Anti Alergi
Anti Alergi
Anti Alergi
H1-receptor antagonists
Aldisa SR
Loratadin 5 mg dan pseudoefedrin sulfat 120 mg. Indikasi: mengurangi gejala-gejala hidung
tersumbat, bersin, rinorea, pruritus dan lakrimasi karena rinitis alergi dan salesama atau
influenza. Kontraindikasi: hipersensitivitas, penderita yang mendapat antidepresan MAO,
pasien galukoma sudut sempit, retensi urin, hipertensi berat, arteri koroner berat, dan
hipertiroidisme. Efek samping: insomnia, mulut kering, sakit kepala, mengantuk. Dosis:
dewasa dan anak-anak >12 tahun 1 kapsul 2 kali sehari. Kemasan: dus isi 5 strip @kapsul
lepas lambat.
Alloris
Loratadin 10 mg/tablet. Indikasi rinitis alergi, urtikaria kronik, dermatitis alergi, rasa gatal
hidung, mata, rasa terbakar pada mata. Kontraindikasi: hipersensitif. Dosis: dewasa dan anak
12 thn lebih sehari 1 tablet. Kemasan: dos 10x10 tablet
Bimatonin
Siproheptadin HCL 4mg/kaplet salut gula atau kaplet. Indikasi: urtikaria, pruritus, rinitis.
Kontraindikasi: wanita menusui, bayi prematur, galukoma, tukak peptik, hipersensitif. Efek
samping: mual, pusing, muntah, mengantuk, tremor, gelisah. Dosis: dewasa 3-5x sehari 1
kaplet. Kemasan: dos 10x10 kaplet salut gula.
DERIVAT ETANOLAMIN
Benadryl
Difenhidramin HCL 25 mg. Indikasi: gejala alergi seperti batuk, gatal-gatal ditenggorokan,
pilek, bersin, gatal dikulit. Kontraindikasi: Terapi penghambat MAO. Efek samping:
mengantuk. Dosis : dewasa 3x sehari 1-2 kapsul, maksimum 250 mg. Anak: sehari 5
mg/kgBB/hari. Kemasan: botol 100 kapsul
DERIVAT PROPILAMIN
Allergen
Klorfeniramin maleat 4 mg/kaplet. Indikasi rinitis, urtikaria, hay fever. Kontraindikasi :
hipersensitivitas. Efeksamping: mulut kering, mengantuk, pandangan kabur. Dosis: dewasa:
3-4kali sehari 1 kaplet anak 6-12: 3-4 kali sehari kaplet. Kemasan: dos 20X10 kaplet. Botol
1000 kaplet
Cetymin
Cetirizine diHCL. Indikasi: rinitis alergi tahunan atau musiman, urtikaria idiopatik.
Kontraindikasi: laktasi. Efeksamping: sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering.
Dosis: dewasa 10mg/hari kemasan: tablet 10mgx5x10
Antihipertensi
1. Golongan ACE Inhibitor
Acenor-M 10
Fosinopril natrium 10 mg/tablet. Indikasi: hipertensi, dapat digunakan tunggal atau kombinasi
dengan diuretika golongan tiazid. Kontraindikasi: Hipersensitif, seperti halnya golongan ACE
inhibitor lainnya, kehamilan. Efek samping: batuk, gangguan saluran nafas atas, ruam kulit
dan gangguan rasa pengecapan. Dosis: dosis awal 1x sehari; dosis lazim 20-40 mg sehari.
Kemasan: dos 10x6 tablet
2. Golongan Beta Blocker
Beta One
Bisoprol fumarat2,5 mg; 5 mg. Indikasi: Hipeertensi essensial. Kontraindikasi: syok
kardiogenik, gagal jantung, blok AV derajat 2 atau 3 dan sinus bradikardia. Efek samping:
kram perut, diare, pusing, sakit kepala, mual, denyut jantung melambat dan tekanan darah
rendah. Dosis: 5 mg 1x sehari; pasien dengan ganggaun ginjal, hati atau paru 2,5 mg 1x
sehari. Kemasan: dos 5x10 tablet 2,5mg; dos 3x10 tablet 5 mg
3. Golongan Calcium Channel Blocker
Amdixal
Amlodipin maleat 5 mg; 10 mg. Indikasi: hipertensi, profilaksis angina pektoris.
