Cara Isolasi Monoterpenoid
Cara Isolasi Monoterpenoid
Cara Isolasi Monoterpenoid
DALAMJERUK)
Kandungan Kimia Jeruk
Kandungan kimia dari kulit buah jeruk bali adalah D-Limonen lebih dari 50% dari minyak
atsirinya, terdapat pula 5% campuran sitral, sitronelal dan metil ester dari asam antranilat
(Agusta, 2000).
Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut juga
minyak menguap (volatile oil), minyak eteris (ethereal oil), atau minyak esensial (essential oil).
Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna, namun pada
penyimpanan lama warnanya berubah menjadi lebih gelap karena oksidasi. Untuk mencegahnya,
minyak atsiri harus terlindung dari pengaruh cahaya, diisi penuh, ditutup rapat serta disimpan di
tempat yang kering dan gelap (Gunawan & Mulyani, 2004).
Keberadaan Minyak Atsiri pada Tumbuhan
Dalam tumbuhan, minyak atsiri terdapat dalam berbagai jaringan, seperti di dalam
rambut kelenjar (pada suku Labiatae), di dalam sel-sel parenkim (pada suku
Zingiberaceae dan Piperaceae), di dalam saluran minyak (pada suku Umbelliferae), di
dalam rongga-rongga skizogen dan lisigen (pada suku Myrtaceae, Pinaceae dan
Rutaceae), terkandung di dalam semua jaringan (pada suku Coniferae).
Pada tumbuhan, minyak atsiri berperan sebagai pengusir serangga pemakan daun. Sebaliknya
minyak atsiri dapat berfungsi sebagai penarik serangga guna membantu proses penyerbukan dan
sebagai cadangan makanan (Gunawan & Mulyani, 2004).
Komposisi Kimia Minyak Atsiri
Pada umumnya perbedaan komposisi minyak atsiri disebabkan perbedaan jenis
tanaman penghasil, kondisi iklim, tanah tempat tumbuh, umur panen, metode ekstraksi
yang digunakan dan cara penyimpanan minyak (Ketaren, 1985). Minyak atsiri biasanya
terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur Karbon
(C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), serta beberapa persenyawaan kimia yang
mengandung unsur Nitrogen (N) dan Belerang (S). Pada umumnya komponen kimia
minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan yaitu :
a. Golongan Hidrokarbon (Terpen)
Persenyawaan yang termasuk golongan ini terbentuk dari unsur Karbon (C) dan
Hidrogen (H). Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri sebagian besar
terdiri dari monoterpen (2 unit isopren) dan sesquiterpen (3 unit isopren).
: 1)
pelarut
1. Metode Penyulingan
a. Penyulingan dengan air (water distillation)
Pada metode ini, bahan tumbuhan direbus dalam air mendidih dalam satu wadah.
Minyak atsiri akan dibawa oleh uap air yang kemudian didinginkan dengan
mengalirkannya melalui pendingin. Hasil sulingan adalah minyak atsiri yang belum
murni. Perlakuan ini sesuai untuk minyak atsiri yang tidak rusak oleh pemanasan
(Guenther, 1987).
b. Penyulingan dengan air dan uap (water and steam distillation)
Bahan tumbuhan yang akan disuling dengan metode penyulingan air dan uap
ditempatkan dalam suatu tempat yang bagian bawah dan tengah berlobang-lobang yang
ditopang di atas dasar alat penyulingan. Ketel diisi dengan air sampai permukaan air
berada tidak jauh di bawah saringan, uap air akan naik bersama minyak atsiri kemudian
dialirkan melalui pendingin. Hasil sulingannya adalah minyak atsiri yang belum murni
(Guenther, 1987).
c. Penyulingan dengan uap (Steam distillation)
Pada metode ini bahan tumbuhan dialiri uap panas dengan tekanan tinggi. Uap air selanjutnya
dialirkan melalui pendingin dan hasil sulingan adalah minyak atsiri yang belum murni. Cara ini
baik digunakan untuk bahan tumbuhan yang mempunyai titik didih yang tinggi (Guenther,
1987).
2. Ekstraksi dengan Pelarut Menguap
Prinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri dalam pelarut organik yang mudah menguap.
Ekstraksi dengan pelarut organik pada umumnya digunakan mengekstraksi minyak atsiri yang
mudah rusak oleh pemanasan uap dan air, terutama untuk mengekstraksi minyak atsiri yang
berasal dari bunga misalnya bunga cempaka, melati, mawar dan kenanga. Pelarut yang umum
digunakan adalah petroleum eter, karbon tetra klorida dan sebagainya (Ketaren, 1985).
3. Ekstraksi dengan Lemak Padat
Proses ini umumnya digunakan untuk mengekstraksi bunga-bungaan, untuk
mendapatkan mutu dan rendeman minyak atsiri yang tinggi. Metode ekstraksi dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu enfleurasi dan maserasi.
a. Enfleurasi (Enfleurage)
Pada proses ini, absorbsi minyak atsiri oleh lemak digunakan pada suhu rendah
(keadaan dingin) sehingga minyak terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh
panas. Metode ini digunakan untuk mengekstraksi beberapa jenis minyak bunga yang