Dokumen tersebut membahas berbagai golongan obat antihipertensi seperti ACE inhibitor, beta blocker, calcium channel blocker, alpha blocker, dan angiotensin II antagonist. Setiap golongan dijelaskan obat-obat yang termasuk didalamnya beserta indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
123 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai golongan obat antihipertensi seperti ACE inhibitor, beta blocker, calcium channel blocker, alpha blocker, dan angiotensin II antagonist. Setiap golongan dijelaskan obat-obat yang termasuk didalamnya beserta indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya.
Dokumen tersebut membahas berbagai golongan obat antihipertensi seperti ACE inhibitor, beta blocker, calcium channel blocker, alpha blocker, dan angiotensin II antagonist. Setiap golongan dijelaskan obat-obat yang termasuk didalamnya beserta indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya.
Dokumen tersebut membahas berbagai golongan obat antihipertensi seperti ACE inhibitor, beta blocker, calcium channel blocker, alpha blocker, dan angiotensin II antagonist. Setiap golongan dijelaskan obat-obat yang termasuk didalamnya beserta indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
Antihipertensi
1. Golongan Ace Inhibitor
Metropil Kaptopril 12,5 mg; 25mg; 50 mg. Indikasi : hipertensi, gagal jantung, paska infark miokardia. Dosis : hipertensi- 3 x sehari 12,5 mg atau 2 x sehari 25 mg, jika perlu ditingkatkan. Paska infark miokardia- mulai 6,25 mg, naikkan 37,5 mg dalam dosis terbagi. Noperten Lisinopril 5 mg; 10 mg. Indikasi : hipertensi tingkat sedang dan berat, dapat digunakan sendiri atau bersama dengan obat antihipertensi lain. 2. Golongan Beta Blocker o Beta one Bisoprolol Fumarat 2,5 mg; 5 mg. Indikasi : hipertensi essensial. Kontra indikasi : syok kardiogenik, gagal jantung, blok AV derajat 2 atau 3 dan sinus bradikardia. Efek samping : keram perut, diare, pusing, sakit kepala, mual, denyut jantung melambat, dan tekanan darah rendah. Dosis : sehari 1x5 mg; pasien dengan gangguan ginjal, hati atau paru; sehari 1x2,5 mg. o Betablok Atenolol 50 mg; 100 mg. Indikasi : hipertensi, angina pektoris. Kontra indikasi : sinus bradikardia, henti jantung fase II dan III, syok kardiogenik, gagal jantung. Dosis : hipertensi-dosis awal 50 mg tablet sehari, dapat ditambah diuretik. Jika efek tidak nampak selama 1-2 minggu, dosis dinaikkan sampai 100 mg sehari. Angina pektoris-50-100 mg sehari. 3. Golongan Calcium Channel Blocker Amdixal Amidiopin maleat 5 mg; 10 mg. Indikasi : hipertensi, profilaksis angina pektoris. Kontra indikasi : hipersensitif terhadap amiodin atau dihidropiridin lain atau salah satu komponen obat ini, shock kardiogenik, stenosis aorta berat, angina pektoris tidak stabil, ifark miokard akut, hipotensi berat, gangguan hati berat. Perhatian : pasien dengan gagal hati, insufiensi ginjal dengan dialisis, hipotensi, gagal jantungkongestif, kehamilan dan laktasi, dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. Efek samping : mual, nyeri perut, gangguan hati (ikterus, peningkatan enzim hati), kelainan kulit (eksantema), gangguan muskulosskeletal (astenia keram otot, mialgia, artalgia), gangguan saluran kemih, gangguan sistem saraf, sakit kepala, lelah, mengantuk, somnolen, gangguan