BAB II Tujuan, Kebijakan Dan Strategi
BAB II Tujuan, Kebijakan Dan Strategi
BAB II Tujuan, Kebijakan Dan Strategi
Bab II | 2
Untuk mewujudkan Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tangerang
berdasarkan pada kedudukan, peran dan fungsi Kota Tangerang terhadap
DKI Jakarta dan kota-kota lain di sekitarnya, maka perlu diterapkan konsep
pengembangan megapolitan network city. Kota Tangerang tidak selalu
hanya berfungsi sebagai pendukung kota inti (Jakarta) saja, tapi harus
mampu berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki, seperti mengambil
added value dari keberadaan Bandara Internasional Soekarno - Hatta:
1. MICE (meeting incentive convention exhibition)
Dengan posisi Kota Tangerang yang berdekatan dengan Bandara
Internasional Soekarno Hatta, Kota Tangerang diharapkan sebagai pintu
gerbang kedua, setelah DKI Jakarta, sebagai meeting point bagi
pendatang dari luar negeri maupun penduduk dalam negeri yang dari/ke
Bandara Internasional Soekarno Hatta.
2. International Logistic Area
3. Home Equipment Center
4. Fasiltas Berstandar Internasional
Pelayanan fasilitas dengan standar internasional seperti rumah sakit,
sarana pendidikan, sarana hiburan dan rekreasi yang dilengkapi dengan
teknologi yang maju.
5. Gerbang pariwisata Provinsi Banten (budaya, kuliner, religius, alam,
belanja)
Dengan karakteristik Kota Tangerang yang unik, diharapkan Kota
Tangerang dapat menjadi gerbang pariwisata di Provinsi Banten.
6. Industri: dari manufacture ke creative industry (animasi, film, musik,
fashion, dll)
7. Network development Competition - Cooperation
Disusun Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kota Tangerang yang mencakup
kebijakan pengembangan struktur ruang dan kebijakan pengembangan pola
ruang. Kebijakan pengembangan pola ruang kota dibagi menjadi kebijakan
pengembangan kawasan lindung, kebijakan pengembangan kawasan
budidaya dan kebijakan pengembangan kawasan strategis kota. Masing-
masing kebijakan tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah operasional
atau strategi untuk mencapai tujuan penataan ruang yang telah ditetapkan.
Bab II | 4
3) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
dan infrastruktur perkotaan yang terpadu dan merata di seluruh
wilayah kota.
Strategi:
a. mengembangkan sistem jaringan prasarana transportasi jalan dan
kereta api dalam mendukung pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan;
b. mengembangkan jaringan prasarana telekomunikasi yang diutamakan
pada kawasan komersial, industri, fasilitas umum, dan permukiman;
c. meningkatkan pelayanan jaringan prasarana energi secara optimal dan
efisien;
d. mengembangkan pengelolaan jaringan prasarana sumberdaya air
sebagai upaya penyediaan sumber air baku dan pengendalian banjir;
e. meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem pengelolaan air minum;
f. mengembangkan sistem pengelolaan air limbah domestik dan non
domestik;
g. meningkatkan pelayanan dan optimalisasi sistem persampahan;
h. mengembangkan sistem drainase;
i. mengembangkan jalur pedestrian sepanjang jalur utama kota,
kawasan komersial, dan fasilitas umum; dan
j. menyediakan sarana dan prasarana mitigasi bencana.
Bab II | 6
d. mengembangkan fungsi-fungsi perkotaan dengan tetap
memperhatikan penyediaan ruang terbuka hijau melalui pengaturan
intensitas ruang; dan
e. mengembangkan kawasan permukiman berdasarkan tingkat hunian
padat dan sedang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan
kawasan dan didukung dengan akses yang baik.
2) Pengembangan pusat-pusat perdagangan dan jasa guna
meningkatkan daya saing kota.
Strategi:
a. menetapkan dan mengintensifkan kawasan perdagangan dan jasa
skala internasional dan regional pada kawasan pusat-pusat
pelayanan kota;
b. mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa di tiap-tiap sub
pusat pelayanan kota dengan memperhatikan karakteristik
kawasan;
c. mengatur kawasan perdagangan dan jasa yang berkembang
secara linier pada jalan-jalan utama kota sesuai dengan
karakteristik kawasan;
d. mengembangkan pola penggunaan lahan campuran di kawasan
perdagangan dan jasa seperti pendekatan super blok atau mix-
used pada kawasan pelayanan kota; dan
e. menyediakan ruang bagi pedagang kaki lima di setiap pusat
perbelanjaan sesuai ketentuan peraturan dan kondisi sosial
lingkungan.
3) Pengendalian dan intensifikasi kawasan peruntukan industri serta
mengembangkan industri kreatif.
Strategi:
a. melakukan penataan kegiatan industri dengan mengarahkan
kepada industri yang ramah lingkungan;
b. menumbuhkembangkan sektor industri kreatif sebagai salah satu
penggerak perekonomian kota;
c. melakukan pengawasan dan pengendalian setiap kegiatan industri
agar tidak merusak kawasan lindung dan lingkungan hidup;
Bab II | 7
d. mewajibkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan
mengelola limbah cair, padat maupun gas hingga mencapai
kualitas baku mutu lingkungan yang disyaratkan, dan melakukan
pengelolaan bahan B3 dan limbah B3; dan
e. mewajibkan penyediaan prasarana dan sarana yang memadai bagi
pengembangan kegiatan industri.
4) Pengembangan fasilitas pendidikan regional.
a. merencanakan persebaran sarana pendidikan berdasarkan skala
pelayanannya;
b. mendukung pengembangan sarana pendidikan dan kawasan
Perguruan Tinggi; dan
c. mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung fasilitas
pendidikan regional.
5) Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
negara.
a. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi
khusus pertahanan dan keamanan;
b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di
sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi
pertahanan dan keamanan;
c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya
tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional dengan
kawasan budi daya terbangun; dan
d. turut serta menjaga dan memelihara asset-aset pertahanan/TNI.
Bab II | 8
a. menetapkan daerah perairan dan sempadan Sungai Cisadane serta
situ yang ada di dalam wilayah Kota Tangerang sebagai kawasan
strategis kota berfungsi lindung;
b. mencegah pemanfaatan ruang yang berpotensi mengganggu dan
mengurangi fungsi lindung pada kawasan sempadan sungai dan situ;
dan
c. merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak
pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar
sempadan sungai dan situ.
2) Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam
pengembangan perekonomian kota.
Strategi:
a. mengembangkan kawasan pusat kota baru sebagai salah satu pusat
pelayanan kota dengan fungsi pusat pemerintahan serta perdagangan
dan jasa skala regional dan nasional yang berwawasan lingkungan;
b. mengembangkan kawasan di sepanjang sisi Jalan Tol Jakarta -
Tangerang sebagai kawasan ekonomi prospektif;
c. menata kawasan peruntukan industri di Kecamatan Jatiuwung dengan
mengembangkan industri yang ramah lingkungan; dan
d. meningkatkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan pada
kawasan strategis ekonomi.
3) Pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya lokal.
Strategi:
a. merehabilitasi dan menata kawasan wisata kota lama;
b. mempertahankan dan melestarikan bangunan cagar budaya; dan
c. mengembangkan atraksi dan sarana serta prasarana pariwisata.
Bab II | 9