0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
280 tayangan10 halaman

AU

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 10

VENTURI METER

Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk
mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran fluida yang diukur
atau alat sekundernya adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian karena
harganya mahal, memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter throatnya dengan diameter
pipa tidak dapat diubah. Alat ini dapat dipakai untuk mengukur laju aliran fluida, misalnya
menghitung laju aliran air atau minyak yang mengalir melalui pipa. Venturimeter digunakan
sebagai pengukur volume fluida misalkan minyak yang mengalir tiap detik.
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa
yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan
dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya
tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki
penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih besar
daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu
akan mengalir melalui pipa yang memiliki penampang yang lebi sempit, dengan demikian, maka
akan terjadi perubahan kecepatan.

Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian utama yaitu :


a. Bagian Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau
cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
b. Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.

c. Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini
dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar
dari inlet cone.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke bagian
outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet
cone fluida akan mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang
berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian
throat inilah tempat-tempat pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar.
Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini
berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan
kembali normal.
Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan fluida yang
meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang memasuki meteran dan keberadaan
meteran dalam jalur tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen
dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada outlet cone.
Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah
meteran yang dirancangan dengan tepat .
Venturimeter : Alat pengukur
kecepatan aliran fluida cair.

Kecepatan aliran dapat dirumuskan sebagai berikut :


V=a

V= Kecepatan aliran fluida pada penampang pipa lebar (m/s)


a =Luas penampang pipa sempit (m)
A= Luas penampang pipa lebar (m)
= Masa jenis fluida dalam manometer (kg/m3)
= Masa jenis fluida dalam pipa besar (kg/m3)
h=Selisih tinggi permukaan fluida dalam manometer (m)
g=percepatan gravitasi (m/s)

Penerapan Hukum Bernoulli


Penerapan Hukum Bernoulli, perhatikanlah Gambar 7.27. Suatu fluida bergerak dari titik A
yang ketinggiannya h1 dari permukaan tanah ke titik B yang ketinggiannya h2dari permukaan
tanah. Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah mempelajari Hukum Kekekalan Energi
Mekanik pada suatu benda. Misalnya, pada benda yang jatuh dari ketinggian tertentu dan
pada anak panah yang lepas dari busurnya. Hukum Kekekalan Energi Mekanik juga berlaku
pada fluida yang bergerak, seperti pada Gambar 7.27.

Gambar Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas penampangnya yang
berbeda. Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan kecepatannya berubah dari v1 ke v2.
Di ujung pipa satu, mengalir air dengan volume V, bila kerapatan air adalah maka massa
pada volume tersebut adalah m = V. Tenaga potensial yang dimiliki massa adalah U =
mgh. Fluida tak termampatkan maka pada ujung yang lainnya keluar air dengan volume
yang sama dan massa yang sama. Ujung kedua memiliki ketinggian yang berbeda dengan
ujung pertama. Dengan demikian, tenaga potensialnya berbeda meskipun massanya sama.
Jika massa m bergerak dari ujung 1 ke ujung 2 maka massa mengalami perubahan tenaga
potensial sebesar,

Perubahan tenaga kinetik massa:

Saat fluida di ujung kiri fluida mendapat tekanan P1dari fluida di sebelah kirinya, gaya yang
diberikan oleh fluida di sebelah kirinya adalah F1= P1A1. Kerja yang dilakukan oleh gaya ini
adalah:

Pada saat yang sama fluida di bagian kanan memberi tekanan kepada fluida ke arah kiri.
Besarnya gaya karena tekanan ini adalah F2= -P2A2. Kerja yang dilakukan gaya ini.

Kerja total yang dilakukan gaya di sebelah kiri dan sebelah kanan ini adalah:

Masih ingatkah dengan teorema kerja dan energi:

Setelah dimasukan akan diperoleh:

kita bagi kedua ruas dengan V kita memperoleh:

kita bisa mengubah persamaan tersebut menjadi:

Secara lengkap, Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per
satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama di setiap
titik sepanjang aliran fluida ideal. Persamaan matematisnya, dituliskan sebagai berikut.
p + v2 +gh =konstan
atau

dengan: p = tekanan (N/m2),


v = kecepatan aliran fluida (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
= massa jenis fluida.

