Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media
Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media
Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media
Office:
Komp. Swadaya Mas Blok D. 17
Jl. Abd. Dg Sirua Makassar
Tlp. 0411-503 5521
Mobile: 0813 4253 2737
Website : www.scriptintermedia.com
Email : Info@scriptintermedia.com
Tutorial ArcView
I. PENDAHULUAN
ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografik (SIG/GIS).
Sistem Informasi Geografik sendiri merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menyajikan informasi geografi. Mungkin anda
sudah kenal kenal dengan yang namanya peta. Perlu diketahui bahwa peta juga bisa disebut
SIG atau istilahnya SIG Konvensional. Terdapat beberapa perbedaan antara peta di atas
kertas (peta analog) dan SIG yang berbasis komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta
menampilkan data secara grafis tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG adalah suatu
sistem yang melibatkan peta dan basis data. Dengan kata lain peta adalah bagian dari SIG.
Sedangkan pada ArcView anda dapat melakukan beberapa hal yang peta biasa tidak dapat
melakukannya.
Perbedaan pokok antara Peta Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta itu statik
sedangkan ArcView dinamik. Peta Analog dibuat hanya untuk keperluan yang bersifat umum
atau sudah ditentukan. Sebagai contoh, peta topografi menyajikan unsur-unsur yang
general seperti kontur, sungai, jalan, dan sebagainya; Peta jalan menyajikan jalan dengan
nama jalan, unsur-unsur yang penting di sekitar jalan, dan batas-batas jalan yang berfungsi
sebagai indeks. Kedua contoh di atas menunjukkan bahwa peta-peta tersebut memang
dibuat untuk keperluan yang bersifat umum atau keperluan yang sudah ditentukan, dan
tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain. Di lain pihak, SIG berkemampuan untuk
menyeleksi dan menampilkan informasi-informasi apa saja yang Anda perlukan, serta
mampu mengkomposisikan unsur-unsur pada peta sesuai dengan keperluan anda. Dengan
demikian ArcView mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan Peta Analog.
Suatu komposisi peta di ArcView merupakan gabungan dari beberapa layer yang
disusun secara bertumpuk. Umumnya disebut tema / entitas. Setiap tema merupakan layer
yang dapat digabungkan untuk membentuk suatu peta, sehingga kita selaku pengguna
(user) dapat menampilkan informasi geografis sesuai dengan kebutuhan. Secara praktis, Arc
View biasa digunakan antara lain untuk :
1. digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)
2. reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis
3. editing tema dengan drag and drop atau cut and paste
4. editing tema dengan query item pada tabel
5. konvesri data dari MS-EXCEL atau MS-ACSESS menjadi tema baru pada data spasial
yang telah ada
6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis
Secara garis besar ARCVIEW terdiri atas piranti-piranti dengan berbagai karakteristik
sebagai berikut :
1. Graphical User Interface yang Bersifat Umum
2. User Interface dari "GUI" versi ArcView adalah identik dan dapat 'terbaca' pada semua
plafform yang di support oleh ArcView. Sehingga user dapat dengan leluasa membuka
data pada system (platform) yang berlainan.
3. Table Structure (Struktur Tabel)
4. Struktur data ArcView adalah identik dengan semua platform yang di support oleh
ArcView. Data dapat dibuka dan dibaca oleh platform yang berbeda, dan dapat
didistribusikan melalui network ke user lain tanpa diterjemahkan terlebih dahulu.
5. Grafik yang Diintegrasikan dengan DataBase (Basis Data)
6. Istilah yang paling tepat untuk menggambarkan ArcView adalah "geographic atau
graphic database".
7. DataBase atau Map Selection
8. Dengan adanya integrasi grafik dengan basis datanya di ArcView, maka informasi
dapat diketahui melalui seleksi basis data atau seleksi grafiknya.
9. Menampilkan Raster sebagai Background bagi Vektor
10. Image Raster, seperti Foto Udara, Peta hasil Scan atau Citra satelit dapat digunakan
sebagai background peta (vektor). Sehingga penyajian peta akan tampak lebih bagus
dan dengan presisi detail yang match dengan Raster sebagai background. Image
raster dari aplikasi bitmap atau aplikasi lainnya juga dapat digunakan untuk
menampilkan logo perusahaan di ArcView. Beberapa format raster yang dapat dibaca
oleh ArcView dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1. Format ratser yang dapat dibaca pada program ARCVIEW
File Format Extention
Windows™ Bitmap *.BMP
R
Compuserve Graphics Interchange File *.GIF
Joint Photographic Experts Group (JPEG) format *.JPG
WindowsTM Picture format *.PCX
Tagged Image File Format (TIFF) *.TIF
Maximize
Project Window Minimiz
e
Exit
Menu
bar
Icon / Koordinat
Buttons Posisi
Tools
Layer/ Drawing
Tema window
1.4.Icon / Buttons
Add Find
Theme Zoom to Zoom to
Active Previues Clear
Theme(s) Extent Selected
Edit Query Zoom
Legend Builder In Features
1.5. Tools
Vertex Pan Label
Zoom Hot
Edit
In Link
Identify Draw
Point
b. Tema / Theme :Gabungan dari beberapa layer yang membentuk suatu susunan
peta.
