Sejarah Akuntansi Syariah
Sejarah Akuntansi Syariah
Sejarah Akuntansi Syariah
Disusun oleh:
Kelompok 2
Kelas BS 4B
Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah
Jurusan Akuntansi
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan karunia ilmu yang
telah dianugerahkan, sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Sejarah Akuntansi Syariah dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, yaitu
membuat makalah sederhana mengenai sejarah perkembangan akuntansi syariah dan
sejarah perkembangan akuntansi syariah di Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini, tidak akan berhasil tanpa adanya campur tangan
dari berbagai pihak, oleh karena itu tim penulis hendak mengucapkan terimakasih
kepada:
3. Bapak Bambang Waluyo, S.E., Ak., M.Si., selaku dosen pembimbing Akuntansi
Lembaga Keuangan Syariah kelas BS 4B, dan
4 Seluruh teman Politeknik Negeri Jakarta, yang tak kenal lelah memberi
semangat dan motivasi, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tim penulis dalam menyusun laporan penelitian ini menyadari bahwa, Tak ada
gading yang tak retak, begitupun dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu
tim penulis menerima masukan dan saran dari para pembaca sebagai bahan
pembelajaran untuk kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
Kata Pengantar . I
Daftar Isi .. II
BAB II ISI . 3
3.1 Kesimpulan . 14
Sejarah
Sejarah Akuntansi
Akuntansi Syariah
Syariah | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti yaitu bagian dari ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang
bersifat memiliki kebenaran absolut. Sebagai ilmu yang bersifat akumulatif, maka setiap
penemuan metode baru dalam akuntansi akan menambah dan memperkaya ilmu
tersebut. Penemuan metode terbaru dalam akuntansi senantiasa mengalami penyesuian
dengan kondisi setempat, sehingga dalam perkembangan selanjutnya, ilmu akuntansi
cenderung menjadi bagian dari ilmu social (social science), yaitu bagian dari ilmu yang
mempelajari fenomena keadaan masyarakat dengan lingkungan yang bersifat lebih
relatif.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut:
Sistem double entry book keeping pertama kali ditulis oleh Benedetto Cotrugli
yang pada saat itu berprofesi sebagai seorang pedagang dalam sebuah buku berjudul
Della Mercatua e del Mercate Perfetto pada tahun 1458 namun diterbitkan pada
1573. Menurut Hendriksen dalam bukunya Accounting Theory, dia beranggapan
bahwa tulisan Arab sangat berperan dalam perkembangan ilmu akuntansi. Hal itu berarti
bahwa di Arab sudah mengenal metode pencatatan akuntansi.
Seiring dengan majunya peradaban sosial Arab pada waktu itu, turut mewarnai
perkembanganya ilmu pengetahuan lainnya seperti ilmu matematika, ilmu kedokteran,
ilmu kimia dan sebagainya yang lahir dari ilmuwan-ilmuwan muslim. Pada masa itu
terbentuklah juga sebuah informasi yang baik dengan para pedagang muslim yang
merupakan hasil pemikiran dari imuwan-ilmuwan muslim. Penyebaran informasi
mengenai IPTEK yang terjadi di Arab menarik perhatian ilmuwan Eropa untuk
melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk belajar disana.
Istilah dalam sistem pembukuan pada laporan keuangan syariah pada saat itu:
1 Al-jaridah, merupakan buku untuk mencatat transaksi yang dalam bahasa Arab
berarti Koran atau jurnal. Al-jaridah dibagi menjadi 4, yaitu :
a Jaridah Al-kharj, digunakan untuk berbagai jenis zakat.
b Jaridah Annafakat, digunakan untuk mencatat jurnal pengeluaran.
c Jaridah Al-maal, digunakan untuk mencatat jurnal pendanaan yang berasal dari
penerimaan dan pengeluaran zakat.
d Jaridah Al-musadereen, digunakan untuk mencatat jurnal pendanaan khusus
berupa perolehan dana dari individu yang tidak harus
taat dengan hukum Islam seperti orang nonmuslim.
2 Daftar Al Yaumiah, digunakan sebagai dasar untuk pembuatan Ash-Shahed (voucher
jurnal). Al Yaumiah dibagi menjadi dua, yaitu :
a Daftar Attawjihat, buku untuk mencatat anggaran pembelanjaan.
b Daftar attahwilat, buku untuk mencatat keluar masuknya dana antara wilayah
dan pusat pemerintahan.
1 Al Khitmah, merupakan laporan yang dibuat setiap akhir bulan yang menunjukkan
total penerimmaan dan pengeluaran. Selain digunakan untuk laporan bulanan
pemerintahan, juga bisa digunakan untuk pedagang muslim guna mengetahui
keuntungan sebagai dasar perhitungan zakat.
2 Al Khitmah Al Jameeah, merupakan laporan yang disiapkan oleh Al Khateb (orang
yang bertanggung jawab untuk mencatat informasi baik keuangan maupun
nonkeuangan) tahunan dan diberikan kepada atasannya.
3 Bentuk perhitungan dan laporan zakat akan dikelompokkan pada lapoaran
keuangan terbagi dalam 3 kelompok, yaitu :
a Ar-Raj Minal Mal (yang dapat tertagih)
b Ar-Munkasir Minal Mal (piutang tidak dapat tertagih)
c Al Mutaadhir Wal Mutahayyer wal Mutaakkid (piutang yang sulit dan piutang
bermasalah sehingga tidak tertagih)
1 Al - Khitmah
` Al Khitmah Al Jameeah
Untuk Penerimaan dan Pengeluaran
Selama periode Muharram s.d. Dzulhijjah Tahun H
Disiapkan oleh Dibantu oleh Diperiksa oleh Disetujui
Sumber Dana oleh.
a. Pendapatan pada Periode Berjalan
b. Pajak dari sejak tanggal..
xxxx
c. Pendapatan Lain xxxx
Sub total xxxx
Ditambah
a. Sisa dari periode yang lalu
xxxx
b. Penjualan xxxx
c. Rekonsiliasi dan denda xxxx
d. Pinjaman xxxx
e. Pemindahan dana
xxxx
f. Tagihan yang tidak dapat tertagih
xxxx
Al Fadalakah (total)
xxxx
Penggunaan Dana
a. Transfer ke Dewan lain xxxx