ORIFICE
PENGERTIAN
Pada masa sekarang ini, perkembangan industri dan teknologi berkembang dengan
sangat pesat, tidak terkecuali pada bidang pengukuran, termasuk pengukuran laju aliran
fluida dalam pipa. Salah satu dari berbagai macam metode pengukuran aliran fluida dalam
pipa adalah dengan menggunakan Orifice Plate.
Laju aliran fluida dalam sebuah pipa penting untuk diketahui, khusus pada industriindustri yang memanfaatkan pipa sebagai media penyalur fluida, sebab dapat mempengaruhi
biaya dan proses produksi dari industri-industri tersebut. Pada sebuh plan pembangkit tenaga
uap misalnya, aliran fluida, dalam hal ini uap (steam), laju aliran massa atau volum steam
sangat penting untuk diketahui, agar jumlah uap yang menumbuk turbin dapat diketahui,
sehingga dapat diperkirakan jumlah energi yang seharusnya dihasilkan oleh plan tersebut, dan
berguna untuk menghitung kerugian-kerugian pada aliran uap dalam pipa, sehingga dapat
dirancang susunan pipa yang menghasilkan kerugian paling sedikit.
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum atau
massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat ini
berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang orifice
adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian. Orifice termasuk alat
ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran (Obstruction Device). Karena geometrinya
sederhana, biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti. Gambar 4.1 menunjukkan
geometri orifice yang umum digunakan.

Gambar Geometri Orifice plate secara umum

Selain menggunakan orifice, untuk mengukur laju aliran dengan metode rintangan
aliran dapat juga menggunakan nozel dan venturi.
PRINSIP KERJA
1. Prinsip dan Persamaan Dasar
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda tekanan
atau disebut juga Bernoullis principle yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara
tekanan fluida dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan menurun
begitu pula sebaliknya.
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu
(umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice akan
dipaksa untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan
kecepatan dan tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum
disebut vena contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan
mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal dan
tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju aliran massa dapat diperoleh
dengan persamaan Bernoulli. Skema prinsip kerja orifice dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Pipa

P1

P2

Orifice

P3

Vena contracta

Gambar Prinsip Kerja Orifice

Keterangan :
P1 = tekanan upstream
P2 = tekanan downstream (pada vena contracta)
P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah melewati vena contracta)
D = diameter dalam pipa
d

= diameter orifice

a. Persamaan Bernoulli

Karena aliran steam pada pipa horisontal maka h1 = h2, sehingga,

Misalkan,

maka,

(1)

b. Persamaan Kontinuitas

(2)

Subtitusi pesamaan (2) ke persamaan (1),

c.

(3)

Menghitung laju aliran volume

(4)

Substitusi persamaan (3) ke (4), maka,

Untuk meyederhanakan maka dibagi dengan

, sehingga laju aliran volume

menjadi,

Substitusikan

(5)

ke persamaan (5)sehingga menjadi,

(6)

NOSSEL
Nosel sama halnya dengan Plat Orifice yaitu terpasang diantara dua flens. Nosel biasa
digunakan untuk aliran fluida yang besar, sedangkan plat orifice digunakan untuk aliran
fluida yang kecil. Karena nosel mempunyai lubang besar dan kehilangan tekanan lebih kecil
dari pada plat orifice sehingga nosel dipakai untuk fluida kecepatan tinggi seperti uap tekanan
tinggi pada temperatur tinggi dan untuk penyediaan air ketel.
Nosel ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk
mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat untuk menunjukkan besaran aliran fluida
yang diukur atau alat sekundernya adalah berupa manometer.
Pada nosel kecepatan bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti dalam
venturi meter. Dan aliran fluida akan keluar secara bebas setelah melewati lubang nosel sama
seperti pada plat orifice.
Nosel terdiri dari dua bagian utama dapat dilihat pada gambar di bawah, yaitu bagian
yang melengkung dan bagian yang silinder. Nosel tap-up stream atau tap awal ditempatkan
pada jarak yang sama dengan diameter dari pipa yang digunakan, sedangkan untuk tap-down
stream atau tap akhir ditempatkan pada jarak setengah dari diameter pipa yang digunakan.

Nosel menggunakan sebuah corong yang diletakkan diantara sambungan pipa sensor tekanan
P1 di bagian inlet dan P2 dibagian outlet.Tekanan P2 lebih kecil dibandingkan P1.

P1

P2

Aliran Fluida

P1 > P2

Kelebihan dan Kekurangan Nosel


Pipa jenis ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan venturi dan orifice ,yaitu:

Masih dapat melewatkan padatan


Kapasitas aliran cukup besar
Mudah dalam pemasangan
Tahan terhadap gesekan fluida
Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venturi.
Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih laminer.

Nosel juga memiliki beberapa kekurangan ,diantaranya :

Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 inchi


Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice.
Awal yang lebih tinggi biaya
Desain asing untuk memperbaiki personil
Mungkin tidak memberikan air yang cukup pada tekanan yang sangat rendah
Streaming mungkin terlihat baik, tetapi tidak dapat menyediakan air
cukup untuk pelumasan atau perlindungan
Kebutuhan akan Pedoman Standar
Operasional untuk tekanan pompa minimum

yang

Anda mungkin juga menyukai