100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
498 tayangan11 halaman

Kelenjar Gonad

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 11

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 AnatomiKelenjarOvarium
Kelenjar kelamin betina

adalah

ovarium.

SelainSebagai

organ

endokrin, Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan


sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon Estrogen dan progesteron. Sekresinya
diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Estrogen berfungsi untuk menimbulkan
dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan
pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan
dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.
Dengan aktifitas hormonalnya.Ovariumrelatif tenangselama masa pertumbuhan dan
maturasi yang cepat.pada pubertas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun fungsi siklus
yang di sebut siklus haid karena masa perdarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang
jelas. Ovarium ni kemudian gagal memberikan respon terhadap gonadotropin yang disekresikan
oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut Menopause.

2.2 ANATOMI KELENJAR TESTIS

Testis merupakan gonad pria dan fungsi primernya adalah produksi spermatozoa dan
testosteron. Spermatozoa diproduksi didalam tubulus seminiferus dan testosteron disintesis di
dalam sel Leydig. Pada manusia, kedua testis terletak dalam skrotum, dengan panjang sekitar
5 cm dan diameter sekitar 2-3 cm. Testis berada dalam selubung kapsul jaringan ikat yang
disebut tunika albuginea, dan terdiri dari sejumlah tubulus seminiferus kontortus. Pada setiap
testis, tubulus-tubulus menyatu menjadi rete testis, dan membuka untuk memberi makan
duktus pada epididimis. Epididimis memiliki kepala dan ekor, bagian ekor inilah yang
memberi makan pada vas deferent.
Tubulus seminiferus terdiri dari lapisan luar berupa jaringan ikat dan otot polos,
dekelilingi oleh lapisan dalam yang mengandung sel Sertoli. Tertanam dan di antara sel-sel
Sertoli terdapat sel germinal yang memproduksi spermatozoa. Spermatozoa dilepaskan
kedalam lumen tubulus dan disimpan di bagian ekor epididimis. Sel Leydig, yang disebut juga
sel interstisial, terletak diantara tubulus-tubulus seminiferus dan mensekresi testosteron.

Kelenjar

testis

bentuknya

seperti

telur, banyaknya 2 buah

menghasilkan

mani

dikirim

atau

sperma

sel

melalui

saluran yang terdapat dibelakangbuah pelir dan melewati sebelah dalam, disebelah belakang
saluran ini terdapat duktus deferens. Kelenjar testis menghasilkan hormon Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Disamping itu testis dapat
menghasilkan hormone testosteron. Hormon testosteron ini disekresi oleh testis, sebagian
besar berkaitan dengan protein plasma. Beredar dalam darah 15-30 menit, kemudian
disekresi. Testosteron dihasilkan pada anak usia 11-14 tahun, pembentukan ini hampir seluruh
kehidupan. Berkurangnya kecepatan produksi setelah umur 40 tahun pada umur 80 tahun
menghasilkan testosteron lebih kurang 1/5 dari nilai puncak.
2.3 Hormon-hormon yang dihasilkanolehkelenjarOvarium
Hormon-hormon yang dihasilkan Kelenjar ovarium ini terdiri atas dua macam hormon
yaitu :
a. Hormon Estrogen
Estrogenadalah sekelompok senyawa steroid, karena mempunyai struktur kimia
berintikan steroid, yang secara fisiologik, sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin
sistem produksi wanita. Estrogen dihasilkan oleh sel sel granulose folikel de Graaf. Hormon ini
menyebabkan pertumbuhan alat alat perkembangbiakan, perkembangan tanda kelamin
sekunder, dimulainya siklus rahim, siklus birahi, siklus kelenjar air susu, timbulnya gejala birahi
atau siklus menstruasi pada manusia.
b. Hormon progesterone
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita,
mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon
progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami.

