Analisis Biaya Manfaat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Analisis Biaya Manfaat

Posted on January 4, 2013 by lily


Analisis Biaya Manfaat (Benefit Cost) sering digunakan untuk menganalisis
kelayakan proyek-proyek pemerintah. Pelaksanaan proyek pemerintah umumnya
mempunyai tujuan yang berbeda dengan investasi swasta. Pada proyek swasta,
biasanya diukur berdasarkan kepada keuntungan yang didapatkan. Pada proyek
pemerintah, keuntungan seringkali tidak dapat diukur dengan jelas karena tidak
berorientasi kepada keuntungan. Dengan kata lain, keuntungan didasarkan kepada
manfaat umum yang diperoleh oleh masyarakat. Sebagai contoh proyek
pemerintah antara lain : proyek pembangunan jalan, pembangunan jembatan,
pengendalian banjir, pengendalian polusi, dan lain-lain. Sehubungan dengan hal
tersebut, analisis NPV dan IRR yang umumnya digunakan untuk proyek investasi
swasta tidak digunakan untuk menilai kelayakan investasi dari proyek pemerintah.
Dalam proyek pemerintah :
1. Semua pengeluaran (cost) adalah semua biaya yang dikeluarkan Pemerintah.
2. Semua manfaat (benefit) adalah penghematan biaya yang dikeluarkan oleh
masyarakat dengan adanya proyek tersebut
Metode Analisis Biaya Manfaat adalah sbb :
1. Membandingkan selisih manfaat (benefit) dan selisih biaya (cost) antara
2 (dua) proyek atau lebih.
Contoh : Proyek X dan Y
Investasi X lebih besar dari Investasi Y
a. Selisih manfaat (B) :
BX-Y = PV dari Manfaat X PV dari Manfaat Y.
atau :
BX-Y = EUAB dari X EUAB dari Y

b. Selisih biaya (C) :


CX-Y = PV dari Biaya X PV dari Biaya Y
atau :
CX-Y = EUAC dari X EUAC dari Y
c. Cari nilai selisih : BX-Y CX-Y
Jika BX-Y CX-Y 0, maka terima proyek X.
2. Mencari rasio Benefit-Cost (B/C) :
Jika B/C > 1 , maka pilih proyek X.

DAFTAR PUSTAKA
I Nyoman Pujawan. 2004. Ekonomi Teknik. Rineka Cipta, Surabaya.
Grant, E.L dan Ireson, W,G., R.S. Leavenworth. 1990. Principles of Engineering
Economy. John Wiley and Sons, Canada.

1. BAB IV ANALISA INCREMENTAL, BENEFIT COST RATIO,


ANALISA PAYBACK PERIOD, BREAK EVENT POINT DAN ANALISIS
SENSITIVITAS A. ANALISIS INCREMENTAL Analisis incremental
adalah pemilihan atas dua alternatif dengan cara menentukan selisihcash
flow dari kedua alternatif, umumnya dipakai untuk menentukan IRR dari
duan alternatifyang memiliki keseluruhan cash flow negatif (kecuali nilai
sisa). Analisis ini, biasanyadinyatakan juga sebagai biaya diferensial, biaya
marjinal atau biaya relevan. Analisisincremental ini fleksibel, dimana data
dapat dihitung dan disajikan untuk alternatif keputusanberdasarkan periode,
seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Analisis incremental digunakan
dalam pengambilan keputusan ketika jumlah darialternatif keputusan dan
keadaan alam sangat besar. penggunaan tabel payoff atau pohonkeputusan
mungkin terlalu rumit untuk digunakan, sehingga dalam pengambilan