c. Atribut : Informasi yang menggambarkan keadaan “field” (terbaca secara
vertikal) dari sebuah layer / theme)
d. Feature : Sebuah kenampakan, terdiri dari point, garis, maupun polygon.
Klik yes pada gambar 2.3 akan didapatkan view baru seperti pada gambar 2.4.
Cara lain untuk membuat view baru;
Sebaiknya setiap memulai pekerjaan dengan Arc View, anda mentapkan suatu
directory tertentu untuk menyimpan hasil. Dengan cara aktifkan menu file dan pilih set
working directory (gambar 2.5)
Theme yang dipilih akan ditampilkan pada kolom kiri layer view. Untuk mengaktifkan
gambar tersebut, tick pada box sebelah nama filenya seperti pada gambar 3.3.
Untuk menampilkan theme dalam bentuk file raster (misal file JPEG, TIFF dll)
terlebih dahulu anda harus mengaktifkan extension pada menu file (gambar 3.4), setelah itu
akan muncul satu lembar kerja seperti pada gambar 3.5. aktifkan ekstensi JPEG atau
lainnya.
Klik 2x
Skala View
Klik untuk
menampilkan Skala Berubah
keseluruhan data
Ukuran
tampilan jadi
lebih kecil
Salah satu ciri dari data spasial adalah terdefinisi secara geografi, artinya
mempunyai titik koordinat. Seringkali kita menggunakan data spasial dari berbagai sumber.
Untuk dapat menampilkan skala yang akurat, persyaratan yang diminta Arc View adalah
keseragaman proyeksi data spasial yang di tampilkan pada layer view.
Anda dapat mengecek kelengkapan proyeksi data spasial dengan mengaktifkan properties
pada menu view (Gambar 4.1)
View properties berisi sejumlah keterangan mengenai data spasial yang sedang
aktif. Bila data anda bukan merpakan data proyeksi maka pada nilai map unit akan
memperlihat data unknown demikian pula pada distance unit.
Arcview system gratikulnya lebih familiar dinyatakan dengan derajat decimal ( decimal
degrees), jika anda tidak memproyeksikan data yang digunakan maka tetapkallah map
unitnya sebagai decimal degrees (Gambar 4.2 dan 4.3).
Selanjutnya anda akan diperlihatkan opsi seperti pada gambar 4.5. yang mana anda
disini harus berhati-hati menentukan posisi koordinat hingga betul-betul sama dengan
fenomema geografis.
Tools untuk
penentuan koordinat
titik
koordinat
Isikan
koordinat
sesuai data
anda
Selanjutnya data yang telah direaktifikai di simpan dalam bentuk satu file project.
Dari data ini diadakan pendigitan data vector.
V. EDITING PETA
5.1Koreksi Peta
Setiap kali kita menggambar / melakukan digitasi melalui Software ArcView selalu
dihinggapi oleh kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang paling umum dilakukan antara lain :
1. Terdapat garis yang melewati / melebihi antara dua buah garis yang berpotongan
(overshoot)
2. Ada garis yang tidak berpotongan (undershoot).
5.3 Overshoot
Overshoot terjadi karena adanya dua garis yang berlebihan saling berpotongan pada
saat digitasi peta, seperti pada gambar 5.1.
overshot
Gambar 5.1 yang terdapat di dalam lingkaran (sebagai contoh untuk layer jalan.shp) terjadi
perpotongan dua buah garis. Untuk mengoreksi kesalahan tersebut :
- Pastikan layer tersebut aktif (Theme; Start Editing).
- Klik masing-masing garis terluar (pastikan garis tersebut berada dalam layer yang
sama).
- Delete.
- Save.
4.3. Undershoot
Undershoot terjadi jika ada dua garis tidak sa;ling berpotongan seperti yang ditampilkan pada gambar 5.2.
