0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
75 tayangan42 halaman

Maura Sinaga 7143141055

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 42

CRITICAL BOOK REPORT

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

OLEH:

NAMA : MAURA SINAGA

NIM : 7143141055

KELAS : C REGULER 2014

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
mengenai Critical Book Report. Saya berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Metodologi Penelitian.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir saya kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 27 Maret 2016

Maura Sinaga
IDENTITAS BUKU

Identitas Buku Utama

Judul : Metodologi Penelitian Pendidikan

Pengarang : Dra. Effi Aswita Lubis, M. Pd., M. Si.

Tahun terbit : 2017

Penerbit : Perdana Publishing

Jumlah Halaman : 166 Halaman

Identitas Buku Pembanding

Judul : Metodologi Penelitian Pendidikan

Pengarang : Drs. S. Margono

Tahun terbit : 2003

Penerbit : Rineka Cipta

Jumlah Halaman : 259 Halaman


CRITICAL BOOK REPORT

BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING


BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENGENALAN
A. PENELITIAN DAN METODE ILMIAH 1. Tujuan
Penelitian merupakan salah satu cara untuk Tujuan penelitian secara umum
mencari kebenaran. Terdapat berbagai cara adalah untuk meningkatkan daya
bagaimana kita bisa mengungkapka sesuatu imajinasi mengenai masalah-masalah
sehingga sesuatu itu dianggap benar. Penelitian pendidikan. Kemudian meningkatnya
dapat dikatakan sebagai cara mencari kebenaran daya nalar untuk mencari jawaban
melalui metode ilmiah, karena dalam permasalahan itu melalui penelitian.
mengungkapkan penelitian menggunakan metode Selain itu juga sebagai alat
ilmiah yang meliputi: belajar untuk mengintergrasikan
Perumusan masalah bidang-bidang studi yang diperoleh
Melakukan studi literatur yakni studi selama perkuliahan yang ada
mengenai teori dan hasil penelitian dimasa kaitannya dengan masalah yang
lampau yang berkenaan dengan sedang diteliti. Sedangkan tujuan
permasalahan yang akan dikaji khususnya adalah untuk membentuk
Jika perlu merumuskan praduga-duga atau
kemampuan dan keterampilan
hipotesis-hipotesis
menggunakan rancangan-rancangan
Mengumpulkan data, mengolah data,
statistik penelitiaj yang berpedoman
menganalisis data
Mengambil keputusan dengan pemecahan masalah yang

Penelitan perlu senantiasa dilakukan karena sedang diteliti.

beberapa alasan, diantaranya: (1) Penelitian akan Penelitian adalah semua

memecahkan suatu permasalahan yang sedang kegiatan pencarian, penyelidikan, dan

dihadapi atau menganggu, sehingga masalah itu percobaan secara alamiah dalam suatu

dapat terselesaikan dan tidak berlarut-larut; (2) bidang tertentu, untuk mendapatkan

Penelitian yang dilakukan harus berupa penelitian fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru

lanjutan, penelitian untuk meluruskan atau yang bertujuan untuk mendapatkan

melakukan penelitian pembantahan hasil penelitian pengertiam baru dan menaikan tingkat

yang dianggap keliru; (3) Melalui penelitian ilmu teknologi.

memungkinkan peningkatan aplikasi hasil penelitian Adapun langkah-langkah

yang ditemukan, sehingga kita akan bertambah berpikir ilmiah adalah:


maju. Merasakan suatu kesulitan
B. KLASIFIKASI PENELITIAN Menegasakan persoalan
Menyusun hipotesis
Menurut Russenfendi terdapat berbagai
Mengumpulkan data
pandangan bagaimana penelitian itu bisa Mengambil kesimpulan
dikelompokkan, diantaranya pengelompokan Menentukan kegunaan atau

berdasarkan maksud dan metodenya, nilai umum dari kesimpulan


pengelompokkan berdasarkan fungsi, desain dan Dengan demikian langkah-langkah
teknik pengumpulan data, serta pengelompokkan utama dalam suatu penelitian akan
berdasarkan aspek lainnya. sesuai dengan definisi dan tahapan
Berdasarkan maksudnya, penelitian dapat berpikir tadi, maka tahapan penelitian
dibedakan menjadi penelitian: dasar, terapan, ialah:
evaluasi, pengembangan dan penelitian mendesak. Menentukan adanya suatu
Berdasarkan metodenya, penelitian dikelompokan objek penelitian atau masalah
Membatasi permasalahan
menjadi penelitian: sejarah, deskriptif, korelasional,
Mengumpulkan data
kasual-komparatif, percobaan, dan kuasi percobaan. Mengolah data dan mengambil
C. MASALAH PENELITIAN kesimpulan
Banyak peneliti merasa bahwa tahap Merumuskan dan melaporkan
penentuan masalah ini merupakan tahap yang sangat hasil penelitian
Mengajukan implikasi-
sulit sehingga menghambat perkembangan kegiatan
penelitian yang akan dilakukan. Pada umumnya implikasi

keadaan berikut ini mewujudkan suatu masalah: 2. Tugas dan Jenis Penelitian
Kegiatan di bidang ilmu
Bila ada informasi yang mengakibatkan
pengetahuan dan pendidikan adalah
munculnya kesenjangan dalam pengetahuan
dua kegiatan terpadu erat. Maka tugas
kita
Bila ada hasil-hasil yang bertentangan ilmu pengetahuan dan penelitian dapat
Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud dinyatkan secara terpadu pula sebagai
menjelaskannya melalui penelitian. berikut:
Sebagai peneliti pemula seringkali mengalami Memeriksa keadaan
kesulitan memilih masalah yang baik. Berikut ini Menerangkan kondisi yang
dikemukakan beberapa karakterisitik masalah yang mendasari peristiwa-peristiwa
Menyusun teori
baik:
Meramalkan
Topik atau judul yang dipilih harus benar- Melakukan pengendalian
benar sangat menarik 3. Kerangka Umum Penelitian
Pemecahan masalah harus benar-benar
1) Diagram penelitian
bermanfaat bagi orang-orang yang 2) Urutan langkah penelitian
Diagram menggambakan
berkepentingan dalam bidang tertentu
Masalah yang dikemukakan merupakan proses penelitian langkah demi
suatu hal yang baru langkah. Langkah-langkah
Merancang rancangan yang lebih kompleks terencana dengan sistematis,
Dapat diselesaikan sesuai waktu yang
sehingga jawaban terhadap
diinginkan
masalah yang dihadapi dapat
Tidak bertentangan degan moral
diberikan.
D. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Maka urutan langkah
Dalam merancang suatu penelitian, seorang
penelitian itu adalah sebagai berikut:
peneliti perlu memahami langkah-langkah yang
Identifikasi, pemilahan
harus ditempuh dalam proses penelitian, sebagai
dan rumusan masalah
berikut:
Telah keperpustakaan
Penelitian diawali dengan adanya masalah. Menyusun hipotesis
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang Identifikasi, klasifikasi,

diharapkan dengan kenyataan yang ada. memberi defenisi


Untuk membuktikan kebenaran hipotesis, operasional dari
peneliti harus melakukan pengumpulan data ubahan-ubahan
pada objek penelitian. (variabael)
Setelah diperoleh sampel peneliti Menentukan dan
mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan mengembangkan alat
data diperlukan instrumen penelitian sebagai pengambil data
alat ukut. Menyusun rancangan
Data yang dikumpulkan peneliti selanjutnya penelitian
dideskripsikan melalui penyajian data. Menentukan sampel
Mengumpulkan data
Untuk keperluan penyajian data diperlukan
Menafsirkan hasil
statistik deskriptif.
analis data
Setelah pengumpulan data, dilakukan
Menafsirkan hasil
analisis data. Analisis data bertujuan untuk
analisis data
menjawab rumusan masalah dan menguji Menyusun laporan
hipotesis. penelitian.
Dalam pengujian statistik perlu adanya taraf
4. Ruang Lingkup dan Fungsi
kesalahan yang ditentukan/taraf signifikan.
Penelitian Pendidikan
Langkah akhir dari penelitian adalah
Sehubungan dengan
membuat kesimpulan dan saran.
penelitiaan pendidikan dan hasilnya,
Tyler mengemukakan lima fungsi
penelitian pendidikan yang dapat
dilakukan pada masa kini. Kelima
fungsi penelitian prndidikan
mencakup:
Menunjukan isi dan cara
mengajar serta
mengmengorganisasikan dan
menjalankan sekolah.
Menilai program, prosedur dan
bahan-bahan untuk
menunjukan hasil pendidikan
yang telah dicapai, biayadalam
ukuran waktu, usaha dan
bahan-bahan dan keadaan
hasil-hasil yang dicapai.
Membentuk suatu badan
informasi tentang usaha
pendidikan yang bermanfaat
dalam penyusunan kebijakan
dua pengambilan keputusan.
Menyediakan pandangan,
rangsangan dan penyuluhan
yang berhasil untuk pembaruan
pendidikan.
Mengembangkan teori yang
lebih memadai dan sahih
(valid) tentang proses
pendidikan serta pengoprasian
usaha.
KELEBIHAN BAB 1: KELEBIHAN BAB 1:
Pada bab ini, penulis menggunakan pendapat Pada bab ini, terdapat 6
para ahli sehingga banyak referensi yang langkah berpikir ilmiah,
digunakan. sedangkan pada buku utama
Pada bab ini, penulis menjelaskan secara terdapat hanya 5 langkah
keseluruhan sehingga pembaca dapat lebih berpikir ilmiah.
memahami isi buku. Pada bab ini, langkah-langkah
Pada halaman 7 terdapat bagan langkah penelitian disusun berdasarkan
penelitian kuantitatif. Bagan tersebut sangat point-point sehingga pembaca
jelas sehingga pembaca dapat lebih dapat lebih memahaminya.
memahami langkah penelitian secara garis Pada bab ini, terdapat diagram
besarnya. mengenai proses penelitian dan
Pada buku ini juga terdapat ringkasan dan lengkap dengan penjelasannya.
latihan.

