0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
406 tayangan35 halaman

Minggu 6 DC 2

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 35

MOTOR DC

Back EMF
Secara umum konstruksi motor DC sama dengan generator DC.
Perbedaanya hanya pada terminalnya saja, yaitu motor DC pada
terminal memerlukan tegangan, sedangkan generator DC
menghasilkan tegangan pada terminal.
Sehingga motor DC seakan-akan berfungsi sebagai generator DC.
Pada saat motor DC berputar juga menghasilkan tegangan yang
disebut tegangan GGL balik / back EMF.
Eb back EMF

Eb = k . . N

K konstanta motor
kuat fluks magnetis
N kecepatan motor [rpm]

Counter elektromotive force (cemf) disebut juga GGL lawan


Terjadi saat jangkar berputar,kumparan jangkar motor Dcmemotong medan magnet dan menginduksi tegangan (GGL
lawan)

Tegangan yang diinduksikan GGL lawan berlawanan dengan tegangan terminal


Sesuai hukum ohm

IA = V - Eb
IA = Arus jangkar ( A )
RA VMT = tegangan terminal motor ( Volt )

E = GGL lawan ( Volt )

RA = Tahanan jangkar ( ohm )

Pada motor DC berlaku hubunganhubungan :


Ia

V Eb

Ra

Eb = GGL lawan (Back EMF) dari jangkar


Ra = tahanan untai jangkar

P
Eb ZN volt
a

Kecepatan
Motor DC dapat juga berfungsi sebagai generator.
Motor DC pada waktu berputar juga menghasilkan tegangan
GGL balik Eb.

Eb = . P.z.N
a
k= z.P/a
Eb = k..N
N = Eb/k.
N = (Vt Ia.Ra)/k.

N kecepatan motor [rpm]

REGULASI KECEPATAN
Motor dikatakan memiliki regulasi

kecepatan yang baik, apabila dapat


mempertahankan kecepatan konstannya
pada berbagai pembebenan.

EXAMPLE
The no-load speed of a dc shunt motor is 1,200
rpm. When the motor carries its rated load, the
speed drops to 1,120 rpm. What is the speed
regulation in percent ?
Solution :
NL speed FL
Percent Regulation = NLspeed

x 100

1,200 1,120
= 1,120 x 100= 7.14 percent

Starting
Pada saat distart, pada jangkar akan timbul arus:

I a0

Va
Ra

Setelah motor berputar, maka penghantar pada rotor akan


memotong fluks magnet pada penghantar dilewati fluks
magnet yang berubah muncul tegangan induksi Eb (EMF
balik) yang arahnya berlawanan dengan tegangan input.

E b k .n.

Starting
Sehingga setelah motor berputar:

Va E b
Ia
Ra

Arus start sangat besar, karena Eb belum ada.


Arus start bisa mencapai 3 8 kali arus beban penuh.
Supaya pada saat start arusnya tidak besar, maka pada motor DC
diberi R seri.

Starting
Contoh pemasangan R-seri. Sehingga arus menjadi lebih
kecil sesuai persamaan berikut :

V
Ia
Rvar

Pengendalian Kecepatan
Motor DC mempunyai daerah pengaturan kecepatan yang luas.
Metode pengendalian kecepatan putar motor DC:
1. konvensional

Resistans medan
Resistans jangkar
Pengendalian tegangan
masukan jangkar

2. Rangkaian elektronis

PWM
..

Resistans Medan
Kecepatan motor DC dipengaruhi oleh fluks magnetis yang dihasilkan
oleh kutub (medan)

Eb
N
k
Dengan mengatur arus yang masuk ke kutub penghasil medan
magnet, maka medan yang dihasilkan pun dapat diatur, sehingga
kecepatan juga dapat diatur.

k .I f

Resistans Jangkar
Kecepatan motor DC dipengaruhi juga oleh back EMF.
Sedangkan back EMF, selain dipengaruhi oleh putaran, juga
dipengaruhi oleh tegangan jangkar.

Eb = Vt Ia ( Ra + Rvar )
Dengan mengatur resistans jangkar, maka tegangan
jangkar juga dapat diatur.

Tegangan Masukan Jangkar


Metode ini juga memanfaatkan hubungan kecepatan dengan back EMF

Eb = Vt Ia Ra
Dengan memvariasi tegangan terminal Vt, maka Eb juga berubah,
sehingga kecepatan juga berubah.

Eb = Vt.var Ia Ra

Sistem ini lebih dikenal dengan metode Ward Leonard

Ward Leonard

Motor
induksi
Generator
DC

Motor DC

Pengereman
Ada dua jenis pengereman motor DC
1. elektris

a. Regeneratif
b. Dinamis
c. Plugging

2. Mekanis
Sulit untuk smooth, tergantung kondisi permukaan
dan keterampilan operator

Regeneratif
Memanfaatkan sifat generator dari motor DC.
Yaitu pada saat sumber dihilangkan, motor masih berputar karena
adanya sifat kelembaman, sehingga motor berfungsi sebagai
generator, karena adanya Eb, maka motor akan berhenti.
Eb=kN > V
E V
I b
R

Bersifat sebagai generator mengalirkan arus ke jala-jala


Mesin tidak ada yang memutar kecepatan berkurang
Eb juga turun.