sensorik, edema, palpitasi, sensasi panas dan kemerahan pada wajah, nyeri. Dosis : dewasa awal 5 mg 1x sehari. Maks. 10 mg/hari. Amlodipine Amlodipine besilate 6,9 mg setara dengan amlodipine 5 mg dan amlodipine besilate 13,6 mg setara dengan amlodipine 10 mg. Indikasi : pengobatan hipertensi. Pengobatan awal leukimia miokardial yang disebabkan angina stabil dan atau vasoplasma/vasokontriksi dari vaskulator koroner. Dosis : dosis awal 5 mg sekali sehari dan dapat ditingkatkan maks. 10 mg. Calsivas Amlodipine besilat 5 mg; 10 mg. Indikasi : hipertensi, iskemia jantung karena angina stabil, angina Prinzmetal atau varian. Perhatian : gangguan fungsi hati, hamil, menyusui, usia lanjut, anak-anak. Efek samping : sakit kepala, edema, lelah, mual, flushing, pusing. Dosis : hipertensi-5 mg sehari, maks. 100 mg. Pasien dengan disfungsi hati, usia lanjut dan bayi, mulai 2,5 mg ekali hari. Angina stabil kronik atau Prinzmetal-5-10 mg. 4. Golongan Alpha Blocker Cardura Doksazosin 1 mg; 2 mg. Indikasi : hipertensi, hiperplasia prostat ringan. Kontra indikasi : hipersensitif. Efek samping : umumnya berhubungan dengan tipe postural (jarang sekali terjadi sinkope) atau yang spesifik dan termasukjuga pusing, sakit kepala, lelah, postural pusing, vertigo edema dan astenia. Dosis : awal-1 mg/hari dapat ditingkatkan setelah 1-2 minggu menjadi 2 mg/hari dan seterusnya dengan selang waktu yang sama menjadi 4,8 dan sampai maksimum 16 mg. Hytrin Terazosin hidroklorida 1 mg; 2 mg. Indikasi : hipertensi, efektif sebagai terapi tunggal dan hipertensi prostat jinak. Perhatian : hati-hati dengan efek dosis pertama dan sinkop. Dosis : sekali sehari. Hari pertama 1 mg malam; hari kedua 1 mg pagi; dimonitor setelah 2-3 hari; kalau perlu dosis dinaikkan menjadi 2 mg pagi hari. 5. Golongan Angiotensin II Antagonist Acetensa Losartan 50 mg. Indikasi : hipertensi. Perhatian : wanita hamil, neonatus, menyusui, deplesi vol intravaskuler. Efek samping : Asthenia, fatigue (lelah), edema, nyeri abdomen, nyeri dada, sakit kepala, faringitis, angina pektoris, blok AV derajat 2, serangan KV (kardio vaskuler), hipotensi, infark miokardial, abnormalitas fungsi hati. Interaksi obat : efek aditif dengan antihipertensi lain. Dosis : dosis awal 50 mg/hari, dapat meningkat sampai 100 mg/hari. Dapat diberikan 1-2 kali/hari. Gangguan fungsi ginjal bersihan kreatinin <20 ml/menit atau pasien dialisis awal 25 mg 1x sehari. Diovan Valsartan 80 mg;160 mg. Indikasi : hipertensi. Kontra indikasi : hipersensitif, wanita hamil, kerusakan hati berat, sirosis, abstruksi biliar. Perhatian : hati-hati pada penderita deplesi sodium, stenosis arteri renal, pada penderita kerusakan hati ringan sampai sedang tidak dianjurkan dosis melebihi 80 mg. Efek samping : fatigue, epitaksis, penurunan Hb, hematrokrit, neutropenia. Dosis : dosis yang diajurkan : sekali sehari 80 mg; dapat ditingkatkan sampai 10 mg sehari pada penderita tertentu.
GOLONGAN OBAT ANTIHIPERTENSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KDM
Disusun oleh : PRISKYLLA ASNATH (30120110044) SIENI MERIANI (30120110019)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS BANDUNG 2011 DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Apoteker Indonesia. 2010. Informasi Spesialite Obat. Jakarta Barat : PT ISFI Penerbitan.