LAPORAN PENDAHULUAN Keluarga Hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN Keluarga Hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN Keluarga Hipertensi
5. Pemeriksaan Penunjang
o Pemeriksaan Laborat
Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan dapat
mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh pengeluaran kadar
ketokolamin.
Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.
o CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
o EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu
tanda dini penyakit jantung hipertensi.
o IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal.
o Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung.
6. Penatalaksanaan
o Penatalaksanaan Non Farmakologis
1. DietPembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah
dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2. Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai
dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.
o Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat
anti hipertensi yaitu:
0. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
1. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
2. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
3. Tidak menimbulakn intoleransi.
4. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
5. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi sepertigolongan diuretic, golongan
betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayatpenyakit ginjal pada masa yang
lalu).
o Makanan/cairan
Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual,
muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic
Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.
o Neurosensori
Gejala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,subojksipital (terjadi saat bangun dan
menghilangkan secara spontansetelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan
kabur,epistakis).
Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses piker, penurunan
keuatan genggaman tangan.
o Nyeri/ ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala.
o Pernafasan
Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa
pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyinafas tambahan
(krakties/mengi), sianosis.
o Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.
2. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan
penyakit hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi.
Tujuan :
Tujuan umum :
Tidak terjadi serangan hipertensi yang lebih berat pada klien
Tujuan khusus :
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi (3-6)
- Menyebutkan 3 faktor resiko yang menyebabkan hipertensi
- Menyebutkan 2 akibat hipertensi bila tidak dirawat.
- Menyebutkan 2 cara mencegah timbulnya hipertensi.
Intervensi :
1. Kaji pengetahuan keluarga.
2. Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada klien
3. Kaji tindakan yang pernah dilakukan bila klien serangan hipertensi.
4. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala peny. Hipertensi.
5. Diskusikan dengan keluarga cara mengiidentifikasi serangan.
6. Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi.
7. Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti.
8. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga.
9. Berikan pujian terhadap kemampuan yang diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
b. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
Tujuan :
Tujuan Umum :
Klien tidak mengalami komplikasi/pecahnya pembuluh darah halus
Tujuan khusus :
- Dapat menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
- Dapat menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- Dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Intervensi :
1. Kaji pengetahuan keluarga.
2. Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada klien
3. Kaji tindakan yang pernah dilakukan bila klien mengalami serangan.
4. Diskusikan dengan keluarga tentang akibat peny. Hipertensi pada pembuluh darah.
5. Diskusikan dengan keluarga tentang bagian tubuh yang rawan terjadi pembuluh darah pecah.
6. Diskusikan alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
7. Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi.
8. berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti.
9. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga.
10. Berikan pujian terhadap kemampuan yang diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.