Dinamis
Ketika sumber diputus, motor dihubung singkat lewat tahanan
(tahanan medan).
Pada saat ini motor masih berputar, tatapi bersifat sebagai
generator, sehingga pada rangkaian tertutup ini mengalir arus.
Arus yang dibangkitkan diubah menjadi panas.

Dinamis

Motor Shunt

Motor Seri

Plugging
Menggunakan prinsip pembalikan arah putaran motor.
Yaitu dengan :
1. Membalik arah arus
2. Membalik arah fluks medan magnet

Perhitungan Pada Motor DC Seri:

Ia = IL

Pin = Vt .IL

RSR = hambatan kumparan Seri

VSR = tegangan jatuh pada kumparan Seri


= IL . RSR

Pa = Ea . Ia

Ea = Vt Ia.RSR Ia.RSR VS

(PCU)tot = Ia2 Ra + IL2 RSR

Motor DC Shunt
Belitan medan motor shunt paralel terhadap jangkar
Tegangan sumber
Kuat medan magnit
konstan
konstan
Umumnya berdaya kecil
Kecepatannya Konstan

Perhitungan
Motor DC Shunt
IL

= Ia+Ish
Pin = Vt.IL
Vsh = Ish.Rsh
VRa = Ia.Ra
Pa = Ea.Ia
Ea = Vt-Ia.Ra
(Pcu)tot=Ia2Ra+Ish2.Rsh

Motor DC Compound
Gambar rangkaian motor DC Compound:
- medan seri terhubung seri
dengan jangkar
- medan shunt terhubung paralel
dengan jangkar

Jenis Motor DC Compound


Berdasarkan konstruksinya:
1.

Motor dc compound kumulatif


kumparan medan seri menghasilkan flux yang
memperkuat medan magnet paralel

Total = shunt + seri


2. Motor dc compound differensial
kumparan medan seri menghasilkan flux yang
melemahkan flux paralel

Total = shunt seri

Motor DC Kompound
Kumulatif

Pin =Vt.IL
IL = Ia+Ish
Pa =Ea.Ia
Ea = Vt - IL.Rsr - Ia.Ra
P(cu)tot = Ia2Ra+IL2.Rsr+Ish2.Rsh

Motor DC Kompound
Diferensial

Pin =Vt.IL
IL = Ia+Ish
Pa =Ea.Ia
Ea = Vt - Ia.Rsr - Ia.Ra
P(cu)tot = Ia2Ra+Ia2.Rsr+Ish2.Rsh

Contoh Soal DC shunt

Motor DC Shunt mempunyai hambatan armatur 0,8


Ohm, hambatan Shunt 200 Ohm. Jika tegangan
terminal 440 Volt, daya output 7,46 KWatt pd efisiensi
ekonomi 85% serta tegangan jatuh pd sikat
diabaikan, hitunglah tegangan armatur!

Jawab:
ekonomi = Po/ Pin
0,85 = 7460 Watt / Pin ; Pin = 8776,46 Watt
Pin = Vt IL
8776,46 Watt = 440 Volt. IL
Ish = Vt/ Rsh = 440 Volt / 200 Ohm = 2,2 A
Ia = IL Ish
Ia =(19,95 2,2) Ampere = 17,75 Ampere
Jadi tegangan armatur
Ea + IaRa = Vt
Ea = ( 440 17,75 x 0,8 ) Volt
Ea = 425,8 Volt

Contoh Soal DC seri

Motor DC sambungan seri mempunyai data sebagai berikut: Tegangan


terminal 250 Volt, 4 kutub, kumparan armatur dalam belitan simplex wave
winding, jumlah konduktor dalam seluruh slot 782 buah. Besar hambatan
armatur dan kumparan medan masing-masing 0,75 Ohm. Dalam keadaan
bekerja, motor menarik arus sumber sebesar 40 Ampere. Hitung:
a. Kecepatan putar rotor, jika fluks per kutub 25 mWb
b. Kopel armatur

Jawab:
a). Ea

= PNZ/60 a = Vt IaRa IaRsr

(25 x10-3 x 4 N x 782) / (60 x 2) = 250 40 x 0,75 40 x 0,75

N
b). Ta

= 291,56 rpm
= 0,159 Z Ia P/a
= 0,159 x 25 x 10-3 x 782 x 40 x 4/2
= 249 Nm

Contoh soal DC compound

Suatu motor DC kompon pendek dengan daya input 34,5 KW,


tegangan terminal 220 V, resistan kumparan medan Shunt, medan
Seri dan jangkar, masing-masing sebesar 92 Ohm, 0,015 Ohm dan
0,03 Ohm. Hitung:
a. Arus jangkar
b. EMF / GGL
c. Daya output

Jawab:
Vt = 230 Volt ; Rsh = 92 Ohm ; Rs = 0,015 Ohm
Ra = 0,03 Ohm ; Daya input (Pin) = 34,5 KW
I

= Daya input / Vt = 34500/230 = 150 Ampere

Ish

= (Vt I RS) / Rsh = 230 ( 150 x 0,015 ) / 92


= 2,475 Ampere

a).

Arus Jangkar Ia

b).

Eb

c).

Daya output yang dibangkitkan oleh jangkar :


Poutput = Eb x Ia
= 223,32 x 147,525
= 32,945 KW

= I Ish = 150 2,475


= 147,525 Ampere

= Vt Ia Ra I Rs vsi
= 230 ( 147,525 x 0,03 ) ( 150 x 0,015 ) 0
= 223,32 Volt

Anda mungkin juga menyukai