KELEMAHAN BAB 1:
KELEMAHAN BAB 1: Pada bab ini, tidak terdapat
Pada bab ini halaman 1 terdapat 5 bagian pendapat para ahli dan masih
metode ilmiah dan tidak dijelaskan satu ada penulisan kata-kata yang
persatu. Sedangkan pada buku pembanding salah.
terdapat 6 bagiannya. Pada halaman 5, terdapat
Pada bab ini terdapat penulisan kata yang penjelasan mengenai jenis
salah sehingga pembaca bisa salah persepsi, penelitian tetapi tidak ada
seperti pada halaman 5 yaitu majalah uang judul, sehingga pembaca
berhubungan, tetapi seharusnya majalah merasa bingung.
yang berhubungan. Pada halaman 6, terdapat jenis-
Pada bab ini juga terdapat kata-kata yang jenis penelitian yang terdiri
kurang dimengerti, sehingga pembaca sulit dari beberapa bagian, tetapi
memahaminya. tidak dijelaskan.
Pada halaman 5, terdapat langkah-langkah
yang harus ditempuh dalam proses
penelitian. Seharusnya penulis membuat
point-point sehingga pembaca dapat lebih
memahami, bukan dengan paragraf yang
sangat panjang.
BAB II BAB IX
HIPOTESIS PENELITIAN PENGOLAHAN DATA DAN
A. PENGERTIAN PENGUJIAN HIPOTESIS
Trelease memberikan defenisi hipotesis 1. Pengolahan Data
sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta Pada prinsipnya pengolahan
yang dapat diamati; sedangkan Good dan Scates data (analisis) ada dua cara, hal ini
menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran tergantung dari datanya, yaitu:
atau referensi yang dirumuskan dan diterima untuk Analisis non statistik
sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang Analisis non statistik dilakukan

dapat diamati, dan digunakan sebagai petunjuk terhadap dua kuantitatif.


Analisis statistik
untuk langkah penelitian selanjutnya. Analisis statistik berangkat
Dalam pengujian hipotesis, yang akan diuji daru data kuantitatif. Pada
adalah apakah hipotesis benar adanya, yaitu sesuai umumnya statistik terbagi dua,
dengan fakta yang ada dipopulasi. Dalam hubungan yaitu statistik deskriptif dan
ini, hipotesis dipandang sebagai pernyataan tentang statistik imperensial.
karakteristik populasi yang akan diuji kebenarannya Prosedur yang sering
berdasarkan data sampel. Karena pengujian dilakukan dalam analisis data adalah
hipotesis dilakukan secara statistik, maka rumusan sebagai berikut:
hipotesis dalam bentuk pernyataan tersebut biasanya Penyusunan data
dilengkapi dengan rumusan statistik. Pengolahan data
B. CIRI-CIRI HIPOTESIS 2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri Salah satu bagian penting dari
sebagai berikut: statistik inferensial adalah pengujian
Hasil dari proses teoritik dan komparasi hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah
fakta yang andal, dan secara teoritik dapat hipotesis nol diberi notasi H0 yakni
dipertanggungjawabkan kebenarannya pernyataan yang menunjukan
Merupakan pernyataan tentang karakteristik kesamaan atau tidak berbeda. H0 : p =
populasi q.
Jawaban sementara yang masih perlu diuji
Sebagai lawan dari hipotesis
kebenarannya dengan menggunakan data
nol adalah hipotesis alternatif atau
empiric yang diperoleh dari sampel
Hipotesis harus menyatakan hubungan atau hipotesis kerja diberi notasi H1, yang
menunjukkan perbedaan atau tidak
perbedaan
Hipotesis harus dapat diuji sama misalnya: H1 : p tidak sama
Hipotesis harus spesifik dan sederhana
C. TEKNIK PERUMUSAN HIPOTESIS SECARA dengan q atau H1 : p > q atau p < q.
STATISTIK Prosedur yang memungkinkan
Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang penelitia menerima atau menolak
karakteristik populasi yang merupakan jawaban hipotesis nol, atau menentukan apakah
sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan data sampel berbeda nyata hasil dari
dalam suatu penelitian. Untuk kepentingan yang diharapkan disibut pengujian
pengujian hipotesis secara statistik, kita selalu hipotesis.
merumuskan hipotesis nol (H0) dan hipotesis Penerimaan atau penolakan
alternatif (H1). hipotesis nol melalui statistik
Rumusan hipotesis untuk keperluan pengujian t, yaitu satu variabel acak
pengujian dengan menggunakan teknik-teknik yang nilainya bergantung kepada data
statistik dibedakan atas 3, yaitu: sampel. Ruang sampel t dibagi dua
Hipotesis tidak langsung bagian yaitu daerah penerimaan dan
Hipotesis langsung positif daerah penolakan atau daerah kritis.
Hipotesis langsung negatif
Jika nilai statistik sampel t termasuk
D. PENELITIAN TANPA HIPOTESIS
daerah penolakan, artinya menolak
Apakah semua penilitian perlu dilakukan
hipotesis nol dan bila nilai statistik
hipotesis? Ada dua alternatif jawaban dan masing-
sampel berada pada daerah
masing mendasarkan dari pada argumentasi yang
penerimaan artinya menerima
kuat.
hipotesis nol.
Pendapat pertama, semua penelitian pasti
Pengujian distribusi normal
berhipotesis. Semua penelitian diharapkan Pengujian dengan sampel besar
menentukan jawaban sementara, ada karena Pengujian dengan sampel kecil
Pengujian khi-kuadrat
jawaban berdasarkan data yang diperoleh. Pendapat
Korelasi
kedua, hipotesis hanya dibuat jika yang Analisis variansi (ANOVA)
dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua Registrasi
variabel atau lebih. Jawaban untuk satu variabel
yang sifatnya dskriptif, tidak perlu dihipotesiskan.
Berdasarkan pendapat kedua ini, maka
mungkin sekali di dalam sebuah penelitian,
banyaknya hipotesis tidak sama dengan banyaknya
problematika dan tujuan penelitian. Mungkin
problematika unsur 1 dan 2 yang sifatnya deskriptif
tidak diikuti dengan hipotesis, tetapi problematika
nomor 3 dihipotesiskan.

KELEBIHAN BAB 2: KELEBIHAN BAB 9:


Pada bab ini, penulis menggunakan pendapat Pada bab ini terdapat gambar
para ahli sehingga banyak referensi yang pengujian hipotesis beserta
digunakan. dengan penjelasan atau
Pada bab ini, terdapat contoh-contoh beserta keterangan yang lengkap.
penjelasannya sehingga pembaca dapat lebih Pada bab ini, terdapat macam-
memahami. macam pengujian hipotesis,
Pada bab ini terdapat gambar dan dilengkapi seedangkan pada buku utama
dengan contoh-contohnya. hanya terdapat 1 saja, yaitu
Pada buku ini juga terdapat ringkasan dan
berdasarkan distribusi normal.
latihan. Secara keseluruhan bab ini
lengkap dengan penjelasan dan
KELEMAHAN BAB 2: contoh-contohnya.
Pada halaman 11 terdapat ciri-ciri hipotesis,
tetapi hanya sebagian point aja yang KELEMAHAN BAB 9:
dijelaskan dan sebagian point lagi tidak Dalam bab ini masih terdapat
dijelaskan. penulisan kata-kata yang salah.
Pada bab ini tidak terdapat ciri-
ciri hipotesis yang baik,
sedangkan pada buku utama
ada.
Terdapat 4 gambar pengujian
hipotesis, tetapi tidak
dijelaskan pembagiannya,
sedangkan pada buku utama
dijelaskan ada 3 teknik.

