0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
332 tayangan12 halaman

Tugas Praktik Audit - ANALYTICAL PROCEDURES

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 12

MAKALAH PRAKTIK AUDIT

ANALYTICAL PROCEDURES

Kasus :
Laramie Wire Manufacturing
- Using analytical procedures in Audit Planning -

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Adek Mailisa Fitri
Ayesha Furry Nusyirwan

Pendidikan Profesi Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
2013

BAB I
LANDASAN TEORI

PROSEDUR ANALITIK
SA Seksi 329 PSA No. 22
Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam menggunakan prosedur analitik
dan mengharuskan penggunaan prosedur analitik dalam tahap perencanaan dan tahap review
menyeluruh semua audit.
Untuk tujuan SPA, istilah prosedur Analitis berarti pengevaluasian terhadap
informasi keuangan yang dilakukan melalui analitis hubungan antara data keuangan dan data
non keuangan. Prosedur analitis juga mencakup investigasi sebagaimana yang diperlukan
atas fluktuasi atau hubungan teridentifikasi yang tidak konsisten dengan informasi relevan
lain, atau yang berbeda dari nilai yang diharapkan dalam jumlah signifikan.
Prosedur analitik merupakan bagian penting dalam proses audit dan terdiri dari
evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang
masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data
keuangan dengan data nonkeuangan. Prosedur analitik mencakup perbandingan yang paling
sederhana hingga model yang rumit yang mengaitkan berbagai hubungan dan unsur data.
Asumsi dasar penerapan prosedur analitik adalah bahwa hubungan yang masuk akal di antara
data dapat diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali jika timbul kondisi yang sebaliknya.
Kondisi tertentu yang dapat menimbulkan penyimpangan dalam hubungan ini mencakup
antara lain, peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha,
fluktuasi acak, atau salah saji.
Pemahaman hubungan keuangan adalah penting dalam merencanakan dan
mengevaluasi hasil prosedur analitik, dan secara umum juga menuntut

dimilikinya

pengetahuan tentang klien dan industri yang menjadi tempat usaha klien. Pemahaman atas
tujuan prosedur analitik dan keterbatasannya juga penting. Oleh karena itu, identifikasi
hubungan dan jenis data

yang digunakan, serta kesimpulan yang diambil apabila

membandingkan jumlah yang tercatat dengan yang diharapkan, membutuhkan pertimbangan


auditor.
Prosedur analitik digunakan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit lainnya.
b. Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang
berhubungan dengan saldo akun atau jenis transaksi.

c. Sebagai review menyeluruh informasi keuangan pada tahap review akhir audit .

Standar Profesional Akuntan Publik


Prosedur analitik harus diterapkan untuk tujuan yang disebutkan pada butir a dan c
di atas untuk semua audit laporan keuangan yang dilakukan berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Sebagai tambahan, dalam beberapa hal, prosedur
analitik lebih efektif atau efisien daripada pengujian rinci untuk mencapai tujuan pengujian
substantif.
Prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratio yang
dihitung dari jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan
oleh auditor. Auditor mengembangkan harapa tersebut dengan mengidentifikasi dan
menggunakan hubungan yang masuk akal, yang secara pantas diharapkan terjadi
berdasarkan pemahaman auditor mengenai klien dan industrinya. Berikut ini adalah contoh
sumber informasi yang digunakan dalam mengembangkan harapan:
a. Informasi keuangan periode sebelumnya

yang dapat diperbandingkan dengan

memperhatikan perubahan yang diketahui.


b. Hasil yang diantisipasikan, misalnya anggaran atau prakiraan termasuk ekstrapolasi dari
data interim atau tahunan.
c. Hubungan antara unsur-unsur informasi keuangan dalam satu periode.
d. Informasi industri bidang usaha Mien, misalnya informasi laba bruto.
e. Hubungan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang relevan.