Kontraindikasi: hipersensitif terhadap amlodipin atau dihidropiridin lain atau salah satu
komponen obat ini, syok kardiogenik, stenosis aorta berat, angina pektoris tidak stabil, infark
miokard akut, hipotensi berat, gangguan hati berat. Efek samping: mual, nyeri perut,
gangguan hati (ikterus, peningkatan enzim hati), kelainan kulit (eksantema), gangguan
muskuloskeletal (astenia kram otot, mialgia, artalgia), gangguan saluran kemih, gangguan
sistem saraf, (sakit kepala, lelah, mengantuk, somnolen), gangguan sensorik, udema,
palpitasi, sensasi panas dan kemerahan pada wajah, nyeri. Dosis: dewasa awal 5 mg 1x
sehari. Maks. 10 mg/hari. Kemasan: tab 5mg x3x10; 10mgx3x10
4. Golongan Alpha Blocker
Cardura
Doksazosin 1mg; 2 mg. Indikasi: hipertensi, hiperplasia prostat ringan. Kontraindikasi:
hipersensitif. Efek samping: umumnya berhubungan dengan tipe postural (jarang sekali
terjadi sinkope) atau yang spesifik dan termasuk juga pusing, sakit kepala, lelah, postural
pusing, vertigo edema dan astenia. Dosis: awal: 1mg/hari; dapat ditingkatkan setelah 1-2
minggu menjadi 2 mg/hati dan seterusnya dengan selang waktu yang sama menjadi 4, 8 dan
sampai maksimum 16 mg. Kemasan: dos 5x10 tablet 1mg; 2 mg
5. Golongan Angiotensin II Antagonist
Insaar
Kalium losartan 50 mg. Indikasi: hipertensi. Kontraindikasi:hipersensitif. Efek samping:
dispepsia, diare, kram otot, mialgia, sakit punggung, sakit kaki, insomnia, hidung tersumbat,
batuk, gangguan sinus. Dosis: dosis awal: 50mg/ hari. Pemeliharaan: 50 mg/hari. Pasien
dengan kegagalan fungsi hati:25 mg/hari. Pasien dengan kelainan fungsi ginjal berat (klirens
kreatinin<20 ml/menit): < 25 mg/ hari. Kemasan: dos 3x10 tablet
6. Golongan lain-lain
Dellasidrex
Reserpin 0,1 mg, dihidralazin 10 mg, hidroklorotiazid 10 mg. Indikasi: semua tingkat dari
hipertensi esensial atau hipertensi yang disebabkan karena gangguan ginjal. Kontraindikasi:
gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat. Efek samping: pada permulaan pengobatan,
kadang-kadang timbul sumbatan hidung, gangguan lambung, perasaan lelah dan mengantuk.
Dosis: 2-3x sehari 1 tablet, sebaiknya diminum sesudah makan; bila perlu bisa dinaikkan
sesuai dengan kasusnya. Kemasan: dos 100 dragee
ANTIDIABETIK
Antidiabetik oral
1. Sulfonilurea
Amaryl
Glimepirid 1mg; 2mg; 3mg; 4mg. Indikasi: Diabetes melitus tipe 2. Kontraindikasi:
diabetes melitus tergantung insulin tipe I, diabetik ketoasidosis, prekoma atau koma
diabetes, hipersensitif terhadap glimepirid, sulfonilurea lain, sulfonamida lain,
wanita hamil dan menyusui. Efek samping: hipoglikemia, gangguan penglihatan.
Dosis: dosis awal: 1x sehari 1mg, peningkatan dosis tergantung kadar gula darah
penderita. Kemasan: dos 5x10 tablet 1mg; 5x10 tablet 2mg; 5x10 tablet 3mg; 5x10
tablet 4 mg.
2. Biguanida
Gludepatic
Metformin hidroklorida 500 mg. Indikasi: terapi awal baru didiagnosis mengidap
diabetes, obat tunggal kegagalan primer atau sekunder pada pemakaian sulfonilurea,
obat kombinasi sulfonilurea, obat pembantu penderita diabetes ketergantungan
terhadap insulin. Kontraindikasi: gangguan fungsi ginjal, penyakit hati kronik,
kegagalan jantung, miokardial infark, diabetes melitus dengan komplikasi asidosis,
infeksi, insulin dependen diabetes, hipoksia jaringan, alkoholisme dan pemakain
bersama diuretik yang dapat menyebabkan asidosis laktat. Efek samping: asidosis
laktat dengan gejala mual, muntah, kejang perut, diare, anoreksia, penurunan
penyakit terapan vitamin B12. Dosis: 3x sehari 1 tablet. Kemasan: dos 10x10 tablet.
3. Meglitinid
Novonorm
Replaginid 0,5 mg, 1 mg, 2mg. Indikasi: diabetes melitus tipe 2 yang tidak
terkontrol dengan diet dan olah raga, kombinasi dengan metformin, hipoglikemia
lain. Kontraindikasi: hipersensitif, ibu hamil dan menyusui, diabetes melitus tipe 1,
diabetes ketoasidosis, gangguan fungsi hati dan ginjal parah. Efek samping:
hipoglikemia, kejadian efek tak diinginkan tidak berbeda dari yang teramati pada
insulin sekretagok oral lain. Dosis: dosis awal: 0,5 mg setiap sebelum makan. Pasien
pindahan dari obat anti diabetes oral lain: dosis awal 1mg setiap sebelum makan;
dosis maksimum sekali pemberian 4 mg setiap sebelum makan; total dosis
maksimum sehari tidak boleh melebihi 16 mg. Kemasan: dos 6x 15 tablet 0,5 mg;
6x15 tablet 1mg; 6x15 tablet 2mg.
4. Tiazolidindion
Avandia
Rosiglitazon maleat 4mg. Indikasi: untuk monoterapi sebagai tambahan diet dan
olahraga untuk meningkatkan kontrol gula darah pada pasien DM tipe 2.