keputusandilakukan pendekatan yang telah disederhanakan. Pendekatan ini


membantu pemimpinanperusahaan untuk melakukan sejumlah keputusan
yang tepat dalam waktu yang relative singkat.Analisis ini dapat digunakan
dalam berbagai bidang, seperti bidang pemasaran atau
bidangproduksi.Contoh :Sebuah perusahaan dihadapkan pada dua pilihan
proyek. Hasil perhitungan untuk kedua proyekitu adalah sebagai berikut
:Project ARevenues: 300.000Cost :Materials: 30.000Direct labor:
70.000Variable Cost : 50.000Fixed Cost profit : 70.000 ; 170.000 ;
30.000Project BRevenue: 190.000Cost :Materials :60.000 1 Ekonomi Teknik
2. Direct Labor :40.000Variable Cost: 40.000Fixed Cost profit: 40.000 ;
150.000 ; 50.000Karena profit dari priyek B lebih besar dari proyek A,
haruskahproyek B yang digarap ?Dalam kasus seperti inilah konsep biaya
inkremental dan penerimaanimkremental diperlukan, karena selisih diantara
keduanya akanmenghasilkan kontribusi margin dari
masingmasingproyek.Analisa Kontribusi untuk proyek A & BProject
ARevenues 300.000IC :Materials : 30.000Direct Labor: 70.000Varable Cost
Contribution: 70.000 ; 100.000 ; 100.000Project BRevenues 190.000IC
:Materials: 60.000Direct Labor: 40.000Variable Cost Contribution : 40.000 ;
110.000 ; 90.000Hasil analisa kontribusi menunjukkan bahwa proyek A
lebihmenguntungkan dari proyek B.B. Benefit Cost RatioPengertian Analisis
Benefit Cost Ratio Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang
digunakan untuk mengetahui besarankeuntungan/kerugian serta kelayakan
suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis inimemperhitungkan biaya
serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program.Dalam
analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu
kesatuanyang tidak dapat dipisahkan. Analisis ini mempunyai banyak bidang
penerapan. Salah satu bidang penerapan yangumum menggunakan rasio ini
adalah dalam bidang investasi. Sesuai dengan dengan maknatekstualnya
yaitu benefit cost (manfaat-biaya) maka analisis ini mempunyai penekanan
dalamperhitungan tingkat keuntungan/kerugian suatu program atau suatu
rencana denganmempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta
manfaat yang akan dicapai. Penerapananalisis ini banyak digunakan oleh
para investor dalam upaya mengembangkan bisnisnya. 2 Ekonomi Teknik
3. Terkait dengan hal ini maka analisis manfaat dan biaya dalam
pengembangan investasi hanyadidasarkan pada rasio tingkat keuntungan dan
biaya yang akan dikeluarkan atau dalam kata lainpenekanan yang digunakan
adalah pada rasio finansial atau keuangan. Dibandingkan penerapannya
dalam bidang investasi, penerapan Benefit CostRatio (BCR) telah banyak

mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan analisis BCRantara


lain yaitu penerapannya dalam bidang pengembangan ekonomi daerah.
Dalam bidangpengembangan ekonomi daerah, analisis ini umum digunakan
pemerintah daerah untukmenentukan kelayakan pengembangan suatu
proyek. Relatif berbeda dengan penerapan BCR di bidang investasi,
penerapan BCR dalam prosespemilihan suatu proyek terkait upaya
pengembangan ekonomi daerah relatif lebih sulit. Hal inidikarenakan
aplikasi BCR dalam sektor publik harus mempertimbangkan beberapa aspek
terkaitsocial benefit (social welfare function ) dan lingkungan serta tak kalah
penting adalahfaktorefisiensi. Faktor efisiensi mutlak menjadi perhatian
menimbang terbatasnya dana dankemampuan pemerintah daerah sendiri.
Secara terinci aspek-aspek tersebut juga mempertimbangkan dampak
penerapan suatuprogram dalam masyarakat baik secara langsung (direct
impact)maupun tidak langsung (indirectimpact), faktor eksternalitas,
ketidakpastian (uncertainty), risiko (risk) serta shadow price.Terkait
perhitungan risiko dan ketidakpastian, hal ini dapat diatasi dengan
menggunakan asuransidan melakukan lindung nilai (hedging). Efisiensi
ekonomi merupakan kontribusi murni suatu program dalam
peningkatankesejahteraan masyarakat. Sehingga yang menjadi perhatian
utama dalam penerapan BCR dalamsuatu proyek pemerintah yang berkaitan
dengan sektor publik adalah redistribusi sumber daya.Manfaat Analisis
Benefit Cost Ratio Terkait dengan penerapan BCR dalam perekonomian
suatu daerah, maka sesuai denganpedoman penyusunan anggaran berbasis
kinerja, pemerintah harus menentukan targetkinerja.Target tersebut
ditetapkan berdasarkan prioritas tertentu. Dalam hal ini, BCR tidak
hanyamembantu pengambil kebijakan untuk memilih alternatif terbaik dari
pilihan yang ada, yangdalam hal ini pemilihan alternatif terbaik dilakukan
berdasarkan alasan perbandingan antara lifecycles benefit dengan biaya
yang dikeluarkan, melainkan juga dapat membandingkan alternatif-alternatif
tersebut.Analisis BCR masih dapat diterapkan ketika suatu proyek telah
diputuskanuntuk dilakukan,sehingga manfaat yang kedua dari dilakukannya
analisis BCR adalah dapatmengontrol perkembangan dari proyek yang
bersangkutan pada tahun-tahun ke depan.Manfaatketiga dari penerapan BCR
adalah BCR dapat digunakan untuk evaluasi suatu proyek yang telahselesai
dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mengetahui
kinerja suatuproyek dan hasil analisis yang telah dilakukan dapat digunakan
untuk perbaikan program yangselanjutnya. Berdasarkan hasil analisis ini,
pemerintah dapat menentukan pilihan yang tepat dan 3 Ekonomi Teknik

