Ipsg 4 Kep Prof
Ipsg 4 Kep Prof
Ipsg 4 Kep Prof
Disusun oleh:
Andri Susilowati
(P07120213005)
Eva Fakhrunnisa
(P07120213017)
Heyuni Prasiwi
(P07120213019)
Jessi Indriasari
(P07120213023)
Nuraini Maghfuroh
(P07120213038)
Winda Arfiansari
(P07120213017)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
BAB II
ISI
Memastikan Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang Benar,
Pembedahan pada Pasien Yang Benar
area
2
tindakan operasi
3
sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau
multipel level (tulang belakang).
2. Anjuran Penandaan Lokasi Operasi
a. Gunakan tanda yang telah disepakati, yaitu dengan mengunakan
tanda Ya
b. Tandai pada atau dekat daerah insisi
c. Gunakan tanda yang tidak ambigu (contoh tanda X merupakan
tanda ambigu)
d. Daerah yang tidak dioperasi jangan ditandai, kecuali sangat
diperlukan.
e. Penandaan dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar. Jika
a. Dokter Bedah
b. Asisten dokter
c. Pihak yang diberi pendelegasian (perawat bedah)
Penandaan
a. Prosedur endoskopi
b. Cateterisasi Jantung
c. Prosedur yang mendekati atau melalui garis midline tubuh : SC,
Histerektomi, Tyroidektomi, laparatomi
d. Pencabutan gigi
e. Operasi pada membran mukosa
f. Perineum
g. Kulit yang rusak
h. Operasi pada Bayi dan neonates
i. Lokasi intra organ seperti mata dan organ THT maka penandaan
dilakukan pada daerah yang mendekati organ berupa tanda
panah.
Pasien yang tidak dilakukan penandaan (site marking) dapat
diverifikasi pada saat time out.
setiap
risiko
yang
tidak
diinginkan
(Safety &
Compliance, 2012).
Manual ini menyediakan petunjuk penggunaan checklist, saran
untuk
implementasi,
rekomendasi
untuk
mengukur
pelayanan
Pertama,
berhubungan dengan waktu tertentu seperti pada prosedur normalperiode sebelum induksi anestesi. Kedua, setelah induksi dan sebelum
insisi pembedahan. Ketiga, setelah penutupan luka tapi sebelum pasien
masuk RR. Dalam setiap fase, ceklist koordinator harus diijinkan
mengkonfirmasi bahwa tim sudah melengkapi tugasnya sebelum proses
operasi dilakukan. Tim operasi harus familiar dengan langkah dalam
ceklist, sehingga mereka dapat mengintegrasikan ceklist tersebut dalam
pola normal sehari-hari dan dapat melengkapi secara verbal tanpa
intervensi dari koordinator ceklist. Setiap tim harus menggabungkan
penggunaan ceklist ke dalaam pekerjaan dengan efisiensi yang
maksimum dan gangguan yang minimal selama bertujuan untuk
melengkapi langkah secara efektif.
melakukan
sayatan/insisi
pertama
pada
kulit,
tim
dilakukan.
Dilakukan
pengecekan
kelengkapan
spons,
D. STANDAR IPSG 4
kali
turut
berkontribusi
adalah:
kurangnya
akibat
tulisan
tangan
yang
tak
terbaca,
danpenggunaansingkatan-singkatan.
Rumah
kebijakan
sakit
harus
dan/atau
menghilangkan
secara
prosedur
masalah
kolaboratif
yang
yang
menyusun
efektif
untuk
mengkhawatirkan
ini.
terkandung
setidaknya
menyelidiki
dan/atau
menyembuhkan
gangguan
tubuh
pengangkatan,
manusia
pengubahan
prosedur
penyakit
melalui
atau
yang
dan
pemotongan,
pemasukan
alat
F. ELEMEN PENILAIAN
JCI 5th. Edition : IPSG / SKP
Elemen penilaian Bab IPSG / SKP pada standar JCI edisi kelima
mengalami beberapa perubahan dibandingkan standar JCI edisi keempat
(di Indonesia, dikenal dengan nama standar akreditasi RS 2012).
Perubahan-perubahan dalam IPSG 4 dapat dilihat pada daftar di bawah ini:
Elemen Penilaian SKP.4 JCI Edisi 4
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang dimengerti
bedah
yang
lengkap
mengadakan
dan
mendokumentasikan prosedur time-out sesaat sebelum
memulai prosedur bedah.
