Pedoman Pengorganisasian Farmasi
Pedoman Pengorganisasian Farmasi
Pedoman Pengorganisasian Farmasi
PENGORGANISASIAN FARMASI
RS PKU MUHAMMADIYAH
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada
penyusun, sehingga Buku Pedoman Pengorganisasian Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
ini dapat selesai disusun.
Buku pedoman ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dengan Farmasi di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah .
Dalam pedoman pengorganisasian ini diuraikan tentang struktur organisasi, uraian jabatan,
tata hubungan kerja dan laporan kerja. Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian Farmasi di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah .
Wassalamualaikum Wr Wb
______________,
Februari 2013
(nama terang)
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
A. Visi ..................................................................................................
B. Misi .................................................................................................
C. Tujuan .............................................................................................
BAB VI
BAB VII
BAB IX
RAPAT ...........................................................................................................
A. Pengertian .......................................................................................
B. Tujuan .............................................................................................
C. Kegiatan Rapat ................................................................................
BAB XII
PELAPORAN ................................................................................................
A. Pengertian .......................................................................................
B. Jenis laporan ....................................................................................
Mengingat
Memperhatikan
: 1.
2.
3.
4.
Menetapkan
Pertama
Kedua
(.................................)
NBM. ..............
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
RS PKU Muhammadiyah adalah rumah sakit yang berada di ., dengan jumlah tempat
tidur sebanyak 50 buah dan diharapkan memenuhi persyaratan untuk kelas D. Adapun
pelayanan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan rawat jalan
2. Pelayanan rawat inap
3. Pelayanan IGD
4. Pelayanan kamar operasi
5. Pelayanan farmasi
6. Pelayanan laboratorium
7. Pelayanan radiologi
8. Pelayanan fisioterapi
9. Pelayanan gizi
10. Pelayanan bina ruhani Islam
11. Pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan
12. Pelayanan penyakit dalam
13. Pelayanan penyakit anak
14. Pelayanan bedah
15. Pelayanan sub spesialistik paru
16. Pelayanan ortopedi
17. Pelayanan kesehatan masyarakat
18. Pelayanan tata usaha
19. Pelayanan keuangan
20. Pelayanan rumah tangga
21. Pelayanan IBD
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI
DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. Filosofi
Setiap amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan harus mempunyai filosofi bahwa
penyelenggaraan rumah sakit sebagai dasar perwujudan iman kepada Allah SWT,
berupa amal sholeh dan sebagai sarana tempat untuk beribadah kepada Allah SWT.
B. Visi
Setiap amal usaha Muhammadiyah harus mempunyai visi yang tidak lepas dari visi
persyarikatan Muhammadiyah yaitu sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang
kegiatan dakwah Islamiyah. Oleh karena itu harus mengandung minimal dua unsur yaitu
upaya pelayanan kesehatan yang profesional dan upaya kesehatan yang mencerminkan
nilai nilai Islam. Kuncinya adalah profesional dan Islami. Oleh Karena itu visi RS PKU
Muhammadiyah adalah: Terwujudnya RS PKU Muhammadiyah sebagai Integrated
Hospital, yang melakukan pelayanan dakwah dibidang kesehatan.
C. Misi
Misi adalah jalan menuju visi. Terkait dengan misi Persyarikatan Muhammadiyah maka
misi rumah sakit harus mengandung unsur: menjadikan amal usaha Muhammadiyah
sebagai sarana ibadah, amar makruf nahi munkar, juga menjadikan amal usaha
Muhammadiyah sebagai tempat upaya kesehatan kepada kaum dhuafa dan mendukung
pengembangan dakwah berjamaah.
Misi RS PKU Muhammadiyah adalah:
1. Mendidik masyarakat untuk hidup sehat.
2. Bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.
3. Memberikan layanan Kesehatan masyarakat yang terintegrasi :
a. Spiritual.
b. Education.
c. Health.
d. Green.
e. Hospitality.
4. Menciptakan kinerja yang Profesional, Efektif dan Efisien.
D. Tujuan
Tujuan dari amal usaha Muhammdiyah bidan gkesehatan adalah meningkatkan derajat
kesehatan asyarakat agar mampu menikmati kesejahteraan hidup lebih sempurna dengan
diwujudkan sebagai lebih giat dalam beribadah, optimal dalam melakukan pekerjaan dan
kehidupan berkeluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah.
Tujuan RS PKU Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Dakwah Islamiah dibidang Kesehatan.
2. Dengan mewujudkan derajad Kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan
masyarakat.
E. Motto
Motto amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan bermuara pada suatu kualitas kerja
yang keras, cerdas dan ikhlas. Dengan berlandasan motto yang ikhlas maka tercipta
keunggulan bersaing yang tinggi.
Motto RS PKU Muhammadiyah adalah sebagia berikut IKHLAS dengan kepanjangan
dari:
I Integrasi
K Komitmen
H Holistik
L Legal
A Aman
S Spiritual
F. Keyakinan Dasar
Keyakinan dasar adalah kombinasi antara prinsip dan semangat dimana prinsip adalah
memuat logika yang diperlukan untuk menjalankan prioritas sedang semangat adalah
daya dorong untuk mewujudkan prioritas yang sulit.
1. Yang Hidup pasti mati, dan manusia akan dibangkitkan kembali untuk dinilai
amalnya selama di dunia
2. Setiap yg mati akan dimintai pertanggungjawaban
3. Setiap diri adalah pemimpin
4. Setiap amal baik dan buruk walau sebesar biji zarahpun tercatat
H. Paradigma merupakan pemilihan prioritas prioritas yaitu syarat syarat yang harus
dipenuhi agar tetap survive (hidup) dan prosper (meningkat kemampuan ekonominya)
dilingkungannya (baru)
1. Allah tidak mengubah nasib seseorang bila kaum tersebut tidak mengubahnya
2. Yang menang dan kompetitif adalah yang pelayanan bagus
3. Mutu pelayanan
4. Patient safety
5. Patient oriented
6. Clinical care pathways
7. Keterbaruan dan keterkinian ICT
8. Perencanaan stratejik
b. Berkesinambungan
c. Konsisten
d. Perkembangan organisasi
e. Peduli lingkungan
f. Tabsyir (menggembirakan)
g. Outcome klinik yang maksimal
h. Penilaian kinerja berdasar balanced score card
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS
BAB V
VISI, MISI DAN TUJUAN INSTALASI FARMASI
A. Visi
Visi pelayanan farmasi adalah terwujudnya pelayanan farmasi yang terdepan dalam
pelayanan, informasi dan pengetahuan kefarmasian, professional secara terintegrasi
dengan mengutamakan kepentingan pasien, dalam rangka dakwah dalam bidang
kefarmasian.
B. Misi
Misi pelayanan farmasi adalah sebagai berikut:
1. Menjamin ketersediaan perbekalan farmasi yang berkualitas, terjangkau, dirancang
memenuhi kebutuhan pasien dan pelanggan.
2. Memberikan pelayanan yang ikhlas, professional Islami, sesuai standar mutu yang
ditetapkan
3. Mengembangkan spiritualitas, profesionalitas, dengan berlandaskan nilai-nilai dasar
dan kepercayaan dasar insan bersumber daya sehingga puas dan dapat memuaskan
pelanggan.
4. Mengelola farmasi yang didukung oleh organisasi, finansial, dan insan bersumber
daya berbasis teknologi update dengan system informasi manajemen yang handal.
C. Tujuan
Tujuan dari pelayanan farmasi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan pengobatan rasional Islami pada pelanggan dari aspek klinis,
efektif secara farmakoterapi, ekonomis, dan kemanusiaan.
2. Menjamin keselamatan pasien terkait obat
3. Menjamin finansial return yang memadai sehingga rumah sakit dapat hidup dan
berkembang.
4. Menyelenggarakan green farmasi dengan peduli pada lingkungan
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI FARMASI
Direktur
Manajer
Pelayanan
Kesehatan
Asisten Manajer
Farmasi
Komite Apoteker
Kordinator
Pelayanan
Farmasi
Kordinator
Gudang
BAB VII
URAIAN JABATAN
c. Panitia Farmasi dan Terapi harus mengadakan rapat secara teratur, sedikitnya 2
(dua) bulan sekali dan untuk rumah sakit besar rapatnya diadakan sebulan
sekali. Rapat Panitia Farmasi dan Terapi dapat mengundang pakar-pakar dari
dalam maupun dari luar rumah sakit yang dapat memberikan masukan bagi
pengelolaan Panitia Farmasi dan Terapi.
b. Segala sesuatu yang berhubungan dengan rapat PFT (Panitia Farmasi dan
Terapi) diatur oleh sekretaris, termasuk persiapan dari hasil-hasil rapat.
c. Membina hubungan kerja dengan panitia di dalam rumah sakit yang sasarannya
berhubungan dengan penggunaan obat.
4. Kewajiban Panitia Farmasi dan Terapi
a. Memberikan rekomendasi pada Pimpinan rumah sakit untuk mencapai budaya
pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional
b. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium rumah
sakit, pedoman penggunaan antibiotika dan lain-lain
c. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat
terhadap pihak-pihak yang terkait
d. Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan memberikan
umpan balik atas hasil pengkajian tersebut
5. Peran Apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi
Peran apoteker dalam panitia ini sangat strategis dan penting karena semua
kebijakan dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di
rumah sakit ditentukan dalam panitia ini. Agar dapat mengemban tugasnya secara
baik dan benar, para apoteker harus secara mendasar dan mendalam dibekali dengan
ilmu-ilmu
farmakologi,
farmakologi
klinik,
farmakoepidemologi,
dan
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
PEMASOK
PENGADAAN
- FARMASI
- GIZI
- RUMAH TANGGA
PSRS
KEUANGAN
PELANGGAN
REKAM MEDIK
FARMASI RUMAH
SAKITAPOTEKER
GIZI
AHLI GIZI
PELAYANAN
RAWAT JALAN
MEDIK
PELAYANAN
RAWAT INAP
KEPERAWATAN
LABORATORIUM
PATOLOGI
KLINIK
IGD
KAMAR OPERASI
HOME
CARE
RADIOLOGI
RADIOLOG
FISOTERAPI
FISIOTERAPIS
IBD
INFORMASI
PEMASARAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
BINA RUHANI
ISLAM
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Skor
div.
4500
14
APOTEKER
APOTEKER UTAMA
A4
4100
400
13
APOTEKER MADYA
A3
3700
400
12
400
11
(Expert)
APOTEKER MUDA
A2
3300
(Mastery)
(Competence)
APOTEKER
A1
PERTAMA (Profession)
TENAGA TEKHNIS
KEFARMASIAN
2000 1300
10
TTK. MAHIR
TTK3
1700
300
TTK. LANJUTAN
TTK2
1400
300
(Competence)
(Profession)
TTK. PEMULA
TTK1
(Basic)
Keterangan:
A
= Apoteker
Aturan ini dibuat untuk menjaga nilai obyektifitas dan penghargaan terhadap
keahlian yang dimiliki oleh masing-masing Tenaga Kefarmasian (Apoteker dan Tenaga
Tekhnis Kefarmasian) yang ada di Rumah Sakit Korsma. Aturan tersebut sebagaimana
berikut:
1. Jenjang kualifikasi Tenaga Kefarmasian (Apoteker dan Tenaga Tekhnis Kefarmasian)
hanya berlaku bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan hasil
evaluasi yang telah dilakukan.
2. Penempatan jenjang kualifikasi seorang Tenaga Kefarmasian (Apoteker dan Tenaga
Tekhnis Kefarmasian) ditentukan oleh Satuan Kerja (satker) yaitu Kepala Instalasi
Farmasi dengan dasar pertimbangan masukan dari anggota tim penilai internal.
BAB X
PENGEMBANGAN FARMASI
BAB XI
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja panitia Farmasi yang ada di RS
PKU Muhammadiyah
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja panitia
Farmasi di unit pelayanan Farmasi
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
program kerja panitia Farmasi guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
C. Kegiatan Rapat
Rapat yang dilakukan berkala terdiri dari :
1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil
Jam
: 12.00 - selesai
Tempat
Peserta
Materi
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.
BAB XII
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan system atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja instalasi farmasi di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah .
B. Jenis Laporan
1. Manajemen
a. Laporan kartu stock barang per barang
b. Laporan pemakaian obat menurut analisis ABC
c. Laporan stok dan nilai stok barang keseluruhan
d. Laporan Turn Over Ratio (TOR)
e. Laporan fast moving dan slow moving (obat yang tidak dipakai sampai 1 bulan)
f. Laporan riwayat pemakaian PF per pasien per pereode dengan nilai
g. Laporan stok dan nilainya semua PF. Harga satuan sama dengan harga:
-
Harga FIFO (first in first out) memperlihatkan harga PF sesuai barang yang
masih ada
2. Klinis
a. Laporan statistik R/, jumlah lembar dan jumlah R/ per lembar
b. Laporan riwayat obat per pasien
c. Laporan pemakaian narkotik DEPKES
d. Laporan pemakaian psikotropik DEPKES
e. Laporan pemakaian obat dengan kriteria atribut informasi obat
3. Keuangan
a. Laporan pembelian per bulan, tahun, waktu tertentu
b. Laporan pembelian dari selain pemasok (nempil)
c. Laporan nilai retur
d. Laporan nilai retur yang kembali
e. Laporan faktur yang sudah dilakukan pelunasan ke pemasok
f. Laporan diskon per pemasok
g. Laporan nilai pemakaian PF keseluruhan
h. Laporan nilai pemakaian per kelompok
i. Laporan nilai persediaan keseluruhan
j. Laporan nilai persediaan per kelompok
k. Laporan nilai pemakaian PF per masing-masing unit
l. Laporan nilai pemakaian PF per kelompok
m. Laporan nilai pemakaian PF per resep
n. Laporan jasa pelayanan masing-masing unit
o. Laporan nilai PF yang rusak
p. Laporan nilai PF yang ED
q. Laporan hutang ke pemasok
r. Laporan piutang dari relasi
s. Laporan bad debt
t. Laporan pajak PPN rawat jalan: 10% omzet dikurangi PPn yang sudah dibayar
dari penjualan rumus ozet rawat jalan dibagi total pendapatan rawat jalan dan
inap kali PPN dari obat yang sudah dibayar