4. anggaran dapat dialokasikan secara efektif. Pemilihan alternatif dan


penentuan prioritas iniberkontribusi pada pencapaian anggaran berbasis
kinerja, yang merupakan salah satu pilarreformasi anggaran. Telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa landasan utama penetapansuatu
proyek dalam kapasitas pengembangan daerah tidak mutlak hanya dilakukan
berdasarkanvariabel manfaat dan biaya. Dalam pengembangan ekonomi
suatu wilayah, analisis utama yangharus dikedepankan oleh pemerintah
daerah adalah sejauh mana kontribusi suatu proyek dalamkomunitas dan
ekonomi lokal suatu wilayah.Secara umum, BCR dapat membantu
penggunanyauntuk:1. membantu dalam proses pengambilan keputusan,2.
menambah alternatif atau pilihan, dan3. mengurangi biaya alternatif yang
tidak efektif Kasus Misalkan suatu proyek pengiriman mempunyai umur
ekonomi 30 tahun, investasiawalnya pada tahun pertama adalah Rp. 5 milyar
sedang biaya OP Rp. Juta/tahun, keuntunganproyek adalah Rp. 200
juta/tahun. Bunga bank 5%, maka : Biaya tahunan : Bunga bank 5% Rp. 250
juta Depresiasi 30 tahun Rp. 15 juta OP Rp. 20 juta Total biaya tahunan Rp.
85 juta Benefit per tahun Rp. 200 juta B/C ratio = 126/85 = 1,48 Seperti
pada contoh di atas, capital cost Rp. 1 milyar, annual benefit Rp. 126 juta.
Annual OP Rp. 20 juta. 4 Ekonomi Teknik
5. Tabel B/C ratio menurut bunga bank Total Bunga Bunga Depresi OP cost
Bank (juta (juta B/C ratio (Rp) tahuan (%) Rp) Rp) (Rp) 0 0 33 20 53 2,38 3
30 21 20 71 1,77 5 50 15 20 85 1,48 7 70 11 20 101 1,25 10 100 6 20 126
1,00 C. ANALISA PAYBACK PERIOD Payback Period merupakan
penentuan jangka waktu yg dibutuhkan untuk menutupinitial investment
atau investasi awal dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow
(EAT+ Depresiasi) yg dihasilkan dari proyek tersebut.Fungsi/Rumus
PAYBACK PERIOD : Initial Investment Payback Period =
--------------------------- Cash Inflow Perhitungan payback period akan
berbeda jika cash inflow dari setiap periode tidak sama.Perhitungan Payback
Period cash flow tidak sama dilakukan 2 tahap, yaitu : Menghitung PP
Awal : PP awal dpt dilakukan dgn mengurangkan investasi dgn cash flow
pertama, kedua, dst Menghitung PP dgn menggunakan rumus di atas. 5
Ekonomi Teknik
6. Soal Latihan:1. Bandingkan kedua arus kas dibawah ini dengan
menggunakan:Payback period analysis tanpa memperhitungkan time value
of money Tahun Arus Kas 1 (Rp.) Arus Kas 2 (Rp.) 0 -5.000.000 -6.300.000
1 800.000 2.000.000 2 1.700.000 2.000.000 3 2.000.000 2.000.000 4

