Askep Perkemihan Hidronefrosis
Askep Perkemihan Hidronefrosis
Askep Perkemihan Hidronefrosis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Fisiologi Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang
terletak di rongga
metabolism
tubuh
difiltrasi
(disaring)
didalam
metabolisme
yang
tidak
diperlukan
oleh
tubuh
ginjal,
saraf
ini
berjalan
bersamaan
dengan
Ginjal
tubuh.
3) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa
dari cairan tubuh.
4) Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein
ureum, kreatinin dan amoniak.
5) Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan
tulang.
6) Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah.
7) Produksi
hormon
erythropoietin
yang
membantu
Bladder diverticula
Uretra
Intrinsik
2. Urethral stricture
3. Urethral valves
4. Urethral
diverticula
5. Urethral atresia
6. Labial fusion
Ekstrinsik
7. Benign
prostatic
hyperplasia
dan
prostate cancer
2.4 Patofisiologi
Hidronefrosis
merupakan
respons
hasil
dari
proses
Laju
signifikan
filtrasi
dalam
glomerulus
hitungan
jam
(GFR)
setelah
menurun
obstruksi
secara
akut.
Penurunan signifikan GFR dapat bertahan selama bermingguminggu setelah relief obstruksi. Selain itu, kemampuan
tubular ginjal untuk mengangkut natrium, kalium, dan proton;
serta berkonsentrasi dan untuk mencairkan urine sangat
terganggu.
Tingkat gangguan fungsional secara langsung berkaitan
dengan
durasi
dan
luasnya
obstruksi.
Pada
gangguan
penyumbatan
berkembang
secara
perlahan
yang
sementara
hilang
pelvis
timbul
renalis
terjadi
atau
karena
karena
pengisian
penyumbatan
11.
(kalkulus).
12.
Hidronefrosis
bisa
menimbulkan
gejala
saluran
dan
penyebab
untuk
mengidntifikasi
hidronefrosis.
Intraluminal
merupakan
penyebab
paling
mudah
Proses
yang
dalam
retroperitonial
dapat
evaluasi
menyebabkan
pengobatan
hidronefrosis
terbatas
untuk
hidronefrosis
bergantung
pada
etiologi.
Secara
tertahan
sendiri
dapat
digunakan.
Drainase
kulit
yang
akan
diinsisi
dipersiapkan
serta
pielokaliks.Seutas
kawat
pemandu
kateter
atau
kawat
pemandu.
Selang
nefrostomi
menurut
jenisnya,
penatalaksanaan
penyumbatan
segera
dikeluarkan
(biasanya
pembedahan
dan
ujung-ujungnya
disambungkan kembali.
c. Dilakukan pembedahan untuk membebaskan ureter
dari
jaringan
fibrosa.
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
lokasi,
lamanya,
intensitas
pertahankan
dan
penyebaran,
TTV
Rasional:
memberikan
kesempatan
untuk
pemberian
lewatnya
batu,
akumulasi
sisa
berkemih
dan
e) Amati
keluhan
Vu
penuh,
palpasi
untuk
distensi
dalam
kelebihan
0,5
kg
dapat
indikator
kebutuhan
nutrisi,
pembatasan
aktivitas terapi.
e) Berikan / Kolaborasi obat antidiuretik.
Rasional : menghilangkan mual, muntah, meningkatkan
pemasukan oral.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan dengan statis
urine di pelviks ginjal.
Tujuan: tidak terjadi infeksi.
Kriteria hasil: tidak menunjukkan tanda dan gejala infeksi.
dengan
peningkatan
nadi
dan
dengan
hospitalisasi,
prosedur
masalah,
memberikan
dilakukan
dan
mengurangi
masalah
karena
ketidaktahuan.
d) Jelaskan pentingnya peningkatan asupan cairan.
Rasional: Kelancaran produksi urine dapat menghambat
pembentukkan klot.
e) Jelaskan pembatasan aktifitas yang diharapkan :
1) Tirah baring untuk hari pertama post operasi.
2) Ambulasi progresif yang dimulai hari pertama post
operasi dan hindari aktifitas yang mengencangkan
daerah kandung kemih.
Rasional: Pemahaman klien dapat membantu mengurangi
cemas yang berhubungan dengan kecemasan akibat
ketidaktahuan.
b. Postoperatif
1. Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan akibat
pembedahan
Tujuan: Nyeri berkurang atau hilang.
Kriteria hasil :
a) Klien mengatakan nyeri berkurang / hilang.
b) Ekspresi wajah klien tenang.
c) Klien akan menunjukkan ketrampilan relaksasi.
d) Klien akan tidur / istirahat dengan tepat.
e) Tanda - tanda vital dalam batas normal.
Intervensi:
a) Jelaskan pada klien tentang gejala dini spasmus kandung
kemih.
Rasional: Untuk mendeteksi gajala dini spasmus kandung
kemih
b) Pemantauan klien pada interval yang teratur selama 48
jam, untuk mengenal gejala - gejala dini dari spasmus
kandung kemih.
Rasional: Menentukan terdapatnya spasmus sehingga
obat - obatan bisa diberikan.
c) Jelaskan pada klien bahwa intensitas dan frekuensi nyeri
akan berkurang dalam 24 sampai 48 jam.
Rasional: Meberitahu klien bahwa ketidaknyamanan hanya
temporer..
otot,
memfokuskan
dapat
menyebabkan
distensi
kandungkemih
urine
berhubungan
dengan
bekuan
darah
yang
dapat
4. Resiko
tinggi
trauma
berhubungan
dengan
kerusakan
penting
mengevaluasi
infeksi
yang
akan
BAB 3
WEB of CAUTATION (WOC)
Faktor
intrinsik
Faktor
ekstrinsik
Faktor
fungsional
Iritas
i
Nye
ri
Gangguan aliran
urin
Pelebaran pelvis ginjal &
kaliks
tekanan pelvis ginjal
HIDRONEFROSI
S
Nye
ri
Pe tekanan cairan
dalam pelvis ginjal
Resti
Infeksi
Urin statis di
pelvic ginjal
Tindakan
pembedahan
Preop
Kurang
pengetahu
an
Ansiet
as
Kerusaka
n
integritas
kulit
Luka postop
Port de
entry
Resti
Infeksi
Retensio
Urin
Refluk
s
Obstruksi
Akut
Menekan
serabut aferen
di torakal 12
Akumulasi
urine dalam
kaliks
Akumulasi
cairan
Nye
ri
Discontinuitas
jaringan
Resti
Trauma
Gangguan motilitas
usus
Nye
ri
Abdomen
distended
Dilakukan
Sachse
Mual &
Muntah
Perubahan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
Obstruksi
sekunder
Bekuan darah +
edem
Perubahan
eliminasi
urine
Daftar Pustaka
Corwin, E. J., 2009. Buku Saku Patofisiologi. 3 penyunt. Jakarta:
EGC.
Muttaqin, A. & Sari, K., 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Purnomo, B. B., 2011. Dasar-Dasar Uroogi. Jakarta: Sagung Seto.