Progesterondihasilkan oleh sel sel korpus luteum, selain oleh plasenta dan korteks
kelenjar adrenal. Pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada uterus tidak semuanya atas
pengaruh estrogen, sebab persiapan rahim untuk kebuntingan diatur oleh korpus luteum,
progenteron berfungsi untuk mempertahankan kebuntingan. Oleh karena itu apabila korpus
luteum yang sedang berkembang dirusak atau dibuang, kebuntingan bisa berakhir dengan
keguguran.
2.4 Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar testis
Testis menghasilkan beberapa hormon sekx pria yang dinamakan hormon androgen salah
satu diantarannya testosteron lebih banyak dan lebih kuat dari yang lain. Testosteron
bertanggung jawab akan efek hormon pria. Testosteron dibentuk oleh sel interstisial leydig
yang terletak pada interstisial antara tubulus seminalis ferus, sekresi androgen (hormon
sekresi pria). Misalnya kelenjar adrenal menyekresikan androgen dalam keadaaan normal
tidak menyebabkan sifat maskulinisasi yang bermakna.
2.5 FungsidariHormon-hormon yang dihasilkan di ovarium
a. Fungsi Estrogen
1. Merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan
rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
2. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
3. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi
cairan yang melembabkan vagina.
4. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
5. Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh bagian
atas dan gangguan mood),
6. Mempertahankan fungsi otak.
7. Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita
yang feminine
8. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit,
saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).
9. Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur
normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang
serta mampu menahan air.
10. Produksi sel pigmen kulit.
11. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang
terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi,
pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.

b. Fungsi Progesteron
1. Mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kehamilan
3. Diuretik; mengurangi retensi air
4. Meningkatkan fungsi tiroid
5. antidepresan alami dan hormon anti-kecemasan
6. Meningkatkan libido (hasrat seksual)
7. Mengurangi kontraksi rahim (kram). Baik untuk kram menstruasi
8. Penurunan reseptor estrogen
9. Meningkatkan pematangan sel alami (penurunan risiko kanker)
10. Menyusutnya multiplikasi sel yang disebabkan oleh estrogen
11. Meningkatkan kematian sel normal
12. Penurunan frekuensi seizurs
2.6

fungsi dari hormone yang dihasilkan testis

1. fungsi testosteron
a. Fungsi Testosteron Selama Perkembangan Janin
Testosteron mulai dibentuk oleh testis janin laki-laki pada sekitar minggu ke-7 masa
embrional. Tentu saja salah satu fungsi utama yang berbeda antara kromosom seks pria dan
wanita adalah bahwa kromosom seks pria menyebabkan rabung genital baru yang
berkembang menyekresikan testosteron. Testosteron yang pertama kali disekresikan oleh
rabung genital dan kemudian oleh testis janin bertanggung jawab terhadap perkembangan
sifat tubuh pria, termasuk pembentukan penis dan scrotum dan bukan pembentukan klitoris
dan vagina. Juga sekresi testosteron tersebut menyebabkan pembentukan kelenjar prostat,
vesikula seminalis, dan duktus genitalia.
b. Fungsi Testosteron pada Perkembangan Sifat Kelamin Primer dan Sekunder Dewasa
Sekresi testosteron kembali setelah pubertas menyebabkan penis, scrotum, dan testis
membesar kira-kira delapan kali lipat sampai sebelum usia 20 tahun. Disamping itu,
testosteron menyebabkan sifat kelamin sekunder pria berkembang pada waktu yang sama,
dimulai saat pubertas dan berakhir pada maturitas. Sifat seksual sekunder ini, selain organ
seksual tersebut, membedakan pria dan wanita sebagai berikut:
1. Pengaruh pada penyebaran rambut tubuh
Testosteron menyebabkan pertumbuhan rambut: Diatas pubis, ke atas sepanjang linea
alba, kadang-kadang sampai ke umbilicus dan di atasnya, pada wajah, pada dada, dan
kurang sering pada bagian tubuh yang lain seperti punggung. Testosteron juga
menyebabkan rambut pada bagian lainnya sehingga menjadi lebih menyebar.

