0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
491 tayangan19 halaman

Laporan Praktikum Gizi Dan Ketahanan Pangan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 19

Laporan Praktikum Gizi dan Ketahanan Pangan

Sabtu, 18 April 2015

Uji Vitamin C

ACARA IV

UJI VITAMIN C

A. DASAR TEORI

Dibanding jenis vitamin lain, vitamin C hingga sekarang mungkin merupakan jenis
vitamin yang paling populer di masyarakat awam. Meski sama pentingnyadengan
yang lain,memang banyak orang yang menganggap khasiat vitamin C jauh melebihi
kebutuhan vitamin lain, dan hal ini seringkali dikaitkan dengan peningkatan daya
tahan tubuh.

Bahkan serangkaian penelitian yang dilakukan para ahli menemukan fungsi lain
yang jauh lebih menjanjikan sebagai suatu antioksidan yang mampu mencegah
penyakit-penyakit lain yang lebih serius termasuk kanker dan berbagai penyakit
degeneratif lainnya. Hal ini yang mungkin mendasari pengetahuan umum
masyarakat tentang perlunya mengkonsumsi vitamin C, dan tak bisa dipungkiri
juga,promosi-promosi dari pihak produsen. Dan terkait dengan tingginya kesadaran
self medication dengan kemudahan pengaksesan informasi dimasa sekarang, salah
satu kegunaan vitamin C dalam dosis yang dianggap dosis tinggi (1000mg/hari)
secara praktis yang sering muncul adalah untuk mencegah flu dalam
kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh. Buah-buahan banyak
mengandung vitamin C, vitamin C alami yang terkandung dalam buah bervariasi
tergantung dari jenis buah tersebut.

Menurut (Perricone, 2007:117) Vitamin C merupakan asam askorbat, senyawa kimia


yang larut dalam air. Ascorby palmitate adalah asam askorbat yang berkaitan
dengan asam lemak untuk membuat sistem pengantar yang larut didalam lemak
untuk vitamin C. Adapun karakteristik dan manfaat vitamin C adalah Larut didalam
air (asam askorbat-L) atau larut didalam lemak (Vitamin C ester seperti ascorbyl
palmitate), meningkatkan produksi kolagen penting, untuk berfungsinya neuro
transmitters, termasuk dopamine, serotonin, dan acetycholine dan berakumulasi
didalam sel darah putih untuk mempertahankan respons imunitas yang kuat.

B. TUJUAN
Mengidentifikasi keberadaan vitamin C pada bahan pangan.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat: Tabung reaksi, rak tabung, gelas ukur, pipet tetes, hotplate, saringan, beaker
glass, pisau, tisu.

Bahan: Akuades, vitamin C50 mg, sari buah tomat, sari buah jeruk, betadine, dan
minute maid pulpy orange.larutan reagan HI 3850A-O dan reagan HI 3850C.

D. LANGKAH KERJA

Praktikum uji ke-1

Menggunakan pembanding vit C 50 mg:

1. Sebelum dilakukan uji vit C, bahan di ambil sarinya dengan diperas memakai
saringan dan beaker glass sebagai wadahnya.

2. Siapkan tabung reaksi yang diisi dengan larutan betadine 1 ml

3. Buatlah larutan vit C dengan melarutkan 20 butir pil Vitamin C 50 mg ke


dalam 10 ml air. Larutan itu sebagai control.

4. Setelah semua larutan selesai disiapkan, diteteskan air dari bahan yang diuji
pada masing-masing tabung reaksi.

5. Hitung berapa tetes larutan tersebut untuk bisa menjernihkan larutan


betadine.

6. Amati perubahan warna larutan itu dan catat.

Praktikum Uji ke-2

Menggunakan pemanasan dengan direbus

1. Ambil sari buah dengan diperas, kemudian tuang larutan kedalam masing-
masing tabung reaksi jeruk, orange, tomat dan Vit C 50 mg.

2. Panaskan ke-empat larutan tabung reaksi kedalam air rebusan yang telah
disediakan, lama pemanasan 10 menit pada air mendidih 100 0C.

3. Amati perubahan warna dan catat .

Praktikum ke-3
Menggunakan Vit C test kit.

