presentasi Kayu (Kelompok Viii)
STRUKTUR KAYU
OLEH :
INDRA JUNUS D111 07 609
ARI AZHARI MZ D111 07 618
MUH. FAJRIN WAHAB D111 07 627
NUR ALAM D111 07 630
A.M. FATHUDDIN D111 07 642
KAYU
Kayu adalah bagian keras Tanaman yang
digolongkan kepada Pohon dan Semak belukar.
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai
dari memasak, membuat perabot (meja, kursi),
bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap),
bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat
dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah
tangga dan sebagainya.
Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari
tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan
termasuk vegetasi alam.
Kayu mempunyai 4 unsur esensial
bagi manusia antara lain:
1. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu,
meliputi 70 % berat kayu.
2. Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% -
28% dari berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai
pengikat satuan srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan
kepada kayu.
3. Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada
kayu, seperti : bau, warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena
adanya bahan ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan hasil yang
lain misalnya: tannin, zat warna, minyak, getah, lemah, malam, dan
lain sebagainya.
4. Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan
selulosa terbakar habis. Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari
berat kayu.
Bagian-Bagian Kayu
1. Kulit luar, lapisan yang berada paling luat dalam keadaan kering
berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada
kayu.
2. Kulit dalam, lapisan yang berada di sebelah dalam kulit luar yang
bersifat basah dan lunak, berfungsi mengangkut bahan makanan
dari daun ke bagian lain.
3. Cambium, lapisan yang berada di sebelah kulit, jaringan ini ke
dalam membentuk kayu baru, sedangkan ke luar membentuk sel-sel
jangat (kulit).
4. Kayu gubal, berfungsi sebagai pengangkut air berikut zat bahan
makanan ke bagian-bagian pohon yang lain.
5. Kayu teras, berasal dari kayu gubal, biasanya bagian-bagian sel
yang sudah tua dan kosong ini terisi zat-zat lain yang berupa zat
ekstrasi.
6. Galih/hati, bagian ini mempunyai umur paling tua, karena galih (hati)
ini ada dari sejak permulaan kayu itu tumbuh.
7. Garis teras, jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada
waktu pengeringan yang tidak teratur.
Keuntungan kayu
a. Murah dan mudah dikerjakan
b. Mempunyai kekuatan yang tinggi dan bobotnya rendah
c. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pegaruh listrik
(bersifat isolasi), kimia,.
d. Bila ada kerusakan dengan mudah dapat diganti dan bisa
diperoleh dalam waktu singkat.
e. Pembebanan tekan biasanya bersifat elastis.
f. Bila terawat dengan baik akan tahan lama.
Kerugian kayu
a. Kurang homogen ketidaksamaan sebagai hasil alam.
b. Cacat-cacat pada kayu.
c. Mudah terbakar.
d. Dapat memuai dan menyusut dengan perubahan-perubahan
kelembaban.
e. Terjadinya lendutan yang cukup besar.
PENGENALAN JENIS KAYU
Manfaat Pengenalan Jenis Kayu
Kegiatan penentuan jenis kayu (identifikasi jenis
kayu) merupakan salah satu bagian dari
rangkaian kegiatan pengujian dalam arti luas
yaitu menentukan jenis kayu, mengukur dimensi
kayu untuk mendapatkan volume serta
menetapkan mutu. Penentuan jenis kayu pada
hakekatnya bukan hanya sekedar untuk
memenuhi persyaratan dalam pelaksanaan
pengujian saja, namun amat penting artinya bagi
semua pihak baik bagi pemerintah, pihak
produsen maupun pihak konsumen.
Metoda Pengenalan Jenis Kayu
Penentuan beberapa jenis kayu dalam bentuk
olahan (kayu gergajian, moulding, dan
sebagainya) masih mudah dilakukan dengan
hanya memperhatikan sifat-sifat kasar yang
mudah dilihat. Sebagai contoh, kayu jati
(Tectona grandis) memiliki gambar lingkaran
tumbuh yang jelas). Namun apabila kayu
tersebut diamati dalam bentuk barang jadi
dimana sifat-sifat fisik asli tidak dapat dikenali
lagi karena sudah dilapisi dengan cat, maka
satu-satunya cara yang dapat dipergunakan
untuk menentukan jenisnya adalah dengan cara
memeriksa sifat anatomi/strukturnya.
SIFAT-SIFAT KAYU DAN
PENGGUNAANNYA
Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sifat utama
kayu yang dapat dipergunakan untuk mengenal
kayu, yaitu sifat fisik (disebut juga sifat kasar
atau sifat makroskopis) dan sifat struktur
(disebut juga sifat mikroskopis). Secara
obyektif, sifat struktur atau mikroskopis lebih
dapat diandalkan dari pada sifat fisik atau
makroskopis dalam mengenal atau menentukan
suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan
hasil yang lebih dapat dipercaya, akan lebih baik
bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara
bersama-sama, karena sifat fisik akan
mendukung sifat struktur dalam menentukan
jenis.
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Sifat-sifat kayu yang termasuk dalam sifat kasar antara lain
adalah :
warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras,
tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada bidang lintang,
arah serat, yaitu arah umum dari sel-sel pembentuk kayu,
gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun
tangensial
berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu,
lingkaran tumbuh,
bau, dan sebagainya.
Macam Penggunaan Kayu
Bangunan (Konstruksi).
Veneer biasa
Veneer mewah
Perkakas (mebel)
Lantai (parket)
Bantalan Kereta Api
Alat Olah Raga
Alat Musik
Alat Gambar
Tong Kayu (Gentong)
Tiang Listrik dan Telepon
Patung dan Ukiran Kayu
Korek Api
Pensil
Moulding
Perkapalan
Arang (bahan bakar)
Penutup
Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan mekanik
akan sangat membantu dalam menentukan
jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan
tertentu. Diharapkan dengan memahami sifat-
sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk
penggunaan tertentu akan semakin mengurangi
ketergantungan konsumen akan suatu jenis
kayu tertentu saja sehingga pemanfaatan jenis-
jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan
(jenis-jenis yang belum dikenal umum) akan
semakin meningkat.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
JAGALAH BUMI INI DENGAN TIDAK
MELAKUKAN PENEBANGAN LIAR