2. Pengaruh pada suara


Testosteron yang disekresi oleh testis menyebabkan hipertrofi mukosa laring dan
pembesaran laring. Pengaruh pada suara pada awalanya secara relatif menjadi tidak
sinkron, suara serak, tetapi secara bertahap berubah menjadi suara bass maskulin
yang khas.
3. Pengaruh pad kulit, dan pertumbuhan acne
Testosteron menyebabkan ketebalan kulit diseluruh tubuh dan meningkatkan kekasaran
jaringan subkutan. Testosteron meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau mungkin
semua kelenjar sebasea. Yang paling penting adalah kelebihan sekresi oleh kelenjar
sebasea wajah, karena kelebihan sekresi diwajah ini dapat menyebabkan acne. Oleh
karena itu, acne merupakan salah satu gambaran yang umum dari remaja ketika tubuh
pria pertama kali mengalami peningkatan sekresi testosteron. Setelah beberapa tahun
sekresi testosteron, kulit beradaptasi terhadap testosteron dalam beberapa cara yang
memungkinkannya mengatasi acne.
4. Pengaruh pada pembentukan protein dan perkembangan otot
Salah satu karakteristik yang paling penting pada pria adalah perkembangan peningkatan
muskulatur mengikuti masa pubertas, kira-kira 50 persen massa otot pria meningkat
melebihi massa otot wanita. Hal ini juga berhubungan dengan peningkatan protein di
bagian lain dari tubuh yang tidak berotot. Banyak perubahan pada kulit juga disebabkan
oleh penumpukan protein pada kulit, dan perubahan pada suara mungkin juga terutama
disebabkan oleh fungsi anabolik proteun testosteron.
5. Pengaruh pada pertumbuhan tulang dan retensi kalsium
Setelah peningkatan sirkulasi testosteron yang sangat besar pada saat pubertas, tulang
sangat menebal dan mengendapkan sejumlah besar garam kalsium tambahan. Jadi,
testosteron meningkatkan jumlah total matriks tulang dan menyebabkan retensi kalsium.
Akhirnya, testosteron memberikan pengaruh khusus pada panggul yang menyebabkan
penyempitan pintu atas panggul, membuat panggul lebih panjang, menyebabkan panggul
berbentuk terowongan dan bukan avoid yang lebar seperti pinggul wanita, dan sangat
meningkatkan kekuatan seluruh panggul sebagai penahan beban.
6. Pengaruh pada sel darah merah
Ketika testosteron jumlah normal disuntikkan pada orang dewasa yang dikastrasi, jumlah
sel-sel darah merah permilimeter kubik meningkat 15-20 persen. Juga rata-rata pria
memiliki 700.000 sel-sel darah merah permilimeter kubik lebih banyak daripada ratarata wanita. Perbedaan ini sebagian mungkin disebabkan oleh peningkatan kecepatan

metabolisme setelah pemberian testosteron dan bukan efek langsung testosteron terhadap
pembentukan sel-sel darah merah.
7. Pengaruh pada metabolisme basal
Penyuntikan testosteron pada jumlah besar dapat meningkatkan kecepatan metabolisme
basal 15 persen. Juga, bahkan jumlah testosteron yang biasa disekresikan oleh testis
selama adolesen dan kehidupan dewasa awal akan meningkatkan kecepatan metabolisme
sekitar 5-10% diatas nilai yang didapat bila testis tidak aktif. Peningkatan kecepatan
metabolisme tersebut mungkin disebabkan oleh pengaruh tidak langsung testosteron
terhadap

anabolisme

protein,

peningkatan

kuantitas

meningkatkan aktivitas semua sel.


2.7 DampakjikakelebihanataukekuranganHormon
a. Hormon Estrogen
1. Dampak Kelebihan Estrogen bisa menyebabkan lain :
Kista pada payudara
Kelelahan
Sakit kepala
Mood swing
2. Dampak kurangnya hormon estrogen adalah:
Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang ).

Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.

Meningkatnya risiko dimensia ( linglung ).

Meningkatnya risiko kanker usus besar.

Meningkatnya risiko stroke dan katarak.

b. Hormon Progesteron
1. Kekurangan Progesteron
Kekurangan progesteron dapat menyebabkan atau
memperburuksuatutubuhseseorangantara lain :

2. Dampak kelebihanhormonprogesterone antara lain :

protein,

terutama

enzim

a. Pasientampakkelelahan
b. Kehiangangairahseksual
c. Ketidakstabilanemosi
d. Kembungdannafsumakanberkurang
e. Siklusmenstruasitidakteratur
2.8 AKIBAT KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TESTOSTERON
Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan
kronis,gangguan ereksi,depresi,dan postur tubuh yang kurang tegap maupun
berkurangnya kemampuan atletik.
Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya
gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik
pada pria maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi
daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks
cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan)
daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka.Pada
pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit mendapat atau menjaga
ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi
seksual wanita selain menurunkan gairah.
Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar satu persen per
tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat. Tapi seiring tahuntahun berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra beberapa kilo yang tidak
diinginkan, mengalami kehilangan otot, dan pada usia 60 bahkan ada risiko
impotensi dan penyakit tulang rapuh (osteoporosis). Pada pria yang lebih muda
kadar testosteron rendah dapat disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar
seperti kerusakan testis, gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek
samping obat resep.
2.7 2.9 Mekanisme kerja Hormonte
a. Hormon Estrogen
Hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks,
seperti payudara dan rambut pubik mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen juga menjaga
kondisi kesehatan dan elastisitas dinding vagina, serta memicu produksi cairan vagina. Mereka
juga berperan menjaga tekstur dan fungsipayudara.