2.000.000 2.000.000 5 2.000.000 2.000.000jawaban 1. nllsb a. Payback


period analysis tanpa memperhitungkan time value of money Arus kas
1:Tahun Arus kas 1 (Rp.) Arus Kas Kumulatif 0 -5.000.000 - 5.000.000 1
800.000 - 4.200.000 2 1.700.000 - 2.500.000 3 2.000.000 -500.000 4
2.000.000 1.500.000 5 2.000.000 3.500.000 6 Ekonomi Teknik
7. Tahun Arus kas 2 (Rp.) Arus Kas Kumulatif 0 -6.300.000 - 6.300.000 1
2.000.000 - 4.300.000 2 2.000.000 - 2.300.000 3 2.000.000 -300.000 4
2.000.000 1.700.000 5 2.000.000 3.700.000 D. BREAK EVENT POINT
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidakmendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan = total
biaya). BEP amatlah penting kalaukita membuat usaha agar kita tidak
mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur,diantara manfaat
BEP yaitu : 1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba. 2. Memberikan
informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya
dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang
bersangkutan. 3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. 4.
Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti. Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau
price tergantung untukkebutuhan. PERHITUNGAN BEP Atas dasar unit 7
Ekonomi Teknik
8. Atas dasar sales dalam rupiahKeterangan: FC : Biaya Tetap P : Harga jual
per unit VC : Biaya Variabel per unit ContohFixed Cost suatu toko jeans :
Rp.20.000,000,-Variable cost Rp.90,000 / unitHarga jual Rp. 130,000 /
unitMaka BEP per unitnya adalah _Rp. 20.000.000 = 500 units 130.000
90.000Artinya perusahaan perlu menjual 500 unit lampu agar terjadi break
even point. Pada pejualanunit ke501, maka took itu mulai memperoleh
keuntungan. E. Analisis SensitivitasPENGERTIAN ANALISIS
SENSITIVITAS 8 Ekonomi Teknik
9. Analisis sensivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui
akibat dari perubahanparameter-parameter produksi terhadap perubahan
kinerja system produksi dalam menghasilkankeuntungan.Dengan melakukan
analisis sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahanperubahan tersebut dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya.Contoh :
Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan.Alasan
dilakukannya analisis sentivitas adalah untuk mengantisipasi adanya
perubahan-perubahan berikut :1. Adanya cost overrn, yaitu kenaikan biayabiaya, seperti biaya konstruksi, biaya bahan baku,produksi, dsb.2. Penurunan

produktivitas3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyekTUJUAN ANALISIS


SENSITIVITASMenilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan
suatu kegiatan investasi atau bisnisapabila terjadi perubahan di dalam
perhitungan biaya atau manfaat1. Analisis kelayakan suatu usaha ataupun
bisnis perhitungan umumnya di dasarkan padaproyeksi-proyeksi yang
mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu
yangakan datang2. Analisis pasca criteria investasi yang digunakan untuk
melihat apa yang akan terjadi dengankondisi ekonomi dan hasil
analisisbisnis jika terjadi perubahan atau ketidaktepatan dalamperhitungan
biaya atau manfaat.Bisnis sangat sensitivitas terhadap perubahan akibat
beberapa hal :1. Harga2. Keterlambatan pelaksanaan3. Kenaikan biaya4.
Ketidaktetapan dan perkiraan hasil (produksi)ANALISIS NILAI
PENGGANTI (SWITCHING VALUEANALYSIS) 9 Ekonomi Teknik
10. Gittinger (1986) menyatakan bahwa suatu variasi pada analisis sensivitas
adalah nilai pengganti(switching value).switching value ini adalah
perhitungan untuk mengukur perubahanmaksimum.Perbedaan yang
mendasar antara analisis sensivitas yang biasa dilakukan denganswitching
value adalah pada analisis sensivitas besarnya perubahan sudah diketahui
secaraempirik. BAB V DEPRESIASI, UMUR EKONOMI DAN ANALISA
EKONOMI A. DEPRESIASI 1.a. Definisi Depresiasi adalah pemurnian nilai
uang dari milik/phisik/peralatan dengan pertambahanwaktu.