PROSEDUR ANALITIK DALAM PERENCANAAN AUDIT


Tujuan prosedur analitik dalam perencanaan audit adalah untuk membantu dalam
perencanaan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit yang akan digunakan untuk memperoleh
bukti saldo akun atau golongan transaksi tertentu. Untuk maksud ini, prosedur analitik
perencanaan audit harus ditujukan untuk:
a. Meningkatkan pemahaman auditor atas bisnis klien dan transaksi atau peristiwa yang
terjadi sejak tanggal audit terakhir dan,
b. Mengidentifikasi bidang yang kemungkinan mencerminkan risiko tertentu yang
bersangkutan dengan audit. Jadi, tujuan prosedur ini adalah untuk mengidentifikasikan
hal seperti adanya transaksi dan peristiwa yang tidak biasa, dan jumlah, ratio serta trend
yang dapat menunjukkan masalah yang berhubungan dengan laporan keuangan dan
perencanaan audit.

Prosedur analitik yang diterapkan dalam perencanaan audit umumnya menggunakan


data gabungan yang digunakan untuk pengambilan keputusan ditingkat atas. Lebih lanjut
kecanggihan, lingkup, dan saat audit, yang didasarkan atas pertimbangan auditor dapat
berbeda tergantung atas ukuran dan kerumitan klien. Untuk beberapa entitas, prosedur
analitik dapat terdiri dari review atas perubahan saldo akun tahun sebelumnya dengan tahun
berjalan, dengan menggunakan buku besar atau daftar saldo (trial balance) tahap awal yang
belum disesuaikan. Sebaliknya, untuk entitas yang lain, prosedur analitik mungkin meliputi
analisis lapotan keuangan triwulan yang ekstensif. Pada kedua keadaan tersebut, prosedur
analitik yang dikombinasikan dengan pengetahuan auditor tentang bisnis, menjadi dasar
dalam menentukan permintaan keterangan tambahan dan perencanaan yang efektif.
Walaupun prosedur analitik yang diterapkan dalam perencanaan audit seringkali
hanya menggunakan data keuangan, tetapi kadangkala informasi nonkeuangan yang relevan
juga dipertimbangkan. Misalnya jumlah karyawan, luas ruang penjualan, jumlah barang yang
diproduksi dan informasi serupa lainnya mungkin membantu dalam mencapai tujuan
prosedur.

PROSEDUR ANALITIK YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGUJIAN SUBSTANTIF


Kepercayaan auditor terhadap pengujian substantive untuk mencapai tujuan audit
yang berhubungan dengan suatu asersi dapat berasal dari pengujian rinci, dari prosedur
analitik, atau dari kombinasi keduanya. Keputusan mengenai prosedur yang digunakan untuk
mencapai tujuan audit tertentu didasarkan pada pertimbangan auditor terhadap efektivitas dan
efisiensi yang diharapkan dari prosedur audit yang ada.
Auditor mempertimbangkan tingkat keyakinan, jika ada, yang diinginkannya dari
pengujian substantive untuk suatu tujuan audit dan memutuskan, antara lain prosedur yang
mana, atau kombinasi prosedur mana, yang dapat memberikan tingkat keyakinan tersebut.
Untuk asersi tertentu, prosedur analitik cukup efektif dalam memberikan tingkat keyakinan
memadai. Namun, pada asersi lain, prosedur analitik mungkin tidak seefektif atau seefisien
pengujian rinci dalam memberikan tingkat keyakinan yang diinginkan.
Efektivitas dan efisiensi yang diharapkan dari suatu prosedur analitik dalam
mengidentifikasikan kemungkinan salah saji tergantung atas, antara lain:
a. Sifat asersi.
b. Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksikan suatu hubungan.
c. Ketersediaan dan keandalan data yang digunakan untuk mengembangkan harapan.

d. Ketepatan harapan.

SI FAT ASERSI
Prosedur analitik mungkin merupakan pengujian efektif dan efisien atas asersi yang
kemungkinan salah sajinya tidak akan tampak dari pemeriksaan bukti rinci atau bila bukti
yang rinci tidak langsung tersedia. Sebagai contoh, perbandingan dari kumpulan gaji yang
dibayar dengan jumlah karyawan mungkin menunjukkan pembayaran yang tidak sah yang
mungkin tidak tampak dari pengujian transaksi individual. Perbedaan dari hubungan yang
diharapkan dapat juga menunjukkan kemungkinan penghilangan dari catatan akuntansi
bilamana bukti transaksi individual dari pihak yang independen yang seharusnya dibukukan
tidak langsung tersedia.