BAB III
VARIABEL PENELITIAN
A. PENDAHULUAN
Varibel adalah konsep yang mempunyai variasi
nilai, atau mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan,
kategori atau kondisi. Para ilmuan cenderung
memusatkan tenaga dan pikiran pada variabel,
karena meraka berusaha menguji dan menjelaskan
perbedaan .
Adapun yang dimaksud dengan konsep adalah
definisi dari apa yang ada diamati atau diteliti;
konsep menentukan variabel-variabel mana yang
ada hubungan empiriknya.
B. JENIS-JENIS VARIABEL
1. Variabel kategorikal, yaitu variabel yang
mempunyai dua golongan dikotomi atau
bergolongan banyak politomi.
2. Variabel bersambungan, adalah variabel
(perubah) yang memiliki jarak jangkau
(range) tertentu, karena itu variabel
bersambungan harus memiliki nilai peringkat
(rangking).
Menurut salah satu ciri pokoknya, variabel dapat
berbentuk :
1. Variabel diskrit, yaitu peubah-ubah yang
variasi nilainya tidak dalam bentuk pecahan,
tetapi utuh.
2. Variabel bersambungan, dapat dinyatakan
dengan angka pecahan.
Berdasarkan pengukuran yang digunakan, terdapat
empat macam variabel;
1. Nominal
Untuk data nominal, angk yang diberikan
merupakan simbol dari kelompok-kelompok
yang terpisah sebagai taraf dari variabel
yang diselidiki.
2. Ordinal
Untuk data ordinal, angka yang diberikan
terhadap taraf variabel yang diselidiki adalah
simbol dari kelompok-kelompok yang
terpisah dan berurutan.
3. Interval dan rasio
Untuk data interva, angka digunakan adalah
nilai yang dapat diidentikan dengan bilangan
real.

C. JENIS-JENIS HUBUNGAN ANTAR


VARIABEL PENELITIAN
Dari segi hubungan antar variabel dikenal dua jenis
variabel utama, yaitu :
1. Variabel bebas atau variabel pengaruh
adalah variabel penyebab yang diduga,
terjadi lebih dahulu.
2. Variabel tidak bebas atau terikat atau
variabel terpengaruh adalah variabel akibat
yang diperkirakan terjadi kemudian.
Variabel yang berkaitan dengan hubungan
antara variabel penelitian seperti variabel control,
variabel moderator, variabel intervening, variabel
anteseden, variabel suppressor, dan variabel
distorter.
BAB IV BAB VIII
METODE PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN DAN TEKNIK
INSTRUMEN PENELITIAN PENGUMPULAN DATA
A. PENGERTIAN PENGUMPULAN DATA 1. Instrumen Penelitian
Proses pengumpulan data tersebut dapat Pada umumnya penelitian akan
dilakukan dengan metode tertentu. Jenis metode berhasil apabila banyak menggunakan
yang dipilih dan digunakan dalam proses instrumen, sebab data yang diperlukan
pengumpulan data tergantung pada sifat dan untuk menjawab pertanyaan penelitian
karakteristik penelitian yang dilakukan. Agar data (masalah) dan menguji hipotesis yang
yang dikumpulkan memenuhi persyaratan atau diperoleh melalui instrumen.
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka Instrumen sebagi alat pengumpul data
petugas pengumpul data dan alat bantu (instrumen) harus betul-betul dirancang dan dibuat
pengumpulan data haruslah memenuhi kriteria yang sedemikian rupa sehingga
diperlukan. menghasilkan data empiris
Diantara metode pengumpulan data adalah sebagaimana adanya.
wawancara, kuesioner, observasi, tes dan Ada beberapa hal yang perlu
dokumentasi. Secara umum yang dimaksud dengan diperhatikan dalam menyususn
instrumen adalah sutau alat yang karena memenuhi instrumen penelitian, antara lain:
persyaratan akademis maka dapat dipergunakan Masalah dan variabel yang
sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau diteliti termasuk indikator
mengumpulkan data mengenai suatu variabel. variabel, harus jelas spesifik
Pada dasarnya instrumen dapat dibagi sehingga dapat dengan mudah
menjadi dua macam yakni tes dan non tes. Yang menetapkan jenis instrumen
termasuk kelompok tes, misalnya tes prestasi yang akan digunakan.
belajar, tes intelegensi, tes bakat, sedangkan yang Sumber data/informasi baik

termasuk non tes misalnya pedoman wawancara, jumlah maupun keragamannya


angket atu kuesioner, pedoman observasi, daftar harus diketahui terlebih
cocok (check list), skala sikap, skala penilaian, dsb. dahulu.
Keterampilan dalam instrumen
1. Wawancara/Interview
Secara unum yang dimaksud wawancara itu sendiri sebagai alat
adalah cara menghimpun bahan-bahan pengumpul data baik keajegan.
Jenis data yang diharapkan
keterangan yang dilaksanakan dengan tanya
dari penggunaan instrumen
jawab secara lisan, sepihak, berhadapan
harus jelas.
muka dan dengan arah tujuan yang telah
ditentukan. Mudah dan praktis digunakan
2. Kuesioner
Kuesioner atau angket dapat digunakan akan tetapi dapat menghasilkan

sebagai alat atau instrumen pengumpul data data yang diperlukan.

penelitian. Kuesioner terdiri dari daftar Adapun beberapa langkah

pertanyaan yang disampaikan kepada umum yang bisa ditempuh dalam

responden untuk dijawab secara tertulis. menyusun instrumen penelitian.


3. Observasi Langkah-langkah tersebut adalah:
Pengertian observasi adalah cara
Analisis variabel penelitian,
menghimpun bahan-bahan keterangan yang
yakni mengkaji variabel
dilakukan dengan mengadakan pengamatan
menjadi subpenelitian sejelas-
dan pencatatan secara sistematis terhadap
jelasnya, sehingga indikator
fenomena-fenomena yang dijadikan objek
tersebut bisa diukur dan
pengamatan.
4. Tes menghasilkan data yang
Tes dapat diartikan sebagai alat pengukur diinginkan peneliti.
yang mempunyai standar objektif sehingga Menetapkan jenis instrumen
dapat dipergunakan untuk mengukur dan yang digunakan untuk
membandingkan keadaan psikis atau tingkat mengukur
laku individu. variabel/subvariabel/ indikator-
5. Dokumentasi indikatornya.
Dokumentasi berasal dari kata dokumen,
Setelah ditetapkan jenis
yang artinya barang-barang tertulis. Metode
instrumennya, peneliti
dokumentasi dalam hal ini berarti cara
menyusun kisi-kisi atau lay out
mengumpulkan data dengan mencatat data
instrumen.
yang sudah ada dalam dokumen atau arsip. Berdasarkan kisi-kisi tersebut
Metode pengumpulan data ini lebih mudah laulu peneliti menyusun item
dibandingkan metode pengumpulan data atau pertanyaan sesuai dengan
yang lain. jenis instrumen jumlah yang
telah ditetapkan dalam kisi-
kisi.
Instrumen yang sudah dibuat
sebaiknya diuji coba
digunakan untuk revisi
instrumen, misalnya
membuang instrumen yang
tidak perlu, menggantinya
dengan item yang baru, atau
perbaikan isi dan
redaksi/bahasanya.
2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian, di samping perlu
menggunakan metode yang tepat, juga
perlu memilih teknik dan alat
pengumpuulan data yang relevan.
Dibawah ini akan diuraikan teknik
penelitian sebagai cara yang dapat
ditempuh untuk mengumpulkan data:
Teknik observasi
Observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek
penelitian.
Teknik komunikasi
Teknik komunikasi adalah cara
mengumpulkan melalui kontak
atau hubungan pribadi antara
pengumpul data dengan
sumber data.
Teknik pengukuran
Alat-alat pengukuran tersebut
dapat disebutkan sebagai
berikut:
Tes
Daftar inventori
kepribadian
Teknik proyektif
Skala
Teknik sosiometris
Teknik sosiometris dipakai
untuk mempelajari organisasi
kelompok-kelompok kecil.
Prosedur dasarnya dapat
berupa permintaan kepada para
anggota suatu kelompok untuk
menunjuk teman pilihan
mereka yang pertama, kedua,
dan seterusnya menurut
kriteria tertentu.
Teknik dokumenter
Cara mengumpulkan data
melalui peninggalan tertulis,
seperti arsip-arsip dan
termasuk buku-buku tentang
pendapat, teori, dalil.
3. Alat Pengumpul Data Harus
Reliabel dan Valid
Reliabel
Reliabel lebih mudah
dimengerti, dengan
memperhatikan tiga aspek dari
suatu alat ukur, yaitu:
Kemantapan
Ketepatan
Homogenitas
Validitas
Dalam mengukur validitas,
perhatian ditujukan pada isi
dan kegunaan instrumen.
KELEBIHAN BAB 4: KELEBIHAN BAB 8:
Pada bab ini, penulis menggunakan pendapat Pada halaman 157 terdapat
para ahli sehingga banyak referensi yang langkah umum menyusun
digunakan. instrumen penelitian,
Pada halaman 39 terdapat tabel pasangan sedangkan pada buku utama
metode dan instrumen pengumpulan data tidak ada.
sehingga pembaca dapat lebih memahami. Halaman 156 terdapat contoh
Pada bab ini juga terdapat ringkasan dan yang sesuai dengan kejadian
latihan. sehari-hari.
Teknik pengumpulan ddata
KELEMAHAN BAB 4: terdapat beberapa jenis dan
Judul pada bab ini adalah metode dijelaskan secara lengkap
pengumpulan data dan instrumen penelitian, dibandingkan dengan buku
tetapi pada bab ini lebih menekankan pada utama, seperti teknik observasi
metodenya saja, sedangkan instrumen dijelaskan
penelitiannya kurang dijelaskan. keterbatasan/kelemahannya
Pada halaman 33 terdapat jenis tes, seperti dan kebaikannya.
tes prestasi belajar, intelegensi, bakat. Jenis Pada buku utama hanya
tes tersebut tidak dijelaskan sehingga terdapat 5 jenis instrumen
pembaca kurang memahami pada bagian itu. yaitu wawancara, kuesioner,
Pada bab ini masih terdapat penulisan kata- observasi, tes, dan
kata yang salah. dokumentasi. Sedangkan pada
buku pembanding terdapat
pembagian secara umum
dahulu lalu ke khususnya.