1. Siapkan beaker glass 50ml, masukan 10ml sampel uji, tambahkan aquades
hingga 50ml.

2. Tambahkan reagan HI3850A-O sebanyak 1ml, aduk hingga rata.

3. Tambahkan 4 tetes starch indicator, aduk dengan cara mengoyang beaker


glass.

4. Tambahkan reagan HI 3850C menggunakan pipet tetes, tetap digoyang dan


hitung jumlah tetesannya hingga terbentuk warna biru tetap.

5. Rumus hitung tetesan:

Jumlah tetesan x 10=......Ppm as. Ascorbat

6. Amati perubahan warna dan catat.

E. HASIL PENGAMATAN

a. Menggunakan vitamin C

No Bahan Uji Warna Awal Warna akhir Jumlah tetes

1 Vitamin C Merah gelap Kuning 10

2 Jeruk Merah gelap Kuning jernih 100

3 Tomat Merah gelap Merah jambu 60

4 Jus orange puple Merah gelap Kuning jernih 80

b. Menggunakan test kit

Jumlah Ppm
No Bahan Uji Warna Awal Warna Akhir
Tetes C6H8O6

1 Vitamin C - - - -

2 Jeruk Kuning muda Biru kecoklatan 85 850

3 Tomat Merah muda Biru tua 53 530

4 Jus orange puple Kuning Biru kecoklatan 229 2290


c. Menggunakan Uji pemanasan/ direbus

No Bahan Uji Warna Awal Warna Akhir Jumlah Tetes

1 Vitamin C Merah gelap Kuning 6

2 Jeruk Merah gelap Kuning jernih 60

3 Tomat Merah gelap Merah jambu 64

4 Jus orange Merah gelap Kuning 40


puple

F. PEMBAHASAN

Pada praktikum yang telah dilaksanakan,praktikan melakukan analisis mengenai


perubahan kandungan vitamin C yang ada pada larutan sari buah apabila
dicampurkan dengan betadine akan terjadi perubahan warna. Sari buah yang di uji
cobakan adalah sari buah tomat, jeruk, dan minuman orange jus puple yang sehari-
hari dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya. Untuk variabel kontrol digunakan
larutan Vitamin C 50 mg, dan untuk variabel bebasnya digunakan minuman
pencahar yaitu pulpy orange yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi.

Percobaan dilakukan sebanyak 2 kali, pertama dilakukan percobaan untuk


mengetahui kandungan vitamin C dalam larutan betadine yang diteteskan,
dicampurkan dengan vitamin C terlebih dahulu. Kedua yaitu untuk mengetahui
kandungan vitamin C dengan mencampurkan dengan sari buah vitamin.
Percobaan-percobaan tersebut menggunakan iodine untuk mereaksikan sampel
yang digunakan. Fungsi larutan standart yodium (iodin) ialah pereaksi untuk
memperlihatkan jumlah vitamin C yang terdapat dalam sampel menjadi senyawa
dehidro askorbat sehingga akan berwarna biru tua karena pereaksi yang berlebih.
Sedangkan penggunaan amilum dalam percobann ini berfungsi untuk meningkatkan
kecepatan percobaan (sebagai indikator). Reaksi ini disebut reaksi iodimetri karena
terjadi perubahan dari tidak berwarna (bening) menjadi berwarna biru tua,
sedangkan reaksi iodometri adalah kebalikannya.

Dari hasil percobaan pertama didapatkan bahwa kadar vitamin C pada sari buah
jeruk dan pulpy orange lebih tinggi dari tomat. Ini dibuktikan dengan pemberian
tetesan betadine sebagai pereaksi larutan dengan jumlah tetesan sebanyak 100
tetes. Sedangkan untuk percobaan kedua, dengan test kit untuk sari buah tomat
dari semula merah muda berubah warnanya menjadi biru kecoklatan dengan jumlah
tetesan sebanyak 53 tetes. Sedangkan untuk orange puply berubah warna menjadi
biru kecoklatan dengan tetesan sebanyak 229 kali. Hal ini jelas menunjukkan bahwa
setelah sari buah diberi reagan A dan C perubahan warna sangat mencolok.
Sebenarnya pengujian semacam ini kurang baik, dikarenakan hasil yang didapatkan
nantinya akan bias. Jadi tidak dapat benar-benar mengukur kadar vitamin C dengan
akurat.

Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan skorbutum, sariawan, kulit kasar,


pendarahan pada kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, kerusakan
sendi dan gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas. Untuk menguji
kandungan vitamin C pada bahan makanan dan minuman dapat menggunakan
amilum iodida atau betadine.

Vitamin C dapat hilang karena hal-hal seperti:

1. Pemanasan, yang menyebabkan rusak/berbahayanya struktur

2. Pencucian sayuran setelah dipotong-potong terlebih dahulu.

G. KESIMPULAN

1. Vitamin C merupakan senyawa organik yang larut dalam air, tidak larut dalam
lemak, mudah teroksidasi dalam kondisi basa, peka terhadap panas, stabil dalam
kondisi asam dan kondisi kering, berbentuk kristal warna putih dan reduktor kuat.

2. Prinsip analisa kadar vitamin C dengan metode titrasi sederhana iodium adalah
reaksi vitamin C dengan iodin membentuk ikatan sehingga ikatan terbentuk
kompleks iodium-amilum berwarna biru gelap.

3. Kadar vitamin C murni tertinggi didapatkan pada jeruk, tomat, arbei, asparagus,
kol, kentang, ikan dan hati.

4. Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dan minuman dapat
menggunakan amilum iodida atau betadine.

http://gizidanketahananpanganstpp.blogspot.co.id/2015/04/uji-vitamin-c_18.html

H. DAFTAR PUSTAKA

Suharjo, 1987. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta: Kanisius


Uji Vitamin C
PRAKTIKUM V
Topik : Uji Vitamin C
Tujuan : Untuk mengetahui kandungan vitamin c pada berbagai sari buah dan minuman.
Hari/ Tanggal : Jumat/ 23 Mei 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat alat :
1. Rak tabung reaksi
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Gelas kimia
5. Kertas saring
6. Blender
7. Pembakar spiritus
B. Bahan bahan :
1. Macam-macam buah (jeruk, tomat, belimbing, nanas, papaya dan lemon)
2. Larutan amilum iodide (larutan tepung/amilum + iodium)
3. Macam-macam ekstak sari buah yang sudah di tentukan
4. Larutan vitamin C tablet (vitacimin)
5. Minuman sari buah (floridina, C 1000 orange, vitamin water)

II. CARA KERJA


A. Membuat larutan amilum iodida
1. Mengambil kira-kira 3 sendok makan tepung, memasukkan kedalam gelas kimia dan
menambahkan air secukupnya. Memanaskan larutan tepung dalam gelas kimia di atas pembakar
spritus sampai homogen.
2. Menyaring larutan tepung menggunakan kertas saring ekstrak larutan tepung.
3. Memasukkan beberapa tetes larutan iodium ke dalam larutan tepung yang sudah disaring hingga
larutan tepung berubah menjadi biru sampai kehitaman.Mengaduk hingga homogen.
B. Membuat ekstrak sari buah
1. Memblender semua buah-buahan yang tersedia dengan sedikit air.
2. Menyaring masing-masing sari buah dengan menggunakan kertas saring dan memasukkan
kedalam gelas kimia serta memberi label sesuai dengan nama buahnya.
C. Uji Vitamin C
1. Menyediakan tabung reaksi sesuai jumlah ekstrak sari buah dan bahan uji yang telah disediakan,
mengisi masing-masing tabung reaksi dengan 5 tetes larutan amilum iodida dan memberi label
masing-masing tabung sesuai dengan sari buahnya.
2. Meneteskan larutan vitamin C tablet ke dalam tabung dengan menggunakan pipet tetes sampai
warna amilum iodida hilang.
3. Mencatat berapa tetes larutan vitamin C yang diperlukan untuk menetralkan larutan amilum
iodida tersebut (warna biru menghilang).
Catatan : Larutan tablet vitamin C digunakan sebagai acuan penelitian perubahan warna dan
jumlah tetesan pada vitamin C.
4. Menguji ekstrak sari buah yang telah di buat dengan cara yang sama (no.2). Meneteskan ekstrak
sari buah ke dalam tabung reaksi yang berisi amilum iodida, sampai larutan amilum iodida
menjadi netral (warna biru menghilang).
5. Mencatat hasil pengamatan pada tabel yang sudah disediakan.