KELAYAKAN

DAN

KEMAMPUAN

UNTUK

MEMPREDIKSIKAN

SUATU

HUBUNGAN
Penting bagi auditor untuk memahami alasan yang membuat hubungan menjadi
masuk akal sebab data kadang-kadang seperti berkaitan padahal kenyataannya tidak
demikian, sehingga dapat mengarahkan auditor ke pengambilan kesimpulan yang salah.
Disamping itu, adanya satu hubungan yang tidak diharapkan dapat memberikan bukti yang
penting jika diteliti secara memadai.
Karena tingkat keyakinan yang lebih tinggi diharapkan dari prosedur analitik
dibutuhkan lebih banyak hubungan untuk mengembangkan harapan. Hubungan dalam satu
lingkungan yang stabil biasanya lebih dapat diduga daripada hubungan dalam satu
lingkungan yang dinamis atau tidak stabil. Hubungan yang melibatkan akun laba-rugi
cenderung lebih dapat diduga dari pada hubungan yang melibatkan hanya akun neraca,
karena akun laba-rugi mencerminkan transaksi selama satu periode waktu, sementara akun
neraca mencerminkan saldo pada satu titik waktu. Hubungan yang menyangkut transaksi
yang tergantung pada keputusan manajemen kadang-kadang kurang dapat diduga. Sebagai
contoh, manajemen mungkin memilih untuk mengeluarkan biaya pemeliharaan dari pada
mengganti aktiva tetap atau mereka mungkin menunda suatu pengeluaran klien.

KETERDESIAAN DAN KEANDALAN DATA


Data mungkin atau tidak mungkin langsung tersedia untuk mengembangkan taksiran
bagi beberapa asersi. Sebagai contoh, untuk menguji asersi kelengkapan, penjualan yang
ditaksir bagi jenis usaha tertentu mungkin dapat dikembangkan dari statistik produksi atau

ukuran tempat penjualan. Bagi jenis usaha lain, data yang relevan untuk asersi kelengkapan
penjualan mungkin tidak langsung tersedia dan mungkin akan lebih efektif clan efisien untuk
menggunakan catatan pengiriman yang rinci dalam menguji asersi tersebut.
Auditor memperoleh keyakinan dari prosedur analitik berdasarkan atas konsistensi
jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan dari data yang diperoleh dari
sumber lainnya. Keandalan data yang digunakan untuk mengembangkan harapan harus
sesuai dengan tingkat keyakinan yang diinginkan dari prosedur analitik. Auditor harus
menilai keandalan data dengan mempertimbangkan sumber data dan kondisi yang
melingkupi pengumpulan data serta pengetahuan lain yang mungkin dimiliki auditor
mengenai data itu. Faktor berikut ini mempengaruhi pertimbangan auditor terhadap
keandalan data untuk mencapai tujuan audit :
a. Apakah diperoleh dari sumber yang independen diluar entitas atau dari sumber didalam
entitas.
b. Apakah sumber dari dalam entitas independen dari mereka yang bertanggung jawab atas
jumlah yang diaudit .
c. Apakah data dikembangkan dari sistem yang dapat diandalkan dengan pengendalian
memadai.
d. Apakah data menjadi sasaran pengujian dalam tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
e. Apakah harapan dikembangkan dengan memakai data dari berbagai sumber.

KETEPATAN HARAPAN
Harapan auditor harus cukup tepat untuk memberikan tingkat keyakinan yang
diinginkan sehingga perbedaan yang mungkin merupakan salah saji yang material, baik
secara individu atau secara kelompok, dengan salah saji lainnya, akan teridentifikasi untuk
diaudit oleh auditor (paragraph 20). Ketika harapan menjadi lebih tepat, toleransi perbedaan
yang diharapkan menjadi lebih sempit, sehingga jika terjadi perbedaan yang signifikan antara
hasil prosedur analitik dengan angka sesungguhnya, perbedaan tersebut kemungkinan besar
karena salah saji. Ketepatan harapan tergantung pada, antara lain, identifikasi dan
pertimbangan auditor terhadap faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi jumlah
yang diaudit dan tingkat kerincian data yang digunakan untuk mengembangkan harapan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hubungan keuangan. Sebagai contoh,
penjualan dipengaruhi oleh harga, volume dan campuran produk. Sebaliknya, masing-masing
hal itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan faktor yang bertentangan dapat menutupi salah
saji. Identifikasi yang lebih efektif terhadap faktor yang secara signifikan mempengaruhi