Undershoot
VI. TABEL
Menu tabel salah satu poject dalam Arc View GIS, kegunaannya sebagai Basis data
spasial, Sebelum bekerja dalam Tabel terlebih dahulu kita membuka view, karena table tidak
akan aktif sebelum buka view. prosedur membuka tabel sebagai berikut :
- Klik Icon Open Theme Table prosedur seperti pada gambar 6.1.
- [Attribute of *.shp]
Terdapat dua buah kolom masing-masing : shape dan ID
Point untuk Point
Polyline untuk Line
Polygon untuk Polygon
Selanjutnya akan terbuka menu tabel seperti pada gambar 6.2. pada menu tabel
ada beberapa opsi yang sering digunakan, seperti untuk perhitungan (calculator), query dll.
Menu-menu ini yang digunakan dalam analisis spasial Sistem Informasi Geogafis.
calculate
Query menjumlah
Contoh tabel
Salah satu kegunaan tabel disini adalah untuk pemberian ids (identifikasi) dari titik,
garis dan polygon. Tanpa pemberian ids, feature (titik, garis dan polygon) tidak dapat di
identifikasi. Ids ini juga diperlukan dalam manipulasi coverage, sehingga dapat ditambahkan
infomasi-informasi yang diperlukan untuk analisis. titik dapat merupakan gambaran suatu
lokasi suatu kota, atau lokasi yang lain, garis menggabarkan suatu sungai, jalan atau batas
administrasi, polygon menggambarkan penggunaan lahan, jenis tanah tipe iklim dll. Maka
dari itu ids berfungsi untuk penamaan dan pemberian informasi tambahan dalam suatu
coverage. Proses pembuatan ids mengikuti langkah-langkah berikut
Ekstensi file
Tabel dapat digunakan untuk mengidentifikasi “themes feature” : seperti pada gambar
6.8. warna kuning pada tabel adalah obyek yang deselect pada view. prosedurnya sebagai
berikut :
- Memilih record (keadaan aktif record ditandai dengan warna background kuning).
Bandingkan tampilan tersebut pada View.
Obyek yang
diidentifikasi
Gambar 6.9. opsi menu query untuk mencari atau identifikai obyek
VII. LAYOUT
Sebelum anda melayout peta-peta yang anda akan buat maka terlebih dahulu
dipersiapkan tema-tema peta yang di layout, salah satu persiapan yaitu mempersiapkan
legenda dari peta. Legenda dari peta dikerjakan di menu view. warna setiap theme
sebaiknya berbeda denga theme yang lain. Setiap kali anda menambahkan theme pada
layer view, Arc View akan memberikan warna tertentu. Bila anda ingin mengubah
pewarnaan dan teksturnya anda perlu mengaktifkan legend editor (Gambar 8.1 dan 8.2).
Bila anda ingin menbedakan wilayah dalam peta (misalnya kecamatan dalam satu
kabupaten) melalui tampilan warna, maka anda harus mengubah tipe legenda dan
memberikan nilai yang unik untuk legenda tersebut dengan sendirinya akan menampilkan
warna yang unik pula (gambar 8.3, 8.4, dan 8.5).
Fielld Kecamatan
Dijadikan nilai yang
unik untuk
ditampilkan
legendanya pada
view
Gambar 8.4. Pemilihan field (dari tabel atribut) yang akan dijadikan tipe legend.
Tampilan theme dapat dikombinasikan dengan penggunaan pola tesktur dan pola
warna. Selanjutnya dari theme ini dapat kita membuat layout.
Layout (tata letak) peta di design dengan menggunakan software Arcview. Adapun
langkah-langkah layout peta, ada hal yang menjadi pehatian dari permaslahan ini yaitu
bahwa kita dituntut untuk selalu kreatif dalam membuat suatu peta (kartografi) yang
menarik perhatian atau mudah digunakan user, memiliki nilai estetika, dapat membuat
symbol yang mewakili segala obyek dalam peta, dan beberapa hal lain yang erat kaitannya
dengan kaidah kartografi. Langkah-langkah umum sebagai berikut
Icon Layout
View Frame
Lembar Layout
Icon Grid
Tanda hitam
segi empat
sekeliling obyek
indikasi bahwa
obyek tersebut
diaktifkan
Menu layout adalah out put dari pembuatan peta, disini anda harus kreatif sendiri
untuk menampilkan hasil yang ilmiah sekaligus bernilai seni sebagaimana kaidah ilmu
kartografi. Berikut contoh peta hasil peneltian yang telah dilayut dan memenuhi kaidah
kartografi