III. TEORI DASAR


Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang
mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler. Beberapa karakteristiknya antara lain
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan seperti jeruk merupakan
sumber utama vitamin ini.
Vitamin C berhasil diisolasi pertamakali pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan
bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Gyrgyi
menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk
penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal dengan peranannya menjaga dan
memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian yang lebih lanjut ternyata
vitanin C juga terbukti berperan penting dalam meningkatkan kinerja otak. Dua peneliti dari
Texas Womans University menemukan bahwa murid SMPT yang tingkat vitamin C-nya dalam
darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada jumlah vitamin C-nya yang
rendah.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit,urat, tulang rawan, dan jaringan lainnya di tubuh
manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan
kecil, dan luka ringan.
Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam
kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin C mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh.
Melalui pengaruh pencahar, vitamin ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau
kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin
(hasil percernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa
yang diberi vitamin C berkurang sampai 81% .
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat sariawan, baik di mulut
maupun di perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, pendarahan
di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam
askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan yang lain, seperti kolesterol tinggi, sakit
jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
Vitamin ini mudah larut dalam air sehingga bila vitamin yang dikonsumsi melebihi yang
dibutuhkan, kelebihan tersebut akan dibuang dalam urine. Karena tidak disimpan dalam tubuh,
vitamin C sebaiknya dikonsumsi setiap hari. Dosis yang rata-rata dibutuhkan bagi orang dewasa
adalah 60-90 mg/hari. Tapi bisa juga lebih tergantung kondisi tubuh dan daya tahan masing-
masing orang yang berbeda-beda. Batas maksimum yang diizinkan untuk mengkonsumsi vitamin
C adalah 1000 mg/hari.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gusi berdarah, sariawan, nyeri otot atau
gangguan syaraf. Kekurangan lebih lanjut mengakibatkan anemia, sering mengalami infeksi dan
kulit kasar. Sementara kelebihan vitamin C dapat menyebabkan diare. Bila kelebihan vitamin C
akibat penggunaan suplemen dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan batu ginjal,
sedangkan bila kelebihan vitamin C yang berasal dari buah-buahan umumnya tidak
menimbulkan efek samping.
Makanan yang mengandung vitamin C umumnya adalah buah-buahan dan sayuran. Buah
yang mengandung vitamin C tidak selalu berwarna kuning, misalnya pada jambu biji yang
merupakan buah dengan kandungan vitamin C paling tinggi yang dapat kita konsumsi. Bahkan,
pada beberapa buah, kulitnya mengandung vitamin C lebih tinggi daripada buahnya. Misalnya
pada kulit buah apel dan jeruk walaupun tidak semua kulit buah bisa dimakan.
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada
kebiasaan hidup masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah
merokok, mnum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang,
antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok
menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin, senyawa lain yang berdampak sama
buruknya adalah kafein. Selain itu, stress, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan
kebutuhan vitamin C.
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengkonsumsi beraneka buah
dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Tabel Pengamatan

No Bahan sari buah Jumlah tetes buah Keterangan


yang di perlukan warna
untuk menetralkan
larutan amilum iodida
1 Larutan vitamin C tablet 2 (2-9) Kuning agak
bening
2 Floridina 4 (1-17) Bening
kekuningan
3 Jeruk 7 (2-10) Kuning tua
4 Tomat 4 (3-10) Jingga muda
5 Nanas 7 (3-10) Kuning
6 Belimbing 2 (2-22) Putih tulang
7 Papaya 7 (2-16) Jingga
8 Vitamin water 38 (38-61) Merah muda
9 Lemon 14 (4-40) Putih keruh
10 C.1000 orange 4 (4-6) Kuning tua

