Makalah Cuci Tangan Dan Laporan Evaluasi
Makalah Cuci Tangan Dan Laporan Evaluasi
Makalah Cuci Tangan Dan Laporan Evaluasi
Dosen pembimbing:
Bina Melvina Girsang, S.Kep., Ns, M.Kep.,Sp.Mat
KELOMPOK I :
Jenni Pradieta
Ade Erine S
04111003002
04111003049
Okta Winarsih
Feni Tiara Diah
04021181320031
04021181320033
Alfi Munandar
Barica Desty R
Melisa Chintia
Santoso
Eli Marlina
Vini Ira M P
Chrystin Yuliska
04111003008
04111003011
04111003014
04111003015
04111003025
04111003035
04111003044
Umiarti Meilina
Willa Elisa S
Povi Olivia
Elsa Desfania
Tri Anita
Yuni E H
Lia Apriliani
04021181320035
04021181320020
04021281320021
04021281320023
04111003001
04111003051
04111003034
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang mana telah melancarkan
kami dalam proses pembuatan tugas pengantar profesi keperawatan tentang Cuci Tangan
1
Menggunakan Sabun. Sholawat beiring salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi
Muhammad saw. Yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang seperti sekarang ini.
Pada makalah yang kami susun ini, kami menjelaskan tentang Cuci Tangan
Menggunakan Sabun yang benar. Tidak lupa kami berterima kasih kepada dosen yang
membimbing dalam penyusunan makalah ini. Dengan tersusunnya makalah ini, kami
berharap pembaca dapat mendapatkan manfaat dari makalah ini. Dalam pembuatan makalah
ini kami mohon maaf bila ada kesalahan. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Indralaya,
Juni 2015
Kelompok 1
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang....................................................................................................
Perumusan Masalah............................................................................................
Tujuan.................................................................................................................
Manfaat...............................................................................................................
6
5
6
6
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
7
7
8
9
10
10
11
11
13
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
13
13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
14
LAMPIRAN....................................................................................................................
15
LEMBAR KEGIATAN...................................................................................................
16
17
DOKUMENTASI............................................................................................................
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebersihan merupakan kunci dari kesehatan. Manusia perlu menjaga kebersihan diri
agar tubuh menjadi sehat, sehingga tidak menyebarkan kotoran dan tidak menularkan
penyakit baik dari diri sendiri atauapun orang lain. Kebersihan diri merupakan proses
pertahanan dan pemeliharaan kebersihan serta kesehatan tubuh. Langkah-langkah dalam
3
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan antara lain dengan mandi yang teratur, menjaga
kerapian, menggosok dan merawat gigi, berganti pakaian secara teratur dan mencuci tangan
(Hadiatma, 2013).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat mempengaruhi terhadap kebiasaan
individu untuk mencuci tangan pakai sabun untuk menghindari kejadian diare. PHBS
diciptakan untuk mengajarkan anak sejak usia dini untuk membiasakan diri menjaga
kebersihan individu. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak
sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat disekitar lingkungan tersebut.
Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dan dipelihara oleh setiap individu dan masyarakat
dengan tujuan meningkatkan kebersihan dan kebiasaan hidup sehat (Depkes, 2012).
Mencuci tangan merupakan salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
tujuan untuk menghilangkan kuman dan menghindari individu tertular penyakit yang
membahayakan. Di sekolah, anak tidak hanya belajar tetapi juga melakukan kegiatan lainnya
yang bisa dilakukan disekolah seperti bermain, memegang alat sekolah yang belum tentu
bersih, atau berinteraksi dengan teman lainnya. Sekolah bisa menjadi tempat sebagai
penyebab penularan penyakit bila sekolah tidak diurus dengan benar. Usia sekolah bagi anak
juga merupakan faktor penyebab tertularnya penyakit, karena usia anak prasekolah masih
rentan terhadap penyakit. Sehingga jika ada anak yang mempunyai penyakit tertentu akan
mudah menularkan penyakitnya pada anak lainnya. Jadi, mencuci tangan harus dilatih sejak
dini pada anak agar memiliki kebiasaan mencuci tangan dan terhindar dari penyakit (Djauzi
dalam Hadiatama, 2012).