KELEMAHAN BAB 8:
Dalam buku utama instrumen
penelitian terbagi atas 2 yaitu
tes dan non tes, sedangkan
pada buku pembanding tidak
terdapat penjelasan demikian.
BAB V
MELAKSANAKAN UJI COBA INSTRUMEN
A. PENTINGNYA UJI COBA INSTRUMEN
PENGUMPULAN DATA
Secara umum terdapat dua jenis
instrumen yaitu instrumen yang disusun sendiri
oleh peneliti dan jenis kedua adalah instrumen
yang sudah terstandar. Secara umum tujuan uji
coba dapat dilihat dari segi kualitas instrumen
dan dari segi yang berkaitan dengan pengelolaan
penggunaan instrumen. Tujuan uji coba yang
berhubungan dengan kualitas instrumen adalah
upaya untuk mengertahui validitas, realibilitas
dan objektivitas. Tujuan uji coba dari segi lain
adalah yang berkaitan dnegna pengelolaan,
misalnya :
1. Apakah kalimat-kalimat dalam
instrumen cukup dapat dipahami oleh
responden?
2. Apakah waktu soal diperkirakan atau
disediakan untuk mengerjakan soal atau
menjawab pertanyaan sudah memadai?
3. Bagaimanakah tanggapan responden dan
orang-orang lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan penelitian?
BAB VI BAB VII
POPULASI DAN TEKNIK SAMPEL POPULASI, SAMPEL, DAN
A. PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL VARIABEL
Populasi merupakan karakteristik yang 1. Populasi
menjadi objek penelitian, dimana karakteristik Populasi adalah seluruh data
berkaitan dengan seluruh kelompok orang, yang menjadi perhatian kita dalam
peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian suatu ruang lingkup dan waktu yang
bagi peneliti. Dengan kata lain populasi adalah ditentukan jadi, populasi berhubungan
himpunan keseluruhan objek yang diteliti. dengan data, bykan manusianya kalau
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi setiap manusia memberikan suatu
secara keseluruhan. data, maka banyaklah atau ukuran
Berikut ini merupakan alasan mengapa populasi akan sama dengan banyaknya
peneliti perlu menggunakan sampel: manusia.
Populasi banyak sehingga sulit untuk Kaitannya dengan batasan
meneliti seluruh elemen. (Elemen adalah tersebut, populasi dapat dibedakan
anggota tunggal dari populasi) berikut ini :
Keterbatasan waktu, biaya penelitian, dan Populasi terbatas atau populasi
sumber daya manusia. tak terhingga, yakni populasi
Penelitian terhadap sampel sangat mungkin
yang memiliki batas kuantitatif
untuk memberikan hasil yang lebih
secara jelas karena memiliki
terpercaya.
Jika elemen populasi homogen, penelitian karakteristik yang terbatas.
Populasi tak terbatas atau
terhadap seluruh elemen dalam populasi
populasi tak terhingga, yakni
menjadi tidak masuk akal.
populasi yang tidak dapat
Peneliti tidak perlu menggunakan sampel jika
ditemukan batas-batasnya,
elemen populasi terlalu heterogen ataupun jumlah
sehingga tidak dapatt
populasinya relatif sedikit (kurang 100) karena
dinyatakan dalam bentuk
perhitungan sampel dengan jumlah populasi yang
jumlah secara kuantitatif.
kurang dari 100 akan menghasilkan jumlah sampel
Populasi memiliki parameter yakni
yang sedikit, maka besar kemungkinan akan
besaran terukur yang menunjukan ciri
diperoleh sampel yang tidak represtatif dibandingan
dari populasi itu. Di antara yang kita
sampel yang diambil jumlahnya besar.
kenal besar-besaran : rata-rata,
B. TEKNIK SAMPEL
bentengan, rata-rata simpangan,
Teknik sampling merupakan salah satu
variansi, simpangan baku sebagai
bagian terpenting dalam bab metodologi penelitian
parameter populasi. Parameter suatu
yang memuat kajian tentang:
populasi tertentu adalah tetap nilainya,
Uraian variabel pokok
Penentuan lokasi/waktu penelitian bila nilainya itu berubah, maka
Penentuan populasi berubah pula populasinya.
Penentuan besar sampel atau teknik
2. Sampel
sampling
Sampel adalah sebagian bagian
Teknik pengumpulan data
Analisis data dari populasi, sebagai contoh

Meskipun teknik sampling merupakan bagian (monster) yang diambil dengan

terkecil dalam bab metodologi penelitian namun menggunakan cara tertentu. Masalah

fungsinya sangat besar, karena menyangkut sah sampel dalam suatu penelitian timbul

tidaknya atau ilmiah tidaknya suatu hasil penelitian disebabkan hal berikut ini:

yang dilakukan seseorang. Disebabkan analisis data Penelitian bermaksud

penelitian bertopang pada status representatif mereduksi objek penelitian

populasi terhadap sampel yang diteliti. sebagai akibat dari besarnya

C. MANFAAT DAN KRITERIA SAMPLING jumlah populasi, sehingga

Teknik sampel merupakan cara mengambil harus meneliti sebagian saja

contoh (sampel), baik sampel dari benda hidup dari populasi.


Penelitian bermaksud
maupun benda mati. Teknik sample memiliki
mengadakan generalisasi dari
beberapa manfaat dalam penelitian yaitu dapat:
hasil-hasil kepenelitiannya,
Mereduksi anggota populasi menjadi dalam arti mengenalkan
anggota sampel yang mewakili populasi kesimpulan-kesimpulan
(representatif) kepada objek, gejala, atau
Lebih teliti menghitung yang sedikit kejadian yang lebih luas
dibanding yang banyak (Sutisno Hadi, 1980: 70)
Menghemat waktu, tenaga dan financial
Adapun alasan-alasan penelian
Ada beberapa kriteria yang menjadi dasar
dlakukan dengan
pertimbangan setiap peneliti dalam mengambil
mempergunakan sampel berkut
sampel:
ini:
Lakukan dulu generalisasi sampel, jika tidak,
Ukuran populasi
akan dapat menyebabkan kesimpulannya Masalah biaya
terlalu luas Masalah waktu
Berikan batasan-batasan yang tegas tentang Percobaan yang sifatnya

sifat-sifat populasi merusak


Tentukan sumber-sumber informasi tentang Masalah ketelitian
Masalah ekonomis
populasi, guna mendapatkan konsep dan
3. Variabel
karakteristik suatu populasi.
Pilihlah teknik sampel dan hitunglah Variabel adalah konsep yang
besarnya anggota sampel yang sesuai dengan mempunyai nilai (misalnya variabel
tujuan penelitian. model kerja, keuntungan, biaya
D. PENENTUAN TEKNIK SAMPEL promosi, volume penjualan, tingkat
Untuk menentukan besarnya sampel dapat pendidikan manajer, dan sebagainya).
dilakukan dengan dua teknik, yaitu: Variabel juga dapat diartikan sebagai
Probability sampling pengelompokan yang logis dari dua
Probability sampling adalah sebuah teknik atribut atau lebih. Misalnya variabel
sampling yang memberikan kesempatan jenis kelamin (laki-laki dan wanita),
ataupun peluang yang sama pada setiap variabel ukuran industri (kecil,
anggota populasi untuk dipilih menjadi sedang, dan besar), variabel jarak
sampel. angkut (dekat, sedang, jauh) variabel
Non probability sampling
Non probability sampling adalah sebuah sumber modal (modal dalam negeri

teknik sampling yang tidak memberikan dan modal asing) dan sebagainya.