Cara kerja hormon pertama berawal dari Estradiol memasuki sel-sel bebas dan
berinteraksi dengan target sitoplasma sel reseptor. Setelah reseptor estrogen yang telah mengikat
ligan, estradiol dapat memasukkan inti dari sel target, dan mengatur transkripsi gen, yang
mengarah ke pembentukan pesan RNA (MRNA). MRNA berinteraksi dengan ribosom untuk
memproduksi protein tertentu yang mengekspresikan efek estradiol pada sel target.
Estradiol mengikat baik untuk kedua reseptor estrogen, ER, dan ER, berbeda dengan
estrogen tertentu lainnya, terutama obat yang preferentially bertindak atas salah satu reseptor.
Obat-obat ini disebut modulator reseptor estrogen selektiv/selective estrogen receptor
modulation, atau SERM. Estradiol adalah estrogen alami yang paling ampuh.
b. Hormon Progesteron
Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh corpus luteum
dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk
implantasi telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary.
Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek anabolik,
androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron merupakan progestin alam yang
paling banyak yang selain efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi
berbagai androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen.
Mekanisme kerja progesteron dalam kontrasepsi adalah sebagai berikut :
1. Ovulasi
Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi poros
hipotalamus-hipofisis-ovarium dan karena modifikasi dari FSH dan LH pada
pertengahan siklus yang disebabkan oleh progesteron.
2. Implantasi
Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra-ovulasi. Ini
yang menjadi dasar untuk membuat IUD yang mengandung progesteron.
Pemberian progesteron-eksogenous dapat mengganggu kadar puncak FSH dan
LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi produksi progesteron yang berkurang dari
korpus luteum menyebabkan penghambatan dari implantasi. Pemberian
progesteron secara sistemik dan untuk jangka waktu yang lama menyebabkan
endometrium mengalami keadaan istirahat dan atropi.

3. Transpor Gamet atau Ovum


Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan progesteron sebelum terjadi
fertilisasi.
4. Luteolisis
Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi corpus
luteum yang tidak adekuat pada siklus haid sehingga menghambat
folikulogenesis.

5. Lendir serviks yang kental


a. Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks
yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari spermatozoa sangat
terhambat.
Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir yang jumlahnya sedikit,
kental dan seluler serta kurang menunjukkan ferning dan spinnbarkeit
c. MEKANISME KERJA HORMON TESTOSTERON
Testosteron tidak hanya bekerja sebagai hormon, namun juga sebagai prohormon. Di sel
target, testosteron dapat direduksi menjadi metabolitnya yang mengalami reduksi 5, yaitu
5-dihidrotestosteron, dan juga diaromatisasi menjadi estradiol. Pada jaringan yang sangat
bergantung pada androgen seperti prostat, testosteron berdifusi ke dalam sel dan dikonversi
menjadi 5-dihidrotestosteron. Ini merupakan androgen aktif dalam kelenjar prostat. DHT
berikatan dengan reseptor androgen intranuklear yang menstimulasi transkripsi. Reseptor
androgen juga dapat berikatan dengan testosteron, dan dalam jumlah yang lebih sedikit,
dengan progesteron. Oleh karena itu, reseptor androgen dikatakan memiliki struktur yang
sangat homolog dengan reseptor progesteron, walaupun keduanya merupakan tipe reseptor
yang berbeda dalam subfamili reseptor steroid yang lebih besar. Reseptor androgen memiliki
domain pengikat hormon dan regio pengikat-DNA, yang terdiri dari dua jari zink.
Antiandrogen telah disintesis dan berkompetisi dengan DHT pada lokasi reseptornya.
Antiandrogen ini dibuat berdasarkan struktur progesteron, contohnya siproteron, siproteron
asetat (CA), dan flutamin. Pada pria, CA menyebabkan atrofi pada prostat dan pada vesikula
seminalis, dan penurunan libido. CA akan menghambat pertumbuhan pada remaja. Pada

wanita, CA digunakan sebagai terapi virilisasi dan hirsutisme pada pasien dengan sindrom
ovarium polikistik. Inhibitor 5-reduktase finasterid juga efektif.

Anda mungkin juga menyukai