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat mencegah penyakit yang
menyebabkan kematian jutaan anak setiap tahunnya. Misalnya diare yang telah membunuh 4
juta anak setiap tahunnya di negara-negara maju, karena tangan merupakan media utama
pembawa virus dan bakteri. Diare merupakan penyakit yang menyerang saluran pencernaan,
dimana penderitanya mengalami buang air besar secara terus-menerus. Diare adalah salah
satu faktor yang disebabkan dari kebiasaan individu yang tidak membiasakan mencuci tangan
dengan benar menggunakan sabun. Individu harus membiasakan mencuci tangan
menggunakan sabun, karena dapat mencegah kematian terutama pada anak dan menghindari
dari penyakit yang membahayakan. (Depkes, 2009).
Perilaku kebiasaan yang tidak sehat menimbulkan penyakit pada anak usia prasekolah
yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitarnya, salah satunya adalah
tidak membiasakan mencuci tangan pakai sabun. Hampir semua orang mengerti pentingnya
mencuci tangan pakai sabun, tetapi masih banyak individu yang belum membiasakan dirirnya
untuk melakukannya dengan benar. Hanya sedikit individu yang sudah membiasakan mencuci
4
tangan dengan benar menggunakan sabun. Menurut penelitian World Health Organization
(WHO) mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan resiko kejadian diare hingga 50%
(Tazrian dalam Putri, 2012).
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, pelaksanaan bidang pengembangan
pengetahuan dan kebiasaan mencuci tangan yang diterapkan di Taman Kanak-kanak dapat
dilakukan dengan cara kegiatan terprogram dan kegiatan rutin untuk pengetahuan dan
kebiasaan anak. Pengembangan pengetahuan dan kebiasaan mencuci tangan disampaikan oleh
pihak sekolah melalui kegiatan rutin setiap harinya ketika sebelum makan atau setelah
bermain dengan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun (Depdiknas, 2007). Dari pengetahuan
dan kebiasaan yang didapat dari anak usia prasekolah, anak harus membiasakan menjaga
hidup bersih dan sehat yang salah satunya merupakan mencuci tangan dengan menggunakan
sabun.
Disekolah pun guru harus memberikan pengetahuan akan pentingnya mencuci tangan
dengan sabun. Sekolah yang tidak membiasakan memberikan pengetahuan akan pentingnya
mencuci tangan pakai sabun sangat mempengaruhi tingkat kehadiran murid disekolah, bila
sebagian besar disekolah tersebut tingkat ketidak hadiran murid masih tinggi itu artinya bisa
karena penyebab dari tidak membiasakan hidup bersih dan sehat yang diajarkan oleh pihak
sekolah.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
D. Manfaat
1.
2.
3.
4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kuman, seperti radang tenggorokan, masalah saluran pernafasan, disentri, diare, iritasi kulit,
biang keringat, mata merah, jerawat, bau badan, dan tipus.
3. Setelah ke jamban dan sebelum menyentuh makanan (sebelum mengolah atau memakan
makanan) adalah saat-saat yang sangat penting untuk mencuci tangan dengan memakai sabun
karena dapat menghilangkan kuman yang menempel ditangan.
4. Membiasakan diri mencuci tangan dengan memakai sabun adalah kegiatan preventif yang
paling murah dan efektif dan dapat mengurangi biaya pengobatan kesehatan kita.
5. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan karena
penyakit yang disebabkan oleh kuman seperti diare seringkali membuat para siswa tidak
masuk sekolah. Salah satu penelitian yang dilakukan diluar negeri menunjukkan
membiasakan cuci tangan pakai sabun bisa mengurangi absensi sekolah sekitar 42 persen.
C. Langkah-langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
Menurut World Health Organization (WHO, 2005) mencuci tangan harus menggunakan
sabun dan dibawah air bersih yang mengalir langsung atau kran air agar mencuci tangan
menjadi prosedur yang optimal. Berikut ini langkah-langkah cara mencuci tangan
menggunakan sabun yang benar, yaitu :
1. Basuh kedua tangan dengan air yang mengalir langsung.
2. Tuang sabun cuci tangan secukupnya ke tangan, dan disarankan menggunakan sabun yang
mengandung antiseptik.
3. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan secara memutar dan merata.