kesempatan ataupun peluang yang sama Penentuan variabel penelitian

pada setiap anggota populasi untuk dipilih Peneliti perlu untuk

menjadi sampel. merumusakan hipotesis berdasakan


hubungan antara variabel. Suatu
E. PENENTUAN UKURAN SAMPEL variabel dapat terbentuk dari
Besarnya anggota sampel dalam suatu penelitian pengelompokan yang logis dari dua
harus dihitung berdasarjan teknik-teknik sampel buah atribut.
yang diperkenankan. Tujuannya untuk mendapatkan Jenis hubungan antara variabel
hasil penelitian dan kesimpulan yang tepat dan Ada 3 (tiga) jenis hubungan
benar. antar variabel:
Pertimbangan praktis mengacu pada (a) a. Hubungan simetris
b. Hubungan timbal balik
unsur-unsur biaya, tenaga dan kemampuan,
(reciprocal)
(b) bila untuk exploratory, maka anggota c. Hubungan asimetris/tidak
sampel harus lebih banyak, (c) jika kita simetris
memilih sampel yang banyak, maka tingkat
prediksi relatif tepat.
Ketepatan
Pertimbangan non responden
Analisis data yang kita gunakan menentukan
besarnya anggota sampel.
KELEBIHAN BAB 6: KELEBIHAN BAB 7:
Pada bab ini, penulis menggunakan pendapat Pada bab ini, penulis
para ahli sehingga banyak referensi yang menggunakan pendapat para
digunakan. ahli sehingga banyak referensi
Pada bab ini terdapat penjelasan yang yang digunakan.
lengkap dan rumus beserta dengan Pada bab ini, penulis
keterangannya. menjelaskan secara
Pada bab ini, penulis menjelaskan secara keseluruhan sehingga pembaca
keseluruhan sehingga pembaca dapat lebih dapat lebih memahami isi
memahami isi buku. buku.
Pada bab ini juga terdapat ringkasan dan
latihan.
KELEMAHAN BAB 7:
Pada bab ini, tidak terdapat
KELEMAHAN BAB 6:
pendapat para ahli.
Pada bab ini, tidak terdapat pendapat para Pada bab ini tidak terdapat
ahli dan masih ada penulisan kata-kata yang ringkasan dan latihan.
salah. Pada bab ini terdapat penulisan
Pada bab ini juga terdapat kata-kata yang kata yang salah sehingga
kurang dimengerti, sehingga pembaca sulit pembaca kurang
memahaminya. memahaminya.
Pada bab ini juga terdapat
kata-kata yang kurang
dimengerti, sehingga pembaca
sulit memahaminya.
BAB VII
TEKNIK ANALISIS DATA KUANTITATIF
A. PENDAHULUAN
Dalam kaitan dengan analisis kuantitatif
dengan menggunakan teknik statistik terdapat dua
jenis analisis didalamnya, yaitu analisis deskriptif
dan analisis infensial. Analisis deskriptif adalah
jenis analisis data sampel untuk masing-masing
variabel penelitian secara tunggal. Analisis
deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik
statistik deskriptif yang meliputi tabel distribusi
frekuensi, grafik, ukuran pemusatan (gejala pusat)
dan ukuran penyebaran. Analisis inferensial dapat
dibedakan atas dua kelompok utama, yaitu menaksir
parameter dan menguji hipotesis. Parameter adalah
ukuran kuantitatif yang serupa di dalam sampel
disebut statistik.
Dalam analisis kuantitatif, baik analisis
deskriptif maupun analisis inferensial, faktor yang
penting perlu dibahas adalah ketetapan teknik
statistik yang digunakan dan kecermatan dalam
proses analisis data. Untuk itu maka tulisan ini
membahas ketepatan penggunaan statistik dan
kecermatan perhitungan dalam proses analisis data,
baik analisis deskriptif maupun analisis inferensial.
B. ANALISIS DESKRIPTIF
Analisis deskriptif adalah jenis analisis data
yang dimaksudkan untuk mengungkapkan keadaan
atau karakteristik data sampel untuk masing-masing
variabel penelitian secara tunggal. Analisis
deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik-
teknik statistik deskriptif yang meliputi tabel
frekuensi, grafik, ukuran pemusatan (gejala pusat)
dan ukutan penyebaran.
Tabel frekuensi dan grafik dapat digunakan
untuk menyajikan data hasil penelitian untuk semua
jenis variabel, baik variabel yang mempunyai skala
nominal, ordinal, interval, maupun rasio.
C. ESTIMASI PARAMTER
Di dalam penelitian kuantitatif, terutama
survey sampel, penelitian hanya dilakukan terhadap
jumlah sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh
selalu diberlakukan atau digeneralisasikan pada
populasi yang menggunakan statistik dalam sampel
untuk menaksir parameter populasi.
Teknik penaksiran yang lain menghasilkan
interval taksiran. Dalam menentukan interval
taksiran kita menetapkan tingkat kepercayaan
terhadap hasil taksiran kita. Atas dasar prinsip
estimasi, maka berikut ini akan disajikan cara
mengestimasi atau menaksir parameter populasi
berdasarkan data statistik pada sampel, yaitu (1)
menaksir rata-rata populasi berdasarkan sampel, (2)
menaksir median populasi berdasarkan median
sampel, (3) menaksir standar seviasi populasi
berdasarkan standar deviasi sampel.
D. MENGUJI HIPOTESIS
Menguji hubungan dilakukan apabila ada
dua variabel yang akan diketahui kuat atau
lemahnya hubungan antara keduanya. Menguji
hubungan antara dua variabel disebut analisis
bivariat. Penggunaan teknik statistik pada analisis
bivariat, yaitu (1) menguji hipotesis mengenai
hubungan antara dua variabel yang sedang diselidiki
dan (2) menentukan kadar atau derajat hubungan
atau asosiasi antara kedua variabel tersebut.
E. UJI HIPOTESIS MENGGUNAKAN CHI-
KUADRAT
Langkah-langkah uji hipotesis:
1) Tabel silang telah tersedia
2) Rumusan hipotesis
3) Dipilih = 0,05
2
4) Untuk menghitung x maka pertama-tama