B. Gambar Pengamatan

Sebelum ditetesi ekstrak sari buah

Setelah ditetesi ekstrak sari buah

Sumber :dokumentasi pribadi. 2014

V. ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui kandungan vitamin C pada berbagai
larutan sari bua dan minuman sari buah. Percobaan ini dilakukan dengan membuatterlebih
dahulu larutan amilum iodide dan kemudian ditetesi oleh larutan yang mengandung vitamin C
sampai warna larutan amilum iodide yang berwarna unu menjadi netral (tidak berwarna ungu
lagi). Dari warna yang dihasilkan dapat diketahui larutan mana yang mempunyai kandungan
vitamin C yang lebih banyak dilihat dari beberapa tetes larutan itu menetralkan larutan amilum
iodida.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, laruatn vitamin C
tablet memerlukan 2 9 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodida dan larutan berubah
menjadi bening kekuningan. Larutan sari buah jeruk memerlukan 2 20 tetes untuk menetralkan
larutan amilum iodida dan larutan berubah menjadi kuning tua. Larutan sari buah tomat
memerlukan 3 30 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodidadan larutan berubah warna
menjadi jingga muda keruh. Larutan sari buah nanas memerlukan 3 10 tetes untuk menetralkan
larutan amilum iodide dan larutan berubah warna menjadi kuning. Larutan sari buah belimbing
memerlukan 2 22 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodide dan larutan berubah warna
menjadi putih tulang. Larutan sari buah papaya memerlukan 2 16 tetes untuk menetralkan
larutan amilum iodide dan larutan berubah warna menjadi jingga. Larutan sari buah lmon
memerlukan 4 40 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodide dan larutan berubah warna
menjadi putih keruh.
Pada pengamatan yang dilakukan pada minuman sari buah dapat diketahui, minuman
floridina memerlukan 1 17 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodida dan larutan berubah
warna menjadi bening kekuningan. Minuman vitamin water memerlukan 38 61 tetes untuk
menetralkan larutan amilum iodida dan larutan berubah warna menjadi merah muda. Minuman U
1000 orange memerlukan 1 6 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodida dan larutan
berubah warna menjadi kuning tua.
Perbedaan jumlah tetesan larutan sari buah dan minuman sari buah untuk menetralkan
larutan amilum iodide disebabakan karena beberapa factor antara lain, kebersihan masing
masing tabung reaksi, perbedaan cara penetesan larutan kedalam tabung reaksi, dan perbedaan
suhu.
Pengujian vitamin C pada umumnya digunakan tritrasi iodimetri, yaitu dengan
penambahan Iod kepada vitamin C atau komoditi yang diduga terdapat vitamin C. Vitamin C
bersifat pereduksi (reduktor) sedangkan Iod bersifat pengoksidasi (oksidator) sehingga keduanya
menghasilkan reaksi redoks (reduksi-oksidasi).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan larutan yang memiliki kandungan vitamin
C yang paling tinggi adalah larutan vitamin C tablet dan larutan sari buah belimbing. Sedangkan
larutan yang memiliki kandungan vitamin C yang paling rendah adalah minuman vitamin water.
Dalam pengamatan oleh mata, dapat terlihat warna Iod yang berubah dari ungu menjadi
kuning karena ditetesi larutan vitamin C. Reaksi yang terjadi dapat tertulis seperti :
C6H8O6 + H2O C6H8O7 + 2H+ + 2e-
- -
2e + I2 2I
C6H8O6+ H2O + I2 C6H8O7 + 2H+

VI. KESIMPULAN
1. Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting
dalam menangkal berbagai penyakit.
2. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal
bebas ekstraseluler.
3. Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, berperan penting dalam membantu
penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran.
4. Dari percobaan didpatkan hasil pengamatan antara lain :
a. Larutan vitamin C tablet memerlukan 2 9 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodide.
b. Larutan berbagai sari buah seperti jeruk 2 9 tetes, tomat 3 30 tetes, nanas 3 10 tetes,
belimbing 2 22 tetes, pepeaya 2 16 tetes, dan lemon 4 40 tetes yang diperlukan untuk
menetralkan larutan amilum iodida.
c. Minuman vitamin water memerlukan 38 61 tetes, minuman floridina memerlukan 1 17 tetes
dan minuman C 1000 orange memerlukan 1 6 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodide.
5. Larutan yang paling tinggi kandungan vitamin C adalah larutann vitamin C tablet dan sari buah
belimbing, sedangkan yang paling rendah kandungan vitamin C adalah vitamin water.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Arbianto, Purwo. 1993. Biokomia Konsep-konsep Dasar. Kimia FMIPAITB. Bandung.

