Form Telaah Penelitian Hewan Coba (Repaired)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN KARYA HUSADA KEDIRI

KEPUTUSAN MENKUMHAM RI NOMOR : AHU5902.AH.01.04. Tahun 2011


KOMISI ETIK PENELITIAN
STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
Jl. Soekarno Hatta No. 7 Telp. (0354) 399912 Fax 393888 Pare
Kediri
www.stikes-khkediri.ac.id
KETERANGAN KELAIKAN ETIK
No.

/ EC/ LPPM/ KH/ V/ 2015

/2007

Setelah Tim Etik Penelitian mempelajari dengan seksama rancangan penelitian yang
diusulkan, :
Judul proposal

: Pengaruh Perawatan Luka Dengan Menggunakan Getah


Batang Tanaman Yodium (Jatropha Multifida Linn) Dalam
Proses Penyembuhan Luka Terkontaminasi Pada Tikus Putih
(Rattus Norvegicus)

Ketua Peneliti

: Wida Wicaksana

Prodi

: S1Ilmu Keperawatan

Institusi

: STIKES Karya Husada Pare Kediri

Tempat Penelitian

: Laboratorium Stikes Karya Husada Pare Kediri

Maka dengan ini menyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi syarat etik.

Kediri,
Ketua
Komisi Etik Penelitian,

Tintin Hariyani, S.SiT., M.Kes.


NIK. 0731280200201

FORMULIR ETIK PENELITIAN KESEHATAN


ANIMAL RESEARCH

Nama pembimbing :
1. Ns. Moch. Maftuchul Huda, SKp.,M.Kep.,Sp.Kom
2. Laviana Nita Ludyanti, S.Kep., Ns., M.Kep
Nama peneliti
1. Wida Wicaksana
1. Tujuan :
o Penelitian
o Pelatihan/ training
o Pembiakan
o Lain-lain : ...............................................................................................................
2. Waktu penelitian :
Waktu penelitian selama 1 bulan mulsi tanggal 21 Januari 21 Februari 2016
3. Data hewan coba :
Spesies

: Tikus putih (Rattus Novergicus)

Umur

: 3 Bulan

Jenis kelamin : Jantan


Berat

Jumlah :

:300-450 gram

Besar sampel dihitung berdasarkan rumus Sudigdo,(2002):


P(n-1)>15
Keterangan
P= Jumlah perlakuan
n= Banyaknya sampel tiap kelompok perlakuan, karena ada 2 perlakuan, maka:
2(n-1)>15
2n-2>15
2n>17
n>8,5 sampel, sampel yang diambil 9
Keterangan :
n = besar sampel tiap kelompok
Dari hasil perhitungan di atas, didapatkan besar sampel sebesar 9 ekor, jadi
sampel yang digunakan sebesar 9 sampel dalam satu kelompok.
4. Masalah etik yang mungkin akan dihadapi :
Masalah etik yang mungkin akan dihadapi adalah cara perawatan hewan coba,
cara memberi makan dan minum pada hewan coba, cara menjaga kebersihan
kandang dan lingkungan sekitar tempat penelitian dan cara mengadaptasikan
hewan coba pada lingkungan baru.
5. Prosedur penelitian (frekuensi perlakuan, dosis, dan tindakan)
Prosedur tindakan sesuai dengan SOP (terlampir), tikus di perlakukan baik, di
rawat secara teratur, menggunakan dosis 0,3 ml untuk perawatan luka merujuk
pada penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya .
6. Bahaya potensial dan cara mengatasi kejadian tersebut (nyeri dan rasa
sakit pada hewan) :
Sebelum dilakukan tindakan insisi pada punggung tikus putih, untuk mengatasi
nyeri pada hewan akan di lakukan anastesi lokal menggunakan obat anastesi
injeksi lidokain dengan dosis 1,5 ml tiap tikus ( SOP terlampir)
7. Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain) dari tindakan yang akan
dilakukan :
Membandingkan pengalaman penelitian sebelumnya dengan hal yang baru yang
akan dilakukan (terlampir).
8. Bagaimana cara memilih hewan yang sehat?
Cara pemilihan hewan percobaan yaitu tikus jantan dengan umur 3 bulan dan
memiliki berat badan 350-400 gram. Tikus tidak mengalami tanda-tanda stress
seperti tidak mau makan dan tidak aktif bergerak, bulu tikus bersih, mata bersih
dan cerah dan tidak terdapat luka.