kita harus mengetahui frekuensi harapan


2 2
5) x = 18,98 dan x 1 = 5,991
6) Kesimpulan
7) Interpelasi
BAB VIII
PENELITIAN SURVEY
A. PENDAHULUAN
Penelitian survey merupakan penelitian
dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel
dengan menanyakannya melalui angket atau
interview supaya nantinya menggambarkan
berbagai aspek populasi. Penelitian survey adalah
suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok, lazimnya dengan
menggunakan hipotesis.
Penelitian survey merupakan kegiatan
penelitian yang mengumupulkan data pada saat
tertentu dengan tiga tujuan penting, yaitu:
a. Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup
saat ini.
b. Mengidentifikasikan secara terukur keadaan
sekarang untuk dibandingkan.
c. Menentukan hubungan sesuatu yang hidup
di antara kejadian spesifik.
Ryanto (2001) menyebutkan ciri-ciri penelitian
survey antara lain:
1) Data survey dapat dikumpulkan dari seluruh
populasi atau dapat pula dari hanya sebagian
saja dari populasi
2) Untuk sesuatu hal data yang sifatnya nyata
3) Hasil survey dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan yang sifatnya terbatas
4) Biasanya untuk memecahkan masalah yang
sifatnya incidental
5) Pada dasarnya survei dapat merupakan
metode croos sectional dan longitudinal
6) Cenderung mengandalkan data kuantitatif
7) Mengandalkan teknik pengumpul data yang
berupa kuesioner dan wawancara berstruktur
Scott (1967) menyatakan bahwa terdapat
sepuluh langkah yang perlu diperhatikan agar
survey dapat dilakukan dengan baik:
a. Mempelajari situasi masalah
b. Menetapkan tujuan
c. Mempertimbangkan tipe
d. Menggalang kerjasama
e. Menyeleksi personil
f. Mencari sumber data
g. Mengumpulkan data
h. Menafsirkan data
i. Menyiapkan laporan survey
j. Mengestimasi efektifitas survey
B. MELAKSANAKAN PENELITIAN SURVEY
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan yang cepat, penelitian survey juga
mulai banyak digunakan dibidang pengetahuan
seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan sosial atau
penelitian lain yang mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Menjawab pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan peneliti
2. Memecahkan permasalahan yang signifikan
dan hidup di masyarakat
3. Menilai kebutuhan dan menentukan tujuan
institusi atau lembaga tertentu
4. Menganalisis kecenderungan yang terjadi
dalam suatu masyarakat atau suatu lembaga
pada periode tertentu
5. Menentukan apakah tujuan spesifik suatu
lembaga sudah dapat dicapai
6. Mendeskripsikan permasalahan yang ada,
dan seberapa jauh implikasinya terhadap
lembaga yang ada.
Ada minimal tiga persyaratan untuk melakukan
penelitian survey. Ketiga persyaratan pendahuluan
tersebut ialah:
1. Perlunya tujuan penelitian yang tepat
2. Adanya populasi yang menjadi pusat
kegiatan penelitian, dan
3. Sumber pembiayaan yang mencukupi.
BAB IX
DESAIN EKSPERIMEN DAN ANALISISNYA
Desain eksperimen adalah kerangka
konseptual pelaksanaan eksperimen. Suatu desain
mempunyai dua fungsi yaitu:
Menciptakan kondisi bagi perbandingan
yang diperlukan oleh hipotesis eksperimen,
dan
Melalui analisis data secara statistic,
memungkinkan peneliti melakukan tafsiran
yang berarti mengenai hasil penyelidikan.
Kritreria yang paling penting adalah bahwa
desain itu harus merupakan desain yang tepat untuk
menguji hipotesis yang bersangkutan. Tanda
kedalaman suatu eksperimen bukan terletak pada
kepelikan atau kesederhanaannya melainkan pada
ketepatannya. Desain yang akan dapat
menyelesaikan tugas yang seharusnya diselesaikan
adalah desain yang tepat.
Desain eksperimen adalah suatu rancangan
percobaan yang dibuat sedemikian sehingga
informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan
untuk persoalan yang sedang diselidiki dapat
dikumpulkan.
A. KESAHIHAN EKSTERNAL (VALIDITAS
EKSTERNAL) DAN KESAHIHAN INTERNAL
(VALIDITAS INTERNAL)
a. Validitas Eksternal
Yang dimaksud dengan vaiditas eksternal
adalah kerepresenatifan hasil penyelidikan
atau dapatnya hasil penyelidikan itu
digeneralisasi. Kesahihan eksternal berkaitan
dengan nilai generalisasi dan suatu
eksperimen.
Bracht dan Glass menyebutkan dua macam
validitas eksternal:
Validitas populasi
Populasi yang dapat
dijangkau secara eksperimen
lawan populasi sasaran
Interaksi antara variable yang
berhubungan dengan manusia
(personality logical variables)
dengan efek perlakuan
(treatment effecst)
Validitas ekologis
Mengambarkan variabel
bebas secara eksplisit
Gangguan karena banyaknya
perlakuan (multiple treatment
interference)
Efek hawthrone
Efek kebaruan atau gangguan
Pengaruh pelaksanaan
eksperimen
Menjadi peka karena pra-tes
Menjadi peka karena pasca-
tes
Interaksi antara pengaruh
perlakuan dan pengaruh
sejarah hasil eksperimen
tersebut mungkin menjadi
unik karena adanya kejasdian
asing yang terjadi pada waktu
berlangsungnya eksperimen
itu
Pengukuran variabel terkait
Interaksi antara pengaruh
perlakuan dan waktu
pengukuran
b. Validitas Internal
Kesahihan internal ini sangat penting, karena
tanpa ini tidak dapat diambil kesimpulan
mengenai hubungan sebab-akibat antara
perlakuan dan criterion.
B. MACAM-MACAM DESAIN EKSPERIMEN
Pra-eksperimen
Quasi Eksperimen
True Eksperimen Design
BAB X
PENELITIAN EXPOST FACTO
A. PENDAHULUAN
Nama expost facto, Bahasa latin yang
asrtinya dari sesudah fakta, menunjukkan bahwa
penelitian itu dilakukan sesudah perbedaan-
perbedaan dalam variabel-variabel itu terjadi karena
perkembangan kejadian itu secara alami. Perbedaan
yang dikehendaki dicapai bukan dengan
memanipulasi variabel-variabel itu sendiri secara
langsung, melainkan dengan jalan memilih
individu-individu yang memiliki atau tidak memiliki
variabel tersebut, yang variabelnya kuat atau yang
variabelnya lemah, dan sebagainya.
B. PENYEBAB UMUM
Dalam penyelidikan expost facto, kita harus
mempertimbangkan kemungkinan bahwa variabel-
bebas dan variabel-terikat penyelidikan itu adalah
dua akibat terpisah yang disebabkan oleh variabel
ketiha. Penelitian expost facto harus senantiasa
mempertimbangkan kemungkinan adanya penyebab
umum yang dapat menimbulkan hubungan yang
diamati.
Penelitian ex post facto harus senantiasa
mempertimbangkan kemungkinan adanya penyebab
umum yang dapat menimbulkan hubungan yang
diamati. Namun, dalam penelitian ex post facto,
selalu ada keragu-raguan yang menganggu tentang
adanya penyebab umum, yang tak pernah
terbayangkan, yang terjadi sebab adanya suatu
hubungan.
C. HUBUNGAN KAUSAL YANG TERBALIK
Pada waktu menafsirkan hubungan yang
diamati dalam penelitian ex post facto, kita harus
mempertimbangkan kemungkinan bahwa kebalikan
dari dugaan kita juga dapat menyebabkan hasil
penelitian itu. Maksudnya, alih-alih X menyebabkan
Y, mungkin Y lah yang menyebabkan X. Hipotesis
tentang hubungan kausal yang terbaik ini lebih
mudah diatasi daripada hipotesis tentang penyebab
umum. Dalam setiap kasus, mungkin banyak
penyebab umum yang dapat menyebabkan adanya
hubungan tak-sebenarnya.
Jika X selalu terjadi lebih dahulu daripada Y,
maka sifat data kita itu telah menghilangkan
kemungkinan adanya hubungan kausal terbalik.
Cara untuk menetapkan urutan waktu terjadinya
variabel adalah dengan jalan mengukur subyek yang
sama pada waktu-waktu yang berlainan.
D. PENGENDALIAN PARSIAL DALAM
PENELITIAN EX POST FACTO
Ada beberapa strategi untuk meningkatkan
kredibilitas penelitian ex post facto, kendati tak satu
pun di antaranya yang dapat menutup secara
memadai kelemahan dasar penelititan ini, yaitu
tidak adanya pengendalian terhadap variabel bebas.
Diantara strategi-strategi itu adalah skor perubahan,
pemadanan, analisis kovariansi, korelasi parsial,
kelompok yang homogeny, serta dengan
memasukkan variabel luar ke dalam desain.
BAB XI BAB III
PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF DAN
A. PENDAHULUAN KUANTITATIF
Penelitian kualitatif adalah penelitian 1. Penelitian Kualitatif
eksploratif yang mempunyai proses yang lain Pendekatan penelitian
daripada penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif kuantitatif lebih banyak menggunakan
memberikan gambaran tentang populasi secara logika hipotetiko verifikatif.
umum, sedangkan metode kualitatif dapat memberi Pendekatan tersebut dimulai dengan
gambaran khusus terhadap suatu kasus secara berpikir dedukatif untuk menueunkan
mendalam yang jelas tidak diberikan oleh hasil hipotesis, kemudian melakukan
penelitian dengan metode kualitatif. pengujian di lapangan. Kesimpulan
Dalam penelitian kualitatif data merupakan atau hipotesis tersebut ditarik
sumber atau teori berdasarkan data. Kategori- berdasarkan data empiris.
kategori dan konsep-konsep dikembangkan oleh Berbeda dengan penelitian
peneliti di lapangan. kuantitatif, penelitian kualitatif
B. PROSES PENELITIAN KUALITATIF perhatian lebih banyak ditujukan pada
Penelitian kualitatif adalah penelitian pembentukan teori substantif
eksploratif yang biasanya lebih bersifat studi kasus. berdasarkan dari konsep-konsep yang
Jenis penelitian ini mempunyai proses lain dengan timbul dari data empiris.
proses pada penelitian kualitatif. Penelitian Penelitian kualitatif adalah
kualitatif dimulai dengan adanya masalah yang prosedur penelitian yang
biasanya spesifik dan teliti secara khusus sebagai menghasilkan data deskriptif berupa-
suatu yang akan diangkat kepermukaan tanpa berupa kata kata tertulis atau lisan dari
adanya maksud untuk generalisasi. orang-orang dan perilaku yang dapat
Proses penelitian kualitatif mempunyai suatu diamati (Bogdan dan Taylor dalam
periode yang dilakukan berulang-ulang, sehingga Moleong, 1990:3)
keadaan sesungguhnya dapat diungkap secara 2. Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif
cermat dan lengkap. Proses tersebut dimulai dengan Untuk memperoleh gambaran
survey pendahuluan untuk mendeteksi situasi tentang penelitian kualitatif, ada
lapangan dan karakterisitik subjek. beberapa ciri pokok penelitian ini.
Untuk lebih memperjelas pemahaman kita Bilen:lincoln dan guba dalam
terhadap metode penelitian kualitatif, maka bagian moleong; nana sudjana dan ibrahim;
ini akan ditemukan ciri-ciri penelitian kualitatif H.B sutopo mengemukakan ciri-ciri
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif . penelitian kualitatif yang merupakan
Ciri-ciri penelitian kualitatif ramuan dari penulis tersebut.
Bersifat eksploratif Lingkungan alamiah sebagai
Teori lahir dan dikembangkan dilapangan sumber data langsung
Proses berulang-ulang Manusia merupakan alat
Pembahasan lebih bersifat khusus atau
(instrumen) utama pengumpul
spesifik
Mengandalkan kecermatan dalam data
Analisis data dilakukan secara
pengumpulan data
induktif
Ciri-ciri penelitian kuantitatif Penelitian bersifat deskriptif
Bersifat eksplanatif analitik
Teori adalah inferensi dari hasil pengujian Tekanan penelitian berada
hipotesis pada proses
Proses standard dan logis Pembatasan penelitian
Hasil analisa digeneralisasikan ke populasi
berdasarkan fokus
Mengandalkan penggunaan teknik statistik
Perencanaan bersifat lentur dan
untuk memperoleh kesimpulan yang berlaku
terbuka
umum Hasil penelitian merupakan
C. PENGUMPULAN DATA DALAM kesepakatan bersama
PENELITIAN KUALITATIF Pembentukan teori berasal dari
Teknik yang digunakan dalam penelitian dasar
Pendekatan penelitian
kualitatif adalah wawancara mendalam, observasi
menggunakan metode
partisipasi, kelompok diskusi terarah (focus group
kualitatif
discussion) dan analisis dokumen. Teknik sampling cenderung
Wawancara mendalam bersifat purposive
Wawancara mendalam adalah teknik Penelitian bersifat menyeluruh
wawancara yang didasarkan oleh rasa (holistik)
skeptis yang tinggi, sehingga wawancara Makna sebagai perhatian