Hiskia, Achmad.1990.Kimia Larutan.Jurusan Kimia fakultas MIPA ITB. Bandung.

Noorhidayati dan Hardiansyah. 2014. Penuntun Praktikum Biokimia. FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Jakarta.


BAHAN DISKUSI
1. Bandingkan jumlah tetesan yang diperlukan larutan sari buah dan minuman. Urutkan dari paling
sedikit hingga paling banyak.
2. Buah manakah dari hasil percobaan yang paling banyak mengandung Vitamin C atau tidak
mengandung Vitamin C sama sekali ? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan yang kalian
lakukan ?
3. Sebutkan sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin C dan jelaskan fungsi Vitamin C
bagi tubuh ?
4. Sebutkan akibat kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi Vitamin C ?
5. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah kalian lakukan ?
JAWAB :
1. Jumlah tetesan yang diperlukan larutan sari buah lebih sedikit dibandingkan minuman. Urutan
tetesan yang paling sedikit adalah : larutan Vitamin C tablet, jeruk, nanas, belimbing, puply
orange, pepaya, dan yang paling banyak buah tomat.
2. Pada uji percobaan Vitamin C ini semua buah mengandung Vitamin C, tapi yang membedakan
cuma banyak atau tidak nya kadar kandungan Vitamin C pada buah tersebut. Buah yang paling
banyak mengandung Vitamin C adalah buah jeruk.
3. Sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin C adalah makanan yang ada sayur dan
buah seperti salat. Funsi Vitamin C adalah Vitamin C adalah jenis vitamin yang larut di dalam
air. Di dalam tubuh vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh
khususnya DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi jutaan radikal bebas. Kebutuhan tubuh
terhadap vitamin C setiap harinya berbeda-beda untuk tiap individu, secara umum para ahli
memperkirakan 60 mg per hari sudah cukup namun dalam kondisi tertentu tubuh memerlukan
lebih dari itu. Perokok pasif dan aktif, wanita yang sedang menyusui, mereka yang mengalami
stres fisik sepeti luka bakar, keracunan logam berat, infeksi, dll, memerlukan asupan vitamin C
lebih banyak. Asap tembakau yang banyak mengandung bahan kimia berbahaya bagi tubuh
menurunkani kadar vitamin C di dalam darah sehingga perokok pasif dan aktif perlu
mengkonsumsi vitamin C lebih banyak, sekitar 100 mg per hari, demikian juga dengan wanita
yang sedang menyusui. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C sebanyak 100 mg per hari kita
cukup mengkonsumsi vitamin C dengan dosis 250 mg per hari. Vitamin C yang kita konsumsi
tidak 100% diserap oleh tubuh tapi hanya 50% saja yang diserap, selebihnya dibuah lewat urin.
Vitamin C juga berfungsi membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh, membentuk kolagen,
serat dan struktur protein. Kolagen diperlukan oleh tubuh untuk membentuk tulang dan gigi serta
jaringan bekas luka. Vitamin C dapat mengurangi resiko kanker perut dan kanker esophagus
(tenggorokan).
4. Akibat kelebihan vitamin C karena rasanya yang enak dan dianggap bermanfaat bagi tubuh
seringkali orang mengkonsumsi vitamin C dalam dosis yang banyak/tinggi, hal ini tidak banyak
bermanfaat bagi tubuh bahkan dapat menimbulkan beberapa hal yang merugikan. Kelebihan
vitamin C di dalam tubuh dan darah akan dibuang lewat ginjal. Bila terlalu banyak
mengkonsumsi vitamin C akan memberatkan kerja ginjal. Kebiasaan mengkonsumsi vitamin C
berdosis tinggi dalam jangka panjang membuat tubuh terbiasa untuk menghancurkan dan
mengeluarkan kelebihan vitamin C. Apabila konsumsi tiba-tiba dihentikan maka tubuh tetap
akan mengeluarkan dan menghancurkan setiap vitamin C yang masuk kedalam tubuh.
