Laporan Praktikum Gizi Dan Ketahanan Pangan
Laporan Praktikum Gizi Dan Ketahanan Pangan
Laporan Praktikum Gizi Dan Ketahanan Pangan
Uji Vitamin C
ACARA IV
UJI VITAMIN C
A. DASAR TEORI
Dibanding jenis vitamin lain, vitamin C hingga sekarang mungkin merupakan jenis
vitamin yang paling populer di masyarakat awam. Meski sama pentingnyadengan
yang lain,memang banyak orang yang menganggap khasiat vitamin C jauh melebihi
kebutuhan vitamin lain, dan hal ini seringkali dikaitkan dengan peningkatan daya
tahan tubuh.
Bahkan serangkaian penelitian yang dilakukan para ahli menemukan fungsi lain
yang jauh lebih menjanjikan sebagai suatu antioksidan yang mampu mencegah
penyakit-penyakit lain yang lebih serius termasuk kanker dan berbagai penyakit
degeneratif lainnya. Hal ini yang mungkin mendasari pengetahuan umum
masyarakat tentang perlunya mengkonsumsi vitamin C, dan tak bisa dipungkiri
juga,promosi-promosi dari pihak produsen. Dan terkait dengan tingginya kesadaran
self medication dengan kemudahan pengaksesan informasi dimasa sekarang, salah
satu kegunaan vitamin C dalam dosis yang dianggap dosis tinggi (1000mg/hari)
secara praktis yang sering muncul adalah untuk mencegah flu dalam
kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh. Buah-buahan banyak
mengandung vitamin C, vitamin C alami yang terkandung dalam buah bervariasi
tergantung dari jenis buah tersebut.
B. TUJUAN
Mengidentifikasi keberadaan vitamin C pada bahan pangan.
Alat: Tabung reaksi, rak tabung, gelas ukur, pipet tetes, hotplate, saringan, beaker
glass, pisau, tisu.
Bahan: Akuades, vitamin C50 mg, sari buah tomat, sari buah jeruk, betadine, dan
minute maid pulpy orange.larutan reagan HI 3850A-O dan reagan HI 3850C.
D. LANGKAH KERJA
1. Sebelum dilakukan uji vit C, bahan di ambil sarinya dengan diperas memakai
saringan dan beaker glass sebagai wadahnya.
4. Setelah semua larutan selesai disiapkan, diteteskan air dari bahan yang diuji
pada masing-masing tabung reaksi.
1. Ambil sari buah dengan diperas, kemudian tuang larutan kedalam masing-
masing tabung reaksi jeruk, orange, tomat dan Vit C 50 mg.
2. Panaskan ke-empat larutan tabung reaksi kedalam air rebusan yang telah
disediakan, lama pemanasan 10 menit pada air mendidih 100 0C.
Praktikum ke-3
Menggunakan Vit C test kit.
1. Siapkan beaker glass 50ml, masukan 10ml sampel uji, tambahkan aquades
hingga 50ml.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Menggunakan vitamin C
Jumlah Ppm
No Bahan Uji Warna Awal Warna Akhir
Tetes C6H8O6
1 Vitamin C - - - -
F. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan pertama didapatkan bahwa kadar vitamin C pada sari buah
jeruk dan pulpy orange lebih tinggi dari tomat. Ini dibuktikan dengan pemberian
tetesan betadine sebagai pereaksi larutan dengan jumlah tetesan sebanyak 100
tetes. Sedangkan untuk percobaan kedua, dengan test kit untuk sari buah tomat
dari semula merah muda berubah warnanya menjadi biru kecoklatan dengan jumlah
tetesan sebanyak 53 tetes. Sedangkan untuk orange puply berubah warna menjadi
biru kecoklatan dengan tetesan sebanyak 229 kali. Hal ini jelas menunjukkan bahwa
setelah sari buah diberi reagan A dan C perubahan warna sangat mencolok.
Sebenarnya pengujian semacam ini kurang baik, dikarenakan hasil yang didapatkan
nantinya akan bias. Jadi tidak dapat benar-benar mengukur kadar vitamin C dengan
akurat.