mendalam banyak diwarnai oleh probling. utama penelitian


Observasi partisipan 3. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan
Observasi partisipan adalah suatu bentuk
Kuantitatif
observasi dimana observasi juga terlibat
Perbedaan penelitian kulitatif
dalam kehidupan atau pekerjaan atau
dengan kuantitatif. Aspek yang
aktivitas subjek yang di observasi.
diperbandingkan:
Diskusi lengkap terarah
Diskusi kelompok terarah bertujuan untuk Ungkapan-ungkapan yang
menggali dan mengidentifikasi pola, tingkah dikaitkan dengan pendekatan
laku, opini, sikap, dan motivasi yang relevan Konsep-konsep kunci yang

dengan tujuan pendidikan. dibutuhkan dengan pendekatan


Analisis/telaah dokumen Pertanyaan teori
Telaah dokumen adalah teknik pengumpulan Pertautan ilmu
Tujuan
data yang dilakukan dengan menelaah
Perencanaan
dokumen yang ada untuk mempelajari Penulisan usul penelitian
pengetahuan dan fakta yang hendak diteliti. Data
Sampel
D. ANALISIS DAN PEMAKNAAN DATA
Teknik atau metode
PENELITIAN KUALITATIF Hubungan dengan subjek
Organisasi data Piranti dan alat
Kategorisasi, tema dan pola Analisis data
Validasi data Masalah dalam menggunakan
Laporan penelitian pendekatan
E. ANALISIS DATA PADA PENELITIAN Latas
Kriteria Kualitas
KUALITATIF
4. Permasalahan Penelitian Kualitatif
Reduksi data
Sajian data Apakah metode kualitatif itu
Penarikan kesimpulan/verifikasi ilmiah?
Penerapan metode penelitian kualitatif Dapatkah pendekatan kulitatif
dalam pendidikan dan kuantitatif digunakan
secara bersamaan?
Apakah kehadiran peneliti
mengubah perilaku subjek
yang diteliti?
Apakah dua penelitian
kualitatif yang terpisah dapat
menghasilkan kesimpulan
yang sama?
Apakah pandangan, prasangka
dan sejenisnya berpengaruh
terhadap keabsahan data?

KELEBIHAN BAB 11: KELEBIHAN BAB 3:


Pada awal bab ini terdapat gambaran umum Pada bab ini menggunakan
di pendahuluan, sehingga pembaca dapat pendapat para ahli sehingga
lebih memahaminya. banyak referensi yang
Judul bab ini adalah penelitian kualitatif digunakan.
tetapi dijelaskan juga secara ringkas Pada halaman 38 mengenai
mengenai penelitian kuantitatif seperti ciri- ciri-ciri penelitian kualitatif
ciri penelitian kuantitatif. dijelaskan secara rinci,
Pada bab ini juga terdapat contoh-contoh sedangkan pada buku utama
yang sederhana sehingga pembaca dapat tidak dijelaskan, hanya point-
lebih memahami materinya. pointnya saja.
Pada bab ini juga terdapat ringkasan dan Dalam menjelaskan perbedaan
latihan. penelitian kualitatif dengan
penelitian kuantitatif
KELEMAHAN BAB 11: dijelaskan secara lengkap,
Pada bab ini juga terdapat kata-kata yang sedangkan pada buku utama
kurang dimengerti, sehingga pembaca sulit hanya secara umum saja.
memahaminya.
Pada bab ini, tidak terdapat pendapat para
KELEMAHAN BAB 3:
ahli dan masih ada penulisan kata-kata yang
Pada bab ini juga terdapat
salah.
kata-kata yang kurang
dimengerti, sehingga pembaca
sulit memahaminya.
Pada bab ini juga tidak ada
penjelasan atau keterangan
mengenai jenis penelitian yang
lain.

BAB XII
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. PENGERTIAN

Penelitian tindakan (action research) merupakan


suatu penelitian yang menekankan kepada kegiatan
(tindakan) dengan mengujicobakan suatu ide
kedalam praktek atau situasi nyata dalam skala
mikro sehingga diharapkan kegiatan tersebut
mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas
mutu program atau kondisi faktual tertentu di
masyarakat.
B. JENIS PENELITIAN

Zuber-Skrritt (1996) mengelompokan penelitian


menjadi tiga macam, yaitu :
Penelitian tindakan yang bersifat teknis,
Penelitian tindakan yang bersifat praktis,
dan
Penelitian tindakan yang bersifat
emansipatoris.

Kemmis dan Taggart (1998) penelitian


tindakan dibagi menjadi empat macam, yaitu
:
Penelitian tindakan diagnostik
Penelitian tindakan partisipan
Penelitian tindakan empiris
Penelitian tindakan eksperimental.

C. ASAS PENELITIAN TINDAKAN


1) Asas Kritik Reflektif
Merupakan upaya dalam menilai apa
yang telah dilakukan berdasarkan
data yang berhasil dikumpulkan.
2) Asas Kritik Dialektis
Menggambrkan bahwa peneliti
tindakan diharapkan menerapkan
pendekatan dialektis yang menuntut
peneliti melakukan kritik terhadap
gejala yang ditelitinya.
3) Asas Sumber Daya Kolaboratif
Peneliti harus paham bahwa setiap
orang memiliki sudut pandang yang
dianggap memberikan andil dan
pemahaman.
4) Asas Resiko
Mengacu pada keberanian peneliti
dalam mengambil resiko dalam
proses penelitiannya.

D. FUNGSI PENELITIAN TINDAKAN

Cohen dan Manion (1980), berpendapat bahwa


bidang garapan penelitian tindakan meliputi
Metode mengajar
Strategi mengajar
Prosedur evaluasi
Perubahan sikap dan nilai
Pengembangan jabatan
Pengelolaan dan pengendalian
Administrasi

Dalam bidang pendidikan, bidang garapan


penelitian tindakan lainnya yang perlu mendapat
perhatian adalah :
Media pengajaran, baik cetak maupun
non cetak, elektronok maupun non
elektronik,
Lingkung (setting) belajar,
Materi pembelajaran,
Kurikulm,
Model-model pembelajaran

E. KARAKTERISTIK PENELITIAN
TAMBAHAN
Bersifat situasional kontekstual yang
terkait dengan mendiagnosis dan
memecahkan masalah konteks tertentu.
Menggunakan pendekatan yang
kolaboratif.
Bersifat partisipatori yakni anggota tim
ikut mengambil bagian dalam
pelaksanaan penelitian.
Bersifta self-evaluatif dimana peneliti
melakukan evaluasi sendiri secara
kontinyu untuk meningkatkan praktik
kerja.
Prosedur penelitian tindakan bersifat
on the spot yang di desain untuk
menangani masalah konkrit yang ada di
tempat itu juga.
Temuannya diterapkan segera dan
mempunyai perspketif jangka panjang.
Memiliki sifat keluesan dan adaptif.

F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
TINDAKAN
Identifikasi masalah dan penerapan
alternatif pemecahan masalah,
Merencanakan pembelajaran yang akan
diterapkan dalam proses belajar
mengajar,
Menentukan pokok bahasan,
Menyusun lembar kerja siswa,
Menyususn sumber belajar,
Mengembangkan format evaluasi,
Mengembangkan format observasi
pembelajaran,
Melakukan stimulus pelaksanaan
tindakan kelas.

G. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN


KELAS

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam


melaksanakan tindakan pada PTK, yakni:
pelaksanaan dalam bentuk siklus, dilakukan secara
kolaborasi, pada setiap siklus dilakukan kegiatan
tindakan sesuai dengan rancangan PTK, observasi
tindakan dengan menggunakan sesuai dengan
rancangan PTK, observasi tindakan dengan
menggunakan berbagai instrumen observasi dan
refleksi atas tindakan yang dilakukan setelah
memperhatikan hasil observasi.
BAB XIII BAB X
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN PENULISAN LAPORAN
A. PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN
Rancangan atau proposal penelitian 1. Laporan Hasil Penelitian
merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah 1) Pendahuluan
Tahap akhir yang merupakan
yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan
tahap paling penting dalam
penelitiannya. Penelitian dilakukan berangkat dari
adanya permasalahan. Rancangamn penelitian harus proses pelaksanaan penelitian
dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat adalah tahap menulis laporan
dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. hasil penelitian. Betapapun
Rancangan penelitian berisi empat kompoen utama, pentingnya teori dan hipotesis
yaitu permasalahan, landasan teori pengujian suatu penelitian, atau
hipotesis, metode penelitian, organisasi dan jadwal betapapun hati-hati dan
penelitian. telitinya rancangan dan
B. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN pelaksanaan penelitian itu, atau
KUANTITATIF bagaimanapun hebatnya
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah penemuan-penemuan
I.2 Identifikasi Masalah penelitian itu, semuanya akan
I.3 Batasan Masalah
I.4 Rumusan Masalah kecil hasilnya apabila hasil
I.5 Tujuan Penelitian penelitian itu tidak dilaporkan
I.6 Manfaat Penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA secara tertulis.
II.1Uraian Teori 2) Sasaran hasil penelitian
II.2Penelitian Yang Relevan Siapa yang menjadi sasaran
II.3Kerangaka Berpikir (golongan pembaca) hasil
II.4Pengajuan Hipotesis
III. METODOLOGI PENELITIAN penelitian, itu tergantung pada
III.1 Lokasi Penelitian siapa yang melakukan
III.2 Populasi dan Teknik Definisi
Pengambilan Sampel penelitian, tujuan jangka
III.3 Variabel dan Definisi panjang, dan siapa yang
Operasional
menjadi konsumen (penerima)
III.4 Rancangan Penelitian
III.5 Teknik Pengumpulan Data hasil penelitian itu.
III.6 Teknik Anlisis Data Terdapat kita kategori
IV. PEMBAHASAN HASIL
golongan pembaca atau
PENELITIAN
IV.1 Deskripsi Hasil Penelitian penerima laporan penelitian
IV.2 Analisis Data yaitu:
IV.3 Pembahasan a. Kalangan akademis
V. KESIMPULAN DAN SARAN b. Sponsor dari penelitian
V.1 Kesimpulan c. Masyarakat umum
V.2 Saran 3) Isi dan bentuk laporan
Bentuk, isi dan cara
melaporkan hasil penelitian
C. URAIAN SISTEMATIKA PROPOSAL
harus disesuaikan dengan
PENELITIAN
tingkat pengetahuan,
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah diuraikan hal-hal pengalaman, dan perhatian dari
yang melatarbelakangi masalah, berupa para golongan pembaca yaitu
kesenjangan antara situasi yang ada dengan kepada siapa hasil penelitian
yang diharapkan. Latar belakang masalah itu diperuntukan. Dalam uraian
harus menyinggung permasalahan yang ini hanya akan dibatasi pada
bersifat meragukan, karena sering ditemukan penulisan laporan yang
bahwa dalam uraian latar belakang ternyata ditujukan kepada golongan
permasalahannya telah terjawab. akademis yaitu berupa laporan
b. Identifikasi Masalah
penelitian yang bersifat
Berisi sejumlah masalah yang berhasil
komprehesif atau monograf.
ditarik dari uraian pada latar belakang
Hal-hal yang perlu
masalah atau kedudukan masalah yang akan
diperhatikan:
diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang a. Suatu laporan
b. Tujuan utama dari
lebih luas dibandingkan dengan perumusan
laporan
masalah.
c. Pengalaman dan
c. Pembatasan Masalah
Berisi batasan sehingga dari beberapa penemuan
d. Lebih mudah
masalah yang diidentifikasi hanya
mengganti garis besar
sebahagian saja yang akan diteliti.
4) Urutan isi laporan penelitian
d. Perumusan Masalah
Laporan hasil penelitian pada
Secara operasional masalah dirumuskan
umumnya akan memuat
dalam bentuk kalimat tanya, yang
kelengkapan-kelengkapan
menggambarkan hubungan antara dua
sebagai berikut:
variabel atau lebih.
a. Halaman judul
e. Tujuan Penelitian
b. Kata pengantar
Penelitian dapata bertujuan untuk menjajaki,
c. Daftar isi
menguraikan menerangkan, membuktikan d. Pengalaman
e. Identifikasi
atau merupakan suatu gejala, konsep, dugaan
f. Rancangan penelitian
atau membuat prototipe, tujuan penelitian
dan pengumpulan data
harus sinkron dengan rumusan masalah. g. Pengolah dan analisis
f. Manfaat Penelitian
data
Penelitian diharapkan bermanfaat bagi ilmu
h. Penemuan-penemuan
pengetahuan, masyarakat, pembangunan i. Kesimpulan
j. Lampiran
negara dan bangsa.
k. Daftar kepustakaan
g. Kajian Pustaka
Bab tentang kajian pustaka meiputi :
5) Cara penulisan laporan (style
kerangka teori, kerangka berpikir dan
of reporting)
hipotesis. Baik tidaknya kualitas
h. Kerangka Teori
penulisan lapran penelitian
Kerangka teori berisi teori dari semua akan ditentukan oleh saksama
besaran variabel yang digunakan dalam tidaknya atau jernih tidaknya
penelitian. Kerangka teori menggunakan penulisan laporan penelitian
teori, temuan dan hasil penelitian lain yang itu. Cara penulisan yang lebih
relevan yang dapat digunakan sebagai acuan, mudah dicapai apabila terlebih
yang dijadikan landasan untuk melakukan dahulu dibuat garis besar
penelitian yang akan dilakukan. (outline) dari laporan.
i. Kerangka Berpikir
Berisi alasan atau argumentasi ilmiah
deduktif sehingga dengan mengikuti alasan
itu secara logika terdapat benang merah
yang tidak putus mulai dari masalah sampai
pada hipotesis penelitian.
j. Hipotesis
Penelitian dapat menggunakan hipotesis atau
tidak menggunakan hipotesis tergantung
pada sifat dan tujuan penelitian.
D. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
I.2 Identifikasi Masalah
I.3 Pemecahan Masalah
I.4 Rumusan Masalah
I.5 Tujuan Penelitian
I.6 Manfaat Penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA
II.1Uraian Teori
II.2Penelitian Yang Relevan
II.3Kerangka Berpikir
II.4Pengajuan Hipotesis
III. METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Lokasi Penelitian
III.2 Subjek dan Objek
III.3 Definisi Operasional
III.4 Prosedur Penelitian
III.5 Teknik Pengumpulan Data
III.6 Teknik Analisis Data
III.7 Indikator Keberhasilan
IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
IV.1 Deskripsi Hasil Penelitian
IV.2 Analisis Data
IV.3 Pembahasan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran

KELEBIHAN BAB 13: KELEBIHAN BAB 10:


Pada bab ini penjelasan sangat lengkap, Pada buku pembanding
singkat, padat, dan sangat jelas sehingga terdapat sasaran hasil
pembaca dapat mengerti. penelitian dan dijelaskan
Terdapat juga sistematika proposal secara rinci, sedangkan pada
penelitian kuantitatif dan penelitian tindakan buku utama tidak ada.
kelas. Pada buku pembanding
terdapat hal-hal yang perlu
KELEMAHAN BAB 13: diperhatikan dalam penulisan
Pada sistematika tidak terdapat sistematika laporan penelitian, sedangkan
proposal penelitian berjenis kualitatif pada buku utama langsung
sehingga pembaca tidak dapat kepada format penulisan
membandingkan perbedaannya. proposal penelitian.

KELEMAHAN BAB 10:


Pada buku pembanding
penjelasan tidak secara
sistematis mengenai format
penulisan proposal penelitian,
sedangkan pada buku utama
sangat jelas dan ringkas.

SIMPULAN

Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah,


Tujuann yaitu untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui
penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Jika pendekatan ilmiah diterapkan untuk menyelidiki
masalah-masalah pendidikan, maka hasilnya ialah penelitian pendidikan. Penelitian
pendidikan adalah cara yang digunakan dan dapat dipertanggung jawabkan mengenai proses
pendidikan. Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada
pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian
pendidikan. Dan dalam critical book ini bertujuan untuk memahami isi buku serta menambah
wawasan pembaca mengenai metodologi penelitian pendidikan.

SARAN

Secara keseluruhan isi buku sudah sangat baik tetapi lebih baik lagi dalam sub-sub
atau point-pointnya babnya yang kurang jelas dapat dijabarkan dan dijelaskan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai