Praktikum Perancangan Teknik Industri II Projek 6
Praktikum Perancangan Teknik Industri II Projek 6
Praktikum Perancangan Teknik Industri II Projek 6
PROJECT 6
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
5.2 PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM Prosedur praktikum Project 5 terdiri dari tiga bagian utama yaitu perencanaan kebutuhan fasilitas produksi, analisa aliran antar fasilitas dan rencana tata letak, dan pembuatan serta penyajian detail rancangan dalam bentuk gambar template tata letak pada kertas A0.
5.2.1 Perencanaan kebutuhan fasilitas produksi 1. Pada awal praktikum diadakan pre-test secara lisan selama 20 menit. Tiap praktikan dilakukan tanya jawab seputar materi praktikum oleh dosen/asisten. 2. Asisten menjelaskan kepada praktikan tentang dasar teori serta prosedur praktikum. 3. Asisten memberikan pemahaman tentang skrap, efisiensi, dan kelonggaran. 4. Praktikan masuk ke Lab komputer, kemudian asisten memberikan data-data MPPC dan skenario dari data yang diperlukan. 5. Praktikan menggunakan komputer menghitung total jumlah mesin yang diperlukan untuk membuat produk toy train. 6. Praktikan merencanakan kebutuhan fasilitas non-produksi, meliputi auxiliary service (gudang penerimaan, gudang pengiriman, ruang peralatan, dll) dan employee service (tempat parkir, ruang ganti, toilet, kantin, dan lain-lain). 7. Praktikan membuat sketsa penempatan semua fasilitas untuk masing-masing stasiun kerja dan sketsa fasilitas non-produksi. 8. Praktikan menghitung kebutuhan luas lantai produksi dan non-produksi. 9. Praktikan menghitung jumlah personil untuk seluruh pabrik. 5.2.2 Analisa hubungan/aliran antar fasilitas secara kuantitatif dan kualitatif 1. Praktikan membuat matriks biaya hubungan antar fasilitas di lantai produksi dalam bentuk From To Chart. 2. Dengan informasi matriks biaya dan luas tiap fasilitas fabrikasi sebagai masukan, praktikan menggunakan software WinQS untuk mendapatkan diagram blok tata letak untuk lantai fabrikasi. 3. Praktikan membuat Activity Relationship Chart (ARC) untuk menganalisa hubungan antar fasilitas non fabrikasi. 4. Dengan menggunakan masukan ARC dan luas area non fabrikasi mapun total fabrikasi, praktikan membuat tiga alternatif diagram blok seluruh pabrik dengan software Blockplan. 5. Dengan menggunakan hasil (3) dan (4), praktikan membuat tiga alternatif diagram blok yang feasible dan menganalisa dan mempresentasikan kelebihan dan kekurangan dari tiap diagram.
Secara garis besar, langkah-langkah perancangan tata letak fasilitas memiliki prosedur seperti dalam gambar 1 dan dapat diuraikan sebagai berikut: Analisa Produk Adalah aktivitas untuk menganalisa macam dari jumlah produk yang harus dibuat dan didasarkan pada pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis. Analisa Proses Adalah langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produksi/komponen yang telah ditetapkan untuk dibuat.
Analisis Ekonomi Analisis Produk Analisis Proses Analisis Macam Jumlah Mesin/ Equipment dan Area Yang Dibutuhkan
Analisis Produk
Analisis Proses
Struktur Organisasi
Fasilitas Personil
Building Requirment
Building Design
1. Product layout, Tata letak jenis ini membentuk suatu garis mengikuti jenjang proses pengerjaan produksi suatu produk dari awal hingga akhir. 2. Process layout, Layout pada jenis tata letak berdasarkan proses memiliki bagian yang saling terpisah satu sama lain di mana aliran bahan baku terputus-putus dengan mesin disusun sesuai fungsi dalam suatu grup departemen. 3. Fixed-position layout, digunakan untuk proyek yang produknya tidak dapat dipindah. 4. Group Technology, merupakan pengelompokan menjadi keluarga komponen dari barangbarang yang memiliki kesamaan desain atau karakteristik pabrikasi.
(1)
(2)
Shipbuilding
(3) (4) Gambar 2. Jenis-jenis Layout: (1) product layout; (2) process layout; (3) fixed position layout; (4) Group Technology (GT)
5.3.4
Desain Produk Gambar kerja Assembly Charts Parts list Bills of Materials Prototype Desain Proses Route Sheet, atau Operation Process Chart (OPC) Penjadwalan (schedule design) Banyak produk yang harus dibuat Kapan produk akan dibuat
5.3.5 Penentuan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Produksi 5.3.5.1 Menghitung Kebutuhan Mesin dan Operator Dengan dasar Multi Product Process Chart (MPPC), dapat dihitung kebutuhan jumlah mesin yang diperlukan untuk melaksankan masing-masing operasi. Dimulai dari
Jumlah produksi/jam
Jumlah mesin/komponen
5.3.6
Analisa aliran material (flow of materials) berkaitan dengan usaha-usaha pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material diantara departemen-departemen atau aktivitas-aktivitas. Peta yang umum digunakan untuk melakukan analisis ini yaitu: String diagram Multi-column process charts From-to chart Process chart
From-to chart merupakan teknik yang paling sering digunakan untuk perancangan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Angka-angka yang ada dalam from-to chart menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini.
Part 1 2 3 4 5
Part 1 2 3 4 5
Jumlah/hari 2 2 2 2 2
5.3.7
Activity Relationship Chart (ARC) dipakai untuk analisa layout berdasarkan pertimbanganpertimbangan yang bersifat kualitatif. ARC menggantikan angka-angka kuantitatif seperti dalam from to chart dengan suatu penilaian mengenai derajat keterdekatan (closeness) antara departemen satu dengan departemen lain.
5.3.8
Perancangan Layout
Space Relationship Diagram (SRD) merupakan kombinasi antara kebutuhan luasan dan Activity Relationship Diagram. Untuk mendesain alternatif layout dengan cara memperhatikan Space Relationship Diagram dan melakukan modifikasi seperlunya berdasarkan batasan-batasan dan pertimbangan-pertimbangan khusus lainnya. Desain layout secara umum dapat ditunjukkan dalam bentuk Block Plan. Block Plan merupakan diagram blok dengan skala tertentu yang mempresentasikan bangunan dan normalnya juga menunjukkan lokasi dari dinding-dinding penyekat yang memisahkan blok satu dengan blok lainnya.
5 6 2 10 3
1 4
Layout yang secara fungsional efektif adalah layout yang didalam aplikasinya juga menyebabkan aktivitas material handlingnya bisa berlangsung secara efisien. Untuk mempresentasikan rancangan layout, dapat dibuat dengan memakai salah satu metode berikut ini: 1. Gambar atau sketsa 2. Two dimensional iconic models (template) 3. Three-dimensional iconic models
5.4 REFERENSI
[1] Apple, L.M., 1977, Plant Layout and Material Handling, Wiley, New York. [2] Heragu, S, 1997, Facilities Design, PWS Publishing company, Boston. [3] Meyers, F.E., Plant Layout and Material Handling, Prentice-Hall Inc, New Jersey. [4] Tompkins et al, 1996, Facilities Planning, Wiley, New York. [5] Wignjosoebroto, Sritomo, 2003, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit Guna Widya, Surabaya.
10