4. Gosong punggung tangan bagian kanan dan sela-sela jari kanan dengan tangan kiri, kemudian
lakukan secara bergantian atau sebaliknya.
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari berselingan, kemudian lakukan secara
bergantian atau sebaliknya.
6. Letakkan punggung jari-jari bagian dalam dengan punggung jari lainnya dari kedua tangan
saling mengunci.
7. Gosok ibu jari tangan bagian kanan secara berputar dalam genggaman tangan kiri, kemudian
lakukan secara bergantian atau sebaliknya.
8. Gosokkan secara memutar ujung-ujung jari tangan kanan atau bagian kuku ke bagian telapak
tangan kiri, kemudian lakukan secara bergantian atau sebaliknya.
9. Pegang pergelangan tangan kanan lakukan gerakan secara memutar, kemudian lakukan
kembali pada pergelangan tangan bagian kiri.
10. Bilas sabun pada kedua tangan secara bersih dengan air mengalir.
11. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk atau tissue sekali pakai untuk mengeringkan
tangan sampai benar-benar kering.
12. Gunakan handuk atau tissu bekas mengeringkan tangan tersebut untuk menutup kran.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan pakai sabun sangat penting untuk di ketahui agar menjadi kebiasaan
yang baik untuk menjadi individu yang bersih dan sehat. Tujuan mencuci tangan untuk
mencegah beberapa penyakit yang membahayakan. Faktor yang mempengaruhi mencuci
tangan pakai sabun sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan kebiasaan individu. Berikut
ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi cuci tangan pakai sabun (Kushartanti, 2012) :
1. Citra diri
Karakteristik individu terhadap dirinya sendiri sangat berpengaruh terhadap kebersihan
dirinya. Misalnya terjadi perubahan fisik tanagan menjadi kotor sehingga individu tersebut
peduli terhadap kesehatannya dengan cara mencuci tangan pakai sabun.
2. Status sosial ekonomi
Mencuci tangan dibutuhkan alat seperti sabun, lap bersih atau tissue, dan kran air yang
mengalir langsung untuk mencuci tangan. Setiap individu untuk melakukan kebiasaan
mencuci tangan memerlukan alat dan bahan tersebut dan memerlukan uang untuk
mendapatkannya.
3. Pengetahuan
Sebelum individu atau sekelompok masyarakat melakukan kebiasaan mencuci tangan,
individu dan masyarakat tersebut harus mengetahui pengertian, manfaat, dan apa saja resiko
tentang mencuci tangan. Memberikan pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan
kepada individu atau sekelompok masyarakat tersebut yang belum mengetahuinya.
4. Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap sifat didik, dan membimbing kepada
anaknya untuk mengajarkan suatu hal yang baik. Bila orang tua melakukan kebiasaan hidup
bersih dan sehat, anaknya pun akan mengikuti apa yang telah diajarkan orang tuanya. Karena
pola asuh orang tua sangat berpengaruh untuk kebiasaan anak didiknya hingga dewasa.
5. Kebiasaan anak
Anak yang memiliki kebiasaan untuk mencuci tangan sejak dini akan menjadi
kebiasaannya untuk hidup bersih dan sehat pada saat dewasa kelak.
E. Pengertian Media Flash Card
Flash card merupakan media visual (pandang). Media flash card juga dipakai baik
dalam kelompok kecil maupun kelompok besar serta dapat digunakan untuk belajar secara
individual. Flash card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang
ukurannya 25 cm x 30 cm. Gambar yang ditunjukkan dalam media flash card adalah
gambaran tangan atau foto yang sudah ada dan sudah ditempelkan pada setiap lembaranlembaran kartu. Kartu-kartu tersebut digambar atau ditulis untuk memudahkan penyampaian
yang diberikan dan memberikan petunjuk bagi anak agar anak berpikir dan melakukan
sesuatu (Khoiriyah, 2013).
8
Tulisan dan gambar yang berada di flash card harus jelas dan sesuai ukuran yang sudah
ditentukan. Agar anak mudah menerima informasi atau pesan-pesan yang disampaikan.
Tulisan atau gambar yang biasa digunakan dalam media alat flash card adalah buah-buahan,
binatang, bentuk, maupun bisa untuk lebih mudah mengajarkan anak mengingat tahapantahapan. Tujuan dari media alat flash card ini untuk melatih otak kanan anak untuk mengingat
tentang gambar atau kata-kata yang disampaikan. Sehingga jika dalam penyampain informasi
atau memberikan pendidikan kesehatan kepada anak usia prasekolah media alat ini sangat
membantu untuk penyampaian dan sangat mudah diterima. Dalam bentuk penyampaian
pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan kepada anak prasekolah, anak mudah untuk
mengingat tahapan apa saja yang akan dipelajari dan dipahami oleh anak untuk meningkatkan
pengetahuan anak tersebut dengan media alat.
F. Manfaat Media Flash Card
Menurut (Astro, 2011), flash card mempunyai manfaat untuk pembelajaran, antara lain, yaitu:
1) Meningkatkan kemampuan anak untuk menguasai atau menghafal dengan cepat.
2) Memudahkan orang tua atau guru dalam mengajar dan menyampaikan informasi kepada anak
sejak usia dini
3) Anak akan cepat mudah memahami yang sudah disampaikan orang tua atau gurunya,
misalnya seperti buah-buahan, jenis-jenis huruf, dan bisa menghafal cara untuk melakukan
sesuatu.
G. Kelebihan Media Flash Card
Flash card mempunyai kelebihan sebagai berikut (Syafrudin & Fratidhina, 2009) :
1. Flash card mudah dibawa karena bentuk dan ukuran yang kecil, sehingga mudah disimpan
dan tidak membutuhkan ruang yang yang luas. Flash card juga dapat digunakan di dalam
kelas maupun di luar kelas. Sehingga dalam menyampaikan pendidikan kesehatan atau
promosi kesehatan khususnya untuk anak usia prasekolah bentuk seperti flash card ini sangat
sesuai.
2. Dilihat dari cara membuatnya, flash card mudah dibuat dan digunakan karena flash card
praktis. Jika kita akan menggunakan flash card, kita tinggal menyusun urutan gambar sesuai
keinginan kita dan jika flash card sudah selesai digunakan, flash card tinggal disimpan
kembali ke dalam kotak atau bisa juga diikat agar tidak tercecer.
3. Karakteristik flash card adalah menyajikan pesan-pesan pendek, seperti nama buah-buahan,
mengajarkan sesuatu cara untuk disampaikan, dan sebagainya sehingga anak mudah
mengingat pesan yang disampaikan jika disertakan dengan gambar dan tulisan.
i. Lakukan pada setiap murid, agar semua murid mengetahui apa sudah disampaikan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mencuci tangan pakai sabun merupakan kebiasaan yang bermanfaat dengan tujuan
untuk membersihkan tangan dari kotoran dan membunuh kuman yang menyebabkan
penyakit. Mencuci tangan adalah kegiatan untuk membersihkan bagian telapak, punggung
tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan mencegah penyakit yang merugikan kesehatan
yang diakibatkan oleh kuman dan bakteri. Mencuci tangan yang baik dan sehat memerlukan
bahan-bahan seperti sabun antiseptik, air bersih yang mengalir, dan lap bersih.
Manfaat dari mencuci tangan adalah dapat menghilangkan lemak dan kotoran yang
menempel ditangan juga akan mencegah timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh
kuman, seperti radang tenggorokan, masalah saluran pernafasan, disentri, diare, iritasi kulit,
biang keringat, mata merah, jerawat, bau badan, dan tipus.
Flash card merupakan media visual (pandang). Media flash card juga dipakai baik
dalam kelompok kecil maupun kelompok besar serta dapat digunakan untuk belajar secara
individual. Flash card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang
ukurannya 25 cm x 30 cm.
B. Saran
Berdasarkan penyuluhan tentang mencuci tangan pakai sabun menggunakan media
flash card, diharapkan kepada mahasiswa lebih menerapkan kebiasaan mencuci tangan pakai
sabun di lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat dan untuk siswa di kelompok
bermain diharapkan dapat mengetahui tentang cuci tangan pakai sabun yang benar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2011). Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun Di Indonesia. www.depkes.go.id
diperoleh pada tanggal 5 Juni 2015
Hadiatma, Mega. (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Mencuci Tangan Terhadap
Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Mencuci Tangan Siswa SDN 01 Gonilan. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Khoiriyah, Siti Ainun. (2013). Pemanfaatan Media Flash Card Untuk Meningkatkan
Penguasaan Mufdarat Siswa Kelas VII A MTs N Ngemplak Sleman Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: Unversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Kushartanti, Roro. (2012). Tesis. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Cuci
Tangan
Pakai
Sabun
(CTPS)
(Studi
di
Sekolah
Dasar
Negeri
Brebes)
LAMPIRAN
13
A.PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok bermain Hubullah Indralaya ini antara lain
masih rendahnya kesadaran untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Rendahnya
kesadaran mencuci tangan ini disebabkan oleh kurangnya pengajaran terhadap pentingnya
mencuci tangan menggunakan sabun dan kurangnya fasilitas yang dapat memudahkan anak
mencuci tangan mrnggunakan sabun.
14
C.TARGET LUARAN
D. METODE PELAKSANAAN
LEMBAR KEGIATAN
Nomor
1.
Nama Kegiatan
Pembukaan
Waktu
8.30-8.40
Durasi
10 Menit
Keterangan
Membuka kegiatan penyuluhan
antara lain:
2.
Isi acara
8.45-9.00
15 Menit
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan
tujuan penyuluhan
Mempersiapkan peralatan
yang
dibutuhkan
untuk
penyuluhan
15
9.00-9.45
Mengkondisikan
peserta
penyuluhan
Memberikan
materi
penyuluhan
45 Menit
tentang
cara
Evaluasi
9.45-10.00
15 Menit
ketentuan WHO
Menanyakan
kembali
Penutup
10.00-
5Menit
10.05
benar.
Menutup
kegiatan
penyuluhan
A. Persiapan
Sebelum kegiatan dilakukan maka semua tempat dan peralatan dipersiapkan
terlebih dahulu. Kemudian mengadakan kontrak dengan pihak tim pengajar Kelompok
Bermain Hubullah berkaitan dengan tempat dan waktu akan dilaksanakannya
penyuluhan. Sedangkan materi penyuluhan sudah di persiapkan sebelum kegiatan
dengan menggunakan media flash card.
B. Pelaksanaan
1. Konfirmasi kepada tim pengajar Kelompok Bermain Hubullah untuk melakukan
penyuluhan yang dilaksanakan pada pukul 8.30 s/d selesai.
2. Kegiatan penyuluhan dimulai pukul 8.45-9.45 WIB dengan durasi waktu
penyuluhan tentang mencuci tangan pakai sabun.
3. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan penyampaian tentang :
a. Pengertian dan manfaat mencuci tangan pakai sabun
b. Cara-cara mencuci tangan pakai sabun yang benar sesuai dengan ketentuan
WHO
4. Penyuluhan berlangsung selama 45 menit.
16
2. Proses
a. Pemberi penyuluhan memberikan informasi tentang manfaat mencuci tangan
pakai sabun.
b. Pemberi penyuluhan
menunjukkan
tahapan-tahapan
mencuci
tangan
17
Santoso
saat penyuluhan
: mengkondisikan situasi pada saat
penyuluhan
: mendokumentasikan kegiatan selama
penyuluhan.
Saran
Berdasarkan penyuluhan tentang mencuci tangan pakai sabun menggunakan media
flash card, diharapkan kepada mahasiswa lebih menerapkan kebiasaan mencuci tangan pakai
sabun di lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat dan untuk siswa di kelompok
bermain diharapkan dapat mengetahui tentang cuci tangan pakai sabun yang benar.
18
DOKUMENTASI
19
20
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2011). Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun Di Indonesia. www.depkes.go.id
diperoleh pada tanggal 5 Juni 2015
Hadiatma, Mega. (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Mencuci Tangan Terhadap
Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Mencuci Tangan Siswa SDN 01 Gonilan. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Khoiriyah, Siti Ainun. (2013). Pemanfaatan Media Flash Card Untuk Meningkatkan
Penguasaan Mufdarat Siswa Kelas VII A MTs N Ngemplak Sleman Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: Unversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Kushartanti, Roro. (2012). Tesis. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Cuci
Tangan
Pakai
Sabun
(CTPS)
(Studi
di
Sekolah
Dasar
Negeri
Brebes)
23