Akibatnya, tubuh akan kekurangan vitamin C. Kelebihan vitamin C yang dibuang lewat urin
akan membuat urin lebih asam. Salah satu hasil metabolit vitamin C adalah asam askorbat, bila
asam askorbat berikatan dengan kalsium akan membentuk kalsium askolat yang merupakan cikal
bakal batu ginjal. Dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keracunan dalam tubuh dengan
gejala mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur.
Akibat kekurangan vitamin C Gejala awal dari kekurangan vitamin C adalah timbulnya
pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah dibawah kulit, anemia, sering terkena
infeksi, kulit menjadi kasar dan kesulitan dalam menyembuhkan luka. Kekurangan vitamin C
dalam jumlah besar berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot yang dapat menyebabkan
kerusakan otot, rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi.
5. Kesimpulan : Vitamin C adalah vitamin yang paling banyak dikenal dan digemari oleh
masyarakat karena rasanya yang manis asam segar dan dipercaya mampu meningkatkan daya
tahan tubuh sehingga dapat terhindar dari beberapa penyakit seperti flu, panas dalam bahkan
kanker. Fungsi Vitamin C adalah Vitamin C adalah jenis vitamin yang larut di dalam air. Di
dalam tubuh vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh khususnya
DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi jutaan radikal bebas. Kebutuhan tubuh terhadap
vitamin C setiap harinya berbeda-beda untuk tiap individu, secara umum para ahli
memperkirakan 60 mg per hari sudah cukup namun dalam kondisi tertentu tubuh memerlukan
lebih dari itu. Perokok pasif dan aktif, wanita yang sedang menyusui, mereka yang mengalami
stres fisik sepeti luka bakar, keracunan logam berat, infeksi, dll, memerlukan asupan vitamin C
lebih banyak.
Akibat kelebihan vitamin , Kelebihan vitamin C di dalam tubuh dan darah akan dibuang lewat
ginjal. Bila terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C akan memberatkan kerja ginjal. Kebiasaan
mengkonsumsi vitamin C berdosis tinggi dalam jangka panjang membuat tubuh terbiasa untuk
menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C. Akibat kekurangan vitamin C Gejala
awal dari kekurangan vitamin C adalah timbulnya pendarahan disekitar gigi dan merusak
pembuluh darah dibawah kulit, anemia, sering terkena infeksi, kulit menjadi kasar dan kesulitan
dalam menyembuhkan luka. Kekurangan vitamin C dalam jumlah besar berakibat pada sistem
syaraf dan ketegangan otot yang dapat menyebabkan kerusakan otot, rasa nyeri, gangguan syaraf
dan depresi.
DAFTAR NILAI
NO JUDUL PRAKTIKUM NILAI
1 Identifikasi Bahan Bahan Biokimia 77
2 Uji Karbohidrat 1 81
3 Uji Karbohidrat 2 80
4 Percobaan Iod 81
5 Uji Reaksi Protein 80
6 Uji Protein dengan Biuret dan Logam 83
7 Denaturasi Protein 83(+3)
8 Enzim Katalase 77
9 Uji Penyabunan 83
10 Uji Vitamin C

http://karinaazkiya.blogspot.co.id/2014/06/uji-vitamin-c.html

RABU, 04 DESEMBER 2013

Laporan Praktikum Uji Vitamin C

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Vitamin adalah suatu zat organik yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan proses fisiologis tubuh.

Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-zat lain.
Vitamin C disebut juga asam askorbat. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran

berwarna hijau. Kekurangan vitamin C mengakibatkan skorbutum, pendarahan pada kulit, kerusakan sendi, dan gusi.

Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dapat menggunakan larutan amilum iodida atau biasa

juga menggunakan betadine.