G. KESIMPULAN
1. Vitamin C merupakan senyawa organik yang larut dalam air, tidak larut dalam
lemak, mudah teroksidasi dalam kondisi basa, peka terhadap panas, stabil dalam
kondisi asam dan kondisi kering, berbentuk kristal warna putih dan reduktor kuat.
2. Prinsip analisa kadar vitamin C dengan metode titrasi sederhana iodium adalah
reaksi vitamin C dengan iodin membentuk ikatan sehingga ikatan terbentuk
kompleks iodium-amilum berwarna biru gelap.
3. Kadar vitamin C murni tertinggi didapatkan pada jeruk, tomat, arbei, asparagus,
kol, kentang, ikan dan hati.
4. Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dan minuman dapat
menggunakan amilum iodida atau betadine.
http://gizidanketahananpanganstpp.blogspot.co.id/2015/04/uji-vitamin-c_18.html
H. DAFTAR PUSTAKA
B. Gambar Pengamatan
V. ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui kandungan vitamin C pada berbagai
larutan sari bua dan minuman sari buah. Percobaan ini dilakukan dengan membuatterlebih
dahulu larutan amilum iodide dan kemudian ditetesi oleh larutan yang mengandung vitamin C
sampai warna larutan amilum iodide yang berwarna unu menjadi netral (tidak berwarna ungu
lagi). Dari warna yang dihasilkan dapat diketahui larutan mana yang mempunyai kandungan
vitamin C yang lebih banyak dilihat dari beberapa tetes larutan itu menetralkan larutan amilum
iodida.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, laruatn vitamin C
tablet memerlukan 2 9 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodida dan larutan berubah
menjadi bening kekuningan. Larutan sari buah jeruk memerlukan 2 20 tetes untuk menetralkan
larutan amilum iodida dan larutan berubah menjadi kuning tua. Larutan sari buah tomat
memerlukan 3 30 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodidadan larutan berubah warna
menjadi jingga muda keruh. Larutan sari buah nanas memerlukan 3 10 tetes untuk menetralkan
larutan amilum iodide dan larutan berubah warna menjadi kuning. Larutan sari buah belimbing
memerlukan 2 22 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodide dan larutan berubah warna
menjadi putih tulang. Larutan sari buah papaya memerlukan 2 16 tetes untuk menetralkan
larutan amilum iodide dan larutan berubah warna menjadi jingga. Larutan sari buah lmon
memerlukan 4 40 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodide dan larutan berubah warna
menjadi putih keruh.
Pada pengamatan yang dilakukan pada minuman sari buah dapat diketahui, minuman
floridina memerlukan 1 17 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodida dan larutan berubah
warna menjadi bening kekuningan. Minuman vitamin water memerlukan 38 61 tetes untuk
menetralkan larutan amilum iodida dan larutan berubah warna menjadi merah muda. Minuman U
1000 orange memerlukan 1 6 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodida dan larutan
berubah warna menjadi kuning tua.
Perbedaan jumlah tetesan larutan sari buah dan minuman sari buah untuk menetralkan
larutan amilum iodide disebabakan karena beberapa factor antara lain, kebersihan masing
masing tabung reaksi, perbedaan cara penetesan larutan kedalam tabung reaksi, dan perbedaan
suhu.
Pengujian vitamin C pada umumnya digunakan tritrasi iodimetri, yaitu dengan
penambahan Iod kepada vitamin C atau komoditi yang diduga terdapat vitamin C. Vitamin C
bersifat pereduksi (reduktor) sedangkan Iod bersifat pengoksidasi (oksidator) sehingga keduanya
menghasilkan reaksi redoks (reduksi-oksidasi).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan larutan yang memiliki kandungan vitamin
C yang paling tinggi adalah larutan vitamin C tablet dan larutan sari buah belimbing. Sedangkan
larutan yang memiliki kandungan vitamin C yang paling rendah adalah minuman vitamin water.
Dalam pengamatan oleh mata, dapat terlihat warna Iod yang berubah dari ungu menjadi
kuning karena ditetesi larutan vitamin C. Reaksi yang terjadi dapat tertulis seperti :
C6H8O6 + H2O C6H8O7 + 2H+ + 2e-
- -
2e + I2 2I
C6H8O6+ H2O + I2 C6H8O7 + 2H+
VI. KESIMPULAN
1. Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting
dalam menangkal berbagai penyakit.
2. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal
bebas ekstraseluler.
3. Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, berperan penting dalam membantu
penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran.
4. Dari percobaan didpatkan hasil pengamatan antara lain :
a. Larutan vitamin C tablet memerlukan 2 9 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodide.
b. Larutan berbagai sari buah seperti jeruk 2 9 tetes, tomat 3 30 tetes, nanas 3 10 tetes,
belimbing 2 22 tetes, pepeaya 2 16 tetes, dan lemon 4 40 tetes yang diperlukan untuk
menetralkan larutan amilum iodida.
c. Minuman vitamin water memerlukan 38 61 tetes, minuman floridina memerlukan 1 17 tetes
dan minuman C 1000 orange memerlukan 1 6 tetes untuk menetralkan larutan amilum iodide.
5. Larutan yang paling tinggi kandungan vitamin C adalah larutann vitamin C tablet dan sari buah
belimbing, sedangkan yang paling rendah kandungan vitamin C adalah vitamin water.
Noorhidayati dan Hardiansyah. 2014. Penuntun Praktikum Biokimia. FKIP UNLAM. Banjarmasin.
http://karinaazkiya.blogspot.co.id/2014/06/uji-vitamin-c.html
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Vitamin adalah suatu zat organik yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan proses fisiologis tubuh.
Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-zat lain.
Vitamin C disebut juga asam askorbat. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran
berwarna hijau. Kekurangan vitamin C mengakibatkan skorbutum, pendarahan pada kulit, kerusakan sendi, dan gusi.
Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dapat menggunakan larutan amilum iodida atau biasa
B. TUJUAN
1. Mengetahui kandungan vitamin C jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin c tablet, dan tomat
2. Menghitung kadar vitamin C paa jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin C tablet, dan tomat
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk
golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk,
Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin
ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Gyorgyi menerima penghargaan nobel dalam
fisiologi atau kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal
perananny dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata
vitamin C juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas Woman's
University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata
menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih rendah.
serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat
Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai
antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini
juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan
makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik di mulut maupun
perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan
gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah
kesehatan lain, seperti kolesterol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
KONSUMSI
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup masing-masing.
Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol,
konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral.
Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama
buruknya adalah kafein. Selain itu stres, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C.
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur seperti
jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.
TUJUAN
1. Mengetahui kandungan vitamin C jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin c tablet, dan tomat
2. Menghitung kadar vitamin C paa jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin C tablet, dan tomat
2. pipet tetes
3. air
4. Tabung reaksi
6. pisau
8. vitamin C tablet
CARA KERJA
1. Ambillah 3 tabung reaksi dan beri label bahan-bahan makanan yang akan diuji
2. Isilah masing-masing tabung dengan larutan amilum Iodida atau betadine sebanyak 1 ml
3. Tambahkan tetes demi tetes larutan vitamin C kedalam tabung A sampai warna larutan jernih
4. Hitung jumlah tetesan yang diperlukan untuk menjernihkan larutan amilum Iodida atau betadine tersebut
TABEL PENGAMATAN
ANALISIS DATA
1. Bandingkan jumlah tetesan yang diperlukan dari 2 larutan bahan makanan (sari jeruk
dan sari tomat). Manakah yang jumlah tetesannya lebih kecil dari jumlah tetesan vitamin C?
Semakin banyak jumlah tetesan berarti semakin sedikit kandungan vitamin C pada
IV.VIDEO
V. PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan beberapa bahan makanan yang dicurigai mengandung Vitamin C, kami menyimpulkan
bahwa kandungan vitamin c dari buah jambu biji merah paling tinggi diantara bahan makanan lain yang kami uji
kadar vitamin c. Selain itu, kami mengetahui bahwa kadar vitamin c dalam minuman sari buah yang menyatakan
bahwa mengandung 100 % vitamin c ternyata kadar vitamin c nya hanya 11, 8% atau tidak sesuai dengan informasi
nilai gizi yang tercantum pada kemasan produk. Perlu diketahui bahwa kadar vitamin c pada bahan makanan alami
seperti jeruk nipis, tomat, buah jambu biji merah lebih baik dikonsumsi daripada bahan makanan yang mengandung