9. Jika menggunakan hewan sakit jelaskan diagnosa dan siapa yang


bertanggung jawab merawatnya. Bila menggunakan hewan sehat jelaskan
cara pemeriksaan kesehatannya.
Cara pemeriksaan hewan dengan cara observasi keadaan hewan setiap hari.
Tikus yang mengalami stress menunjukan gejala tidak mau makan dan minum,
tidak aktif bergerak dan berat badan turun, tikus stress dapat disebabkan karena
kandang yang kotor dan terjadi infeksi pada luka yang dibuat. Jika terjadi hal
demikian peneliti bertanggung jawab membersihkan kandang dan menjaga
kebersihannya serta mencegah terjadinya infeksi dengan cara memberikan
perawatan luka secara aseptik.
10. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping dan
komplikasi bila ada.
Selama dilakukan penelitian pada hewan coba, dilakukan observasi dan
dokumentasi pada lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti (lembar
observasi terlampir).
11. Bagaimana memperlakukan hewan coba bila ada gejala efek samping?
Efek samping yang mungkin muncul adalah terjadi infeksi pada luka, infeksi
bisa terjadi karena perawatan luka yang tidak aseptik dan aloat yang belum
steril, jika terjadi infeksi akan dilakukan perawatan luka secara intensif dan
aseptik dan menjaga kesterilan alat rawat luka dan kebersihan lingkungan
kandang
12. Bagaimana cara mengamankan hewan agar tidak mengganggu lingkungan
sekitar?
Hewan di tempatkan pada kandang yang sudah tersedia, kandang tertutup rapat
dan penelitian dilakukan di laboratorium.
13. Hewan coba setelah dipergunakan, apakah dimusnahkan? Bagaimana cara
memusnahkan hewan coba?
Setelah digunakan sebagai hewan coba dalam penelitian, jika luka pada tikus
belum sembuh akan dilakukan perawatan luka sampai luka sembuh. Setelah luka
pada tikus sembuh, tikus digunakian sebagai pakan ternak atau dikembalikan ke
alam.

RINGKASAN USULAN PENELITIAN

Ringkasan
Luka adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas suatu jaringan tubuh, yang dapat
menyebabkan terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktifitas seharihari. Luka terkontaminasi adalah luka yang terjadi akibat benda tajam yang memiliki
sisi tajam atau tumpul yang mengakibatkan rusaknya jaringan kulit yang tidak mungkin
dilakukan penutupan luka dengan jahitan yang telah terpapar oleh bakteri atau virus.
Secara tradisional sejumlah tanaman dan hewan telah digunakan untuk mencegah
peradangan dan penyembuhan luka. Salah satunya tanaman yang dapat dijadikan
sebagai pengobatan luka adalah getah batang tanaman yodium (Jatropa multifida L).
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perawatan luka dengan getah
batang tanaman yodium pada proses penyembuhan luka terbuka Berdasarkan tujuan
penelitian, penelitian ini termasuk jenis penelitian True Eksperimen Design dengan
menggunakan rancangan post-test with control group design dengan subyek tikus putih.
Pada kelompok intervensi diberi perawatan luka menggunakan getah tanaman yodium
(Jatropha Multifida Linn), sedangkan pada kelompok kontrol perawatan luka dilakukan
dengan tidak memberikan getah tanaman yodium yodium (Jatropha Multifida Linn),
akan tetapi luka tetap dibersihkan setiap hari. Dibuat luka insisi pada punggung tikus
dengan panjang luka 2 cm dan kedalaman luka 2 mm dengan menggunakan pisau
bedah. Luka dilakukan penilaian setiap hari sesuai fase penyembuhan luka, yakni
inflamasi, proliferasi dan maturasi dengan ketentuan sembuh jika luka sudah masuk
pada fase maturasi.
Kata kunci: Luka terkontaminasi, getah batang tanaman yodium

Pernyataan dan tanda tangan

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama

: WIDA WICAKSANA

Jabatan

: Mahasiswa

Bertindak sebagai

: Ketua pelaksana

Judul penelitian

: Pengaruh Perawatan Luka Dengan Menggunakan Getah Batang


Tanaman Yodium (Jatropha Multifida Linn) Dalam Proses
Penyembuhan Luka Terkontaminasi Pada Tikus Putih (Rattus
Norvegicus)

Telah membaca, mengisi dan mengerti tentang isi formulir ini dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan penelitian tersebut di atas.

Kediri, 11 Januari 2016


Tanda tangan
Ketua pelaksana,

(WIDA WICAKSANA)
NIM.201401102

Anda mungkin juga menyukai