Depresiasi merupakan pengeluaran non cash, jadi meskipun despresiasi itu


tidak nyata,tapi besarannya musti dihitung. Ada 2 tujuan dari depresiasi,
diantaranya : 1. Untuk membeli kembali suatu peralatan yang jelas telah
habis masa pakainya. 2. Untuk dibebankan kepada ongkos produksi secara
merata selama masa pakainya. 10 Ekonomi Teknik
11. Jenis-jenis despresiasi dapat diklasifikasikan kedalam beberapa
penyebab, diantaranya : a) Despresiasi normal yaitu physical depreciation
dan function depreciation. Physical depreciation oleh berkurangnya
kemampuan alat untuk memproduksi sesuatu dengan bertambahnya waktu,
jenis ini biasa disebut dengan aus. Sedangkan function depreciation sering
disebut obsolence yaitu penurun harga alat akibat pengurungan dimana
terhadap hasil produksi alat tersebut. Biasanya disebabkan oleh perubahan
mode, kejenuhan, atau ketinggalan teknologi. b) Depresiasi karena
perubahan harga. Karena inflasi bisa terjadi akumulasi dari depresiasi tidak

cukup untuk membeli alat baru. Jenis ini tidak diperhitungkan dalam
studi.Sifat depresiasi yaitu untuk mengurangi profit dimana profit
merupakan referensi untukmenentukan pajak. B. METODE DEPRESIASI
Ada beberapa cara untuk menghitung despresiasi, diantaranya : i. Metode
Straight Line Despreciation Asumsi : penurunan harga berbanding lurus
dengan umur alat. Formula : dn = (P-Y)/n Dn = n(P-F)/N BVn = P-n(P-F)/N
Dimana : N = umur alat n = harga invertasi F = salvage value dn = depresiasi
tahun ke-n Dn = total depresiasi sampai tahun ke-n BVn = book value pada
akhir tahun ke-n 11 Ekonomi Teknik
12. ii. Metode Declining Balance Despreciation Disebut dengan konstan
percentage method atau Mathew formula. Asumsi : Annual depresiasi
merupakan persentase yang tetap dari book value. Formula : dn = BVn*k
BVn = P(F/P)n/N F = P(1-k)N Dimana : k = rasio antara depresiasi terhadap
book value yang besarnya : k = 1-F/P(*)iii. Metode Sum of Years
Depreciation Dalam hal ini umur dinyatakan dalam digit lalu dijumlahkan.
Untuk menghitung besarnya depresiasi digunakan faktor despresiasi. Faktor
despresiasi tahun ke-n = digit sebaliknya/jumlah digit(SYD) Formula : dn =
(P-F)x{2(N-n+1)/N(N+1)} atau dn = factor despresiasi (P-F)iv. Metode
Sinking Fund Formula Metode ini digunakan jika akumulasi dari depresiasi
akan ditujukan untuk mengganti alat baru dengan menganggap investasi
sebagai present dan salvage value sebagai harga future sehingga : d = (P-F)
(A/F,i%.n) dn = d(F/P,i%,n)-1 Dn = (P-F) (A/F,i%.n) (F/A,i%,n) BVn = P(P-F) (A/F,i%.n) (F/P,i%,n)12 Ekonomi Teknik
13. v. Metoda Service Output Despresiasi Kadang-kadang kita ingin
mengetahui depresiasi suatu alat berdasarkan hasil produksi. Disini harus
diketahui perkiraan jumlah produksi selama umur pakainya. Cara ini dapat
menghitung despresiasi per unit yang konstan.C. UMUR EKONOMIS
Dapat dinyatakan dalam banyak hal, diantaranya : Suatu periode waktu
yang menimbulkan ongkos rata-rata minimum (ditekankan pada ongkos dan
bukan pada pendapatan). Periode dimana suatu alat mempunyai nilai
uniform EAC yang terkecil. Suatu periode waktu sampai suatu alat harus
dipindahkan/diganti. Suatu periode waktu untuk suatu sisa pelayanan
sebelum diganti dengan sistem lainnya. Suatu periode dimana suatu alat
masih mempunyai performance sesuai dengan yang diajukan. Contoh
Soal:Pada 2 oktober 2000 PT Angin Ribut membeli mesin dengan harga
perolehan Rp.15.000.000,taksiran nilai residu Rp. 1.500.000, taksiran masa
manfaat 5 thn, dann taksiran satuan hasil120.000 km, ditanya hitunglah
biaya depresiasi pada tahun 2000 dan 2001 dan buatjurnalnya. Jawab : Cara