4. Kebijakan
dan
prosedur
dikembangkan
yang
akan
mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat
lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur
medis dan gigi yang dilakukan di selain kamar operasi.
2. Penandaan
2.
3.
bedah
Masalah yang mungkin/ biasanya muncul dalam proses IPSG 4
1. Tidak tepat lokasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasien
adalah
mendorong
perbaikan
spesifik
dalam
keselamatan pasien.
Lokasi pembedahan yang salah, prosedur yang salah, pembedahan pada
pasien yang salah adalah peristiwa mengkhawatirkan yang sangat umum
terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini diakibatkan komunikasi yang tidak
efektif atau tidak memadai antara anggota tim bedah, kurangnya keterlibatan
pasien pada pemberian tanda pada lokasi pembedahan, dan kurang
memadainya prosedur verifikasi lokasi operasi. Di samping itu, faktor-faktor
yang sering kali turut berkontribusi adalah kurangnya keterlibatan pasien
dalam menilai, kurangnya pengkajian terhadap rekaman medis, budaya yang
tidak mendukung komunikasi secara terbuka antara anggota tim bedah,
masalah akibat tulisan tangan yang tak terbaca, dan penggunaan singkatansingkatan.
Elemen Penilaian SIKP.4
1. Rumah sakit menggunakan tanda yang langsung dikenali untuk
mengidentifikasi lokasi pembedahan dan melibatkan pasien dalam proses
pemberian tanda.
2. Rumah sakit menggunakan daftar atau proses lain untuk sebelum operasi
untuk memverifikasi apakah lokasinya, prosedur, dan pasien sudah benar
dan bahwa seluruh dokumen dan peralatan yang dibutuhkan sudahada,
tepat, danfungsional.
3. Tim bedah lengkap melakukan dan mendokumentasi prosedur jeda sesaat
sebelum memulai prosedur pembedahan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor
1691/Menkes/Per/Viii/2011, Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Diakses pada tanggal 29 Maret 2016 dari http://www.hukor.depkes.go.id.
Anonym.2012. Academia.Edu. Diakses pada tanggal 22 september 2016 dari
https://www.academia.edu.
Safety & Compliance. 2012. Patient Safety Indicators. Diakses 22 september
2016 dari https://www.haltonhealthcare.on.ca
Yuliarto. 2013. International Patient Safety Goals (IPSG) Sasaran Internasional.
Diakses pada tanggal 22 september 2016dari http://lamongankab.go.id.
Nama Indikator
Program
Keselamatan Pasien
Dimensi
Kelayakan
Ketepatan Waktu
Ketersediaan
Manfaat
Kesinambungan
Keselamatan
Efektifitas
Efisiensi
Lainnya, sebutkan :
Tujuan
Definisi
Penandaan lokasi operasi adalah pemberian tanda lokasi dan sisi operasi yang tepat
dengan melibatkan pasien oleh operator yang akan melakukan tindakan.
Kriteria
a. Inklusi
b. Eksklusi
Semua pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dan harus ditandai sesuai
SPO
Semua pasien yang tidak perlu ditandai lokasi operasi mis. Organ tunggal
Tipe indikator
Stuktur
Proses
Outcome
Proses dan Outcome
Jenis indikator
Rate based
Sentinel event
Waktu
Presentase
Lainnya
10
Numerator
Jumlah pasien yang sudah diberi tanda lokasi sisi operasi saat di lakukan Sign in
11
Denominator
Jumlah semua pasien rencana operasi yang harus ditandai sesuai SPO
12
Jumlah pasien yang sudah ada "tanda lokasi sisi operasi" saat di lakukan Sign in/
Jumlah semua pasien rencana operasi yang harus ditandai sesuai SPO x 100%
13
100%
Sumber data
15
Medical record
Catatan Data
Laporan Kepuasan Pasien
Sistem Pelaporan, mohon dijelaskan : ____________
Lainnya : Pengamatan lokasi operasi pasien
Retrospektif
Concurrent
18
19
Harian
Mingguan
Bulanan
Lainnya
Bulanan
6 bulanan
Triwulan
Lainnya
20
21
Mohon dijelaskan bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf : Rapat mingguan unit kerja, Rakor
22
Nama alat atau file audit: Formulir Ceklis Penandaan Lokasi Operasi(Sertakan alat formulir untuk audit)