hubungan umumnya dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya keyakinan yang diinginkan


dari prosedur analitik.
Harapan yang dikembangkan pada tingkat yang rinci biasanya mempunyai
kemungkinan yang lebih besar dalam mendeteksi salah saji jumlah tertentu dari pada
perbandingan secara luas. Jumlah bulanan biasanya akan lebih efektif dari pada jumlah
tahunan dan perbandingan berdasarkan lokasi atau jalur usaha biasanya akan lebih efektif
dari pada membandingkan perusahaan secara keseluruhan. Tingkat kerincian yang cocok
akan dipengaruhi oleh sifat klien, besarnya dan kerumitannya. Umumnya risiko salah saji
yang material menjadi kabur akibat meningkatnya faktor yang bertentangan karena operasi
klien menjadi lebih rumit dan lebih beragam. Penguraian masalah akan membantu
mengurangi risiko ini.

PENYELIDIKAN DAN EVALUASI PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN


Dalam merencanakan prosedur analitik sebagai pengujian substantif, auditor harus
mempertimbangkan jumlah perbedaan yang diharapkan yang dapat diterima tanpa
penyelidikan lebih lanjut. Pertimbangan ini dipengaruhi terutama oleh materialitas dan harus
konsisten dengan tingkat keyakinan yang diinginkan dari prosedur ini. Penentuan jumlah ini
melibatkan pertimbangan kemungkinan bahwa kombinasi dari salah saji dalam saldo akun
tertentu, atau golongan transaksi tertentu, atau saldo atau golongan transaksi lainnya, dapat
terhimpun menjadi suatu jumlah yang tidak dapat diterima.

PROSEDUR

ANALITIK

YANG

DIGUNAKAN

DALAM

REVIEW

YANG

MENYELURUH
Tujuan prosedur analitik yang diterapkan dalam tahap review menyeluruh adalah
untuk membantu auditor dalam menilai kesimpulan yang diperoleh dan dalam mengevaluasi
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Berbagai macam prosedur analitik mungkin
bermanfaat untuk tujuan ini. Review menyeluruh umumnya meliputi pembacaan laporan
keuangan dan catatannya serta mempertimbangkan:
a. Kecukupan bukti yang terkumpul sebagai respon terhadap saldo yang tidak biasa atau
yang tidak diharapkan, yang diidentifikasi pada waktu perencanaan audit atau dalam
pelaksanaan audit, dan
b. Saldo atau hubungan yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang sebelumnya tidak
diidentifikasi.

BAB II
PEMBAHASAN KASUS

8.1 Laramie Wire Manufacturing


Using Analytical Procedures in Audit Planning
Tujuan : setelah menyelesaikan dan mendiskusikan Kasus ini anda seharusnya dapat :

Menelaah dan menganalisa informasi yang berkaitan dengan persediaan suatu


perusahaan dan perkiraan terkait.
Mengidentifikasi resiko potensial dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian
lebih besar atas audit substantive.
Memahami bagaimana prosedur analitis pendahuluan dapat membantu dalam
merencanakan audit atas persediaan.