menjawabnya adalah dengan membagi harga perolehan didepresiasi dengan


masa manfaat. Harga perolehan didepresiasi adalah harga perolehan
dikurangi dengan nilai residu. 13 Ekonomi Teknik
14. Biaya Depresiasi = Rp. 15.000.000 : 5 = Rp. 3.000.000 Dan jurnalnya :
Tahun 1990 Biaya Depresiasi Mesin Rp. 3.000.000 Akumulasi Depresiasi
Mesin Rp. 3.000.000 Tahun 1991 Biaya Depresiasi Mesin Rp. 3.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 3.000.000 BAB VI ANALISIS
REPLACEMENT ANALISIS REPLACEMENT Sebuah keputusan yang
seringkali dihadapkan oleh perusahaan maupun organisasipemerintah adalah
aset yang ada saat ini harus dihentikan dari penggunaanya, diteruskan
setelahdilakukan perbaikan atau diganti dengan aset baru. Oleh karena itu,
masalah penggantian(replacement problem) memerlukan analisis ekonomi
teknik yang sangat hati-hati agar dapatdiperoleh informasi yang sangat
dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang selanjutnyadapat
memperbaiki efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan. Kadangkadang analisis ini berupa pernytaan mengenai apakah kita harus
menghentikanpenggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian
(abandonment) atau apakah kita tetapmempertahankan tersebut sebagai
cadangan (back up) daripada sebagai pengguna utama.Keputusan dapat
berupa pernyataan apakah keharusan prerubahan tersebut dapat
dipenuhidengan memperbesar kapasitas atau kemampuan aset yang sudah
ada saat ini atau apakah harus 14 Ekonomi Teknik
15. mengganti aset yang ada saat ini (aset lama), yang secara deskriptif
sering disebut sebagaidefender, dengan sebuah aset baru. Satu atau lebih
alternative aset pengganti (baru) kemudiandisebut sebagai penantang
(challenger).Berdasarkan penjelasan diatas, maka kita dapat menyimpulkan
bahwa Analisis replacementadalah suatu analisa terhadap alternative
pergantian dari cara lain (defender) kepada cara baru(challenger). Tujuan
dilakukannya analisis ini yaitu untuk menentukan kapan suatu alat
harusdiganti dengan alat yang baru. Dan alasan untuk melakukan analisis ini
adalah kapasitas alattidak sesuai dengan demand, alat yang ada sudah aus
dan tidak bisa dapat dipakai lagi, sertaabsolence baik fungsional ekonomi
sehingga menyebabkan profit menurun. Kasus Investasi modal sebuah mesin
yang dibeli dua tahun lalu adalah $40.000. mesin tersebuttelah disusutkan
dengan menggunakan metode MACRS(GDS) dan BVnya saat ini
adalahsebesar $10.200. MV mesin tersebut, jika dijual saat ini adalah $8.000
dan akan memerlukanbiaya $3.500 untuk mereparasi mesin agar tetap dapat
dipergunakan selama lima tahun lagi.Berapakah total investasi asset lama

dan nilai yang tidak diamortisasi?Jawab :Investasi asset lama adalah MVnya
saat plus setiap pengluaran yang dibutuhkan agar asset masihdapat
dipergunakan (dapat dibandingkan) relative terhadap mesin baru yang
tersedia. a. Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $8.000
+ $3.500 = $11.500 b. Jika mesin ini dijual sebesar $5.000, nilai yang akan
diamortisasi akan sebesar $10.200- $8.000 = $2.200. 15 Ekonomi Teknik
16. Refrensi :http://id.scribd.com/doc/2903436/Modul-9-BenefitCost-RatioAnalysiselib.unikom.ac.id/download.php?
id=45542http://cfasyifa.wordpress.com/2011/12/02/break-even-pointbep/http://achmad-amirudin21.blogspot.com/2012/05/analisis-sensitivitastitikimpas.htmlrepository.upi.edu/operator/upload/s_mat_0706443_chapter3.pdf
http://blogtiara.wordpress.com/2011/03/28/depresiasi/http://irfanramadhan4.
wordpress.com/2011/12/30/umurekomonis/inash.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3505/ANALISIS
%2BPENGGANTIAN.dochttp://sulistyowidodo.blogspot.com/2012/03/teori-depresiasi-metodedalam.htmlhttp://nikabon.blogspot.com/2010/06/evaluasi-kelayakan-proyekmenggunakan.html 16 Ekonomi Teknik

Anda mungkin juga menyukai