B. TUJUAN

1. Mengetahui kandungan vitamin C jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin c tablet, dan tomat

2. Menghitung kadar vitamin C paa jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin C tablet, dan tomat

3. Mengkomunikasikan peran vitamin C pada tubuh

II. MATERI POKOK

Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air

dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.

Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk

golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa

karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk,

merupakan sumber utama vitamin.


Sejarah penemuan

Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin

ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Gyorgyi menerima penghargaan nobel dalam

fisiologi atau kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal

perananny dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata

vitamin C juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas Woman's

University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata

menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih rendah.

PERANAN VITAMIN C DALAM TUBUH


Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan

serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat

menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.

Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai

antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini

juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.

Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan

makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.

Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik di mulut maupun

perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan
gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah

kesehatan lain, seperti kolesterol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.

KONSUMSI
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup masing-masing.

Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol,

konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral.

Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama

buruknya adalah kafein. Selain itu stres, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C.

Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur seperti

jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.

III. METODE PRAKTIKUM dan PEMBAHASAN

TUJUAN

1. Mengetahui kandungan vitamin C jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin c tablet, dan tomat

2. Menghitung kadar vitamin C paa jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin C tablet, dan tomat

3. Mengkomunikasikan peran vitamin C pada tubuh


ALAT DAN BAHAN
1. jeruk nipis, jambu biji merah, tomat

2. pipet tetes

3. air

4. Tabung reaksi

5. Mortar dan penumbuknya

6. pisau

7. amilum Iodida atau betadine

8. vitamin C tablet

9. Minuman sari buah

CARA KERJA

1. Ambillah 3 tabung reaksi dan beri label bahan-bahan makanan yang akan diuji

2. Isilah masing-masing tabung dengan larutan amilum Iodida atau betadine sebanyak 1 ml

3. Tambahkan tetes demi tetes larutan vitamin C kedalam tabung A sampai warna larutan jernih

4. Hitung jumlah tetesan yang diperlukan untuk menjernihkan larutan amilum Iodida atau betadine tersebut

5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk tabung selanjutnya

6. Catat hasil pengamatanmu pada table hasil pengamatan!

TABEL PENGAMATAN

No Bahan makanan Jumlah tetesan Kadar vitamin C

1 Larutan Vit C 2 100%

2 Sari jeruk nipis 15 13,3%

3 Sari buah tomat 13 15,4%

4 Ekstraks jambu biji 1 200%

5 Minuman sari buah 17 11,8%

6 Saos Tomat ABC 36 5,5%

ANALISIS DATA
1. Bandingkan jumlah tetesan yang diperlukan dari 2 larutan bahan makanan (sari jeruk

dan sari tomat). Manakah yang jumlah tetesannya lebih kecil dari jumlah tetesan vitamin C?

Jumlah tetesan yang lebih sedikit sampai yang lebih banyak:


(1) Ekstrak jambu biji

(2) Vitamin C tablet

(3) Sari buah tomat

(4) Sari jeruk nipis

(5) Minuman sari buah

(6) Saus tomat

Semakin banyak jumlah tetesan berarti semakin sedikit kandungan vitamin C pada

bahan makanan tersebut.

IV.VIDEO
V. PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan beberapa bahan makanan yang dicurigai mengandung Vitamin C, kami menyimpulkan

bahwa kandungan vitamin c dari buah jambu biji merah paling tinggi diantara bahan makanan lain yang kami uji

kadar vitamin c. Selain itu, kami mengetahui bahwa kadar vitamin c dalam minuman sari buah yang menyatakan

bahwa mengandung 100 % vitamin c ternyata kadar vitamin c nya hanya 11, 8% atau tidak sesuai dengan informasi

nilai gizi yang tercantum pada kemasan produk. Perlu diketahui bahwa kadar vitamin c pada bahan makanan alami

seperti jeruk nipis, tomat, buah jambu biji merah lebih baik dikonsumsi daripada bahan makanan yang mengandung

vitamin c tetapi telah tercampur dengan zat adiktif (buatan).

Diposkan oleh Puspa pratiwi di 18.02


http://praktikumkelasxiipa.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum-uji-vitamin-
c.html

Anda mungkin juga menyukai