Latar Belakang tentang Perusahaan Laramie manufaktur


Anda adalah seorang auditor senior yang ditugaskan untuk mengaudit Laramie
manufaktur. Ini merupakan tahun pertama kantor anda menerima penugasan audit untuk klien
ini. walaupun sebelumnya Laramie telah menugaskan akuntan untuk melakukan jasa review
terbatas dengan maksud mendapatkan pinjaman bank, ini adalah tahun pertama Laramie
mengontrak untuk audit menyeluruh atas laporan keuangannya. Perusahaan ini merencanakan
penawaran public perdana (IPO) atas saham sahamnya dalam dua atau tiga tahun berikutnya,
dan telah menyewa kantor anda melakukan audit laporan keuangan yang pertama dalam
persiapan IPO mendatang.
Laramie adalah sebuah perusahaan menengah yang membeli batang tembaga dan
bahan plastic yang digunakan untuk membuat kabel tembaga. Laramie membangun
kompleks bangunan seluas 500.000 kaki persegi, yang mencakup ruang kantor (3%), areal
produksi (57%), bagian pengiriman dan penerimaan (15%), dan gudang persediaan barang
jadi dan bahan baku (25%). Laramie mensuplai kabel tembaga ke bagian timur laut Amerika
Serikat. Perusahaan ini memiliki reputasi yang baik untuk produk-produk berkualitas dan
telah memiliki hubungan kerja yang baik dengan para akuntan luar selama 10 tahun terakhir.
Anda telah diserahkan tanggung jawab untuk mengaudit persediaan Laramie. Anda berada
dalam tahap perencanaan audit, dan anda sedang merencanakan untuk melakukan beberapa
prosedur analitis yang membantu anda megidentifikasi area beresiko yang mungkin
memerlukan perhatian lebih lanjut.
Asisten staf anda menyerahkan informasi yang berkaitan dengan persediaan dan itemitem lain, mencakup uraian singkat area produksi dan persediaan. Karena asisten anda yang
belum berpengalaman, ia biasanya tidak mengerti tentang mendapatkan informasi yang
relevan, sehingga anda mungkin tidak perlu menggunakan setiap informasi yang telah
diserahkannya. Informasinya tercantum dibawah ini.

Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Jadi
Persediaan Tembaga
Persediaan Plastik
Hutang Dagang
Perputaran Persd Barang Dagang
Tingkat Perputaran Piutang
Harga Pasar Kabel
Harga Pasar Tembaga
Harga Pasar Plastik

2008

2007

$ 8.450.000
$ 6.242.500
$ 1.654.500
$ 2.625.000
$ 224.500
$ 450.000
43,6 hari
56,3 hari
$
0,008
$
0,480
$
0,120

$ 8.150.000
$ 6.080.000
$ 1.175.500
$ 1.650.000
$ 182.000
$ 425.000
44,2 hari
48,4 hari
$
0,009
$
0,480
$
0,199

Laramie membuat beberapa peralatan dan jenis kabel tembaga untuk digunakan dalam
aplikasi mulai dari telpon rumah dan kawat listrik berbeda, untuk kabel tegangan tinggi. Area
produksi dibagi menjadi tiga wilayah, dengan masing-masing area yang berspesialiasi dalam
suatu kelompok produk tertentu, mencakup produk-produk perumahan, produk industri dan
produk pesanan khusus. Produksi dilakukan sesuai pesanan yang diminta ke perusahaan.
Untuk setiap jumlah, mesin disesuaikan dan dikalibrasi sesuai dengan jenis dan ukuran
produk yang akan diproduksi, dan ukuran batch tergantung pada jumlah produk yang
dperlukan. Rata-rata mesin waktu setup dari awal sampai akhir adalah sekitar enam jam,
yang sidikit dibawah rata-rata industri.
Berbagai jenis produk Laramie manufaktur semuanya menggunakan bahan baku yang
sama, dengan demikian persediaan bahan baku disimpan dalam suatu tempat, hanya dibagi
menjadi tembaga dan bahan-bahan plastic. Kabel tembaga sudah jadi disimpan, dan
ditumpuk dalam berbagai ukuran, dengan sekitar 500.000 kaki kawat per spul. Persediaan
tembaga tersimpan pada gudang penyimpanan, yang tidak ditumpuk. Setiap gudang
penyimpanan berukuran 6 kaki kali 6 kaki, tinggi 5 kaki, dan menyimpan 1.500 pounds
tembaga. Persediaan plastic disimpan dalam barrel ditumpuk tinggi 4 kaki, dengan kira-kira
lbs 350 plastik per barrel. Area penyimpanan persediaan bahan baku terletak di dekat areal
pengiriman dan penerimaan demi kenyamanan. Pengiriman persediaan baik inbound dan
outbound yang dikirimkan melalui truk kelokasi terdekat, dimana mereka didistribusikan
keseluruh wilayah timur laut Amerika Serikat. Sebuah truk 18 roda dapat membawa hingga
15 paller tembaga, 40 barel plastic, atau 24 gulungan kawat jadi.
Proses produksi Laramie semi otomatis, namun masih relatif membutuhkan sejumlah
tenaga kerja besar. Dengan demikian, biaya konversi Laramie secara wajar dibagi antara
tenaga kerja langsung dan biaya biaya overhead pabrik. Biaya overhead terdiri dari biaya
sarana produksi, depresiasi dan pemeliharaan atas mesin-mesin. Laramie menggunakan
sistem pembiayaan produk gabungan (Sistem yang mengakomodasi ciri-ciri job order dan
sistem pembiayaan proses) untuk mengakomodasi sifat homogen dari proses produksi dan
faktanya bahwa produksi berjalan dilakukan dalam batch-batch yang teridentifikasi secara

terpisah, sesuai dengan sifat relatif homogen produk Laramie, overhead dialokasikan dari
biaya per unit produk didasarkan kombinasi jam mesin dan tenaga kerja langsung.
Seperti produk kabel yang telah terjadi, digulung ke dalam spul besar dari berbagai
macam ukuran, biasanya panjang sekitar 500.000 kaki. Gulungan persediaan jadi ini
disimpan didekat persediaan bahan baku untuk memudahkan bongkar muat. Dalam banyak
kasus, persediaan yang diterima atau dproduksi disesuaikan dengan permintaan langganan
tertentu (spesifik) dan sesuai dengan tanggal yang diminta. Persediaan yang diproduksi tanpa
pesanan pelanggan, digunakan sebagai cadangan jika terjadi permintaan mendadak disimpan
diujung gudang yang jauh dari daerah pengiriman.
Persediaan dan area produksi dikelola dengan baik dan tampaknya berjalan dengan
lancar. Mesin-mesin tampaknya terawatt dengan baik. Pemeriksaan dari kasat mata seolaholah persediaan tidak ada masalah. Dua spul diarea barang jadi yang dikenal tipe kabel
rumah, baru-baru ini dilarang oleh aturan keselamatan federal. Spul ini ditandai dengan jelas,
dan pengawas persediaan menyatakan mereka akan memusnahkan dalam minggu depan.
Prosedur dan catatan untuk bahan penelusuran, melalui proses produksi, dan menjadi barang
jadi dan pengiriman, tampaknya dirancang dengan baik.
Diminta :
1. Dengan lima asersi manajemen (Eksistensi atau keberadaan, kelengkapan, penilaian
atau alokasi, hak dan kewajiban, penyajian dan pengungkapan), laksanakan prosedur
analitis untuk membantu anda mengidentifikasi area-area yang menunjukkan perlunya
perhatian lebih lanjut, jika dimungkinkan
2. Untuk masing-masing dari lima pernyataan manajemen yang terkait dengan
persediaan Laramie, jelaskan secara singkat risiko yang teridentifikasi atau masalah
yang memerlukan perhatian lebih lanjut, jika dimungkinkan
Jawaban :
1.

Prosedur analitis yang digunakan untuk mengidentifikasi area-area yang


memerlukan perhatian lebih lanjut dengan menggunakan lima asersi manajemen.
Siklus produksi persediaan berhubungan dengan penyediaan bahan baku dan konversi
bahan baku (raw material) menjadi barang jadi (finished goods). Siklus ini meliputi
perencanaan serta pengendalian produksi terhadap jenis-jenis dan kuantitas barang yang
akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta transaksi dan
peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Siklus produksi dan persediaan
terkaitan dengan siklus lain, yaitu pembelian bahan baku dan pembayaran biaya
overhead, penggajian tenaga kerja pabrik, dan penjualan barang jadi. Audit atas siklus
produksi dan persediaan ini diarahkan terhadap transaksi yang berkaitan dengan
transaksi pabrikasi dan saldo akun yang berkaitan dengan saldo persediaan. Persediaan
pabrikasi merupakan proses inti dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
serta arus kas akan tergantung pada seberapa baik proses pabrik dikelola.

