Klasifikasi Dan Ciri Fungi
Klasifikasi Dan Ciri Fungi
Klasifikasi Dan Ciri Fungi
Seksual
Reproduksi secara seksual pada jamur disebut dengan singami yaitu proses reproduksi
dengan tahapan:
Plasmogami, peleburan sel sel miselium jamur. Pada tahap ini belum terjadi peleburan inti
sehingga jamur dalam keadaan dikariotik (memiliki dua inti haploid).
Karyogami, peleburan ini. Inti haploid akan melebut membentuk zigot diploid (2n).
Kemudian zigot bermeiosis membentuk spora haploid.
Aseksual
Reproduksi aseksual merupakan reproduksi yang paling sering dilakukan oleh jamur jika
lingkungan mendukung. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan spora haploid
hasil pembelahan mitosis hifa seksual jamur.
6. Cara Perolehan Makan
Kelompok fungsi melakukan pencernaan secara ekstraseluler, yaitu dengan absorptif. Fungi
mengeluarkan enzim penghancur kemudian menyerap sari sari makanannya. Oleh karena
itu, fungi sangat berperan sebagai dekomposer (pengurai) dalam tatanan ekosistem.
Berdasarkan sumer makanannya, fungsi dibedakan menjadi:
Saprofit, sumber makanan berupa kotoran atau organisme yang telah mati. Fungi
jenis ini amat penting karena dapat menguraikan kembali materi oranik dari
organisme mati dan menambah kekayaan mineral tanah.
Parasit, jenis fungi ini sangat merugikan karena bersifat patogenik. Fungi ini
menyerap nutrisi dari organisme yang masih hidup.
Simbiosis, jenis simbiosis yang dilakukan ialah mutualisme (saling
menguntungkan). Fungi ini menyerap nutrisi dari organisme inangnya, namun
fungi membalasnya dengan hal yang menguntungkan bagi organisme inang,
seperti menyerap mineral / nutrisi yang dibutuhkan organisme inang. Contohnya
ialah mikoriza yaitu fungi yang bersimbiosis dengan akar tanaman dan lumut
kerak (lichens) yang merupakan simbiosis antara fungi dengan alga.
4.Divisi Deuteromycota
Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya menghasilkan askus
digolongkankedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolobgkan
kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang dijumpai di alam telah
diketahui cara repoduksi seksualnya. Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang
belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang bisa
menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk sementara waktu
digolongkan k dalam Deuteromycota atau jamur tak tentu. Jadi Deuteromycota
bukanlah penggolongan yang sejati atau bukan takson. Jika kemudian menurut
penelitian ada jenis dari jamu ini yang diketahui proses reproduksi seksualnya,maka
akan dimasukkan ke dalam ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah
jamur oncom yang mula-mula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan nama
Monilla Sithophila. Namun setelah diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus
sehingga dimasukkan ke dalam Ascomycota.
S
ecara singkat daur hidup Basidiomycota :Hifa (+) bertemu hifa (-) inti dari hifa
(+)pindah ke hifa(-) hifa dikariotik tumbuh miselium muncul
basidiokarpmembentuk basidium spora basidium
Kesimpulan :Basidiomycota
2.Divisi Ascomycota
3. Divisi Basidiomycota
Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, dapat dilihat dengan
mata karena ukuannya yang besar. Pada musim penghujan dapat kita temukan pada
pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang banyak mengandung
bahan oganik, misalnya jamur barat.
Bentuk tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya pada jamur merang yang
kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan misalnya jamur merang, jamur
tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut merupakan makan yang
bergizi tinggi.
Hifa Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau dua
(dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul
tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat.
Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp
merupakan tempat tumbuhnya basidium. Setiap basidium menghasilkan 4 spora
basidum.
ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang
dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut basidispora.
Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah empat spora.
-Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada
ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah masak
konidia paling ujung dapat melepaskan diri.
Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula yang tidak bersekat melintang.
Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung kitin.
Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu ada juga yang hidup secara saprofit pada
rotin, nasi, dan bahan makanan lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit busuk
pada ular jalar.
-Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan
ujungnya menggembung membentuk spoangium. Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium
kemudian pecah dan spora tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk benang baru.
-Reproduksi
secara
seksual
dilakukan
sebagai
berikut
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu,
terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan
sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora
akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya
memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.