Pada saat mengaudit perusahaan pabrikasi, auditor biasanya menekankan pada


pemahaman intensivitas modal dari proses pabrikasi, disamping bauran bahan baku dan
tenaga kerja yang diperlukan.
Prosedur analitis terkait dengan lima asersi manajemen atas persediaan :
Asersi
Tujuan Audit atas
Prosedur Analitis
Manajemen
Akun Persediaan
Keberadaan / Persediaan
yang 1. Lakukan review terhadap mutasi persediaan yang
keterjadian
tercatat pada neraca
terjadi dan nilai persediaan yang tercantum di
apakah secara fisik
neraca
benar-benar ada
2. Lakukan pemeriksaan fisik atas kondisi gudang
dan pengamanannya
3. Analisa data perputaran persediaan klien (rasio
persediaan)
Kelengkapan

Persediaan
telah
mencakup
semua
bahan, produk, dan
perlengkapan yang
ada ditangan pada
tanggal Cut Off
Hak
dan Hak milik atas
Kewajiban
persediaan
pada
tanggal neraca
Penilaian atau Persediaan
telah
Alokasi
dinyatakan dengan
tepat pada harga
yang
terendah
antara harga pokok
dan harga pasar

Bandingkan data persediaan tahun 2008 dan 2007

Dapatkan perjanjian / kontrak pembelian dan


penjualan termasuk syarat-syaratnya
1. Analisa data perputaran persediaan klien (rasio
perputaran persediaan) dan metode penilaian
persediaan yang digunakan
2. Analisa rasio pertumbuhan persediaan terhadap
pertumbuhan harga pokok penjualan
3. Analisa rasio barang jadi terhadap bahan baku
yang digunakan
4. Analisa rasio kerja barang jadi yang diproduksi
terhadap tenaga kerja langsung
5. Analisa data-data harga pasar selama tahun 2008
dan 2007

Penyajian dan Persediaan


dan 1. Lakukan pemeriksaan terhadap pengelompokan
Pengungkapan harga
pokok
item-item persediaan yang ada dan harga
penjualan
telah
pokoknya
diidentifikasi
dan 2. Dapatkan dan analisa Standar Operasional
diklasifikasi secara
Prosedur (SOP) tentang proses produksi dan
pengelolaan persediaan klien
tepat dalam laporan
keuangan

2.

Masalah yang berkaitan dengan persediaan Laramie yang memerlukan perhatian


lebih lanjut
Terdapat penurunan tingkat perputaran persediaan, yang dapat mengindikasikan
masalah keberadaan/eksistensi dan masalah dalam penentuan nilai terendah antara
harga pokok dan harga pasar
Rasio pertumbuhan persediaan terhadap hharga pokok yang lebih besar dari 1,0
menunjukkan bahwa persediaan tumbuh lebih cepat dari penjualan, yang
memungkinkan adanya masalah keuangan persediaan
Rata-rata waktu set up mesin dari awal sampai akhir lebih lambat dari rata-rata
industri, yang dapat mempengaruhi jumlah produk yang dihasilkan dan waktu
produksi yang terpakai
Area penyimpanan bahan baku terletak didekat areal pengiriman dan penerimaan,
dimana resiko yang teridentifikasi, bahan baku mudah diselundupkan keluar pada saat
pengiriman barang (Resiko tingkat kehilangan)
Proses produksi yang masih semi otomatis membutuhkan banyak tenaga kerja,
dimana resiko yang teridentifikasi tingginya biaya produksi yang dapat menyebabkan
harga pokok tinggi dan produk tidak dapat bersaing dengan produk lain yang dijual
dengan harga yang lebih murah
Proses produksi membutuhkan waktu yang lebih lama (inefisien waktu produksi)
sehingga lambatnya persediaan produk dipasar yang beresiko terjadinya penurunan
penjualan
Harga pokok yang tinggi sehingga kurang diminati
Sistem pembiayaan produk gabungan, sedangkan produksi dilakukan dalam batchbatch yang terpisah, resiko yang teridentifikasi besar kemungkinan kesalahan dalam
mengalokasikan Biaya Overhead ke masing-masing produk
Gulungan persediaan barang jadi disimpan berdekatan dengan bahan baku, resiko
yang teridentifikasi mudah untuk diselewengkan
Pengamanan terhadap persediaan cadangan (tanpa pesanan) resiko yang teridentifikasi
memakan tempat dan memungkinkan terjadinya kerusakan atau putus dan mudah
kecurian karena kurang terkontrol
Barang jadi kabel rumah yang telah dilarang oleh aturan keselamatan federal yang
masih disimpan resiko teridentifikasi penyalahgunaan barang yang akan dimusnahkan

Anda mungkin juga menyukai